Bupati Ketapang Gerak Cepat Tanggapi Kasus Warganya yang Disiram Air Keras di Yogyakarta | Borneotribun

Selasa, 18 Februari 2025

Bupati Ketapang Gerak Cepat Tanggapi Kasus Warganya yang Disiram Air Keras di Yogyakarta

Bupati Ketapang Gerak Cepat Tanggapi Kasus Warganya yang Disiram Air Keras di Yogyakarta
Bupati Ketapang Gerak Cepat Tanggapi Kasus Warganya yang Disiram Air Keras di Yogyakarta.

Ketapang — Pemerintah Kabupaten Ketapang langsung turun tangan setelah mendapat kabar tentang salah satu warganya yang menjadi korban penyiraman air keras di Yogyakarta. Korban bernama Anastasya, seorang mahasiswi asal Ketapang, saat ini masih dalam kondisi koma dengan luka bakar serius hingga 80 persen di tubuhnya.

Rapat koordinasi khusus digelar di Ruang Rapat Bupati Ketapang pada Selasa (18 Februari 2025), dipimpin langsung oleh Bupati Ketapang, Martin Rantan, S.H., M.Sos. Dalam rapat itu, Bupati Martin dengan tegas menyampaikan bahwa pemerintah daerah tidak akan tinggal diam atas kejadian tragis yang menimpa Anastasya. Ia menekankan pentingnya peran aktif seluruh instansi terkait untuk mendampingi proses penanganan dan pemulangan korban.

“Ini bukan cuma soal tanggung jawab sosial, tapi juga kemanusiaan. Kita harus hadir untuk warga kita, apalagi dalam kondisi seperti ini,” ujar Bupati Martin.

Pj. Sekda Kabupaten Ketapang juga turut memberikan arahan kepada Dinas Sosial agar lebih memahami batas kewenangan pemerintah daerah dalam kasus ini. Meski kejadian terjadi di luar wilayah Ketapang, korban tetap warga sah Kabupaten Ketapang, sehingga pantas mendapatkan perhatian dan bantuan dari pemerintah daerah asal.

Kepala Dinas Sosial menjelaskan bahwa saat ini sudah dilakukan koordinasi dengan berbagai pihak, termasuk Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat dan Pemerintah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Proses pemulangan Anastasya ke Kalimantan Barat membutuhkan kerja sama antar pemerintah provinsi karena situasi medis korban yang sangat serius.

“Prosesnya nggak bisa langsung. Harus ada komunikasi antarprovinsi, karena kondisi korban juga sedang kritis,” kata Kadis Sosial.

Saat ini, keluarga Anastasya masih menunggu perkembangan terbaru dari rumah sakit di Yogyakarta. Pemerintah Kabupaten Ketapang sendiri memastikan bahwa mereka akan terus mengawal kasus ini sampai korban mendapat perawatan dan perlindungan yang layak.

Kasus ini pun menjadi perhatian publik karena menyangkut keselamatan mahasiswa perantauan. Banyak pihak berharap pelaku bisa segera ditangkap dan diproses hukum, sementara korban bisa mendapatkan penanganan medis terbaik.


Artikel ini penting karena menyuarakan kepedulian pemerintah daerah terhadap warganya yang menjadi korban kekerasan di luar daerah. Ini juga menunjukkan bagaimana koordinasi antarinstansi bisa menjadi langkah nyata dalam penanganan krisis kemanusiaan. Selain itu, informasi ini memberi pemahaman bagi masyarakat tentang pentingnya perhatian terhadap kasus kekerasan dan perlindungan terhadap mahasiswa perantauan.

*BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

  

Bagikan artikel ini

Tambahkan Komentar Anda
Komentar

Konten berbayar berikut dibuat dan disajikan Advertiser. Borneotribun.com tidak terkait dalam pembuatan konten ini.