Berita Borneotribun.com: 5G Hari ini -->
Tampilkan postingan dengan label 5G. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label 5G. Tampilkan semua postingan

Jumat, 17 September 2021

Tingkatkan Ekosistem 5G, Telkomsel Memperluaskan Layanan VoLTE

Tingkatkan Ekosistem 5G, Telkomsel Memperluaskan Layanan VoLTE
Tingkatkan Ekosistem 5G, Telkomsel Memperluaskan Layanan VoLTE. 

BORNEOTRIBUN.COM -- Operator seluler Telkomsel terus memperluas jangkauan layanan Voice over Long-Term Evolution (VoLTE) berbasis 4G di Indonesia, yang juga bermanfaat untuk ekosistem 5G.

"Telkomsel terus memperkuat pilar digital connectivity, yang menjadi pondasi penting dalam pengembangan dan pemanfaatan digital platform dan layanan digital bagi masyarakat Indonesia. Hadirnya teknologi jaringan VoLTE akan turut memperkuat perkembangan ekosistem digital yang inklusif dan berkelanjutan, serta membuka lebih banyak peluang dan kesempatan bagi masyarakat dalam menjalani aktivitas keseharian dan meningkatkan produktivitasnya melalui pemanfaatan teknologi terkini," kata Direktur Jaringan Telkomsel, Nugroho, dalam siaran pers, dikutip Jumat.

Perluasan cakupan jaringan VoLTE merupakan upaya Telkomsel untuk mempercepat peralihan jaringan 2G dan 3G ke 4G/LTE.

Layanan VoLTE menjanjikan panggilan telepon yang lebih lancar, cepat dan jernih dibandingkan panggilan konvensional atau panggilan Voice ove IP (VoIP).

VoLTE juga mengizinkan pengguna mengadakan panggilan suara berkualitas "high definition" sambil mengakses internet secara bersamaan.

"Ke depannya, teknologi layanan Video Ring Back Tone (RBT) juga dapat diimplementasikan ketika pelanggan melakukan panggilan telepon suara atau video di jaringan VoLTE," kata Nugroho.

Layanan VoLTE Telkomsel saat ini mencakup 219 kabupaten dan kota. Anak perusahaan Telkom Group ini menargetkan 230 kabupaten dan kota terjangkau layanan ini pada akhir 2021.

Percepatan perluasan layanan VoLTE meningkat sekitar 350 persen sejak awal tahun ini. Pengguna layanan tersebut juga meningkat sekitar 80,9 persen sejak awal tahun ini.

Perluasan jangkauan layanan VoLTE berbanding lurus dengan perluasan kolaborasi dengan mitra perangkat ponsel pintar yang mendukung VoLTE.

Layanan VoLTE dari Telkomsel saat ini bisa digunakan pada lebih dari 100 tipe ponsel, antara lain merk Advan, Evercross, Huawei, Oppo, Realme, Samsung, Vivo dan Xiaomi.

Pengembangan teknologi VoLTE juga merupakan komitmen Telkomsel dalam membangun ekosistem 5G secara terukur. Telkomsel merupakan operator seluler pertama di Indonesia yang menggelar layanan 5G komersial.

Telkomsel melihat berbagai potensi penggunaan dari pengembangan kapabilitas teknologi VoLTE, termasuk layanan interactive calling dan interoperable communication. Layanan tersebut berpeluang memberikan layanan suara berkualitas jauh lebih tinggi ketika menggunakan jaringan 5G.

ANTARA

Jumat, 04 Juni 2021

Terapkan Teknologi Netral, Menkominfo: Dukung Pengembangan Ekosistem Digital

Menteri Komunikasi dan Informatika, Johnny G. Plate (kiri) dalam Peresmian 5G di Kantor Walikota Surakarta, Surakarta, Kamis (03/06/2021). - (AYH)

BorneoTribun Jakarta -- Pemerintah menerapkan kebijakan teknologi netral dalam implementasi layanan seluler generasi kelima atau 5G. Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate mengharapkan pilihan tersebut mendukung penyelenggara layanan telekomunikasi seluler untuk mengembangkan ekosistem teknologi.

"Pemerintah telah menempatkan pilihan teknologi 5G adalah teknologi netral. Karenanya, sangat tergantung kepada pilihan operator seluler untuk memanfaatkan pilihan teknologinya," ujarnya dalam Peresmian 5G Telkomsel di Kantor Walikota Surakarta, Surakarta, Kamis (03/06/2021).

Menteri Johnny menyatakan Pemerintah dan operator seluler tidak terikat dengan jenis teknologi tertentu, sehingga memiliki kesempatan untuk memilih teknologi netral yang cocok dengan pertimbangan bisnis dan keadaan.

"Untuk itu, tentu saya berharap operator seluler memilih teknologi terapannya, teknologi baru di generasi ke-5 telekomunikasi yang tepat agar efisien, baik di infrastruktur maupun di operasionalnya, tentu itu kita harapkan," jelasnya.

Menurut Menkominfo pemilihan teknologi 5G akan membutuhkan dukungan infrastruktur yang lebih besar. Menteri Johnny menyontohkan pemilihan microcells untuk Base Transceiver Station (BTS) dan transmiter akan membutuhkan ruang deployment yang memadai.

"Karenanya kerja sama dengan pemerintah daerah juga menjadi penting, agar ada regulasi-regulasi yang memungkinkan deployment ICT infrastruktur mendukung 5G bisa dengan cepat dan mudah dilakukan. Misalnya, microcell bisa dipasang tidak saja melalui menara-menara, tetapi juga di atas gedung-gedung, juga di tiang-tiang listrik bahkan di lampu-lampu lalu lintas," tandasnya.

Guna menjaga kenyamanan dan keasrian kota, Menteri Johnny menegaskan kebutuhan regulasi agar pembangunan infrastruktur TIK tidak

tumpang tindih. “(Memastikan) sudah berada dalam rencana dan tata kota yang baik. Sehingga disamping kenyamanan dan keasrian kota tetap terjaga, di saat yang sama teknologi 5G dan 4G bisa berkembang,” ungkapnya.

Menurut Menkominfo, pembangunan infrastruktur TIK juga harus didukung di sisi hilir dengan pemanfaatan teknologi digital yang begitu berkembang untuk kepentingan masyarakat dari berbagai aspek ekonomi digital, termasuk e-commerce.

"Jangan sampai  kita membangun 5G, tetapi hilirnya dikuasai oleh teknologi atau kepentingan yang bukan kepentingan Indonesia," ujarnya.

Oleh karena itu, Menteri Johnny memastikan bahwa digital ekonomi, digital culture, digital society dan digital government, serta berbagai ekosistem digital lainnya harus dikuasai dalam negeri.

“Bahkan sampai kepada human to human, human to machine, dan machine to machine communcation harus kita gunakan untuk manfaat kita sebagai bangsa," tegasnya.

Fondasi Penyebaran Ideologi Pancasila

Dalam kesempatan tersebut Menkominfo mengingatkan arahan Presiden Joko Widodo dalam peringatan Hari Lahir Pancasila 1 Juni 2021. Terutama yang berkaitan dengan dampak pembangunan infrastruktur teknologi 5G.

"Harus kita perhatikan dampaknya dan kita mitigasi resikonya, agar deploy atau penerapan 5G di Indonesia bermanfaat untuk kepentingan bangsa, rakyat dan masyarakat kita,” tegasnya.

Secara spesifik, Menteri Johnny menyatakan Presiden juga mengingatkan mengenai teknologi 5G yang kecepatannya mencapai 20 sampai 100 kali itu jangan sampai di hilirnya mengganggu.

"Kalau pemerintah membuat regulasi, mengambil bagian bersama-sama operator seluler membangun ICT infrastruktur di sisi hulu upstream, maka kita juga harus memastikan di sisi hilir, di downstream agar pemanfaatan teknologi baru ini berguna bagi kita. Jangan menjadi tempat berkembangnya radikalisme, jangan menjadi tempat berkembangnya transnational ideology yang menabrak ideologi bangsa kita," tandasnya.

Menkominfo mengaskan bahwa teknologi 5G harus menjadi fondasi bangsa yang kuat untuk mengimplementasikan, menghadirkan dan membumikan ideologi Pancasila di dalam hati dan kehidupan keseharian masyarakat.

Dalam kegiatan tersebut, Menteri Johnny Didampingi Direktur Jenderal Sumber Daya Perangkat Pos dan Informatika; Ismail, Direktur Jenderal Penyelenggaraan Pos dan Informatika; Ahmad Ramli, dan Juru Bicara Kementerian Kominfo Dedy Permadi, dan juga hadir Anggota Komisi I DPR-RI Muhammad Farhan.

Hadir juga Walikota Surakarta Gibran Rakabuming Raka, Wakil Walikota Surakarta Teguh Prakosa, Komisaris Utama PT. Telkomsel Wishnutama Kusubandolio, Direktur Utama Telkomsel Hendri Mulya Syam, dan jajaran komisaris PT. Telkomsel.

Editor: Yakop

Kamis, 25 Maret 2021

Tekanan Bertahun-tahun oleh AS Cekik Pertumbuhan Huawei

Tekanan Bertahun-tahun oleh AS Cekik Pertumbuhan Huawei
Antena jaringan 5G dengan logo China Mobile dan Huwaei terpasang di depan gedung Kongres Rakyat Nasional di Luoyang, Provinsi Henan, China, 27 Februari 2019.

BorneoTribun - Ketika Joe Biden mengambil alih jabatan sebagai Presiden, bisnis telekomunikasi China, Huawei Technologies, melihat secercah harapan bahwa kampanye Amerika Serikat (AS) yang menutup pasar-pasar internasionalnya akan dilonggarkan.

Huawei pernah memimpin dalam penjualan ponsel, tetapi kemudian menyaksikan pangsa pasarnya di luar AS anjlok sejak pemerintahan Trump mulai membatasi pasokan teknologi yang penting untuk produksi ponsel 5G-nya.

Juga bisnis pemasangan sarana telekomunikasi mobile Huawei, khususnya yang mampu mengoperasikan sistem 5G, sangat dirugikan oleh kampanye Amerika itu.

Presiden Biden belum menunjukkan tanda-tanda bahwa dia akan bersikap lebih fleksibel terhadap China. Penunjukan Katerine Tai yang berhaluan garis keras sebagai Utusan Perdagangan Amerika membuktikan hal itu.

Namun, Huawei dan bisnis China lainnya memperkirakan, kedua negara akan menarik diri dari era perang dagang Trump. [jm/ka]

Oleh: VOA Indonesia

Rabu, 10 Maret 2021

3 Kemampuan Utama 5G Mengubah Pengalaman Seluler

3 Kemampuan Utama 5G Mengubah Pengalaman Seluler
Gambar tajaan iStock. (Pixabay)

BorneoTribun Jakarta - Manajer Master Plan Jaringan Telkomsel Harry Utama mengungkapkan beberapa manfaat penerapan teknologi 5G; mulai dari mendorong inovasi Internet of Things (IoT), hingga stabilitas kecepatan internet.

"5G mengubah pengalaman seluler melalui tiga kemampuan utama. Yang pertama, 5G mampu menghubungkan sejumlah besar sensor dan perangkat untuk mendorong inovasi IoT lebih jauh," kata Harry dalam konferensi media online, Selasa.

Lebih lanjut, Harry mengatakan bahwa 5G mengakomodasi kapasitas jaringan yang lebih besar, memastikan pengguna menikmati kecepatan yang stabil.

"Ketiga, ultra-reliable dan low-latency communication. 5G memberikan transfer data yang lebih cepat dan minim lag untuk mempercepat perkembangan teknologi di berbagai sektor," lanjutnya.

Kehadiran 5G atau teknologi jaringan generasi kelima sendiri, menurut Harry, dirancang sebagai teknologi yang tidak hanya meningkatkan broadband tetapi juga kasus penggunaan konsumen dan industri.

Ini akan membuat aktivitas digital masyarakat semakin bervariasi. Seperti perubahan gaya hidup, keberagaman konten, keinginan mengakses video resolusi tinggi dengan stabilitas, dan lain sebagainya.

“Teknologi 5G akan mengubah kehidupan masyarakat. Mulai dari konten video streaming, panggilan video HD, hiburan VR dan AR, cloud gaming, akses telepon tetap nirkabel, pendidikan VR, hingga telehealth dan telemedicine,” kata Harry.

Tidak hanya untuk aktivitas sehari-hari, Harry mengatakan kemampuan 5G juga membawa perubahan besar pada transformasi digital dunia bisnis.

“Nanti akan ada pemantauan drone, operasi jarak jauh, perawatan AR, mesin jarak jauh, mobil terkoneksi, layanan infotainment, paltooning, smart matering dan smart grids, smart factory, dan smart seaports,” kata Harry.

Senada dengan Harry, Product Marketing Manager Samsung Mobile Samsung Electronics Indonesia, Taufiqul Furqan, mengatakan jaringan 5G juga dapat meningkatkan kreativitas pengguna dan industri, khususnya di bidang entertainment.

Misalnya untuk menonton konser virtual dengan bandwidth lebih tinggi, kecepatan lebih cepat, streaming dengan kualitas tinggi. Gambar juga akan lebih tajam dan pengalaman menikmati konten akan lebih tinggi. Ada juga cloud gaming, perjalanan virtual dengan VR, dan lain-lain. , "Jelas Taufiqul.

Di Indonesia sendiri, Samsung telah menghadirkan ponsel pintar yang mendukung kehadiran 5G, yakni seri Galaxy S21. Namun karena infrastruktur dan kebijakan belum ada, maka teknologi tersebut masih dikunci dengan software.

“Untuk menambah kenyamanan, Galaxy S21 juga ditenagai oleh baterai yang cerdas. Chip tersebut akan mempelajari penggunaan ponsel agar baterainya lebih hemat,” ucapnya.

“Sebagai produsen, kami memberikan konsumen pilihan perangkat yang terbaik, tidak hanya saat ini tapi juga di masa depan. Tidak hanya fitur yang ada, sehingga ketika ada teknologi baru bisa digunakan secara maksimal,” pungkasnya.

Oleh: Antara

Hukum

Peristiwa

Kesehatan

Pemilu 2024

Lifestyle

Tekno