Berita Borneotribun.com: AMSI Hari ini -->
Tampilkan postingan dengan label AMSI. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label AMSI. Tampilkan semua postingan

Kamis, 29 Februari 2024

Nurkholis-Deka Terpilih jadi Ketua dan Sekretaris AMSI Jateng 2024-2028

Nurkholis-Deka Terpilih jadi Ketua dan Sekretaris AMSI Jateng 2024-2028
Nurkholis-Deka Terpilih jadi Ketua dan Sekretaris AMSI Jateng 2024-2028.
SEMARANG – Ketua Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) Jawa Tengah, Nurkholis kembali terpilih. Berdasarkan hasil Konferwil III AMSI Jateng yang berlokasi di Hotel KHAS, Kota Semarang, Rabu 28 Februari 2024, nama Nurkholis banyak diserukan oleh anggota AMSI Jateng yang hadir dalam acara itu. Sehingga, Ketua AMSI Jateng periode 2024-2028 diemban oleh Nurkholis. 

Selain Nurkholis, nama Deka Hendratmanto juga banyak diserukan oleh anggota yang hadir. Dari hasil musyawarah, Deka menduduki jabatan Sekretaris AMSI Jateng periode 2024-2028 yang akan mendampingi Nurkholis. 

Usai namanya diumumkan menjadi Ketua AMSI Jateng, Nurkholis menyampaikan sedikit pidatonya. Baginya, jabatan ini merupakan Amanah yang cukup berat namun harus ia jalankan sebaik mungkin. 

Nurkholis-Deka Terpilih jadi Ketua dan Sekretaris AMSI Jateng 2024-2028
Nurkholis-Deka Terpilih jadi Ketua dan Sekretaris AMSI Jateng 2024-2028.
“Ketua dan Sekretaris AMSI ini jabatan yang Amanah sekaligus cukup besar. Sekali lagi kami sampaikan, jabatan ini tidak bergaji, justru harus menghidupi. Jadi ini posisi yang sangat berat, yang harus kami terima,” ungkap Nurkholis. 

Direktur media siber beritajateng.tv itu mengungkap pihaknya beserta struktur kepengurusan mendatang akan menyelesaikan program kerja. Baik program kerja yang telah tersusun sebelumnya maupun program kerja yang baru. 

“Kami menyatakan akan dengan sungguh-sungguh menjalankan amanah ini. Kami akan melanjutkan program yang sudah kita inisasi dan yang belum sempurna akan kita lakukan penyempurnaan,” tandasnya. 

Adapun syarat untuk menjadi Ketua AMSI salah satunya ialah menjabat sebagai Pemimpin Redaksi (Pimred) atau Pemimpin umum dalam sebuah perusahaan media siber. Syarat itu dibacakan oleh Pimpinan sidang, Teguh Imam.

Selama sidang berlangsung, beberapa masukan untuk AMSI Jateng dalam periode kerja selanjutnya juga banyak tersampaikan. Salah satunya yang penting ialah verifikasi anggota AMSI ke dewan pers, yang mana belum semua anggota AMSI Jateng terverifikasi oleh dewan pers. 

Lebih lanjut, pelatihan-pelatihan yang membutuhkan peningkatan skill khusus seperti Search Engine Optimize (SEO) juga menjadi masukan lainnya untuk kepengurusan AMSI Jateng di periode selanjutnya. (*)

Jumat, 16 Februari 2024

Koalisi CekFakta.com Periksa 56 Hoaks dan Publikasikan 107 Artikel Selama Hari Pemungutan Suara Pemilu 2024

Gerakan periksa fakta kolaboratif CekFakta.com yang dikelola tiga organisasi pers: Aliansi Jurnalis Independen (AJI), Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) dan Masyarakat Antifitnah Indonesia (Mafindo). (AMSI)
Gerakan periksa fakta kolaboratif CekFakta.com yang dikelola tiga organisasi pers: Aliansi Jurnalis Independen (AJI), Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) dan Masyarakat Antifitnah Indonesia (Mafindo). (AMSI)
JAKARTA – Gerakan periksa fakta kolaboratif CekFakta.com yang dikelola tiga organisasi pers: Aliansi Jurnalis Independen (AJI), Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) dan Masyarakat Antifitnah Indonesia (Mafindo) merampungkan proses pemantauan mis/disinformasi selama hari pencoblosan 14 Februari 2024 dengan melibatkan lebih dari 100 media lokal dan nasional di seluruh Indonesia. 

Total ada 131 media lokal dan nasional yang terlibat dalam kerja besar patroli hoaks di media sosial dan aplikasi percakapan sejak pukul 05.00 hingga 20.00 waktu Indonesia bagian barat. 

Sebanyak 25 media di antaranya merupakan media mitra CekFakta.com yang sudah terlibat sejak pendirian gerakan kolaborasi ini setahun sebelum Pemilu 2019 silam. 

Gerakan periksa fakta kolaboratif CekFakta.com yang dikelola tiga organisasi pers: Aliansi Jurnalis Independen (AJI), Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) dan Masyarakat Antifitnah Indonesia (Mafindo). (AMSI)
Gerakan periksa fakta kolaboratif CekFakta.com yang dikelola tiga organisasi pers: Aliansi Jurnalis Independen (AJI), Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) dan Masyarakat Antifitnah Indonesia (Mafindo). (AMSI)
Setiap media yang berpartisipasi mengerahkan pemeriksa fakta dari medianya yang sudah mendapatkan pelatihan intensif mengenai metode debunking dan prebunking hoaks di ranah digital sejak 2020 silam. 

Verifikasi final atas konten pemeriksaan fakta dari media mitra sebelum diunggah ke situs CekFakta.com dilakukan tim editor dari tiga organisasi pendiri: AJI, AMSI dan Mafindo. 

Artikel yang sudah dimuat di CekFakta.com bebas direpublikasi oleh semua media mitra yang tergabung dalam koalisi ini. 

Gerakan periksa fakta kolaboratif CekFakta.com yang dikelola tiga organisasi pers: Aliansi Jurnalis Independen (AJI), Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) dan Masyarakat Antifitnah Indonesia (Mafindo). (AMSI)
Gerakan periksa fakta kolaboratif CekFakta.com yang dikelola tiga organisasi pers: Aliansi Jurnalis Independen (AJI), Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) dan Masyarakat Antifitnah Indonesia (Mafindo). (AMSI)
Sekjen AJI Indonesia, Ika Ningtyas, yang menjadi koordinator periksa fakta kolaboratif pada hari pemungutan suara menegaskan pentingnya aktivitas ini untuk membantu publik menyikapi proses pemilu. 

“Setiap kali hari H coblosan biasanya diikuti hoaks yang menargetkan pemilih dan penyelenggara pemilu. Kita perlu memonitor juga jika ada disinformasi yang dapat menyebabkan konflik,” katanya.

Dibandingkan Pemilu 2019 proses cek fakta pada Pemilu 2024 jauh lebih menantang karena di tengah dugaan kecurangan Pemilu dan tidak netralnya aparatur sipil negara sehingga pemeriksa fakta tidak bisa hanya mengandalkan sumber-sumber dari otoritas, tapi butuh verifikasi lebih mendalam ke lapangan. 

Untuk membantu publik melaporkan hoaks yang mereka terima, CekFakta.com membuka akun pengaduan atau tipline di WhatsApp nomor +62 811-1000-0579 

Ketua Umum Mafindo, Septiaji Eko Nugroho, memastikan gerakan cekfakta di Indonesia juga bekerjasama intensif dengan masyarakat sipil yang mengawal proses pemilu dan lembaga penyelenggara pemilu seperti Komisi Pemilihan Umum dan Badan Pengawas Pemilu. 

“Keterlibatan relawan antihoaks dari berbagai kota dan lintas organisasi masyarakat sipil untuk ikut memonitor isu hoaks pada hari pencoblosan sangat penting sebagai respons cepat penanganan hoaks pemilu, kita juga berkoordinasi dengan beberapa platform digital yang banyak digunakan masyarkat Indonesia supaya penanganan bisa dilakukan lebih responsif”, katanya. 

Sampai saat ini, ada 51 organisasi masyarakat sipil dan perguruan tinggi, yang sudah menandatangani nota kesepahaman dengan CekFakta.com untuk menyebarkan prinsip dan konten cekfakta ke komunitas masing-masing. 

Ketua Umum AMSI Wahyu Dhyatmika mengapresiasi semua media lokal dan nasional yang terlibat dalam kolaborasi cekfakta selama pemilu 2024. 

“Partisipasi yang aktif dari ratusan media anggota AMSI dalam kegiatan periksa fakta menunjukkan adanya semangat yang tinggi untuk berinovasi digital dan meningkatkan relevansi dan keterpercayaan publik pada media,” katanya. 

Gerakan periksa fakta kolaboratif CekFakta.com yang dikelola tiga organisasi pers: Aliansi Jurnalis Independen (AJI), Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) dan Masyarakat Antifitnah Indonesia (Mafindo). (AMSI)
Gerakan periksa fakta kolaboratif CekFakta.com yang dikelola tiga organisasi pers: Aliansi Jurnalis Independen (AJI), Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) dan Masyarakat Antifitnah Indonesia (Mafindo). (AMSI)
Selain kegiatan patroli hoaks dan periksa fakta selama hari pencoblosan 14 Februari 2024, koalisi CekFakta.com juga rutin melakukan live fact checking dalam lima kali debat calon presiden dan wakil presiden. 

Kegiatan itu bertujuan untuk memastikan setiap pernyataan kandidat berdasarkan pada data dan fakta yang bisa diakses khalayak ramai. 

Seluruh rangkaian kegiatan cekfakta selama Pemilu 2024 didukung oleh Google News Initiative, yang telah mendukung kolaborasi ini sejak awal berdirinya enam tahun silam. 

Untuk informasi lebih lanjut, silakan menghubungi:
Communication Officer AMSI: Rudy Andanu (WA +62 815-9677-068)

Selasa, 13 Februari 2024

100 Mahasiswa UNG Terlibat dalam Magang MBKM

Sebanyak 100 mahasiswa dari Jurusan Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Gorontalo (UNG) tengah berpartisipasi dalam program magang Mahasiswa Merdeka Belajar – Kampus Merdeka (MBKM).
Sebanyak 100 mahasiswa dari Jurusan Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Gorontalo (UNG) tengah berpartisipasi dalam program magang Mahasiswa Merdeka Belajar – Kampus Merdeka (MBKM).
JAKARTA - Sebanyak 100 mahasiswa dari Jurusan Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Gorontalo (UNG) tengah berpartisipasi dalam program magang Mahasiswa Merdeka Belajar – Kampus Merdeka (MBKM). 

Mereka mendapatkan pelatihan yang komprehensif sebelum memulai penempatan di berbagai media pers, instansi pemerintah, dan perusahaan swasta, termasuk pembekalan dalam melakukan cek fakta.

Abdul Wahab Thomas, Sekretaris Jurusan Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial UNG, menyatakan harapannya bahwa program magang ini akan memberikan dorongan bagi perkembangan kemampuan mahasiswa. 

"Melalui program magang ini, mahasiswa memiliki kesempatan untuk mengembangkan keterampilan mereka saat mereka mendekati dunia kerja," ungkapnya.

Dia menambahkan bahwa kehadiran mitra-mitra profesional serta mentor yang telah disiapkan dalam program ini akan membantu melengkapi pengetahuan yang diperoleh mahasiswa secara teoritis di dalam kelas. 

"Kemampuan yang diperoleh akan menjadi modal berharga ketika mereka melangkah ke dunia kerja, terutama sebagai sarjana," tambah Abdul Wahab pada Senin (12/2).

Jurusan Komunikasi berharap bahwa program magang MBKM ini akan dimanfaatkan sebaik mungkin oleh mahasiswa. 

Rencananya, program ini akan dimulai pada bulan Maret 2024 di wilayah Provinsi Gorontalo dan Makassar, Sulawesi Selatan.

Dalam lingkup program ini, mahasiswa akan mendalami pengetahuan dan pengalaman praktis di bidang yang diminati, terutama dalam bidang Jurnalistik dan Komunikasi Strategis. Durasi magang ini direncanakan selama enam bulan, di mana bulan pertama akan dihabiskan untuk pembekalan, diikuti oleh tiga bulan praktik di 18 instansi mitra Jurusan Komunikasi.

Para peserta magang diberikan materi tambahan, termasuk dalam bidang Jurnalistik. Salah satu aspek penting yang ditekankan adalah pembekalan dalam melakukan cek fakta.

Pelatihan magang dalam bidang Jurnalistik telah dimulai sejak Rabu, 24 Januari hingga 20 Februari 2024. 

Beberapa materi yang disampaikan antara lain "Manajemen Media Pers" oleh Direktur Eksekutif Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) Stefanus Felix Lamuri, "Tantangan Jurnalis Milenial di Era Digital" oleh Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Gorontalo Fadli Poli, dan "Jurnalisme Beretika" oleh Ketua Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Kota Gorontalo Wawan Akuba.

Pembekalan juga mencakup aspek "Cek Fakta", yang menjadi fokus utama dalam pelatihan tersebut. 

Materi ini disampaikan oleh para ahli, termasuk Pemeriksa Fakta Barakati.id Irfan Yasin dan Pemeriksa Fakta Kronologi.id Ahmad Dani Baderan.

Novita, salah satu mahasiswa peserta magang, mengungkapkan apresiasinya terhadap kesempatan ini. 

"Diberi kesempatan mengikuti program Magang MBKM ini memberikan banyak manfaat bagi kami sebagai mahasiswa. Kami dapat langsung mempraktikkan materi-materi perkuliahan dan merasakan atmosfer dunia kerja. Ini akan menjadi bekal berharga bagi kami setelah lulus kuliah nanti," tuturnya.

Senin, 12 Februari 2024

Viralnya Konten Kontroversial di Pontianak, Ketua AMSI Kalbar Dorong Konten Bermutu dalam Bermedia Sosial

Viralnya Konten Kontroversial di Pontianak, Ketua AMSI Kalbar Dorong Konten Bermutu dalam Bermedia Sosial
Ketua Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) Kalimantan Barat, Kundori. (Humpro AMSI Kalbar/Borneotribun)
PONTIANAK - Jagat media sosial Pontianak belakangan ini menjadi perbincangan hangat menyusul viralnya unggahan dari salah satu pemilik akun media sosial yang diduga melanggar etika dalam penggunaan platform tersebut.

Ketua Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) Kalimantan Barat, Kundori memberikan tanggapannya.

"Harusnya beretika," tegas Kundori saat dimintai tanggapan awak media pada Minggu (11/2/2024).

Dia menegaskan perlunya kebijaksanaan dalam menggunakan media sosial sebagai sarana komunikasi.

"Apa yang dihasilkan oleh pers disebut berita, sementara apa yang dipublikasikan di media sosial adalah informasi," paparnya.

Kundori menjelaskan bahwa produksi berita melalui proses pengolahan oleh wartawan yang memiliki kompetensi terukur. Di sisi lain, media sosial memungkinkan siapa pun untuk menayangkan informasi tanpa memperhatikan latar belakang.

"Dalam dunia pers, terdapat tim redaksi dengan standar yang ketat. Namun, media sosial cenderung bersifat personal dan tidak terikat pada standar yang sama," tambahnya.

Kundori juga menyoroti perbedaan dalam hal regulasi dan kode etik. Produk pers harus tunduk pada Kode Etik Jurnalistik dan memiliki badan hukum yang sesuai, sedangkan media sosial tidak memiliki batasan hukum yang jelas.

"Produk pers melalui proses verifikasi sebelum dipublikasikan. Bahkan, wartawan pun diwajibkan memiliki sertifikasi yang menunjukkan kompetensinya," ungkap Kundori.

Kundori memberikan saran kepada pengelola akun media sosial untuk menghasilkan konten yang lebih bermanfaat dan berkualitas.

"Dengan menghasilkan konten-konten yang bermanfaat, seperti promosi wisata, kuliner, atau jual-beli, kita dapat meningkatkan kualitas dan manfaat dari produk media sosial yang dihasilkan," tutupnya.

Kamis, 09 November 2023

Jelang Pemilu 2024, AMSI Gelar Pelatihan Cek Fakta di Sumbar

Jelang Pemilu 2024, AMSI Gelar Pelatihan Cek Fakta di Sumbar
Jelang Pemilu 2024, AMSI Gelar Pelatihan Cek Fakta di Sumbar.
PADANG - Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) menggelar pelatihan cek fakta di Kota Padang, Sumatera Barat. Pelatihan yang melibatkan 30 jurnalis dari berbagai daerah di sumatera ini berlangsung selama tiga hari sejak Selasa 7 November hingga Kamis 9 November 2023.

Pelatihan cek fakta ini merupakan kegiatan kolaborasi antara AMSI, AJI, dan MAFINDO yang didukung oleh Google News Initiative dalam upaya melawan hoaks dan membersihkan ruang digital dari disinformasi dan misinformasi.

Peserta pelatihan adalah jurnalis dan editor dari Aceh, Sumatera Utara, Kepulauan Riau, Riau, Sumatera Barat, Bengkulu dan Sumatera Selatan. 

Selain di Sumatera Barat, pelatihan Cek Fakta juga digelar di beberapa wilayah lain seperti di Jakarta, Surabaya, Makassar, dan Bali.

Kegiatan kali ini dihadiri wasekjen AMSI, Yuli Sulistiawan, koodinator wilayah AMSI Sumatera Muhammad Zuhri, dan ketua AMSI Sumatera Barat Andri El Faruqi.  Dua _trainer_  berlisensi google, Nila Ertina (Pemimpin Redaksi Wongkito) dan Andre Yuris (Jurnalis Tempo) menjadi fasilitator dalam kegiatan ini.

Wakil sekjen AMSI Yuli Sulistiawan mengatakan, pelatihan cek fakta adalah salah satu komitmen AMSI dalam membersihkan ruang-ruang digital dari disinformasi dan misinformasi. Ini adalah bagian dari komitmen koalisi cek fakta yang sudah ada sejak 2018.

"Cek fakta ini, bagaimana teman-teman bisa menggunakan _tools_ dan menghasilkan karya cek fakta dalam melawan disinformasi dan misinformasi," terangnya. 

Wasekjen AMSI  menjelaskan, pelatihan cek fakta  juga bertujuan untuk mengembangkan kemampuan para peserta untuk dapat  menghasilkan karya  berkualitas yang bisa  melawan hoaks, sehingga masyarakat bisa mendapat informasi yang sehat, terutama dalam menghadapi Pemilu 2024.

“Dengan upaya kolaboratif ini mudah-mudahan kita bisa berkontribusi supaya pemilu betul-betul menjadi tempat pertarungan ide yang substantif, sebuah kompetisi demokrasi yang memungkinan warga memilih dan mendapatkan informasi yang akurat dan kredibel,” tegasnya.

Dalam pelatihan cek fakta, para jurnalis memperoleh  pelatihan utk mengenali teknik produksi _prebunking_ serta _debunking_ dalam upaya membendung hoaks.

“Tentu tidak hanya di pemilu, di luar pemilu, sampah-sampah digital ini juga banyak. Jadi ini perlu kita bersihkan dengan cek fakta," tegas Yuli.

Membersihkan ruang digital dari hoaks, disinformasi, dan misinfirmasi terutama jelang pemilu 2024 menjadi krusial, karena demokrasi yang sehat dan pemilu yang berkualitas diharapkan akan memunculkan para pemimpin yang tepat untuk memimpin negeri.

Narahubung: Mia Mochtar

Kamis, 24 Agustus 2023

Wahyu Dhyatmika dan Maryadi Nahkodai AMSI 2023-2027

Wahyu Dhyatmika dan Maryadi Nahkodai AMSI 2023-2027
Wahyu Dhyatmika dan Maryadi Nahkodai AMSI 2023-2027.
BANDUNG - Duet Wahyu Dhyatmika (CEO Tempo Digital)  dan Maryadi (Direktur Bisnis dan Digital Katadata) terpilih secara aklamasi menjadi Ketua Umum dan Sekretaris Jenderal AMSI perioda 2023-2027, pada Kongres III yang berlangsung di Hotel El Royale, Bandung 24 Agustus 2023. 

“Mewakili suara anggota wilayah DKI Jakarta, kami mengajukan Bli Komang dan Maryadi untuk ditetapkan secara aklamasi menjadi Ketua Umum dan Sekjen AMSI,” ujar Ketua AMSI Wilayah DKI Jakarta, Eric Somba yang langsung disambut gegap gempita peserta kongres dengan terikan setuju.

Ketua sidang pleno pemilihan pengurus AMSI, Upi Asmaradhana langung menanyakan pendapat peserta yang juga disambut dengan teriakan kompak seisi ruangan kongres dengan kata setuju.

“Kongres AMSI ketiga pada 24 Agustus 2023 pukul 21.46 WIB  memutuskan dan menetapkan secara mufakat dan aklamasi, Saudara Wahyu Dhyatmika dan Maryadi sebagai Ketua Umum AMSI dan Sekretaris Jenderal AMSI periode 2023-2027,” ujar Upi Asmaradhana selaku Pimpinan Kongres ketiga AMSI.

Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) telah menggelar kongres ketiga dengan sejumlah agenda terpenting suksesi kepemimpinan AMSI. Sesuai dengan anggaran dasar baru hasil kongres tersebut, Wahyu Dhyatmika dan Maryadi akan memimpin AMSI selama empat tahun mendatang. Berbeda dengan masa jabatan sebelumnya yang tiga tahun.

Dalam pidato awal, Ketua Umum terpilih Wahyu Dhyatmika menyatakan kepemimpinan AMSI sebelumnya oleh KakWens telah berhasil meletakan dasar yang kuat dan mengawal organisasi sampai ke marwahnya hingga saat ini. Karena itu, tugas pengurus selanjutnya adalah melanjutkan visi dan misi AMSI mewujudkan ekosistem yang sehat dan jurnalisme media siber yang berkualitas. 

“Visi yang kita bayangkan ketika AMSI berdiri sudah kelihatan bentuknya, tapi kita belum sampai ke sana. Ada begitu banyak pekerjaan yang belum selesai. Lewat kongres ini, kita sudah samakan frekuensi dan identifikasi persoalannya. Kita punya pandangan yang sama soal apa yang perlu kita perbaiki dan ini hanya akan bisa berhasil kalau kita bekerja bersama-sama,” kata Wahyu, yang akrab disapa Bli Komang.

AMSI yang saat ini memiliki 456 media anggota dari 27 wilayah di Indonesia, bertujuan untuk mewujudkan media siber yang bertanggung jawab, mencerdaskan dan mencerahkan publik, profesional, serta mampu menjaga keberlanjutan industri media. Selain itu, AMSI bertekad untuk mendorong jurnalisme dan bisnis media siber yang adaptif terhadap perkembangan teknologi dan melindunginya dari praktek-praktek digital yang merugikan industri media siber nasional.

Wahyu Dhyatmika dan Maryadi Nahkodai AMSI 2023-2027
Wahyu Dhyatmika dan Maryadi Nahkodai AMSI 2023-2027.
Sekjen AMSI terpilih, Maryadi menyampaikan rasa terima kasih mendalam atas kepercayaan yang diberikan kepada dirinya. Maryadi menggarisbawahi soliditas anggota AMSI sebagai suatu hal penting sejak AMSI dibangun. “Perbedaan pendapat pasti ada, tapi selalu selesai. Beberapa perbedaan itu sebagian besar sudah diselesaikan dalam AD/ART yang direvisi pada kongres ini.”

Anggota Dewan Pers, Sapto Anggoro yang diundang sebagai peninjau kongres menyambut positif terpilihnya pasangan Wahyu Dhyatmika dan Maryadi. "Komang dengan jaringan internasional dan Maryadi dengan jaringan lokal dan bisnis akan membawa AMSI semakin berjaya, beyond Indonesia. Selamat karena sudah memilih orang-orang yang berkualitas untuk kemajuan media siber Indonesia," katanya.

Kongres III yang berlangsung di Hotel El Royale, Bandung 24 Agustus 2023. 
Kongres III yang berlangsung di Hotel El Royale, Bandung 24 Agustus 2023. 
Rekomendasi Kongres
Selain memilih Ketua Umum dan Sekretaris Jenderal baru, kongres yang merupakan amanat dari Anggaran Dasar Organisasi ini juga mengeluarkan sejumlah rekomendasi dan keputusan penting di antaranya 

Pertama, AD/ART baru AMSI hasil kongres III Bandung yang meneguhkan dengan jelas DNA organisasi sebagai asosiasi perusahaan media siber, bukan organisasi profesi, sesuai Pasal 7 Anggaran Dasar. Ini sesuai juga dengan visi AMSI untuk mewujudkan kemerdekaan pers dengan membangun media siber profesional yang memiliki bisnis sehat berkelanjutan dan konten yang berkualitas.

Kedua, dalam AD/ART hasil kongres III Bandung juga membuat penegasan sikap organisasi soal nama-nama media yang mirip dengan media yang sudah ada.  Perusahaan pers yang bisa menjadi anggota AMSI adalah media yang tidak menduplikasi nama media yang telah ada yang dapat diasosiasikan dan citra media yang telah ada, kecuali media yang satu kelompok usaha, atau tidak ada keberatan oleh media yang sudah lebih dulu menjadi anggota AMSI. Ketentuan Ini tercantum dalam Pasal 2 Anggaran Rumah Tangga.

Ketiga, AD/ART AMSI yang baru memberikan kewenangan AMSI untuk bernegosiasi atas nama anggota dalam perjanjian bisnis dengan perusahaan platform dalam bentuk collective bargaining. Dalam Pasal 9 Anggaran Dasar, tertera: Pengurus Nasional mewakili media anggota melakukan negosiasi dan berunding dengan platform dan pihak lainnya.

Keempat, kongres menyepakati panduan bisnis dan etika bisnis (PBEB) sebagai upaya menjaga integritas bisnis anggota AMSI. Panduan ini hadir mengingat bisnis anggota AMSI berada di bidang pers, yang diatur dalam UU No 40 tahun 1999 tentang Pers. PBEB menjadi cara bagi AMSI untuk mendorong kemajuan bisnis tanpa mengkhianati cita-cita pers Indonesia untuk memajukan peradaban bangsa dan dunia.

Kelima, AMSI menyepakati prinsip dasar penggunaan artificial intelligence untuk proses produksi karya jurnalistik dan pengelolaan media siber di Indonesia.  Prinsip dasar ini dibuat untuk memastikan penggunaan AI secara bertanggung jawab dalam praktik jurnalistik untuk menjaga kredibilitas dan kepercayaan publik. Prinsip-prinsip ini menjadi komitmen AMSI dalam mempertahankan standar jurnalisme tertinggi sambil memanfaatkan potensi peluang yang ditawarkan AI.

Sebelum kongres, AMSI menggelar Indonesia Digital Conference (IDC) mengangkat tema AI  for Business Transformation, dengan mengundang berbagai stakeholder. Kristalisasi IDC itu kemudian diserap menjadi rekomendasi kongres.

Minggu, 30 Juli 2023

15 Media Mengundurkan Diri: AMSI Konsisten Bangun Ekosistem Media Sehat Dan Berkualitas

15  Media Mengundurkan Diri: AMSI Konsisten Bangun Ekosistem Media Sehat Dan Berkualitas
Foto saat launching agency IDIA milik AMSI.
JAKARTA - Sebagaimana diberitakan beberapa media siber pada Jumat 28 Juli 2023, ada 15  media mengundurkan diri dari Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI). Ke-15 media itu merupakan bagian dari 470 anggota AMSI yang ada di 27 provinsi di seluruh Indonesia. 

Dari 15 media yang sudah mengundurkan diri itu, delapan merupakan bagian dari 26 media pendiri AMSI. Beberapa yang lain bergabung belakangan, dan ada yang baru bergabung pada Maret 2023 lalu.

Pengurus Pusat AMSI sudah menerima surat pengunduran diri 15 media itu, berusaha memahami isinya, serta sudah pula mengirim balasan: menyampaikan ucapan terima kasih atas kerjasama membesarkan asosiasi ini.  

Sebagai asosiasi perusahaan media, dengan anggota mencapai 470 yang  beraneka ragam jenis dan segmentasi serta juga model bisnisnya, AMSI tentu penuh dinamika. Ini hal wajar bagi organisasi manapun, dan dari situlah seringkali sebuah organisasi tumbuh dan hidup serta berupaya  tetap berguna bagi anggota dan masyarakat umum. Saat ini, AMSI saat ini mendapat dukungan meneruskan misi dan program organisasi dari sejumlah anggota grup media seperti seperti MNC, Tribun, Tempo, Kapanlagi Youniverse (KLY), Viva, Katadata, Suara, Mahaka, Radar-JawaPos, semua aktif di kepengurusan dan menjalankan visi misi yang disepakati bersama dalam bingkai yang tetap hangat penuh kekeluargaan.

Pengurus Pusat dan anggota AMSI di seluruh Indonesia menilai belum terang benar dinamika  mana yang menjadi alasan pengunduran diri teman-teman. Dalam pengumuman mereka, tidak jelas visi awal mana yang dianggap tak lagi sejalan, maupun program mana yang dinilai melanggar kesepakatan. Tetapi kerjasama dan perkawanan selama membangun AMSI rasanya terlampau penting untuk sekedar diusik oleh pertanyaan tentang sebuah alasan. 

Pada 18 April 2017, AMSI didirikan dengan tujuan yang disepakati bersama: mendorong ekosistem media di Indonesia menjadi sehat, menghargai jurnalisme berkualitas, patuh pada serangkaian kode etik, dan tunduk pada kepentingan publik.  Hanya dengan itu fungsi kita sebagai pers bisa dirasakan manfaatnya dan relevan untuk masyarakat umum. 

Itu sebabnya, selama enam tahun terakhir, AMSI fokus pada serangkaian program perbaikan internal, membenahi konten, mendorong perbaikan sisi teknologi, model bisnis, memotivasi anggota agar memelihara relevansi dengan kebutuhan publik, sembari terus beradapsi dengan perkembangan dunia digital yang berubah begitu cepat. Demi semua tujuan itu, AMSI bekerjasama dengan lembaga pemerintahan, kampus, perusahaan swasta di dalam negeri maupun luar negeri, serta banyak lembaga internasional. AMSI juga aktif sebagai konsituen Dewan Pers merumuskan regulasi dan kebijakan untuk merawat dan menjaga kebebasan pers serta meningkatkan kualitas jurnalis dan pers di Indonesia.

AMSI menggelar begitu banyak pelatihan, program pendampingan media, coaching clinic  dan beasiswa (fellowship) bagi ratusan media anggotanya. Secara berkala, kami memberikan award untuk media-media yang dinilai berhasil menjadi contoh perbaikan dan pertumbuhan digital di Indonesia. 

Semua program kerja itu penting dilakukan agar media tetap dipercaya sebagai rujukan informasi bagi masyarakat umum, di tengah membanjirnya konten di jagat digital dewasa ini. 

AMSI menyadari bahwa menjaga ekosistem media demi kemuliaan jurnalisme itu, tidak bisa dilakukan sendirian. Di lansekap digital, ada begitu banyak pihak yang menentukan perjalanan sebuah berita dari ruang redaksi sampai ke layar ponsel publik. Karena itu, selain menyambungkan media anggota dengan channel distribusi konten, AMSI juga secara aktif mendorong platform agar mengutamakan konten yang berkualitas pada kanal distribusi mereka, termasuk sejak awal ikut serta dalam menyusun draft Perpres publisher rights dan aktif di tim media sustainability yang dibentuk Dewan Pers. 

Sejak Pemilu 2019 lalu, AMSI ikut menginisiasi program cekfakta.com bersama AJI dan Mafindo, sebagai ikhtiar bersama menjaga publik dari racun disinformasi dan misinformasi (hoaks). Sudah ratusan media anggota AMSI mendapat pelatihan melawan hoaks dan program ini berlanjut untuk mengawal pemilu 2024 agar publik bisa memilih berdasarkan informasi yang terpercaya. 

AMSI adalah asosiasi penerbit/perusahaan media siber yang tidak mencari keuntungan (nirlaba) sebagaimana disebut dalam pasal tujuh (7)  Anggaran Dasar organisasi. AMSI bukan asosiasi jurnalis, juga bukan asosisasi pemimpin redaksi. Namun pada dunia digital, kami menyadari model bisnis media yang sehat akan menentukan kualitas jurnalismenya. Untuk itu, pada 6 Juli 2023, AMSI menerbitkan prinsip keterpercayaan media yang merangkum syarat bagi media agar bisa selalu dipercaya publik. Bisa dibaca di sini: https://www.amsi.or.id/trust-worthy-news/  

Pada 23 November 2022, AMSI juga meluncurkan agensi periklanan digital sebagai program yang diamanatkan Kongres 2020 dan Rakernas 2021. Ini adalah bagian dari strategi AMSI menyehatkan ekosistem bisnis media siber di Indonesia, khususnya bagi media anggota AMSI yang berbasis di daerah. Agensi ini tidak akan memasukkan inventori media besar dan tidak bermain di wilayah direct ads. Agensi yang dibangun AMSI akan fokus menarik programmatic ads, di mana kerap dijumpai iklan brand bagus tapi salah landing di media abal-abal, situs judi atau media yang menyebar ujaran kebencian. Praktek iklan yang salah sasaran itu yang ingin diperbaiki AMSI. Namun untuk memastikan implementasinya dipahami dan disetujui semua anggota, aktivasi agency ini akan dibahas dalam Kongres AMSI mendatang.

Pada akhir 2022, pengurus AMSI juga menerima pengaduan soal nama media anggota yang mirip atau meniru-niru brand media tertentu. Karena media yang diadukan juga memiliki badan hukum, merknya resmi terdaftar dan sudah terverifikasi faktual oleh Dewan Pers maka Pengurus AMSI memutuskan persoalan ini akan diselesaikan di forum organisasi tertinggi, yakni kongres.

Pada akhirnya, semua media berhak menentukan asosiasi mana yang menjadi wadahnya beraktivitas dan menyalurkan aspirasi, atau juga sama sekali tidak masuk asosiasi manapun. Sekali lagi terimakasih untuk 15 media yang mundur per 28 Juli ini, atas sumbangsih turut mewarnai perjalanan membesarkan AMSI. 

AMSI akan terus konsisten membesarkan industri media digital Indonesia agar makin sehat bisnisnya dan makin berkualitas kontennya, sebagaimana kita deklarasikan dan cita-citakan bersama. (AMSI)

Hukum

Peristiwa

Kesehatan

Pemilu 2024

Lifestyle

Tekno