Berita Borneotribun.com: Arab Saudi Hari ini -->
Tampilkan postingan dengan label Arab Saudi. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Arab Saudi. Tampilkan semua postingan

Minggu, 18 Juli 2021

60.000 Muslim di Arab Saudi Diizinkan Menunaikan Ibadah Haji Tahun ini

60.000 Muslim di Arab Saudi Diizinkan Menunaikan Ibadah Haji Tahun ini
60.000 Muslim di Arab Saudi Diizinkan Menunaikan Ibadah Haji Tahun ini. 

BORNEO TRIBUN INTERNASIONAL -- Hingga 60.000 Muslim yang tinggal di Arab Saudi diizinkan menunaikan ibadah haji tahun ini, menuai kecemburuan dan ketakjuban jutaan jemaah internasional yang untuk kedua kalinya dilarang karena pandemi virus corona.

Melalui sistem pemilihan online, mereka dipilih dari lebih 558.000 yang mendaftar, semua warga negara atau penduduk kerajaan itu. Di antara yang terpilih adalah Ameen, usia 58 tahun, kontraktor minyak India yang berbasis di Dammam.

Ia terpilih bersama istri dan tiga anaknya yang sudah dewasa. 

"Kami sangat senang," kata Ameen, yang hanya menyebut nama depannya. 

"Begitu banyak teman dan kerabat kami ditolak," katanya kepada kantor berita AFP.

Jemaah yang dipilih berasal dari 150 negara, umumnya baru pertama kali menunaikan haji. 

"Saya merasa seperti menang lotre," kata Mohammed El Eter, apoteker asal Mesir, setelah terpilih. "Ini adalah momen spesial dan tak terlupakan dalam hidup seseorang. Saya berterima kasih kepada Allah atas kesempatan ini, terpilih dari banyak orang yang melamar," kata pria berusia 31 tahun itu kepada AFP. 

Rangkaian haji selama lima hari dimulai Sabtu (17/7), terbatas untuk penduduk kerajaan itu yang telah divaksinasi penuh dan berusia 18-65 tahun tanpa penyakit kronis, kata kementerian haji, yang menerima banyak pertanyaan sedih di Twitter dari pelamar yang ditolak tentang lotere pemerintah yang dikontrol ketat. [ka/ah]

VOA

Senin, 07 Juni 2021

12 orang Tewas Ledakan dekat sebuah pom bensin di Kota Marib

12 orang tewas Ledakan dekat sebuah pom bensin di Kota Marib
Seorang kombatan pemerintah Yaman menembakkan senjata dari kendaraan militer dalam baku tembak melawan milisi Houthi di Marib, Yaman, 9 Maret 2021.

BorneoTribun Internasional -- Sedikitnya 12 orang tewas pada Sabtu (5/6) dalam ledakan dekat sebuah pom bensin di Kota Marib, Yaman. Para anggota pemerintah yang didukung Arab Saudi itu menuduh pasukan Houthi melancarkan serangan rudal.

Seorang sumber medis mengatakan kepada Reuters bahwa puluhan orang, banyak di antaranya terbakar, dibawa ke Rumah Sakit Umum Marib. Dua belas di antaranya meninggal karena luka-luka yang diderita, termasuk lima anak.

"Yang lainnya menerima perawatan dan kami perkirakan jumlah korban akan bertambah," kata sumber itu.

Kantor gubernur Marib membenarkan terjadinya ledakan itu. Mereka menuding milisi Houthi yang memerangi koalisi pimpinan Saudi, menembakkan sebuah rudal yang menyebabkan ledakan. Mereka mengatakan di Facebook bahwa 14 orang telah tewas.

Para menteri kesehatan dan informasi dalam pemerintah Yaman yang diakui internasional juga menyalahkan Houthi atas serangan itu.

"Lebih dari 17 tewas dan terluka, termasuk anak ini yang terbakar akibat serangan roket Houthi di kota Marib hari ini," kata Menteri Kesehatan Qasem Buhaibeh di Twitter, di samping sebuah foto yang memperlihatkan seorang korban terbakar.

Pasukan Houthi belum berhasil dihubungi untuk dimintai komentarnya. [vm/ft]

Oleh: VOA

Kamis, 07 Januari 2021

Houthi: Hanya 45% Kebutuhan Bahan Bakar Terpenuhi Tahun 2020

Houthi: Hanya 45% Kebutuhan Bahan Bakar Terpenuhi Tahun 2020
Pasukan Houthi di Sanaa, Yaman (foto: dok).

BorneoTribun | Internasional - Lebih dari 70 kapal minyak menjadi sasaran "kejahatan pembajakan" oleh koalisi pimpinan Saudi pada tahun 2020, kata Perusahaan Perminyakan Yaman pada hari Rabu (6/1).

Jumlah bahan bakar yang tiba di pelabuhan Hodeida tahun lalu "untuk konsumsi publik, tidak melebihi 45% dari kebutuhan sebenarnya," kata Essam al-Motawakel, juru bicara perusahaan tersebut.

Essam mengatakan, perusahaan itu harus membayar tambahan $215 juta akibat keterlambatan kapal minyak itu. Ia menambahkan, dalam beberapa kasus, kapal-kapal tanker itu ditahan lebih dari sembilan bulan.

Dalam konferensi pers itu, Menteri Perminyakan dan Mineral pemerintahan Houthi, Ahmed Abdullah Dars menyampaikan PBB mundur dari kesepakatan mengenai upaya "memelihara, melengkapi dan mempersiapkan" kapal tanker FSO Safer yang terlantar.

FSO Safer memuat 1,1 juta barel minyak mentah.

Pemberontak Houthi, yang menguasai daerah itu, menolak akses inspektur PBB ke kapal tersebut.

PBB memperingatkan bencana lingkungan, ekonomi dan kemanusiaan dari kapal tersebut, yang tidak dirawat selama lebih dari lima tahun.

Beberapa ahli khawatir kapal tanker itu dapat meledak atau mengalami kebocoran sehingga menyebabkan kerusakan lingkungan besar-besaran pada biota laut di Laut Merah. [mg/ka]

Oleh: VOA Indonesia

Minggu, 12 April 2020

Aturan Jam Malam di Arab Saudi Di Perpanjangkan, Ini Kata Raja Salman

Raja Salman (Foto: istimewa)
Borneo Triubn | Riyadh --- Raja Salman menyetujui perpanjangan pemberlakuan jam malam di Arab Saudi. Perpanjangan itu dilakukan lantaran masih menyebarnya virus Corona (COVID-19) di Saudi.

Dilansir Reuters, Minggu (12/4/2020, aturan jam malam ini diperpanjang hingga pemberitahuan lebih lanjut. Mengutip dari Saudi Press Agency (SPA), sumber dari Kementerian Kesehatan mengatakan perintah itu diberikan Raja Salman sebelum aturan jam malam berakhir pada Sabtu (11/4) tengah malam.

Dengan perpanjangan jam malam itu, diharapkan angka kasus COVID-19 di Saudi dapat menurun dan dikendalikan. Sebelumnya jam malam yang berlaku sejak 23 Maret 2020 itu berlaku selama 21 hari.

Aturan jam malam dalam perpanjangan itu juga direvisi. Jika sebelumnya, jam malam berlaku dari dari jam 7 malam sampai 6 pagi, kini direvisi menjadi jam 3 sore hingga 6 pagi.

Selain itu, Saudi juga menempatkan ibukotanya, Riyadh dan kota-kota besar lainnya di bawah jam malam 24 jam. Saudi mengunci banyak penduduk untuk membendung penyebaran COVID-19.(yk)

Hukum

Peristiwa

Kesehatan

Pemilu 2024

Lifestyle

Tekno