Berita Borneotribun.com: China Hari ini -->
Tampilkan postingan dengan label China. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label China. Tampilkan semua postingan

Minggu, 04 Februari 2024

Kapal Filipina Bersandar di Pulau Karang, China Kecam Tindakan Ilegal

Tentara Filipina melihat kapal Penjaga Pantai Filipina di Laut Cina Selatan yang disengketakan pada 1 Desember 2023. (Foto: AFP)
Tentara Filipina melihat kapal Penjaga Pantai Filipina di Laut Cina Selatan yang disengketakan pada 1 Desember 2023. (Foto: AFP)
JAKARTA - Pada Sabtu (3/2), China mengungkapkan bahwa sebuah kapal kecil yang dimiliki oleh warga sipil dari Filipina telah "bersandar secara ilegal di pantai" sebuah pulau karang di Laut China Selatan yang menjadi klaim kedua negara tersebut.

Menurut pernyataan Garda Pantai China yang disampaikan melalui platform Weixin, kapal tersebut tiba di atol Kepulauan Spratly pada Jumat (2/2) dengan tujuan untuk melakukan kegiatan pasokan.

"Filipina menempatkan beberapa tentara di kapal Perang Dunia II yang dikandangkan sejak tahun 1999 di lokasi tersebut, yang dianggap sebagai pos terdepan untuk memperkuat klaimnya atas Second Thomas Shoal," seperti yang diungkapkan dalam pernyataan tersebut. 

Wilayah tersebut dikenal sebagai Ayungin di Filipina dan Renai Reef di China.

Meskipun Beijing telah meminta Manila untuk menarik kapal tersebut pada tahun sebelumnya, permintaan tersebut telah ditolak oleh pihak Filipina. 

Pertikaian ini telah memperburuk hubungan bilateral antara kedua negara Asia.

China secara konsisten menegaskan klaim kedaulatan atas sebagian besar wilayah Laut Cina Selatan, termasuk area yang juga diklaim oleh Vietnam, Filipina, Malaysia, Brunei, dan Indonesia. 

Namun, pada tahun 2016, Pengadilan Arbitrase Permanen menyatakan bahwa klaim China tersebut tidak memiliki dasar hukum yang kuat.

Minggu, 28 Januari 2024

Elon Musk Beri Peringatan: Mobil China Siap 'Menghancurkan' Industri Otomotif Global

Elon Musk Beri Peringatan: Mobil China Siap 'Menghancurkan' Industri Otomotif Global
Elon Musk Beri Peringatan: Mobil China Siap 'Menghancurkan' Industri Otomotif Global.
JAKARTA - Elon Musk, pengusaha dan CEO Tesla, menyatakan keprihatinannya terhadap kebangkitan industri otomotif China yang dapat mengancam eksistensi produsen otomotif lain di seluruh dunia.

Dalam sebuah pernyataan yang dilansir oleh Reuters pada Jumat (26/1), Musk mengatakan, "Jika tidak ada hambatan perdagangan didirikan, mereka hampir menghancurkan sebagian besar perusahaan mobil lain di dunia. Mereka sangat baik."

Pernyataan tersebut muncul di tengah dominasi merek-merek mobil China dalam industri otomotif global. 

Salah satunya adalah BYD, yang berhasil mengungguli Tesla dalam penjualan mobil listrik. 

Selain itu, Mitsubishi Motors dari Jepang bahkan telah menarik diri dari pasar otomotif China dan berencana menutup pabriknya karena kalah bersaing dengan mobil listrik lokal.

Di Indonesia sendiri, tren ini juga terlihat dengan kehadiran merek-merek mobil China seperti Wuling dan Chery yang semakin mendapatkan perhatian konsumen. 

Menurut Yohannes Nangoi, Ketua Umum Gaikindo, ada 11 merek mobil China yang beroperasi di Indonesia, dengan 9 di antaranya menjadi anggota Gaikindo, menunjukkan perkembangan yang signifikan.

Para pemimpin industri otomotif juga mengakui kemajuan pesat yang dibuat oleh produsen otomotif China. 

Takero Kato, Presiden Pabrik BEV Toyota, mengungkapkan kekagumannya terhadap kemajuan manufaktur China, menyatakan bahwa mereka menggunakan teknologi produksi yang lebih canggih daripada Jepang. 

"Untuk pertama kalinya, saya berhadapan langsung dengan daya saing komponen China," kata Kato.

Stella Li, Executive President BYD & CEO BYD Amerika, menjelaskan bahwa keberhasilan mobil listrik China terletak pada fokus mereka pada inovasi dan kualitas. 

"Para produsen EV di China berkompetisi untuk membawa fitur teknologi tinggi dan desain mewah agar mobil dapat lebih dinikmati," ujarnya seperti dilansir oleh Motortrend.

Nilai tambah yang ditawarkan oleh merek-merek mobil China ini terletak pada inovasi, desain interior, dan teknologi yang memikat konsumen. 

Mereka juga menghadirkan produk dengan harga yang terjangkau namun tetap menawarkan kualitas premium, seperti yang diungkapkan oleh Stella tentang model Dolphin.

Sabtu, 23 Desember 2023

BYD Ungkap Keamanan dan Keunggulan "Blade Battery" untuk Kendaraan Listrik

Foto: e-Platform BYD yang ditunjukkan di kantor pusat BYD, Shenzhen, China. (ANTARA/Alviansyah Pasaribu)
JAKARTA – Perusahaan teknologi dan produsen kendaraan listrik terkemuka di China, BYD, mengungkap penggunaan baterai terbaru mereka, "Blade Battery", yang menggunakan jenis lithium iron phosphate (LFP), mengklaim keamanan yang lebih tinggi dibandingkan baterai lainnya.

Dalam sebuah demonstrasi di kantor pusat BYD di Shenzhen, terlihat bahwa baterai jenis lain, seperti NMC (Nickel manganese cobalt), cenderung lebih rentan terbakar ketika terkena tekanan atau tertembus oleh benda.

Hal ini menjadi perhatian serius karena potensi risiko kebakaran pada kendaraan listrik dalam situasi kecelakaan.

Liu Xueliang, General Manager BYD Asia-Pacific Auto Sales Division, menjelaskan bahwa bagi BYD, keselamatan menjadi prioritas utama. 

Mereka yakin bahwa LFP, khususnya "Blade Battery", adalah komponen yang andal untuk memastikan keselamatan serta keberlanjutan kendaraan listrik masa depan.

"Blade Battery" menjadi keunggulan utama mobil-mobil BYD, menawarkan kombinasi keamanan maksimum, daya tahan yang tinggi, dan umur pakai yang panjang. LFP memiliki stabilitas termal yang baik dan rendah akan kobalt, menjadikannya lebih ramah lingkungan.

Baterai ini dinamakan "blade" karena bentuknya yang pipih, lurus, dan panjang, menghemat ruang hingga 50 persen jika dibandingkan dengan model sebelumnya.

Dari riset yang dilakukan, Blade Battery memiliki daya jelajah hingga 600 km dan meningkatkan kepadatan energi hingga 50 persen dibanding baterai lainnya, serta telah teruji secara signifikan dalam hal keamanan.

Luther Panjaitan, Head of Marketing Communication PT BYD Motor Indonesia, menyatakan bahwa BYD memiliki keunggulan sebagai produsen baterai terbesar kedua di dunia, dengan fasilitas, teknologi, dan volume produksi yang menjadi bukti nyata keunggulan BYD dibandingkan pesaingnya.

Blade Battery telah melewati serangkaian uji coba ekstensif, termasuk Nail Penetration Test yang menguji kemampuan baterai untuk tidak terbakar saat kecelakaan.

Dengan rentang hidup mencapai 1.200.000 km atau sekitar 3.000 kali charge, Blade Battery cocok untuk penggunaan jangka panjang.

Para ahli di BYD terus meningkatkan kinerja dan keamanan baterai ini, termasuk memperluas ruang penyimpanan dan menguji baterai dalam kondisi ekstrem, seperti perlakuan yang ekstensif terhadap suhu tinggi hingga 300°C dan pengisian berlebihan hingga 260 persen.

Kamis, 23 Februari 2023

Rusia, China Jalin Hubungan Lebih Dekat

Rusia, China Jalin Hubungan Lebih Dekat
Foto: Presiden Rusia Vladimir Putin menerima diplomat top China Wang Yi di Moskow pada Rabu (22/2).
MOSKOW — Rusia dan China pada Rabu menjalin hubungan yang lebih erat. Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan hubungan antara kedua negara mencapai "perbatasan baru", bahkan ketika Amerika Serikat mengemukakan kekhawatiran bahwa China akan memasok Rusia dengan senjata untuk membantu upaya perangnya melawan Ukraina.

China telah menolak untuk mengkritik invasi Rusia selama setahun ke Ukraina tetapi menyangkal memberikan dukungan militer kepada pasukan Rusia. Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan para pejabat China telah membahas masalah ini dan “pada kenyataannya, dengan keras membantahnya. Tidak ada yang perlu ditambahkan di sini."

Putin juga menyambut baik kedatangan Menlu China Wang Yi ke Kremlin.

“Hubungan internasional sekarang lebih sulit. Hubungan tidak membaik setelah runtuhnya sistem bipolar, melainkan menjadi lebih tajam. Dalam hal ini, kerja sama di arena internasional antara Republik Rakyat Tiongkok dan Federasi Rusia, seperti yang berulang kali kami tekankan, memainkan peran penting dalam menstabilkan situasi internasional," kata Putin.

Putin memberi tahu Wang Yi bahwa dia menantikan kunjungan Presiden China Xi Jinping ke Rusia dan bahwa perdagangan bilateral antara kedua negara akan segera mencapai $200 miliar per tahun, naik dari $185 miliar tahun lalu. “Semuanya maju, berkembang. Kami telah mencapai perbatasan baru," tambah Putin.

Di awal pembicaraannya dengan Wang, Putin memuji hubungan kedua negara. Dengan meningkatnya ketegangan dunia, kata Putin, "kerja sama antara Republik Rakyat Tiongkok dan Federasi Rusia di arena global sangat penting untuk menstabilkan situasi internasional."

Wang, melalui seorang penerjemah, memberi tahu Putin bahwa hubungan kedua negara bukan untuk melawan pihak ketiga mana pun, tetapi "tidak akan menyerah pada tekanan dari pihak ketiga." Ini adalah pukulan telak bagi Amerika setelah Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken memperingatkan Wang akhir pekan lalu tentang konsekuensi yang tidak ditentukan jika China memberikan dukungan senjata mematikan untuk upaya perang Rusia.

China-Rusia Sepakat Stabilitas di Asia-Pasifik Harus Dijunjung Tinggi

Sementara itu, China mengatakan Rabu bahwa diplomat utamanya, Wang Yi, bertemu dengan kepala keamanan Rusia di Moskow. Kedua belah pihak sepakat bahwa perdamaian dan stabilitas di kawasan Asia-Pasifik harus dijunjung tinggi.

Wang bertemu dengan para pemimpin Mekanisme Konsultasi Keamanan Strategis China-Rusia, dan Sekretaris Dewan Keamanan Rusia, Nikolai Patrushev. Kedua belah pihak membahas cara untuk meningkatkan tata kelola dunia, menurut pernyataan dari kementerian luar negeri China.

"Pembicaraan kami tentang keamanan strategis adalah salah satu jalur paling bermanfaat antara kedua negara kami, yang memainkan peran penting dan unik dalam memperkuat kepercayaan dan kerja sama di bawah situasi internasional yang terus berubah," kata Wang.

Pasokan senjata China ke Rusia akan mengancam dan berpotensi meningkatkan perang Ukraina menjadi konfrontasi antara Rusia dan China di satu sisi, dan Ukraina serta aliansi militer NATO pimpinan AS di sisi lain.

Juru bicara Kremlin Dmitrry Peskov berkata, “Setelah berita Rusia membatalkan START yang baru, kami melihat reaksi pertama: cukup terkonsolidasi dari pihak-pihak yang mewakili Barat. Reaksi ini tentu tidak memberi kita alasan untuk berharap adanya kemauan untuk berdialog atau berunding. Namun di sisi lain, waktu berlalu, keadaan berubah, dan sangat penting bagi Rusia untuk memastikan keamanannya sendiri, termasuk masalah stabilitas dan kontrol senjata.”

China adalah pembeli minyak terbesar Rusia, salah satu sumber pendapatan tunai utama Moskow. [waktu/detik/hari]

Oleh: VOA Indonesia
Editor: Yakub

China Mengutuk Kunjungan Pejabat Pentagon ke Taiwan

China Mengutuk Kunjungan Pejabat Pentagon ke Taiwan
Foto: Zhu Fenglian, juru bicara Kantor Urusan Kabinet Taiwan, 27 November 2019.
JAKARTA – China pada hari Rabu mengkritik keras kunjungan pejabat senior Pentagon ke Taiwan dan menegaskan kembali bahwa pihaknya telah memberikan sanksi kepada Lockheed Martin dan unit Raytheon karena memasok peralatan militer ke pulau yang memiliki pemerintahan sendiri itu.

Komentar dari Kantor Urusan Kabinet Taiwan menyoroti kemunduran dramatis dalam hubungan antara Beijing dan Washington atas Taiwan, teknologi, tuduhan mata-mata, dan invasi Rusia ke Ukraina.

Ditanya tentang kunjungan Michael Chase, wakil asisten menteri pertahanan AS untuk urusan China, juru bicara Kantor Urusan Kabinet Taiwan, Zhu Fenglian, mengatakan China "dengan tegas menentang setiap interaksi resmi dan kolaborasi militer" antara AS dan Taiwan.

Upaya Partai Progresif Demokratik yang berkuasa di Taiwan untuk memperkuat kemerdekaan pulau itu dengan bantuan asing "pasti akan gagal," kata Zhu kepada wartawan.

China menganggap Taiwan sebagai bagian dari wilayahnya dan akan dikendalikan dengan paksa jika perlu. Taiwan berpisah dari China di tengah perang saudara pada 1949, dan Partai Komunis China yang otoriter tidak pernah memerintah pulau itu.

Seorang juru bicara Pentagon tidak mengomentari langsung kunjungan Chase, tetapi dia menegaskan kembali bahwa komitmen AS untuk Taiwan tegas dan komitmen tersebut berkontribusi pada pemeliharaan perdamaian dan stabilitas di Selat Taiwan dan di kawasan.

Kementerian luar negeri Taiwan mengatakan tidak memiliki informasi tentang kunjungan Chase.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri China Wang Wenbin mengatakan "babak ketegangan baru" di Selat Taiwan adalah hasil dari upaya otoritas Taiwan untuk "mencari kemerdekaan dengan dukungan AS, serta niat AS untuk mengontrol China dengan Taiwan."

"Kami mendesak AS untuk ... menghentikan semua bentuk kontak resmi AS-Taiwan, berhenti mencampuri masalah Taiwan dan berhenti menciptakan ketegangan baru di Selat Taiwan," kata Wang dalam jumpa pers harian.

Ketegangan antara AS dan China muncul kembali bulan lalu setelah Washington menuduh Beijing mengirim balon mata-mata yang ditembak jatuh di Pantai Timur Amerika. Menteri Luar Negeri Antony Blinken membatalkan perjalanan ke Beijing setelah insiden itu dan mengatakan pada akhir pekan bahwa Amerika Serikat khawatir China akan memberikan senjata ke Rusia untuk perangnya di Ukraina.

China, yang telah menyatakan persahabatan "tanpa batas" dengan Rusia, dengan tegas menolak mengkritik tindakan Moskow, menyalahkan AS dan NATO karena memprovokasi Kremlin, dan mencela sanksi hukuman yang dijatuhkan pada Rusia. Rusia, pada gilirannya, sangat mendukung China terkait Taiwan.

Selama kunjungan ke Moskow Selasa, diplomat senior Partai Komunis Wang Yi mengatakan hubungan antara Moskow dan Beijing "kokoh seperti batu" dan akan "bertahan menghadapi ujian situasi internasional yang bergejolak."

Rusia dan China memiliki "peluang bagus untuk melanjutkan kerja sama strategis yang erat dan kontak untuk melindungi kepentingan strategis bersama kita," kata Wang.

Wang Wenbin, juru bicara Kementerian Luar Negeri China, mengatakan dia tidak memiliki informasi tentang kemungkinan kunjungan Presiden Xi Jinping ke Moskow musim semi ini. [ab/lt]

Oleh: VOA Indonesia
Editor: Yakop

Melawat ke Moskow, Wang Yi: “Hubungan China-Rusia Kokoh Bagaikan Karang”

Melawat ke Moskow, Wang Yi: “Hubungan China-Rusia Kokoh Bagaikan Karang”
Foto: Direktur Kantor Pusat Komisi Hubungan Internasional China, Wang Yi, berbicara dalam Konferensi Keamanan Munich (MSC) di Munich, Jerman, pada 18 Februari 2023. (Foto: Reuters/Wolfgang Rattay)
JAKARTA - Pejabat paling senior untuk urusan kebijakan luar negeri China Wang Yi, pada Selasa (21/2), melangsungkan pertemuan dengan Kepala Dewan Keamanan Nasional Rusia Nikolai Patrushev di sela-sela lawatannya ke Moskow.

Dalam pertemuan itu Patrushev menyerukan kerja sama yang lebih erat dengan Beijing untuk melawan tekanan Barat, dan bahwa Barat berupaya menghalangi hubungan Rusia-China.

“Di tengah kampanye Barat untuk menghalang-halangi hubungan Rusia-China, sangat penting untuk lebih memperdalam koordinasi dan kerjasama Rusia-China di dunia internasional,” ujar Patrushev.

Patrushev mengatakan pengembangan “kemitraan strategis” dengan China tetap menjadi prioritas utama Rusia.

Wang Yi Yakin Hubungan China-Rusia akan Bertahan

Hal senada disampaikan Wang Yi, yang mengatakan, “Hubungan China-Rusia kokoh bagaikan karang. Hubungan ini akan bertahan dalam ujian situasi internasional yang terus berubah. China, bersama Rusia, sesuai kesepakatan di tingkat tertinggi, siap mempertahankan kepentingan nasional dan memperkuat kerja sama. Konsultasi dengan Rusia adalah salah satu saluran komunikasi yang sangat efektif antara kedua negara, yang memainkan peran unik dalam membangun rasa saling percaya.”

Kedua negara telah melangsungkan serangkaian latihan militer yang menunjukkan hubungan pertahanan yang semakin erat di tengah ketegangan antara Rusia dan Amerika Serikat.

Wang juga akan melangsungkan pembicaraan dengan Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov pada hari Rabu (22/2).

Kremlin mengatakan kemungkinan Wang juga akan bertemu dengan Presiden Vladimir Putin dalam lawatannya kali ini. [em/jm]

Oleh: VOA Indonesia
Editor: Yakop

Jumat, 11 November 2022

Presiden AS Joe Biden akan bertemu Presiden China Xi Jinping di G20 Indonesia

Presiden AS Joe Biden akan bertemu Presiden China Xi Jinping di G20 Indonesia
Presiden AS Joe Biden akan bertemu Presiden China Xi Jinping di G20 Indonesia.
Washington - Presiden Amerika Serikat Joe Biden akan bertemu Presiden China Xi Jinping di Indonesia untuk membahas berbagai isu global dan regional, termasuk persaingan yang bertanggung jawab, demikian menurut keterangan Gedung Putih, Kamis (10/11).

Pertemuan pada Senin akan berlangsung di sela-sela KTT G20 di Bali.

"Kedua pemimpin akan membicarakan upaya mempertahankan sekaligus memperdalam jalur komunikasi antara Amerika Serikat dan China selaku pengelola persaingan, dan melakukan kerja sama di mana kepentingan sejalan, terutama pada tantangan lintas negara yang berdampak terhadap komunitas internasional," kata juru bicara Karine Jean-Pierre lewat sebuah pernyataan.

Biden akan mengangkat isu Taiwan dan "pelanggaran HAM dan lebih banyak lagi, kekhawatiran kami dan sekutu serta mitra kami tentang praktek ekonomi China yang membahayakan," menurut pejabat senior Biden.

Kedua pemimpin itu juga diperkirakan akan membicarakan perang Rusia di Ukraina.

Pertemuan mereka akan menjadi yang pertama sejak Biden menjabat sebagai presiden.

"Presiden percaya bahwa sangat penting untuk membangun pondasi hubungan dan memastikan bahwa ini adalah aturan jalan yang mengikat persaingan kami," kata pejabat tersebut.

Sumber: Anadolu
Oleh : Asri Mayang Sari/Antara
Editor : Yakop

Senin, 12 September 2022

Kompleks Industri Militer AS Bergantung Pada Komponen China

Kompleks Industri Militer AS Bergantung Pada Komponen China
Industri militer AS akan kesulitan mengganti komponen China. (BorneoTribun/Global Times)
BorneoTribun Jakarta -- Analis militer mengatakan kompleks industri militer AS bergantung pada komponen China. Industri militer AS bergantung pada komponen logam tanah jarang (LTJ) China, dan akan sulit untuk menggantinya, menurut analis militer China Wei Dongxu saat wawancara dengan surat kabar pemerintah China Global Times.

China, menurut spesialis, memiliki lini industri penuh dalam eksplorasi, penambangan, dan produksi elemen tanah jarang, sehingga akan sulit bagi kompleks industri militer (MIC) AS untuk menemukan alternatif selain China.

Wei yakin bahwa bahkan jika Amerika Serikat menemukan pengganti jangka pendek untuk komponen China, itu akan menaikkan biaya.

Sebelumnya diketahui bahwa Pentagon menangguhkan penerimaan jet tempur F-35 Lightning II generasi kelima baru karena paduan China yang digunakan dalam desain mereka. 

Perlu dicatat bahwa ini tidak sesuai dengan undang-undang pengadaan, yang melarang penggunaan komponen dari China tanpa mendapatkan persetujuan khusus.

Pada tahun 2021, Breaking Defense melaporkan bahwa penjualan jet tempur F-35 Lightning II generasi kelima AS di Eropa menghadapi persaingan ketat dari produsen lokal.

(yk/en)

Rabu, 17 Agustus 2022

Kapal Riset China Berlabuh Di Sri Lanka, Picu Kekhawatiran India

Warga Sri Lanka menyaksikan kapal pengeruk China bekerja di Hambantota, 240 km tenggara Kolombo, 24 Maret 2010.
Warga Sri Lanka menyaksikan kapal pengeruk China bekerja di Hambantota, 240 km tenggara Kolombo, 24 Maret 2010.
BorneoTribun, Beijing - Kapal riset China Yuanwang-5 berlabuh di Sri Lanka pada Selasa (16/8) siang waktu Beijing dan diperkirakan dapat memicu kekhawatiran dari pihak India.

India sebelumnya khawatir kapal riset China yang singgah di Sri Lanka itu akan melacak kemampuan daya jangkau rudal balistik India dan memfasilitasi kegiatan operasional kapal selam China. 

"Aktivitas penelitian Yuanwang-5 sudah sesuai dengan hukum internasional dan sudah kebiasaan umum sehingga tidak boleh diintervensi oleh pihak ketiga," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri China (MFA) Wang Wenbin di Beijing, Selasa.

Seharusnya,  kapal tersebut singgah di Pelabuhan Hambantota di wilayah timur Sri Lanka pada Kamis (11/8) pekan lalu namun baru terlaksana pada Selasa karena India terus menekan Sri Lanka agar menunda kedatangan kapal China atas alasan keamanan.

"Sangat tidak patut bagi negara-negara tertentu menekan Sri Lanka dengan alasan masalah keamanan," kata Wang.

Duta Besar China untuk Sri Lanka Qi Zhenhong menggelar upacara penyambutan kedatangan kapal Yuanwang-5 di Pelabuhan Hambantota. 

Upacara itu dihadiri oleh anggota parlemen Mahinda Wijasekera, selaku perwakilan Kepresidenan Sri Lanka, dan sepuluh ketua partai serta tokoh masyarakat setempat.

"Suasananya sangat hangat dan ramah saat lagu kebangsaan China dan Sri Lanka dilantunkan," kata Wang dalam konferensi pers rutin itu.

Kapal tersebut berlabuh dan melakukan pengisian logistik di Sri Lanka hingga Senin (22/8).

"Kapal tersebut tidak memengaruhi keamanan, dan kepentingan ekonomi negara mana pun dan tidak boleh diganggu oleh pihak ketiga mana pun. Kedua negara telah menjalin kerja sama di bidang penelitian ilmiah selama bertahun-tahun," ujarnya.

Saat ditanya apakah China akan memberikan bantuan lebih banyak kepada negara yang sedang dilanda kesulitan ekonomi tersebut, Wang menjawab bahwa China bisa merasakan kesulitan ekonomi dan sosial yang sedang dihadapi Sri Lanka.

"Kami telah memberikan dukungan dan bantuan kepada Sri Lanka pada masa-masa yang lalu untuk mengatasi kesulitan ekonomi sesuai kemampuan. Dan kami masih akan melakukannya pada masa-masa mendatang," katanya.
 
(II/ANT) 

Minggu, 07 Agustus 2022

Kota Terlarang Beijing (Masih) "Terlarang"

Bendera Merah-Putih berkibar di depan pintu gerbang Istana Kota Terlarang yang menghadap ke Lapangan Beijing saat kunjungan Presiden Indonesia Joko Widodo ke China pada 26 Juli 2026.
Bendera Merah-Putih berkibar di depan pintu gerbang Istana Kota Terlarang yang menghadap ke Lapangan Beijing saat kunjungan Presiden Indonesia Joko Widodo ke China pada 26 Juli 2026.

BorneoTribun, Beijing - Juli hingga Agustus adalah waktu terbaik untuk berwisata ke China karena musim panas bertepatan dengan musim liburan akhir semester bagi mahasiswa.

Industri pariwisata tumbuh subur di musim panas maupun musim dingin yang bertepatan dengan liburan Tahun Baru Imlek.

Namun selama liburan musim panas tahun ini, suhu udara di berbagai belahan China begitu tinggi, bahkan menyentuh 40 derajat Celcius, hingga pemerintah setempat beberapa kali memperbarui peringatan dini akan datangnya gelombang panas.

Meski begitu, beberapa tempat wisata dan liburan outdoor masih ramai seolah mengabaikan peringatan tersebut.

Begitu juga dengan Istana Kota Terlarang yang berada persis di seberang Lapangan Tiananmen, tonggak nol kilometer Kota Beijing yang juga tercatat dalam sejarah tragedi berdarah 4 Juni 1989.

Pada hari Senin, semua atraksi di China, termasuk Istana Kota Terlarang di Beijing, ditutup untuk umum.

Sesuai dengan regulasi museum yang berlaku secara global, Senin merupakan waktu yang tepat bagi pengelola untuk melakukan berbagai pembenahan, perbaikan, dan perawatan.

Pemandangan Istana Kota Terlarang berselimutkan salju dilihat dari bukit Jingshan, Beijing, China, pada 22 Januari 2022.
Pemandangan Istana Kota Terlarang berselimutkan salju dilihat dari bukit Jingshan, Beijing, China, pada 22 Januari 2022.

Apalagi untuk Istana Kota Terlarang yang luasnya mencapai 72 hektar, tentu perawatan dan perawatannya tidak sesederhana museum pada umumnya. Jika hari Senin tutup, maka hari Selasa akan menjadi puncak kunjungan wisatawan selain hari Minggu.

Pengunjung Istana Kota Terlarang tidak hanya dapat melihat bangunan kuno yang didirikan pada tahun 1406 hingga 1420 dari Dinasti Ming hingga Dinasti Qing.

Ada juga beberapa koleksi kuno, meskipun sangat terbatas karena kebanyakan dibawa oleh Chiang Kai Shek ke Taiwan setelah rezim Republik Tiongkok jatuh dan berubah menjadi Republik Rakyat Tiongkok di bawah kepemimpinan Mao Zedong.

Ketika situasi perang saudara yang melibatkan tentara komunis yang dipimpin oleh Mao Zedong melawan tentara nasional (Kuomintang) yang dipimpin oleh Chiang Kai Shek memburuk pada tahun 1948, Museum Istana Nasional Beijing, yang menempati Kota Terlarang, mengambil keputusan untuk memindahkan sebagian besar koleksinya. ke Taiwan.

Hang Li Wu selaku direktur museum mengawasi pengangkutan benda-benda bersejarah yang berharga, seperti patung, peralatan rumah tangga, perhiasan, pakaian, peralatan perang dan sebagainya dari pelabuhan Nanjing di pantai timur daratan Cina ke pelabuhan Keelung di pantai utara Pulau Tawan selama bulan Desember 1948 sampai Februari 1949.

Pada saat komunis berhasil mendorong kaum nasionalis kembali sampai Chiang Kai Shek dan para pengikutnya menyeberang ke Taiwan, koleksi museum Istana Kota Terlarang sudah habis.

Karena banyaknya koleksi, pengunjung Museum Nasional Taiwan yang terletak di pinggiran Kota Taipei tidak akan dapat menemukan koleksi yang sama lagi dalam beberapa bulan atau tahun ke depan karena pengelola menampilkan koleksi tersebut secara bergantian dan berkala.

Saat ANTARA berkunjung ke Museum Nasional Taiwan pada tahun 2014, koleksi benda-benda bersejarah saat itu tidak akan ditemukan lagi pada kunjungan-kunjungan berikutnya.

Kembali ke Istana Kota Terlarang Beijing. Pengunjung masih bisa mendapatkan momentum yang tak kalah menarik yaitu pengibaran bendera kebangsaan China di Lapangan Tiananmen setiap sore oleh pasukan personel pengibaran bendera dari Tentara Pembebasan Rakyat China (PLA).

Satu hal lagi, wisatawan masih bisa mengunjungi makam di ujung selatan Lapangan Tiananmen. Di gedung megah inilah tubuh Mao Zedong, yang telah diawetkan dalam kaca kristal, dibaringkan.

Setelah lelah berjalan di sekitar Museum Istana Kota Terlarang dan berjalan di sepanjang Lapangan Tiananmen, pengunjung masih memiliki kesempatan untuk memanjakan lidah mereka di pusat jajanan tradisional Beijing kuno di Qianmen, yang berada tepat di seberang jalan raya dari mausoleum.

Mengapa Dilarang?

Banyak yang bertanya-tanya mengapa kompleks bangunan kuno di utara Lapangan Tiananmen di titik nol kilometer Beijing dinamai Kota Terlarang? Padahal nama resmi bahasa Mandarin dan orang Tionghoa sendiri menyebutnya Gugong Bowuyuan atau Museum Nasional.

Baik di Beijing maupun di Taipei, namanya sama dengan Gugong Bowuyuan sesuai dengan nama aslinya pada tahun 1925 ketika rezim Republik Tiongkok melakukan pemugaran Istana Kota Terlarang dan inventarisasi benda-benda bersejarah di dalamnya.

Beberapa literatur sejarah menyebut "Kota Terlarang" atau "Kota Terlarang" karena daerah itu dulunya pada masa kekaisaran Dinasti Ming dan Dinasti Qing sangat terlarang untuk masyarakat umum.

Hanya permaisuri, selir, keluarga, dan abdi dalem yang diizinkan memasuki area tersebut. Dikatakan bahwa ada begitu banyak selir, raja atau kaisar tidak memukul mereka satu per satu.

Namun, sejak kaum revolusioner yang dipimpin oleh Dr Sun Yat Sen berhasil menggulingkan sistem feodal yang terakhir dipegang Kaisar Puyi, Istana Kota Terlarang tidak lagi dilarang. Sejak tahun 1912 atau sejak berdirinya pemerintahan Republik China, masyarakat biasa sudah diperbolehkan memasuki kompleks Istana Kota Terlarang.

Istana Kota Terlarang yang terdiri dari 980 unit bangunan dan terbagi menjadi 8.886 kamar dan kamar telah ditetapkan sebagai Situs Warisan Budaya Dunia oleh UNESCO sejak 1987. Sejak itu, Istana Kota Terlarang menjadi salah satu daya tarik yang dapat menarik wisatawan asing.

Istana Kota Terlarang beserta Tembok Besar yang sama-sama berada di Beijing namun berada di distrik yang berbeda menjadi ikon terbesar pariwisata Tiongkok yang juga memberikan kontribusi signifikan terhadap pendapatan negara dari sektor pariwisata.

Sejak tahun 2012, Istana Kota Terlarang telah dikunjungi oleh 14 juta wisatawan setiap tahunnya. Bahkan pada tahun 2019 jumlah kunjungan sudah mencapai 19 juta.

Pada tahun 2018, Istana Kota Terlarang berhasil meraup pendapatan hingga 70 miliar dollar AS (jika dikonversikan dalam rupiah ke kurs saat ini bisa mencapai Rp 1,04 triliun) sehingga saat itu menjadi istana paling berharga di dunia. dunia serta harta paling berharga di dunia.

Namun era kunjungan fantastis dan penghasilan melimpah kini telah usai. Pembatasan jumlah pengunjung akibat penerapan kebijakan protokol kesehatan antipandemi COVID-19 yang terlalu ketat berdampak signifikan pada pundi-pundi Istana Kota Terlarang.

Jumlah pengunjung Istana Kota Terlarang dibatasi hanya 5.000 orang per hari. Bandingkan dengan sebelum pandemi yang bisa mencapai 80.000 pengunjung per hari.

Pengunjung harus membuat janji temu atau mengisi formulir kunjungan terlebih dahulu melalui aplikasi yang disediakan pengelola dengan mengunggah data diri, sertifikat vaksin booster COVID-19, dan hasil tes PCR negatif yang berlaku dalam waktu 72 jam.

Hanya pengunjung yang telah mendapatkan persetujuan dari administrator yang dapat memasuki kompleks istana kerajaan di pusat kota Beijing. Itupun durasi penjelajahan di lokasi sangat terbatas, tidak lebih dari dua jam.

Jadi, bagi yang tidak memenuhi syarat di atas pasti akan dilarang memasuki kawasan Istana Kota Terlarang, termasuk halaman luar, baik yang menghadap Lapangan Tiananmen maupun Bukit Jingshan.

Setidaknya ada tiga lapis satpam yang harus dilewati sebelum memasuki gerbang Istana Kota Terlarang. Lapisan terluar yang dijaga petugas keamanan berseragam hitam itu akan memeriksa kartu sehat yang meliputi tanda pengenal diri, kartu vaksin, hasil tes PCR, dan riwayat perjalanan.

Di lapisan kedua, petugas keamanan berseragam putih-hitam gelap akan melihat hasil scan persetujuan kunjungan dari pengelola Istana Kota Terlarang.

Kemudian lapisan ketiga yang dijaga oleh petugas polisi berseragam biru laut biru tua itu akan memotret wajah pengunjung melalui pemindai kamera, kartu tanda penduduk atau dokumen perjalanan, dan memeriksa barang-barang pengunjung menggunakan detektor logam.

"Di daerah ini juga dilarang untuk liputan media atau pemotretan kecuali dengan meminta izin terlebih dahulu kepada kami," kata petugas polisi yang bertanggung jawab atas keamanan Istana Kota Terlarang.

Polisi bermarga Yin-lah yang memfasilitasi ANTARA memasuki kawasan Istana Kota Terlarang untuk memotret bendera Merah Putih dalam kunjungan singkat Presiden RI Joko Widodo ke Beijing pada 26 Juli 2022 untuk bertemu dengan Presiden China Xi Jinping.

“Kami merasa sangat terhormat dapat membantu pekerjaan Anda dalam memperkuat hubungan bilateral Indonesia-China,” katanya sambil meminta maaf atas perlakuan petugas lapis kedua yang telah melarang ANTARA memasuki area Istana Kota Terlarang untuk tujuan penembakan. bendera Merah Putih.

(II/ANT)

Sabtu, 06 Agustus 2022

"Rasa Sayange" jadi lagu favorit peserta lomba nyanyi mahasiswa China

Seorang mahasiswi jurusan bahasa Indonesia di China saat mengikuti lomba menyanyikan lagu Indonesia yang digelar KBRI Beijing, Jumat (5/8).
Seorang mahasiswi jurusan bahasa Indonesia di China saat mengikuti lomba menyanyikan lagu Indonesia yang digelar KBRI Beijing, Jumat (5/8).

BorneoTribun, Beijing - Lagu daerah yang berasal dari Maluku dengan judul "Rasa Sayange" menjadi lagu yang paling difavoritkan para mahasiswa China saat mengikuti lomba menyanyikan lagu berbahasa Indonesia menjelang peringatan Hari Ulang Tahun ke-77 Kemerdekaan RI.

Tujuh dari sepuluh peserta lomba menyanyi yang digelar secara daring Atase Pendidikan dan Kebudayaan pada Kedutaan Besar RI di Beijing pada Jumat (5/8) itu menyanyikan "Rasa Sayange" pada lagu pilihan.

Peserta lainnya memilih lagu "Manuk Dadali" dari daerah Jawa Barat untuk lagu keduanya.

Sementara lagu wajib, pihak panitia memberikan dua pilihan, yakni "Indonesia Pusaka" dan "Satu Nusa Satu Bangsa".

Para peserta lomba menyanyi tersebut merupakan mahasiswa jurusan Bahasa Indonesia dari berbagai perguruan tinggi di China.

"Pilihan para peserta tersebut menunjukkan bahwa lagu 'Rasa Sayange' sangat digemari dan populer di China," kata Atdikbud KBRI Beijing, Yaya Sutarya, di Beijing, Sabtu.

Menurut dia, hal itu sekaligus meneguhkan bahwa "Rasa Sayange" merupakan lagu daerah dari Indonesia.

"Selama ini sebagian masyarakat China mengenali 'Rasa Sayange' sebagai lagu dari Malaysia. Tapi para mahasiswa China menunjukkan bahwa lagu itu memang aslinya berasal dari Indonesia," ujarnya.

Selain menyanyi, KBRI Beijing juga menggelar lomba pidato dan lomba penulisan esai berbahasa Indonesia dengan tema utama Keketuaan G20 Indonesia.

"Lomba ini merefleksikan minat para mahasiswa Tiongkok untuk lebih mengenali budaya bangsa kita dan membantu mengampanyekan Keketuaan G20 Indonesia," kata Duta Besar RI untuk China, Djauhari Oratmangun.

Saat ini terdapat 21 perguruan tinggi di China yang memiliki jurusan Bahasa Indonesia.

Mereka belajar sesuai dengan kurikulum Bahasa Indonesia untuk Penutur Asing (BIPA) yang telah ditetapkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI. 

(II/ANT)

China panggil para dubes Eropa, petempur PLA terus dekati Taiwan

Jet tempur China Su-30 yang dilibatkan dalam latihan di sekitar Taiwan. (HO-China Milltary)
Jet tempur China Su-30 yang dilibatkan dalam latihan di sekitar Taiwan. (HO-China Milltary)

BorneoTribun Beijing - Wakil Menteri Luar Negeri China Deng Li diperintahkan untuk memanggil para duta besar negara-negara Eropa dan anggota Uni Eropa di Beijing.

Pemanggilan tersebut untuk pertemuan darurat dan menyampaikan protes keras atas pernyataan bersama tentang Taiwan yang dikeluarkan para menteri luar negeri anggota kelompok tujuh negara (G7) dan Perwakilan Tinggi Uni Eropa untuk Urusan Luar Negeri dan Kebijakan Keamanan.

Dalam keterangan tertulis MFA di Beijing, Jumat (5/8) malam, Deng menuding para menlu G7 dan EU telah mendistorsikan fakta dalam mengeluarkan pernyataan bersama tentang Taiwan.

"Ini benar-benar tindakan campur tangan urusan internal China dan memberikan sinyal yang salah terhadap kelompok separatis kemerdekaan Taiwan. China dengan tegas menolak dan menyatakan protes keras," ujar Deng.



Menurut dia, kunjungan Ketua DPR Amerika Serikat Nancy Pelosi ke Taiwan sebagai bentuk pelanggaran keras terhadap kedaulatan dan integritas teritorial China.

Sebelumnya G7 menyatakan keprihatinannya atas tindakan ancaman China di Selat Taiwan sehingga meningkatkan tensi ketegangan di Selat. G7 mendesak China agar tidak mengubah status quo secara sepihak melalui tindakan kekerasan di Selat Taiwan dan menyelesaikan perbedaan dengan cara damai.

Sementara itu, Tentara Pembebasan Rakyat China (PLA) terus melancarkan latihan penembakan sasaran di sekitar Taiwan dalam skala besar.

Memasuki hari kedua pada Jumat, sejumlah pesawat tempur PLA terbang mendekati garis pantai Taiwan.

Sejumlah jet tempur, pesawat pengebom, pesawat pemberi peringatan dini, dan pesawat pengintai melakukan latihan perebutan wilayah udara di sekitar Taiwan.

Saluran resmi penyiaran China CCTV melaporkan beberapa pesawat tempur yang dilibatkan dalam latihan tersebut, di antaranya H-6k, J-16, dan Su-30.

"Hari ini, saya dan rekan-rekan diperintahkan menjalankan misi pencegahan jarak dekat. Kami bisa melihat ke bawah ada garis pantai dan pegunungan tengah Taiwan secara visual," kata Hou Hong, pilot barikade Angkatan Udara PLA, yang terlibat dalam latihan tersebut, Jumat.

Selain itu lebih dari 10 unit kapal perusak rudal dan fregat PLA menjalankan operasi blokade dari berbagai arah di sekitar Taiwan.

Latihan pada hari Jumat diskenariokan untuk pertempuran nyata pasukan laut dan udara di wilayah utara, barat daya, dan timur Taiwan guna menguji kemampuan operasional pasukan gabungan, demikian pernyataan Komando Armada Timur PLA.

(ANT)

Kamis, 21 April 2022

Kepulauan Solomon, Titik Pertikaian Baru dalam Geopolitik AS-China

Pemandangan di luar Kedutaan Besar China di Honiara, Kepulauan Solomon, 2 April 2022. (Foto: AP)
Pemandangan di luar Kedutaan Besar China di Honiara, Kepulauan Solomon, 2 April 2022. (Foto: AP)


BorneoTribun Jakarta -- AS mengatakan pihaknya tahu tentang pengumuman China yang menandatangani sebuah persetujuan keamanan dengan Kepulauan Solomon, yang memperbaharui keprihatinan bahwa kesepakatan ini melapangkan jalan bagi pengerahan pasukan militer China ke negara di Samudra Pasifik itu.


“Kami prihatin dengan kurangnya transparansi dan sifat persetujuan ini yang tidak rinci, yang mengikuti sebuah pola China yang selalu menawarkan persetujuan yang dipertanyakan, tidak jelas, dan sangat sedikit konsultasi."


"Hal ini terjadi di berbagai sektor seperti penangkapan ikan, pengelolaan sumber daya alam, bantuan pembangunan, dan kini praktik-praktik keamanan,” demikian kata juru bicara Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih, NSC.


Juru bicara Kementerian Luar Negeri China Wang Wenbin mengatakan kepada para reporter di Beijing Selasa bahwa persetujuan ini baru-baru ini ditanda-tangani oleh Menlu Wang Yi dan Menlu Kepulauan Solomon Jeremiah Manele.


“Tampaknya China mengumumkan hal ini secara unilateral, mengingat laporan tentang persetujuan ini sepertinya datang dari China dan bukan dari pemerintah Kepulauan Solomon,” demikian kata juru bicara NSC itu.


“Penandatanganan yang dilaporkan tidak mengubah keprihatinan kami, dan juga sekutu dan mitra kawasan kami, dan hal itu tidak mengubah komitmen kami pada sebuah hubungan kuat dengan kawasan itu.”


Di Beijing, pejabat China menuduh AS dan Australia secara sengaja memperbesar ketegangan, dan memperingatkan bahwa setiap usaha untuk mencampuri akan gagal.


Minggu ini, Koordinator Gedung Putih untuk Indo-Pasifik, Kurt Campbell, dan Asisten Menlu untuk urusan Asia Timur dan Pasifik, Daniel Kritenbrink, memimpin delegasi terdiri dari staf Departemen Pertahanan dan US AID yang melawat ke Fiji, Papua New Guinea, dan Kepulauan Solomon guna memperdalam hubungan dengan kawasan, dan memastikan kemitraan AS menghasilkan kemakmuran, keamanan, dan perdamaian di seluruh Pasifik dan Indo-Pasifik. [jm/ps]

China menuntut penjelasan AS atas platform siber 'Sarang Lebah'

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Wang Wenbin. (Foto: EPA-EFE/WU HONG)
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Wang Wenbin. (Foto: EPA-EFE/WU HONG)


BorneoTribun Jakarta - Dalam beberapa tahun terakhir, pemerintah AS telah berulang kali mengusulkan agar negara-negara tetangga China memperluas kerja sama di dunia maya


China telah menuntut penjelasan dari Washington atas laporan media China yang mengatakan bahwa CIA menggunakan platform yang kuat, "Beehive", sebagai perang dunia maya, kata juru bicara Kementerian Luar Negeri China pada briefing reguler pada hari Rabu.


"China telah menyatakan keprihatinannya yang mendalam atas aktivitas yang tidak bertanggung jawab dan berbahaya dari pemerintah AS di dunia maya," kata Wang Wenbin ketika diminta untuk mengomentari laporan media. "Kami meminta AS untuk memberikan penjelasan yang relevan dan segera menghentikan kegiatan ini," kata diplomat itu.


Dalam beberapa tahun terakhir, pemerintah AS telah berulang kali mengusulkan agar negara-negara tetangga China memperluas kerja sama di dunia maya, yang berpotensi membuka panggung baru untuk konfrontasi geopolitik.


Pakar China telah menemukan sistem spionase global yang digunakan oleh pasukan khusus AS, surat kabar China Global Times menulis pada hari Selasa, mengutip Pusat Tanggap Darurat Virus Komputer Nasional.


Platform "Beehive" yang menjadi dasar sistem ini dikembangkan bersama oleh Badan Intelijen Pusat AS dan raksasa pertahanan Northrop Grumman.


Platform tersebut memungkinkan operatornya untuk memindai dari jarak jauh, mengeksploitasi kerentanan, mengekstrak file dan bahkan menghancurkan sistem komputer, Global Times melaporkan. Menurut surat kabar itu, CIA secara luas mendistribusikan peralatan untuk operasi menggunakan platform "Beehive" di Kanada, Malaysia, Turki, Prancis, Jerman, dan negara-negara lain.


(YK/ER)

Selasa, 12 April 2022

Diam-diam, China Kirim Sistem Rudal ke Serbia

Diam-diam, China Kirim Sistem Rudal ke Serbia
Pesawat Y-20 milik Angkatan Udara China ditampilkan dalam Ekshibisi Aviasi dan Penerbangan Internasional China di Zhuhai, China, pada 6 November 2018. (Foto: AP/Kin Cheung)


BorneoTribun Jakarta -- Sekutu Rusia, Serbia, telah menerima kiriman sistem anti-pesawat canggih dari China dalam operasi semi-rahasia akhir pekan ini.


Perkembangan itu terjadi ketika Barat mengkhawatirkan penumpukan senjata di Balkans semasa perang Ukraina, yang dianggap bisa mengancam perdamaian yang rentan di kawasan itu.


Media dan para pakar pada Minggu (10/4) mengatakan bahwa enam pesawat transportasi Y-20 milik Angkatan Udara China yang mendarat di Belgrade pada Sabtu (9/4) pagi, dilaporkan mengangkut sistem rudal darat-ke-udara HQ-22 untuk militer Siberia.


Pesawat kargo China dengan penanda militer itu terlihat di Bandara Nikola Tesla, di Belgrade.


Para pakar menilai kiriman senjata melalui sedikitnya dua wilayah negara anggota NATO, Turki dan Bulgaria, itu menunjukkan semakin besarnya pengaruh global China. [vm/ft]


Oleh: VOA Indonesia

Minggu, 03 April 2022

China Bisa Bantu Negara-Negara Asia Tengah di Tengah Gangguan Pasokan Gandum

China Bisa Bantu Negara-Negara Asia Tengah di Tengah Gangguan Pasokan Gandum
Panen gandum, 5 Agustus 2021, dekat Pullman. (Foto: AP)


BorneoTribun.com -- Perang Rusia yang sedang berlangsung di Ukraina dan sanksi Barat yang mengikutinya memberi tekanan pada negara-negara di Asia Tengah yang mengimpor gandum dan pasokan penting lainnya dari wilayah tersebut.


Pada hari Kamis (1/4), Presiden Uzbekistan Shavkat Mirziyoyev mengatakan negaranya harus bergabung dengan rantai produksi makanan China serta Korea dan Jepang sesegera mungkin. Ia juga mendesak kedutaan Uzbekistan di Eropa, Turki dan India untuk menjangkau perusahaan lokal.


Tashkent juga menawarkan insentif kepada Rusia, Ukraina, dan perusahaan terkait Belarus dan membuka lebih luas pasar Uzbekistan bagi produsen makanan, demikian menurut layanan pers Mirziyoyev.


Lima negara bekas Soviet di Asia Tengah saling bergantung dengan satu sama lain dan Rusia untuk impor gandum.


Di Asia Tengah harga gandum dan tepung telah meningkat dalam beberapa tahun terakhir karena pandemi COVID-19 dan kekeringan regional. Peningkatan harga itu kemungkinan akan berlanjut dengan perang Rusia-Ukraina dan kemungkinan Rusia akan menghentikan sementara ekspor biji-bijian ke negara-negara bekas Soviet.


Para ahli mengatakan negara-negara Asia Tengah sekarang sedang menjajaki pemasok dari negara lain. [my/pp]


Oleh: VOA Indonesia

Sabtu, 26 Februari 2022

China Tetap Tidak Kecam Rusia Meski Moskow Intensifkan Serangan ke Ukraina

China Tetap Tidak Kecam Rusia Meski Moskow Intensifkan Serangan ke Ukraina
China tetap menolak menyebut tindakan Rusia di Ukraina.


BorneoTribun.com - China , Jumat (25/2), tetap menolak menyebut tindakan Rusia di Ukraina sebagai invasi, atau mengkritiknya, meski Moskow mengintensifkan serangan terhadap negara di Eropa Timur itu.


China menegaskan kembali bahwa negara itu menghormati integritas teritorial semua negara, tetapi mengatakan bahwa mereka melihat masalah Ukraina memiliki latar belakang sejarah yang kompleks dan khusus.


"Kami memahami kekhawatiran sah Rusia tentang masalah keamanan," kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China, Wang Wenbin, kepada wartawan pada konferensi pers harian di Beijing, Jumat (25/2).


Wang juga membalas pernyataan Presiden AS Joe Biden yang mengatakan bahwa negara mana pun yang mendukung invasi Rusia akan "ternoda” oleh dukungannya itu. Wang menyatakan, negara-negara yang ikut campur dalam urusan dalam negeri negara lain justru yang akan melihat reputasi mereka tercemar.


Amerika Serikat, Inggris, Jepang, Kanada, Australia dan Uni Eropa memberlakukan lebih banyak sanksi terhadap Moskow menyusul sanksi-sanksi yang telah dijatuhkan sebelumnya. Jerman, contohnya, menghentikan operasi pipa gas senilai $11 miliar dari Rusia.


Ditanya apakah China siap untuk meningkatkan pembelian minyak Rusia dalam menanggapi sanksi AS dan Uni Eropa, Wang mengatakan, "Sanksi tidak pernah menjadi cara yang efektif untuk menyelesaikan masalah. Kami berharap semua pihak terkait berusaha keras menyelesaikan masalah melalui dialog dan konsultasi." [ab/uh]


Oleh: VOA Indonesia

Sabtu, 19 Februari 2022

China Tetapkan Rencana Lima Tahun untuk Eksplorasi Luar Angkasa

Foto yang dirilis oleh Kantor Berita Xinhua ini menunjukkan layar di Pusat Kontrol Luar Angkasa Beijing yang menampilkan astronaut Liu Boming keluar dari modul inti stasiun ruang angkasa baru China di luar angkasa pada Minggu, 4 Juli 2021. (Foto: Xinhua via AP/Jin Liwang)


BorneoTribun.com – Sejumlah astronom mengatakan sebuah roket milik China diperkirakan akan menabrak bulan pada 4 Maret mendatang. Itu adalah contoh terbaru kehadiran China di luar angkasa. Berita mengenai kemungkinan tabrakan itu muncul setelah Beijing menerbitkan cetak biru pengembangan satelit, eksplorasi ruang angkasa dan penempatan lebih banyak astronaut di orbit Bumi.


Para pakar memperkirakan Beijing dapat merealisasikan berbagai target yang ada dalam rencana lima tahunnya demi pengembangan luar angkasa, terlepas dari insiden tabrakan yang diprediksi tadi.


Program luar angkasa China akan menyaingi Rusia dan Amerika, terutama dalam hal komersialisasi teknologi luar angkasa, tambah mereka.


“China harus diwaspadai dalam hal peningkatan daya saing,” kata Marco Caceres, direkrut studi luar angkasa di perusahaan analisis pasar Teal Group. “Sebagiannya karena AS sempat berada jauh di depan, sehingga negara-negara seperti China, yang ekonominya tumbuh dengan sangat cepat, bisa menyusul.”


Bertemunya Masa Lalu dan Masa Depan

China meluncurkan satelit pertamanya tahun 1970 dan menempatkan orang China pertama di luar angkasa pada 2003, menjadi negara ketiga di dunia, setelah Rusia dan AS, yang mencapai tonggak sejarah tersebut. Pada 2019, pesawat ruang angkasa China melakukan pendaratan bersejarah di sisi jauh bulan. Beijing kini sedang dalam proses menambah stasiun luar angkasa, selain Tiangong, pada akhir tahun ini.


China dikeluarkan dari Stasiun Luar Angkasa Internasional, sebuah operasi kerja sama antara Eropa, AS, Rusia, Kanada dan Jepang, karena masalah keamanan nasional AS.


Selama lima tahun ke depan, program luar angkasa Beijing akan menempatkan orang-orang di luar angkasa dalam “tugas jangka panjang” untuk penelitian ilmiah, menyelesaikan temuan di Mars dan menjelajahi sistem Jupiter, menurut “Program Luar Angkasa China: A 2021 Perspective.”


Setengah dekade mendatang akan terjadi perbaikan sekaligus peningkatan kapasitas sistem transportasi luar angkasa, dan China akan “terus meningkatkan infrastruktur ruang angkasanya” melalui pengintegrasian penginderaan jauh, komunikasi, navigasi dan teknologi penentuan posisi satelit, ungkap dokumen tersebut.


China diperkirakan akan mewujudkan seluruh target tima tahunnya karena mereka telah mengerjakan itu semua selama satu dasawarsa terakhir atau lebih, dengan banyak dana pemerintah, kata para analis.


Laporan bulan Januari itu sebenarnya “menggabungkan” apa yang sudah mereka kerjakan, kata Richard Bitzinger, pengamat pertahanan dari Defense Budget Project, lembaga penelitian nirlaba di Washington. Secara teknis mungkin saja China dapat menambang bijih pada asteroid, kata Bitzinger, meskipun hal itu membutuhkan pengerjaan, seperti penjangkaran dan pengeboran, yang rumit.


Banyak target capaian dalam cetak biru itu dimaksudkan untuk menampilkan tujuan damai dan citra internasional yang positif, tambahnya. “Sebagian besar program luar angkasa berawak sifatnya simbolik,” kata Bitzinger. “Dari segi ekonomi, mereka jual rugi, tapi dalam hal menunjukkan kekuatan, program-program itu sempurna.”


Cetak biru itu menyebut bahwa misi-misi luar angkasa China di masa depan akan tetap “damai,” terlepas dari kecurigaan Washington bahwa program luar angkasa China akan diarahkan untuk tujuan militer.

Foto yang dirilis oleh Kantor Berita Xinhua ini menunjukkan layar di Pusat Kontrol Luar Angkasa Beijing yang menampilkan astronaut Liu Boming keluar dari modul inti stasiun ruang angkasa baru China di luar angkasa pada Minggu, 4 Juli 2021. (Foto: Xinhua via AP/Jin Liwang)


Momentum komersial

Kemajuan dalam program luar angkasa China telah memungkinkan negara tersebut menjadi lebih “agresif”, kata Caceres, daripada AS dalam pemasaran satelit dan layanan peluncuran modern. Anggarannya mungkin tumbuh lebih cepat dibanding NASA, tambahnya. Peralatan terkait ruang angkasa China dapat ditemukan di Afrika, Asia dan Amerika Latin, ujar analis itu.


Negara-negara seperti Australia dan Jepang sudah menggunakan data penginderaan jauh berbasis ruang angkasa China setelah bencana alam. Rusia dan China secara tentatif setuju pada bulan September untuk membuka markas penelitian bulan gabungan.


“China menyerukan semua negara untuk bekerja sama membangun sebuah komunitas global masa depan dan melakukan pertukaran juga kerja sama mendalam di luar angkasa atas dasar kesetaraan, manfaat bersama, pemanfaatan secara damai dan pembangunan inklusif,” kata Kedutaan Besar China di Washington kepada VOA pada Rabu (16/2).


Beberapa negara yang secara geografis terletak paling dekat dengan China masih bertahan dengan teknologi luar angkasa AS, terlepas kesediaan China untuk terlibat, kata Alan Chong, lektor di S. Rajaratnam School of International Studies yang berbasis di Singapura.


Pemerintah Myanmar, misalnya, membenci China karena utang infrastruktur dan proyek-proyek yang orang anggap tidak relevan dengan kehidupan mereka, menurut temuan Pusat Studi Strategis dan Internasional yang berbasis di AS.


“Saya pikir situasinya cair, dan saya tidak merasa Asia Tenggara akan nyaman berada di orbit China,” ujar Chong. “Tentu saja kawasan itu tidak pernah seakrab sekarang dengan China dalam 15 tahun terakhir, tapi saya rasa AS masih punya kesempatan.” [rd/em]

Jumat, 11 Februari 2022

Lithuania Minta Bantuan AS untuk Hadapi China dan Rusia

Lithuania Minta Bantuan AS untuk Hadapi China dan Rusia
Para tentara bersiap mengibarkan bendera AS dan Lithuania dalam upacara pembukaan kamp tentara AS di Pabrade, Lithuania, pada 30 Agustus 2021. (Foto: Reuters/Janis Laizans)


BorneoTribun.com - Ketika Rusia membangun kekuatan di sepanjang wilayah perbatasannya dengan Ukraina dan pejabat China berusaha menghukum Lithuania karena membuka pintu untuk Taiwan, kepala komite pertahanan dan urusan luar negeri parlemen Lithuania meminta dukungan sekutunya di Washington.


Pesan mereka jelas yaitu Lithuania berselisih dengan dua penantang terkuat Amerika dan dukungan Amerika Serikat (AS) sangat penting untuk keberhasilannya dalam bertahan melawan agresi yang dilancarkan pihak Moskow dan Beijing.


“Minggu ini di Washington, kami membahas dua masalah. Salah satunya adalah keamanan, dan ini tentang Rusia, Ukraina, Belarusia, dan kawasan Baltik. Yang lainnya adalah (soal) China. Itu adalah masalah perdagangan, tetapi bukan hanya masalah perdagangan. Ini tentang keamanan kita juga,” kata Laima Liucija Andrikiene, ketua Komite Urusan Luar Negeri parlemen Lithuania kepada VOA saat ia dan rekan-rekannya menyelesaikan lawatannya selama seminggu ke Washington, pada Kamis (3/2) lalu.


Delegasi tersebut terdiri dari empat anggota parlemen yang bertanggung jawab atas keamanan nasional, pertahanan dan komite urusan luar negeri di parlemen Lithuania, yang dikenal sebagai Seimas. Mereka bertemu dengan anggota Senat dan kaukus negara Baltik di DPR AS, serta Senator Partai Demokrat Bob Menendez dan Senator Partai Republik James E. Risch, termasuk ketua dan anggota dari Komite Hubungan Luar Negeri Senat AS.


“Hal terbesar yang terjadi saat ini adalah pengerahan (pasukan) Rusia di sekitar Ukraina, itu menciptakan apa yang disebut ketidakpastian strategis, artinya skenario lain mungkin terjadi,” kata Laurynas Kasciunas, ketua Komite Keamanan dan Pertahanan Nasional. Baik melalui negosiasi atau “skenario militer”, tujuan Rusia adalah sama, katanya.


Ia mengatakan Moskow tidak hanya ingin "memiliki hak veto" untuk mencegah perluasan NATO ke arah timur, tetapi juga untuk "menciptakan NATO tingkat dua atau tiga, dengan keanggotaan kelas dua untuk negara-negara Baltik," yang berarti Lithuania, Latvia dan Estonia secara resmi akan tetap berada di NATO tetapi tanpa latihan militer dan pengerahan NATO di wilayah tersebut. [my/pp]


Oleh: VOA Indonesia

Kamis, 10 Februari 2022

China Kecam Pertemuan Presiden Taiwan dan Menlu Somaliland

Juru bicara Kementerian Luar Negeri China Zhao Lijian
Juru bicara Kementerian Luar Negeri China Zhao Lijian.


BorneoTribun.com - China hari Rabu (9/2) menuduh Partai Progresif Demokratik Taiwan yang berkuasa, “mengobarkan dan merusak kebebasan dan integritas negara lain", setelah Presiden Taiwan mengadakan pertemuan dengan Menteri Luar Negeri Somaliland di Taipei.


Dalam menegaskan kembali klaim China atas Taiwan, juru bicara Kementerian Luar Negeri China Zhao Lijian mengatakan, pertemuan itu tidak menguntungkan siapa pun dan hanya akan berakhir dengan merugikan Taiwan sendiri.


“Semua mekanisme multilateral harus mengikuti tren pada masa damai dan pembangunan. Juga mendukung rasa saling percaya dan kerja sama antar negara. Kami berharap AS dan negara-negara lain yang terkait akan memahami gambaran besarnya, meninggalkan mentalitas Perang Dingin, tidak menghasut pada hubungan dengan negara-negara kawasan, dan lebih banyak mendukung pada perdamaian, stabilitas, dan kemakmuran kawasan," ujar Zhao.


Somaliland memisahkan diri dari Somalia tahun 1991 dan tidak mempunyai hubungan diplomatik resmi dengan negara mana pun.


Taiwan hanya memiliki hubungan diplomatik dengan 14 negara, tetapi memelihara hubungan informal yang kuat dengan AS dan sebagian besar negara besar lain.


Taiwan membuka kedutaan de facto di ibukota Somaliland, Hargeisa pada Agustus 2020. Somaliland juga membuka kantor perwakilan di Taipei pada 9 September pada tahun yang sama.


Sementara itu dalam sambutannya, Presiden Taiwan Tsai Ing-Wen mengatakan, "Selama pandemi, Taiwan dan Somaliland memperkuat kerja sama dalam aspek kedokteran dan kesehatan. Badan sipil dan pemerintah menyediakan barang-barang untuk Somaliland guna melawan pandemi. Belum lama ini, sejumlah 150.000 dosis vaksin Medigen dikirim ke Somaliland."


China tanpa henti berupaya mengganggu rencana diplomatik Taiwan semacam itu, baik formal maupun informal.


Zhao juga mengomentari pertemuan menteri luar negeri kelompok "Quad" yang akan datang. Quad adalah blok demokrasi Indo-Pasifik beranggotakan Australia, India, Jepang, dan AS yang dibentuk untuk melawan China.


Dia menambahkan, Amerika dan negara-negara lain yang bersangkutan harus "menenangkan diri" dan meninggalkan apa yang disebutnya mentalitas Perang Dingin.


Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken akan melawat ke Australia pekan ini untuk ambil bagian dalam pertemuan Quad itu. [ps/jm]


Oleh: VOA Indonesia

Hukum

Peristiwa

Kesehatan

Pemilu 2024

Lifestyle

Tekno