Berita Borneotribun.com: Covid-19 Hari ini -->
Tampilkan postingan dengan label Covid-19. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Covid-19. Tampilkan semua postingan

Sabtu, 19 Juni 2021

Kasus COVID-19 Melonjak, Sultan Yogya Wacanakan ‘Lockdown’

Kasus COVID-19 Melonjak, Sultan Yogya Wacanakan ‘Lockdown’
Petugas dari BPBD DIY melakukan penyemprotan desinfektan di kawasan Stasiun Tugu, Yogyakarta, 22 Maret 2020. (Foto: Courtesy/Humas Pemda DIY)

BORNEOTRIBUN.COM - Dalam satu pekan terakhir, Yogyakarta mencatatkan rekor jumlah kasus positif dan angka kematian terkait COVID-19. Angka pemakaian tempat tidur di rumah sakit juga melonjak, sehingga gubernurnya mewacanakan penutupan wilayah atau lockdown.

Gubernur DI Yogyakarta, Sri Sultan Hamengkubuwono X. (Foto: Courtesy/Humas DIY)

Sultan Hamengkubuwono X memperlihatkan keprihatinan mendalam terkait apa yang terjadi sepekan terakhir di wilayahnya. Kepada media di Yogyakarta, Jumat (18/6), Sultan mengakui memahami bahwa banyak daerah mengalami kenaikan kasus. Namun dia menilai, apa yang terjadi tidak lepas dari ketidakdisiplinan masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan. Berbagai kebijakan sudah diambil, kasus tetap tak terkendali. Jika tak ada lagi pendekatan bisa dilakukan, Sultan membuka kemungkinan akan menerapkan penutupan wilayah atau lockdown.

“Kita kan sudah bicara PPKM Mikro. Ini sudah bicara menangani di tingkat RT /RW, di tingkat pedukuhan. Kalau itupun gagal, mobilitasnya seperti ini, kalau akhir pekan, terus mau apa lagi? Ya lockdown,” tegas Sultan.

Jokowi bersama sejumlah seniman yang menerima vaksin di PSBK Yogyakarta. (Foto: Courtesy/Humas Pemda DIY)

Hari Senin (21/6) Sultan mengundang kepala daerah di Yogyakarta dan para tenaga kesehatan. Salah satu yang ingin dipastikan gubernur adalah kesanggupan pemerintah daerah untuk menerapkan kebijakan yang sudah dibuat. Secara spesifik, Sultan ingin pemerintah kabupaten dan kota lebih ketat membatasi aktivitas masyarakat. Begitu prihatin Sultan dengan situasi yang terjadi, dia bahkan mengulang wacana soal lockdown itu hingga dua kali.

“Kita sudah bicara mengontrol (aktivitas) di tingkat RT/RW. Kalau gagal mau apa lagi? Kita belum tentu bisa cari jalan keluar, satu-satunya cara ya lockdown totally,” tambah Sultan lagi.

Sultan memang belum lama mengeluarkan instruksi baru terkait aktivitas masyarakat. Dia mewajibkan seluruh acara yang melibatkan warga cukup banyak, harus memperoleh izin di tingkat kepanewonan, istilah bagi kecamatan di Yogyakarta. Namun instruksi itu dia nilai sendiri hasilnya tidak maksimal. Buktinya kasus positif harian justru kini mencapai hampir 600. Angka yang jauh di atas rata-rata kasus sejak pandemi tiba setahun yang lalu. Sultan minta masyarakat mengapresiasi diri sendiri agar mampu disiplin menerapkan protokol kesehatan.

Sultan juga khawatir rumah sakit di Yogyakarta tidak akan mampu lagi merawat pasien jika kasus meninggi.

“Kita kemarin sudah 36 persen bed occupancy ratio (BOR)-nya. Sekarang sudah 75 persen, hanya dalam waktu satu minggu. Jumlah kasus di atas 500. Kalau terus begini kan enggak mungkin,” lanjutnya.

Penambahan Kasus Signifikan

Kepala Bagian Humas Pemda DIY, Ditya Nanaryo Aji menyebut, Yogyakarta mengalami penambahan kasus positif COVID-19 sebanyak 592 kasus dengan 12 kasus kematian.

“Dari jumlah itu, menurut riwayatnya kasus yang diperoleh melalui tracing kontak kasus positif sebanyak 469 kasus,” tambah Ditya.

Dengan jumlah 592 kasus pada Jumat, selama tujuh hari terakhir Yogyakarta mengalami penambahan 3.489 kasus positif COVID-19. Jika dirata-rata setiap harinya ada 498 kasus baru. Sementara untuk pasien meninggal ada 85 orang selama periode waktu yang sama.

Dalam keterangan pada Kamis (17/6), juru bicara Satgas COVID-19 nasional, Prof Wiku Adisasmita menyebut Yogyakarta masuk lima besar penyumbang kenaikan kasus mingguan.

“Kenaikan kasus positif sebesar 38,3 persen secara nasional di minggu ini. Ini merupakan peningkatan yang cukup signifikan. Kenaikan ini dikontribusikan oleh DKI Jakarta naik 7.132 kasus, Jawa Tengah naik 4.426 kasus, Jawa Barat naik 2.050 kasus, Daerah Istimewa Yogyakarta naik 973 kasus, dan Jawa Timur naik 939 kasus,” kata Wiku.

Jubir Satgas Penanganan COVID-19 Prof Wiku Adisasmito di Jakarta, Kamis (25/3) mengatakan kasus kematian akibat Corona di Indonesia turun, global naik (humas BNPB).

Selain itu, Yogyakarta juga menjadi satu dari lima provinsi dengan jumlah kematian tertinggi di Indonesia pekan lalu. Angka itu terus tercatat tinggi di pekan ini, seperti tercatat pada 15 Juni ada 17 kematian, 16 Juni 15 kematian dan 17 Juni mencapai 18 kematian. Jumlah 18 kematian dalam satu hari itu menjadi yang tertinggi selama pandemik. Baik angka kasus maupun angka kematian di Yogyakarta menjadi perhatian, karena provinsi ini sangat kecil. Jumlah penduduknya sekitar 3,6 juta, hanya sepuluh persen jumlah penduduk Jawa Tengah.

Rumah Sakit Bisa Kolaps

Dalam perbincangan terkait Langkah pengendalian kasus pasca Lebaran oleh BNPB, Dr Masdalina Pane, dari Perhimpunan Ahli Epidemiologi Indonesia meminta pemerintah lebih serius menangani hulu masalah. Artinya, masyarakat harus didisiplinkan agar mereka tidak tertular dan masuk rumah sakit.

Dr Masdalina Pane, dari Perhimpunan Ahli Epidemiologi Indonesia dalam tangkapan layar.

“Jika kita terus-menerus konsentrasi mengendalikan di rumah sakit, itu tidak pernah bisa menyelesaikan masalah. Mencegah itu jauh lebih baik daripada kita mengobati,” kata Masdalina.

Program-program, seperti 3T dan 5 M, yang digaungkan terus menerus sebenarnya sudah baik. Namun implementasinya di lapangan butuh keseriusan. Jauh lebih baik jika pemerintah bisa menemukan sebanyak-banyaknya kasus dalam skala ringan di masyarakat agar penularan bisa dikendalikan.

Masdalina mengakui, Indonesia pernah memiliki kemampuan untuk mengendalikan kasus. Namun kemudian, seperti yang saat ini terjadi, angkanya justru naik terus. Konsentrasi penanganan sebenarnya hanya di Jawa dan Sumatera, sebagai wilayah dengan jumlah kasus yang tinggi. Indonesia Timur sudah memiliki pembatas alami, karena terdiri dari banyak pulau, yang membantu wilayah ini mengendalikan jumlah kasus.

Karena itulah di Jawa, yang dihuni sekitar 55 persen penduduk Indonesia, pembatasan mobilitas dan aktivitas warga selama pandemi menjadi krusial. Masdalina menggarisbawahi, pengendalian kasus masih bisa dilakukan tergantung implementasi regulasi yang telah ditetapkan.

Dia mengingatkan, rumah sakit tidak akan bisa bertahan jika strategi tepat tidak diterapkan.

“Jika tidak ada pengendalian yang tepat dan cepat, saya bisa katakan dua minggu sampai satu bulan lagi kita sudah akan kolaps. Strategi untuk mengatasi masalah ini tidak bisa hanya dengan terus menambah tempat tidur,” ujar Masdalina.

Strategi yang dimaksud Masdalina, antara lain adalah kepatuhan masyarakat terhadap protokol kesehatan, atau pembatasan mobilitas. [ns/ab]

Oleh: VOA

Jumat, 18 Juni 2021

Kasus COVID-19 Melonjak, Menag Terbitkan Edaran Pembatasan Kegiatan di Rumah Ibadah

Kasus COVID-19 Melonjak, Menag Terbitkan Edaran Pembatasan Kegiatan di Rumah Ibadah
Ilustrasi. (Foto: iStock)

BORNEOTRIBUN JAKARTA - Penyebaran COVID-19 dalam satu bulan terakhir kembali meningkat tajam di berbagai daerah yang dibarengi dengan munculnya varian baru. Guna membantu mengatasi hal ini, Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas menerbitkan surat edaran untuk menjadi pedoman masyarakat dalam kegiatan di rumah ibadah.

Melalui Surat Edaran (SE) Nomor 13 Tahun 2021 tentang Pembatasan Pelaksanaan Kegiatan Keagamaan di Rumah Ibadah itu, Menag berharap umat beragama tetap bisa menjalankan aktivitas ibadah sekaligus terjaga keselamatan jiwanya dengan cara menyesuaikan kondisi terkini di wilayahnya.

“Saya telah menerbitkan surat edaran, sebagai panduan upaya pencegahan, pengendalian, dan pemutusan mata-rantai penyebaran COVID-19 di rumah ibadah,” ujar Menag, di Jakarta, Rabu (16/06/2021).

Menag menjelaskan, kegiatan keagamaan di daerah Zona Merah untuk sementara ditiadakan sampai wilayah tersebut dinyatakan aman dari COVID-19. Penetapan perubahan wilayah zona dilakukan oleh pemerintah daerah masing-masing.

“Kegiatan sosial keagamaan dan kemasyarakatan, seperti pengajian umum, pertemuan, pesta pernikahan, dan sejenisnya di ruang serbaguna di  lingkungan rumah ibadah juga dihentikan sementara di daerah Zona Merah dan Zona Oranye sampai dengan kondisi memungkinkan,” ujarnya.

Menag menandaskan, kegiatan peribadatan di rumah ibadah di daerah yang dinyatakan aman dari penyebaran COVID-19, hanya boleh dilakukan oleh warga lingkungan setempat dengan tetap menerapkan standar protokol kesehatan COVID-19 secara ketat. Untuk teknis pelaksanaannya, Kementerian Agama (Kemenag) sudah mengatur hal tersebut melalui SE Menag Nomor 1 Tahun  2020 tentang Pelaksanaan Protokol Penanganan COVID-19 pada Rumah Ibadah.

Kepada jajarannya di tingkat pusat, Menag juga minta untuk melakukan pemantauan pelaksanaan surat edaran ini secara berjenjang. Demikian juga para Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi, Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota, Kepala Kantor Urusan Agama Kecamatan, Penyuluh Agama, Pimpinan Organisasi Kemasyarakatan Keagamaan, dan pengurus rumah ibadat juga diinstruksikan melakukan pemantauan.

“Lakukan koordinasi secara intensif dengan pemerintah daerah dan Satuan Tugas COVID-19 setempat,” tegasnya. 

(HUMAS KEMENAG/UN)

Selasa, 15 Juni 2021

Jokowi Targetkan DKI Jakarta Capai Kekebalan Kelompok pada Agustus

Jokowi Targetkan DKI Jakarta Capai Kekebalan Kelompok pada Agustus
Penumpang duduk di stasiun kereta sambil menunggu untuk kembali ke kampung halaman menjelang perayaan Idul Fitri, sebuah kegiatan yang dikenal dengan sebutan "mudik", di tengah pandemi COVID-19, di Jakarta, 5 Mei 2021. (Foto: Reuters)

BORNEOTRIBUN JAKARTA - Presiden Joko Widodo menargetkan DKI Jakarta mencapai kekebalan kelompok (herd immunity) pada Agustus mendatang. Mungkinkah?

Presiden Joko Widodo menginginkan DKI Jakarta mencapai herd immunity atau kekebalan kelompok pada Agustus mendatang. Guna mencapai hal ini, katanya, pemerintah akan melakukan akselerasi program vaksinasi COVID-19 warga di Ibu Kota, mengingat vaksinasi bagi masyarakat umum berusia 18 tahun ke atas sudah dimulai.

Pada awalnya, target vaksinasi massal masyarakat umum di DKI Jakarta ditetapkan sekitar 5.000 orang per hari. Namun kemudian, Jokowi menginginkan, mulai minggu depan Pemprov DKI Jakarta bisa melakukannya sebanyak 100 ribu dosis per hari.

Presiden Jokowi Imbau Pemda Riau tingkatkan penanganan pandemi di wilayahnya. (Foto: Courtesy/Biro Pers)

“Seratus ribu per hari, karena kita ingin mengejar herd immunity, kekebalan kelompok. Dan, kita harapkan dengan jumlah yang tadi sudah kita targetkan, di bulan Agustus nanti sudah bisa mencapai kekebalan kelompok, dan kita harapkan penyebaran COVID-19 di DKI Jakarta bisa kita hambat dan kita kurangi,” kata Jokowi usai meninjau program vaksinasi massal COVID-19, di Waduk Pluit, Jakarta, Senin (14/6).

Ia pun optimis target itu bisa tercapai karena jumlah vaksin yang tersedia sejauh ini mencukupi.

“Saya tadi sudah berbicara dengan Menteri Kesehatan, dengan Gubernur DKI Jakarta untuk manajemen pelaksanaannya dan persiapan jumlah vaksinnya. Dan, dari hitung-hitungan saya kira Insya Allah semuanya lancar,” tuturnya.

Percepatan program vaksinasi COVID-19, ujar Jokowi, dilakukan karena warga DKI Jakarta merupakan salah satu kota yang warganya mempunyai interaksi sosial dan mobilitas masyarakat yang cukup tinggi. Percepatan vaksinasi ini salah satunya dilakukan di Rumah Susun Tanah Tinggi, di Jakarta Pusat.

Seorang perempuan menghembuskan napas ke dalam plastik GeNose C19 untuk tes COVID-19 sebelum mudik Lebaran, di sebuah stasiun kereta di Jakarta, 5 Mei 2021. (Foto: Ajeng Dinar Ulfiana/Reuters)

Menurutnya, rumah susun ini merupakan kawasan padat yang interaksi antar warganya cukup tinggi, sehingga diberikan prioritas untuk vaksinasi. Jokowi pun mengakui bahwa target herd immunity yang ingin dicapai pada Agustus nanti di DKI Jakarta cukup ambisius.

“Saya juga tadi telah menyampaikan kepada Gubernur DKI Jakarta, untuk nanti di akhir Agustus target 7,5 juta penduduk di Jakarta harus sudah tervaksinasi," katanya.

"Ini memang target yang sangat ambisius, tetapi mau tidak mau kita harus menuju ke sana untuk mencapai kekebalan kelompok, herd immunity dan saya berharap kerja keras semuanya baik di tingkat wali kota, kecamatan, kelurahan dan seluruh puskesmas dan rumah sakit yang ada di DKI Jakarta, karena DKI ini juga sama, interaksi antarmasyarakatnya tinggi, mobilitas masyarakatnya juga tinggi sehingga kecepatan vaksinasi sangat menentukan sekali penyebaran dari COVID-19,” papar Jokowi.

Herd Immunity Sulit Dicapai

Ahli Epidemiologi dari Universitas Griffith Australia Dicky Budiman mengatakan target Presiden Jokowi tidak akan tercapai. Ia menjelaskan, di beberapa negara yang cakupan vaksinasi COVID-19 sudah luas sekalipun, seperti Israel dan Amerika Serikat, sampai saat ini herd immunity belum tercapai. Menurutnya, walaupun jangkauan vaksinasi nanti sudah mendekati target bukan berarti herd immunity serta merta akan terjadi.

Epidemiolog Universitas Griffith, Australia, Dicky Budiman, dalam tangkapan layar. (Foto: VOA/Nurhadi Sucahyo)

“Karena ada isu lain seperti masalah bahwa berapa lama vaksin itu bertahan? Kemudian bagaimana vaksin itu efektif dalam mencegah penularan? Belum lagi yang sekarang menjadi ancaman serius adalah adanya varian baru seperti halnya varian delta yang memenuhi kriteria sebagai super strain yang memporak porandakan pada negara yang tadinya pandeminya terkendali,” ungkapnya kepada VOA.

Maka dari itu, kata Dicky sebuah negara tetap harus mensinergikan beberapa strategi untuk mengendalikan pandemi COVID-19 yakni dengan memperkuat aspek testing, isolasi, karantina dan dukungan perawatan yang memadai. Kemudian vaksinasi harus dilakukan secara massif dan agresif dengan strategi yang tepat dan dengan vaksin yang sudah terbukti efektif melawan varian baru.

“Jadi bicara pengendalian pandemi ini bukan hanya masalah vaksinasi saja. Jadi salah besar kalau kita hanya menitikberatkan pada program vaksinasi karena tidak ada negara yang terbukti bisa aman dari serangan gelombang akibat adanya varian baru hanya dengan mengandalkan vaksinasi. Contoh Australia bisa relatif aman karena pintu perbatasan betul-betul ditutup, 3T benar-benar menguat dan sekarang vaksinasi, dan strategi lockdownnya dilakukan dengan cepat, efektif. Ini yang harus dijadikan pelajaran bagi semua negara,” paparnya.

Dicky menyampaikan bahwa target herd immunity sangat sulit dicapai. Apalagi, katanya, belum ada vaksin COVID-19 yang terbukti aman untuk anak-anak dan ibu hamil.

Para komuter yang mengenakan masker wajah berjalan ke peron kereta mereka di stasiun kereta Tanah Abang di Jakarta pada 18 Agustus 2020. (Foto: AFP/Adek Berry)

“Kemudian fakta bahwa vaksin untuk anak belum ada, dalam artian yang memenuhi kriteria untuk benar-benar memproteksi, mencegah penularan, relatif aman, termasuk yang sudah di-approved WHO kan belum ada," katanya.

"Yang artinya ada 32 persen dari populasi (anak) dunia ini yang belum bisa di-cover. Selain itu belum ada vaksin untuk ibu hamil, ini yang menjadi masalah. Jadi saya menyarankan kita ini jangan sekali-kali membicarakan herd immunity pada jangka pendek, herd immunity umumnya ditempatkan dalam strategi jangka panjang,” pungkas Dicky. [gi/ab]

Oleh: VOA

Celltrion: Hasil Uji Coba Pengobatan Antibodi COVID-19 Aman dan Efektif

Celltrion: Hasil Uji Coba Pengobatan Antibodi COVID-19 Aman dan Efektif
Logo perusahaan farmasi Celltrion di kantor pusatnya di Incheon, Korea Selatan, 28 Oktober 2016. (Foto: Kim Hong-Ji)

BorneoTribun Internasional - Produsen obat Korea Selatan, Celltrion Inc, pada Senin (14/6) mengumumkan hasil positif atas pengobatan eksperimental antibodi COVID-19. Mereka mengatakan pengobatan itu aman dan bisa mengurangi periode perawatan hingga lima hari pada uji klinik global fase 3.

Celltrion dalam pernyataan mengatakan uji coba itu, yang melibatkan 1.315 peserta, dilakukan sejak Januari di 13 negara, termasuk Korea Selatan, Amerika Serikat (AS), Spanyol dan Romania.

Pengobatan itu meringankan gejala parah COVID-19 pada 70 persen pasien, termasuk kelompok berisiko tinggi dengan komorbid. Perusahaan itu mengatakan pengobatan itu juga mengurangi periode pemulihan hingga 4,9 hari.

Pada Februari, Korea Selatan memberi persetujuan bersyarat bagi pengobatan antibodi tersebut. Itu menjadi pengobatan virus corona buatan lokal pertama di negara itu yang mendapat persetujuan semacam itu. Perusahaan itu mengatakan akan mengajukan otorisasi penuh berdasarkan hasil uji coba itu.

Saham Celltrion naik 5,6 persen dalam perdagangan pada Senin (14/6) pagi. [vm/ft]

Oleh: VOA

Inggris, Zimbabwe Umumkan ‘Lockdown’ Baru Terkait COVID

Inggris, Zimbabwe Umumkan ‘Lockdown’ Baru Terkait COVID
Seorang demonstran anti-lockdown dan anti-vaksin memegang plakat dalam aksi protes di Downing Street, di tengah pandemi COVID-19, London, Inggris, 14 Juni 2021. (REUTERS/Henry Nicholls)

BorneoTribun Internasional - PM Inggris Boris Johnson, Senin (06/14) diperkirakan akan mengumumkan bahwa pencabutan berbagai restriksi yang diberlakukan di Inggris karena pandemi virus corona akan ditunda hingga dua atau empat pekan lagi.

Penundaan itu dikaitkan dengan penyebaran varian Delta yang sangat menular di Inggris. Varian virus ini pertama kali diidentifikasi di India.

Sementara itu, Zimbabwe memberlakukan kembali lockdown dalam upaya membendung perebakan COVID.

Wakil presiden dan Menteri Kesehatan Zimbabwe Constantino Chiwenga mengangkat sertifikat vaksinasinya setelah menerima suntikan pertama Sinopharm di negara Afrika bagian selatan. (Foto: dok).

Wakil Presiden Constantino Chiwenga mengatakan dalam pidato di televisi akhir pekan ini bahwa perasaan berpuas diri telah mengakibatkan lonjakan kasus COVID.

Di AS, seorang hakim federal di negara bagian Texas telah menolak gugatan hukum yang menantang kewajiban pemberian vaksinasi COVID terhadap karyawan di sebuah rumah sakit.

Rumah Sakit Methodist, di Houston, Texas. (Foto: dok).

Hakim Lynn N. Hughes, dari Distrik Selatan Texas, menulis bahwa para karyawan Houston Methodist Hospital “bukan partisipan dalam uji coba terhadap manusia.”

Dalam putusan yang dilansir hari Sabtu, ia mengatakan, “Methodist sedang berupaya melaksanakan tugas menyelamatkan jiwa tanpa memberi mereka virus COVID-19. Ini adalah pilihan yang diambil untuk membuat para staf, pasien dan keluarga mereka lebih aman.”

Pada hari Senin, India mencatat 70.421 kasus baru COVID-19 dalam periode 24 jam sebelumnya, angka terendah kasus baru di negara Asia Selatan itu yang tercatat dalam 74 hari ini, kata kementerian kesehatan.

Para pejabat kesehatan masyarakat telah memperingatkan bahwa korban di India mungkin tidak dihitung sebagaimana seharusnya tetapi negara itu mencatat total 29,5 juta kasus virus corona pada Senin pagi, kata Johns Hopkins Coronavirus Resource Center. Hanya AS yang memiliki kasus lebih banyak dengan catatan 33,5 juta. Brasil berada di bawah AS dan India dengan catatan 17,4 juta kasus COVID. [uh/ab]

Oleh: VOA

Senin, 14 Juni 2021

Polsek Menjalin berikan Imbauan tentang COVID-19 kepada Warga

Polsek Menjalin berikan Imbauan tentang COVID-19 kepada Warga
Polsek Menjalin berikan Imbauan tentang COVID-19 kepada Warga.

BorneoTribun Landak, Kalbar - Kian hari Penyebaran Virus Corona atau Covid 19 di Indonesia semakin membawa banyak korban dan hal tersebut membuat semua pihak untuk turun tangan mencegah dan menghentikan penyebarannya, karena tanpa adanya peran serta dari Masyarakat Menjalin mustahil penyebaran Virus Corona akan dapat dihentikan.

Guna untuk membangun kepedulian dari Masyarakat dalam mencegah penyebaran Virus Corona atau Covid 19,   Anggota Polsek Menjalin Bripka Rodiansyah sebagai Kasi Humas bersama Briptu Alfrin Silalahi melaksanakan patroli dialogis temui Warganya sebagai pemilik warung Atas nama Lia di Dusun Menjalin Hulu Desa Menjalin  untuk menyampaikan imbauan sosialisasi tentang penangganan virus Corona dengan cara mematuhi Prokes pakai masker dan tetap selalu menjaga kesehatan supaya Warga Kecamatan Menjalin tidak mudah terjangkit wabah virus Corona yang sangat berbahaya. Minggu ( 13/6/2021 )

Dalam kesempatan giat Patroli Dialogis Bripka Rodiansyah secara humanis mengajak Warganya untuk peduli terhadap situasi yang masih pandemi dengan adanya Virus Covid - 19 agar selalu disiplin dalam mentaati Protokol Kesehatan yaitu Wajib menggunakan Masker dengan baik dan benar, rajin mencuci tangan dengan sabun, Jaga jarak antar individu dan tidak melakukan kegiatan dengan cara berkerumun agar tidak terjadi penyebaran Covid - 19 di masyarakat terutama di Kecamatan Menjalin tidak adanya lagi penyebaran virus Corona ketika Polisi selalu mengingatkan tetap patuhi Prokes dan Warganya selalu mematuhinya," Jelasnya

“Kami minta untuk warga Kecamatan Menjalin tidak perlu merasa resah atau panik yang berlebihan, wabah virus Corona ini sejatinya bisa kita cegah dengan selalu selalu menjaga kebersihan dan meningkatkan imun agar kesehatan selalu terpelihara adapun cara memelihara kesehatan adalah dengan mengkonsumsi makanan yang bergizi, tidur teratur dan rutin melakukan olahraga," terangnya

Saat ditemui diruangan kerjanya Kapolsek Menjalin Iptu Burhan nuddin,SH menerangkan Bahwa kegiatan patroli dialogis yang dilakukan Anggotanya yakni merupakan tugas rutin Kepolisian sebagai langkah tindakan preventif (pencegahan), dengan cara berdialogis kepada Warganya di Kecamatan Menjalin ketika menemui di saat Patroli siang dengan memberikan pemahaman pemahaman supaya mampu menekan angka wabah virus Corona yang terjadi di saat ini belum berakhir serta masyarakat mampu disiplin dalam mentaati Protokol Kesehatan khususnya di Kecamatan Menjalin.

Oleh: Rinto Andreas/Rodiansyah

Merebak di Jawa Tengah, Varian Delta Kelabuhi Sistem Imun

Merebak di Jawa Tengah, Varian Delta Kelabuhi Sistem Imun
Seorang pasien terbaring di bangku saat mengantri untuk dirawat di ruang gawat darurat RSUD Dr. Loekmono Hadi, di tengah pandemi COVID-19 di Kudus, Provinsi Jawa Tengah, 2 Juni 2021. (Foto: Reuters)

BORNEOTRIBUN.COM - Kabupaten Kudus di Jawa Tengah mengalami pelonjakan kasus COVID-19 secara luar biasa. Pemeriksaan Whole Genome Sequencing (WGS) membuktikan varian B 1617.2 atau delta telah merebak di sana.

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo (tengah) mengamati grafik kasus COVID-19 dalam kunjungan ke Kudus, Minggu 13 Juni 2021. (Foto: Courtesy/Humas Pemda Jateng)

Penegasan mengenai masuknya varian delta dari India masuk ke Kudus disampaikan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo. Kementerian Kesehatan sendiri telah memastikan hal tersebut setelah hasil pemeriksaan yang dilakukan Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan (FKKMK), Universitas Gadjah Mada (UGM) keluar pada 11 Juni. Untuk membendung sebaran kasus lebih luas lagi, Ganjar mengusulkan Kudus menerapkan Gerakan Lima Hari di Rumah Saja.

“Saya butuh dukungan masyarakat, kalau masyarakat tidak mendukung ini nanti kucing-kucingan terus. Ingat varian baru sudah masuk di Kudus. Catat itu, sudah masuk di Kudus. Kenapa penularannya cepat sekali? Masyarakat musti sadar betul,” kata Ganjar dalam pernyataan kepada media di Kudus, Minggu (13/6).

Selama lima hari di rumah itu, lanjut Ganjar, orang tua dan anak-anak semestinya dilarang keluar rumah. Hanya untuk keperluan yang benar-benar penting, lanjutnya, masyarakat dapat bepergian. Usulan ini tentu saja masih harus memperoleh persetujuan dari pemerintah kabupaten setempat.

Pada Sabtu (12/6), Jawa Tengah melaporkan kasus kematian akibat COVID-19 tertinggi di Indonesia, yaitu 37 kasus dalam satu hari. Dari jumlah itu, di Kabupaten Kudus sendiri pada hari yang sama jumlah pasien meninggal dilaporkan mencapai 34 kasus. Artinya hampir seluruh kasus pasien yang meninggal pada hari Sabtu hanya berasal dari Kudus.

Karena ketidakmampuan fasilitas kesehatan setempat, lebih dari 1.200 pasien positif COVID-19 dikirimkan ke asrama haji Donohudan, Boyolali, Jawa Tengah. Sementara setidaknya 350 tenaga kesehatan di Kabupaten Kudus dinyatakan positif. Pemerintah provinsi telah membantu mengirimkan 120 tenaga kesehatan untuk mengatasi kondisi yang semakin memprihatinkan.

Jawa Tengah mengalami penambahan zona merah secara mengejutkan. Ganjar mengaku telah menduga bahwa varian delta dari India yang menjadi penyebab pergerakan cepat ini.

“Kita akan lakukan pemeriksaan banyak sampel di tempat lain, saya curiga dengan pergerakan ini, tiga minggu sebelumnya hanya tiga kabupaten, kemudian bertambah delapan dan jadi sebelas. Perasaan saya waktu itu yakin, ini mesti varian baru. Dan ini kita petakan, Kudus yang pertama, dari pusat sudah merilis soal ini, maka ini serius untuk semuanya,” kata Ganjar.

Kabupaten-kabupaten di sekitar Kudus, seperti Grobogan, Demak, dan Pati, telah diingatkan mengenai potensi penyebaran kasus. Ganjar meminta seluruh pihak bekerja sama dengan baik. Jika peringatan tidak diindahkan, operasi yustisi dapat ditegakkan.

Kelabuhi Sistem Imun

Ketua Tim WGS SARS CoV-2, FKKMK UGM, dr. Gunadi, Ph.D, Sp.BA kepada VOA menjelaskan kasus di Kudus membuktikan bahwa varian delta sudah mengalami transmisi lokal. Penularan tidak lagi terjadi antara warga negara asing kepada warga Indonesia, tetapi antarwarga Indonesia sendiri, khususnya di Kudus.

Data kasus COVID-19 Kabupaten Kudus, Minggu 13 Juni 2021, dalam tangkapan layar.

Dia menambahkan, interaksi sosial dalam skala besar meningkatkan resiko timbulnya varian baru COVID-19. Apalagi, jika interaksi sosial besar itu tidak mempedulikan protokol kesehatan. Catatan kasus di Kudus membuktikan kegiatan pengumpulan warga dalam jumlah besar seperti hajatan dan penyelenggaraan acara tradisi lainnya, menjadi penyebab penyebaran kasus.

Pemerintah Kabupaten Kudus menggelar vaksinasi bagi Lansia di kawasan Pura Terban, Sabtu, 12 Juni. (Foto: Courtesy/Humas Pemprov Jateng)

Upaya serius harus dilakukan untuk menekan penyebarannya karena varian baru ini memiliki dua dampak, yaitu lebih cepat menular dan bisa mengelabuhi sistem imun manusia.

“Bisa mempengaruhi efektivitas vaksin. Dia seperti tidak dikenali oleh sistem imun manusia. Ada dua variasi di varian delta, satu menyebabkan transmisi lebih cepat. Satu mutasi lagi menyebabkan dia mampu mengelabuhi sistem imun kita,” kata Gunadi kepada VOA.

Gunadi menjelaskan, varian delta memiliki dua mutasi di Receptor Binding Domain (RBD). Ini adalah bagian dari protein virus, yang berkaitan langsung dengan reseptor manusia. Mutasi di RBD inilah yang membuat varian delta memiliki dua kemampuan baru tersebut.

Petugas kepolisian membantu sosialisasi pemakaian masker kepada pengguna jalan di Kudus, Minggu, 13 Juni 2021. (Foto: Courtesy/Humas Pemkab Kudus)

Imun manusia terbentuk melalui dua jalan, yaitu terinfeksi COVID-19 kemudian sembuh, atau melalui vaksinasi. Kedua imun bentukan ini diketahui dalam penelitian, mampu dikelabuhi oleh varian delta. Dia menambahkan, masih dibutuhkan uji klinis lebih lanjut untuk memetakan dampaknya di dalam populasi. Namun, sebagai langkah antisipasi, sebelum dipastikan lebih rinci, masyarakat harus mewaspadai dampak mutasi ini. [ns/ah]

Oleh: VOA

Minggu, 13 Juni 2021

Begini Cara Desa Penyuguk Hadapi Penyebaran Pandemi COVID-19

Begini Cara Desa Penyuguk Hadapi Penyebaran Pandemi COVID-19
Begini Cara Desa Penyuguk Hadapi Penyebaran Pandemi COVID-19.

BORNEOTRIBUN MELAWI - Akibat meningkatnya kasus COVID-19 di Lingkungan PT. Sari Bumi Kusuma (SBK),maka PEMDES penyuguk mengambil langkah antisipasi bagi warga desa penyuguk yang bekerja diperusahan PT.SBK.Hal itu disampaikan oleh Budi, Kepala Desa Penyuguk Kecamatan Ella Hilir Kabupaten Melawi, saat dijumpai, Jumat (11/06/2021) sore.

Pembatasan akses keluar dan masuk warga, atau istilahnya lockdown lokal terpaksa dilakukan karena meningkatnya warga positif terpapar virus COVID-19 dilingkungan PT. Sari Bumi Kusuma (SBK).

Kepala Desa Penyuguk, Budi Saat dijumpai awak media BorneoTribun  mengatakan, untuk mencegah penyebaran virus COVID-19 masuk ke wilayahnya, Pemdes Penyuguk mengambil Langkah pengetatan aktivitas warga dimulai pada 11 Juni hingga 22 Juni 2021.

Untuk memutus mata rantai penularan COVID-19, sejumlah langkah dilakukan Ketua Tim Gugus Tugas Percepetan Penanganan (GTPP) COVID-19  Desa Penyuguk yaitu penyemprotan disinfektan terhadap rumah warga dan fasilitas umum,Pembagian Masker, dll.

"Aktivitas warga sementara dihentikan, seperti kerumunan, hajatan, tahlil. Kalau ke Ladang ya tetap seperti biasa, hanya tidak boleh berkerumun dan harus pakai masker di luar rumah," beber Budi.

Penulis : Erik.P

Patroli Dialogis, Polisi minta Warga jangan Panik Dengan Adanya Virus COVID-9

Patroli Dialogis, Polisi minta Warga jangan Panik Dengan Adanya Virus COVID-9
Patroli Dialogis, Polisi minta Warga jangan Panik Dengan Adanya Virus COVID-9.

BORNEOTRIBUN LANDAK - Kian hari Penyebaran Virus Corona atau COVID-19 di Indonesia semakin membawa banyak korban dan hal tersebut membuat semua pihak untuk turun tangan mencegah dan menghentikan penyebarannya, karena tanpa adanya peran serta dari Masyarakat Menjalin mustahil penyebaran Virus Corona akan dapat dihentikan.

Guna untuk membangun kepedulian dari Masyarakat dalam mencegah penyebaran Virus Corona atau COVID-19,   Anggota Polsek Menjalin Bripka Wawan melaksanakan patroli dialogis temui warganya untuk menyampaikan imbauan sosialisasi tentang penangganan virus Corona dengan cara mematuhi Prokes pakai masker dan tetap selalu menjaga kesehatan supaya Warga Kecamatan Menjalin tidak mudah terjangkit wabah virus Corona yang sangat berbahaya, Sabtu (12/6/2021)

Dalam kesempatan giat Patroli Dialogis Bripka Wawan secara humanis mengajak Warganya untuk peduli terhadap situasi yang masih pandemi dengan adanya Virus Covid - 19 agar selalu disiplin dalam mentaati Protokol Kesehatan yaitu Wajib menggunakan Masker dengan baik dan benar, rajin mencuci tangan dengan sabun, Jaga jarak antar individu dan tidak melakukan kegiatan dengan cara berkerumun.

"Upaya dilakukan agar tidak terjadi penyebaran COVID-19 di masyarakat terutama di Kecamatan Menjalin tidak adanya lagi penyebaran virus Corona ketika Polisi selalu mengingatkan tetap patuhi Prokes dan Warganya selalu mematuhinya," Jelasnya

“Kami minta untuk warga Kecamatan Menjalin tidak perlu merasa resah atau panik yang berlebihan, wabah virus Corona ini sejatinya bisa kita cegah dengan selalu selalu menjaga kebersihan dan meningkatkan imun agar kesehatan selalu terpelihara adapun cara memelihara kesehatan adalah dengan mengkonsumsi makanan yang bergizi, tidur teratur dan rutin melakukan olahraga," terangnya

Saat ditemui diruangan kerjanya Kapolsek Menjalin Iptu Burhan nuddin,SH menerangkan Bahwa kegiatan patroli dialogis yang dilakukan Anggotanya yakni merupakan tugas rutin Kepolisian sebagai langkah tindakan preventif (pencegahan), dengan cara berdialogis.

"Kepada Warganya di Kecamatan Menjalin ketika menemui di saat Patroli siang dengan memberikan pemahaman pemahaman supaya mampu menekan angka wabah virus Corona yang terjadi di saat ini belum berakhir serta masyarakat mampu disiplin dalam mentaati Protokol Kesehatan khususnya di Kecamatan Menjalin," Ungkap Kapolsek

Oleh: Rinto Andreas/Rodiansyah

Sabtu, 12 Juni 2021

Dua Penumpang Kapal Pesiar Royal Caribbean Positif Terjangkit COVID

Dua Penumpang Kapal Pesiar Royal Caribbean Positif Terjangkit COVID
Dua penumpang kapal Celebrity Millennium diketahui positif COVID-19 setelah menjalani tes wajib seusai pelayaran. (Foto: ilustrasi/Dale DE LA REY / AFP)

Dua penumpang kapal pesiar Royal Caribbean telah dites positif terjangkit COVID-19.

BorneoTribun Jakarta - Operator kapal pesiar Royal Caribbean, Kamis (10/6) menyatakan dua penumpang kapal Celebrity Millennium diketahui positif setelah menjalani tes wajib seusai pelayaran.

Royal Caribbean menyatakan kedua penumpang yang berada di kamar yang sama itu asimtomatik, kini berada dalam isolasi dan dipantau oleh tim medis.

“Kami melakukan pelacakan kontak, mempercepat tes bagi semua kontak dekat dan memantau situasi dengan cermat,” kata Royal Caribbean dalam suatu pernyataan.

Menurut operator kapal pesiar itu, “protokol komprehensif” yang dijalankan Celebrity Millennium telah melampaui “pedoman CDC (Badan Pencegahan dan Pengendalian Penyakit AS) untuk melindungi kesehatan dan keselamatan tamu-tamu.”

Celebrity Millennium mulai berlayar hari Sabtu lalu dari St. Maarten dan telah singgah di beberapa perhentian di Karibia.

Royal Caribbean menyatakan awaknya telah divaksinasi penuh. Para penumpang diwajibkan untuk menunjukkan bukti vaksinasi dan hasil tes negatif dalam 72 jam sebelum keberangkatan. Anak-anak yang terlalu muda untuk divaksinasi juga diwajibkan untuk menunjukkan hasil tes negatif COVID-19. [uh/ab]

Oleh: VOA

Umat Hindu, Sikh Afghanistan Kesulitan dan Terjebak di India

Sejumlah umat Sikh menyalakan lilin di Kuil Emas di Amritsar, India, 30 November 2020.

BorneoTribun Internasional - Umat Hindu dan Sikh Afghanistan yang pindah ke India karena memburuknya keamanan di negara mereka, kesulitan menghadapi kondisi hidup yang buruk. Sebagian keluarga bahkan sudah kembali ke Afghanistan.

“Kami berada dalam situasi di mana kami tidak memiliki pilihan,” kata Singh, seorang Sikh berusia 24 tahun yang kehilangan ayah, keponakan, dan ipar perempuannya dalam serangan Maret 2020 di sebuah kuil Sikh di daerah Shor Bazaar Kabul yang menewaskan 25 orang.

“Kami tidak bisa pergi ke Afghanistan, dan kami terjebak di India. Kami belum dipindahkan ke AS atau Kanada seperti yang dijanjikan," imbuhnya.

Setelah serangan itu, yang diklaim dilakukan oleh ISIS, sekitar 200 keluarga Hindu dan Sikh pergi ke India sebagian dengan visa khusus dengan harapan dipindahkan ke negara ketiga.

Seperti dilaporkan kantor berita Associated Press, anggota diaspora Sikh dan Hindu Afghanistan yang kebanyakan dari mereka berbasis di Kanada dan Eropa pada Agustus setuju untuk mensponsori eksodus ke India, yang merupakan tempat tinggal bagi komunitas besar Hindu dan Sikh.

Beberapa legislator Kanada juga menyerukan program untuk memberikan status pengungsi khusus kepada warga Sikh dan Hindu Afghanistan, tetapi VOA belum bisa memverifikasi apakah pada akhirnya ada yang berhasil dipindahkan ke Amerika Utara.

Bulan lalu sekitar 40 keluarga Hindu dan Sikh kembali ke Afghanistan setelah tinggal di India selama sembilan bulan.

Singh, yang meminta agar nama lengkapnya tidak digunakan, mengatakan hidup di India sulit karena “orang tidak bisa mendapat pekerjaan, dan kami tidak memiliki dukungan keuangan.”

Sarmeet Singh, 25, seorang warga Sikh Afghanistan yang sudah tinggal di India sejak ayahnya dibunuh di Herat, Afghanistan, dua tahun lalu, mengatakan penutupan wilayah akibat COVID-19 telah menyebabkan mencari pekerjaan “bahkan lebih sulit lagi.”

Sarmeet, yang memiliki seorang putri berusia 4 tahun, mengatakan jika keadaan tidak berubah, ia terpaksa akan kembali meskipun ada risiko kekerasan.

“Jika tidak ada serangan bunuh diri dan pembunuhan yang ditargetkan, saya dan warga Sikh lainnya akan kembali ke negara asal kami,” kata Sarmeet kepada VOA. [my/pp]

Oleh: VOA

Jumat, 11 Juni 2021

Bersilaturahmi ke Unismuh Makassar, Menko PMK Singgung COVID-19 dan Dana Haji

Bersilaturahmi ke Unismuh Makassar, Menko PMK Singgung COVID-19 dan Dana Haji
Bersilaturahmi ke Unismuh Makassar, Menko PMK Singgung COVID-19 dan Dana Haji.

BORNEOTRIBUN MAKASSAR – Menteri Koordinator (Menko) Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Prof Muhadjir Effendy bersilaturahmi dengan Civitas Akademika Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar. 

Acara yang dihelat terbatas dengan protokol kesehatan COVID-19 ini, diselenggarakan di Lantai 17 Menara Iqra Unismuh Makassar, Kamis malam (10/6/2021).

Dalam silaturahmi ini, Muhadjir datang bersama Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Hasto Wardoyo, beserta sejumlah pejabat dan staf khusus Kementerian. Acara silaturahmi ini dipandu Rektor Unismuh Makassar Prof Ambo Asse.

Bersilaturahmi ke Unismuh Makassar, Menko PMK Singgung COVID-19 dan Dana Haji.

Dalam pengantarnya, Ambo Asse memberikan gambaran pencapaian Unismuh Makassar hingga saat ini. Secara khusus, ia berharap agar Menko Muhadjir berkenan meninjau Rumah Sakit Unismuh Makassar yang sedang dalam tahap persiapan untuk diresmikan. Rumah Sakit berlantai delapan itu dibangun di atas lahan 5.000 meter persegi, di Jl Tun Abdul Razak, Kabupaten Gowa.

Bersilaturahmi ke Unismuh Makassar, Menko PMK Singgung COVID-19 dan Dana Haj

Muhadjir mengapresiasi kemajuan yang dicapai Unismuh Makassar. Ia berharap kampus ini dapat semakin memberikan manfaat yang besar bagi kemajuan nasional, khususnya Sulawesi Selatan. 

Menko PMK ini menyampaikan beberapa isu-isu aktual yang saat ini menyedot perhatian publik, seperti COVID-19 dan penggunaan dana haji. 

“Saat ini perkembangan kemajuan teknologi sangat canggih. Mulai dari artificial intelligence, virtual reality dan lain-lain. Termasuk kehadiran smartphone, kadang membuat kita lupa dengan Tuhan. Makanya Allah juga menurunkan virus yang canggih. COVID-19 ini juga masih terus dipelajari oleh ilmuwan dari seluruh dunia,” jelasnya.

Saat ini, kata Muhadjir, COVID-19 terus bermutasi. Ada mutasi India, ada Eropa, dan lainnya. Bahkan ada jenis COVID-19 yang mutasinya sudah tidak terdeteksi meskipun diperiksa dengan tes swab sekalipun. “Saat diperiksa, negatif. Padahal COVID sudah menyerang paru-paru,” lanjutnya.

Oleh karena itu, Muhadjir berharap penerapan protokol kesehatan tidak dianggap remeh. Semua yang dilakukan manusia saat ini, seperti Vaksinasi sekalipun, baru merupakan salah satu ikhtiar manusia, meskipun belum memberikan jaminan keamanan sepenuhnya.

Menurut Muhadjir, posisi Indonesia dalam penanganan COVID-19 sudah cukup baik. Indonesia saat ini berada di peringkat 20 dunia. Ia menceritakan, Pemerintah mengambil kebijakan harus dengan cepat, sementara COVID-19 ini belum jelas referensi penanganannya. 

“Semua negara di dunia belum ada yang dapat dikatakan berhasil melawan Corona. Bahkan Cina sekalipun, masih mengambil kebijakan Lockdown di beberapa kota,” katanya.

Selain bahaya dari aspek kesehatan, katanya, COVID-19 juga memiliki dampak ekonomi yang besar. “Pemulihan COVID butuh waktu panjang. Tapi pemulihan ekonomi sebagai dampak dari pandemi, pasti butuh waktu yang lebih lama,” tandas Muhadjir.

Kesadaran dampak ekonomi bagi masyarakat kecil itulah yang membuat Pemerintah memilih kebijakan penyaluran bansos. “Betul data kita masih banyak kekurangan. Tapi kalau menunggu data bagus, baru salurkan bantuan, nanti rakyat kita mati kelaparan duluan. Kita beruntung, belum pernah ada kerusuhan akibat kelaparan di masa pandemi. Di beberapa negara lain sudah terjadi,” tambahnya.

Dana Haji

Selain membahas COVID-19, Muhadjir juga menyinggung soal penggunaan dana haji yang kerap disorot karena pembatalan pemberangkatan haji dalam dua tahun terakhir.  Ia menegaskan bahwa dana haji tidak dimanfaatkan untuk pembangunan infrastruktur.

Ia melanjutkan, alokasi investasi ditujukan kepada investasi dengan profil risiko low-moderate. Adapun investasi yang dilakukan Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) berbentuk surat berharga syariah negara dan sukuk korporasi. 

“Saya sudah cek langsung ke BPKH. Setiap calon jamaah haji memiliki virtual account. Mereka bisa mengecek posisi dana mereka secara real time. Malah tiga orang Dewan Pengawas BPKH berlatar belakang Muhammadiyah. Jadi insyaallah dana ini akan diawasi dengan baik. Apakah masih menyangsikan orang Muhammadiyah?” tanya Muhadjir disambut tepuk tangan peserta.

Ia juga mengklarifikasi soal penarikan dana haji bagi calon jamaah haji yang belum berangkat tahun 2020 dan 2021. “Kalau yang ditarik hanya dana pelunasan haji, masih punya hak antri. Antrian tidak berubah. Kecuali diambil semua, berarti dianggap mundur. Kalau nanti daftar lagi, harus mengulang antrinya,” jelasnya.

Silaturahmi ini berakhir sekitar pukul 22.00 Wita, dilanjutkan dengan bercengkrama di Puncak Menara Iqra, Lantai 18. Di sana, Muhadjir dan rombongan menikmati Sarabba, dan pemandangan Kota Makassar. 

Acara ini dihadiri Pengurus Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Sulsel, Organisasi Otonom Muhammadiyah, Para Wakil Rektor dan Pimpinan Badan/Lembaga Unismuh Makassar.

Oleh: Yahya

Presiden Jokowi meninjau pelaksanaan Vaksinasi COVID-19 massal di Pelabuhan Sunda Kelapa

Presiden Jokowi meninjau pelaksanaan Vaksinasi COVID-19 massal di Pelabuhan Sunda Kelapa
Presiden Jokowi saat meninjau vaksinasi COVID-19 massal, di Pelabuhan Sunda Kelapa, Jakarta, Kamis (10/06/2021). (Foto: BPMI Setpres/Muchlis Jr)

BorneoTribun Jakarta -- Presiden RI Jokowi meninjau pelaksanaan Vaksinasi COVID-19 massal di Pelabuhan Sunda Kelapa, Provinsi DKI Jakarta, Kamis (10/06/2021).

Jokowi meminta agar pelaksanaan vaksinasi COVID-19 secara massal terus dilaksanakan dan dengan jumlah cakupan yang lebih banyak.

“Hari ini peserta vaksin kurang lebih 1.000 orang dan kita harapkan ini akan terus berlanjut dengan tambahan jumlah yang lebih banyak lagi,” ujarnya.

Vaksinasi yang digelar di Pelabuhan Sunda Kelapa kali ini, ungkap Presiden, menyasar para pekerja pelabuhan dan masyarakat maritim yang ada di sekitar pelabuhan.

“Mereka adalah orang yang interaksinya tinggi, baik sebagai ABK, baik yang bekerja bongkar muat, artinya ada interaksi dengan ABK yang kapalnya/perahunya berasal dari pulau yang lain,” imbuhnya.

Oleh karena itu, Kepala Negara mengharapkan agar vaksinasi yang diberikan dapat melindungi para pekerja pelabuhan dan masyarakat di sekitar pelabuhan sekaligus menekan laju pandemi.

“Dengan vaksinasi ini kita harapkan ada perlindungan terhadap para pekerja di Pelabuhan Sunda Kelapa ini, dan kita harapkan penyebaran COVID-19 bisa kita cegah,” tandasnya.

Saat peninjauan Presiden didampingi Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

Pelabuhan merupakan daerah dengan interaksi dan mobilitas orang dan barang yang tinggi yang berasal dari berbagai wilayah baik dalam dan luar negeri. Oleh karena itu, saat memimpin Rapat Terbatas mengenai penanganan pandemi pada tanggal 24 Mei 2021 lalu, Presiden  menginstruksikan jajaran terkait untuk memprioritaskan pelaksanaan vaksinasi di kawasan tersebut.

“Arahan Bapak Presiden bahwa untuk kapal dan pelabuhan diprioritaskan untuk dilakukan vaksinasi,” ungkap Menteri Koordinator Bidang Perekonomian selaku Ketua Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) Airlangga Hartarto usai Rapat Terbatas. 

(FID/UN)

Kamis, 10 Juni 2021

Kapolresta: Gugus Tugas COVID-19 Perketat Penerapan PPKM Skala Mikro di Kota Pontianak

Kapolresta: Gugus Tugas COVID-19 Perketat Penerapan PPKM Skala Mikro di Kota Pontianak
Kapolresta: Gugus Tugas COVID-19 Perketat Penerapan PPKM Skala Mikro di Kota Pontianak.

BorneoTribun Pontianak, Kalbar - Seusai menghadiri rapat terkait penanganan COVID-19, bersama Walikota Pontianak, Ir. H. Edi Rusdi Kamtono, M.M., M.T., dan Tim Gugus Tugas Covid-19 kota Pontianak, di Aula Sultan Sy. Abdurrachman, Kantor Walikota Pontianak, Rabu kemarin (9/6/2021).

Kapolresta Pontianak Kota Kombes. Pol. Leo Joko Triwibowo,S.I.K., mengungkapkan, Satgas Penanganan COVID-19 kota Pontianak akan lebih memperketat penerapan PPKM skala mikro di kota Pontianak. 

Menurutnya, pengetatan PPKM skala Mikro tersebut seiiring meningkatnya penyebaran COVID-19 yang masih tinggi di wilayah kota Pontianak.

"Kami sudah beberapa kali mengadakan rapat terkiat peningkatan penyebaran Covid-19 di kota Pontianak, kami akan melaksanakan pengetatan PPKM skala Mikro. Kita ketahui bersama di minggu-minggu ini peningkatan penyebaran Covid cukup tinggi," ujar Leo.

rapat terkait penanganan COVID-19, bersama Walikota Pontianak, Ir. H. Edi Rusdi Kamtono, M.M., M.T., dan Tim Gugus Tugas Covid-19 kota Pontianak, di Aula Sultan Sy. Abdurrachman, Kantor Walikota Pontianak, Rabu kemarin (9/6/2021).


Kapolresta Pontianak Kota, juga menambahkan bahwa kapasitas ruang ICU di rumah sakit rujukan sudah penuh. Informasi terakhir yang didapatkan per tanggal 8 Juni 2021 bahwa ada 4 pasien yang meninggal dunia di wilayah kota Pontianak.

"Data tersebut sebagai acuan kita untuk melaksanakan pengetatan PPKM skala Mikro. Kami akan mensosialisasikan ini selama 5 hari kedepan. Dan di hari Senin (14/06/2021)  kami akan mulai pengetatan PPKM skala Mikro dengan sasaran tempat kerumunan warga seperti warung kopi, rumah makan/restoran, dan kafe-kafe termasuk pusat perbelanjaan seperti Mall," tambahnya.

"Batas waktu maksimal adalah pukul 21.00 Wib sesuai dengan Pergub. Tapi kami akan memberikan toleransi hingga pukul 22.00 Wib. Kami mohon dukungan dari seluruh masyarakat, untuk bisa menyikapi bersama permasalahan ini," tutup Kombes. Leo. [WB]

Oleh:Humas Polresta Pontianak Kota
Editor: Yakop

Rabu, 09 Juni 2021

Bertebaran Masker Di Jalan Pemuda Sampit Kalteng Oleh Anggotan Denziban 2/Palangkaraya

Bertebaran Masker Di Jalan Pemuda Sampit Kalteng Oleh Anggotan Denzibang 2/Palangkaraya
Bertebaran Masker Di Jalan Pemuda Sampit Kalteng Oleh Anggotan Denzibang 2/Palangkaraya.

Sampit, Kalteng –  Waspada dan selalu taati protokol kesehatan menjadi faktor penting untuk menghilangkan Virus COVID-19 di negara Indonesia. 

Dimulai dari  kesadaran tingak kelompok kecil sampai dengan kelompok besar. Demikian disampaikan Komandan Detasemen Zeni Bangunan 2/Palangkaraya Letnan Kolonel Czi Gerald Nusra. 

Pemahaman terhadap karakter Virus COVID-19 harus diketahui oleh setiap orang sehingga setiap orang memiliki gambaran dampak dari bahayanya Virus COVID-19. 

Apabila setiap orang sudah mengetahui cara penyebaran virus COVID-19 maka solusi pencegahan pun akan dapat dilaksanakan.

Hal terpenting yang harus diketahui adalah Virus COVID-19 akan menyebar melalui Droplet yaitu cairan yang keluar dari mulut dan ukurannya sangat kecil. 

Cairan tersebut akan menjadi sangat cepat terbang apabila terkena angin. Berangkat dari hal tersebut Anggota Zidam yang berada di wilayah Denzibang 2 /Palangkaraya Serda Rekson melihat kemungkinan kemungkina yang rawan menjadi Penyebaran COVID-19.

Masih rendahnya tingkat kesadaran masyarakat menggunakan masker dijalan menjadi awal Serda Rekson akan menegakkan protokol kesehatan. 

Adanya hal tersebut Serda Rekson mulai mengamati aktifitas di Jalan Pemuda Sampit yang masih minimya penggunaan masker sehingga Serda Rekson bertahap untuk mensosialisasikan tentang penyebaran COVID-19 dan membagikan  masker sebagai langkah awal pencegahan. 

Harapan terbesar dari kegiatan tersebut adalah berkurangnya angka penyebaran Virus COVID-19 sehingga aktivitas masyarakat dapat kembali normal. (Rinto Andreas)

Pj Danramil Tanah Pinoh Berikan Himbauan Tentang Prokes COVID-19

Pj Danramil Tanah Pinoh Berikan Himbauan Tentang Prokes COVID-19
Pj Danramil Tanah Pinoh Berikan Himbauan Tentang Prokes COVID-19.

BorneoTribun Melawi, Kalbar - Demi keamanan dan keselamatan warga binaan, PJ Danramil 1205-04/Tanah Pinoh Peltu Suyadi terus himbau warga binaannya, agar tetap memperhatikan Protokol Kesehatan (Prokes) COVID-19 di 5 Desa Binaan, Kecamatan Tanah Pinoh, Kabupaten Melawi, Rabu (9/6/2021).

Tidak ada lagi yg bisa kita perbuat selain melakukan atau tindakan pola hidup yang sehat, tetap menerapkan prosedur yang pemerintah berikan, ujar Peltu Suyadi.

Kita hanya bisa menghimbau, bersosialisasi namun untuk mewujudkannya yaitu masyarakat itu sendiri, dan kenapa kami menghimbau agar Masyarakat tetap patuhi protokol kesehatan, karena kami cinta isi NKRI ini, kami tidak ingin masyarakat terpapar wabah virus Corona ( COVID-19)," jelasnya.

Adapun Desa yang kami berikan penekanan, Desa Batu Begigi, Desa Suka Maju, Desa Keranjik,  dan Desa Tanjung Gunung Maju, Kecamatan Tanah Pinoh.

Kami tetap himbau warga agar terapkan 5M (memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menghindari kerumunan, mengurangi bepergian), untuk memutus mata rantai penyebaran COVID-19, Pungkas PJ Danramil Tanah Pinoh Peltu Suyadi.

Oleh: Pendim1205/Erik.P

Selasa, 08 Juni 2021

Zidam Bersama Penduduk Lokal Perkuat Pos Pengamanan Perbatasan

Zidam Bersama Penduduk Lokal Perkuat Pos Pengamanan Perbatasan
Zidam Bersama Penduduk Lokal Perkuat Pos Pengamanan Perbatasan.

BorneoTribun Bengkayang, Kalbar – Keamanan perbatasan merupakan faktor utama yang sangat penting, karena dimulai dari wilayah perbatasan pelanggaran pelanggaran hukum terjadi mulai dari pergeseran patok, penyelundupan manusia, penyelundupan barang illegal bahkan memungkinkan masuknya Narkotika dan obat obat terlarang dikaitkan dengan adanya Pandemi COVID-19 ini juga sangat membuka peluang adanya penularan COVID-19 dari negara lain yang masuk secara illegal melalui daerah perbatasan tanpa adanya pengecekan Swab PCR maupun Antigen.

Dengan adanya ancaman tersebut maka menjadi faktor sangat penting untuk menjaga secara terus menerus wilayah perbatasan. Agar penjagaan wilayah perbatasan dapat memberikan keamanan dan keanyamanan maka perlu dibangun pos pos yang efektif. 

Kodam XII/Tanjungpura bersama Zidam dan  penduduk lokal berangkat langsung menuju wilayah perbatasan untuk membuat perencanaan pembangunan pos yanhg sering dimanfaatkan oleh oknum oknum tertentu untuk hal hal yang melanggar aturan. 

Kali ini Tim perencanaan Pos pengamanan perbatasan bersama masyarakat lokal meninjau wilayah  Dusun Padang Desa Siding Kecamatan Siding Kabupaten Bengkayang Prov. Kalbar, bukan hal yang mudah untuk menuju tempat rencana pembangunan Pos Pengamanan perbatasan karena harus dilalui dengan waktu tempuh yang cukup lama.

Tetapi dengan semangat yang tinggi dan kerjasama dengan masyarakat lokal dapat memberikan kemudajhan kemudahan dalam perencanaan pembangunan pos tersebut. Karena informasi yang diberikan oleh masyarakat menjadi faktor utama pertimbangan pembangunan pos tersebut. 

Harapan dari Pangdam XII/Tanjungpura Mayjen TNI Nur Rahmad dengan adnya pos tersebut diharapkan dapat memberikan keamanan bagi masyarakat di wilayah perbatasan dan dapat meningkatkan roda perekonomian masyarakat.

Reporter: Rinto Andreas
Editor: Yakop

Senin, 07 Juni 2021

Program Melawan COVID-19, PMI Serah Tali Asih untuk Jurnalis Melawi

Program Melawan COVID-19, PMI Serah Tali Asih untuk Jurnalis Melawi
Program Melawan COVID-19, PMI Serah Tali Asih untuk Jurnalis Melawi.

BorneoTribun Melawi, Kalbar -- Sebagai bagian dari rangkaian program melawan COVID-19, Palang Merah Indonesia ( PMI ) menggelar kegiatan PMI PEDULI Penyerahan Tali Asih untuk Jurnalis di Kabupaten Melawi,Senin ( 07/06/2021 ).

Penyerahan bantuan Berupa Beras, Ikan Kaleng, Indomie dll, dilakukan oleh Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Melawi, Nurbetty Eka Mulyastri kepada Lilik Hidayatullah selaku Ketua Forum Wartawan di Kabupaten Melawi.

Nurbetty Eka Mulyastri atau yang sering dikenal Bu Astrid Mengatakan Jurnalis merupakan salah satu profesi yang rentan terpapar covis-19 yang dalam kondisi merebaknya pandemi ini, jurnalis harus tetap menyajikan berita dan kadang harus mencari informasi dari banyak sumber di lapangan. 

"Kami berharap bantuan ini bisa membantu jurnalis, tetap menjalankan protokol kesehatan sekaligus dapat menghindarkan rekan jurnalis dari potensi tertular covid-19 saat bertugas di lapangan, ucap Bu Asrtrid.

Lilik Hidayatullah selaku Ketua Forum mengatakan "Kami mengucapkan terima kasih atas perhatian yang diberikan PMI.

"Semoga PMI terus menebar kebaikan untuk sebuah misi Kemanusiaan," pungkasnya.

Reporter: Erik.P
Editor: Yakop

Warga Muslim Tanzania Khawatir Tak Bisa Berhaji Karena Penundaan Vaksinasi

Warga Muslim Tanzania Khawatir Tak Bisa Berhaji Karena Penundaan Vaksinasi
Pekerja menyiapkan pelindung wajah dari plastik daur ulang di bengkel Zaidi Recyclers sebagai langkah untuk menghentikan penyebaran COVID-19 di Dar es Salaam, Tanzania, 27 Mei 2020. (Foto: AFP)

BorneoTribun Internasional -- Arab Saudi mewajibkan semua jemaah untuk divaksinasi Covid-19 sebelum melangsungkan ibadah haji yang akan digelar Juli mendatang dalam skala yang lebih kecil. Di Tanzania, di mana program vaksinasi belum dimulai, warga Muslim yang ingin berhaji mendesak pemerintah untuk segera memulainya.

Omar Aboubakar, seperti banyak Muslim lain di Tanzania, ingin berhaji ke kota suci Makkah. Ibadah haji adalah bagian yang tak terpisahkan dari agama Islam, tapi untuk saat ini hanya mereka yang sudah divaksinasi COVID-19 yang dapat melakukannya.

Aboubakar khawatir karena program vaksinasi di Tanzania belum disetujui.

“Waktu yang tersisa sangat terbatas, namun kami masih belum menyerah. Kami berharap para pemimpin negeri memeriksa masalah vaksinasi dengan hati-hati agar kami dapat menjalankan ibadah suci ini. Tahun lalu kami batal berangkat karena bencana (COVID-19) ini dan jika ini berlanjut sampai tahun depan, (kesempatan) kami beribadah sudah berakhir. Bagi kami, ini adalah pilar utama agama kami," katanya.

Hingga awal tahun ini, pemerintah Tanzania menolak vaksin COVID-19. Presiden yang saat itu menjabat, John Magufuli, malah mempromosikan pengobatan yang salah untuk penyakit tersebut.

Tak lama setelah Magufuli wafat pada bulan Maret, penggantinya, Samia Hassan, membentuk Satuan Tugas COVID-19 untuk menjadi penasihat pemerintahannya dalam menangani pandemi.

Dalam laporan dua pekan lalu, satgas itu mengumumkan bahwa vaksin terbukti efektif dan merekomendasikan warga yang akan bepergian ke luar negeri untuk divaksinasi terlebih dahulu.

“Komite kami menyarankan pemerintah, dengan memanfaatkan institusi-institusi di bawahnya, untuk melanjutkan dan mengizinkan vaksinasi gratis, menggunakan merek-merek vaksin yang masuk daftar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), karena vaksin itu efektif dan aman, serta sudah terbukti secara ilmiah," kata Kepala Satgas COVID-19 Tanzania, Said Aboud.

Pekan lalu, Presiden Hassan mengatakan pemerintahannya tengah memeriksa kemungkinan untuk memesan vaksin COVID-19 yang tersedia di negara-negara lain bagi warga Tanzania.

Akan tetapi, menilik pada ketiadaan kampanye vaksinasi sejauh ini, para pemimpin Muslim menilai kesempatan warga Tanzania untuk berhaji sangat rendah.

“Saya tidak bilang bahwa kita tidak bisa berhaji, tapi persentase untuk bisa berangkat haji tahun ini sangatlah rendah. Sisanya, terpulang pada kehendak Allah, karena bahkan kalau kita divaksinasi pun seperti yang sedang diusahakan para pemimpin kita – tetap saja, waktunya sangat terbatas," papar Haidari Kambwili dari Dewan Muslim Nasional Tanzania.

Sementara itu, COVID-19 tidak lantas membuat Muslim Tanzania seperti Aboubakar berhenti ke masjid.

Namun untuk saat ini, rencananya berhaji ke Makkah bersama jemaah lain masih penuh ketidakpastian.​ [rd/ka]

Oleh: VOA

Pemdes Lihai Beri Sembako bagi Warga Positif COVID-19 jalani Isolasi Mandiri

Pemdes Lihai Beri Sembako bagi Warga Positif COVID-19 jalani Isolasi Mandiri
Pemdes Lihai Beri Sembako bagi Warga Positif COVID-19 jalani Isolasi Mandiri.

BorneoTribun Melawi, Kalbar - Pemerintah Desa Lihai Kecamatan Menukung, Kabupaten Melawi membagikan paket sembako kepada warga positif COVID-19 yang menjalani isolasi mandiri.

Kepala Desa Lihai, Hamsah mengatakan, diwilayahnya saat ini ada sejumlah warganya yang terdampak COVID-19 dan menjalani isolasi mandiri.

”Warga kami yang Isolasi Mandiri di rumah dengan jumlah 5 rumah/KK,” Kata HAMSAH, saat ditanyai melalui telepon selular oleh media BorneoTribun.com.

Hamsah menuturkan, adapun untuk penanganan warga Pemdes Lihai mempunyai tim khusus yang selalu memantau warga yang terkena virus COVID-19.

“Bantuan yang kami berikan untuk warga yang terisolasi mandiri, berupa Beras, Telur, Indomie, Susu Kaleng, Ikan Kaleng, dan Vitamin. Hal ini untuk mengurangi beban mereka dan sebagai rasa tanggung jawab kami sebagai Pemerintah Desa,” tuturnya sambil menjelaskan.

Hamsah berharap masalah pandemi COVID-19 ini dapat segera selesai agar masyarakat dapat hidup kembali dengan normal dan yang dalam masa isolasi.

“Kita berharap agar pandemi ini dapat segera selesai. Pemdes Lihai menganjurkan warga agar mengikuti Protokol kesehatan 5 M, Memakai Masker, Mencuci tangan, Menjaga Jarak, Menghindari Kerumunan,” ujarnya. 

Reporter: Erik.P
Editor: Yakop

Hukum

Peristiwa

Kesehatan

Pemilu 2024

Lifestyle

Tekno