Berita Borneotribun.com: Euro Hari ini -->
Tampilkan postingan dengan label Euro. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Euro. Tampilkan semua postingan

Senin, 12 Juli 2021

Kalahkan Inggris lewat adu penalti, Italia juara Euro 2020

Kalahkan Inggris lewat adu penalti, Italia juara Euro 2020
Kalahkan Inggris lewat adu penalti, Italia juara Euro 2020.

BORNEOTRIBUN - Italia mengalahkan Inggris 3-2 dalam adu penalti di final Euro 2020, Senin (12/7) dini hari WIB.

Setelah Marcus Rashford, Jadon Sancho, dan Bukayo Saka gagal menjadi algojo setelah kedua tim bermain imbang 1-1 setelah perpanjangan waktu.


Luke Shaw memberi Inggris keunggulan setelah hanya dua menit, gol tercepat dalam sejarah final Piala Eropa sebelum Leonardo Bonucci menyamakan kedudukan di babak kedua.

Setelah dua algojo dari masing-masing tim gagal menjalankan tugasnya, Saka harus mencetak gol untuk menjaga peluang Inggris menang.


Namun, tembakan gelandang Arsenal itu diselamatkan oleh kiper Italia Gianluigi Donnarumma untuk memastikan Azzurri memenangkan Piala Eropa untuk kedua kalinya dalam sejarah mereka.

(AFP/OL-1/YK)

[Foto] Closing (ceremony) Final Piala Eropa 2020 di Stadion Wembley Stadium

[Foto] Closing (ceremony) Final Piala Eropa 2020 di Stadion Wembley Stadium
[Foto] Closing (ceremony) Final Piala Eropa 2020 di Stadion Wembley Stadium.

[Foto] Closing (ceremony) Final Piala Eropa 2020 di Stadion Wembley Stadium.

[Foto] Closing (ceremony) Final Piala Eropa 2020 di Stadion Wembley Stadium.

[Foto] Closing (ceremony) Final Piala Eropa 2020 di Stadion Wembley Stadium.

[Foto] Closing (ceremony) Final Piala Eropa 2020 di Stadion Wembley Stadium.

[Foto] Closing (ceremony) Final Piala Eropa 2020 di Stadion Wembley Stadium.

Luke Shaw Cetak Rekor Gol Tercepat Final Piala Eropa, Sebelumnya Dipegang Chus Pereda di Tahun 1964

Luke Shaw Cetak Rekor Gol Tercepat Final Piala Eropa, Sebelumnya Dipegang Chus Pereda di Tahun 1964
Luke Shaw Pemain Inggris Euro 2020.

BORNEO TRIBUN -- Luke Shaw pemain Inggris cetak rekor sebagai pencetak gol tercepat pada final Piala Eropa.

Dilansir dari halaman resmi UEFA mencatat pada menit ke 1 57 detik Luke Shaw mencetak golnya ke gawang Italia.

Dengan catatan waktu tersebut, Luke Shaw melampaui rekor gol tercepat final Euro.

Waktu tercepat sebelumnya dipegang Chus Pereda untuk Spanyol pada menit keenam dalam final Euro 1964 kontra Uni Soviet.

Pada babak pertama dalam laga puncak Piala Eropa 2020 di Stadion Wembley, London, Minggu waktu setempat (Senin WIB) Inggris memimpin atas Italia.

Gol itu bermula dari keberhasilan Inggris mengantisipasi situasi sepak pojok Italia, tetapi tim besutan Gareth Southgate tidak terburu-buru melakukan serangan balik.

Perjudian Southgate melakukan satu pergantian susunan pemain dibandingkan semifinal dengan memasukkan Kieran Trippier juga berbuah manis, sebab bek sayap Atletico Madrid itu lah yang mengirimkan assist untuk gol Shaw.

Trippier dengan cermat menyaksikan pergerakan Shaw yang berdiri relatif tanpa kawalan di area tiang jauh dan mengirimkan umpan silangnya yang cukup akurat.

Dengan waktu yang cukup leluasa, Shaw melepaskan tembakan voli yang sempat membentur tiang sebelum bersarang ke gawang Italia memperdaya kiper Gianluigi Donnarumma.

Gol itu sekaligus gol perdana Shaw bersama The Three Lions dan memperbesar harapan publik Wembley yang tentunya menginginkan Inggris mengangkat trofi Henri Delauney ketika pertandingan final berakhir.

Gol Rekor Shaw bawa Inggris memimpin pada Babak Pertama Final Euro 2020


Pemain Inggris merayakan gol di babak pertama final Piala Eropa 2020
Foto: Pemain Inggris merayakan gol di babak pertama final Piala Eropa 2020.

Satu gol sarat rekor yang dicetak Luke Shaw membawa tim nasional Inggris memimpin 1-0 atas Italia hingga babak pertama berakhir dalam final Euro 2020 di Stadion Wembley, London, Minggu waktu setempat (Senin WIB).

Gol yang dicetak Shaw satu menit dan 57 detik selepas sepak mula itu membuat namanya tercatat sejarah sebagai pencetak gol tercepat dalam final Euro sepanjang masa, demikian catatan laman resmi UEFA.

Di hadapan atmosfer 60 ribu penonton yang memadati tribun Wembley, Inggris tampil percaya diri dan mampu membuka keunggulan saat pertandingan bahkan belum genap berusia dua menit.

Seusai meredam situasi sepak pojok Italia, Inggris melancarkan serangan balik yang diakhiri umpan silang cermat Kieran Trippier ke tandemnya sesama bek sayap, Shaw, yang tanpa kawalan berarti di area tiang jauh.

Shaw menyambutnya dengan tembakan voli yang membuat mati langkah kiper Gianluigi Donnarumma untuk mencetak gol pertamanya bagi Inggris, sekaligus mencetak gol tercepat di final Euro.

Italia memperoleh peluang bagus untuk membalas lewat situasi tendangan bebas di dekat kotak penalti pada menit keenam, sayang eksekusi Lorenzo Insigne masih terlalu tinggi di atas mistar gawang.

Pola serangan yang mirip seperti gol pertama kembali dilancarkan Inggris, sayang kali ini umpan silang Trippier dari sisi kanan tak menemui satu pun rekannya di dalam kotak penalti Italia.

Italia berusaha bangkit dan relatif mampu mengendalikan permainan kendati sempat dilanda kekhawatiran ketika Jorginho tampak meringis kesakitan cedera.

Sayangnya, gelombang serangan Italia tak kunjung membuahkan hasil hingga peluit tanda turun minum terdengar di Wembley dan Inggris masih memimpin 1-0 saat babak pertama serta empat menit injury time berakhir.(*)

Minggu, 11 Juli 2021

Prediksi Final Euro 2020: Inggris vs Italia

Prediksi Final Euro 2020: Inggris vs Italia

BORNEO TRIBUN - Final Euro 2020 pada Tahun ini mempertemukan 2 tim raksasa inggris dan italia, setelah melewati babak 16 besar dan sampai ke final.

Sebelumnya tim dengan julukan “ The Three Lions “ sempat mengalami kontraversi dikarnakan ada Tindakan illegal dalam pertandingan sebelum maju ke final euro, saat berhadapan dengan tim Denmark.

Aksi supporter tim inggris membuat ulah kepada sang kiper tim Denmark dengan memberikan laser tepat pada wajahnya saat inggris menerima hadiah penalty.

Tapi nasi sudah menjadi bubur, tim inggris telah maju ke final dan akan berhadapan dengan italia.

Tak sampai disitu supporter inggris tidak mengizinkan tim supporter italia untuk datang ke Wembley guna menyaksikan jelang final euro.

Fakta menarik antara Inggris dan Italia



Final Euro 2020 akan digelar di Wembley saat Italia berusaha memenangkan kompetisi ini untuk pertama kalinya sejak 1968, sementara Inggris ingin memenangkannya untuk pertama kalinya. 

Kartu as bertumpuk melawan 'Azzurri' saat mereka bermain di rumah leluhur sepak bola Inggris, tetapi ini adalah tim Italia yang mengalahkan Belgia dan Spanyol dalam perjalanan ke pertandingan ini, merangkai rekor nasional 33 pertandingan beruntun tak terkalahkan di proses. 

Mereka juga menunjukkan keberanian untuk mengalahkan tim dua kali melalui perpanjangan waktu atau penalti di turnamen ini - seperti yang mereka lakukan melawan Prancis dalam kemenangan turnamen besar terakhir mereka (Piala Dunia 2006).


Faktanya, tidak ada tim yang melewati perpanjangan waktu lebih banyak daripada Italia dalam sejarah Kejuaraan Eropa ( 9 kali ), tetapi tantangan bagi bos Roberto Mancini adalah membuat timnya memperpanjang performa mencetak gol yang membuat mereka mencetak 12 gol sejauh ini.

(rata - rata dua gol per pertandingan). Jika mereka bisa, rekor lain menanti - Italia tidak pernah mencetak lebih dari 12 gol di kejuaraan besar.

Namun, di perjalanannya tim Inggris yang kebobolan hanya sekali turnamen ini, dan mengincar trofi besar pertama mereka sejak Piala Dunia 1966.

Semifinal yang sulit melawan Denmark di mana Inggris memenangkan pertandingan knock-out Euro setelah tertinggal untuk pertama kalinya menunjukkan bahwa mereka memiliki karakter, tetapi mereka memiliki sejarah Head to Head untuk diatasi setelah terakhir mengalahkan Italia dalam aksi kompetitif pada tahun 1977.

Bos Inggris Gareth Southgate telah menghadapi berbagai kritik sejak penunjukannya pada 2016, tetapi dia akan merasa dibenarkan dengan mengakhiri penantian 55 tahun The Three Lions untuk final turnamen besar.

Mereka telah memainkan 302 pertandingan kompetitif dalam aksi resmi UEFA dan FIFA sejak pertandingan terakhir itu, tetapi Inggris berhasil kali ini meskipun bermain imbang di HT dalam empat dari enam pertandingan Euro 2020 mereka.

Susunan prediksi pemain Inggris dan Italia



Tim Inggris : Pickford ( Kiper ), Stone, Walker, Maguire, Shaw, Rice, Philips, Saka, Mount, Sterling, Kane

Tim Italia : Donnaruma ( Kiper ), Chellini, Bonucci, Lorenzo, Barella, Emerson, Jorginho, Verrati, Chiesa, Immobile, Insigne

Cedera: Spinazzola L (Italia), Foden P ( Inggris )

Informasi Pertandingan Inggris vs Italia



Kali ini wasit yang memimpin pertandingan  yaitu Kuipers B. berasal dari Belanda.

Puncak final euro pada malam akan dilakukan di stadion Wembley london

Prediksi mimin skor akan berakhir : Inggris 1 vs 2 Italia

Kira-kira siapa ya? Bakal keluar sebagai pemenang dan seberapa serukah pertandigan final malam ini ? jangan lupa saksikan puncak final euro 2020.

Oleh: Tim

Kamis, 08 Juli 2021

Inggris Menanti Akhir 55 Tahun Paceklik Gelar Juara Piala Euro

Inggris Menanti Akhir 55 Tahun Paceklik Gelar Juara Piala Euro
Inggris Menanti Akhir 55 Tahun Paceklik Gelar Juara Piala Euro.

BORNEO TRIBUN - Penggemar sepak bola Inggris bernyanyi tentang rasanya bertahun-tahun menanggung kekalahan. Tingkah mereka membuat kesal para fans rival Ingggris.

Kantor berita The Associated Press setelah puluhan tahun malu dan mengeluh di turnamen, Inggris akhirnya memiliki kesempatan untuk menunjukkan keberaniannya.

Foto Italia Juara Euro 1965.

Dengarkan saja lagu tim, “Football's Coming Home” (Sepak bola pulang kampung) — dengan sebuah trofi.

Negara yang mengklaim diri sebagai penemu sepak bola, tetapi lebih tepat sebagai salah satu pemain yang kurang berprestasi dalam olahraga ini, kembali ke final — melawan Italia di Kejuaraan Eropa.

Kedua tim akan bersua pada Minggu (11/7) malam di Stadion Wembley di London.

Dalam laga final Inggris akan memperebutkan gelar besar pertamanya sejak menjuarai Piala Dunia 1966 di kandang sendiri.

Foto Timnas Inggris Euro 2020.

Italia tidak terkalahkan dalam 33 pertandingan.  Selama 55 tahun yang menyiksa, Inggris melalui 26 Piala Dunia dan turnamen Kejuaraan Eropa, tujuh di antaranya bahkan tidak lolos.

Bahkan tim nasional yang kurang terkenal seperti Denmark dan Yunani pernah menjadi juara sejak saat itu.

Namun, Inggris malah mencetak kegagalan di panggung dunia yang mereka rasa, harusnya mereka bisa mendominasi.  

Inggris menaklukan tantangan semifinal, setidaknya di Piala Euro, setelah mengalahkan Denmark pada Rabu (7/7). 

Mempertahankan skor 2-1 di perpanjangan waktu dan menghindari adu penalti yang terbukti menjadi musuh tim melalui semua kesalahan yang nyaris terjadi. 

“Sungguh momen yang brilian bagi kami,” kata pelatih Inggris Gareth Southgate di lapangan, sementara para fans masih bernyanyi hingga larut malam di Wembley. “Mari kita nikmati ini.” 

Memimpin Inggris ke final menjadi semacam katarsis bagi pelatih, yang saat menjadi pemain pernah gagal mengeksekusi tendangan penentu dalam adu penalti di semifinal Euro '96 melawan Jerman.

Turnamen itulah yang memperkenalkan lagu Inggris "Three Lions" yang berbicara tentang "30 tahun terluka." 

Tidak pernah mudah bagi Inggris, meski jalan ke semifinal Euro 2020 tampak mulus.

Foto Inggris juara dunia 1966.

Bahkan saat menang 2-0 atas musuh bebuyutannya, Jerman, Southgate siap menghadapi kesulitan melawan Denmark, terutama setelah kalah di semifinal Piala Dunia 2018 dari Kroasia dan dikalahkan di babak empat besar Nations League pada 2019 oleh Belanda. 

“Saya tahu itu mungkin jalan yang berliku-liku,” kata Southgate.

“Pada akhirnya, ini adalah malam yang indah bagi para penggemar kami, untuk publik kami, dan untuk negara kami.” [na/ft]

VOA

Inggris vs Denmark Menjadi Suguhan Pertandingan Menarik

Inggris vs Denmark Menjadi Suguhan Pertandingan Menarik

BORNEOTRIBUN - Pertandingan Inggris vs Denmark di babak semifinal menjadi laga yang menegangkan. 

Pasalnya, gelaran Euro 2020 ini ada beberapa hal yang tak terduga dan mampu mengejutkan.

Mulai dari lolosnya Denmark yang dianggap sebagai negara kuda hitam yang berhasil tembus babak semifinal. 

Pertarungan Inggris melawan Denmark semalam menjadi partai yang seru. 

Inggris yang lebih diunggulkan dalam pertandingan di babak semifinal bermain mengusai pada awal babak pertama. 

Denmark terkurung oleh kelihaian para pemain Inggris dalam mengolah bola.

Bola berpindah dari kaki ke kaki antar pemain Inggris dengan sangat rapi. 

Namun, Denmark mengandalkan serangan balik yang cepat pada awal babak pertama. 

Denmark berjuang sekuat tenaga untuk tidak kalah dalam pertarungan antar individu dan negara.

Hasil Inggris Vs Denmark di Pertengahan Babak Pertama




Pada pertengahan babak pertama, Denmark mulai bisa mengimbangi permainan Inggris.

Terlihat Denmark mampu menguasai bola dengan lebih tenang dan teratur pada pertengahan babak pertama.

Denmark bermain militan pada pertandingan semifinal Euro 2020 ini. 

Meskipun menjadi tim kuda hitam, 
Denmark tak ingin perjuangan mereka sampai ke babak semifinal terbuang sia-sia.

Saling jual beli serangan pun terjadi antara Inggris vs Denmark pada pertengahan babak pertama. 

Pertandingan semifinal Inggris vs Denmark semalam dibuka dengan gol yang spektakuler dan terduga.

Denmark yang bertubi-tubi melontarkan serangan melalui spekulasi dari pemainnya kini mendapat kesempatan emas dari tendangan mati.

Denmark unggul lebih dulu lewat gol indah melalui tendangan bebas dari M. Damsgaard di menit ke-30.

Tak diduga tendangan kerasnya mampu menjebol gawang Inggris dan menjadi gol pembuka pada laga tersebut. 

Penguasaan Bola pada Denmark



Setelah mencetak gol, Denmark bermain semakin percaya diri.

Penguasaan bola dari kaki ke kaki semakin lancar dan jelas arah yang akan dituju. 

Denmark sempat menguasai pertandingan setelah gol pertama tersebut lahir.

Ada pun Inggris yang menjadi tim unggulan tak ingin memberikan Denmark keleluasaan yang lama. 

Inggris mulai menyusun serangan dari bawah dengan rapi, perlahan menembus tembok pertahanan Denmark.

Antara Inggris vs Denmark kini sama-sama kuat dalam penguasaan bola. 

Alhasil gol mampu mewarnai pertandingan Inggris vs Denmark tercipta lagi pada menit ke-39.

Namun, gol kali ini lahir dari pemain Denmark ke gawangnya sendiri. 

Serangan apik yang dilontarkan oleh Inggirs mampu membuat pertahanan Denmark lengah dan kebobolan. 

Kiper Luar Biasa dari Denmark



Denmark sebenarnya mempunyai kiper yang luar biasa, karena sebelum terjadinya gol bunuh diri tersebut kiper andalan mereka sempat menyelamatkan gawang dengan sangat gemilang.

Kedudukan babak pertama ditutup dengan skor 1-1. 

Waktu jeda turun minum dapat dimanfaatkan untuk istirahat sebelum pertarungan seru kembali terjadi antara dua tim yang sama-sama militan tersebut. 

Inggris dengan julukan The Three Lions tentu tak ingin kalah dari Denmark yang mempunyai julukan Danish Dynamite. 

Tentu di luar sana pendukung Inggris mengalami kecemasan melihat permainan Denmark yang sungguh luar biasa dan keren di babak semifinal tersebut. 

Siapa yang menyangka Denmark bisa menahan gempuran demi gempuran yang dilontarkan pasukan The Three Lions di babak kedua.

Namun, Denmark tetap Denmark, sebuah negara yang memiliki pemain dengan perjuangan yang luar biasa. 

Pertadingan di babak kedua Inggris lebih menguasai jalannya pertandingan.

Dengan beberapa pemain Inggris yang bermain di turnamen level dan berada di klub-klub ternama membuat pengalaman Inggris lebih diunggulkan.

Pertandingan yang masib seri di babak kedua dilanjutkan dengan perpanjangan waktu. 


Di babak perpanjangan waktu ini Denmark kecolongan oleh gol H. Kane. 

Pertadingan Inggris vs Denmark berakhir dengan skor 2-1, kemenangan tersebut sudah ditunggu oleh Italy di partai puncak. 
 
(yk/my)

Inggris vs Denmark, Kapten bawa Inggris ke Final Euro 2020


Inggris vs Denmark Babak Pertama Imbang 1:1 laga semifinal EURO 2020


Inggris vs Denmark dalam laga semifinal yang untuk sementara berkedudukan imbang 1-1 hingga babak pertama usai di Stadion Wembley, London, Inggris.

Tekanan publik Wembley tidak menggentarkan kegigihan para pemain Denmark yang mampu lebih dulu mencuri keunggulan lewat tendangan bebas Mikkel Damsgaard.

Inggris membalasnya enam menit jelang turun minum ketika memaksa kapten Denmark Simon Kjaer mencetak gol bunuh diri, demikian catatan laman resmi UEFA.

Di hadapan Wembley yang sebagian besar diisi pendukungnya sendiri, Inggris memasuki pertandingan dengan agresif tetapi serangan mereka belum terlihat begitu tajam.

Pada menit ke-13, Raheem Sterling melepaskan tembakan tepat sasaran pertama Inggris selepas mereka mampu mematahkan upaya serangan balik Denmark, sayang bola tendangan mendatar penyerang Manchester City itu masih mengarah tepat ke kiper Kasper Schmeichel.

Dua menit berselang, Denmark balas menyerang dan kiper Jordan Pickford melakukan blunder berbahaya setelah mengamankan tembakan Pierre-Emile Hojbjerg, beruntung tendangan penyelesaian Martin Braithwaite bisa dibelokkan oleh John Stones.


Denmark perlahan mulai bisa mengimbangi permainan Inggris dan mendapat hadiah tendangan bebas lebih dari kotak penalti menyusul tindakan ceroboh Luke Shaw saat mengawal Andreas Christensen.

Damsgaard yang menjadi algojo dengan cermat melepaskan tendangan bebas nan tajam demi melewati pagar hidup serta menaklukkan Pickford dan membawa Denmark memimpin pada menit ke-30.

Gol itu jadi gol pertama yang masuk ke gawang Inggris sepanjang babak utama Euro 2020 sekaligus gol pertama dari eksekusi tendangan bebas di kompetisi ini.

Untuk pertama kalinya merasakan kondisi tertinggal dari lawan, Inggris berusaha keluar dari tekanan itu dan nyaris menyamakan kedudukan pada menit ke-38 jika saja Schmeichel tak melakukan penyelamatan gemilang atas tembakan Sterling.

Namun, semenit berselang, Inggris betul-betul menyamakan kedudukan ketika mereka memaksa kapten Denmark mencetak gol bunuh diri.

Berawal dari umpan terobosan Harry Kane, Bukayo Saka relatif terbebas sendirian menyusur sisi kiri kotak penalti Denmark dan melepaskan umpan tarik matang ke muka gawang di mana Sterling siap menanti.

Kjaer berusaha memotong umpan tersebut dan bisa mendahului Sterling, tetapi jegalannya malah membuat bola bersarang ke dalam gawangnya sendiri.

Itu menjadi gol bunuh diri ke-11 yang mewarnai Euro 2020 dan skor 1-1 tak berubah hingga peluit turun minum berbunyi.

Inggris masih punya Jack Grealish, Phil Foden dan Jadon Sancho di bangku cadangan bila Southgate ingin mengubah keadaan.

Sedangkan Denmark memang tidak punya opsi sebanyak Inggris, tapi masih ada Yussuf Poulsen yang bisa diharapkan sebagai alternatif serangan.

Siapapun pemenang semifinal ini sudah ditunggu oleh Italia yang sudah lebih dulu melangkah ke final seusai melewati Spanyol lewat adu penalti.

Skor tetap 1-1, Inggris vs Denmark berlanjut ke Perpanjangan Waktu



Laga semifinal Euro 2020 antara Inggris vs Denmark berlanjut ke babak tambahan 2 x 15 menit setelah skor 1-1 bertahan hingga waktu normal berakhir di Stadion Wembley, London, Rabu waktu setempat (Kamis WIB).

Kedua gol dalam waktu normal datang di babak pertama dan semuanya dicetak oleh Denmark.

Mikkel Damsgaard memberi Denmark keunggulan melalui tendangan bebas sebelum kaptennya Simon Kjaer mencetak gol bunuh diri, menurut situs resmi UEFA.

Gol Damsgaard datang pada menit ke-30, mengakhiri rekor tanpa gol Inggris di Euro 2020, sekaligus menjadi gol tendangan bebas pertama di turnamen ini.


Enam menit sebelum turun minum, Inggris merespons setelah umpan tarik berbahaya Bukayo Saka memaksa Kjaer melakukan percobaan potong yang menghasilkan gol.

Babak kedua juga tak kalah seru dan kiper Jordan Pickford melakukan penyelamatan dari tembakan jarak jauh Kasper Dolberg sebelum di ujung lain Kasper Schmeichel menyelamatkan gawang Denmark dari sundulan Harry Maguire.

Keadaan memaksa Kasper Hjulmand melakukan tiga pergantian beruntun pada menit ke-67 dengan menarik keluar Damsgaard, Dolberg dan Jens Stryger Larsen masing-masing digantikan oleh Yussuf Poulsen, Christian Norgaard dan Daniel Wass.

Sementara itu, Gareth Southgate mengantisipasinya dua menit kemudian dengan memasukkan Jack Grealish menggantikan Bukayo Saka.

Pada menit ke-74, Kane dan Norgaard berebut bola tepat di tepi kotak penalti Denmark, memicu klaim untuk tendangan 12 dari pemain dan pendukung Inggris, tetapi wasit Danny Makkiele memberikan tendangan bebas untuk Denmark.

Sayangnya, semua pergantian pemain tidak cukup untuk mengubah kedudukan 1-1 yang bertahan hingga peluit akhir dibunyikan dan pertandingan harus dilanjutkan hingga 2x15 menit atau bahkan adu penalti.

Pemenang semifinal akan bertemu Italia, yang telah lolos ke final, menyingkirkan Spanyol melalui adu penalti.

Gol babak tambahan Kane bawa Inggris lewati Denmark ke final Euro 2020



Gol yang dicetak Harry Kane dalam babak tambahan membawa tim nasional Inggris melewati Denmark ke final Euro 2020 seusai memenangi laga semifinal dengan skor 2-1 di Stadion Wembley, London, Rabu waktu setempat (Kamis WIB).

Kane mencetak golnya pada menit ke-104, setelah menyambar bola muntah hasil tendangan penaltinya sendiri yang sempat dimentahkan oleh kiper Kasper Schmeichel.


Gol itu memecahkan kebuntuan yang berlangsung sejak menit ke-39 setelah gol tendangan bebas Mikkel Damsgaard untuk Denmark dibalas Inggris dengan memaksa kapten lawan, Simon Kjaer, mencetak gol bunuh diri, demikian catatan laman resmi UEFA.

Dengan hasil tersebut, Inggris mencapai final perdana mereka di ajang Euro sekaligus partai puncak pertama mereka di turnamen bergengsi sejak menjuarai Piala Dunia 1966.

Kendati tampak menguasai pertandingan setelah selepas sepak mula, Inggris justru harus tertinggal lebih dulu karena gol tendangan bebas Damsgaard pada menit ke-30.

Berawal dari kesalahan ceroboh Luke Shaw yang melanggar Andreas Christensen, gawang Inggris untuk pertama kalinya bobol di Euro 2020 melalui eksekusi tendangan bebas nan akurat dari Damsgaard yang tak memberi kesempatan kiper Jordan Pickford mengantisipasinya.


Inggris berusaha keras membalas dan pada menit ke-38 mendapati tembakan akurat Raheem Sterling dihentikan secara gemilang oleh kiper Kasper Schmeichel.

Sayangnya semenit kemudian Bukayo Saka lolos dari kawalan di sisi kiri pertahanan Denmark, melepaskan umpan tarik matang ke muka gawang di mana Sterling menunggu. Kjaer berusaha memotong umpan, tapi malah mencetak gol bunuh diri membuat kedudukan jadi imbang 1-1.

Unjuk kebolehan antara Pickford dan Schmeichel terjadi di awal-awal babak kedua. Pickford mementahkan dua peluang bagus dari Kasper Dolberg dan Martin Braithwaite, sebaliknya Schmeichel mengamankan gawang Denmark dari sundulan berbahaya Harry Maguire.

Inggris kemudian lebih banyak menguasai bola, tetapi tak kunjung mampu memecahkan kebuntuan dan skor 1-1 bertahan sampai waktu normal, memaksa laga dilanjutkan ke babak tambahan 2x15 menit.

Sejak babak tambahan pertama dimulai bola nyaris selalu berada di paruh lapangan Denmark dan Inggris memaksa Schmeichel melakukan dua penyelamatan sigap atas tembakan Kane dan Jack Grealish.


Pada menit ke-102, wasit menunjuk titik putih setelah Sterling dijatuhkan oleh Joakim Maehle dan kendati para pemain Denmark melancarkan protes, masukan dari VAR membuat Danny Makkelie tetap menghadiahi tendangan penalti bagi Inggris.

Kane yang jadi algojo awalnya mendapati eksekusi penaltinya bisa ditebak dan dimentahkan oleh Schmeichel, beruntung bagi Inggris bola muntah tidak jauh dari sang kapten yang langsung menyambarnya ke dalam gawang untuk membawa The Three Lions memimpin 2-1 pada menit ke-104.

Memasuki babak tambahan kedua dalam keadaan unggul, Gareth Southgate terpaksa menarik keluar Grealish yang tampaknya cedera dan menurunkan Kieran Trippier yang ditempatkan di lini tengah bersama Kalvin Phillips dan Jordan Henderson.

Sebaliknya, Denmark yang tertinggal mau tidak mau harus keluar dari pola permainan bertahan yang mereka terapkan di babak tambahan waktu pertama, sayang serangan tim besutan Kasper Hjulmand tak kunjung memperlihatkan hasil.


Inggris beberapa kali berada dalam situasi serangan balik yang membahayakan Denmark tapi tampak memilih tidak terburu-buru memanfaatkan kesempatan dan cenderung berusaha menjaga keunggulan.

Salah satunya pada menit ke-120 ketika Sterling menerobos dari sisi kanan menerima umpan kiriman Kane, sayang penyelesaiannya dari sudut sempit masih bisa diamankan oleh Schmeichel.

Pun demikian, keunggulan 2-1 bagi Inggris tetap bertahan ketika peluit tanda bubaran terdengar memastikan langkah The Three Lions ke final Euro 2020 menghadapi Italia di Wembley pada Minggu (11/7) nanti.

ANTARA

Skor tetap 1-1, Inggris vs Denmark berlanjut ke Perpanjangan Waktu

Skor tetap 1-1, Inggris vs Denmark berlanjut ke Perpanjangan Waktu

BORNEOTRIBUN - Laga semifinal Euro 2020 antara Inggris vs Denmark berlanjut ke babak tambahan 2 x 15 menit setelah skor 1-1 bertahan hingga waktu normal berakhir di Stadion Wembley, London, Rabu waktu setempat (Kamis WIB).

Kedua gol dalam waktu normal datang di babak pertama dan semuanya dicetak oleh Denmark.

Mikkel Damsgaard memberi Denmark keunggulan melalui tendangan bebas sebelum kaptennya Simon Kjaer mencetak gol bunuh diri, menurut situs resmi UEFA.

Gol Damsgaard datang pada menit ke-30, mengakhiri rekor tanpa gol Inggris di Euro 2020, sekaligus menjadi gol tendangan bebas pertama di turnamen ini.

Enam menit sebelum turun minum, Inggris merespons setelah umpan tarik berbahaya Bukayo Saka memaksa Kjaer melakukan percobaan potong yang menghasilkan gol.

Babak kedua juga tak kalah seru dan kiper Jordan Pickford melakukan penyelamatan dari tembakan jarak jauh Kasper Dolberg sebelum di ujung lain Kasper Schmeichel menyelamatkan gawang Denmark dari sundulan Harry Maguire.

Keadaan memaksa Kasper Hjulmand melakukan tiga pergantian beruntun pada menit ke-67 dengan menarik keluar Damsgaard, Dolberg dan Jens Stryger Larsen masing-masing digantikan oleh Yussuf Poulsen, Christian Norgaard dan Daniel Wass.

Sementara itu, Gareth Southgate mengantisipasinya dua menit kemudian dengan memasukkan Jack Grealish menggantikan Bukayo Saka.

Pada menit ke-74, Kane dan Norgaard berebut bola tepat di tepi kotak penalti Denmark, memicu klaim untuk tendangan 12 dari pemain dan pendukung Inggris, tetapi wasit Danny Makkiele memberikan tendangan bebas untuk Denmark.

Sayangnya, semua pergantian pemain tidak cukup untuk mengubah kedudukan 1-1 yang bertahan hingga peluit akhir dibunyikan dan pertandingan harus dilanjutkan hingga 2x15 menit atau bahkan adu penalti.

Pemenang semifinal akan bertemu Italia, yang telah lolos ke final, menyingkirkan Spanyol melalui adu penalti.(*)

Sedikitnya Seribu Suporter Italia Jajal Kota London untuk menyaksikan Final Euro 2020

Sedikitnya Seribu Suporter Italia Jajal Kota London untuk menyaksikan Final Euro 2020
Sedikitnya Seribu Suporter Italia Jajal Kota London untuk menyaksikan Final Euro 2020.

BORNEOTRIBUN - Federasi sepak bola Italia FIGC mengatakan sekitar seribu penggemar Italia akan diizinkan terbang ke London untuk menyaksikan tim nasional mereka secara langsung di final Euro 2020, Minggu (11/7).

Fans diizinkan terbang setelah badan sepak bola Eropa UEFA mencapai kesepakatan dengan pemerintah Inggris.

Peraturan saat ini di Inggris mengharuskan pengunjung dari Italia menjalani isolasi ketat selama 10 hari.

Namun, sekitar seribu suporter yang akan terbang dari Italia kini diberikan protokol kesehatan khusus, yakni memasuki safe bubble setelah tiba menggunakan pesawat carteran dan kendaraan khusus lainnya dari bandara menuju Stadion Wembley untuk menyaksikan pertandingan final melawan Inggris atau Denmark.

Mereka hanya akan diizinkan berada di Inggris selama 12 jam dan setelah kembali dari London, para pendukung akan menjalani karantina ketat selama lima hari di Italia.

FIGC mengenakan biaya 610 euro per kepala untuk para penggemar yang diterbangkan secara khusus dari Italia.

Sementara itu di Wembley mereka juga akan ditempatkan di tribun khusus yang terpisah dari para penggemar lainnya.(*)

Inggris vs Denmark Babak Pertama Imbang 1:1 laga semifinal EURO 2020

Inggris vs Denmark Babak Pertama Imbang 1:1 laga semifinal EURO 2020
Inggris vs Denmark Babak Pertama Imbang 1:1 laga semifinal EURO 2020.

BORNEOTRIBUN - Inggris vs Denmark dalam laga semifinal yang untuk sementara berkedudukan imbang 1-1 hingga babak pertama usai di Stadion Wembley, London, Inggris.

Tekanan publik Wembley tidak menggentarkan kegigihan para pemain Denmark yang mampu lebih dulu mencuri keunggulan lewat tendangan bebas Mikkel Damsgaard.

Inggris membalasnya enam menit jelang turun minum ketika memaksa kapten Denmark Simon Kjaer mencetak gol bunuh diri, demikian catatan laman resmi UEFA.

Di hadapan Wembley yang sebagian besar diisi pendukungnya sendiri, Inggris memasuki pertandingan dengan agresif tetapi serangan mereka belum terlihat begitu tajam.

Pada menit ke-13, Raheem Sterling melepaskan tembakan tepat sasaran pertama Inggris selepas mereka mampu mematahkan upaya serangan balik Denmark, sayang bola tendangan mendatar penyerang Manchester City itu masih mengarah tepat ke kiper Kasper Schmeichel.

Dua menit berselang, Denmark balas menyerang dan kiper Jordan Pickford melakukan blunder berbahaya setelah mengamankan tembakan Pierre-Emile Hojbjerg, beruntung tendangan penyelesaian Martin Braithwaite bisa dibelokkan oleh John Stones.

Denmark perlahan mulai bisa mengimbangi permainan Inggris dan mendapat hadiah tendangan bebas lebih dari kotak penalti menyusul tindakan ceroboh Luke Shaw saat mengawal Andreas Christensen.

Damsgaard yang menjadi algojo dengan cermat melepaskan tendangan bebas nan tajam demi melewati pagar hidup serta menaklukkan Pickford dan membawa Denmark memimpin pada menit ke-30.

Gol itu jadi gol pertama yang masuk ke gawang Inggris sepanjang babak utama Euro 2020 sekaligus gol pertama dari eksekusi tendangan bebas di kompetisi ini.

Untuk pertama kalinya merasakan kondisi tertinggal dari lawan, Inggris berusaha keluar dari tekanan itu dan nyaris menyamakan kedudukan pada menit ke-38 jika saja Schmeichel tak melakukan penyelamatan gemilang atas tembakan Sterling.

Namun, semenit berselang, Inggris betul-betul menyamakan kedudukan ketika mereka memaksa kapten Denmark mencetak gol bunuh diri.

Berawal dari umpan terobosan Harry Kane, Bukayo Saka relatif terbebas sendirian menyusur sisi kiri kotak penalti Denmark dan melepaskan umpan tarik matang ke muka gawang di mana Sterling siap menanti.

Kjaer berusaha memotong umpan tersebut dan bisa mendahului Sterling, tetapi jegalannya malah membuat bola bersarang ke dalam gawangnya sendiri.

Itu menjadi gol bunuh diri ke-11 yang mewarnai Euro 2020 dan skor 1-1 tak berubah hingga peluit turun minum berbunyi.

Inggris masih punya Jack Grealish, Phil Foden dan Jadon Sancho di bangku cadangan bila Southgate ingin mengubah keadaan.

Sedangkan Denmark memang tidak punya opsi sebanyak Inggris, tapi masih ada Yussuf Poulsen yang bisa diharapkan sebagai alternatif serangan.

Siapapun pemenang semifinal ini sudah ditunggu oleh Italia yang sudah lebih dulu melangkah ke final seusai melewati Spanyol lewat adu penalti.

ANTARA

Inggris vs Denmark, siapakah yang akan memenangkan pertandingan?

Inggris vs Denmark, siapakah yang akan memenangkan pertandingan?
Inggris vs Denmark, siapakah yang akan memenangkan pertandingan?

BORNEOTRIBUN - Piala Euro 2020/2021 yang  sudah berlangsung selama hampir 1 bulan ini sudah mendekati akhir.

Pertandingan yang akan berlangsung pada Kamis, 2 dini hari  ini akan mempertemukan antara Inggris vs Denmark.

Persiapan Inggris vs Denmark ini tentu sudah sangat matang melihat betapa dekat waktu untuk sebuah pertandingan akan berlangsung.

Posisi Inggris dalam Pertandingan Ini



Inggris yang berada pada grup D menduduki posisi puncak dengan poin 7 pada grupnya sudah dipastikan memiliki nilai lebih.

Dengan poin tersebut Inggris unggul dari Denmark yang berada di grup B yang memiliki poin 3 dan berada pada posisi kedua di grupnya tersebut.

Pada poin dan posisi kedua tim dalam grup tentu memberikan mereka peluang untuk melaju ke putaran berikutnya tanpa kendala. Ditambah lagi putaran pertandingan  yang sudah mendekati final atau semi final.

Piala Euro yang sudah mendekati akhir ini tentu membuat taktik dan performa tim harus lebih kuat dari sebelumnya.

Melihat lagi tim-tim yang akan bertanding adalah tim-tim besar.

Tak hanya nama yang mereka besarkan tapi juga pemain-pemain pendukung yang memiliki andil besar dalam sebuah pertandingan.

Berita persiapan pertandingan Inggris vs Denmark akan menjadi pertandingan  yang sengit pada esok hari.

Inggris yang dikapteni oleh Harry Kane yang  berasal dari Tottenham akan memimpin pertandingan.

Sedangkan Denmark dikapteni oleh Simon Kjaer yang berasal dari AC Milan.

Kedua tim ini akan bertemu besok Kamis untuk memperebutkan tiket menuju Grand final.

Prediksi Inggris Vs Denmark



Denmark yang ketika perempat final mampu mengalahkan Ceko dengan skor 2-1 menjadi jalan yang membawanya maju ke semi final, meskipun beberapa kali sempat mengalami kekalahan saat awal musim.

Tim ini mampu bertahan hingga akhir musim Euro berlangsung saat ini yang sudah mendekati akhir.

Ini merupakan kemampuan yang patut diacungi jempol. 

Inggris yang ketika perempat final dengan mengalahkan Ukraina dengan skor 2-0 tampil apik dalam pertandingan.

Dengan kemenangan itu Inggris melaju ke babak semi final.

Dalam masa pertandingan sebelumnya Inggris sering unggul dalam bertanding dengan tidak memberi lawan kesempatan untuk mendapatkan gol.

Inggris tentu menjadi saingan sulit dalam babak semi final ini ketika melawan Denmark.

Melihat beberapa ulasan tadi tentu muncul pertanyaan dan prediksi.

Siapa yang akan memenangkannya antara Inggris Vs Denmark?

Kedua tim memang memiliki keunggulan tersendiri ditambah lagi peran pemain pendukung yang berasal dari tim besar juga memberi nilai lebih.

Pelatih Kedua Tim Inggris dan Denmark



Tim Inggris yang dilatih oleh Gareth Southgate sudah pasti mempersiapkan taktik jitu untuk pertandingan esok.

Tim yang memiliki formasi 4-3-3 ini kemungkinan akan diisi pada bagian bek atau pemain belakang  oleh 4 pemain seperti Kyle Walker,  John Stones , Harry Maguire, dan  Luke Show. Sedangkan pada tim Denmark yang dilatih oleh Kasper Hjulman dengan formasi 3-4-2-1. Kemungkinan akan diisi pada posisi bek oleh Andreas Christesen, Simon Kjaer, dan Jannik Vestergaard.

Dalam pertandingan Inggris Vs Denmark deretan  nama pemain bek atau belakang tersebut menjadi salah satu  posisi utama  dalam pertahanan sebuah pertandingan.

Tak hanya itu peran seorang gawang juga pasti akan menjadi salah satu peran pendukungnya ketika sebuah pertahanan sebuah tim diserang.

Dengan kekompakan tim dan keketatan taktik sebuah tim akan memenangkan pertandingan.

Berdasar ulasan ulasan di atas  apakah Anda sudah menemukan jawaban prediksi?

Siapa yang akan memenangkannya?

Skor berapa Inggris Vs Denmark yang bisa Anda prediksikan?

Semua akan terjawab pada pertandingan esok hari.  Semoga tim favorit Anda akan memenangkannya.

(Yk/tim)

Rabu, 07 Juli 2021

Italia Vs Spanyol: Menang Adu Penalti, Gli Azzurri ke Final, Tunggu hasil pertandingan Inggris vs Denmark

Italia Vs Spanyol: Menang Adu Penalti, Gli Azzurri ke Final, Tunggu hasil pertandingan Inggris vs Denmark
Italia Vs Spanyol: Menang Adu Penalti, Gli Azzurri ke Final, Tunggu hasil pertandingan Inggris vs Denmark.

Italia vs Spanyol 0-0 pada babak pertama


Italia vs Spanyol 0-0 pada babak pertama

Italia dan Spanyol sama-sama belum bisa memecahkan kebuntuan dalam laga semifinal Euro 2020 antara mereka di Stadion Wembley, London, Rabu dini hari, dengan kedudukan masih 0-0 hingga babak pertama berakhir.

Sekalipun Spanyol mendominasi laga ini, Italia menjadi tim pertama yang membuat ancaman terhadap lawannya ketika pada menit ke-3 Nicolo Barella terlalu cepat bergerak sehingga tersandung offside ketika hendak menindaklanjuti umpan menyilang Emerson Palmieri.

Setelah itu Spanyol menyerang secara bergelombang tetapi hanya sedikit peluang yang terarah langsung ke gawang Italia karena kedisiplinan barisan pertahanan Italia.

Pada menit ke-25 kiper Gianluigi Donnarumma membuat penyelamatan gemilang yang menghindarkan timnya kebobolan ketika mementahkan tendangan striker Spanyol Dani Olmo.

Delapan menit kemudian Olmo kembali berusaha menembus pertahanan Italia untuk menyambut bola kirim Koke tetapi tendangan kaki kanannya melebar di atas gawang Donnarumma.

Italia yang mengandalkan serangan balik berusaha membalas meneror Spanyol, tetapi justru pada menit ke-39 giliran Mikel Oyarzabal mendapatkan bola dari sayap kanan dan menusuk dari sini untuk melepaskan tendangan melengkung yang sayangnya terlalu tinggi dari gawang Italia.

Italia kemudian menciptakan peluang gol pertamanya pada menit ke-45 yang malah hampir memecah kebuntuan dan merupakan peluang terbaik pada babak pertama ini, ketika tendangan Emerson membentur tiang gawang Spanyol.

Pada babak pertama ini, Spanyol sebagaimana biasa mendominasi lapangan dengan 61 persen penguasaan dan juga unggul dalam penciptaan peluang. La Roja menciptakan lima peluang yang 3 di antaranya on target, sedangkan Italia menciptakan satu peluang yang sekaligus juga peluang emasnya pada babak pertama ini.

Italia vs Spanyol seri 1-1, lanjut ke babak tambahan


Italia vs Spanyol seri 1-1, lanjut ke babak tambahan

Keputusan pelatih Luis Enrique memasukkan Alvaro Morato pada babak kedua berbuah manis ketika striker Spanyol ini menggagalkan keunggulan Italia dari gol Federico Chiesa sehingga 90 menit pertama laga semifinal Euro 2020 antara Italia dan Spanyol di Stadion Wembley, Rabu dini hari WIB, berakhir 1-1 yang membuat laga arus dilanjutkan ke babak tambahan 2x15 menit.

Setelah tetap 0-0 sampai menit ke-59 babak kedua, Italia memecahkan kebuntuan dari serangan balik ketika Federico Chiesa mengakhiri manuver empat pemain yang diawali sodoran bola dari tangan kiper Gianlugi Donnarumma kepada Marco Verratti yang sambil berlari menerima dan membawanya ke jantung pertahanan Italia.

Chiesa mengakhiri gebrakan yang hanya terjadi beberapa detik setelah gawang Italia nyaris dibobol Spanyol itu dengan melepaskan tendangan melengkung melewati hadangan dua bek Spanyol ke arah sudut jauh gawang Spanyol dari sektor kiri lapangan yang gagal dihalau kiper Unai Simon.


21 menit kemudian pada menit ke-80 Spanyol menyamakan kedudukan ketika pemain pengganti Alvaro Morata menjebol gawang Donnarumma dari luar kotak penalti Azzurri menyusul assist dari Dani Olmo.

Gol ini terjadi hanya beberapa detik setelah Domenico Berardi hampir merobek lagi gawang Spanyol yang kali ini Unai Simon sigap menangkap bola.

Pertandingan yang berjalan sengit ini terpaksa dilanjutkan ke babak perpanjangan waktu 2x15 menit setelah kedudukan 1-1 bertahan sampai babak kedua berakhir.

Spanyol vs Italia lanjut ke adu penalti


Spanyol vs Italia lanjut ke adu penalti

Kedudukan 1-1 setelah Alvaro Morato menggagalkan keunggulan Italia dari gol Federico Chiesa pada babak kedua bertahan sampai 120 menit laga semifinal Euro 2020 antara Italia dan Spanyol di Stadion Wembley, Rabu dini hari WIB, sehingga pertandingan dilanjutkan ke babak adu penalti.

Kedua tim sama kuat 0-0 pada babak pertama, dan sekalipun Spanyol mendominasi laga ini, Italia menjadi tim pertama yang membuat ancaman ketika pada menit ke-3 Nicolo Barella tersandung offside saat hendak melakukan follow up umpan menyilang Emerson.

Spanyol menekan dan menyerang secara bergelombang tetapi hanya sedikit peluang, termasuk pada menit ke-25 kiper Gianluigi Donnarumma membuat penyelamatan gemilang ketika mementahkan tendangan stiker Spanyol Dani Olmo.

Delapan menit kemudian Olmo kembali menembus pertahanan Italia untuk menyambut bola kirim Koke tetapi tendangan kaki kanannya melebar di atas gawang Donnarumma.

Pada menit ke-39 giliran Mikel Oyarzabal mendapatkan bola dari sayap kanan dan menusuk dari sini untuk melepaskan tendangan melengkung yang sayang terlalu tinggi dari gawang Italia.

Italia baru bisa menciptakan peluang gol pertamanya pada menit ke-45 yang juga menjadi peluang terbaik pada babak pertama ini, ketika tendangan beki kiri Emerson Palmeiri mmembentur tiang gawang Spanyol.

Babak kedua pertandingan lebih sengit lagi. Kedua tim berbalas mengancam pada menit-menit pertama babak kedua.

Ciro Immobile membuang peluang gol ketika tinggal menghadapi Unai Simon pada menit ke-49, sebaliknya Sergio Busquets hampir memecah kebuntuan ketika menanduk umpan Mikel Oyarzabal.

Dalam jangka lima menit kemudian, baik Donnarumma maupun Simon melakukan penyelamatan masing-masing dari Federico Chiesa dan Oyarzabal.

Baru pada menit ke-60 Italia memecah kebuntuan dari serangan balik ketika Federico Chiesa mengakhiri manuver empat pemain yang diawali sodoran bola dari tangan kiper Gianlugi Donnarumma kepada Marco Verratti yang sambil berlari menerima dan membawanya ke jantung pertahanan Italia.

Chiesa mengakhiri gebrakan yang hanya terjadi beberapa detik setelah gawang Italia nyaris dibobol Spanyol itu dengan melepaskan tendangan melengkung melewati hadangan dua bek Spanyol ke arah sudut jauh gawang Spanyol dari sektor kiri lapangan yang gagal dihalau kiper Unai Simon.

21 menit kemudian pada menit ke-80 Spanyol menyamakan kedudukan ketika pemain pengganti Alvaro Morata menjebol gawang Donnarumma dari luar kotak penalti Azzurri menyusul assist dari Dani Olmo. Gol ini terjadi hanya beberapa detik setelah Domenico Berardi hampir merobek lagi gawang Spanyol yang kali ini Unai Simon sigap menangkap bola.

Skor 1-1 tak berubah sekalipun Spanyol tak henti menggempur pertahanan Italia yang bersinar oleh padunya Giovanni Di Lorenzo, Leonardo Bonucci dan Giorgio Chiellini di jantung pertahanan Azzurri. 

Situasi ini membuat laga dilanjutkan ke babak tambahan 2x15 menit dan selama babak ini pun skor 1-1 tak berubah sehingga laga dilanjutkan ke adu penalti.

Kedua tim sama-sama sudah memasukkan enam pemain pengganti, dan total pada 120 menit ini Spanyol menggempur Italia dengan 16 percobaan gol yang 4 di antaranya on target dan lima diblok, sebaliknya Italia hanya melepaskan tujuh upaya gol yang 4 di antaranya on target termasuk 1 membentur tiang gawang.

Italia Vs Spanyol: Menang Adu Penalti, Gli Azzurri ke Final


Italia Vs Spanyol: Menang Adu Penalti, Gli Azzurri ke Final

Italia mengalahkan Spanyol 4-2 lewat adu penalti setelah laga imbang 1-1 selama 120 menit. Gli Azzurri berhak ke final Piala Eropa 2020.

Italia melawan Spanyol tersaji di Wembley pada semifinal Piala Eropa 2020, Rabu (7/7/2021) dini hari WIB. Tim Matador lebih dominan sepanjang 90 menit.

Spanyol mencatatkan 63 persen penguasaan bola dibanding dengan 37 persen milik Italia. Mereka juga lebih banyak melakukan percobaan tembakan dengan 10 kali yang di antaranya tiga on target. 

Sementara, Italia membuat enam percobaan dengan empat mengarah ke gawang.

Meski demikian, La Nazionale mampu unggul lebih dulu lewat Federico Chiesa di menit ke-60. Spanyol kemudian bisa menyamakan kedudukan di menit ke-80 melalui Alvaro Morata.

Skor 1-1 mengakhiri 90 menit. Duel harus dilanjutkan ke perpanjangan waktu.

Tak ada gol yang tercipta di 2x15 menit perpanjangan waktu. Pemenang laga ini ditentukan lewat adu penalti.

Di babak tos-tosan Italia bisa menaklukkan Spanyol 4-2. Manuel Locatelli menjadi satu-satunya penendang Italia yang gagal.

Sementara, dua penendang Spanyol yaitu Dani Olmo dan Alvaro Morata tak mampu mencetak gol lewat titik putih.

Susunan Pemain


Spanyol: Unai Simon; Cesar Azpilicueta (Marcos Llorente 85'), Eric Garcia (Pau Torres 109'), Aymeric Laporte, Jordi Alba; Koke (Rodri 70'), Sergio Busquets (Thiago Alcantara 106'), Pedri; Ferran Torres (Alvaro Morata 62'), Mikel Oyarzabal (Gerard Moreno 70'), Dani Olmo.

Italia: Gianluigi Donnarumma; Giovanni Di Lorenzo, Leonardo Bonucci, Giorgio Chiellini, Emerson (Rafael Toloi 74'); Nicolo Barella (Manuel Locatelli 85'), Jorginho, Marco Verratti (Matteo Pessina 74'); Federico Chiesa (Federico Bernardeschi 107'), Ciro Immobile (Domenico Berardi 61'), Lorenzo Insigne (Andrea Belotti 85').

ANTARA/DETIK

Selasa, 06 Juli 2021

Cegah Suporter dari Denmark, Italia vs Spanyol Diwarnai Perebutan Penguasaan Bola

Cegah Suporter dari Denmark, Italia vs Spanyol Diwarnai Perebutan Penguasaan Bola
Cegah Suporter dari Denmark, Italia vs Spanyol Diwarnai Perebutan Penguasaan Bola.

Aturan COVID-19 cegah suporter dari Denmark hadiri semifinal Euro 2020


Suporter dari Denmark tidak memungkinkan untuk hadir di semifinal Euro 2020 saat negaranya menghadapi Inggris di Wembley, London, Rabu (7/7) besok karena terbentur aturan pembatasan perjalanan terkait COVID-19 yang berlaku di sana.

Pendatang dari Denmark di Inggris diwajibkan menjalani karantina 10 hari, tetapi dimungkinkan membayar tes COVID-19 pada hari kelima untuk menyudahi masa isolasi lebih awal jika dites negatif.


Sayangnya, karena semifinal dimainkan Rabu (7/7), sangat kecil kemungkinan bagi pendatang dari Denmark untuk menuntaskan masa isolasi tepat waktu.

"Kami sangat sedih dan sulit memahami. Kami mencoba segala cara untuk mencari solusi sebab suporter Denmark telah menjadi pondasi kesuksesan kami di Euro," demikian tulis asosiasi sepak bola Denmark, DBU, di laman resminya sebagaimana dikutip Reuters, Senin.


Kendati demikian, Denmark mendapat alokasi 6.000 dari total 60 ribu kapasitas yang diizinkan untuk semifinal.

"Apakah anda tahu orang Denmark di Inggris atau Skotlandia? Mereka harus melanjutkan obor semangat pendukung terbaik di dunia. Ada banyak tiket untuk orang Denmark di Inggris dan mereka harus datang untuk MENGAMUK!!" demikian cuit ketua komersial DBU Ronnie Hansen melalui akun Twitter pribadinya, @RonnieHansen.

DBU menyatakan sudah ada 4.800 tiket terjual bagi orang Denmark di Inggris dan mereka menyatakan akan mengirimkan 1.000 jersey serta berbagai pernak pernik khas Denmark ke London.

Denmark bersama para suporternya mengalami perjalanan emosional sepanjang Euro 2020 setelah insiden kolapsnya Christian Eriksen di laga pembuka grup.

Setelah menciptakan kejutan sebagai juara pada 1992, ini baru kali pertama Denmark kembali mencapai empat besar Euro lagi seusai menyingkirkan Wales serta Republik Ceko dalam perjalanannya.

Bila mampu menjungkalkan tuan rumah Inggris, Denmark berpeluang bertemu Italia atau Spanyol di final.

Italia vs Spanyol bakal diwarnai pertarungan perebutan penguasaan bola



Laga semifinal Euro 2020 antara Italia vs Spanyol yang dijadwalkan berlangsung di Wembley, London, Selasa waktu setempat (Rabu WIB), bakal diwarnai pertarungan perebutan penguasaan bola, demikian diyakini Luis Enrique.

Hal itu tidak lepas dari pengamatan Enrique yang menilai Italia sudah berubah banyak sejak ditangani Roberto Mancini dan tidak lagi lekat dengan label strategi sepak bola defensif catenaccio.

"Saya pikir kedua tim ini cukup serupa. Pertama-tama karena tim Italia ini, mungkin, tidak seperti di masa lampau yang cuma bertahan dan menunggu apa yang terjadi," kata Enrique dikutip dari laman resmi UEFA, Senin malam.

"Tim Italia ini dihuni pemain-pemain hebat yang ingin menguasai bola. Itu akan jadi pertarungan pertama di laga ini: siapa yang akan mendominasi penguasaan bola?" ujarnya menambahkan.


Enrique menilai tidak mungkin baik Italia maupun Spanyol sama-sama tampil dominan, sehingga akan pertandingan akan menarik siapa yang memenangi pertarungan itu.

Terlebih mantan pemain Barcelona itu juga menilai Italia-nya Mancini adalah tim yang teramat sangat padu.

"Mereka menyerang dan bertahan sebagai satu kesatuan, yang sangat mirip dengan apa yang kami lakukan," katanya.

"Mereka juga menerapkan lini kawal yang tinggi, sesuatu yang sulit dibayangkan bisa dilakukan Italia masa lalu.

"Sekarang mereka kuat dalam beberapa cara bermain, yang artinya pertandingan akan sangat menarik. Kedua tim akan memiliki momennya masing-masing," ujar Enrique melengkapi.

Spanyol lolos ke semifinal setelah menyingkirkan Swiss lewat adu penalti di babak perempat final dan ini kali pertama La Furia Roja kembali ke empat besar sebuah turnamen setelah 2012.

Bila mampu melewati Italia, Spanyol akan bertemu Inggris atau Denmark di partai final.

ANTARA

Hukum

Peristiwa

Kesehatan

Pemilu 2024

Lifestyle

Tekno