Berita Borneotribun.com: Google Hari ini -->
Tampilkan postingan dengan label Google. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Google. Tampilkan semua postingan

Sabtu, 10 Februari 2024

Google Buka Rahasia Sukses Rayakan Tahun Baru Imlek dengan AI

Google Buka Rahasia Sukses Rayakan Tahun Baru Imlek dengan AI
Ilustrasi Tahun Baru Imlek persembahan Google. (ANTARA/HO-Image Dynamic)
JAKARTA - Tahun Baru Imlek 2024, yang juga dikenal sebagai tahun Naga Kayu, telah tiba, membawa simbol kekuatan, pertumbuhan, dan kemakmuran. 

Untuk merayakan momen ini, Google melalui kecerdasan buatannya, AI Google, memberikan sejumlah tips kepada umat Konghucu yang merayakan agar dapat memunculkan semangat dalam diri mereka melalui bantuan teknologi tersebut.

Dalam sebuah keterangan resmi dari perwakilan Google di Jakarta, Jumat, disampaikan bahwa AI Google memberikan tips yang berguna bagi umat Konghucu dalam merayakan Tahun Baru Imlek:

"Rencanakan pesta melalui fitur circle to search," kata perwakilan Google. 

Fitur lingkari untuk menelusuri (circle to search) dapat membantu masyarakat untuk memeriksa dengan cepat berbagai rekomendasi tempat yang ingin dijadikan lokasi pesta Tahun Baru Imlek bersama keluarga atau teman-teman dalam aplikasi chat. 

Tinggal lingkari, jadikan highlight atau mencorat-coret rekomendasi yang dibagikan bersama dalam chat, fitur itu akan langsung memperlihatkan lokasi yang dimaksud, sehingga masyarakat dapat segera mendiskusikannya melalui chat."

Menyambut Tahun Naga Kayu yang identik dengan kemakmuran, Google juga menyarankan untuk menghindari kemacetan dengan menggunakan fitur Lens di aplikasi Google Maps. 

Ketika sedang dikejar waktu untuk hadir di pesta Imlek, anda bisa menggunakan fitur Lens di aplikasi Google Maps, supaya menemukan jalan pintas melewati kemacetan. Untuk mengaksesnya pun cukup mudah. 

Buka aplikasi Google Maps, lalu ketuk ikon kamera, dan arahkan ponselmu ke jalan untuk mencari toko, restoran, atau tempat rekreasi terdekat.

Untuk menyegarkan percakapan bersama keluarga, Google menyarankan untuk mencoba kegiatan baru seperti bermain permainan di gawai. 

Terkadang ada masa di mana kita kehabisan topik pembicaraan ketika berusaha memulai obrolan bersama anggota keluarga. 

Hal tersebut sebenarnya dapat diakali dengan mengajak mereka mencoba kegiatan baru. 

Contohnya dengan mengajak mereka bermain permainan kesukaan kita di gawai. 

Google Play akan membantumu mencari permainan-permainan seru seperti Honkai: Star Rail dan Monster Hunter Now yang lekat dengan suasana Imlek.

Selain itu, Google juga memberikan bantuan melalui fitur Gemini untuk mempercepat pembuatan hidangan khas Tahun Baru Imlek. 

Tahun Baru Imlek adalah momen berharga yang biasa dihabiskan dengan berbagi masakan lezat bersama keluarga. 

Ketika kita bingung untuk membuat suatu hidangan seperti kue keranjang, Gemini dapat membantu untuk memberikan takaran yang tepat. Misalnya, memberikan tekstur yang sempurna, cara mencegah agar kue keranjang tidak pecah, menunjukkan takaran bahan yang tepat hingga waktu pengukusan dan tingkat kemanisan yang seimbang."

Google juga menyarankan untuk menunjukkan kreativitas melalui kartu ucapan Tahun Baru Imlek yang dapat disesuaikan dengan warna dan tema yang diinginkan. 

Fitur Gemini tidak hanya dapat membantu menakar hidangan, tetapi juga dapat mengustom kartu ucapan Tahun Baru Imlek dengan warna dan tema yang kita mau. 

Berbagai gambar menarik seperti jeruk hingga naga lucu dapat tersedia dalam hitungan detik.

Terakhir, Google juga memberikan solusi untuk menghadapi anggota keluarga yang ingin tahu dengan menggunakan fitur Gemini untuk mencari jawaban cerdas. 

Berkumpul bersama keluarga terkadang tak melulu membuat hati senang, ada saja anggota yang berusaha ‘kepo’ mengulik kehidupan pribadi kita. 

Ketika menghadapi situasi tersebut, kita dapat memanfaatkan Gemini untuk mencari jawaban cerdas seperti terkait jodoh, untuk memberikan jawaban-jawaban yang lugas dan menarik ketika membahas pertanyaan tersebut.

Oleh: Antara/Hreeloita Dharma Shanti
Editor: Yakop

Bard Berganti Nama Jadi Gemini, Chatbot AI Terbaru dari Google

Bard Berganti Nama Jadi Gemini, Chatbot AI Terbaru dari Google
Ilustrasi Google Gemini (ANTARA/Blog Google)
JAKARTA - Google telah mengubah nama platform chatbot kecerdasan buatan (AI) miliknya, Bard menjadi Gemini, menjadi keluarga model AI tercanggih dari perusahaan tersebut.

"Misi kami dengan Bard selalu memberikan akses langsung ke model kecerdasan buatan kami, dan Gemini mewakili keluarga model paling canggih kami. Untuk mencerminkan ini, Bard sekarang akan dikenal sebagai Gemini," kata Wakil Presiden dan General Manager Gemini experiences dan Google Assistant Sissie Hsiao dalam postingan blog Google, Kamis (8/2).

Gemini menawarkan pengguna kemampuan untuk berinteraksi dengan model Pro 1.0 dalam lebih dari 40 bahasa di lebih dari 230 negara.

Google memperkenalkan dua fitur baru, Gemini Advanced dan Gemini untuk seluler, yang menjanjikan peningkatan kolaborasi dengan puncak kemampuan kecerdasan buatan Google.

Google memperkenalkan Gemini Advanced, pengalaman baru yang memberi pengguna akses ke Ultra 1.0, model kecerdasan buatan terbesar dan paling canggih dari perusahaan.

"Dalam evaluasi buta, Gemini Advanced dengan Ultra 1.0 muncul sebagai chatbot yang lebih disukai, model ini unggul dalam tugas-tugas kompleks," kata Hsiao.

"Dengan model Ultra 1.0, Gemini Advanced diklaim lebih mampu dalam tugas yang sangat kompleks seperti coding, penalaran logis, mengikuti instruksi rumit, dan berkolaborasi pada proyek kreatif," tambahnya.

Gemini Advanced tidak hanya memungkinkan pengguna untuk memiliki percakapan yang lebih panjang dan lebih rinci, tetapi juga lebih memahami konteks dari prompt sebelumnya.

Gemini Advanced berfungsi sebagai tutor pribadi, menciptakan instruksi langkah demi langkah dan diskusi interaktif yang disesuaikan dengan gaya pembelajaran pengguna.

"Fitur ini juga diklaim unggul dalam skenario coding tingkat lanjut, memberikan dukungan untuk ide dan evaluasi pendekatan coding yang berbeda. Selain itu, pencipta digital mendapat manfaat dari kemampuannya dalam generasi konten, analisis tren, dan strategi menjangkau audiens," jelas Hsiao.

Gemini Advanced tersedia di lebih dari 150 negara dan wilayah dalam bahasa Inggris dan akan diperluas ke banyak bahasa seiring berjalannya waktu.

Ini merupakan bagian dari Google One AI Premium Plan yang baru, dengan harga 19,99 dolar AS (Rp312 ribu) per bulan, dimulai dengan uji coba dua bulan tanpa biaya.

Pelanggan mendapatkan akses ke kemampuan multimodal yang diperluas, fitur coding interaktif, dan analisis data yang lebih mendalam. Pelanggan AI Premium juga akan segera dapat menggunakan Gemini di Gmail, Docs, Slides, Sheets, dan lainnya.

Selain itu, Google mengumumkan bahwa Gemini juga akan dengan mudah digunakan di ponsel pintar.

"Kami mendengar bahwa Anda ingin cara yang lebih mudah untuk mengakses Gemini di ponsel Anda. Jadi hari ini kami mulai meluncurkan pengalaman seluler baru untuk Gemini dan Gemini Advanced dengan aplikasi baru di Android dan di aplikasi Google di iOS," kata Hsiao.

Dengan Gemini di ponsel, pengguna dapat mengetik, berbicara, atau menambahkan gambar untuk mendapatkan bantuan dalam berbagai tugas, seperti mencari petunjuk, menghasilkan gambar kustom, atau menulis pesan teks sulit.

Di Android, Gemini adalah jenis asisten baru yang menggunakan kecerdasan buatan generatif untuk membantu pengguna menyelesaikan tugas.

Jika mengunduh aplikasi Gemini atau mengaktifkannya melalui Google Assistant, pengguna akan dapat mengaksesnya dari aplikasi atau dari tempat lain di mana pengguna biasanya mengaktifkan Google Assistant, seperti menekan tombol daya, menggeser sudut pada ponsel tertentu, atau mengatakan "Hai Google".

Banyak fitur suara Google Assistant akan tersedia melalui aplikasi Gemini, termasuk pengaturan timer, melakukan panggilan, dan mengendalikan perangkat rumah pintar.

Di iOS, tak lama lagi Google akan meluncurkan akses ke Gemini langsung dari aplikasi Google.

Gemini sedang diperkenalkan di ponsel Android dan iOS di Amerika Serikat dalam bahasa Inggris, dengan peluncuran penuh dalam beberapa minggu ke depan.

Pengguna akan dapat mengaksesnya di lebih banyak lokasi dalam bahasa Inggris, Jepang, dan Korea, dengan lebih banyak negara dan bahasa yang akan segera menyusul.

Oleh: Antara/Fathur Rochman
Editor: Yakop

Minggu, 04 Februari 2024

Waspada! Google Matikan Fitur Cache, Pengguna Harus Adaptasi

Google Matikan Fitur Cache, Pengguna Harus Adaptasi. Sumber Gambar: 9to5google/Borneotribun
Google Matikan Fitur Cache, Pengguna Harus Adaptasi. Sumber Gambar: 9to5google/Borneotribun
JAKARTA - Google telah mengumumkan bahwa mereka telah menonaktifkan kemampuan untuk melihat versi halaman web yang di-cache dalam hasil pencarian mereka. 

Proses penghapusan tautan menuju halaman cache telah berlangsung secara bertahap selama beberapa bulan terakhir, dan meskipun belum sepenuhnya selesai, perubahan ini telah terjadi, seperti yang dilaporkan oleh The Verge.

Fitur halaman cache memungkinkan pengguna untuk melihat versi arsip atau cadangan dari suatu situs web. 

Ketika seseorang mengakses sebuah halaman web, Google menyimpan salinan halaman tersebut di servernya untuk memungkinkan akses yang cepat di masa mendatang. 

Fitur ini berguna terutama saat halaman web tidak tersedia atau mengalami gangguan. 

Beberapa pengguna bahkan menggunakan fitur cache ini sebagai alternatif untuk Virtual Private Network (VPN).

Namun, menurut pernyataan yang dibagikan di jejaring sosial X, Google menyatakan bahwa dengan meningkatnya keandalan internet, fitur cache tersebut tidak lagi dianggap penting. 

Meskipun kemampuannya dihapus, operator cache masih tetap berfungsi. 

Untuk mengakses salinan halaman cache sekarang, pengguna perlu menambahkan awalan "cache:" pada URL situs sebelum melakukan pencarian. 

Namun, Google juga merencanakan untuk menghilangkan peluang ini dalam waktu dekat.

Minggu, 07 Januari 2024

Google Dipaksa Bayar Denda US$5 Miliar karena Pelacakan Pengguna di Mode Private

Foto: Logo di kantor perusahaan Google. Google Dipaksa Bayar Denda US$5 Miliar karena Pelacakan Pengguna di Mode Private. (Borneotribun/Ist)
Foto: Logo di kantor perusahaan Google. Google Dipaksa Bayar Denda US$5 Miliar karena Pelacakan Pengguna di Mode Private. (Borneotribun/Ist)
JAKARTA – Perusahaan teknologi raksasa, Google, menghadapi kewajiban membayar denda sebesar US$5 miliar (sekitar Rp 77 triliun) akibat kasus pelacakan pengguna dalam penggunaan aplikasi browser. 

Kasus ini berkaitan dengan penggunaan analitik cookie dan aplikasi Google yang tetap melacak pengguna meskipun menggunakan mode Incognito pada Chrome dan browser lainnya.

Penggugat menyatakan bahwa tindakan ini membuat Google memperoleh informasi pribadi pengguna, termasuk informasi mengenai teman, hobi, kebiasaan belanja, dan aktivitas online lainnya. 

Tuntutan senilai US$5.000 (sekitar Rp 77 juta) per pengguna diajukan pada tahun 2020 untuk setiap individu yang menggunakan platform tersebut sejak 1 Juni 2016.

Proses hukum kasus ini berlangsung di Pengadilan Distrik Amerika Serikat (AS), Distrik Utara California. 

Hakim Yvonne Gonzales Rogers menolak permintaan Google untuk menepis gugatan tersebut, meragukan apakah perusahaan telah sepakat secara hukum untuk tidak mengumpulkan data saat mode private aktif. 

Dia mengutip kebijakan privasi Google dan pernyataan perusahaan mengenai batasan pengumpulan informasi.

Perkembangan terbaru menyebutkan bahwa kedua belah pihak telah mencapai kesepakatan melalui mediasi, namun detail persetujuan penyelesaian tidak diungkapkan oleh Reuters. 

Penyelesaian formal kemungkinan akan disampaikan ke pengadilan untuk mendapatkan persetujuan pada 24 Februari 2024.

Sidang gugatan yang sebelumnya dijadwalkan pada 5 Februari 2024 juga ditunda oleh Hakim Rogers setelah kemunculan kesepakatan tersebut.

Sabtu, 29 Oktober 2022

8 Faktor Peringkat Google yang Dikonfirmasi

8 Faktor Peringkat Google yang Dikonfirmasi
8 Faktor Peringkat Google yang Dikonfirmasi. (Gambar Ahrefs)
borneoJakarta - Algoritma Google selalu terasa Perubahan dari Jangka Waktu ke Waktu. Dulu Google melakukan update besar Lebih Kurang 6 bulan sekali. 

akan tetapi Sekarang Ini Google sepertinya melakukan update setiap bulan atau bahkan 2 minggu sekali. 

Jika anda Tidak Keliru-Tidak Betul betul-betul lakukan optimasi SEO, karena itu update algoritma google terbaru mesti selalu menjadi perhatian anda. 


Google sering mengumumkan Perubahan algoritma besar jauh sebelum Perubahan itu ditangani. 

Sudah Pasti Target dari pengumuman ini yaitu Untuk Menyudutkan pemilik website Untuk lakukan penyesuaian.

Berikut 8 Faktor Peringkat Google yang Dikonfirmasi

1. Backlinks

Tautan balik adalah tautan yang dapat diklik dari satu situs web ke situs web lainnya—dan itu adalah salah satu faktor peringkat terkuat Google. 
8 Faktor Peringkat Google yang Dikonfirmasi
8 Faktor Peringkat Google yang Dikonfirmasi. (Gambar Ahrefs)
Tidak ada yang tahu apa yang membuat backlink sempurna, tetapi Google merekomendasikan untuk membangunnya dari situs web terkemuka yang memiliki konten yang relevan dan terkait.

2. Relevance

Apakah halaman Anda cocok dengan maksud pencarian? Lihatlah hasil peringkat teratas di Google sebagai titik awal.
8 Faktor Peringkat Google yang Dikonfirmasi
8 Faktor Peringkat Google yang Dikonfirmasi. (Gambar Ahrefs)
Misalnya, hasil teratas untuk "penggorengan udara" adalah artikel dengan pilihan produk teratas.

Ini menunjukkan pencari sebagian besar dalam mode penelitian, dan bukan mode pembelian.
8 Faktor Peringkat Google yang Dikonfirmasi
8 Faktor Peringkat Google yang Dikonfirmasi. (Gambar Ahrefs)
Jika Anda memasukkan halaman teratas ini ke alat Kesenjangan Konten Ahrefs, Anda dapat melihat peringkat kata kunci umum mereka—yang mungkin juga mengungkapkan subtopik penting.

Misalnya, peringkat halaman untuk "penggorengan udara" juga memberi peringkat untuk kata kunci yang berkaitan dengan merek terbaik:

3. Freshness

Kesegaran bergantung pada kueri. Apakah topik Anda sensitif terhadap waktu atau selalu hijau?
8 Faktor Peringkat Google yang Dikonfirmasi
8 Faktor Peringkat Google yang Dikonfirmasi. (Gambar Ahrefs)
Hasil teratas untuk "pertunjukan baru netflix" adalah yang baru, sedangkan hasil untuk "memecahkan kubus rubik" adalah yang lama.

Jika kesegaran penting untuk kata kunci Anda, perbarui halaman Anda sesering mungkin + terbitkan artikel baru.

4. HTTPS

HTTPS meningkatkan keamanan bagi pengunjung situs web Anda, dan telah menjadi faktor peringkat Google yang ringan sejak 2014.

Jika situs web Anda tidak menggunakan HTTPS, Anda akan melihat peringatan "Tidak Aman" di browser Anda. Jika itu masalah, instal sertifikat TLS.

5. Mobile-friendliness

Keramahan seluler telah menjadi faktor peringkat di seluler sejak 2015.
8 Faktor Peringkat Google yang Dikonfirmasi
8 Faktor Peringkat Google yang Dikonfirmasi. (Gambar Ahrefs)
Ketika Google pindah ke pengindeksan seluler pertama pada tahun 2019, itu menjadi faktor peringkat di desktop juga.

Gunakan laporan Kegunaan Seluler di Google Search Console untuk melihat apakah Anda memiliki masalah:

6. Page speed

Kecepatan halaman adalah faktor peringkat di desktop dan seluler.
8 Faktor Peringkat Google yang Dikonfirmasi
8 Faktor Peringkat Google yang Dikonfirmasi. (Gambar Ahrefs)
Situs Anda tidak harus secepat kilat—cukup cepat sehingga Google tidak menurunkan halaman Anda karena menawarkan pengalaman yang lambat.

Berikut cara memeriksa kecepatan halaman situs Anda:

7. Core Web Vitals

Data Web Inti mengukur kinerja pemuatan halaman, interaktivitas + stabilitas visual.

Google menggunakan tiga metrik untuk melakukan ini: Cat Konten Terbesar (LCP), Penundaan Input Pertama (FID), dan Pergeseran Tata Letak Kumulatif (CLS).

8. Intrusive interstitials

Interstisial adalah hamparan halaman. Google menganggapnya mengganggu saat menghalangi pandangan pengguna terhadap konten—menciptakan pengalaman yang buruk.

Pengantara yang mengganggu dijadikan faktor peringkat negatif pada tahun 2017.

Berikut saran Google tentang pengantara:

Itu merangkum semuanya. Memiliki umpan balik? Kami akan senang mendengarnya—jadi berikan komentar di bawah. 

(yk/and)

Algoritma Kecepatan Halaman Google Lama Tidak Lagi Digunakan

Algoritma Kecepatan Halaman Google Lama Tidak Lagi Digunakan
Algoritma Kecepatan Halaman Google Lama Tidak Lagi Digunakan.
borneoJakarta - Google John Mueller mengkonfirmasi pagi ini bahwa Google tidak lagi menggunakan algoritma kecepatan halaman Google lama dari 2010 atau 2018 . Sebaliknya, katanya, Google hanya menggunakan pembaruan pengalaman halaman , melihat metrik vital web inti.

John ditanya "Apakah kami memiliki indikasi bahwa Google masih menggunakan "sinyal kecepatan halaman lama" (2010, 2018) bahkan setelah pembaruan Data Web Inti?" John menjawab di Twitter mengatakan "Tidak, itu semua cwv sekarang." "CWV" berarti inti web vitals" agar jelas.

Berikut tweet-tweet tersebut:
Saya tidak yakin, tetapi saya pikir ini mungkin pertama kalinya kami mendapat konfirmasi bahwa algoritme kecepatan halaman lama tidak lagi digunakan. Meskipun, masuk akal logis bahwa Google tidak akan menggunakan algoritme kecepatan halaman lama ketika mereka memiliki yang baru...(*)

Rabu, 19 Oktober 2022

Google Search Resmi Meluncurkan Nama Situs Baru & Desain Favicon

Google secara resmi meluncurkan nama situs baru dan desain favicon, bersama dengan label iklan bersponsor baru , di hasil pencarian seluler. Ya, ini adalah sesuatu yang telah diuji oleh Google dan kami melihat ini akan datang, tetapi sekarang ini resmi dan ditayangkan di wilayah Inggris, Prancis, Jepang, dan Jerman.

Google Search Resmi Meluncurkan Nama Situs Baru & Desain Favicon
Google Search Resmi Meluncurkan Nama Situs Baru & Desain Favicon. (Pixabay)

Nama situs akan muncul di bagian atas cuplikan hasil penelusuran, di sebelah kanan favicon baru yang lebih besar, dan di atas URL cuplikan hasil penelusuran. Berikut adalah GIF dari desain baru ini yang sedang beraksi:

Google juga membuat ilustrasi ini:

Google menulis bahwa mereka telah menambahkan "nama situs ke hasil pencarian di ponsel, sehingga Anda dapat dengan mudah mengidentifikasi situs web yang terkait dengan setiap hasil secara sekilas." 


Google juga memperbarui ukuran dan bentuk favicon yang muncul di Google Search, juga dengan tujuan agar lebih mudah dilihat di halaman.


Google memiliki dokumentasi data terstruktur nama situs baru yang dapat Anda tentukan sehingga Anda dapat membantu mengontrol apa yang ditampilkan Google untuk nama situs Anda. 


Google mengatakan bahwa itu "bergantung pada berbagai sumber untuk mengidentifikasi nama situs untuk hasil pencarian." 


Tetapi jika Anda ingin menunjukkan nama situs pilihan Anda, Anda dapat menggunakan data terstruktur di beranda Anda untuk memberi tahu Google apa nama situs yang seharusnya, Google menjelaskan.


Google mengatakan nama Situs saat ini tersedia untuk hasil pencarian seluler dalam bahasa Inggris, Prancis, Jepang, dan Jerman, dan akan diluncurkan ke bahasa tambahan selama beberapa bulan ke depan.


Google juga merekomendasikan untuk meninjau kembali dokumentasi favicon untuk praktik terbaik terbaru. Google mengatakan akan terus merekomendasikan untuk memberikan ikon minimal 48px, dan mengikuti pedoman favicon Google yang ada .


Google juga menerima masukan tentang hal ini di Forum Bantuan Penelusuran Web Google .


Diskusi forum di Forum Bantuan Pencarian Web Twitter & Google .

Sabtu, 01 Oktober 2022

Google segera luncurkan fitur baru untuk "Search" & "Maps"

Google segera luncurkan fitur baru untuk "Search" & "Maps"
Google apps. (REUTERS/DADO RUVIC)
borneoJakarta - Perusahaan teknologi Google dalam tajuk "Search On", mengumumkan akan segera meluncurkan beberapa fitur baru untuk pencarian (Search) dan peta (Maps).

"Pada Search On tahun ini, kami membagikan bagaimana kemajuan dalam machine learning mendorong kami untuk semakin dekat untuk membuat pengalaman Search yang mencerminkan cara kita, sebagai satu individu, memahami dunia," kata Google dalam keterangan resmi, Jumat.

Berikut adalah ringkasan fitur baru yang akan diluncurkan secara global dalam beberapa bulan mendatang.

Multisearch

Di Google app, pengguna dapat mengambil gambar atau menggunakan tangkapan layar dan menambahkan teks ke dalamnya.

Raksasa teknologi itu mengatakan, ini mewakili cara penelusuran yang terbaru, dan memungkinkan Google membantu dengan pertanyaan yang sebelumnya tidak dapat diajukan.

Multisearch tersedia dalam bahasa Inggris secara global, dan akan hadir di lebih dari 70 bahasa dalam beberapa bulan ke depan.

Lens AR Translate

Dengan kemajuan besar dalam machine learning, Google dapat memadukan teks yang diterjemahkan ke dalam gambar yang kompleks, sehingga terlihat jauh lebih alami dan terasa mulus.

"Daripada menutupi teks asli, kami menghapusnya, membuat ulang piksel di bawahnya dengan latar belakang yang dihasilkan AI, dan kemudian melapisi teks terjemahan di atas gambar dengan mulus," kata Google.

Google juga telah mengoptimalkan model machine learning-nya sehingga memungkinkan platform dapat melakukan semua ini hanya dalam 100 milidetik.

Ini menggunakan generative adversarial networks (model GAN), yang membantu mendukung teknologi di balik Magic Eraser pada Pixel. Pengalaman ini diluncurkan pada akhir tahun.

Di kesempatan yang sama, dengan memanfaatkan kemajuan terbaru dalam visi komputer dan model prediktif, Google berinovasi di luar peta 2D-nya untuk membuatnya lebih visual dan imersif, memungkinkan pengguna untuk mengalami suatu tempat dengan cara multi-dimensi.

Neighborhood Vibe

Dengan ‘Neighbourhood Vibe’, pengguna akan dapat memilih lingkungan dan melihat tempat paling populer secara lebih dinamis berkat foto dan informasi bermanfaat dari komunitas Google Maps langsung di peta.

Untuk melakukan ini, Google menggabungkan AI dengan pengetahuan lokal dari pengguna Google Maps yang menambahkan lebih dari 20 juta kontribusi ke peta setiap hari; seperti ulasan, foto, dan video.

Pengguna akan mulai melihat pengalaman visual pertama ini diluncurkan secara global di Android dan iOS dalam beberapa bulan mendatang.

Landmark Aerial Views

Lihat 250 pemandangan udara fotorealistik dari landmark global utama di dunia, langsung dari Google Maps. Peluncuran ini menandai langkah signifikan menuju transformasi ke peta yang lebih imersif, dan diluncurkan secara global pada akhir September.

Immersive View

Fitur yang mampu membuat pengguna mendapatkan pemahaman mendalam tentang kota dengan pemandangan yang memukau, menggabungkan pemandangan udara yang menakjubkan dengan cuaca, lalu lintas, dan keramaian pada hari dan waktu tertentu.

Diluncurkan di Los Angeles, London, New York, San Francisco, dan Tokyo dalam beberapa bulan mendatang.

Search with Live View

Jelajahi dengan cara terbaru melalui Search dengan Live View. Cukup angkat ponsel untuk menemukan tempat-tempat penting seperti toko, ATM, dan restoran saat pengguna dalam perjalanan.

Oleh : Arnidhya Nur Zhafira/Antara
Editor : Yakop

Selasa, 01 Februari 2022

Menyambut API Inspeksi URL Search Console baru

Welcoming the new Search Console URL Inspection API

Dalam rilis developers.google pada hari Senin 31 Januari 2022, pihak Google meluncurkan Google Search Console baru URL Inspection API, yang memberikan akses terprogram ke data tingkat URL untuk properti yang Anda kelola di Search Console.

API Search Console adalah cara untuk mengakses data di luar Search Console, melalui aplikasi dan produk eksternal. 

Menyambut API Inspeksi URL Search Console baru
Screenshot halaman developers.google.com

Pengembang dan alat SEO sudah menggunakan API untuk membangun solusi khusus untuk melihat, menambah, atau menghapus properti dan peta situs, dan untuk menjalankan kueri lanjutan pada data kinerja Penelusuran.

Dengan API Inspeksi URL baru, Google menyediakan alat baru bagi pengembang untuk men-debug dan mengoptimalkan halaman mereka. 

Anda dapat meminta data yang dimiliki Search Console tentang versi URL yang diindeks; API akan mengembalikan informasi terindeks yang saat ini tersedia di alat Inspeksi URL.

Menggunakan API baru

Untuk mempelajari cara menggunakan API baru, periksa dokumentasi pengembang API. Parameter permintaan mencakup URL yang ingin Anda periksa dan URL properti seperti yang ditentukan di Search Console.

Responsnya mencakup hasil analisis yang berisi informasi dari Search Console, termasuk status indeks, AMP, hasil kaya, dan kegunaan seluler. Untuk lebih jelasnya, baca daftar parameter dan penjelasan hasil Indexed URL.

Setelah Anda melakukan panggilan API, Anda akan mendapatkan respons dengan semua hasil yang relevan, atau pesan kesalahan jika permintaan gagal. Jika hasil analisis spesifik hilang dari respons, itu berarti analisis tidak tersedia untuk URL yang diperiksa. 

Berikut adalah contoh respons yang akan Anda dapatkan dari API. 

Kasus penggunaan potensial

Saat membangun API baru, Google berkonsultasi dengan berbagai SEO dan penerbit sehubungan dengan bagaimana mereka akan menggunakan API untuk membuat solusi dengan data ini. Berikut adalah beberapa kasus penggunaan yang menonjol:

  1. Alat dan agensi SEO dapat memberikan pemantauan berkelanjutan untuk halaman penting dan opsi debug satu halaman. Misalnya, memeriksa apakah ada perbedaan antara kanonik yang diumumkan pengguna dan yang dipilih Google, atau men-debug masalah data terstruktur dari sekelompok halaman.
  2. Pengembang CMS dan plugin dapat menambahkan wawasan tingkat halaman atau template dan pemeriksaan berkelanjutan untuk halaman yang ada. Misalnya, memantau perubahan dari waktu ke waktu untuk halaman utama guna mendiagnosis masalah dan membantu memprioritaskan perbaikan.

Batas penggunaan

Anda dapat menemukan deskripsi yang lebih mendetail tentang batas penggunaan API Search Console di dokumentasi pengembang. 

Khususnya terkait dengan API Inspeksi URL, kuota diberlakukan per properti situs web Search Console (panggilan yang menanyakan situs yang sama):
  • 2.000 kueri per hari
  • 600 pertanyaan per menit

Masukan

Google yakin API baru akan membawa peluang baru bagi ekosistem untuk berinovasi dengan data Google Penelusuran; kami selalu senang melihat pengembang solusi dan SEO dibangun di sekitar API Search Console.

Jika Anda memiliki pertanyaan atau umpan balik, hubungi kami di Twitter, atau kirimkan pertanyaan di komunitas Pusat Pencarian.

Diposting oleh Daniel Waisberg dan Dori Rosenberg, tim Search Console

Minggu, 12 Desember 2021

Isu Krusial Periksa Fakta akan dibahas di Indonesia Fact-checking Summit 2021

Isu Krusial Periksa Fakta akan dibahas di Indonesia Fact-checking Summit 2021
Isu Krusial Periksa Fakta akan dibahas di Indonesia Fact-checking Summit 2021.

BorneoTribun Jakarta - Jejaring Cek Fakta yang digawangi Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI), Aliansi Jurnalis Independen (AJI), Masyarakat Antifitnah Indonesia (Mafindo) serta jaringan media Cekfakta.com akan menggelar Indonesia Fact-checking Summit 2021. Kegiatan yang diselenggarakan pertama kali di Indonesia ini akan berlangsung Kamis-Senin, 16-20 Desember 2021 secara daring (online).  

Rangkaian konferensi ini diselenggarakan sebagai bagian upaya terus mengampanyekan pentingnya ekosistem informasi yang sehat bagi publik yang bebas dari peredaran informasi palsu. Peredaran informasi palsu masih menjadi tantangan sekaligus ancaman bagi masyarakat luas. Informasi palsu masih kerap ditemukan dalam berbagai platform dan bahkan tak sekali dua kali, lebih viral dari berita terverifikasi yang dihasilkan media atau hasil periksa fakta dibuat oleh jaringan Cekfakta.com 

Isu Krusial Periksa Fakta akan dibahas di Indonesia Fact-checking Summit 2021.

“Paparan informasi palsu yang dibiarkan begitu saja bisa memengaruhi pola pikir masyarakat dan mengancam demokrasi.  Jika dibiarkan masyarakat tak lagi mampu memilah informasi bohong dan fakta,” ujar Wenseslaus Manggut, Ketua AMSI, Minggu (12/12) di Jakarta. 

Karena itu inisiatif kolaborasi Cekfakta.com yang didukung 22 media di Jakarta dan beberapa daerah, pertama kali diluncurkan pada awal Mei 2018 lalu. Septiaji Eko Nugroho, Ketua Presidium Mafindo menambahkan kolaborasi Cekfakta.com yang juga didukung oleh jaringan periksa fakta Mafindo merupakan upaya agar masyarakat tidak menanggung risiko besar karena mengambil keputusan berdasarkan informasi palsu. “Pengambilan keputusan karena informasi palsu dapat merugikan bahkan membahayakan individu, komunitas hingga masyarakat itu sendiri,” ujarnya. 

Konferensi ini akan berisi rangkaian diskusi terfokus (FGD), mini workshop, training. Puncak  acara puncak acara akan berlangsung 20 Desember  2021 dengan webinar Fact Checking Summit 2021.

Tantangan dan isu-isu terbaru dalam praktik cek fakta tak luput menjadi perhatian dalam konferensi kali ini. Di antaranya fenomena penyematan stempel hoaks pada sejumlah karya jurnalistik yang sudah dihasilkan melalui proses verifikasi. Sayangnya pembubuhan stempel dilakukan tanpa dasar dan argumentasi yang kuat. 

Isu etik dan praktik-praktik ancaman serta  doxing  (mempublikasikan data pribadi pemeriksa fakta bertujuan negatif) terhadap para fact checker ‘pemeriksa fakta’ juga akan dibahas dalam forum ini.  Forum ini juga akan menghasilkan rekomendasi untuk penguatan kampanye memerangi informasi palsu bagi stakeholder eksternal maupun internal. 

“Bahaya informasi bohong dan stempel hoaks pada karya jurnalistik sudah kita lihat saat pandemi Covid-19 ini. Keselamatan publik yang menjadi taruhannya. Karena itu, Factchecking Summit 2021 menjadi ruang  mengkampanyekan perlunya kolaborasi dalam memerangi hoaks dan pelabelan sembarangan pada karya jurnalistik,” kata Sasmito, Ketua Umum Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Indonesia.  

Kegiatan yang didukung Google News Initiative ini merupakan bagian dari APAC Trusted Media Summit 2021, dan  terbuka untuk diikuti pemeriksa fakta dari media, jurnalis, kampus, dan publik yang tergabung dalam AMSI, AJI, Mafindo serta komunitas dan kampus-kampus yang memiliki kepedulian menciptakan ekosistem informasi yang sehat bebas dari hoaks. 

Isu Krusial Periksa Fakta akan dibahas di Indonesia Fact-checking Summit 2021.

Pendaftaran FGD dan training silakan mengisi link https://bit.ly/PendaftaranFGDIndonesiaFactCheckingSummit2021. 

Link Google Meet akan dikirim oleh panitia pada Rabu, 15 Desember 2021. 

Sedangkan pendaftaran webinar silakan mengisi link bit.ly/DaftarWebinarFact-CheckingSummit2021 link otomatis akan dikirim ke email yang didaftarkan. 

Informasi lanjut tentang Indonesia Fact-checking Summit 2021 dapat diikuti di sosmed IG/ Facebook AMSI, AJI, Mafindo dan KBR atau menghubungi sarahervina@gmail.com 

Senin, 09 Agustus 2021

Google Rencanakan Buat Kampus Baru Di Silicon Valley

Google Rencanakan Buat Kampus Baru Di Silicon Valley
Google Rencanakan Buat Kampus Baru Di Silicon Valley. 

BorneoTribun Jakarta -- Perusahaan teknologi Google dikabarkan tengah merencanakan untuk membuat kampus lain di Silicon Valley yang akan mencakup pusat baru untuk beberapa produk perangkat kerasnya.

Mengutip dari The Verge, Minggu, Google telah membeli tanah di San Jose utara, California, menghabiskan lebih dari 389 juta dolar AS untuk apa yang ditunjukkan oleh rencana awal yang akan mencakup pusat penelitian dan pengembangan.

Kampus, yang disebut Midpoint, akan berlokasi di antara kantor pusat Google Mountain View saat ini dan kampus serba guna di San Jose. 

Midpoint akan memiliki lima gedung perkantoran yang dihubungkan oleh jembatan penyeberangan, dan akan bersebelahan dengan tiga gedung industri yang menurut dokumen perencanaan akan berfungsi sebagai hub untuk divisi perangkat kerasnya, termasuk produk rumah pintar Nest. Dokumen tersebut juga menunjukkan bahwa Google telah merencanakan situs Midpoint sejak 2018.

Google tidak segera membalas permintaan komentar lebih detil, tetapi kampus yang memiliki lebih banyak ruang yang didedikasikan untuk perangkat keras masuk akal, mengingat apa yang dikatakan para eksekutif baru-baru ini.

Kepala perangkat keras perusahaan, Rick Osterloh, mengatakan Google siap untuk mulai meraih pangsa pasar di ruang perangkat keras. 

Seperti yang dicatat oleh The Verge, setelah kunjungan baru-baru ini ke Mountain View untuk mengintip Pixel 6, ponsel andalan Google memiliki pangsa pasar yang kecil dibandingkan dengan Apple dan Samsung.

ANTARA

Rabu, 30 Juni 2021

Kominfo Dukung Kolaborasi Google bersama Perusahaan- Perusahaan Media

Kominfo Dukung Kolaborasi Google bersama Perusahaan- Perusahaan Media
Ilustrasi gambar istock.

BORNEOTRIBUN.COM - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) mendukung kolaborasi Google bersama perusahaan- perusahaan media untuk menghadirkan konten serta ekosistem digital yang sehat sehingga membantu Pemerintah untuk mewujudkan percepatan transformasi digital bagi masyarakat Indonesia.

Dukungan itu disampaikan oleh Sekretaris Jendral Kementerian Komunikasi dan Informatika Mira Tayyiba yang hadir secara virtual dalam acara “Google for Media” bertajuk “Partnerships for a Healthy Web and Content Ecosystem”, Selasa.

“Kami mengapresiasi Google yang terus menghadirkan inovasi dan berbagai program untuk membantu jurnalis serta insan pers lainnya dalam mengembangkan jurnalisme yang berkualitas, sebagai salah satu syarat menciptakan ekosistem web dan konten yang sehat. Kami menyambut baik peran Google sebagai salah satu situs pencarian yang mempermudah dan melancarkan proses penemuan konten otoritatif dan kredibel, karena sangat penting bagi kita untuk mengakses konten yang sah dan terpercaya,” kata Mira membuka acara itu.

Wanita yang juga menjabat sebagai (Plt.) Dirjen Informasi dan Komunikasi Publik Kominfo itu pun menyebutkan beberapa langkah yang sudah dikerjakan Kementerian Komunikasi dan Informatika dalam rangka mempercepat transformasi digital dan menghadirkan akses digital bagi seluruh masyarakat Indonesia itu.

Mulai dari melakukan pemerataan dan peningkatan kualitas konektivitas digital, lalu menciptakan ruang digital yang bersih, sehat serta produktif hingga meningkatkan literasi dan kompetensi digital masyarakat dalam menggunakan layanan digital yang hadir di Indonesia.

Program-program yang masih dijalankan Kementerian Kominfo itu tentu tidak bisa dijalankan sendiri oleh pihak pemerintah tapi juga membutuhkan kolaborasi dengan pihak- pihak lainnya seperti media atau pun pengembang teknologi digital seperti Google.

Oleh karena itu, ia mengajak Google untuk terus aktif berkolaborasi membantu Pemerintah Indonesia mewujudkan visinya menjadi Indonesia Maju lewat program percepatan transformasi digital.

“Dukungan dan kolaborasi multipihak sangat diperlukan. Baik dari instansi pemerintah, pelaku bisnis, akademisi, hingga masyarakat luas termasuk jurnalis dan insan pers Indonesia. Untuk itu, Kementerian Komunikasi dan Informatika mengajak semua pihak memperkuat kemitraan serta kolaborasi guna mewujudkan Indonesia digital, Indonesia terkoneksi, semakin digital dan semakin maju,” tutup Mira.

Beberapa program yang dikenalkan oleh Google membantu media dan insan pers di Indonesia menghadirkan konten dan ekosistem digital yang sehat berupa pelatihan yang diberikan kepada ratusan jurnalis di Indonesia untuk mengembangkan bisnis media digitalnya.

Ada juga kerjasama dengan penyedia konten video lokal untuk menghadirkan tayangan dan konten dari aplikasi yang dikembangkan anak bangsa lewat mesin pencarian Google.

Tidak hanya itu, Google juga melalui program mereka “Google News Initiative Local News Foundry” membantu media- media lokal di Indonesia mempelajari optimalisasi situs hingga monetisasi iklan di situs media mereka.

Sb: Antaranews

Kamis, 20 Mei 2021

Google bareng Samsung ciptakan sistem smartwatch terbaru

Google bareng Samsung ciptakan sistem smartwatch terbaru
ILUSTRASI.

BorneoTribun Tekno -- Google dan Samsung bergabung untuk menciptakan sistem smartwatch terbaru dan termutakhir dengan menyatukan sistem yang ada di WearOS milik Google dan perangkat lunak Tizen milik Samsung.

Kolaborasi itu menghasilkan produk baru bernama “Wear” yang diumumkan dalam perhelatan acara teknologi Google I/O 2021.

“Dengan bekerja bersama, kami telah menguatkan satu sama lain dan mengkombinasikan kelebihan masing- masing sistem dan membawa pengalaman yang cepat, ketahanan baterai yang lebih lama, serta lebih banyak aplikasi dalam jam anda,” kata Director of Product Management Wear Bjorn Killburn dalam keterangannya dikutip Kamis.

Adapun kelebihan yang di dapat dari kolaborasi dua perusahaan teknologi raksasa itu memperbaiki performa hingga 30 persen dengan animasi yang halus.

Optimalisasi berbagai fungsi penting seperti penghitungan sensor detak jantung serta pengecekan pola tidur sehingga baterai bisa lebih tahan lama.

Menariknya, sistem “Wear” ini tidak terbatas untuk produk besutan Google dan Samsung saja, melainkan untuk jam pintar lainnya yang menggunakan sistem pengoperasi Android.

Bocoran lainnya untuk aplikasi yang biasa digunakan di ponsel seperti YouTube Music, dan Spotify dapat mengunduh dan menyimpan data secara offline dengan sistem itu.

Dipastikan tahun ini sistem “Wear” sudah dapat digunakan dan memberikan pengalaman yang lebih menarik untuk penggunanya.

Tidak hanya pemilik Fitbit dari Google yang bisa merasakan “Wear”, Samsung juga memastikan bahwa Galaxy Watch terbaru akan mengadopsi sistem “Wear”.

Untuk anda yang sudah memiliki jam pintar dari Samsung, dalam tiga tahun ke depan akan ada pembaruan sistem yang memungkinkan anda pemilik Galaxy Watch untuk mendapatkan sistem terbaru hasil kolaborasinya dengan Google.

Oleh: Antaranews

Sabtu, 19 Desember 2020

Gugatan Hukum Terhadap Google Terus Bertambah

Logo Google di salah satu gedung perkantoran Google di Irvine, California.

Borneo Tribun - Kantor berita Reuters melaporkan hingga Kamis (17/12), sebanyak 38 negara bagian mengajukan gugatan antitrust dengan tuduhan raksasa teknologi itu memperluas monopoli pencarian lewat speaker pintar, televisi, dan mobil. Gugatan itu adalah tuntutan hukum besar ketiga terhadap perusahaan itu.

Kejaksaan Agung negara bagian Colorado mengatakan negara-negara bagian itu berusaha menggabungkan tuntutan mereka dengan sebuah tuntutan hukum pemerintah federal yang diumumkan oleh Kejaksaan Agung pada Oktober.

Kasus federal menuduh Google membuat kesepakatan dengan produsen telepon, termasuk Apple dan Samsung, agar menjadikan Google mesin pencari pada ponsel mereka. Tuntutan pemerintah federal itu menuduh Google menggunakan sistem operasi Android miliknya untuk menekan produsen ponsel ini agar melakukan pra-muat apps pencari Google dan produk Google lainnya.

Pada 16 Desember, sebuah kasus lain melibatkan tuntutan hukum yang diajukan oleh sekelompok negara bagian yang dipimpin oleh Texas. Kasus itu menuduh Google merugikan pesaingnya karena melakukan “tindakan palsu, menipu atau menyesatkan” dengan produk iklan Google.

Dalam kasus terakhir, negara-negara bagian ini menuduh Google memanfaatkan persetujuan eksklusif untuk mendominasi pencarian dan periklanan di pencarian ini pada seperangkat alat baru seperti speaker pintar, yang diproduksi oleh Google.

Menurut CNET, Google menguasi sekitar 90 persen dari lalu-lintas pencarian di Amerika. Hal ini menghasilkan hampir seluruh penjualan tahunan Google sebesar $160 miliar.

Perusahaan ini sejak lama dituduh menutup peluang untuk pesaing lewat dominasinya ketika mempromosikan produk-produknya sendiri. Tuntutan hukum baru ini menuduh Google melakukan praktik yang sama pada alat-alatnya yang baru seperti voice assistant.

“Google mencegah pesaing di pasar voice assistant mencapai konsumen lewat mobil-mobil yang dilengkapi hubungan internet, karena ini merupakan cara penting untuk mengakses internet di masa depan,” kata Jaksa Agung Iowa Tom Miller.

Google belum memberi komentar seputar tuntutan hukum yang baru ini.

Sektor bisnis teknologi semakin sering diserang, baik oleh Demokrat maupun Republik. Selain kasus-kasus Google ini, Facebook juga menghadapi tuntutan hukum antitrust. [jm/pp]

Oleh: VOA Indonesia

Jumat, 18 Desember 2020

10 Negara Bagian AS Gugat Google Terkait Tuduhan Iklan Anti-Kompetisi

10 Negara Bagian AS Gugat Google Terkait Tuduhan Iklan Anti-Kompetisi
Logo Google dalam foto ilustrasi, 18 Februari 2019.

Borneo Tribun - Sepuluh negara bagian di Amerika Serikat, Rabu (16/12), menggugat Google dan menuduh raksasa mesin pencari di Internet itu atas "perilaku anti-kompetisi" dalam industri periklanan dari, termasuk kerja sama untuk memanipulasi penjualan dengan pesaingnya, Facebook. 

Jaksa Agung Texas Ken Paxton mengumumkan gugatan itu, yang diajukan ke pengadilan federal di Texas. Kata Paxton, Google memanfaatkan kekuatan monopolinya untuk mengendalikan penetapan harga iklan daring, mengatur pasar agar menguntungkan pihaknya, dan menghilangkan persaingan. 

Google yang berpusat di Mountain View, California, menyebut klaim Paxton itu tidak berdasar. Kata perusahaan itu, harga iklan daring sudah turun  selama dekade yang lalu. 

“Ini adalah ciri dari sebuah industri yang sangat kompetitif,” kata Google dalam sebuah pernyataan.  “Kami akan membela diri dari klaim tidak berdasar ini di pengadilan.” 

Paxton memimpin sebuah koalisi bipartisan dari 50 negara bagian dan teritori yang mengumumkan pada September 2019 bahwa mereka sedang menyelidiki praktik bisnis Google, dan mengutip, kemungkinan adanya potensi monopoli. 

Kini Texas mengajukan tuntutan ini bersama jaksa penuntut Republik dari Arkansas, Idaho, Indiana, Kentucky, Mississippi, Missouri, North Dakota, South Dakota dan Utah. [jm/pp]
Google mengatakan, tuntutan itu tidak berdasar, dan katanya, harga iklan online justru turun dalam dekade terakhir.
Menurut catatan yang dirilis kantor Paxton, tuntutan hukum dari Texas ini dilakukan bersama negara bagian lain seperti Arkansas, Idaho, Indiana, Kentucky, Mississippi, Missouri, North Dakota, South Dakota dan Utah (jm/pp)

Sepuluh negara bagian Rabu mengajukan tuntuntan hukum terhadap Google, dan menuduh bisnis raksasa mesin pencari online itu berperilaku anti-kompetitif dalam industri periklanan online.  Termasuk melakukan kerja sama untuk memanipulasi penjualan dengan pesaing Facebook.

“Perusahaan raksasa ini memanfaatkan kekuatannya untuk memanipulasi pasar, menghancurkan persaingan, dan merugikan Anda, konsumen,” kata Paxton dalam sebuah video yang diposting di Twitter.

Ten states on Wednesday brought a lawsuit against Google, accusing the search giant of "anti-competitive conduct" in the online advertising industry, including a deal to manipulate sales with rival Facebook.

Oleh: VOA Indonesia

Jumat, 21 Agustus 2020

Warganet Berbagai Negara Mengeluh Google Ngedown

Foto: Theverge.com


BORNEOTRIBUN | JAKARTA - Mesin pencari Google dilaporkan 'down', termasuk dalam hal layanan pengiriman surel Gmail dan penyimpanan data Drive. Pelanggan di sejumlah negara termasuk Jepang, Australia, Perancis, dan Amerika Serikat mengeluh di media sosial.

Melansir dari AFP, situs laman pelacakan, DownDetector melaporkan layanan Google turun di setiap benua.


"Kini bahkan Gmail tidak membiarkan saya memiliki lampiran (Attachments)..,"cuit akun @kartikmishra.



Bahkan tak jarang warganet merespons pemadaman Google dengan meme. Akun @methmemer menggambarkan betapa ia memerlukan waktu lama untuk mengirim sebuah tugas yang musti dikumpulkan hari ini.



Pengguna Twitter lain, di Brooklyn, New York menuliskan selama hampir 16 tahun, ia baru mendapati Google benar-benar mati.


Sementara itu Gmail melalui akun Twitternya, @Gmail, menuliskan pihaknya sadar akan gangguan yang dialami para pengguna. "Terima kasih telah melaporkan. Kami mengetahui adanya gangguan layanan saat ini," cuitnya.


Selain itu, dalam cuitannya @Gmail mencantumkan tautan untuk memantau kondisi terkini layanan Google secara keseluruhan di https://www.google.com/appsstatus#hl=en&v=status.


Saat diakses pada Kamis (20/8) pada pukul 17.45 WIB, menunjukkan layanan yang sedang mengalami gangguan yakni, Gmail, Google Drive, Google Docs, Google Slides, Google Sites, Google Groups, Google Chat, Google Keep dan Google Voice.(*)

Hukum

Peristiwa

Kesehatan

Pemilu 2024

Lifestyle

Tekno