Berita Borneotribun.com: Kapuas Hulu Hari ini -->
Tampilkan postingan dengan label Kapuas Hulu. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Kapuas Hulu. Tampilkan semua postingan

Sabtu, 11 Februari 2023

RS Badau Kapuas Hulu Butuh Tambahan Tenaga Medis

RS Badau Kapuas Hulu Butuh Tambahan Tenaga Medis
RS Badau Kapuas Hulu Butuh Tambahan Tenaga Medis. (Ho-Antara)
KAPUAS HULU - Rumah Sakit Badau di Kecamatan Badau, Kabupaten Kapuas Hulu, Provinsi Kalimantan Barat, membutuhkan tambahan tenaga medis untuk mengoptimalkan penyelenggaraan pelayanan kesehatan bagi masyarakat di dekat perbatasan wilayah Indonesia dengan Malaysia.

Rumah sakit yang berada sekitar lima kilometer dari Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Nanga Badau dan sekitar 670 kilometer dari Ibu Kota Provinsi Kalimantan Barat, Pontianak, tersebut saat ini belum memiliki dokter spesialis.

Pelaksana Tugas Direktur Rumah Sakit Badau Muhammad Dimas Haryoko kepada ANTARA di Putussibau, ibu kota Kabupaten Kapuas Hulu, Sabtu, mengatakan bahwa Rumah Sakit Badau memiliki empat dokter umum, 10 perawat, tiga bidan, dua tenaga farmasi, serta dua tenaga laboratorium.

Dengan dukungan sumber daya manusia yang ada saat ini, menurut dia, rumah sakit belum bisa memberikan pelayanan kesehatan secara optimal kepada masyarakat di daerah perbatasan.

"Kekurangan tenaga itu membuat pelayanan yang diberikan kepada masyarakat belum bisa maksimal serta membuat beban kerja tenaga saat ini menjadi berlebihan karena harus merangkap berbagai tugas," katanya Sabtu (11/2/2023). 

​​​​​​Dia berharap pemerintah menugaskan dokter spesialis untuk mendukung penyelenggaraan pelayanan kesehatan di Rumah Sakit Badau.
​​​​​​​
Menurut dia, Rumah Sakit Badau minimal harus memiliki satu dokter spesialis agar bisa melanjutkan kemitraan dengan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan dalam menyediakan pelayanan bagi peserta Program Jaminan Kesehatan Nasional.

Selain itu, dia mengharapkan pemerintah membantu melengkapi sarana dan prasarana penunjang pelayanan kesehatan di Rumah Saki Badau serta memberikan tunjangan khusus kepada tenaga kesehatan yang bertugas di daerah perbatasan.

Ia mengatakan bahwa sejak mulai dioperasikan pada tahun 2012 sampai sekarang Rumah Sakit Badau belum memiliki fasilitas akses Internet.

Pewarta : Teofilusianto Timotius/Antara
Editor: Yakop

Pemkab Kapuas Hulu Siapkan Dokter Spesialis Kandungan untuk RS Badau

Pemkab Kapuas Hulu Siapkan Dokter Spesialis Kandungan untuk RS Badau
Gambar ilustrasi. Pemkab Kapuas Hulu Siapkan Dokter Spesialis Kandungan untuk RS Badau. (Ho-Antara)
KAPUAS HULU - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kapuas Hulu Kalimantan Barat menyiapkan dokter spesialis kandungan untuk Rumah Sakit Badau di Kecamatan Badau, sebagai upaya dalam meningkatkan pelayanan kesehatan masyarakat di daerah perbatasan Indonesia dan Malaysia.

"Tahun ini direncanakan dokter spesialis kandungan untuk Rumah Sakit Badau dan Rumah Sakit Umum Daerah Semitau," kata Kepala Bidang Pelayanan dan Sumber Daya Kesehatan pada Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kapuas Hulu Nanang Padli, di Putussibau Kapuas Hulu, Sabtu (11/2/2023). 

Kepala Bidang Pelayanan dan Sumber Daya Kesehatan pada Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kapuas Hulu Nanang Padli
Kepala Bidang Pelayanan dan Sumber Daya Kesehatan pada Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kapuas Hulu Nanang Padli. (Ho-Antara)
Disampaikan Nanang, pemerintah daerah terus berupaya melakukan peningkatan pelayanan kesehatan masyarakat, baik itu pemenuhan kebutuhan dokter dan tenaga medis serta sarana dan prasarana pendukung lainnya.

Bahkan, Pemerintah Kabupaten Kapuas Hulu juga bekerja sama dengan fakultas kedokteran beberapa universitas, Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat dan Kementerian Kesehatan untuk program pendayagunaan dokter spesialis

"Makanya Tahun 2022 kita sudah dapat dokter spesialis anestesi satu orang dan dokter spesialis kandungan satu orang," ucapnya.

Dikatakan dia, Kabupaten Kapuas Hulu telah memiliki tiga rumah sakit yaitu Rumah Sakit Umum Daerah Ahmad Diponegoro Putussibau, Rumah Sakit Umum Daerah Semitau di Kecamatan Semitau daerah pesisir sungai Kapuas dan Rumah Sakit Badau yang berada di daerah perbatasan Indonesia dan Malaysia.

Selain itu, Kabupaten Kapuas Hulu juga memiliki 23 Pusat kesehatan masyarakat (Puskesmas), 114 Puskesmas pembantu (Pustu) dan 152 Pos kesehatan desa (Poskesdes).

Diakui Nanang, terkait tenaga kesehatan di Rumah Sakit Badau sangat kurang dan PNS hanya tiga orang, dokter spesialis tidak ada, namun tahun ini telah direncanakan untuk dokter spesialis kandungan.

Untuk menunjang pelayanan kesehatan di Rumah Sakit Badau pemerintah daerah mengupayakan pengangkatan Pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK) dan tenaga kontrak daerah sebanyak 20 orang

Kemudian, untuk tenaga kesehatan di Rumah Sakit Umum Daerah Semitau juga sama dan tidak ada dokter spesialis. Tenaga kontrak daerah sebanyak 40 orang

Sedangkan, di Rumah Sakit Umum Daerah dr Achmad Diponegoro Putussibau, untuk dokter spesialis penyakit dalam ada tiga orang, dokter spesialis anak dua orang, dokter spesialis anestesi satu orang, dokter spesialis kandungan tiga orang.

"Yang tidak ada saat ini dokter spesialis syaraf, dokter spesialis mata dan dokter spesialis THT," katanya.

Dia juga menyebutkan kendala yang dihadapi saat ini masih terdapat enam Puskesmas di Kapuas Hulu yang bangunannya maupun prasarana termasuk alat kesehatan tidak standar, seperti yang tertuang dalam Permenkes nomor 43 Tahun 2019 Tengang Puskesmas yaitu Puskesmas Embaloh Hilir, Boyan Tanjung, Pengkadan, Silat Hilir, Selimbau dan Semitau.

"Sedangkan 17 Puskesmas lainnya sudah standar sesuai prototype Kemenkes hanya saja untuk alkes masih belum memadai, artinya masih perlu penambahan," tutur Nanang.

Dia berharap agar pemerintah pusat melalui Kementerian Kesehatan dapat mengalokasikan tenaga kesehatan lebih banyak lagi baik melalui program Nusantara Sehat, PPPK dan program pendayagunaan dokter spesialis.

Selain itu, diharapkan juga agar Kementerian Kesehatan dapat mengalokasikan Dana Alokasi Khusus (DAK) untuk peningkatan sarana, prasarana dan alkes untuk fasilitas kesehatan tingkat pertama yaitu puskesmas maupun fasilitas kesehatan tingkat lanjutan atau rujukan yaitu rumah sakit.

"Yang jelas kami terus berupaya untuk meningkatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat, bahkan kami juga melakukan pelayanan kesehatan keliling untuk sejumlah daerah terpencil secara rutin dengan harapan dapat memenuhi hak pelayanan kesehatan masyarakat di tengah keterbatasan daerah," kata Nanang.

Diketahui, Kabupaten Kapuas Hulu memiliki 278 desa dan empat kelurahan serta 23 kecamatan yang merupakan kabupaten yang berada di ujung bagian Timur Provinsi Kalimantan Barat berbatasan langsung dengan Negara Malaysia dan berbatasan dengan Provinsi Kalimantan Timur.

Pewarta: Tt/Antara
Editor: Yakop

Jumat, 10 Februari 2023

Perbatasan RI-Malaysia di RS Badau Tidak Ada Dokter Spesialis

Perbatasan RI-Malaysia di RS Badau Tidak Ada Dokter Spesialis
Perbatasan RI-Malaysia di RS Badau Tidak Ada Dokter Spesialis.
KAPUAS HULU, KALBAR  - Rumah Sakit Badau daerah perbatasan Indonesia dan Malaysia wilayah Kabupaten Kapuas Hulu Kalimantan Barat hingga saat ini belum memiliki dokter spesialis sehingga cukup berdampak terhadap pelayanan kesehatan masyarakat di daerah tersebut.

"Kami sangat membutuhkan dokter spesialis dan berharap ada perhatian pemerintah untuk meningkatkan pelayanan kesehatan masyarakat di perbatasan," kata Pelaksanaan tugas (Plt) Direktur Rumah Sakit Badau Muhammad Dimas Haryoko, kepada ANTARA, di Putussibau ibu kota Kabupaten Kapuas Hulu, Jumat.  

Disampaikan Dimas, belum adanya dokter spesialis di Rumah Sakit Badau berdampak terhadap kerja sama pelayanan kesehatan dengan BPJS kesehatan, karena syarat kerja sama itu harus ada minimal satu dokter spesialis.  

Menurut dia, kurangnya minat dokter spesialis untuk melamar bekerja di Rumah Sakit Badau, kemungkinan jumlah insentif dokter spesialis yang ditawarkan pemerintah daerah mungkin dirasakan belum cukup besar untuk menarik minat dokter spesialis, dimana untuk saat ini berkisar sekitar Rp35 juta per bulan, disediakan juga gaji pokok dan fasilitas lain seperti rumah dan mobil dinas. 

Oleh sebab itu, kata Dimas, manajemen Rumah Sakit Badau terus berupaya berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Kapuas Hulu dan Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat mengenai kekosongan dokter spesialis.

Salah satunya, dengan rencana pembukaan formasi dokter spesialis sebagai tenaga Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) atau tenaga Pegawai Negeri Sipil (PNS) pada Tahun 2023, dengan harapan menarik minat sejawat dokter spesialis untuk bekerja di Rumah Sakit Badau.

Selain itu, dilakukan juga penjajakan dengan beberapa pusat pendidikan dokter spesialis di Indonesia yang sedang diupayakan akan tercipta perjanjian kerjasama agar lulusan dokter spesialis bisa dikirim untuk mengabdi di Rumah Sakit Badau.  

"Diharapkan dengan tersedianya dokter spesialis, kerjasama dengan BPJS Kesehatan bisa terwujud kembali sehingga masyarakat bisa menggunakan BPJS saat berobat," ucap Dimas.

Menurut dia lagi, kendala lainnya berupa jumlah sumber daya manusia yang masih kurang. 

Dia menyebutkan sampai dengan akhir Januari 2023 jumlah sumber daya manusia (SDM) Rumah Sakit Badau sebanyak 27 orang, terdiri dari tiga orang ASN dan 24 orang merupakan tenaga kontrak.

Selain itu, beberapa profesi seperti perekam medik, analis laboratorium, asisten apoteker, radiografer serta perawat masih kurang dari segi ketersediaan.

Bahkan, beberapa profesi masih kosong seperti dokter gigi, ahli gizi, teknisi elektromedis, ahli kesehatan lingkungan serta ahli teknologi informasi (IT).

Dijelaskan dia, untuk tenaga medis yang tersedia saat ini adalah empat orang dokter umum. Paramedis berjumlah 10 orang perawat, tiga bidan, dua tenaga farmasi serta dua tenaga laboratorium.

"Kekurangan tenaga itu membuat pelayanan yang diberikan kepada masyarakat belum bisa maksimal serta membuat beban kerja tenaga saat ini menjadi berlebihan karena harus merangkap berbagai tugas," tuturnya.

Selain itu, Dinas juga menyampaikan bahwa Rumah Sakit Badau sebenarnya memiliki beberapa potensi seperti sudah tersedianya ruang operasi, bangunan unit transfusi darah serta ruang pelayanan foto rontgen namun saat ini belum bisa dioperasionalkan.

Dia sangat berharap alat kesehatan serta sumber daya manusia yang dibutuhkan bisa cepat terpenuhi agar sarana dan prasarana yang sudah ada bisa difungsikan.

Perbatasan Malaysia

Di sisi lain, juga menceritakan kondisi Rumah Sakit Badau yang berada di daerah terpencil Provinsi Kalimantan Barat berbatasan langsung dengan Negara Malaysia dengan jarak sekitar 670 kilometer dari Kota Pontianak ibu kota Provinsi Kalimantan Barat.

Sedangkan, jarak Rumah Sakit Badau dengan Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Badau hanya sekitar lima kilometer.

Dia menuturkan Rumah Sakit Badau juga memiliki berbagai keterbatasan seperti jaringan telekomunikasi termasuk internet.

"Kami juga berharap ada perhatian khusus bagi tenaga kesehatan yang mengabdi di Rumah Sakit Badau agar ada tunjangan perbatasan," katanya.

Di tengah keterbatasan itu, Dimas mengaku menyambut baik transformasi kesehatan oleh Kementerian Kesehatan. Khususnya dalam hal perubahan pusat pendidikan dokter spesialis yang awalnya berupa University Base (berpusat di universitas) menjadi Hospital Base (berpusat di Rumah Sakit).

Diharapkan dengan perubahan itu banyak rumah sakit yang menjadi pusat pendidikan dokter spesialis, tersebar di setiap provinsi, sehingga jumlah lulusan dokter spesialis setiap tahunnya bisa mengalami peningkatan.

Namun, kata dia lagi peningkatan jumlah dokter spesialis saja belum cukup, faktor yang tidak kalah penting adalah pemerataan.

Dengan harapan agar transformasi kesehatan juga bisa mengatur pemerataan dokter spesialis serta tenaga kesehatan lainnya agar jumlahnya merata dan tersedia di seluruh Indonesia.

"Mudah-mudahan Kementerian Kesehatan berkenan untuk semakin memperhatikan fasilitas kesehatan di perbatasan Indonesia. Pelayanan kesehatan di perbatasan negara adalah wajah negara kita, dan tanggung jawab kita bersama untuk terus meningkatkan kualitas pelayanan kesehatannya sehingga penduduk Indonesia tidak banyak yang memilih berobat ke luar negeri," kata Dimas.

Untuk diketahui, Rumah Sakit Badau mulai beroperasi sejak tahun 2012 di bawah kepemilikan Kementerian Kesehatan dengan nama Rumah Sakit Bergerak Badau.

Selang berjalan waktu kepemilikan Rumah Sakit Badau menjadi milik Pemerintah Daerah Kabupaten Kapuas Hulu.

Saat ini Rumah Sakit Badau sudah meninggalkan nama "Bergerak" karena lokasi rumah sakit yang menetap (Rumah Sakit Statis) dengan bangunan sudah yang permanen. Memiliki kelas atau tipe sebagai rumah sakit tipe D dengan kapasitas 50 tempat tidur rawat inap.

Pewarta : TT/Antara
Editor : Yakop

Senin, 06 Februari 2023

Bupati Kapuas Hulu: Cap Go Meh Pelestarian Budaya dan Wujud Kerukunan

Bupati Kapuas Hulu: Cap Go Meh Pelestarian Budaya Dan Wujud Kerukunan
Bupati Kapuas Hulu: Cap Go Meh Pelestarian Budaya Dan Wujud Kerukunan. (Ho-Antara)
Kapuas Hulu, Kalbar - Bupati Kapuas Hulu Kalimantan Barat Fransiskus Diaan mengatakan perayaan Cap Go Meh di Kota Putussibau salah satu upaya pelestarian budaya dan juga sebagai wujud kerukunan antar umat beragama dan suku di wilayah itu.

"Ini salah satu bukti masyarakat di Kapuas Hulu hidup rukun berdampingan tanpa memandang perbedaan, kerukunan yang sudah terjalin baik harus tetap kita jaga," kata Fransiskus Diaan saat menutup puncak perayaan Cap Go Meh di Kota Putussibau Kapuas Hulu, Minggu malam .

Perayaan Cap Go Meh, kata dia, kesempatan warga Tionghoa menampilkan adat istiadat budaya leluhur yang sudah ada sejak dulu dan perlu dilestarikan. Selain itu ajang itu menjadi momentum pemersatu karena masyarakat dari berbagai suku bangsa berkumpul menyaksikan para pemain naga dan barongsai.

"Kapuas Hulu memiliki keberagaman tetapi memiliki persatuan yang kuat, kerukunan dan keharmonisan masih tetap terjaga," katanya.

Dia mengatakan dengan terjaganya keamanan dan kerukunan di tengah masyarakat, maka roda pembangunan juga bisa berjalan lancar.

"Pemerintah daerah akan terus mendukung setiap kegiatan masyarakat dan kami sangat mengapresiasi kegiatan Imlek dan Cap Go Meh dapat berjalan aman dan lancar, kami juga sampaikan terima kasih kepada jajaran TNI, Polri dan semua pihak yang turut menjaga keamanan," ucapnya.

Ketua Yayasan Bhakti Suci Kapuas Hulu Budi Cin mengatakan perayaan Imlek dan Cap Go Meh di Kapuas Hulu melambangkan suatu kehangatan dan keharmonisan masyarakat di Kapuas Hulu.

"Perayaan Cap Go Meh kegembiraan kita bersama dan terima kasih kepada seluruh masyarakat Kapuas Hulu, TNI, Polri serta Sahabat Beramal yang mendukung Cao Go Meh sehingga berjalan aman dan lancar, ini bukti kerukunan kita di Kapuas Hulu," kata Budi Cin.

Dia berharap kerukunan umat beragama di Kapuas Hulu terus terjaga dengan baik.

Sementara itu Ketua Panitia Perayaan Cap Go Meh Putussibau Stevanus menyampaikan setelah beberapa tahun Cap Go Meh tidak dilaksanakan karena pandemi COVID-19, kini bisa dilaksanakan dan sangat ditunggu-tunggu masyarakat.

"Dengan berakhirnya Cap Go Meh ini maka berakhir juga rangkaian perayaan Imlek, semoga kedepannya Cap Go Meh bisa kita laksanakan lebih meriah lagi," katanya.

Pewarta : Teofilusianto Timotius/Antara
Editor : Yakop

Minggu, 05 Februari 2023

Cap Go Meh di Putussibau Dimeriahkan Atraksi Naga Sepanjang 38 Meter

Cap Go Meh di Putussibau Dimeriahkan Atraksi Naga Sepanjang 38 Meter
Cap Go Meh di Putussibau Dimeriahkan Atraksi Naga Sepanjang 38 Meter.
KAPUAS HULU - Menyambut malam perayaan Cap Go Meh di Kota Putussibau, Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat dimeriahkan atraksi naga sepanjang 38 meter pada pawai lampion yang disaksikan ribuan pasang mata masyarakat setempat.

Sebelum berkeliling di pusat Kota Putussibau, naga sepanjang 38 meter itu terlebih dahulu melakukan ritual di depan Klenteng atau Pekong Fuk Tet Chi Putussibau di Kompleks Pasar Merdeka Putussibau Kapuas Hulu, Sabtu malam (4/2).

Ketua Panitia Perayaan Cap Go Meh Putussibau Stefanus mengatakan permainan naga dan barongsai menyambut Cap Go Meh itu merupakan budaya dan tradisi etnis Tionghoa yang hingga saat ini masih terus terjaga dan dilestarikan.

"Kami sangat senang bisa menghibur masyarakat dan luar biasa atas penampilan drumband dari Batalyon Infanteri Raider Khusus 644 Walet Sakit, kami  senang bisa berkolaborasi," katanya.

Menurut dia, puncak perayaan Cap Go Meh akan dilaksanakan pada Minggu malam (5/2), dalam rangkaian kegiatan tersebut, juga ada atraksi naga dan barongsai serta pentas hiburan rakyat.

Ketua Majelis Agama Konghucu Indonesia (Makin) Putussibau Kapuas Hulu Sepien menjelaskan dalam perayaan Cap Go Meh diawali dengan ritual membuka mata naga, dengan tujuan untuk memasukkan roh naga ke dalam naga pada 1 Februari 2023.

Ia mengatakan dalam atraksi, naga itu berkeliling Kota Putussibau, termasuk ke sejumlah instansi pemerintahan untuk membersihkan roh-roh jahat.

"Naga yang diarak keliling Kota Putussibau sepanjang 38 meter dan dimainkan 40 hingga 50 orang secara bergantian," jelasnya.

Sementara itu, salah satu warga Kota Putussibau Muhammad Andi mengaku sangat terhibur dengan atraksi naga dan drumband pada malam menyambut Cap Go Meh.

"Sangat luar biasa tradisi dan budaya permainan naga dan barongsai dari etnis Tionghoa, sangat menghibur kami, masyarakat Kapuas Hulu," katanya.

Hal senada dikatakan Fitri bahwa atraksi naga dan barongsai itu disukai semua kalangan, baik orang tua maupun anak-anak.

"Kami tadi mengikuti pawai lampion, jalanan macet masyarakat antusias menyaksikan atraksi naga, semoga budaya Tionghoa itu terus dilestarikan dan bisa untuk menarik perhatian wisatawan," ucapnya.

Dalam atraksi naga dan pawai lampion tersebut, Kepolisian dan TNI serta Organisasi Masyarakat Sahabat Beramal Kapuas Hulu membantu pengamanan kegiatan tersebut.

Pantauan di lapangan prajurit Batalyon Infanteri Raider Khusus 644/Walet Sakti juga berpartisipasi dalam pawai lampion dengan menampilkan atraksi marching band.

Pewarta : Teofilusianto Timotius/Antara
Editor : Yakop

Sabtu, 04 Februari 2023

Patroli Bersama Patok Batas Perbatasan Indonesia-Malaysia Di Badau Kapuas Hulu

Patroli Bersama Patok Batas Perbatasan Indonesia-Malaysia Di Badau Kapuas Hulu
Patroli Bersama Patok Batas Perbatasan Indonesia-Malaysia Di Badau Kapuas Hulu.
Kapuas Hulu - Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan Tentara Diraja Malaysia (TDM) menggelar patroli bersama patok batas perbatasan Indonesia-Malaysia di wilayah Kecamatan Badau Kapuas Hulu Kalimantan Barat yang berbatasan langsung dengan Lubuk Antu Malaysia.

"Patroli tersebut dilakukan untuk mengecek patok batas antara kedua negara, sehingga rutin dilakukan bersama-sama," kata Komandan Satgas Pamtas RI-Malaysia Yonarmed 19/105 Trk Bogani Letkol Arm Edi Yulian Budiargo, di Badau Kapuas Hulu, Jumat.

Disampaikan Edi, dalam pengecekan patok batas itu dilakukan juga pengecekan titik koordinat antara prajurit Satgas Pamtas Yonarmed 19/105 Trk Bogani bersama Tentara Malaysia.

Selain itu, tujuan dari patroli bersama juga untuk mencegah kegiatan ilegal di garis perbatasan Indonesia-Malaysia.

"Masing-masing personil baik dari pihak Satgas Yonarmed 19/105 Trk Bogani maupun dari Tentara Malaysia membawa data patok yang akan dicocokkan," kata Edi.

Menurutnya, patroli gabungan itu pun dilakukan setiap pergantian personel dari Tentera Diraja Malaysia (TDM) di Pos Gabma Nanga Badau, terutama di sejumlah patok batas yang terdapat di wilayah Kecamatan Badau di Indonesia yang berbatasan langsung dengan Distrik Lubuk Antu di Malaysia.

"Sebelumnya personil TDM yang bergabung di Pos Gabma Nanga Badau dari Batalyon 13 RAMD dan baru melaksankan pergantian oleh personil dari Batalyon 10 Rejimen Renjer Diraja (RRD)," ucapnya. (*) 

Rabu, 01 Februari 2023

Pemda Dukung Perayaan Cap Go Meh Untuk Lestarikan Budaya di Kapuas Hulu

Pemda Dukung Perayaan Cap Go Meh Untuk Lestarikan Budaya di Kapuas Hulu
Pemda Dukung Perayaan Cap Go Meh Untuk Lestarikan Budaya di Kapuas Hulu.
Kapuas Hulu, Kalbar - Pemerintah Daerah (Pemda) Kapuas Hulu, Kalimantan Barat mendukung perayaan Cap Go Meh salah satunya atraksi naga yang merupakan upaya pelestarian budaya Tionghoa di Kabupaten Kapuas Hulu.

"Pemerintah daerah sangat mendukung adanya atraksi naga mau pun barongsai, suatu tradisi dan budaya yang harus tetap dilestarikan," kata Sekretaris Daerah Kapuas Hulu Mohd Zaini, saat menyambut permainan naga di halaman Kantor Bupati Kapuas Hulu, Rabu (1/2/2023). 

Disampaikan Zaini, perayaan Imlek dan Cap Go Meh baru bisa dilaksanakan tahun ini dengan adanya atraksi naga, karena beberapa tahun terakhir terkendala pandemi COVID-19.

Menurutnya, atraksi naga dan barongsai sebagai wujud keberagaman tradisi dan budaya yang harus tetap dijaga bersama.

"Sebenarnya kegiatan itu bisa dikemas untuk menarik perhatian wisatawan, namun untuk di Kota Putussibau belum bisa seperti Kota Pontianak dan Singkawang," katanya.

Dia berharap rangkaian perayaan Imlek dan Cap Go Meh di Kapuas Hulu bisa berjalan aman dan lancar.

Oleh sebab itu, dia mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk sama-sama menjaga keharmonisan dan kerukunan antar umat beragama.

Sementara itu, Ketua Majelis Agama Konghucu Indonesia (Makin) Putussibau Kapuas Hulu Sepien menjelaskan dalam perayaan Cap Go Meh diawali dengan ritual membuka mata naga, dengan tujuan untuk memasukkan roh naga ke dalam naga yang akan dimainkan.

Dikatakan dia, dalam atraksi naga itu akan berkeliling Kota Putussibau termasuk ke sejumlah instansi pemerintahan untuk membersihkan roh-roh jahat.

"Naga yang akan diarak-arak keliling Kota Putussibau sepanjang 38 meter yang dimainkan 40 hingga 50 orang secara bergantian," jelasnya.

Untuk diketahui, setelah ritual buka mata naga, permainan atau atraksi naga itu berkeliling kota Putussibau termasuk ke Kantor Bupati Kapuas Hulu dan sejumlah kantor pemerintah di wilayah Kapuas Hulu Kalimantan Barat.

Pewarta : Tt/Antara
Editor : Yakop

Banjir Menggenangi Permukiman dan Lahan Pertanian di Kapuas Hulu

Banjir Menggenangi Permukiman dan Lahan Pertanian di Kapuas Hulu
Banjir Menggenangi Permukiman dan Lahan Pertanian di Kapuas Hulu. (Ho-Antara)
KAPUAS HULU - Banjir menggenangi permukiman penduduk dan lahan pertanian di beberapa bagian wilayah Kecamatan Embaloh Hulu, Kabupaten Kapuas Hulu, Provinsi Kalimantan Barat.

Bencana banjir yang terjadi sejak Selasa pagi (31/1/2023) menimbulkan genangan hingga setinggi 1,5 meter di wilayah Desa Ulak Pauk, Kecamatan Embaloh Hulu.

"Rumah warga dan lahan pertanian terendam khususnya tanaman padi, dengan kondisi seperti ini kami terancam gagal panen," kata Kepala Desa Ulak Aloysius Sukarno saat dihubungi dari Putussibau pada Rabu pagi.

Menurut Sukarno, warga yang rumahnya terendam akibat banjir sebagian terpaksa mengungsi ke rumah kerabat.

"Saya semalam juga mengungsi, di dalam rumah (tinggi genangan) air sekitar 80 cm," katanya.

Namun, dia belum bisa menyebutkan secara terperinci jumlah rumah dan luas lahan pertanian yang terdampak banjir serta jumlah warga yang mengungsi akibat banjir di wilayahnya.

"Hingga saat ini kami masih melakukan pendataan," katanya.

Hujan dengan intensitas tinggi menyebabkan air sungai meluap dan membanjiri daerah sekitarnya di beberapa bagian wilayah Kabupaten Kapuas Hulu.

Menurut data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kapuas Hulu, pada Selasa malam (31/1) banjir melanda sejumlah desa di wilayah Kecamatan Embaloh Hulu, Embaloh Hilir, Putussibauu Utara, dan Putussibau Selatan.

Banjir di antaranya melanda Desa Ulak Pauk dan Saujung Giling Manik di wilayah Kecamatan Embaloh Hulu, daerah perbatasan Indonesia dengan Malaysia.

Selain itu, banjir melanda Desa Tanjung Kerja, Nanga Nyabau, Tanjung Lasa, Sibau Hulu, dan Sibau Hilir di Kecamatan Putussibau Utara serta Desa Belatung di Kecamatan Embaloh Hilir.

Banjir juga melanda Desa Tanjung Jati dan Teluk Barak serta Kelurahan Kedamin Hilir di wilayah Kecamatan Putussibau Selatan.

Kepala Pelaksana BPBD Kapuas Hulu Gunawan mengingatkan kepala desa dan camat yang wilayahnya terdampak banjir untuk segera melaporkan dampak bencana di wilayah masing-masing agar pemerintah daerah bisa segera mengerahkan bantuan yang diperlukan.

Pewarta : TT/Antara
Editor : Yakop

Senin, 30 Januari 2023

TNI di Kalbar bantu alat tulis pelajar di perbatasan RI-Malaysia

TNI di Kalbar bantu alat tulis pelajar di perbatasan RI-Malaysia
TNI di Kalbar bantu alat tulis pelajar di perbatasan RI-Malaysia.
Kapuas Hulu - Koramil Puring Kencana jajaran Kodim 1206 Putussibau memberikan bantuan alat tulis dan mengajarkan tentang ideologi negara untuk pelajar di Kecamatan Puring Kencana perbatasan Indonesia-Malaysia, wilayah Kapuas Hulu Kalimantan Barat.

"Bantuan alat tulis itu wujud perhatian dan sebagai motivasi agar anak-anak di perbatasan lebih semangat lagi untuk menuntut ilmu sebagai generasi penerus bangsa," kata Penjabat (Pj) Danramil 18/Puring Kencana Serka Elisa Jepri Harianja di Putussibau Kapuas Hulu, Senin.

Selain memberikan bantuan alat tulis, jajaran Koramil Puring Kencana, bekerja sama dengan Polsek Puring Kencana juga membantu mengajar di sekolah dengan materi tentang ideologi negara, di SDN 03 Sungai Mawang Kecamatan Puring Kencana.

Menurutnya, memberikan pemahaman tentang ideologi negara perlu dilakukan sejak usia dini kepada generasi muda, terutama pelajar di daerah perbatasan sebagai garda terdepan Bangsa Indonesia.

"Anak-anak kita harus memahami pentingnya ideologi negara yaitu Pancasila untuk diamalkan dalam kehidupan sehari-hari," katanya.

Dikatakan Jepri, memahami tentang ideologi negara, dapat dijadikan sebagai benteng anak-anak perbatasan agar memperkuat rasa patriotisme dan memupuk semangat persatuan dan kesatuan pada usia dini.

Dia berharap apa yang diberikan kepada pelajar itu dapat bermanfaat dan menjadi motivasi bagi generasi muda.

Selain itu, Jepri juga mengajak masyarakat khususnya orang tua murid untuk selalu mendukung dan memberikan semangat untuk anak-anaknya dalam menempuh pendidikan.

"Anak-anak di perbatasan jangan minder dengan anak yang berada di kota, tetap bersemangat meraih cita-cita untuk melanjutkan dan mengisi kemerdekaan warisan para pejuang kemerdekaan," katanya.

Pewarta : Teofilusianto Timotius/Antara
Editor : Yakop

Senin, 16 Januari 2023

Pengamanan Imlek dan Cap Go Meh, Polres Kapuas Hulu Siapkan 185 Anggota Polri

Pengamanan Imlek dan Cap Go Meh, Polres Kapuas Hulu Siapkan 185 Anggota Polri 
Pengamanan Imlek dan Cap Go Meh, Polres Kapuas Hulu Siapkan 185 Anggota Polri.
Kapuas Hulu - Polres Kapuas Hulu akan melakukan pengamanan di rumah ibadah (klenteng) dan juga rumah warga yang merayakan Imlek.

Hal tersebut dikatakan Kabag Ops Polres Kapuas Hulu AKP Edhi Tarigan, kepada wartawan, Senin (16/1/2023). 

Dikatakannya, sebanyak 185 personel akan disiapkan dalam pengamanan Imlek dan Cap Go Meh.

Dalam rencana pengamanan Imlek dan Cap Go Meh, kata Edhi, akan melibatkan polsek jajaran seperti Kalis, Silat Hilir, Jongkong, Semitau, Putussibau Utara dan Putussibau Selatan.

Menurutnya, dari 185 personel tersebut diri dari 130 personel Polres Kapuas Hulu dan 65 personil jajaran polsek, dengan satu pertiga kekuatan.

"Kami juga akan perkuat dengan melakukan patroli rutin di sejumlah titik rawan dan tempat strategis," ucapnya.

Disebutkan Edhi, jumlah vihara atau pekong yang akan dilakukan pengamanan yaitu di Kecamatan Silat Hilir ada dua, Semitau satu, Putussibau Utara satu dan Jongkong satu.

Dia mengimbau kepada seluruh masyarakat Kapuas Hulu untuk tetap menjaga keamanan dan ketertiban, saling menghargai satu dengan yang lainnya dalam menyambut dan merayakan Imlek dan Cap Go Meh.

"Ciptakan keamanan dan kenyamanan bagi saudara-saudara kita yang merayakan Imlek dan Cap Go Meh, sehingga terwujud harkamtibmas di tengah masyarakat," pesannya.

Pewarta : Teofilusianto Timotius/Antara
Editor : Yakop

Jumat, 13 Januari 2023

Pemda Kapuas Hulu Berikan 816 Sertifikat Tanah Gratis Untuk Warga Selimbau

Pemda Kapuas Hulu Berikan 816 Sertifikat Tanah Gratis Untuk Warga Selimbau
Pemda Kapuas Hulu Berikan 816 Sertifikat Tanah Gratis Untuk Warga Selimbau.
Kapuas Hulu - Pemerintah memberikan 816 sertifikat tanah gratis untuk masyarakat di tiga desa di Kecamatan Selimbau Kabupaten Kapuas Hulu Provinsi Kalimantan Barat.

"Jaga dan manfaatkan dengan baik sertifikat tanah tersebut, jangan sampai hilang," kata Wakil Bupati Kapuas Hulu Wahyudi Hidayat di Putussibau Kapuas Hulu, Jumat.

Diketahui penyerahan 816 sertifikat tanah tersebut diserahkan secara simbolis oleh Wakil Bupati Kapuas Hulu Wahyudi Hidayat bersama Kepala Badan Pertanahan Kabupaten Kapuas Hulu, kepada masyarakat tiga desa di Kecamatan Selimbau yaitu Desa Piasak Hilir, Desa Engkarangas dan Desa Gudang Hulu, Kamis (12/1), kemarin.

Disampaikan Wahyudi, dengan adanya sertifikat tanah sebagai bukti kepemilikan tanah yang diakui oleh negara.

Menurutnya, pembuatan sertifikat tanah oleh pemerintah sebagai wujud kepedulian kepada masyarakat dalam hal kepemilikan, dengan harapan bisa di kelola dan dimanfaatkan dengan baik untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi.

Dia juga berpesan agar masyarakat dapat memanfaatkan lahan kosong dengan tanaman produktif yang dapat memiliki nilai ekonomis.

"Saya berharap sertifikat yang diberikan itu dijaga jangan hilang dan rusak, karena kalau hilang akan susah mendapatkannya kembali, itu sertifikat bisa diwariskan untuk anak cucu karena sudah memiliki pengakuan hukum kepemilikan," ujarnya.

Pewarta : Teofilusianto Timotius/Antara
Editor : Yakop

Kamis, 29 Desember 2022

Kabupaten Kapuas Hulu Terapkan Identitas Kependudukan Digital

Kabupaten Kapuas Hulu Terapkan Identitas Kependudukan Digital
Kepala Disdukcapil Kapuas Hulu Usmandi. ANTARA/Teofilusianto Timotius
Kapuas Hulu - Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Kapuas Hulu Kalimantan Barat saat ini menerapkan Identifikasi Kependudukan Digital (IND) dengan sasaran utama pegawai di lingkungan Pemerintah Kabupaten Kapuas Hulu.

"Sudah ada sekitar 600 orang yang melakukan aktivasi, sasaran kami Organisasi Perangkat Daerah Pemkab Kapuas Hulu," kata Kepala Disdukcapil Kapuas Hulu Usmandi, di Putussibau Kapuas Hulu, Kamis.

Disampaikan Usmandi, dalam penerapan IKD tersebut, yang bersangkutan harus sudah melakukan perekaman Kartu Tanda Penduduk (KTP) elektronik, kemudian memiliki handphone android, email aktif dan koneksi Internet.

Setelah itu, petugas Disdukcapil yang mendownload aplikasi IKD, kemudian diminta email aktif, didaftarkan dulu.

"Jadi untuk privasinya sangat terlindungi dan langsung terkoneksi ke SIAK dan hanya orang yang mendaftar bisa mengaksesnya, karena pakai password," jelas dia.

Menurutnya, beberapa keunggulan jika sudah mengaktivasi identifikasi Kependudukan digital diantaranya yaitu saat KTP elektronik fisik hilang dalam perjalanan atau rusak jadi cukup menunjukkan data di handphone identitas kependudukan digital.

"Jadi di bisa diakses di mana pun tanpa membawa KTP elektronik," katanya.

Meskipun saat ini sasaran pegawai di lingkungan Pemkab Kapuas Hulu, namun Usmandi mengaku Disdukcapil Kapuas Hulu tetap melayani apabila ada masyarakat yang mau mengaktivasi IKD tersebut di Kantor Disdukcapil Kabupaten Kapuas Hulu.

"Untuk masyarakat kita memang belum membuka resmi, namun kalau ada masyarakat datang kita layani. Kita sementara fokus ke OPD, sebagaimana surat Dirjen Kependudukan dan Pencatatan Sipil," kata Usmandi.

Disebut Usmandi, penerapan IKD tersebut merupakan tindak lanjut surat Direktur Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil nomor 470/10222/Dukcapil Tanggal 20 Juni 2022 Terkait penerapan Identitas Kependudukan Digital (IKD) dan Permendagri nomor 72 Tahun 2022 Tentang Standar dan Spesifikasi Perangkat Keras, Perangkat Lunak, dan Blangko Kartu Tanda Penduduk Elektronik Serta Penyelenggaraan Identitas Kependudukan Digital.

"Penerapan IKD akan kami genjot hingga 13 Januari 2023 mendatangkan," katanya.

Pewarta : Teofilusianto Timotius/Antara
Editor : Yakop

Jumat, 18 November 2022

Bupati Kapuas Hulu Tinjau Lokasi Banjir


Bupati Kapuas Hulu, Fransiskus Diaan Meninjau Lokasi Banjir.
Kapuas Hulu, Kalbar - Bupati Kapuas Hulu, Fransiskus Diaan, meninjau lokasi bencana banjir di Desa Nanga Kenepai Kecamatan Semitau yang sudah terendam banjir selama 1 (satu) bulan lebih, Jumat (18/11/2022).

Berdasarkan data BNPB, saat ini ada 11 Kecamatan yang terdampak bencana banjir di Kabupaten Kapuas Hulu.

"Saya menghimbau agar masyarakat Kabupaten Kapuas Hulu tetap waspada bencana banjir. Karena dalam beberapa waktu ini intensitas curah hujan sangat tinggi wilayah kita," Ujar Diaan.

Akibat dari banjir ini juga telah membuat aktivitas masyarakat cukup terganggu, bahkan sejumlah transportasi darat terputus akibat tergenang banjir. 

Usai meninjau lokasi banjir saya pun menyerahkan bantuan beras untuk Desa Nanga Seberuang sebanyak 100 karung 5 kg. 

"Semoga bantuan ini bisa sedikit membantu meringankan beban masyarakat dan banjir yang melanda Kabupaten Kapuas Hulu bisa segera cepat surut. Amin," Ucapnya berharap.

Oleh : R. Hermanto 

Rabu, 16 November 2022

Bupati Kapuas Hulu Minta Kades Laporkan Data Warga Terdampak Banjir

Bupati Kapuas Hulu Minta Kades Laporkan Data Warga Terdampak Banjir
Bupati Kapuas Hulu Fransiskus Diaan meninjau kondisi banjir di daerah pesisir sungai Kapuas, di Kecamatan Bika wilayah Kabupaten Kapuas Hulu Kalimantan Barat, Selasa (15/11/2022). ANTARA/HO-Prokopim Setda Kapuas Hulu. (Teofilusianto Timotius)
Kapuas Hulu - Bupati Kapuas Hulu, Kalimantan Barat, Fransiskus Diaan meminta kepala desa segera melaporkan data warga terdampak banjir di daerahnya masing-masing kepada Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kapuas Hulu.

"Kepala desa mesti segera mendata dan melaporkan warga terdampak banjir agar pemerintah dapat secepatnya menyalurkan bantuan," kata Fransiskus Diaan, di Putussibau Kapuas Hulu, Rabu.

Selain itu, Fransiskus juga mengimbau seluruh masyarakat Kapuas Hulu untuk meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi bencana banjir.
Bupati Kapuas Hulu Minta Kades Laporkan Data Warga Terdampak Banjir
Bupati Kapuas Hulu Fransiskus Diaan meninjau kondisi banjir di daerah pesisir sungai Kapuas, di Kecamatan Bika wilayah Kabupaten Kapuas Hulu Kalimantan Barat, Selasa (15/11/2022). ANTARA/HO-Prokopim Setda Kapuas Hulu. (Teofilusianto Timotius)
Menurutnya, banjir bisa saja semakin meluas apabila kondisi cuaca hujan terus menerus, sebab saat ini sudah tiga sungai meluap yaitu Sungai Mendalam, Sungai Sibau, dan Sungai Kapuas.

Saat melakukan peninjauan banjir, Fransiskus juga memberikan bantuan kepada warga terdampak banjir.

"Banjir rata- rata merendam daerah pesisir sungai, masyarakat harus siaga karena saat ini cuaca hujan terus," kata dia.

Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kapuas Hulu pada Rabu (16/11), banjir melanda 74 desa di 12 kecamatan yang mengakibatkan 4.467 rumah penduduk dan 370 fasilitas umum terendam. Selain itu, sebanyak 10.758 kepala keluarga dengan 42.903 jiwa terdampak banjir.
Kepala BPBD Kapuas Hulu Gunawan menyebutkan kedalaman air rata- rata satu hingga tiga meter dari permukaan tanah.

Adapun 12 kecamatan yang terdampak banjir yaitu Kecamatan Putussibau Utara, Putussibau Selatan, Bika, Embaloh Hilir, Bunut Hilir, Jongkong, Semitau, Selimbau, Suhaid, Silat Hilir, Batang Lupar dan Kecamatan Badau.

Pewarta : Teofilusianto Timotius/Antara
Editor : Yakop

Kamis, 03 November 2022

Serahkan 27 Pucuk Senjata Api Ilegal Di Kapuas Hulu

Serahkan 27 Pucuk Senjata Api Ilegal Di Kapuas Hulu.
Serahkan 27 Pucuk Senjata Api Ilegal Di Kapuas Hulu.
Kapuas Hulu - Tariu Borneo Bengkulu Rajakng (TBBR) Pasukan Merah Suku Dayak Kabupaten Kapuas Hulu Kalimantan Barat menyerahkan secara suka rela 27 pucuk senjata api rakitan ilegal ke Polres Kapuas Hulu daerah setempat.  

"Penyerahan senjata api itu, wujudkan keseriusan kami sebagai organisasi suku Dayak dalam mendukung Polres Kapuas Hulu untuk mewujudkan Harkamtibmas," kata Ketua TBBR Kapuas Hulu Yulianus Manga, saat menyerahkan puluhan senjata api ke Polres Kapuas Hulu, Rabu.

Disampaikan Yulianus, dari 27 pucuk senjata api rakitan itu beberapa di antaranya yang diserahkan masyarakat melalui TBBR dan beberapa lagi diserahkan masyarakat melalui Polsek.

Menurutnya, TBBR pasukan merah suku Dayak siap bersama-sama kepolisian dalam melakukan pemeliharaan keamanan dan ketertiban masyarakat (Harkamtibmas) serta memberantas penyakit masyarakat.

Dia menjelaskan hingga saat ini anggota TBBR Kapuas Hulu berjumlah kurang lebih 3.000 ribu orang yang tersebar di berbagai kecamatan.

Tidak hanya itu, TBBR juga sudah terbentuk di beberapa wilayah di Indonesia bahkan di negara-negara tetangga.

Oleh sebab itu, Yulianus menegaskan TBBR Kapuas Hulu siap membantu pihak kepolisian untuk memberikan sosialisasi kepada masyarakat khusus di kalangan Suku Dayak terkait bahaya kepemilikan senjata api rakitan secara ilegal.

Sementara itu, Kapolres Kapuas Hulu AKBP France Yohanes Siregar mengapresiasi atas inisiatif TBBR Kapuas Hulu untuk menyerahkan senjata api rakitan.

"Kita bisa bayangkan jika 27 senjata api itu disalahgunakan akan memakan korban, sehingga kita patut bersyukur senjata api itu diserahkan kepada kami untuk selanjutnya dimusnahkan," kata France.

Dia juga mengajak TBBR terus menjalin kerjasama dalam mewujudkan Harkamtibmas di Kapuas Hulu, selain itu juga membantu pihak kepolisian untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat yang masih menyimpan dan memiliki senjata api rakitan agar segera diserahkan ke aparat penegak hukum untuk dimusnahkan.

France menyebutkan kepemilikan senjata api secara ilegal bertentangan dengan Undang-Undang Darurat nomor 12 Tahun 1951 dan Perpu nomor 20 Tahun 1960 Terkait kewenangan perizinan yang diberikan menurut undang-undang mengenai senjata api.

"Sanksi hukumnya sangat jelas yaitu penjara selama 20 tahun atau hukum mati, namun kami lakukan pembinaan dan upaya agar masyarakat bisa menyerahkan senjata api rakitan itu dengan suka rela," katanya.  

Untuk itu, France mengimbau kepada seluruh masyarakat Kapuas Hulu untuk dapat segera menyerahkan senjata api kepada pihak kepolisian, baik melalui Polsek setempat maupun melalui Babinkamtibmas.

Selain itu, dia juga mengajak seluruh masyarakat untuk selalu menjaga dan menciptakan Harkamtibmas.

"Kami berharap kerjasama seperti ini bisa menjadi contoh bagi masyarakat yang lainnya," ucap dia.

Pewarta : Teofilusianto Timotius/Antara
Editor : Yakop

Selasa, 01 November 2022

Tim hentikan pencarian terhadap Alwi di hutan perbatasan RI-Malaysia

Tim hentikan pencarian terhadap Alwi di hutan perbatasan RI-Malaysia
Tim hentikan pencarian terhadap Alwi di hutan perbatasan RI-Malaysia.
Kapuas Hulu - Tim gabungan menghentikan pencarian terhadap Alwi (53) seorang warga Pulau Majang yang diduga tersesat di hutan perbatasan Indonesia dengan Malaysia di wilayah Kecamatan Badau, Kapuas Hulu, Kalimantan Barat sejak 12 Oktober lalu.

"Sudah hampir sebulan Alwi (korban) hilang di hutan, selama proses pencarian tidak ada tanda-tanda yang ditemukan," kata Kapolsek Badau Iptu Surarso, kepada ANTARA, di Badau Kapuas Hulu, Selasa.

Diketahui, Alwi hilang di hutan Desa Kekurak Kecamatan Badau berawal saat Alwi bersama Arpansi (warga setempat) mencari kayu tiang bubu (alat penangkapan ikan) pada Rabu (12/10) lalu, dengan menggunakan sampan.

Saat itu, Arpansi terlebih dahulu pulang, sedangkan Alwi masih berada di hutan hingga malam belum juga kembali ke rumah.

Disampaikan Surarso, sejak adanya laporan pihak keluarga korban ke Polsek Badau, petugas kepolisian bersama TNI di perbatasan membantu masyarakat dan keluarga korban dalam pencarian di sekitar hutan tempat korban diduga tersesat.

"Pihak keluarga sudah menerima dan ikhlas keluarganya yang hilang dan sudah juga dilaksanakan sholat ghaib untuk korban hilang, jika ada pencarian lanjutan oleh pihak keluarga hanya melepaskan rasa penasaran dan inisiatif keluarga saja," jelas Surarso.

Diceritakan dia, berbagai upaya Tim gabung TNI dan Polri serta masyarakat setempat sudah dilakukan, mulai dari ritual adat, pencarian tim di hutan bahkan menginap di hutan serta sholat ghaib pun juga sudah dilakukan.

Dia menuturkan hutan daerah perbatasan itu memang cukup luas, Tim gabungan kesulitan dalam pencarian karena tidak ada tanda-tanda yang ditemukan.

"Kami berharap pihak keluarga tetap tabah dan menyerahkan semua itu kepada Allah dan apapun kondisinya semoga korban masih bisa pulang dan berkumpul dengan keluarga," tutur Surarso.

Pewarta : Antara
Editor : Yakop

Hukum

Peristiwa

Kesehatan

Pemilu 2024

Lifestyle

Tekno