Berita Borneotribun.com: Kereta Api Hari ini -->
Tampilkan postingan dengan label Kereta Api. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Kereta Api. Tampilkan semua postingan

Minggu, 31 Desember 2023

Kecelakaan Tragis Mobil Panther vs. Kereta Api di Martapura

Foto: Mobil Panther rusak berat tertabrak kereta api di jalur perlintasan KA wilayah Kabupaten OKU Timur, Minggu. (ANTARA/Edo Purmana/23)
Foto: Mobil Panther rusak berat tertabrak kereta api di jalur perlintasan KA wilayah Kabupaten OKU Timur, Minggu. (ANTARA/Edo Purmana/23)
JAKARTA – Sebuah kecelakaan tragis terjadi di Sungai Binjai, Kelurahan Veteran Jaya, Kecamatan Martapura, Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Timur pada hari Minggu (31/12) saat seorang pengendara mobil Panther ditabrak oleh Kereta Api (KA) Babaranjang di jalur perlintasan kereta api.

Menurut Kapolres OKU Timur, AKBP Dwi Agung Setyono, kecelakaan itu terjadi sekitar pukul 14.15 WIB. Mobil Panther warna cokelat dengan nomor Polisi BG 1591 YA yang dikemudikan oleh M Fadil Fajar (30), warga Cidawang, Kecamatan Martapura, OKU Timur, disambar oleh kereta api Babaranjang yang sedang dalam perjalanan dari Lampung menuju Baturaja, Kabupaten OKU.

Kendaraan yang dikemudikan oleh korban terseret sejauh lima meter dan masuk ke dalam sawah milik warga, mengalami kerusakan berat. Korban mengalami luka di bagian kepala belakang dan memar di bagian mata sebelah kanan. Dia segera dilarikan ke RSUD Martapura untuk mendapatkan perawatan medis.

"Korban langsung dibawa ke RSUD Martapura untuk mendapatkan pertolongan. Saat ini personel kami masih melakukan olah TKP di lokasi kecelakaan," kata Kapolres.

Manager Humas KAI Divre IV Tanjungkarang, Azhar Zaki Assjari, menjelaskan bahwa kejadian tersebut terjadi di perlintasan tidak resmi KM 199 + 1 antara Stasiun KA Martapura-Sungaituha. Menurutnya, masinis KA 3066 (Baratarahan) relasi Tarahan menuju Tigagajah sudah memberi peringatan dengan membunyikan klakson/suling lokomotif 35 kali sebelum melintas.

"Dalam kondisi seperti ini, kami selalu mengingatkan pengendara bermotor untuk lebih berhati-hati saat melewati perlintasan sebidang. Utamakan keselamatan dengan memberi prioritas kepada perjalanan kereta api dan berhenti jika ada kereta yang akan melintas," tambahnya.

Senin, 24 Mei 2021

Kereta Gantung di Resor Italia Jatuh, Sedikitnya 9 Orang Tewas

Kereta Gantung di Resor Italia Jatuh, Sedikitnya 9 Orang Tewas
Sebuah foto yang diambil dan dibagikan pada 23 Mei 2021 oleh The Italian National Alpine and Speleological Rescue Corps menunjukkan sebuah kereta gantung yang jatuh ke tanah di kota resor Stresa di tepi Danau Maggiore di wilayah Piedmont, Italia.

BorneoTribun Internasional - Sebuah kereta gantung yang membawa pengunjung ke puncak gunung, yang dapat membuat pengunjung menikmati pemandangan beberapa danau paling indah di Italia, hari Minggu (23/5) jatuh dari ketinggian. Sedikitnya sembilan orang tewas dan dua anak-anak dilarikan ke rumah sakit.

Sebuah foto yang diambil petugas pemadam kebakaran Italia menunjukkan puing-puing kereta gantung yang hancur di hutan pohon pinus di dekat puncak Mottarone yang menghadap ke Danau Maggiore.

Juru bicara tim penyelamat mengatakan di lokasi yang terletak sekitar 100 meter sebelum tempat singgah terakhir, kabel-kabel kereta gantung terletak sangat tinggi dari tanah.

Penyebab kecelakaan ini masih belum diketahui.

Kereta gantung itu telah direnovasi tahun 2016 dan dibuka kembali baru-baru ini setelah dilonggarkannya kebijakan pembatasan sosial karena pandemi virus corona, yang sebelumnya membuat seluruh jalur ski di Italia ditutup.

Hari Minggu ini suasanya sangat indah dan cerah, dan kota Milan menghipnotis banyak keluarga untuk menikmati cuaca yang indah untuk menikmati alam setelah berbulan-bulan hanya berada di dalam rumah.

Italia baru saja memulai kembali seluruh kegiatan beberapa minggu lalu, mengijinkan perjalanan antar kawasan setelah pembatasan sosial pada musim dingin lalu. [em/lt]

Oleh: VOA

Jumat, 02 April 2021

Kereta Api Tabrak Truk, 36 orang Tewas dan 70 lainnya terperangkap di Terowongan

Kereta Api Tabrak Truk, 36 orang Tewas dan 70 lainnya terperangkap di Terowongan
Para penumpang berjalan di samping kereta yang anjlok di terowongan di utara Hualien, Taiwan, 2 April 2021. (Foto: Dinas Pemadam Kebakaran Nasional Taiwan via Reuters)

BORNEOTRIBUN TAIPEI, TAIWAN -- Sedikitnya 36 orang tewas dan sekitar 70 lainnya masih terperangkap di reruntuhan setelah sebuah kereta api anjlok di sebuah terowongan di Taiwan, karena menabrak sebuah truk, Jumat (2/4).

Peristiwa nahas yang juga melukai lebih dari 40 penumpang adalah kecelakaan kereta terparah di pulau itu setidaknya dalam empat dekade terakhir.

Kereta api tersebut adalah kereta ekspres dari Taipei, Ibu Kota Taiwan, ke Taitung. Dinas Kebakaran Taiwan mengatakan, seperti dikutip Reuters, kereta yang membawa banyak turis dan orang-orang yang mudik untuk menikmati libur akhir pekan panjang, anjlok di utara Hualien, di bagian timur Taiwan.

Gambar-gambar dari lokasi kecelakaan menunjukkan gerbong-gerbong di dalam terowongan terbelah akibat benturan, sementara beberapa bagian lainnya ringsek hingga menghalangi proses evakuasi penumpang.

Dinas Pemadam Kebakaran mengatakan kereta itu membawa sekitar 350 orang. Media Taiwan melaporkan banyak penumpang yang berdiri di dalam gerbong karena kereta itu sangat penuh. Mereka kemudian terlempar ketika tabrakan terjadi.

Tangkapan layar dari video yang dirilis oleh hasnews.com.tw, tampak seorang penumpang (tengah) sedang dibantu naik ke atas kereta yang anjlok di terowongan Hualien, di bagian timur Taiwan, Jumat, 12 April 2021. (Foto: hsnews.com.tw via AP)

Lebih dari 40 orang telah dibawa ke rumah sakit dan korban yang terluka sedang dalam proses dibawa ke rumah sakit. Sedangkan masih ada sekitar 70 orang yang dilaporkan terjebak di gerbong-gerbong kereta.

Foto yang dirilis oleh Dinas Pemadam Kebakaran Taiwan tampak sejumlah kendaraan penyelamat dekat lokasi kecelakaan kereta di Toroko Gorge, di Hualien, sebelah timur Taiwan, Jumat, 2 April 2021. (Foto: National Fire Agency Department via AP)

Dinas itu mengatakan antara 80 hingga 100 orang berhasil dievakuasi dari empat gerbong pertama kereta, sementara gerbong lima hingga delapan telah "berubah bentuk" dan sulit diakses.

Kantor berita pemerintah, Central News Agency, mengatakan sebuah truk yang "tidak diparkir dengan benar" diduga meluncur ke jalur kereta. Dinas Pemadam Kebakaran menunjukkan gambar yang terlihat seperti puing-puing truk yang tergeletak di samping kereta yang tergelincir.

"Kereta api kami menabrak truk," kata seorang pria dalam sebuah video yang disiarkan di televisi Taiwan, menunjukkan gambar-gambar reruntuhan itu. "Truk itu jatuh."

Sebagian dari rangkaian gerbong kereta api tergeletak di luar terowongan. Dinas Kereta api Taiwan mengatakan para penumpang yang berada di gerbong yang masih di dalam terowongan dibawa ke tempat aman.

Gambar menunjukkan seorang penumpang yang terluka, dengan kepala dan leher yang dipasang penyangga, ditandu keluar dari lokasi kecelakaan. Para penumpang lainnya mengumpulkan koper dan tas dari gerbong kereta yang miring dan anjlok, dan lainnya berjalan di sepanjang rel yang dipenuhi puing-puing.

Pesisir timur pegunungan Taiwan adalah tujuan wisata yang populer, dan jalur kereta api dari Taipei ke pesisir timur terkenal dengan terowongan dan rutenya yang melingkari pantai di utara Hualien, tempat kecelakaan itu terjadi.

Jalur yang menghubungkan Taipei dengan Hualien baru dibuka pada 1979.

Pada 2018, 18 orang tewas dan 175 lainnya luka-luka ketika sebuah kereta tergelincir di timur laut Taiwan. Pada 1981, 30 orang tewas dalam tabrakan di Taiwan utara. [ah/ft/voa indonesia]

Senin, 15 Maret 2021

Ditargetkan Beroperasi Tahun Ini, Progres Pembangunan KA Bandara Internasional Yogyakarta Capai 83,6 Persen

Ditargetkan Beroperasi Tahun Ini, Progres Pembangunan KA Bandara Internasional Yogyakarta Capai 83,6 Persen
Kereta Bandara (sumber: kppip.go.id)

BorneoTribun Jakarta -- Pemerintah melalui Kementerian Perhubungan tengah membangun jalur kereta api bandara sepanjang 5,3 kilometer dari Stasiun Kedundang ke Stasiun Bandara Internasional Yogyakarta yang dibangun secara elevated (layang). Per Maret 2021, progres pembangunannya telah mencapai 83,6 persen.

Jalur kereta dengan nilai investasi sebesar Rp1,1 triliun ini dibangun secara tahun jamak (multi-year). Pembangunan dimulai sejak Desember 2019 dan ditargetkan selesai pada pertengahan tahun atau sekitar bulan Juli 2021. Kemudian pada bulan Juli akan dilakukan serangkaian uji coba dan ditargetkan sudah bisa dioperasikan pada bulan Agustus 2021.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, pembangunan kereta bandara ini merupakan bagian tidak terpisahkan dari Bandara Internasional Yogyakarta atau atau Yogyakarta International Airport (YIA), karena bandara ini merupakan bandara internasional yang dapat didarati pesawat berbadan besar dan menjadi pusat pergerakan orang baik dari dalam negeri maupun luar negeri, sehingga harus memiliki konektivitas dan integrasi antarmoda yang baik.

“Bandara YIA bisa menampung sekitar 20 juta penumpang per tahun, maka itu harus memiliki konektivitas yang baik melalui kereta bandara, yang dapat menghubungkan antara Stasiun Tugu Yogyakarta dengan Bandara YIA Kulon Progo,” ujarnya usai peninjauan progres pembangunan, Jumat (12/03/2021).

Menhub menambahkan, pembangunan juga dilakukan untuk menunjang sektor pariwisata. “Upaya ini juga untuk mendukung Borobudur sebagai kawasan destinasi wisata prioritas. Masyarakat juga bisa lebih nyaman menggunakan kereta bandara,” ujarnya.

Direncanakan, jumlah perjalanan kereta bandara dari Stasiun Tugu Yogyakarta – YIA sepanjang 40,23 kilometer ini adalah sebanyak 24 trip per hari dengan menggunakan 4 train sets kereta rel diesel listrik (KRDE) dan berkapasitas angkut mencapai 4.800 penumpang per hari.

Sementara, waktu tunggu antarkedatangan kereta (headway) yaitu sekitar 30 menit. Dari Stasiun Tugu Yogyakarta, perjalanan kereta bandara ini akan berhenti di dua stasiun yaitu Stasiun Wates dan Stasiun Bandara Internasional Yogyakarta.

Kecepatan kereta maksimal dapat mencapai 80 kilometer per jam dengan waktu tempuh hanya sekitar 45 menit atau lebih cepat dibandingkan melewati jalan raya yang bisa memakan waktu 1-2 jam.

Pada kesempatan yang sama, Menhub juga meninjau program padat karya pembuatan jalan akses sepanjang 310 meter di Kawasan Lahan Permukiman Kaligintung, yang terdampak pembangunan kereta api bandara. Program ini menyerap tenaga kerja sekitar 400 orang penduduk sekitar.

Editor: Yakop

Hukum

Peristiwa

Kesehatan

Pemilu 2024

Lifestyle

Tekno