Berita Borneotribun.com: Kesehatan Hari ini -->
Tampilkan postingan dengan label Kesehatan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Kesehatan. Tampilkan semua postingan

Senin, 08 April 2024

Windy Kick Off Gota Setda Kalbar Dalam Upaya Menurunkan Angka Stunting

Windy Kick Off Gota Setda Kalbar Dalam Upaya Menurunkan Angka Stunting
Windy Kick Off Gota Setda Kalbar Dalam Upaya Menurunkan Angka Stunting.
PONTIANAK - Berkunjung ke Posyandu Anggrek di Kelurahan Siantan Hilir, Kecamatan Pontianak Utara, Penjabat (Pj) Ketua Tim Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Provinsi Kalimantan Barat, Ny. Windy Prihastari Harisson, S.STP., M.Si., bersama Pj. Ketua DWP Kalbar, Ny. Efy Masfiaty M. Bari dan Gerakan Orang Tua Asuh (GOTA) Anggota KORPRI Kalbar yang diinisiasi oleh 6 Biro Sekretariat Daerah (Setda) Provinsi Kalbar akan menjadi pendamping 11 anak Stunting sebagai upaya dalam menurunkan angka Stunting di Kalbar untuk menuju Indonesia Emas, Senin (8/4/2024).

Adapun 6 perangkat daerah yang menjadi pendamping anak stunting di posyandu tersebut yakni dari Biro Umum Setda Kalbar, Biro Organisasi, Biro Pengadaan Barang dan Jasa, Biro Perekonomian, Biro Hukum dan Biro Pemerintahan.

Windy Kick Off Gota Setda Kalbar Dalam Upaya Menurunkan Angka Stunting
Windy Kick Off Gota Setda Kalbar Dalam Upaya Menurunkan Angka Stunting.
"Saya mengucapkan banyak terima kasih dan salam hangat dari Bapak Gubernur kepada orang tua asuh keluarga besar Anggota KORPRI Setda Provinsi Kalbar yang telah berkenan menjadi orang tua asuh anak-anak Stunting," ucap Windy.

Dalam hal ini, Pj. Ketua TP-PKK menjelaskan bahwa anak-anak Stunting di Posyandu Anggrek, akan langsung didampingi oleh GOTA serta diawasi pola asuh dan makanan yang bergizi.

"Jadi, anak ibu-ibu ini selama 3 bulan kedepan akan langsung dipantau oleh orang tua asuh, tentunya bersama Tim Kesehatan dan TP-PKK setempat. Tetapi juga diperlukan pengawasan langsung dari orang tuanya sendiri agar anaknya keluar dari kasus Stunting," jelas Windy.

Windy Kick Off Gota Setda Kalbar Dalam Upaya Menurunkan Angka Stunting
Windy Kick Off Gota Setda Kalbar Dalam Upaya Menurunkan Angka Stunting.
Dirinya mengungkapkan untuk mempersiapkan generasi Indonesia Emas, anak-anak di Kalbar harus terbebas dari kasus Stunting.

"Anak-anak kita ini akan menatap Generasi Emas Tahun 2045, jadi diharapkan bersama-sama kita mempersiapkan anak-anak menjadi Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas. Maka dari itu kita persiapkan dari sekarang agar anak-anak kita tidak Stunting khususnya anak bayi dua tahun (Baduta)," ungkapnya.

Selain itu, Windy juga menjelaskan dalam mencegah Stunting harus terdapat 3 komponen utama yakni Karbohidrat, Protein hewani dan Lemak.

"Karbohidrat bisa didapat dari nasi (beras putih), kemudian protein hewani bisa dari telur, ikan, ayam, daging dan lain-lain, terakhir, lemak bisa didapat dari kaldu saat masak ikan dan minyak goreng," jelasnya lagi.

Dilanjutkannya, dengan kerjasama antar seluruh stakeholder dan upaya yang dilakukan oleh Pemerintah Provinsi Kalbar bersama TP-PKK Kalbar dapat menurunkan angka Stunting di Kalbar.

"Tahun 2023 kemarin kita sudah turun 3,3 persen dari angka Stunting sebelumnya. Diharapkan Tahun 2024 kita lebih bisa mencapai target nasional yaitu 14 persen. Jadi harus semangat ya bu," harap Windy.

Windy Kick Off Gota Setda Kalbar Dalam Upaya Menurunkan Angka Stunting
Windy Kick Off Gota Setda Kalbar Dalam Upaya Menurunkan Angka Stunting.
Usai bersosialisasi serta mengedukasi gizi, Windy menemui anak bibir sumbing dan anak yang terlahir tanpa anus di Posyandu tersebut.

"Kedua anak tersebut akan segera dioperasi tetapi menunggu berat badan yang cukup, karena mereka termasuk anak Stunting yang akan kita dan orang tua asuh pantau tumbuh kembangnya terutama berat badan agar mereka bisa cepat operasi dan menjadi anak normal seperti biasa," tutupnya.(wnd)

Jumat, 05 April 2024

Launching 2 Gota OPD Kalbar, Pj. TP PKK Windy Optimis Angka Stunting Tahun 2024 Menurun

Launching 2 Gota OPD Kalbar, Pj. TP PKK Windy Optimis Angka Stunting Tahun 2024 Menurun
Launching 2 Gota OPD Kalbar, Pj. TP PKK Windy Optimis Angka Stunting Tahun 2024 Menurun.
PONTIANAK - Upaya dalam menurunkan angka Stunting di Kalbar menuju Indonesia Emas, Penjabat (Pj) Ketua Tim Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Provinsi Kalimantan Barat, Windy Prihastari, S.STP., M.Si., bersama Gerakan Orang Tua Asuh (GOTA) Anggota KORPRI Kalbar dari Biro Kesejahteraan Sekretariat Daerah Kalbar dan Dinas Kesehatan Kalbar menjadi pendamping anak-anak Stunting.

Untuk Biro Kesra Setda Kalbar menjadi Orang Tua Asuh di Posyandu Ceria Kelurahan Beliung, Kecamatan Pontianak Barat, sedangkan Dinas Kesehatan Kalbar di Posyandu Mekar Sari Kelurahan Parit Tokaya, Kecamatan Pontianak Selatan, Jum'at (5/4/2024).

Launching 2 Gota OPD Kalbar, Pj. TP PKK Windy Optimis Angka Stunting Tahun 2024 Menurun
Launching 2 Gota OPD Kalbar, Pj. TP PKK Windy Optimis Angka Stunting Tahun 2024 Menurun.
Tidak hanya memberikan bantuan kepada anak-anak Stunting, Windy juga mensosialisasikan dan mengedukasi pola asuh dan makanan bergizi kepada pendamping anak-anak yang hadir.

"Pak Gubernur dan saya selaku Pj. Ketua TP-PKK Kalbar sangat mengapresiasi keluarga besar Biro Kesra dan Dinkes Kalbar yang telah berkenan menjadi Orang Tua Asuh anak-anak Stunting," ucap Windy.

Dirinya menyebut Orang Tua Asuh ini akan intens menjadi pendamping anak-anak Stunting selama 3 bulan kedepan.

Launching 2 Gota OPD Kalbar, Pj. TP PKK Windy Optimis Angka Stunting Tahun 2024 Menurun
Launching 2 Gota OPD Kalbar, Pj. TP PKK Windy Optimis Angka Stunting Tahun 2024 Menurun.
"Orang Tua Asuh ini akan membantu ibu-ibu untuk Pola Asuh dan Makanan Bergizi dalam memberikan asupan gizi yang cukup untuk anak-anak. Tidak hanya dari Orang Tua Asuh dari Anggota KORPRI saja tetapi bersama dari Kelurahan maupun Tim Kesehatan untuk melihat tumbuh kembangnya anak," ujarnya.

Windy menjelaskan dalam mencegah Stunting harus terdapat 3 komponen utama yakni karbohidrat, protein hewani dan lemak.

"Untuk karbohidrat bisa didapat dari nasi (beras putih), kemudian protein hewani bisa dari telur, ikan, ayam, daging dan lain-lain, terakhir lemak bisa didapat dari kaldu saat masak ikan dan minyak goreng," jelas Windy.

Selanjutnya, dirinya berharap dengan upaya yang dilakukan oleh Pemerintah Provinsi Kalbar bersama TP-PKK Kalbar dapat menurunkan angka Stunting di Kalbar.

"Tahun 2023 kemarin kita sudah turun 3,3 persen dari 27,6 persen menjadi 24,8 persen. Walaupun masih dibawah angka nasional yakni 21 persen, tetapi paling tidak progres penurunan kita menjadi 8 tertinggi Provinsi se- Indonesia untuk penurunan angka Stunting," ungkap Windy.

Launching 2 Gota OPD Kalbar, Pj. TP PKK Windy Optimis Angka Stunting Tahun 2024 Menurun
Launching 2 Gota OPD Kalbar, Pj. TP PKK Windy Optimis Angka Stunting Tahun 2024 Menurun.
Dirinya beroptimis dengan kerjasama seluruh pihak Stakeholder, Tahun 2024 angka Stunting di Kalbar akan turun.

"Saya yakin dengan adanya kerjasama dan kontribusi semua pihak khususnya Anggota KORPRI Kalbar untuk menjadi orang tua asuh pasti angka Stunting di tahun ini akan menurun lagi," tutup Pj. Ketua TP-PKK Kalbar.(wnd)

Rabu, 27 Maret 2024

Wapres Ma'ruf Amin Apresiasi Penurunan Angka Stunting Di Kalimantan Barat

Wapres Ma'ruf Amin Apresiasi Penurunan Angka Stunting Di Kalimantan Barat
Wapres RI, Prof. Dr. K.H. Ma'aruf Amin beserta Ibu Hj. Wury Ma'ruf Amin, berkunjung ke Posyandu Surya Sehat, Jl Parit H. Husin I Pontianak. (Adpim Pemprov Kalbar)
PONTIANAK - Diakhir rangkaian kunjungan kerja Wakil Presiden Republik Indonesia (Wapres RI), Prof. Dr. K.H. Ma'aruf Amin beserta Ibu Hj. Wury Ma'ruf Amin, berkunjung ke Posyandu Surya Sehat, Jl Parit H. Husin I Pontianak, Rabu (27/3/2024).

Penjabat (Pj) Gubernur Kalimantan Barat, dr. Harisson, M.Kes., bersama Pj. Ketua TP-PKK Kalbar, Ny. Windy Prihastari Harisson, S.STP., M.Si., turut mendampingi Wapres dalam kunjungan tersebut.

Wapres RI, Prof. Dr. K.H. Ma'aruf Amin beserta Ibu Hj. Wury Ma'ruf Amin, berkunjung ke Posyandu Surya Sehat, Jl Parit H. Husin I Pontianak. (Adpim Pemprov Kalbar)
Hj. Wury Ma'ruf Amin, berkunjung ke Posyandu Surya Sehat, Jl Parit H. Husin I Pontianak. (Adpim Pemprov Kalbar)
Pj. Gubernur melaporkan bahwa berdasarkan data SKI Tahun 2023, angka prevalensi stunting di Kalbar menurun.

"Hasil SKI tahun 2023 stunting di Kalbar mencapai 24,5% atau turun 3,3% dari hasil SKI tahun 2022 sebesar 27,8%. Sedangkan data E-PPGBM pada bulan Februari 2024, angka stunting di Kalbar telah mencapai 15,3%, dimana Kota Pontianak mencatat capaian 6,4%," ungkap Harisson.

Penanganan stunting di Kalbar dilakukan sinergitas dengan menggandeng organisasi perempuan seperti TP-PKK, Bhayangkari, Persit Chandra Kirana dan Organisasi istri-istri ASN serta tentara.

"Kita bersinergi dan bergerak bersama dalam mencegah terjadinya stunting serta mengatasi kasus-kasus stunting yang ada di seluruh pelosok Kalbar. Maka dari itu, Pemerintah Provinsi tidak dapat bergerak sendiri dalam menangani kasus stunting, dengan menggandeng pemangku kepentingan lainnya serta mengedukasi masyarakat tentang pencegahan stunting," bebernya.

Dirinya mengatakan dalam menangani stunting terdapat beberapa program yakni makanan bergizi untuk ibu hamil dan baduta dan pelayanan kesehatan.

"Kami memiliki program untuk memberikan makanan bergizi seimbang di pos pelayanan terpadu (posyandu) se-Kalbar. Makanan bergizi seimbang dan pelayanan kesehatan merupakan faktor penting dalam upaya pencegahan stunting," katanya.

Terakhir dirinya berharap dengan adanya kunjungan kerja Wapres RI khususnya di Posyandu ini dapat memberikan motivasi serta mengatasi masalah kesehatan di Kalbar.

"Saya berharap dan mengajak kepada seluruh warga dan kader posyandu dapat mengambil peran masing-masing untuk peduli dan berupaya agar masa depan tidak ada lagi bayi-bayi lahir dan tumbuh dalam kondisi stunting," tutup Harisson.

Wapres RI, Prof. Dr. K.H. Ma'aruf Amin beserta Ibu Hj. Wury Ma'ruf Amin, berkunjung ke Posyandu Surya Sehat, Jl Parit H. Husin I Pontianak. (Adpim Pemprov Kalbar)
Wapres RI, Prof. Dr. K.H. Ma'aruf Amin beserta Ibu Hj. Wury Ma'ruf Amin, berkunjung ke Posyandu Surya Sehat, Jl Parit H. Husin I Pontianak. (Adpim Pemprov Kalbar)
Dalam hal ini, Wapres mengapresiasi langkah-langkah Pemprov. Kalbar dalam menurunkan angka stunting.

"Saya senang sekali apa yang sudah dilakukan oleh Provinsi Kalbar dalam menurunkan angka stunting. Mudah-mudahan Provinsi Kalbar cepat mencapai angka yang ditargetkan oleh Pemerintah yakni 14 persen," harap K.H. Ma'ruf Amin.

Di posyandu tersebut, Wapres beserta Ibu Wury dan Pj. Gubernur beserta Ibu Windy meninjau pelayanan posyandu tersebut, serta memberi makan-makanan bergizi kepada anak baduta.

Diakhir peninjauan Wapres dengan didampingi Pj. Gubernur menyerahkan sembako pada orang tua anak stunting dan menyerahkan bingkisan berupa tas sekolah kepada anak-anak sekolah.(wnd)

Kamis, 21 Maret 2024

Jokowi Tinjau Fasilitas Kesehatan RSUD Sultan Syarif Mohamad Alkadrie di Kalimantan Barat

Jokowi Tinjau Fasilitas Kesehatan RSUD Sultan Syarif Mohamad Alkadrie di Kalimantan Barat
Jokowi Tinjau Fasilitas Kesehatan RSUD Sultan Syarif Mohamad Alkadrie di Kalimantan Barat.
PONTIANAK – Polresta Pontianak melaksanakan pengamanan kunjungan kerja Presiden Republik Indonesia, Ir. H. Joko Widodo beserta rombongan melakukan kunjungan kerja di Provinsi Kalimantan Barat. Kunjungan ini untuk meninjau langsung fasilitas pelayanan kesehatan di daerah tersebut, khususnya RSUD Sultan Syarif Mohamad Alkadrie, serta memastikan kualitas layanan BPJS Kesehatan kepada masyarakat. (21/03/2024)

Ratusan personel Polresta Pontianak disiagakan disepanjang jalur yang dilalui dan dilokasi RSUD Kota Pontianak sejak pagi setelah waktu sahur tadi ucap Kabag ops Polresta Pontianak Kompol Joko Sutriyatno.

Diketahui Presiden Republik Indonesia Ir. H. Joko Widodo Beserta Rombongan Tiba Di RSUD Sultan Syarif Mohammad Alkadrie Kota Pontianak pukul 08.00 wib,Selanjutnya Melaksanakan Peninjauan fasilitas RS dan Pelayanan BPJS Kesehatan, adapun peninjauan dipandu langsung oleh Direktur Utama RSUD Sultan Syarif Mohammad Alkadrie Kota Pontianak. 

Dalam kunjungannya, Presiden Jokowi didampingi oleh beberapa Menteri Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) RI  Basuki Hadi Muljono. Menteri Perhubungan RI  Dr. (H.C) Ir. Budi Karya Sumadi, Ketua Komisi V DPR RI  Lasarus, S.Sos., M.Si. dan Pj. Gubernur Prov. Kalbar dr. Harisson, M.Kes. dan pejabat Forkopimda Kalimantan Barat.

Selama kunjungan, Presiden Joko Widodo Beserta Rombongan Di RSUD Sultan Syarif Mohammad Alkadrie Kota Pontianak,Melaksanakan Peninjauan fasilitas RS dan Pelayanan BPJS Kesehatan, yang dipandu langsung oleh Direktur Utama RSUD Sultan Syarif Mohammad Alkadrie Kota Pontianak dr. Eva Nurfarihah. 

Ditempat ini,Presiden Jokowi secara langsung meninjau berbagai fasilitas di rumah sakit tersebut, termasuk ruang perawatan, ruang operasi, dan sarana penunjang lainnya, Jokowi  juga menyempatkan untuk berbincang dengan para dokter, perawat, dan staf medis lainnya untuk mendapatkan pemahaman yang lebih dalam mengenai tantangan dan kebutuhan dalam pelayanan kesehatan di Rumah sakit tersebut. 

Senin, 11 Maret 2024

Kalbe Gelar Peluncuran Serplulimab, Obat Baru untuk Kanker Paru

Kalbe Gelar Peluncuran Serplulimab, Obat Baru untuk Kanker Paru
Kalbe meluncurkan Serplulimab untuk pengobbatan kanker paru sel kecil, di Jakarta, Sabtu (9/3/2024) (ANTARA/H.O Kalbe)
JAKARTA - PT Kalbe Farma Tbk (Kalbe) bersama anak perusahaan mereka, PT Kalbe Genexine Biologics (KGbio) dan PT Global Onkolab Farma (GOF), telah resmi meluncurkan obat Serplulimab dalam upaya memperluas akses kesehatan bagi mereka yang berjuang melawan kanker. 

Serplulimab merupakan produk imunoterapi terbaru yang dikombinasikan dengan kemoterapi untuk pengobatan lini pertama kanker paru-paru sel kecil stadium ekstensif (extensive stage small cell lung cancer/ES-SCLC).

"Ketersediaan Serplulimab merupakan bukti komitmen Kalbe dalam memperluas akses layanan kesehatan bagi pasien kanker paru," kata Sie Djohan, Presiden Direktur KGbio dan Direktur Kalbe, saat peluncuran Zerpidio Serplulimab di Jakarta.

Ditambahkannya, "Langkah ini juga merupakan inisiatif keberlanjutan kami dalam mendukung terciptanya ekosistem kesehatan yang terintegrasi bersama seperti rumah sakit, tenaga kesehatan profesional, asosiasi profesi kesehatan, pasien, dan para pemangku kewenangan terkait.”

Kanker paru sering kali terdeteksi pada stadium lanjut, menyisakan sedikit pilihan pengobatan. 

SCLC merupakan jenis kanker paru-paru yang paling sulit diobati, dan kasusnya menyumbang 14 persen dari total kasus kanker paru-paru. 

Lebih dari 50 persen pasien kanker paru-paru meninggal dalam satu tahun setelah diagnosis, dengan angka harapan hidup hanya sebesar 17,8 persen.

"Pengelolaan kanker paru membutuhkan pendekatan komprehensif, mulai dari edukasi dan kesadaran masyarakat hingga pengobatan precison medicine seperti imunoterapi," ujar Dr. Tubagus Djumhana Atmakusuma, Ketua PERHOMPEDIN.

Kalbe terus berupaya mendukung penanganan kanker dengan menciptakan ekosistem kesehatan terintegrasi melalui ONE Onco, yang menyediakan layanan mulai dari terapi hingga dukungan nutrisi.

"Inisiatif GOF dalam membangun ekosistem onkologi terintegrasi melalui ONE Onco adalah langkah positif untuk memberikan solusi komprehensif kepada pasien kanker," kata Liliana Susilowati, President Director GOF.

Kalbe, KGbio, dan Henlius berencana untuk memperluas lisensi eksklusif pengembangan dan komersialisasi Serplulimab di Asia Tenggara, Timur Tengah, dan Afrika Utara. 

"Melalui kemitraan strategis ini, kami akan memanfaatkan sumber daya dan keunggulan masing-masing untuk mempromosikan dan mengomersialisasikan Serplulimab," ujar Sie Djohan.

Pemerintah Fokus Tangani Kanker Serviks di Indonesia

Pemerintah Fokus Tangani Kanker Serviks di Indonesia
Ilustrasi kanker seviks (ANTARA/Pexels/Anna Tarazevich)
JAKARTA - Kanker serviks menjadi sorotan utama pemerintah Indonesia dalam upaya menangani masalah kesehatan yang serius. 

Menurut data dari Indonesia Society of Gynecologic Oncology (INASGO) periode 2022-2023, kanker serviks mendominasi proporsi kasus kanker yang umum dijumpai, mencapai sekitar 62 persen.

Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan Subspesialis Onkologi dari Rumah Sakit PELNI, Yuri Feharsal, menegaskan bahwa penanganan kanker serviks menjadi prioritas dalam eliminasi kanker di Indonesia. 

"Kanker serviks merupakan kanker yang paling umum di Indonesia, menyumbang sekitar 62 persen dari semua kasus kanker reproduksi yang terjadi."

"Sayangnya, mayoritas kasus ini terdeteksi pada stadium lanjut," ungkap Yuri dalam sebuah diskusi daring pada Sabtu.

Biaya pengobatan kanker serviks cenderung meningkat karena proses pembedahan yang memakan waktu dan sumber daya yang besar, mulai dari peralatan medis hingga perawatan pascaoperasi. 

Pasien juga sering mengalami komplikasi jangka panjang yang memerlukan perawatan intensif, seperti masalah berkemih, yang pada akhirnya menimbulkan beban finansial yang signifikan bagi negara.

Meskipun kanker serviks merupakan jenis kanker organ reproduksi yang paling umum di Indonesia, kesadaran akan pentingnya pencegahan masih belum optimal. 

Banyak kasus kanker serviks terdeteksi pada stadium lanjut, yang membuat proses pengobatan menjadi lebih sulit dan meningkatkan risiko kekambuhan.

"Tata laksana kanker serviks di stadium lanjut umumnya melibatkan radioterapi dan kemoterapi, yang membutuhkan modalitas canggih dan meningkatkan biaya pengobatan secara signifikan," jelas Yuri.

Program pencegahan kanker serviks menjadi bagian integral dari rencana aksi nasional Kementerian Kesehatan dengan tujuan mempercepat eliminasi penyakit ini. 

Program ini mencakup berbagai aspek, mulai dari pencegahan, edukasi, evaluasi program, penelitian, hingga pengelolaan kebijakan. 

Salah satu langkah yang direncanakan adalah integrasi program pencegahan kanker serviks ke dalam program kesehatan masyarakat yang telah ada.

Dengan upaya yang terkoordinasi dan konsisten, diharapkan penanganan kanker serviks dapat menjadi lebih efektif dan memberikan dampak positif bagi kesehatan masyarakat Indonesia secara keseluruhan.

Dokter Yuri Feharsal: Penanganan Tepat untuk Kanker Serviks

Dokter Yuri Feharsal: Penanganan Tepat untuk Kanker Serviks
Dokter Yuri Feharsal: Penanganan Tepat untuk Kanker Serviks. (Gambar Ilustrasi)
JAKARTA - Dokter spesialis kebidanan dan kandungan sub-spesialis onkologi dari Rumah Sakit PELNI, Yuri Feharsal, dalam sebuah wawancara kesehatan daring pada hari Sabtu, menyoroti pentingnya pencegahan dalam mengatasi kanker serviks. 

Yuri menegaskan bahwa perkembangan kanker serviks bisa dicegah dengan menghentikan perilaku berisiko dan menjalani tindakan penanganan tepat.

Menurutnya, kanker serviks berawal dari infeksi human papillomavirus (HPV) pada leher rahim yang sehat. 

"Kalau daya tahan tubuh dari perempuan itu bagus dan tidak merokok atau melakukan hal yang memicu perkembangan HPV, dalam satu tahun infeksi akan sembuh sendiri, sehingga menjadi normal kembali, (ada) clearance, atau HPV akan hilang dari leher rahim," kata Yuri.

Namun demikian, Yuri menjelaskan bahwa infeksi HPV dapat kembali terjadi pada individu yang rentan atau terpapar faktor risiko. 

Jika infeksi berulang, bisa terjadi persistensi infeksi yang menyebabkan infeksi HPV berubah menjadi lesi pra-kanker pada serviks.

Yuri menyoroti bahwa dalam beberapa kasus, lesi pra-kanker dapat mengalami regresi menjadi normal kembali jika perilaku berisiko dihentikan atau daya tahan tubuh kuat. 

Namun, jika lesi pra-kanker tidak ditangani dan infeksi HPV menjadi persisten, maka lesi tersebut dapat berkembang menjadi kanker yang menyebar.

Dokter Yuri mengungkapkan bahwa proses lesi berkembang menjadi kanker yang menyebar memerlukan waktu 10 hingga 20 tahun. 

Hal ini memberikan kesempatan untuk mencegah perkembangan kanker serviks ke tahap yang lebih parah dengan tindakan pencegahan tepat.

"Proses ini sebenarnya membutuhkan waktu 10-20 tahun, suatu proses yang cukup lama. Jadi mata rantai kanker bisa diputus. Karena dia membutuhkan waktu yang lama, sehingga kita bisa mencegah perkembangan kanker," ujar Yuri, menekankan urgensi tindakan pencegahan dalam menangani kanker serviks.

Hukum

Peristiwa

Kesehatan

Pemilu 2024

Lifestyle

Tekno