Berita Borneotribun.com: Kesehatan Hari ini -->
Tampilkan postingan dengan label Kesehatan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Kesehatan. Tampilkan semua postingan

Rabu, 27 Januari 2021

Bupati Sanggau Pastikan Yohanes Ontot Tidak Dapat Di Vaksinasi Karena Usia


Bupati dan wakil bupati sanggau

Borneotribun I Sanggau - Setelah secara resmi menerima sebanyak 3160 vial vaksin Covid-19 sinovac, Bupati sanggau Paolus Hadi memastikan pelaksanaan vaksinasi akan dimulai pada 1 Februari 2021.  

"Saya jadwalkan hari Senin, tanggal 1 Februari kita lakukan pencanangan. Saya akan memulai dari diri saya sendiri, mudah-mudahan saya memenuhi syarat," ucap PH, rabu (27/1/21).

Bupati Sanggau juga menginformasikan kepada masyarakat Sanggau bahwa orang nomor dua di Kabupaten Sanggau yaitu Wakil Bupati Sanggau Yohanes Ontot secara langsung tidak dapat di Vaksinasi karena faktor usia, beliau sekarang sudah berusia 60 Tahun. 

Bupati menegaskan, ketika nanti masyarakat bertanya, mengapa pak Wakil Bupati Sanggau tidak ikut vaksinasi. Tidak divaksin itu berarti tidak memenuhi 12 persyaratan untuk divaksin. 

"Kalau tidak divaksin, Bukan ndak mau, saja mau, siap jiwa dan raga. Tapi untuk 12 kriteria itu harus terpenuhi. Karena ada aturannya, jangan sampai kita salah," ujar PH. 

Syarat itu menurut Bupati, di antaranya tidak boleh ada penyakit seperti darah tinggi, diabetes, asma, jantung dan lainnya.

"Tahap pertama ini yang divaksin adalah tenaga kesehatan, 10 pejabat esensial dan forkopimda. Tapi kembali lagi memenuhi syarat atau tidak, karena untuk usia mulai dari umur 18 Tahun - 59 Tahun ," Ungkapnya. ( Lb )

Editor : Hermanto


Senin, 18 Januari 2021

Rakor Satgas Covid-19 Jelang Pendistribusian dan Pengawalan Vaksin


Rakor satgas covid-19 kabupaten sekadau

Borneotribun I Sekadau - Satuan tugas ( Satgas) covid-19 melaksanakan rapat koordinasi dalam rangka pendistribusian dan pengawalan vaksin covid-19 ke_7  kecamatan di kabupaten Sekadau serta pembahasan rencana kegiatan satgas tahun 2021 yang bertempat di Aula lantai 2 Kantor Bupati sekadau, Senin (18/1/21).

Dalam rapat koordinasi tersebut, Plt kepala dinas kesehatan PP dan KB kabupaten sekadau Henry Alpius mengatakan sasaran tahap pertama penerima vaksin covid-19 adalah tenaga kesehatan, di lanjutkan untuk TNI-Polri dan pelaksana pelayanan publik.

"Vaksin akan di berikan ke 7 kecamatan yang ada di wilayah kabupaten Sekadau dan akan di kawal oleh TNI-Polri," Ujarnya.

Henry Alpius juga menghimbau agar masyarakat tetap mematuhi protokol kesehatan dengan mencuci tangan, menjaga jarak dan menggunakan masker (3M).

Sementara itu, Pj Sekda Frans Zeno juga menyampaikan terkait kondisi warga yang terpapar covid-19 di kabupaten Sekadau diharapkan adanya paparan dari Dinas kesehatan PP dan KB serta bidang informasi publik agar menyiapkan data-data dan program serta di minta agar adanya saran dari DPRD serta sumbang saran dari instansi terkait.

Hadir dalam kegiatan tersebut ketua DPRD radius Efendy, Dandim 1204 Sanggau Sekadau di wakili Danramil 15/ Sekadau hilir, Kabag ops polres Sekadau, Kajari  kabupaten Sekadau, para camat se-kabupaten Sekadau dan tamu undangan lainya. ( Ms/Rh )

Editor : Hermanto


Minggu, 15 November 2020

Peringati Hari Diabetes Sedunia, Edukasi via Webinar, Berantas Mitos-mitos, Kuku Warna Biru, Dukungan Keluarga

Hari Diabetes Sedunia. Foto: Kateryna Novikova

Peringati Hari Diabetes Sedunia, Primaya Hospital Selenggarakan Edukasi via Webinar


Ilustrasi Diabetes Melitus - Istimewa

Diabetes masih menjadi momok bagi masyarakat dunia, termasuk Indonesia. Penyakit ini telah banyak merenggut nyawa manusia serta membuat banyak penderitaan bagi para pengidap sakit tersebut.

Pola hidup yang tidak seimbang bisa menyebabkan penyakit diabetes melitus sahingga masyarakat mesti mengantisipasi penyakit tersebut. Sayangnya, mayoritas masyarakat masih tak menyadari potensi risiko diabetes, cenderung masih menjalani pola hidup yang tak sehat. 

Edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat merupakan hal mutlak yang harus dilakukan semua pihak guna menekan risiko diabetes. Bertepatan dengan peringatan Hari Diabetes Sedunia, Primaya Hospital selaku institusi kesehatan merasa harus ikut berkontribusi memberikan edukasi dengan menyelenggarakan Webinar bertajuk “Jalani Hari Tua Berkualitas Dengan Memahami Diabetes Sejak Dini”, Sabtu (14/10/2020).

Webinar itu diisi penjelasan medis dan edukasi seputar diabetes oleh para ahli dari Primaya Hospital, terdiri dari  dokter Khomimah spesialis penyakit dalam Primaya Hospital Bekasi Barat, dokter Rochsismandoko, spesialis penyakit dalam Primaya Hospital Tangerang, dan dokter Steffi Sofia, spesialis gizi Primaya Evasari Hospital.

dokter Rochsismandoko mengatakan diabetes melitus (DM) merupakan gangguan metabolik yang ditandai dengan peningkatan kadar glukosa di dalam darah. Salah satu penyebabnya adalah kurangnya produksi insulin dan resistensi insulin.

“Resistensi Insulin adalah kondisi ketika sel-sel tubuh tidak dapat menggunakan gula darah dengan baik karena adanya gangguan aksi kerja insulin atau terganggunya respon sel tubuh terhadap insulin,” ujarnya.  

Menurutnya, DM dapat menyebabkan penyakit lainnya yakni makro vascular atau gangguan perusakan pada pembuluh darah besar seperti jantung koroner, stroke, atau penyakit pembuluh darah tepi. Hal ini dapat ditandai dengan pembuluh darah di kaki bermasalah sehingga kaki menghitam.

Adapun mikro vascular yakni dapat menyebabkan gagal ginjal, gangguan pembuluh darah retina mata yang bisa menyebabkan kebutaan, gagal jantung, atau gangguan saraf kaki sehingga pasien merasakan kebas.

“Penyandang Diabetes Melitus akan meningkatkan potensi terkena infeksi, yang paling banyak terjadi adalah infeksi TBC. Diabetes Melitus juga bisa meningkatkan risiko luka di kaki misalnya infeksi luka tertusuk di kaki yang dapat semakin parah, gejalanya lebih berat, lebih lama, dan lebih luas jika seseorang mengidap Diabetes Melitus,” tuturnya. 

Sedangkan dokter Khomimah yang merupakan spesialis penyakit dalam dari Primaya Hospital Bekasi Barat menambahkan gangguan aksi kerja insulin dan kurangnya produksi insulin tersebut terjadi pada kelompok orang yang memiliki berbagai faktor risiko DM. Mereka, lanjut Khomimah,  yakni kelompok orang obesitas dengan indeks massa tubuhnya lebih dari 23 dan memiliki salah satu dari faktor  yakni jarang melakukan gerak badan atau tidak olahraga, memiliki riwayat anggota keluarga DM.

“Selain itu mereka juga datang dari kelompok yang  memiliki hipertensi, kadar kolesterol baik rendah atau kadar trigliserid yang tinggi, memiliki riwayat pre diabetes, kardiovaskular, memiliki riwayat diabetes selama kehamilan atau pernah melahirkan bayi dengan berat lebih dari 4 kg,” ungkapnya.

Hari Diabetes Sedunia, Waktunya Berantas Mitos-mitos Penyakit Kronis Ini!


Ilustrasi Hari Diabetes Sedunia (Shutterstock)

Badan Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan sebanyak enam persen dari seluruh populasi dunia, mengidap diabetes.

Seperti yang kita tahu, diabetes merupakan penyakit kronis yang ditandai dengan tingginya kadar gula atau glukosa di dalam darah.

Tingginya kadar gula ini disebabkan oleh pankreas yang tidak bisa memproduksi insulin sesuai kebutuhan tubuh. Padahal, insulin bertugas menyerap dan mengolah glukosa menjadi energi.

Meski ada banyak penderita diabetes di dunia, namun tidak semua orang paham dengan penyakit ini. Bahkan, beberapa dari mereka masih memercayai beragam mitos umum yang beredar.

Pada Hari Diabetes Sedunia ini, mari kita mempelajari fakta-fakta dari 'penyakit gula' ini, dilansir laman Diabetes.org.uk:

1. Penderita Diabetes Tidak Bisa Makan Gula


Ini adalah mitos paling umum. Padahal fakta sebenarnya tidak begitu. Penderita diabetes perlu makanan seimbang, yang dapat mencakup gula secukupnya.

Jadi, penderita diabetes bisa makan gula, namun tetap harus dikontrol.

2. Diabetes tipe 2 adalah ringan


Tidak ada diabetes yang ringan. Jika diabetes tipe 2 tidak dikelola dengan baik, hal itu dapat menyebabkan komplikasi serius.

Pengendalian diabetes yang baik dapat secara signifkan dapat mengurangi risiko komplikasi, tetapi ini tidak berarti kondisinya tidak serius.

3. Diabetes tipe 2 hanya diderita orang gemuk


Selama ini, diabetes tipe 2 sering dikaitkan dengan kelebihan berat badan dan obesitas. Padahal, hal ini tidak benar.

Sekitar 20% penderita diabetes tipe 2 memiliki berat badan normal, bahkan, kurus.

4. Penderita diabetes akan menjadi buta dan kehilangan kakinya


Diabetes memang dapat menyebabkan kebutaan dan juga banyak amputasi setiap tahun.

Namun, pengidap yang mengontrol tekanan darah, glukosa, berat badan dan berhenti merokok, dapat meningkatkan peluang mereka untuk tetap bebas dari komplikasi.

5. Penderita diabetes tidak boleh berolahraga


Justru sebaliknya, penderita diabetes dianjurkan untuk tetap berolahraga untuk menjaga gaya hidup tetap sehat.

Memang ada beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan, tetapi tidak ada alasan bagi penderita diabetes untuk tidak menggerakkan tubuhnya.

6. Penderita diabetes lebih cenderung sakit


Orang dengan diabetes tidak lebih mungkin terkena pilek atau penyakit lain dibanding bukan pengidap diabetes.

Namun, penyakit lain dapat mempersulit pengelolaan kadar glukosa darah yang pada akhirnya bisa meningkatkan keparahan suatu penyakit atau infeksi.

Jadi, mencegah penyakit sangat penting bagi penderita diabetes.

Mengecat Kuku Warna Biru untuk Peringati Hari Diabetes Sedunia


ILUSTRASI Cek Kadar Gula Darah/ Diabetes /pixabay/stanias

Hari Diabetes Sedunia diperingati setiap tanggal 14 November. Peringatan tahun ini mengusung tema The Nurse dan Diabetes.

Dilansir International Diabetes Federation (WDD) Hari Diabetes sedunia merupakan bentuk kesadaran terhadap diabetes terbesar di dunia.

Para penderita diabetes, ahli kesehatan, advokat diabetes, media, masyarakat umum, hingga organisasi pemerintah bersatu untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap diabetes.

Sebagai bentuk kesadaran untuk memperingati Hari Diabetes Sedunia, beberapa hal bisa dilakukan. Salah satunya pada tahun ini bisa mengecat kuku berwarna biru atau tantangan #NailingDiabetes.

Berikut Moreschick rangkum hal yang bisa dilakukan untuk memperingati Hari Diabetes Sedunia.

1. Mengecat Kuku Berwarna Biru


Warna biru menjadi simbol kesadaran diabetes sedunia. Anda dapat mengikuti tantangan #NailingDiabetes dan mengunggah foto kuku yang telah diwarnai ke media sosial.

Hal kecil seperti ini turut berkontribusi meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai diabetes.

2. Melakukan Big Blue Test


Big Blue Test merupakan kegiatan fisik yang dilakukan penderita diabetes yang berdampak pada level gula darah. Ini bertujuan untuk meningkatkan keaktifan dan kesadaran masyarakat mengenai diabetes.

Memeriksa level gula darah terlebih dahulu bisa dilakukan, kemudian melakukan pekerjaan rumah, jogging, atau berjalan sekitar 15-20 menit.

Setelah itu cek kembali gula darah kalian, apakah menemukan perbedaan atau tidak.

Setiap partisipasi yang dimasukkan ke situs resmi Big Blue Test akan menghasilkan 1 dolar AS yang nantinya akan didonasikan ke perusahaan non-profit untuk membantu penderita diabetes lainnya.

3. berbagi Informasi tentang Diabetes


Dilansir situs diabetes, diabetes tipe 1 bisa menyerang anak-anak dan orang dewasa, namun gejala yang dialami sulit terdeteksi.

Berbagi informasi mengenai gejala dan risiko diabetes tipe 1 kepada penderitanya atau masyarakat umum bisa menjadi cara yang efektif.

Bisa juga membantu seseorang mengetahui risiko dirinya terkena diabetes tipe 2 dengan melakukan tes online.

4. Selfie dengan Logo berwarna Biru dan Pakaian Biru


Tidak hanya kuku yang bernuansa biru, Anda bisa mencoba tantangan lain yaitu selfie dengan pakaian biru dan logo lingkaran biru.

The International Diabetes Federation (IDF) telah merilis aplikasi WDD selfie untuk memudahkan Anda berpartisipasi.

Unggah foto ke media sosial Anda dan ajak keluarga serta teman-teman untuk ikut tantangan ini.

Pentingnya Dukungan Keluarga Pasien Diabetes saat Pandemi


Ilustrasi. Di masa pandemi, dukungan keluarga sebagai caregiver sangat penting bagi orang dengan diabetes. (iStockphoto/Nattakorn Maneerat)

Dukungan keluarga sangat dibutuhkan oleh orang dengan diabetes. Apalagi di masa pandemi, di mana mobilitas menjadi sangat terbatas dan berhadapan dengan situasi serba tak pasti.

Peringatan Hari Diabetes Sedunia tahun ini mengambil tema "Nurses Make the Difference". Hal ini menggambarkan betapa pentingnya perawatan yang tepat bagi orang dengan diabetes. Di tengah pandemi, peran keluarga sebagai caregiver menjadi sangat penting.

"Di masa pandemi, kita enggak bisa ke mana-mana. Sehari-hati bertemunya keluarga, sehingga harus ada kompromi dalam keluarga," ujar ahli penyakit dalam Sidartawan Soegondo, dalam media briefing memperingati Hari Diabetes Sedunia, beberapa waktu lalu.

Merawat orang dengan diabetes memang bukan perkara mudah. Sidartawan mengatakan, perawatan harus dilihat dari kondisi pasien itu sendiri.

Pasien diabetes yang masih dalam usia produktif dituntut untuk mandiri menjaga kondisi. Caregiver, dalam hal ini keluarga, dituntut untuk membantu kemandirian pasien.

Keluarga disarankan untuk tidak terlalu proaktif atau terlalu banyak mengatur dan mengurusi berbagai keperluan pasien. 

Alih-alih proaktif, keluarga disarankan untuk membangun kesadaran pasien agar menjaga kondisinya, baik dengan rutin mengecek kadar gula darah atau mengontrol asupan makanan.

"Jika caregiver terus proaktif, maka tidak ada kemandirian. Dia [pasien diabetes] tidak akan bisa mengontrol diri saat kebetulan berada di luar rumah," kata Sidartawan.

Hal berbeda bakal berlaku bagi pasien diabetes lanjut usia (lansia). Pada pasien kategori ini, caregiver justru harus bertindak lebih proaktif. 

Baik itu dalam mengatur menu makan, memonitor gula darah, dan pemberian obat secara teratur.

Gaya hidup, khususnya pola makan, mengambil peran penting dalam mengatasi diabetes. Artinya, pasien diabetes harus lebih ketat soal pola makan.

Namun, sering kali saking takutnya, keluarga justru membeda-bedakan menu makan untuk anggotanya yang mengidap diabetes. Padahal, lanjut Sidartawan, langkah ini tak terlalu diperlukan.

"Diusahakan keluarga sama-sama merasakan diabetes. Tak usah dipisah makanannya. Makan sama saja, tapi pasien tidak boleh makan terlalu banyak," kata Sidartawan.

Dukungan Keluarga Menghindari Stres


Pandemi memberikan pengaruhnya terhadap kesehatan mental dengan memicu stres. Dukungan keluarga akan menjauhkan pengidap diabetes dari stres di masa pandemi.

Tak hanya mengganggu emosi semata, stres juga punya peran dalam mengontrol kadar gula darah. Stres hanya akan menaikkan kadar gula darah.

Respons tubuh terhadap hormon stres ini meningkatkan kadar gula dalam darah. Semakin berat stres yang dirasakan, semakin besar pula peningkatan kadar gula darah.

 "Setiap peningkatan stres akan mempengaruhi kenaikan gula darah," ujar spesialis penyakit dalam, dr Dyah Purnamasari, dalam kesempatan berbeda.

Pada orang sehat, reaksi gula darah terhadap stres dapat dikompensasi dengan kemampuan pankreas memproduksi insulin. Namun pada penderita diabetes, kondisi ini dapat memperburuk keadaan.

Gula darah yang tidak terkontrol pada penderita diabetes dapat meningkatkan risiko komplikasi dan kerusakan pada berbagai organ tubuh seperti mata, ginjal, jantung, dan otak. (red)

Rabu, 28 Oktober 2020

31 Warga Terjaring Razia Masker, 5 Cara Lindungi Keluarga Mu!

Operasi Yustisi di Simpang Empat Kayu Lapis
Operasi Yustisi di Simpang Empat Kayu Lapis. (Foto: HMS)


BorneoTribun | Sekadau, Kalbar - Gelar operasi Yustisi, 31 orang terjaring razia masker oleh Personel Polres Sekadau bersama petugas gabungan dari TNI Koramil Sekadau Hilir, Satpol PP, Dinas Perhubungan, BPBD dan petugas Dinas Kesehatan kabupaten Sekadau.


Operasi pendisiplinan protokol kesehatan tersebut kali ini dilakukan di jalan raya Sekadau-Sintang tepatnya di Simpang Empat Kayu Lapis, Selasa pagi (27/10/2020).

Operasi Yustisi di Simpang Empat Kayu Lapis. (Foto: HMS)
Operasi Yustisi di Simpang Empat Kayu Lapis. (Foto: HMS)


Usai dilakukan apel gabungan di halaman Kantor Bupati Sekadau, IPDA Lijana selaku perwira pengendali menyebutkan, petugas yang terlibat operasi kemudian bergerak menuju lokasi.


"Petugas Ops kita bagi 3 regu, dalam pelaksanaannya dilakukan secara stasioner di Pospol Simpang Empat Kayu Lapis, dan secara mobiling di seputar Simpang Empat Kayu Lapis," terang IPDA Lijana. 

Operasi Yustisi di Simpang Empat Kayu Lapis. (Foto: HMS)
Operasi Yustisi di Simpang Empat Kayu Lapis. (Foto: HMS)


IPDA Lijana menyebutkan, dalam operasi ini sebanyak 31 orang terjaring tidak mengenakan masker. Teguran diberikan secara tertulis disertai imbauan humanis. Sementara itu, satu orang dilakukan rapid test dengan hasil non reaktif. 


"Sasaran kita adalah masyarakat yang tidak memakai masker di tempat umum, kita berikan teguran dengan humanis tanpa arogansi, semata-mata untuk mendisiplinkan protokol kesehatan sesuai acuan kita yakni Perbub Sekadau Nomor 45 tahun 2020," jelasnya.


Baca juga:


5 Cara Mudah Lindungi Kesehatan Keluarga Mu!


Sehat itu mahal, tapi kalau sakit lebih mahal lagi.” Pernah dengar pernyataan tersebut? Jika sudah, pasti Anda tahu bahwa ungkapan tersebut benar adanya, bahwa kesehatan adalah hal yang mahal dan berharga. Sayangnya, ini sering kali baru disadari saat ada anggota keluarga yang jatuh sakit. Padahal, ada banyak cara mudah menjaga kesehatan keluarga.

5 Cara Mudah Lindungi Kesehatan Keluarga Mu!
ILUSTRASI. (Foto: Image Google)


Adanya anggota keluarga yang sakit tentunya bisa bikin satu penghuni rumah khawatir. Nah, demi menjaga kesehatan keluarga, lakukan beberapa langkah mudah dan sederhana ini.


1. Makanan bergizi sebagai sumber energi


Anda adalah apa yang Anda makan. Bila Anda dan keluarga mengonsumsi makanan yang kaya zat gizi, ini merupakan modal awal untuk mendapatkan tubuh yang sehat. Makanan yang sehat akan membantu Anda dan seluruh keluarga untuk memiliki kecukupan energi untuk melakukan aktivitas sehari-hari.


Pastikan Anda selalu menyediakan makanan dengan komposisi lengkap yang terdiri dari karbohidrat, protein nabati, protein hewani, dan lemak. Sebagai sumber karbohidrat, Anda dan keluarga dapat mengonsumsi nasi, roti gandum, ubi, dan kentang.


Sumber protein nabati bisa didapat dari kacang-kacangan, tahu, dan tempe, sementara protein hewani dapat diperoleh dari konsumsi daging, telur, dan ikan. Sebagai sumber lemak yang sehat, pilihlah minyak zaitun atau minyak kelapa.


2. Perbanyak konsumsi buah dan sayur


Selain makronutrien seperti karbohidrat, protein, dan lemak, kebutuhan mikronutrien seperti vitamin dan mineral pun harus terpenuhi. Selalu sediakan satu porsi sayur dalam setiap waktu makan.


Jadikanlah buah sebagai camilan di sela waktu Anda. Selain kaya akan vitamin dan mineral, sayur dan buah juga mengandung serat yang baik untuk pencernaan serta zat antioksidan untuk menjaga daya tahan tubuh.


3. Rajin berolahraga


Olahraga adalah salah satu bentuk investasi untuk masa tua nanti. Selain sebagai upaya untuk mendapatkan tubuh yang bugar dan berat badan ideal, olahraga akan membuat jantung dan paru Anda tetap sehat. Beri semangat seluruh anggota keluarga untuk berolahraga setidaknya 3–5 kali seminggu dengan durasi 30 menit.


Tak punya banyak waktu? Mulailah dengan rajin berjalan kaki, bersepeda menuju ke stasiun kereta atau sekolah, atau gunakan tangga untuk mencapai ruangan kerja di kantor jika memungkinkan. Hal-hal sederhana tersebut dapat menjadi bagian dari aktivitas fisik Anda.  


4. Jaga kebersihan diri dan lingkungan


Banyak kuman penyebab penyakit yang berkeliaran di lingkungan sekitar. Karenanya, menjaga kebersihan diri dan lingkungan menjadi penting, yang salah satu cara mudah dan efektif adalah dengan menanamkan pentingnya cuci tangan dengan sabun dan air mengalir kepada anak.


Telapak tangan dapat menjadi tempat kuman berkembang biak yang tak kasatmata. Oleh karena itu, ajari anak untuk mencuci tangan sebelum dan setelah makan, setelah menggunakan toilet, saat mandi, setelah menyentuh hewan peliharaan, dan saat tangan terlihat kotor.


Selain cuci tangan, pastikan kebersihan diri dengan mandi dua kali sehari dengan sabun anti kuman untuk membersihkan tubuh secara keseluruhan sekaligus melindungi tubuh dari kuman. 


5. Jadwalkan pemeriksaan kesehatan rutin


Banyak orang salah kaprah baru mendatangi fasilitas kesehatan hanya ketika sakit. Padahal, pemeriksaan kesehatan secara rutin juga penting. Lakukanlah pemeriksaan kesehatan minimal setahun sekali meskipun Anda tidak sedang sakit.


Tujuan dari pemeriksaan kesehatan adalah untuk memastikan fungsi organ-organ tubuh Anda masih baik, serta mendeteksi penyakit sedini mungkin. Jika memang ada indikasi penyakit tertentu, Anda bisa segera mendapatkan pertolongan dengan cepat dan tepat.


Selain pemeriksaan tubuh, pemeriksaan gigi dan mulut juga tak kalah penting. Para dokter gigi menyarankan sebaiknya periksa kesehatan gigi dan mulut setidaknya enam bulan sekali.


Bangsa yang sehat berawal dari keluarga yang sehat. Maka dari itu, ambil langkah tegas dan nyata untuk demi menjaga kesehatan keluarga. Selain menyediakan makanan yang bergizi dan berolahraga secara rutin, tanamkan kebiasaan sehat seperti cuci tangan dengan sabun dan air mengalir dan membersihkan diri dengan sabun anti kuman agar terhindar dari ancaman kuman penyakit. Keluarga yang sehat pasti akan menginspirasi keluarga lainnya!


(YK/AI/HUMAS POLRES/RN/RH)

Rabu, 21 Oktober 2020

Dirjen Kemenkes RI Akan Laksanakan Imunisasi Covid-19, Hendry Alpius : Sekadau Siap, Tunggu Juknis


Hendry Alpius, Kadinkes PP dan PA Kabupaten Sekadau ( RH/BT )

Borneotribun I Sekadau, Kalbar - Dirjen kementerian kesehatan Pencegahan dan Pengendalian Penyakit RI terbitkan surat edaran nomor : SR.02.06/11/ 10950/2020 pada 11 Oktober 2020 tentang pemberitahuan rencana pelaksanaan pemberian imunisasi Covid-19 yang ditujukan kepada kepala dinas kesehatan provinsi dan jajaran seluruh indonesia.
 
Dalam edaran tersebut, Pemerintah Indonesia telah menetapkan Coronavirus Disease 2019 (COVIO-19) sebagai bencana non-alam berupa wabah/pandemi. 

Kasus konfirmasi pertama COVID-19 di Indonesia diumumkan pertama kali pada awal Maret 2020 dan hanya dalam waktu satu bulan seluruh provinsi telah melaporkan kejadian kasus COVID-19 di wilayahnya masing-masing. 

Menurut Dirjen Kemenkes RI, dr Achmad Yurianto, Untuk memutus rantai penu/aran COVID-19, selain melaksanakan protokol kesehatan secara ketat, juga perlu dilakukan upaya untuk meningkatkan imunitas masyarakat melalui kegiatan pemberian imunisasi. 

Mengacu pada Peraturan Presiden Nomor 99 Tahun 2020 tentang Pengadaan 
Vaksin dan Pelaksanaan Vaksinasi Dalam Rangka Penanggulangan Pandemi Corona Virus Disease 2019 (COVID-19), bersama ini kami beritahukan rencana pelaksanaan pemberian imunisasi COVID-19 secara bertahap mulai November 2020. Imunisasi COVID-19 diberikan pada kelompok rentan usia 18-59 tahun yang terdiri dari: 

1. Tenaga kesehatan, asisten tenaga kesehatan dan tenaga penunjang pada fasilitas pelayanan kesehatan; 
2. Kelompok prioritas lainnya yang ditetapkan berdasarkan kajian epidemiologi dan 
kebijakan operasional imunisasi COVlD-19, yaitu: 
a. Petugas pelayanan publik yaitu petugas yang berhadapan langsung dengan 
masyarkat, misalnya TNI, POLR1, petugas bandara, petugas stasiun kereta api, 
petugas pelabuhan, pernadarn kebakaran, petugas PLN dan PAM yang bertugas 
di lapangan, dsb. 
b. Kelompok risiko tinggi lainnya, yaitu kelompok pekerja yang merupakan 
kelompok usia produktif dan berkontribusi pada sektor perekonomian dan 
pendidikan, serta penduduk yang tinggal di tempat berisiko seperti kawasan 
padat penduduk.
c. Kontak erat COVID-19, yaitu orang yang memiliki riwayat kontak dengan kasus 
probable atau konfirmasi COVID-19, dan 
d. Administrator pemerintahan dalam bidang pelayanan publik. 

" Mohan Saudara beserta jajaran dapat segera melakukan upaya persiapan dengan sebaik-baiknya, antara lain pendataan sasaran sesuai dengan kriteria tersebut di atas, penyiapan logistik imunisasl dan penyiapan lainnya. Kami juga melampirkan estimasi data sasaran per provinsi, mohan dapat dicermati dan 
divalidasi ," Pinta Yurianto. 

Menanggapi edaran tersebut, Kepala Dinas Kesehatan PP dan PA kabupaten sekadau yang juga selaku Juru bicara Gugus tugas penanganan Covid-19, Hendry Alpius mengatakan kabupaten sekadau sudah siap sesuai instruksi dalam edaran tersebut.

" Pada intinya, kita sudah siap melaksanakan. Tinggal menunggu juknis pelaksanaan dan barang/distribusi vaksin dari pusat ," Ujar Hendry kepada borneotribun.com, Rabu ( 21/10/20) siang.

Penulis : R. Hermanto
Editor    : Redaksi




Kamis, 24 September 2020

Peduli Anak, Polisi Belitang Edukasi Anak Untuk Pakai Masker


BORNEOTRIBUN I BELITANG, SEKADAU - Edukasi anak usia dini, Anggota Polsek Belitang sambangi anak-anak di Belitang Dua yang sedang bermain, Kamis ( 24/9).

Bripka Erik juga mengajak generasi muda untuk membudayakan program 'Ayo Pakai Masker secara dini.

Menurut Erik, imbauan tersebut juga telah disampaikan kepada pihak pemerintah, masyarakat, para pemuda serta juga anak-anak untuk melindungi diri dari wabah covid-19.

"Selain ajakkan memakai masker, anak-anak dapat paham dan mengerti pentingnya rajin mencuci tangan dengan sabun serta air mengalir kuman yang menempel di tangan bisa hilang dan mengonsumsi makanan yang bergizi ," ucap kasium Bripka Erik.

Kemudian anak tersebut juga mengeluarkan kertas yang bertuliskan "Anak kecil aja taat protokol kesehatan dan ayo pakai masker" serta diam dirumah jika tidak ada keperluan.

Sementara Kapolsek Belitang IPDA M. Suyatman mengatakan bahwa peran serta seluruh masyarakat baik dari anak-anak sampai orang tua dapat mendukung pemerintah melakukan pencegahan penyebaran Covid-19.

" Masyarakat harus patuh serta displin terhadap himbauan pemerintah terutama gerakan agar kita semua bisa terhindar dari Covid-19," Tandas Kapolsek.

Penulis : Daiky
Editor    : Hermanto


Polres Gandeng FKPM Sosialisasikan Pergub Nomor 110 Tahun 2020


BORNEOTRIBUN I SEKADAU - Polres sekadau gandeng Forum Kemitraan Polisi dan Masyarakat ( FKPM ) kabupaten sekadau mensosialisasikan Pergub Nomor : 110 tahun 2020 tentang penerapan disiplin dan penegakan hukum protokol kesehatan ( UU Yustisi ), Kamis (24/9).

Kasat Binmas polres sekadau , Iptu masdar menyebutkan sosialisasi kali ini melibatkan FKPM dan membagikan masker kepada masyarakat di pasar kapuas sekadau.

"Kegiatan yang dilakukan bersama FKPM karena FKPM bagian dari komunitas peduli kamtibmas," Ujarnya.


Begitu juga dengan Ketua FKPM Sekadau, Trino Junaidi mengatakan pembagian masker bukan lagi hal baru.
Trino juga mengajak dan menghimbau warga untuk tidak lupa melakukan 3M ( mencuci tangan, menggunakan masker dan menjaga jarak ).

Dikatakannya pula, dalam menjalankan kebiasaan baru di era new normal sangatlah diperlukan.
"Kesehatan adalah harta yang harus kita jaga. Jaga diri, jaga keluarga dan jaga orang di sekitar kita. Untuk itu mari kita dukung program pemerintah," Ajak Trino.


Penulis : Trino/R. Hermanto
Editor    : Redaksi

Selasa, 22 September 2020

Cegah Covid-19, Polisi Belitang Edukasi Protokol Kesehatan


BORNEOTRIBUN I BELITANG, SEKADAU - Polsek Belitang melalui Bhabinkamtibmas melaksanakan patroli dialogis serta memberikan imbauan kepada warga desa binaan untuk mematuhi anjuran pemerintah tentang protokol kesehatan, Selasa (22/9).

Kegiatan patroli dialogis yang dilaksanakan Bhabinkamtibmas Bripda Elfriza guna pencegahan penyebaran Covid-19 di wilayah binaan desa Belitang Satu Kecamatan Belitang secara Door to Door ke pemukiman warga.

Kapolsek Belitang IPDA M. Suyatman menjelaskan bahwa giat personelnya dengan memberikan edukasi kepada warga tentang pentingnya penerapan protokol kesehatan ditengah pandemi Covid-19.

Selain himbauan protokol kesehatan Bhabinkamtibmas Bripda Elfriza juga tidak lupa mengingatkan warga desa binaan untuk menjaga kamtibmas serta bersama-sama mengantisipasi segala bentuk gangguan kriminalitas.

"Kami terus berupaya agar masyarakat dapat menerapkan protokol kesehatan untuk mencegah penyebaran Covid-19, salah satunya dengan memakai masker apabila keluar rumah," ujar Kapolsek.

Personel juga memberikan himbauan tentang protokol kesehatan seperti penerapan 3M yakni memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak pada fase adaptasi kebiasaan baru dengan harapan dapat memutus penyebaran Corona.

"Dengan kesadaran masyarakat untuk melaksanakan protokol kesehatan diharapkan dapat mencegah penyebaran Covid-19 di Kecamatan Belitang," pungkas Kapolsek.

Penulis : Daiky
Editor    : Hermanto

Rabu, 09 September 2020

Aron-Subandrio Jalani Tes Kesehatan


BORNEOTRIBUN I SUNGAI BANGKONG - Setelah sebelumnya pasangan Rupinus-Aloysius ( RA ). Kembali Bapaslon Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Sekadau, Pasangan Aron-Subandrio melaksanakan pemeriksaan kejiwaan di RSJD Sungai Bangkong sesuai dengan rekomendasi yang diberikan oleh KPUD Kabupaten Sekadau, selasa ( 8/9 ).

Menurut Aron, pemeriksaan kejiwaan tersebut dilaksanakan sesuai dengan PKPU No.5 Tahun 2020.

" Pemeriksaan ini tidak terlalu jauh berbeda pada saat persiapan sebagai calon anggota legislatif, hanya pada saat ini kita harus mematuhi protokol kesehatan yang memang telah diatur ," ujarnya.

Begitu juga Subandrio mengatakan siap mengikuti seluruh rangkaian tahapan pilkada.

" Tes kesehatan ini jelas sangat penting bagi seorang calon pemimpin, karena seorang pemimpin harus sehat jasmani dan rohani ," Katanya.


Penulis : Mus Mussin
Editor    : Hermanto


Minggu, 30 Agustus 2020

Polsek Belitang Edukasikan Protokol Kesehatan


BEORNEOTRIBUN I BELITANG, SEKADAU - Polsek Belitang Edukasi warga binaan tentang protokol kesehatan dengan patroli dialogis diwilayah Desa Setuntung kecamatan Belitang secara Door to Door, Minggu ( 30/8/20 ).

Melalui Bhabinkamtibmas Bripka Rikson, imbauan disampaikan dengan menyasar pemukiman warga guna menjaga kamtibmas serta bersama-sama mengantisipasi segala bentuk gangguan kriminalitas.

Kapolsek Belitang IPDA Suyatman menjelaskan bahwa giat personelnya dengan memberikan edukasi kepada warga tentang pentingnya penerapan protokol kesehatan ditengah pandemi Covid-19.

"Kami terus berupaya agar masyarakat dapat menerapkan protokol kesehatan untuk mencegah penyebaran Covid-19, salah satunya dengan memakai masker apabila keluar rumah," Ujar Kapolsek.

Penulis : Daiky
Editor    : Hermanto

Jumat, 14 Agustus 2020

Data PBI Harus Yang Berhak Menerima, Rupinus: Kasihan Yang Berhak Tapi Tidak Dapat

Ket: Kegiatan Forum Kemitraan dengan Para Pemangku Kepentingan Utama tingkat kabupaten antara BPJS Kesehatan Cabang Sintang dengan Pemkab Sekadau.

BORNEOTRIBUN | SEKADAU – Bupati Sekadau, Rupinus membuka kegiatan Forum Kemitraan dengan Para Pemangku Kepentingan Utama tingkat kabupaten antara BPJS Kesehatan Cabang Sintang dengan Pemkab Sekadau. Kegiatan ini dilaksanakan di Ruang Rapat Wakil Bupati, Kantor Bupati Sekadau, Jumat (14/8/2020). 

“Saya berharap bahwa BPJS Kesehatan di Sekadau semakin hari semakin baik. Kenyataan di lapangan ini erat kaitannya dengan pendataan,” ujar Bupati Sekadau, Rupinus dalam sambutannya. 

Orang nomor satu di Bumi Lawang Kuari ini berharap, data keanggotaan Penerima Bantuan Iuran (PBI), baik itu provinsi maupun kabupaten adalah mereka yang betul-betul berhak menerimanya.

"Untuk itu, kuncinya ada dipendataan", terang Rupinus.

“Kita mau kedepan data itu akurat. Kasian masyarakat, yang seharusnya berhak (menerima) tapi tidak dapat. Ini perlu diperhatikan, kita harus kerja keras untuk pendataan sehingga betul-betul didapat data yang valid sesuai kondisi di lapangan by name, by address,” kata Rupinus. 

Kepala BPJS Kesehatan Cabang Sintang, Eka Susilamijaya mengungkapkan bahwa pihaknya tidak bisa bekerja sendiri tanpa sinergi dan dukungan dari pemerintah daerah. 

Saat ini, kata dia, masyarakat Kabupaten Sekadau yang sudah terintegrasi dengan BPJS Kesehatan sebanyak 69,64 persen. 

“Kami di BPJS tidak henti-hentinya melakukan pendekatan dan segala macam untuk mendorong masyarakat Sekadau terintegrasi secara mandiri. Masih ada PR kita, di catatan saya, saya harus sampaikan kepada stakeholder masih ada 70 ribu PR kita bersama. Harapanya semoga bisa 95 persen,” ungkapnya. 

Eka juga mempersilahkan kepada semua pihak untuk memberikan masukan kepada pihaknya agar bisa memberikan pelayanan yang optimal kepada masyarakat. “Kalau ada yang kurang dari kami, silahkan sampaikan kepada kami,” ucapnya. 

Hadir dalam kegiatan tersebut, Asisten I Setda Kabupaten Sekadau, Fendy, Kepala Dinsos, PPA Kabupaten Sekadau, Plt Kepala Dinkes, PP dan KB Kabupaten Sekadau, Plt Direktur RSUD Sekadau, Kepala Kantor Layanan Operasional Kabupaten BPJS Sekadau dan Kepala Puskesmas Selalong.(yk/dn)

Kamis, 13 Agustus 2020

Kembali, 52 Pasien Di Secapa AD Dinyatakan Negatif


BORNEOTRIBUN I JAKARTA - Pasca dilakukannya test Lab PCR dari swab lanjutan pasien di Secapa AD sampai dengan hari Rabu, 12 Agustus 2020 kemarin, Kepala dinas penerangan AD, Brigjen TNI Nefra Firdaus menjelaskan kembali sebanyak 52 Pasien yang dinyatakan Negatif.

Kepada awak media pada kamis 13 agustus, Nefra menyebutkan dari total 1.308 pasien positif Covid 19 di Secapa AD, pada hari ini sudah berkurang 1.296 orang atau 99,1% dinyatakan Negatif menjadi tinggal 12 orang atau 0,9 % masih Positif.

Penulis : Libertus/ Tim
Editor    : Herman



Rupinus-Aloysius Hadir Deklarasi ODF Di Desa Ensalang

Deklarasikan Open Defecation Free (ODF) atau Desa Stop  Buang Air Besar Sembarangan (STOP BABS) di Desa Ensalang kecamatan Sekadau Hilir.(Foto: Tim Liputan)


BORNEOTRIBUN | SEKADAU - Rupinus-Aloysius hadir deklarasikan Desa Open Defecation Free (ODF) atau Desa Stop  Buang Air Besar Sembarangan (STOP BABS) Desa Ensalang kecamatan Sekadau Hilir, Kabupaten Sekadau, Kalimantan Barat, Kamis (13/8/2020) pagi.


Hadir juga, Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD), Paulus Subarno dan Abun Tono, Dandim 1204 Sanggau Sekadau, kepala dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (PP dan KB), kepala dinas Lingkungan Hidup, ketua Tim Penggerak PKK kabupaten Sekadau, Ketua GOW Kabupaten Sekadau, DC. Pamsimas kabupaten Sekadau, Camat Sekadau Hilir, Muspika Sekadau Hilir, ketua Tim Penggerak PKK Sekadau Hilir, kepala Puskesmas Sekadau Hilir, kepala Puskesmas Selalong, kepala desa se Sekadau Hilir, Kepala Dusun Ensalang dan Tokoh masyarakat


Kepala Desa Ensalang, Fransiskus Amat Tuliang, dalam pidatonya mengatakan, di desa Ensalang ada 14 rumah tak layak huni. 


"Di desa Ensalang dari 414 Kepala Keluarga (KK) yang ada di desa Ensalang, yang mendapatkan program ODF ini adalah 35 KK dan masih ada 14 rumah warga yang tidak layak huni, dan kami mohon pemerintah daerah kapubaten Sekadau bisa membantu warga dengan program bedah rumah," jelas Fransiskus Amat Tuliang, kades Ensalang.


Sementara, Kepala dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (PP dan KB) kapupaten Sekadau, Henry Alpius, mengatakan, melalui survey, desa Ensalang berhasil menjadi desa ODF yang ke 4 di kabupaten Sekadau di tahun 2020 ini. 


"Kita harus menerapkan pola hidup sehat, dan menerapkan pola hidup baru," kata Henry Alpius. 


Dalam sambutannya Bupati Sekadau, Rupinus, mengatakan sangat bersyukur dengan adanya program ODF, khususnya di desa Ensalang. 


"Waktu belum ada ODF, kalau di musim kemarau banyak yang sakit, tapi sekarang sudah ada desa yang deklarasi ODF puji Tuhan dimusim kemarau sudah aman dan tidak ada yang sakit, karena lingkungan kita sudah bersih, dan saya juga minta masyarakat melaksanakan 5 pilar STBM," kata Rupinus. 


Desa Ensalang siap melanjutkan 5 pilar STBN yaitu, Stop buang air besar sembarangan, Jaga dirimu dan keluarga dari virus Corona covid-19, Pengelolaan Air minum dan Makanan rumah tangga, Pengelolaan sampah rumah tangga dan Pengelolaan limbah cair rumah tangga. 


"Faktor yang paling besar pengaruhnya terhadap derajat kesehatan masyarakat adalah lingkungan dan perilaku, perubahan perilaku sehat ini sangatlah sulit apabila kita tidak mempunyai keinginan untuk merubahnya, perubahan ini di mulai dari hal-hal yang terkecil, dimulai dari diri sendiri dan di mulai dari sekarang juga, sehingga menjadi yang terbiasa dalam kehidupan sehari hari," ujar Bupati Sekadau Rupinus. 


Mengakhiri kunjungannya, Bupati Sekadau menandatangani prasasti ODF di halaman kantor desa Ensalang.


Deklarasikan Open Defecation Free (ODF) atau Desa Stop  Buang Air Besar Sembarangan (STOP BABS) di Desa Ensalang kecamatan Sekadau Hilir.(Foto: Tim Liputan)



Deklarasikan Open Defecation Free (ODF) atau Desa Stop  Buang Air Besar Sembarangan (STOP BABS) di Desa Ensalang kecamatan Sekadau Hilir.(Foto: Tim Liputan)



(yk/sr/Tim Liputan)

Rabu, 12 Agustus 2020

ALOYSIUS: Program Kesehatan Sudah Lama Ada, Dan Terus Di Tingkatkan

Wakil Bupati Sekadau Aloysius,SH.M.Si.


BORNEOTRIBUN | SEKADAU -- Bakti Sosial (Baksos) Pelayanan Kesehatan di desa Semabi, kecamatan Sekadau Hilir, Kabupaten Sekadau dihadiri Wakil Bupati Sekadau beserta Porkopimda kabupaten Sekadau, Rabu (12/08/2020). 


Bakti Sosial pelayanan kesehatan ini berupa, pemeriksaan ibu hamil, pemasangan KB, pemeriksa kesehatan dan Sunatan massal. Adapun untuk sunatan massal sendiri di ikuti oleh 62 orang anak. 


Kepala desa Semabi, Jamri, dalam sambutannya mengatakan ada beberapa hal yang perlu disampaikan. 


"Ada beberapa program kesehatan yang kita laksanakan hari ini, yaitu Sunatan massal, pemeriksaan kesehatan gratis dan pemeriksaan ibu hamil serta pemasangan KB," jelasnya. 


Kades menambahkan, desa Semabi adalah petani padi. Dan mengucapkan terimakasih kepada Dinas Pertanian dan pemerintah daerah kabupaten Sekadau. 


"Kita mengucapkan terimakasih kepada Dinas Pertanian karna telah mensuport petani padi di desa Semabi," ungkap Jamri. 


Sementara itu, kepala dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinkes PP dan KB) Kabupaten Sekadau, Henry Alpius mengatakan, program ini sudah dilaksanakan sesuai dengan perintah Pemda kabupaten Sekadau untuk memperhatikan kesehatan masyarakat terutama di desa terpencil. 


"Kita sudah melaksanakan program ini sesuai dengan yang diarahkan oleh pemerintah daerah, terutama di bidang kesehatan ibu hamil, program KB dan kesehatan masyarakat," jelas Henry Alpius


Menurut kepala dinas kesehatan Kabupaten Sekadau terkait pandemi covid-19, untuk kabuapaten Sekadau sendiri sampai hari ini (12/08/2020) masih zona hijau. 


"Kita harus menerapkan kehidupan baru dengan melaksanakan protokol kesehatan," imbau Henry. 


Wakil Bupati Sekadau, Aloysius dalam sambutannya mengatakan, program ini sudah ada beberapa tahun yang lalu dan merupakan salah satu program kerja yang sudah dibuat. 


"Program kesehatan ini sudah kita mulai dari beberapa tahun yang lalu, bukan baru sekarang, karna ini juga merupakan program kerja kita dan akan terus kita tingkatkan," kata Aloysius. 


Pada kesempatan ini, wakil bupati juga mengimbau kepada masyarakat supaya menerapkan kebiasaan kehidupan baru dengan mematuhi protokol kesehatan. 


"Kita mulai hidup sehat dari keluarga dan memulai hidup dengan kehidupan baru sesuai dengan protokol kesehatan, karna posisi kita masih mengalami pandemi covid-19," kata orang nomor dua di Kabupaten Sekadau ini. 


Mengakhiri kunjungan kerjanya Wakil Bupati beserta rombongan meninjau langsung pelaksanaan sunatan massal yang dilaksanakan di SDN 07 Semabi. (yk/i)

Sabtu, 08 Agustus 2020

22 Pasien Secapa AD Negatif Swab Test



BORNEOTRIBUN I JAKARTA - Antisipasi penyebaran virus corona, seluruh pasien di Secapa AD melakukan test swab pada 6 - 7 agustus 2020 dengan hasil 22 pasien yang dinyatakan negatif.

Menurut kadispenad, Nefra Firdaus dari total 1.308 pasien yang positif di secapa AD berkurang sebanyak 1.216 ( 92,9 % ) dan hingga saat ini masih tersisa sebanyak 92 orang atau 7,1 % pasien positif.

Sementara itu, pada jumat ( 7/8/20 ) 3 lagi Perwira mantan Secapa AD Donor-kan Plasma Darah-nya di RSPAD, sehingga total mantan Perwira Secapa AD pen-Donor Terapi Plasma Convalesence berjumlah 43 orang.


Penulis : Rilis / Liber
Editor    : Herman

Kamis, 06 Agustus 2020

Polri Edukasi Warga Binaan Pakai Masker


BORNEOTRIBUN I BELITANG, SEKADAU - Kendati kabupaten sekadau saat ini sudah berada di zona hijau, protokol kesehatan tetap di prioritaskan. 
Seperti halnya yang dilakukan bhabinkamtibmas Bripka Elfriza jajaran polsek belitang, melalui patroli dialogis mengedukasikan warga binaan untuk tetap menggunakan masker secara door to door.

Menurut Kapolsek Belitang IPTU Suritno apa yang dilakukan personelnya tersebut sebagai bentuk edukasi supaya warga tetap patuh akan protokol kesehatan. Dan warga juga diminta untuk menjaga kamtibmas serta bersama-sama mengantisipasi segala bentuk gangguan kriminalitas.

"Kami terus berupaya agar masyarakat dapat menerapkan protokol kesehatan untuk mencegah penyebaran Covid-19, salah satunya dengan menggunakan masker apabila keluar rumah ". Ujar Kapolsek. Kamis, 6/8/20 pagi.

Dengan kesadaran masyarakat untuk melaksanakan protokol kesehatan diharapkan dapat mencegah penyebaran Covid-19 di Kecamatan Belitang.

Penulis : Daiky
Editor    : Herman

Selasa, 04 Agustus 2020

Desa Setuntung Kecamatan Belitang Deklarasikan ODF Dan Stop BABS



BORNEOTRIBUN I BELITANG, SEKADAU - Bertempat di desa Setuntung Kecamatan Belitang telah dilaksanakan kegiatan deklarasi ODF (Open Defecation Free) atau stop buang air besar sembarangan (BABS). Selasa, 4/8/20.

Dalam kesempatan tersebut Kades Setuntung Saleh mengucapkan terimakasih kepada seluruh tamu undangan dan menyampaikan sambutan bahwa desa Setuntung siap menjadi desa ODF / stop BABS.

Dirinya mengucapkan terimakasih kepada seluruh tim dan panitia sehingga pelaksanaan kegiatan stop BABS hari ini berjalan lancar di desa Setuntung serta siap melanjutkan 5 pilar STBM ( Sanitasi Total Berbasis Masyarakat ) cuci tangan pakai sabun.

Begitu juga dengan Camat Belitang Hermansyah menyampaikan bahwa pelaksanaan deklarasi ODF / stop BABS desa Setuntung merupakan desa ketiga yang mewakili Kecamatan Belitang karena sebelumnya desa Menua Prama dan Maboh Permai sudah terlebih dahulu.

Senada dengan Camat, Plt. Kadis Kesehatan Henry Alpius menjelaskan ada beberapa faktor yang mempengaruhi kesehatan yakni dari lingkungan, perilaku, pelayanan kesehatan, keturunan karena desa Setuntung sudah bisa membuktikan sebagai desa dengan skala bebas buang air besar sembarangan (BABS).
Dalam kesempatan ini Bupati Sekadau Rupinus membuka secara simbolis kegiatan deklarasi ODF desa Setuntung serta memberikan apresiasi kepada masyarakat yang tidak memiliki jamban dan sudah memiliki wc pribadi disetiap rumah.

Terakhir Bupati mengucapkan terimakasih kepada panitia dan kerjasama yang baik antara instansi pemerintah maupun TNI, Polri sehingga kegiatan ODF berlangsung aman dan lancar serta masyarakat yang hadir juga menerapkan protokol kesehatan.

Selanjutnya Kapolsek Belitang IPTU Suritno dalam hal ini mendukung penuh pelaksanaan ODF dan Stop BABS di desa Setuntung serta berharap masyarakat dapat menerapkan protokol kesehatan dalam melakukan aktivitas setiap hari untuk mencegah Covid-19.

Personel Polsek juga disiagakan selama pelaksanaan kegiatan guna memberikan rasa aman, nyaman dan lancar selama pelaksanaan kegiatan deklarasi ODF dan peresmian dusun Sempetang desa Setuntung.

Untuk menutup rangkaian kegiatan dilakukan penandatangan prasasti oleh Bupati Sekadau serta penyerahan piagam stop BABS untuk desa Setuntung.

Turut menghadiri kegiatan Wabup Sekadau Aloysius, SH. M.Si, para pejabat SKPD Kab. Sekadau, Kepala Puskesmas Belitang dr. Christian, Kades se Kecamatan Belitang, tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh adat dan elemen masyarakat Belitang.

Penulis : Daiky / R. Hermanto / Mus
Editor    : Herman









Sabtu, 01 Agustus 2020

5 Warga Sekadau Negatif Covid- 19


Fhoto : Plt. Kadinkes Sekadau / Ist

BORNEOTRIBUN I SEKADAU - Plt. Kepala dinas kesehatan kabupaten sekadau, Hendry Alpius kembali mengumumkan terkait hasil rapid test terhadap 5 orang warga sekadau yang sudah menjalani pemeriksaan Swab melalui Pemeriksaan Polymerase Chain Reaction (RT PCR) Metode Real Time yang dilaksanakan oleh Laboratorium Rumah Sakit Universitas Tanjungpura Pontianak. Jumat, 31/7/20 kemarin.

Menurut Hendry, kabar yang mengembirakan kembali diterima gugus tugas kabupaten sekadau bawah ada hasil pemeriksaan Swab oleh Laboratorium RS Universitas Tanjungpura Pontianak yang hasilnya Negatif.

Berikut data warga yang sudah mendapatkan hasil swab :

1. Ny. D, Perempuan, Umur 38 Tahun Warga asal Desa Sungai 
Ringin Kecamatan Sekadau Hilir merupakan Tenaga Kesehatan 
RSUD Sekadau .

2. Tn. A, Laki-Laki, Umur 45 Tahun Warga Menawai Tekam
Kecamatan Belitang Hilir .

3. Ny. M, Perempuan, Umur 34 Tahun Umur 38 Tahun Warga asal
Desa Sungai Ringin Kecamatan Sekadau Hilir merupakan 
Tenaga Kesehatan Pada RSUD Sekadau

4. Tn. Y, Laki-laki, Umur 21 Tahun Warga Desa Tinting Boyok 
Kecamatan Sekadau Hulu .

5. Tn. I, Laki-laki , Umur 27 Tahun Warga Desa Empajak Kecamatan 
Belitang Hilir negatif.

Kelima orang yang Negatif Covid 19 ini telah dilakukan pengambilan 
sampel swab pada Tanggal 23 Juli 2020 Setelah diketahui pemeriksaan 
hasil Skerening melalui Repid Test nya Reaktif. 

Dengan hasil Swab Pemeriksaan Polymerase Chain Reaction Metode 
Real Time (RT PCR) yang dilaksanakan oleh Laboratorium RS Universitas 
Tangjungpura Pontianak maka hari ini Kabupaten sekadau telah mendapatkan 
hasil.


Penulis : Rilis / R. Hermanto
Editor    : Yakop

Kamis, 23 Juli 2020

Mewujudkan Kedisiplinan Aman Covid-19, Gubernur Ķalbar Webminar Bersama Kodam XII / Tanjungpura



BORNEOTRIBUN I PONTIANAK - Gubernur Kalimantan Barat  H. Sutarmidji menghadiri webminar yang dilaksanakan kodam XII / Tanjungpura dalam rangka Optimalisasi Pelaksanaan Operasi Pendisiplinan Guna Mewujudkan Masyarakat Produktif dan Aman Covid-19 dengan menerangkan bahwa kondisi di Provinsi Kalbar tingkat kesembuhan terhadap covid-19 98,89 persen dan yang meninggal sebanyak 4 orang 1,11 persen, di Data Analytic Room Kantor Gubernur Kalbar. Kamis, 23/7/20.

Dalam penyampaiannya, Gubernur Kalbar mendukung langkah-langkah optimalisasi operasi pendisiplinan.

“Hanya karena tidak ada kasus konfirmasi bukan berarti kita bebas covid”. Ujar Sutarmidji.


Gubernur Kalbar juga meminta pihaknya yang berada di daerah untuk melakukan rapid test kepada Kepala Daerah yang kurang antisipasi dalam menangani covid-19 ini. 

Selain itu, ada tindakan tegas bagi masyarakat yang tidak memakai masker akan diisolasi selama 1 minggu dan belum menerapkan denda, tapi kedepannya akan diterapkan.

Ia menjelaskan Sekolah akan melakukan Swab terhadap guru-guru, kemudian yang akan masuk terlebih dahulu anak kelas tiga (XII) dan menjalani rapid test.

“Kalau ada satu kasus saja disekolah, akan akan istirahatkan, sehingga sekarang saya saat ini beserta Polda dan Pangdam berupaya menjaga kondisi Kalbar dari covid-19”. Pungkasnya.


Penulis : Windy P 
Editor    : Herman









Senin, 13 Juli 2020

Kodam XII/Tpr dan Dinkes Kalbar Kembali Gelar Razia Masker



BORNEOTRIBUN I PONTIANAK  - Kodam XII/Tanjungpura melalui Kodim 1207/Berdiri Sendiri bersama Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat, Polda Kalbar serta Satpol PP kembali menggelar razia masker terhadap masyarakat yang tidak patuh pada protokol kesehatan. Razia masker kali ini dilaksanakan di area Taman Digulis, Jalan Ahmad Yani, Kota Pontianak. 

Upaya untuk mendisiplinkan masyarakat agar patuh terhadap protokol kesehatan ini dipimpin Kepala Dinas Kesehatan Prov. Kalbar, dr. Harisson. 

Kadinkes Provinsi Kalbar, Harisson mengatakan, dalam rangka menjaga kestabilan zero kasus konfirmasi Covid-19 yang ada di Pontianak, diharapkan kepada masyarakat lebih disiplin dalam menjalankan protokol kesehatan.

"Nah hari ini kita melakukan razia untuk mengingatkan masyarakat supaya mereka harus tetap memakai masker walaupun dalam aktivitas olahraga - olahraga ringan ". Katanya. Minggu, 12/7/20 kemarin.

Ia juga mengatakan, kepada masyarakat yang kedapatan tidak menggunakan masker langsung pihaknya akan melakukan pemeriksaan dan dilakukan Swab test.

"Kalau memang mereka yang tidak pakai masker nanti langsung kita Swab, lalu nanti hasilnya dikirim ke Laboratorium di Untan ". Ucapnya.

Ia menyampaikan, jika hasil swab nantinya terdapat kasus reaktif Covid-19. Pihak Dinas Kesehatan Provinsi Kalbar akan langsung melakukan isolasi terhadap masyarakat tersebut.

"Kita akan isolasi, lalu nanti kita akan lakukan treaching dan tracking terhadap keluarganya atau masyarakat disekitarnya ". Pungkasnya.


Penulis : Pendam XII/Tpr / Liber
Editor    : Herman

Hukum

Peristiwa

Kesehatan

Pemilu 2024

Lifestyle

Tekno