Berita Borneotribun.com: Kilang Minyak Hari ini -->
Tampilkan postingan dengan label Kilang Minyak. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Kilang Minyak. Tampilkan semua postingan

Minggu, 04 Februari 2024

Kilang Minyak Terbesar di Rusia Selatan Diserang Drone Ukraina

Kilang minyak perusahaan Lukoil di Volgograd, Rusia, 22 April 2022. (Foto: Reuters)
Kilang minyak perusahaan Lukoil di Volgograd, Rusia, 22 April 2022. (Foto: Reuters)
JAKARTA - Dua pesawat tak berawak asal Ukraina dilaporkan menyerang fasilitas pemrosesan utama kilang minyak terbesar di Rusia selatan pada Sabtu (3/2), demikian disampaikan seorang sumber di Kyiv kepada Reuters. 

Serangan ini merupakan bagian dari rangkaian serangan jarak jauh yang telah beberapa kali menyerang fasilitas minyak Rusia.

Sebelumnya, otoritas setempat di Rusia mengklaim berhasil memadamkan api yang berkobar di kilang minyak Volgograd setelah diserang oleh drone. 

Namun, produsen minyak Lukoil selaku pemilik kilang tersebut belum memberikan komentar resmi terkait insiden tersebut.

Sumber di Kyiv menjelaskan bahwa operasi yang dilakukan oleh dinas keamanan SBU berhasil menghantam fasilitas pemrosesan utama, yang jika tidak dihancurkan akan mengakibatkan penurunan signifikan dalam kapasitas produksi kilang tersebut. 

Reuters belum bisa memverifikasi secara langsung lokasi penyerangan drone tersebut.

Kilang minyak Volgograd menjadi sasaran terbaru dalam serangkaian serangan yang menargetkan berbagai fasilitas penting di Rusia. 

Pemerintah Ukraina menganggap infrastruktur semacam itu sebagai elemen kunci dalam strategi perang melawan Kremlin.

Sumber yang tidak disebutkan namanya dalam laporan Reuters menyatakan bahwa serangan-serangan semacam ini kemungkinan akan terus dilakukan.

"Dengan menyerang kilang minyak yang digunakan oleh kompleks industri militer Rusia, kami tidak hanya memotong rantai pasokan bahan bakar bagi peralatan musuh, tetapi juga mengurangi sumber pendanaan untuk anggaran militer Rusia," ujar sumber tersebut.

Jarak antara kota Kharkiv di Ukraina timur laut, dekat perbatasan dengan Rusia, dan kota Volgograd di Rusia selatan lebih dari 600 kilometer.

Jumat, 04 Juni 2021

Kebakaran Besar Kilang Minyak di Iran Masih Belum Padam

Kebakaran Besar Kilang Minyak di Iran Masih Belum Padam
Api berkobar di sebuah kilang minyak di ibu kota Iran, Teheran, 2 Juni 2021. (Foto: Vahid AHMADI / TASNIM NEWS / AFP)

BorneoTribun Internasional - Kebakaran besar di sebuah kilang minyak di dekat ibu kota Iran masih belum padam, Kamis (3/6). Para petugas pemadam kebakaran terus berjuang memadamkan api.

Kebakaran di kilang milik perusahaan pemerintah ini, Tondgooyan Petrochemical Co., mulai terjadi Rabu malam. Gumpalan besar asap hitam yang diakibatkannya mewarnai langit ibu kota.

Kantor berita SHANA mengatakan, kebakaran terjadi karena kebocoran di dua tangki limbah di fasilitas tersebut. Pihak berwenang secara tersirat awalnya mengungkapkan bahwa kebakaran itu mempengaruhi pipa gas minyak cair di kilang itu.

Menteri Perminyakan Iran Bijan Zanganeh mengunjungi lokasi kebakaran semalam. Meski ia berusaha meyakinkan publik bahwa api tidak akan mempengaruhi produksi, banyak warga Iran mengantre untuk mendapatkan bensin pada Kamis pagi, awal akhir pekan di Republik Islam tersebut.

SHANA juga mengutip juru bicara kilang Shaker Khafaei yang mengatakan pihak berwenang berharap api akan padam dengan sendirinya setelah bahan bakar habis dilalap si jago merah dalam beberapa jam mendatang.

Belum jelas apa yang memicu kebakaran itu. Suhu di Teheran mencapai hampir 40 derajat Celsius pada Rabu. Suhu tinggi pada musim panas di Iran pernah menyebabkan kebakaran di masa lalu.

Kebakaran itu terjadi pada hari yang sama kebakaran melanda kapal perang terbesar di Angkatan Laut Iran, yang kemudian tenggelam di Teluk Oman. [ab/uh]

Oleh: VOA

Kamis, 27 Mei 2021

Perusahaan Minyak Raksasa Ditekan untuk Tangani Perubahan Iklim

Perusahaan Minyak Raksasa Ditekan untuk Tangani Perubahan Iklim
Kilang Perusahaan Shanghai Gaoqiao di Shanghai, 22 Maret 2018. (Foto: dok)

BorneoTribun Internasional - Beberapa di antara perusahaan minyak terbesar dunia ditekan untuk bertindak lebih banyak dalam mengatasi perubahan iklim.

Para pemegang saham ExxonMobil, Rabu (26/5) memilih setidaknya dua anggota yang diusulkan oleh pengelola investasi global Engine No.1 untuk masuk di antara 12 anggota dewan direktur perusahaan itu.

Rig pengeboran minyak Royal Dutch Shell, Polar Pioneer, saat ditarik ke dermaga di Elliott Bay, Seattle. (Foto: dok).

Perusahaan pengelola itu mengemukakan dalam sebuah pernyataan awal pekan ini bahwa dewan membutuhkan “para direktur berpengalaman dalam transformasi industri energi yang sukses dan menguntungkan yang dapat membantu mengubah aspirasi untuk menangani risiko perubahan iklim menjadi rencana bisnis jangka panjang, bukan bahan pembicaraan.”

Para pemegang saham ExxonMobil juga mendukung proposal yang mewajibkan perusahaan untuk melaporkan aktivitasnya melobi terkait perubahan iklim.

“Kami telah mendengar dari para pemegang saham mengenai keinginan mereka untuk mempercepat kemajuan lebih lanjut di ExxonMobil dan kami sangat siap untuk mewujudkannya,” kata CEO perusahaan itu, Darren Woods, hari Rabu.

Juga Rabu (26/5), para pemegang saham Chevron menyetujui proposal untuk memangkas emisi Scope 3, yakni emisi yang dihasilkan dari penggunaan produk-produk suatu perusahaan.

Proposal itu tidak menetapkan target khusus mengenai seberapa besar pemangkasan emisi itu atau suatu tenggat.

Pada hari Rabu (26/5), sebuah pengadilan Belanda mengeluarkan putusan yang memerintahkan perusahaan Royal Dutch Shell untuk memangkas emisi karbon bersihnya hingga 45 persen pada tahun 2030 dibandingkan dengan level pada tahun 2019.

Kilang ExxonMobil di Baytown, Texas, 15 September 2008. (REUTERS / Jessica Rinaldi)

Tujuh organisasi lingkungan hidup mengajukan gugatan hukum terhadap Royal Dutch Shell dengan alasan perusahaan itu melanggar kewajibannya untuk mengurangi emisi karbon dioksida.

Dalam putusannya, Hakim Larissa Alwin menyatakan bahwa karena Royal Dutch Shell sekarang ini memiliki rencana untuk mengurangi emisi dan masih mengembangkan rencana itu, perusahaan tersebut tidak melanggar kewajibannya seperti yang dikemukakan para penggugat.

Tetapi hakim menyatakan pelanggaran terhadap kewajiban itu membayang, karena kebijakan perusahaan itu “tidak konkret, memiliki banyak kekurangan dan didasarkan pada pemantauan pembangunan sosial bukannya tanggung jawab perusahaan itu sendiri dalam mencapai pengurangan karbon dioksida.” [uh/ab]

Oleh: VOA

Minggu, 04 April 2021

Usai 3 Hari Dilalap Si Jago Merah, Kilang minyak milik Pertamina di Balongan Akhirnya Berhasil Dipadamkan

Usai 3 Hari Dilalap Si Jago Merah, Kilang minyak milik Pertamina di Balongan Akhirnya Berhasil Dipadamkan
Tim Emergency Pertamina sukses memadamkan api di area tangki kilang minyak Balongan, Indramayu, Jawa Barat.

BorneotTribun.com -- Kilang minyak milik Pertamina di Balongan, Indramayu mengalami kebakaran pada Senin (29/3/2021) dini hari.

Dilansir dari Kompas.com, seorang warga di Desa Balongan memberi kesaksian perihal insiden tersebut.

Sebelum ledakan terjadi pada Senin dini hari, cuaca yang sedang gerimis mendadak tercium aroma limbah yang kuat.

Para warga pun panik menyelamatkan diri saat akhirnya kilang minyak tersebut meledak keras.

Penyebab dari ledakan tersebut diduga karena kebocoran salah satu tangki kilang minyak.

Setelah 3 hari dilalap jago merah, akhirnya tangki kilang minyak Balongan bisa dipadamkan.

Dikutip Grid.ID dari TribunJakarta.com, PT Pertamina (Persero) sukses memadamkan titik api terakhir di tangki kilang minyak Refinery Unit (RU) VI Balongan.

Para warga pun panik menyelamatkan diri saat akhirnya kilang minyak tersebut meledak keras.

Penyebab dari ledakan tersebut diduga karena kebocoran salah satu tangki kilang minyak.

Setelah 3 hari dilalap jago merah, akhirnya tangki kilang minyak Balongan bisa dipadamkan.

Dikutip BorneoTribun dari TribunJakarta.com, PT Pertamina (Persero) sukses memadamkan titik api terakhir di tangki kilang minyak Refinery Unit (RU) VI Balongan.

Agus menjelaskan secara detail terkait pemadaman api pada tangki kilang minyak Balongan.

Tim emergency berhasil memadamkan api di T-301H pada pukul 01.30 WIB dini hari, diikuti T-301E pada 06.44 WIB, dan tangki T-301G pada 08.30 WIB.

Upaya pendinginan masih terus dilakukan oleh tim emergency agar titik-titik rawan dinyatakan aman.

Apabila tidak ada potensi api akan muncul kembali, persiapan untuk start up pengoperasian kilang minyak akan segera dilakukan.

"Terima kasih atas doa dan dukungan seluruh pihak dan masyarakat terkait penanggulangan insiden kebakaran di tangki T-301. Semoga Kilang Balongan dapat beroperasi kembali setelah inspeksi menyeluruh dilakukan," tukas Agus.

Selasa, 30 Maret 2021

Kilang Minyak PT Pertamina RU VI Balongan Terbakar

Kilang Minyak PT Pertamina RU VI Balongan Terbakar
Warga mengambil video dengan gawai miliknya saat terjadi kebakaran di kompleks Pertamina RU VI Balongan, Indramayu, Jawa Barat, Senin (29/3/2021) dini hari. ANTARA FOTO/Dedhez Anggara/hp.

BorneoTribun Jabar -- Kilang minyak PT Pertamina RU VI Balongan, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, terbakar pada Senin dini hari ini. 

Kebakaran masih berlangsung ketika berita ini disiarkan. 

Mengutip laman Pertamina, Kilang VI Balongan adalah kilang keenam dari tujuh kilang Direktorat Pengolahan PT Pertamina (Persero). 

Kegiatan bisnis utama di kilang ini adalah mengolah minyak mentah dari Duri dan Minas menjadi produk-produk BBM (Bahan Bakar Minyak), non BBM dan petrokimia. 

Kilang ini mulai beroperasi pada 1994 dan terletak di Indramayu atau sekitar 200 km arah timur Jakarta.(*)

Hukum

Peristiwa

Kesehatan

Pemilu 2024

Lifestyle

Tekno