Berita Borneotribun.com: Liga Champions Hari ini -->
Tampilkan postingan dengan label Liga Champions. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Liga Champions. Tampilkan semua postingan

Minggu, 10 Maret 2024

Real Madrid Peraih Trofi 14 Kali Liga Champion, Performa Menurun, Bagaimana Bisa?

Real Madrid Peraih Trofi 14 Kali Liga Champion, Performa Menurun, Bagaimana Bisa?
Real Madrid Peraih Trofi 14 Kali Liga Champion, Performa Menurun, Bagaimana Bisa?
JAKARTA - Sangat menyedihkan untuk mengakui bahwa penampilan Real Madrid di pertandingan babak 16 besar Liga Champions melawan RB Leipzig mengecewakan. Tim kuat Spanyol ini terlihat membatasi serangan dan tampak rentan dalam pertahanan. 

Terlepas dari rekor mereka sebagai juara 14 kali, performa mereka jauh dari kata dominan. Meski demikian, mereka berhasil lolos ke perempat final melalui dua leg, meski dengan selisih tipis.

Kita pasti bertanya-tanya ‘ mungkinkah tim selevel Real Madrid, yang dinilai tak terkalahkan akan bertanding dengan gaya permainan di bawah standar?’

Tidak peduli seberapa bagus permainan lawan, seberapa berani upaya mereka, atau berapa banyak peluang mencetak gol yang mereka ciptakan, ada perasaan mendasar bahwa Real pasti jadi pemenang. 

Kenyataan ini menakutkan yang bisa menjatuhkan mental pemain sepak bola, seolah apa yang mereka persiapkan sia-sia. Tapi apakah prediksi yang Anda pikirkan tentang Real Madrid meleset? Mungkin Anda perlu mengadu analisa tersebut ke situs fun88.

Kronologi

Awalnya Real Madrid unggul tipis berkat gol kemenangan luar biasa Brahim Diaz di leg pertama, ada harapan bagi Real untuk memamerkan kualitas mereka di kandang sendiri. 

Namun, tim asuhan Carlo Ancelotti secara mengejutkan mengadopsi pendekatan pasif, gagal menghasilkan satu tembakan tepat sasaran di babak pertama dan kesulitan menemukan inspirasi bahkan setelah jeda.

Di luar dugaan, justru tim tamu yang menikmati peluang mencetak gol terbaik. Kiper Andriy Lunin menunjukkan ketangkasannya dengan penyelamatan mengesankan dari Xavi Simons, sementara Lois Openda nyaris mengkonversi peluang menjanjikan.

Meski penampilan mereka buruk, Real masih menemukan cara untuk memecah kebuntuan. Dilepaskan oleh umpan tepat dari Toni Kroos tepat setelah satu jam berlalu, Jude Bellingham melonjak ke depan, menunda pengirimannya hingga momen yang tepat untuk menemukan Vinicius Junior, yang dengan tenang memasukkan bola ke gawang dengan sentuhan pertamanya.

Seharusnya itu bisa memastikan kemenangan, namun hanya empat menit kemudian, Leipzig berhasil menyamakan kedudukan. 

Kapten mereka Willi Orban mengalahkan Nacho Fernandez untuk menyambut umpan silang David Raum dan menyundul bola melewati Lunin. 

Hal ini menyamakan skor dan membuka 20 menit terakhir yang menegangkan, saat Real Madrid mempertahankan keunggulan satu golnya dalam pertandingan tersebut.

Di saat-saat terakhir pertandingan, Dani Olmo nyaris memaksa perpanjangan waktu, tendangannya membentur mistar gawang pada menit ke-92. Namun, yang patut disyukuri adalah Real Madrid mampu bertahan dan mengamankan tempat di perempat final untuk yang ke-12 kalinya dalam 14 musim terakhir.

Real Terlalu Berpuas Diri?

Leipzig punya banyak alasan untuk percaya bahwa mereka bisa mengalahkan Real. Hanya dua minggu sebelumnya, gol Leipzig dianulir, dan Lunin melakukan sembilan penyelamatan luar biasa, menyamai rekor Madrid di kompetisi tersebut. Pada Rabu malam, Leipzig kembali membombardir gawang Real Madrid dengan 20 tembakan yang luar biasa, namun penyelesaian akhir yang buruk terbukti menjadi kejatuhan mereka.

Kemajuan Real dalam pertandingan ini pada akhirnya bergantung pada momen yang sangat cemerlang, mengingatkan pada kemenangan mereka di leg pertama di Jerman. Namun, mereka sangat sadar bahwa mereka tidak bisa berpuas diri dan harus memberikan penampilan yang lebih kuat, apapun lawan mereka berikutnya.

Real memiliki sejarah dalam mengatasi penampilan buruk untuk meraih kemenangan di Liga Champions, sebagaimana dibuktikan dengan kemenangan mereka pada tahun 2022. 

Namun demikian, pengamatan lebih dekat terhadap penampilan mereka selama beberapa bulan terakhir menunjukkan pola yang membingungkan.

Mereka baru-baru ini menerima tiga hasil imbang dalam empat pertandingan terakhir mereka di semua kompetisi, dengan setiap pertandingan membuat mereka ditahan di sebagian besar pertemuan. Real tidak bisa hanya mengandalkan tekad dan ketahanan mereka yang tak tergoyahkan dalam menghadapi masa-masa sulit. 

Meskipun keunggulan mereka di liga domestik mungkin cukup untuk mengamankan kemenangan, mereka harus memahami bahwa di Liga Champions, mereka membutuhkan lebih dari sekadar keberuntungan untuk maju lebih jauh. (*)

Jumat, 21 Agustus 2020

Siapakah Wasit yang Bakal Pimpin Final Liga Champions 2020

Daniele Orsato memberi kartu merah ke Paul Pogba saat duel MU vs PSG musim lalu. (Foto: AFP/PAUL ELLIS)


BORNEOTRIBUN - UEFA menunjuk wasit yang akan memimpin laga final Liga Champions antara Paris Saint-Germain kontra Bayern Munich. Dia adalah Daniele Orsato dari Italia.

Partai pamungkas Liga Champions 2019/2020 mempertemukan PSG vs Bayern. Laga perebutan trofi Si Kuping Besar itu dijadwalkan berlangsung di Estadio da Luz, Portugal, Senin (24/8/2020) dini hari WIB.


Menatap laga PSG vs Bayern, UEFA pada Kamis (20/8) mengumumkan nama wasit yang akan memimpin jalannya babak final Liga Champions. Orsato yang ditunjuk sebagai pengadil lapangan di laga tersebut.


Melansir laman resmi UEFA, ini akan menjadi laga final Liga Champions pertama yang dipimpin Daniele Orsato. Sebelumnya, wasit 44 tahun itu sudah delapan kali memimpin pertandingan di kompetisi tersebut musim ini.


Selain di Liga Champions, Orsato juga pernah memimpin laga di Liga Europa musim ini. Dia turut tercatat menjadi wasit keempat di babak final Liga Europa 2018/2019 yang mempertemukan Chelsea vs Arsenal.


Baik PSG dan Bayern sudah bukan menjadi tim yang asing buat Orsato. Kedua klub tersebut pernah menjalani pertandingan yang dipimpin wasit kelahiran 23 November 1975 tersebut.


Orsato tercatat sudah tiga kali memimpin duel Bayern saat Die Roten tampil di Liga Champions dalam beberapa musim terakhir. Mulai dari laga Bayern vs Sevilla di leg pertama perempatfinal tahun 2018, duel Bayern vs Benfica yang berakhir dengan kemenangan Thomas Mueller dkk 5-1 pada babak grup musim 2018/2019, hingga pertandingan Bayern vs Liverpool di Allianz Arena musim lalu ketika jawara Bundesliga itu tumbang 1-3 dari The Reds.


Ada pun PSG telah dua kali menjalani pertandingan yang dipimpin Orsato di Liga Champions. Laga Les Parisiens dengan Orsato sebagai wasitnya pertama kali berlangsung kala mereka menang telak 5-0 atas Glasgow Celtic di babak grup tahun 2017.


Daniele Orsato turut menjadi pengadil lapangan kala PSG menang 2-0 atas Manchester United di Old Trafford pada babak 16 besar Liga Champions musim lalu. Di laga tersebut, Orsato memberi kartu merah kepada penggawa Setan Merah, Paul Pogba.

Daniele Orsato ditunjuk sebagai wasit final Liga Champions antara PSG vs Bayern. (Foto: AFP/ODD ANDERSEN)


Hukum

Peristiwa

Kesehatan

Pemilu 2024

Lifestyle

Tekno