Berita Borneotribun.com: Longsor Hari ini -->
Tampilkan postingan dengan label Longsor. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Longsor. Tampilkan semua postingan

Rabu, 15 Maret 2023

Koramil 1202-01/B Salurkan Sembako Ke warga Terdampak Banjir

Penyerahan bantuan warga terdampak bencana.
Bengkayang, Kalbar - Jajaran Koramil 01/Bengkayang Kesatuan Kodim 1202 Singkawang menyalurkan sejumlah bantuan Sembako kepada Warga terdampak Banjir di tiga wilayah kecamatan Bengkayang, Teriak dan Kecamatan sungai Betung.

Bantuan sembako dilakukan jajaran Anggota Koramil dan Babinsa dipimpin Pjs Danramil 01/Bengkayang Pelda Yovinus.

“Kami turun langsung memberikan Bansos berupa sembako kepada warga khususnya yang terdampak banjir dan rumahnya yang terkena tanah longsor,” ungkap Pelda Yovinus, Rabu (15/3/2023).

Pjs.Danramil 01 Bengkayang Pelda Yovinus Penyaluran Bantuan sembako Atas perintah langsung dari Atasan.

“Seperti yang di perintahkan oleh Komandan Kodim 1202/Skw Letkol Kav I Nyoman Artawa.,S.Sos kepada jajaran Danramil dan Babinsa di wilayah kabupaten Bengkayang, selalu siap siaga dalam menghadapi situasi bencana alam diwilayah,” kata Yovinus. 

Lanjut Yovinus, penyaluran bantuan skala prioritas kepada wilayah binaan Kecamatan Bengkayang, Kecamatan Sungai Betung, Kecamatan Teriak.

“Penyerahan  secara langsung dari pintu ke pintu rumah yang di dampingi oleh perangkat Desa setempat,” jelasnya. 

Pelda Yovinus menambahkan
Kegiatan kodim 1202 Singkawang melalui Koramil 01 Bengkayang ini sebagai bentuk  kepedulian TNI kepada masyarakat dalam mengatasi kesulitan warga binaan dima  pada tanggal 06 Maret 2023 yang lalu ketiga wilayah tersebut  terdampak tanah longsor dan banjir.

Oleh : Rinto Andreas
Editor : R. Hermanto 

Senin, 13 Maret 2023

Curah Hujan Tinggi di Kota Sanggau, Bupati Minta Warga Waspada Longsor

Curah Hujan Tinggi di Kota Sanggau, Bupati Minta Warga Waspada Longsor
Bupati Sanggau, Paolus Hadi Tinjau Lokasi Longsor.

SANGGAU, KALBAR - Bupati Sanggau, Paolus Hadi mengingatkan warga yang mendirikan rumah atau bangunan di atas lereng maupun bukit untuk waspada ancaman longsor. Hal itu mengingat curah hujan saat ini cukup tinggi di Kota Sanggau.

“Kita belajar dari kejadian yang ada ini, jangan sampai kita lengah, saya minta tetap waspada,” pinta Bupati Sanggau, Paolus Hadi disela-sela meninjau lokasi tanah longsor di Kelurahan Tanjung Sekayam, Kecamatan Kapuas. Minggu (12/3/2023).

“Dulu mungkin kita tidak pernah berpikir yang tinggal di lereng itu akan ada masalah, tapi kondisi saat ini memaksa kita untuk waspada karena sudah ada warga kita yang rumahnya retak akibat pergeseran tanah,” kata Bupati Sanggau Paolus Hadi.

Kepada dinas terkait lanjut dikatakan Bupati Sanggau meminta segera turun tangan memberikan bantuan-bantuan kepada para korban.

“Saya minta besok sudah ada dinas yang dukung memberikan bantuan. Dinas Sosial, Dinas LH, BPBD, Dinas CK dan BM saya minta bantu warga, jangan lagi menunggu lama,” pungkasnya.

(Liber/Alfian)

Senin, 06 Maret 2023

Longsor, Jalan Bengkayang - Singkawang Ditutup Sementara

Longsor.
Bengkayang, Kalbar - Hujan deras sejak dini hari, Minggu (5/3/2023)  menyebabkan tanah longsor. Hampir sebagian Badan Jalan Bengkayang-Singkawang di Simpang Riam Desa Cipta Karya, Kecamatan Sungai Betung Kabupaten Bengkayang, Kalbar tertutup material longsor.

Tanah longsor kemudian di  tangani cepat Aparat TNI-POLRI pemerintah daerah Kabupaten Bengkayang dengan mengerahkan alat berat dan sejumlah personil gabungan.

Danramil 01 Bengkayang, Pelda Yovinus menjelaskan tanah longsor terjadi akibat tingginya curah hujan di daerah setempat.

“Dalam Kegiatan ini personil kami bersama Polri serta Forkopicam dan pemerintah daerah sama - sama melaksanakan pembersihan guna melancarkan aktivitas masyarakat bekas Longsor yang menutup akses ruas jalan Bengkayang -Singkawag," Ungkap Yovinus.

Selain bencana longsor, pihaknya saat ini juga sedang rutin memantau wilayah rawan bencana dengan melakukan kesiapsiagaan di wilayah kerja koramil 01 Bengkayang .

“Kami tetap siapa memantau perkembangan cuaca di tiga wilayah di bawah naungan koramil 01 Bengkayang wilayah kodim 1202 Singkawang yakni kecamatan Bengkayang, Teriak dan Sung betung," Ujarnya.

Sementara itu, Kapolsek Sungai Betung Iptu Pariani mengatakan akibat longsor, jalan arah Bengkayang ke Singkawang dan sebaliknya untuk sementara ditutup selama pembersihan material longsor.

"Saya sudah menghubungi Kepala BPBD Kabupaten Bengkayang untuk meminta alat berat dan mobil pemadam sehingga proses pembukaan jalan dapat dilakukan lebih cepat. Semoga dengan cepat alat berat didatangkan akses ini segera dibuka dan lancar kembali," Tukas Kapolsek.

Oleh : Rinto Andreas
Editor : R. Hermanto 

Longsor Menerjang Rumah di Singkawang Barat: Milik Mat Sohid Rusak Parah Akibat Hujan Lebat

Longsor Menerjang Rumah di Singkawang Barat: Milik Mat Sohid Rusak Parah Akibat Hujan Lebat
Longsor Menerjang Rumah di Singkawang Barat: Milik Mat Sohid Rusak Parah Akibat Hujan Lebat.

SINGKAWANG, KALBAR - Sebuah rumah yang terletak di Jalan A. Yani Gang Batu Mas Rt. 32 Rw. 13, Kelurahan Pasiran, Kecamatan Singkawang Barat mengalami kerusakan akibat longsor.

Longsor terjadi pada Minggu dini hari sekitar pukul 03.00 WIB saat curah hujan yang tinggi.

Rumah yang rusak akibat longsor adalah milik Mat Sohid.

Kompol Raden Mahendra, Waka Polres Singkawang, yang berada di lokasi kejadian mengatakan bahwa rumah korban mengalami kerusakan pada dinding ruang tamu/ruang keluarga dan dinding dapur akibat longsor. "Tidak ada korban jiwa dari kejadian ini, namun kerugian materil belum dapat ditaksir," katanya.

Menurutnya, ini sudah kedua kalinya terjadi longsor di lokasi tersebut. "Jika hujan lebat masih terjadi, kemungkinan longsor masih terjadi dan bisa menimpa beberapa rumah warga lagi," ujarnya.

Untuk itu, dia mengimbau kepada warga yang tinggal di daerah rawan longsor untuk selalu waspada.

Editor: Yakop

Rabu, 25 Januari 2023

Tingginya Curah Hujan, Jalan Cupang Gading - Mondi Putus

Kondisi jalan penghubung Desa Cupang - Desa Mondi yang terputus karena longsor (Doc TRC BPBD Sekadau).
Sekadau, Kalbar - Tingginya curah hujan mengakibatkan jalan lintas Desa Cupang Gading menuju Desa Mondi yang terletak di Dusun Cupang Gading putus karena longsor pada Senin (24/1/2023) sekitar pukul 00.15 Wib.

Menanggapi informasi tersebut, Kepala Pelaksanaan BPBD Kabupaten Sekadau Ahmad Suryadi melalui TRC BPBD melaksanakan monitoring dan pengecekan kelapangan.  berkoordinasi dengan pihak terkait dalam upaya menindak lanjuti kejadian tersebut.

"Benar, Kecilnya diameter gorong-gorong yang dibuat dari pipa, karena tersumbat sampah dan ranting kayu yang membuat jalan tersebut digenangi air, sehingga derasnya air menyebabkan jalan tersebut putus karena Longsor dengan panjang 4 meter dan lebar 6 meter," Ujarnya saat dikonfirmasi media ini, Rabu (25/1/2023).

Tim TRC BPBD didampingi Kepala Dusun Cupang Gading, Fransiskus Tono berkoordinasi dengan pihak terkait dalam upaya menindak lanjuti kejadian tersebut.

"Cuaca saat ini tidak menentu, warga untuk selalu waspada. Untuk sementara hanya bisa lewati pejalan kaki, belum bisa pakai kendaraan," Ujar Tono.

Oleh : R. Hermanto/Mus/TRC BPBD 

Senin, 09 Januari 2023

Dinding Penahan Tanah Mapolres Sekadau Mengalami Longsor

Dinding Penahan Tanah Depan Mako Polres Sekadau Longsor
Dinding Penahan Tanah Depan Mako Polres Sekadau Longsor.
Sekadau - Akibat guyuran hujan yang cukup deras, dinding penahan tanah Mapolres Sekadau yang terletak di Jalan Merdeka Timur nomor 01 mengalami longsor, Senin 9 Januari 2023 sore.

Pemandangan tersebut menjadi perhatian warga yang melintas, demikian pula foto longsoran dinding penahan tanah Mapolres Sekadau viral di media sosial disertai beragam komentar dan tanggapan.
Dinding Penahan Tanah Depan Mako Polres Sekadau Longsor
Dinding Penahan Tanah Depan Mako Polres Sekadau Longsor.
Saat dikonfirmasi, Kapolres Sekadau AKBP Suyono, S.I.K, S.H, M.H dalam keterangannya membenarkan kejadian longsor atas dinding penahan tanah tersebut.

“Longsor terjadi sekitar pukul 16.30 Wib, diperkirakan akibat hujan deras,” kata Kapolres Sekadau usai memantau langsung lokasi kejadian didampingi beberapa personel.

Akibat longsor tersebut, dinding penahan tanah sepanjang 20 meter runtuh dan retak, sementara jaringan kabel listrik disekitarnya ikut mengalami kerusakan. 
Dinding Penahan Tanah Depan Mako Polres Sekadau Longsor
Dinding Penahan Tanah Depan Mako Polres Sekadau Longsor.
Kapolres Sekadau menyatakan, renovasi akan segera dilakukan untuk memperbaiki dinding penahan tanah agar kondisinya kembali seperti semula.

“Sementara waktu, seluruh aktivitas di sekitar dinding penahan tanah yang longsor dihentikan untuk menghindari segala sesuatu yang tidak diinginkan," ujar Kapolres Sekadau.

(Yakop/Mul)

Hujan Lebat Sore Ini, Tebing halaman depan Mapolres Sekadau Longsor

Hujan Lebat Sore Ini, Tebing halaman depan Mapolres Sekadau Lonsor
Tebing halaman depan Mapolres Sekadau Longsor. (Foto Istimewa)
Sekadau - Hujan lebat pada sore hari (9/1/2023) menyebabkan tebingan halaman depan Mapolres Sekadau, Kalimantan Barat Longsor. Hal itu diungkapkan warga Sekadau, Sucipto.

Sucipto menceritakan, saat dirinya pulang melewati jalan depan Mapolres Sekadau tebing itu udah Longsor. 

"Tebingan depan Polres udah Lonsor. Pagi tadi baik, pas sore tadi lewat setelah hujan aku pantau udah Longsor. Mungkin Lonsor karena hujan lebat tadi," cerita Sucipto. 

Ia mengatakan, beton penahan tanah retak semua, sampai jatuh kebawah. 

Sementara dikutip dari Suara Kalbar, Kapolres Sekadau, AKBP Suyono membenarkan atas kejadian longsornya tebing pagar.

"Ya, tadi sore sekitar pukul 16.30 Wib,” ungkap Kapolres.

Dikatakan Kapolres, setelah hujan reda pihaknya akan melakukan segera perbaikan tembok tebing pagar.

“Sekarang melarang anggota untuk mendekati, untuk hindari tebing mau tanahnya longsor,” ujar Kapolres.

(Yakop/Sb)

Rabu, 19 Oktober 2022

Polisi Buka Opsi Penyelidikan Longsornya Jalan Nasional Di Satui

Banjarmasin, Kalsel - Kepolisian Daerah Kalimantan Selatan membuka opsi penyelidikan peristiwa longsornya jalan nasional di Kecamatan Satui, Kabupaten Tanah Bumbu, yang memutus akses kendaraan pada jalur utama dari Kota Banjarmasin ke Batulicin dan sebaliknya.

"Polisi pasti turun melakukan penyelidikan atas kejadian tersebut untuk mengetahui penyebab longsornya," kata Kepala Bidang Humas Polda Kalsel Komisaris Besar Polisi Mochamad Rifa'i di Banjarmasin, Selasa.

Pada kesempatan sebelumnya, Kepala Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) Kalimantan Selatan Syauqi Kamal mengatakan longsor yang terjadi di Satui akibat adanya perubahan lingkungan di sekitar jalan nasional.

"Lebih dulu ada jalan nasional daripada tambang," ujarnya.

Sedangkan Direktur Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Kalimantan Selatan Kisworo Dwi Cahyono menyatakan jika dilihat dari peta, titik longsor lokasinya dihimpit dua perusahaan tambang batu bara.

"Jarak area longsor dengan galian terbengkalai hanya kisaran 19 meter. Lalu, jarak lubang tambang dengan permukiman penduduk sekitar 42 meter, sedangkan dengan aktivitas galian aktif 183 meter," kata Kisworo.

Sejak longsornya badan jalan nasional di titik kilometer 171 Simpangan Jombang, Desa Satui Barat, Kecamatan Satui, Tanah Bumbu, pada 28 September 2022, hingga kini arus lalu lintas terganggu.

Satuan Lalu Lintas Polres Tanah Bumbu mengalihkan kendaraan melewati jalan alternatif karena badan jalan yang longsor sangat berbahaya untuk dilalui.

Adapun jalan alternatif untuk kendaraan roda enam atau lebih dari arah Batulicin menuju Banjarmasin diarahkan masuk simpang tiga Jombang, jalan houling HB belok kiri menuju jembatan HB keluar simpang empat Sumpul menuju jalan poros Satui.

Kemudian untuk arah Banjarmasin menuju Batulicin diarahkan masuk simpang empat Sumpul ke jembatan HB terus menuju jalan houling JB melewati simpang empat pos Pama terus menuju underpass JB keluar jalan poros Satui.

Sementara bagi kendaraan roda empat atau mobil penumpang diarahkan melewati jalan poros Satui Km 171 dengan tetap mengikuti arahan petugas.

Oleh : Firman/Antara
Editor : Yakop

Arsip foto - Seorang pengendara sepeda motor melintas di jalan nasional Ahmad Yani Km 171 yang longsor di Kecamatan Satui, Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan, Rabu (28/9/2022). Putusnya ruas jalan nasional tersebut disebabkan tanah longsor yang diduga dampak dari aktivitas tambang batu bara yang berada di samping jalan. ANTARA FOTO/Bayu Pratama S/foc.

Senin, 19 September 2022

Pencarian Hari ke-3 Korban Longsor PETI, Ditemukan 4 Meninggal dan 8 Masih Hidup

Info Pencarian Hari ke-3 Korban Longsor PETI, Ditemukan 4 Meninggal dan 8 Masih Hidup
Pencarian Hari ke-3 Korban Longsor PETI, Ditemukan 4 Meninggal dan 8 Masih Hidup. (BorneoTribun/Rinto Andreas)
BorneoTribun Bengkayang - Kapolres Bengkayang AKBP Dr.Bayu Suseno,SH,SIK,MM,MH, sudah tiga hari berada dilokasi longsor bersama aparat terkait untuk melakukan operasi kemanusiaan evakuasi korban yang diduga masih tertimbun longsor di Ds. Buduk Sempadang, Kec. Selakau Timur, Kabupaten Sambas.
Berita Polisi Pencarian Hari ke-3 Korban Longsor PETI, Ditemukan 4 Meninggal dan 8 Masih Hidup
Pencarian Hari ke-3 Korban Longsor PETI, Ditemukan 4 Meninggal dan 8 Masih Hidup. (BorneoTribun/Rinto Andreas)
Bayu Suseno kepada awak media Minggu pagi (18/09/2022) menjelaskan, korban meninggal yang semula diperoleh info bertambah 1 orang pada hari Sabtu tgl 17 September 2022.

“Namun pada hari Minggu tgl 18 September 2022 jam 09.00 wib diperoleh informasi lagi bahwa korban kritis dari Selakau Timur yang diduga MD ternyata kondisinya masih hidup dan sekarang sudah rawat jalan di rumahnya di Kec Selakau Timur Kab Sambas," pungkasnya.

Kapolres Bayu Suseno memastikan sampai evakuasi hari minggu pagi ini (18/09/2022) untuk sementara tercatat korban meninggal dunia ada 4 orang dan yang selamat 8 orang.
Berita Pencarian Hari ke-3 Korban Longsor PETI, Ditemukan 4 Meninggal dan 8 Masih Hidup
Pencarian Hari ke-3 Korban Longsor PETI, Ditemukan 4 Meninggal dan 8 Masih Hidup. (BorneoTribun/Rinto Andreas)

Adapun nama 4 orang yang meninggal akibat tertimbun tanah longsor, yakni:

  1. Hermanus, Tempat Tgl. Lahir : terindak, 15 Desember 1980.Jenis Kelamin : Laki – laki Agama : Kristen Pekerjaan : Swasta Alamat : Dsn. Benawa Bakti Rt/Rw : 007/002 Desa Monterado Kec. Monterado.
  2. Yohanes naga als oot, TTL : pakucing I, 10-04-2003 Agama : Katholik Pekerjaan: petani/pekebun Alamat: dusun pakucing I, RT. 001/RW. 001 desa Gerantung Kec. Monterado kab. Bengkayang.
  3. Piko, Sejaruk param Kec. Lembah Bawang, Kab Bengkayang.
  4. Tumin, Selakau Tua Kec. Selakau Timur, Kab Sambas.

Korban selamat jumlah 8 orang Peristiwa tanah longsor, yaitu :

  1. Martinus, Alamat : Dsn. Taepi Rt/rw : 005/001 Desa Monterado Kec. Monterado.
  2. Makarno, Alamat : Dsn. Taepi Rt/rw : 005/002 Desa Monterado Kec. Monterado HP. 083126053937
  3. Pitrus Ipit als Pak Reval, Alamat : Dsn. Benawa Bakti Desa Monterado Kec. Monterado.
  4. Benediktus Ayen, Dsn. Benawa Bakti Desa Monterado Kec. Monterado.
  5. Bombat, Dsn. Benawa Bakti Desa Monterado Kec. Monterado.
  6. Yohanes Rudi, alamat Pakucing 1 rt/rw: 001/001 Ds. Gerantung kec. Monterado.
  7. Basuni Iyeng, alamat Pakucing 1 rt/rw: 001/001 Ds. Gerantung kec. Monterado.
  8. Aldo Firdaus, alamat Pakucing 1 rt/rw: 002/001 Ds. Gerantung kec. Monterado
Pencarian Hari ke-3 Korban Longsor PETI, Ditemukan 4 Meninggal dan 8 Masih Hidup
Pencarian Hari ke-3 Korban Longsor PETI, Ditemukan 4 Meninggal dan 8 Masih Hidup. (BorneoTribun/Rinto Andreas)
Lanjut kata Bayu, dalam operasi kemanusiaan ini setiap pagi tepat Jam 07.00 wib anggota Tim Polres Bengkayang melaksanakan apel pagi dan sarapan pagi di Posko Penanggulangan Bencana. Tim dibagi menjadi 2 Regu.

Kemudian pada Jam 08.00 s/d 15.00 wib anggota Regu 1 Tim Polres Bengkayang akan melakukan upaya evakuasi korban dengan cara manual di lokasi longsornya tanah (yang telah dikeruk menggunakan eksavator pada hari pertama).

Jam 08.00 s/d 12.00 Wib Regu 2 melakukan penyisiran di hutan di sekitar TKP untuk mencari dan menemukan korban yang mungkin berhasil menyelamatkan diri ke dalam hutan utk diberikan pertolongan.

Ketika ditanya, apakah TKP longsor tersebut masuk wilayah kabupaten Sambas atau Bengkayang. Bayu mengatakan hanya Bupati Sambas dan Bupati Bengkayang yang tahu TKP itu masuk wilayah Kabupaten mana.

"Bila TKP masuk Kab Bengkayang maka Polres Bengkayang yang akan lakukan penyidikan," tandas Bayu.

Namun sebaliknya apabila TKP masuk wilayah Kab Sambas, maka Polres Sambas yang akan lakukan penegakan hukumnya. "Kami masih menunggu keputusan dari kedua Bupati tersebut," jelas Bayu.

Reporter : Rinto Andreas

Minggu, 18 September 2022

Pencarian Hari Ke-2 Korban Longsor Aktivitas PETI, Lima Orang Ditemukan Meninggal

Pencarian Hari Ke-2 Korban Longsor Aktivitas PETI, Lima Orang Ditemukan Meninggal
Tim SAR gabungan saat melakukan pencarian pada hari kedua pencarian, ada sekitar 13 orang menjadi korban. Delapan orang selamat dan lima lainnya ditemukan meninggal dunia sesaat setelah longsor di kawasan Peti Kabupaten Bengkayang, Kamis malam (15/9).
BorneoTribun Bengkayang - Kepala Kantor SAR Pontianak, Kalbar, Yopi Haryadi menyatakan, hingga hari kedua pencarian tim SAR gabungan menemukan lima korban tanah longsor aktivitas pertambangan emas tanpa izin (Peti) di Desa Kinande, Kecamatan Lembah Bawang, Kabupaten Bengkayang ditemukan dalam keadaan meninggal.

"Hingga saat ini tercatat korbannya sebanyak 13 orang, delapan ditemukan selamat, lima orang meninggal," kata Yopi Haryadi dalam keterangan tertulisnya di Pontianak, Sabtu.

Dia menjelaskan, hingga hari kedua pencarian, ada sekitar 13 orang menjadi korban. Delapan orang selamat dan lima lainnya ditemukan meninggal dunia sesaat setelah longsor di kawasan Peti tersebut.

"Hari ini kami hentikan pencarian setelah dilakukan oleh tim SAR gabungan yang dibantu menggunakan alat berat berupa eksavator dari BPBD Kabupaten Bengkayang, dan kami tidak menemukan tambahan korban jiwa," ujarnya.

Selain itu pihak keluarga juga tidak merasa kehilangan anggota keluarganya. "Setelah dilakukan evaluasi bersama, tim SAR gabungan memutuskan menghentikan pencarian," katanya.

Adapun, data korban meninggal, yakni warga Kabupaten Bengkayang, atas nama Picko (27) warga Desa Sejaruk, Kecamatan Lembah Bawang, kemudian, Hermanus (42) warga Dusun Benawa Bakti, Kecamatan Monterado, Mayanto (23) warga Desa Grantung, Kecamatan Monterado, kemudian Oot (22) warga Kecamatan Selakau Timur, Kabupaten Sambas, dan Apok (40).

Dia menambahkan, korban yang tertimbun itu, saat mendulang atau mencari emas menggunakan peralatan tradisional, Kamis malam (15/9).

(Rinto Andreas/Ant)

Jumat, 16 September 2022

Foto, Sekitar 20 Orang Tertimbun Tanah Longsor di Lobang PETI

Diduga sekitar 20 Orang Tertimbun Tanah Longsor di Lobang gelondongan PETI Kabupaten Bengkayang, Kalbar. Polisi berupaya mengevakuasi korban.
Lokasi Tanah Longsor di Lobang gelondongan PETI di Dusun Sencupu, Desa Kinande, Kecamatan Lembah bawah, kabupaten Bengkayang
Lokasi Tanah Longsor di Lobang gelondongan PETI di Dusun Sencupu, Desa Kinande, Kecamatan Lembah bawah, kabupaten Bengkayang, Kalbar. (BorneoTribun/Rinto Andreas)
BorneoTribun Bengkayang - Diduga sekitar 20 orang tertimbun tanah Longsor saat ngembulang alias ngereke di lobang gelondongan PETI di Dusun Sencupu, Desa Kinande, Kecamatan Lembah bawah, kabupaten Bengkayang, Kalbar, Kamis (15/9/2022) kemarin pukuk 20.15 WIB.

Menurut sumber informasi dilapangan oleh BorneoTribun Jum'at (16/9/2022), sekitar 20 orang pekerja ngembulang alias ngereke di lobang gelondongan tertimbun tanah.
Lokasi Tanah Longsor di Lobang gelondongan PETI di Dusun Sencupu, Desa Kinande
Lokasi Tanah Longsor di Lobang gelondongan PETI di Dusun Sencupu, Desa Kinande, Kecamatan Lembah bawah, kabupaten Bengkayang, Kalbar. (BorneoTribun/Rinto Andreas)
Dikatahui pemilik lokasi gelondongan tersebut berinisial DL asal Desa Kinande, Kecamatan Lembah bawang, Kabupaten bengkayang.
Lokasi Tanah Longsor di Lobang gelondongan PETI di Dusun Sencupu
Lokasi Tanah Longsor di Lobang gelondongan PETI di Dusun Sencupu, Desa Kinande, Kecamatan Lembah bawah, kabupaten Bengkayang, Kalbar. (BorneoTribun/Rinto Andreas)
Sementara, pantauan awak media BorneoTribun, bahwa aparat keamanan dari Polsek Samalanta masih berupaya dan langkah-langkah tindak lanjut mengevakuasi korban.
Lokasi Tanah Longsor di Lobang gelondongan PETI
Lokasi Tanah Longsor di Lobang gelondongan PETI di Dusun Sencupu, Desa Kinande, Kecamatan Lembah bawah, kabupaten Bengkayang, Kalbar. (BorneoTribun/Rinto Andreas)
Sampai berita ini ditayang, Korban insedent tanah longsor yang mengakibatkan sekitar 20 orang tertimbun tanah longsor masih dilakukan pencarian.
Lokasi Tanah Longsor di Lobang gelondongan PETI di Dusun Sencupu, Desa Kinande, Kecamatan Lembah bawah, kabupaten Bengkayang, Kalbar
Lokasi Tanah Longsor di Lobang gelondongan PETI di Dusun Sencupu, Desa Kinande, Kecamatan Lembah bawah, kabupaten Bengkayang, Kalbar. (BorneoTribun/Rinto Andreas)
Reporter: Rinto Andreas

Senin, 29 Agustus 2022

3 Rumah Mengalami Kerusakan Akibat Longsor di Singkawang Barat

Ketua Tagana Singkawang, Ferri Samson bersama anggota TNI meninjau kondisi rumah warga yang rusak akibat longsor di Kelurahan Pasiran Singkawang.
BorneoTribun Singkawang, Kalbar - Ada 3 rumah mengalami kerusakan akibat longsor di Kelurahan Pasiran Kecamatan Singkawang Barat Kota Pontianak, Kalimantan Barat.

"Tiga rumah warga yang rusak, dua rumah mengalami rusak berat dan satu rumah rusak ringan. Tanah bukit di Kampung Batu mengalami longsor saat hujan lebat kemarin, kemudian menimpa tiga rumah warga yang berada di bawahnya," kata Ketua Taruna Siaga Bencana (Tagana) Singkawang, Ferri Samson di Singkawang, Minggu.

Beruntung, katanya, dari kejadian itu tidak ada korban luka maupun jiwa. Namun, mengingat intensitas curah hujan cukup tinggi akhir-akhir ini, dia meminta warga untuk selalu waspada.

"Banjir yang terjadi saat sekarang ini karena pergerakan air yang sangat lambat. Seperti contoh di sekitaran Masjid Raya, waktu hujan lebat siang tadi memang banjir, tapi begitu hujan sedang, sedikit-sedikit mulai kering," tuturnya.

Namun, pihaknya meminta warga untuk tetap waspada, jika memang terjadi banjir di wilayahnya, segera hubungi Tagana Singkawang untuk meminta pertolongan.

Feri menambahkan, saat ini pihaknya juga terus memantau situasi pascabanjir yang terjadi Sabtu (27/8) kemarin. Dirinya berharap hujan tidak kembali lebat, agar banjir tidak kembali terjadi.

Peringatan waspada banjir yang mungkin masih tersebut, juga sudah disampaikan oleh Prakirawan Badan Metereologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Supadio Pontianak, Sutikno yang memberikan peringatan waspada banjir kepada masyarakat Kalbar, khususnya wilayah Singkawang, dan Kalimantan Barat bagian Timur mengingat hujan lebat masih akan terjadi hingga satu pekan ke depan.

(Pian/Ro/ANT)

Jumat, 15 April 2022

Naas! Enam Pekerja PETI di Bengkayang tewas, Ketua Linkar minta Kapolda tangkap Pengusaha PETI

Enam Pekerja PETI di Bengkayang tewas, Ketua Linkar minta Kapolda tangkap Pengusaha PETI
Salah satu lokasi PETI di Bengkayang, Kalimantan Barat. 


Borneo Tribun, Bengkayang – Lagi-lagi aktivitas penambang emas tanpa izin (PETI) kembali memakan korban tepatnya di Desa Goa Boma Kecamatan Menterado Kabupaten Bengkayang Provinsi Kalimantan Barat.


Enam pekerja PETI tersebut meninggal akibat tertimbun longsoran material Dompeng, pada hari Rabu (13/4) kemarin sekira pukul 14.00 WIB. 


Berdasakan informasi yang didapat oleh awak media dari warga setempat, bahwa ada kejadian enam orang meninggal akibat tertimbun longsoran di dalam lubang PETI. Hal ini diduga terkesan di senyapkan dan didiamkan oleh pengusaha PETI. 


Sementara sejumlah wartawan mencoba menelusuri informasi peristiwa tersebut, untuk mendapatkan informasi lebih lanjut. Pihak Wartawan langsung minta konfirmasi kepada Kades Goa Boma pada Kamis (14/04).


Kades Goa Boma, Amdan,S.Pd membenarkan kejadian meninggalnya enam orang akibat tertimbun longsoran di lubang Dompeng pada hari Rabu kemarin.


Kades mengatakan, sampai saat ini pihaknya belum dapat informasi pasti nama-nama yang meninggal tersebut, dan pihaknya juga belum memantau langsung ke TKP dikarenakan ada kesibukan selama dua hari ini. 


"Saya belum bisa memberikan keterangan secara rinci dari enam orang korban tersebut. Karena korban tersebut bukan warga saya. Terlebih lagi enam orang korban itu tidak pernah melapor ke saya atas kehadiran mereka didesa saya," terangnya. 


Sementara, Ketua Lingkungan Bengkayang Pesisir (Lingkar) Kabupaten Bengkayang, Baharuddin Ahmad saat di konfirmasi pada kamis (14/4) sekira pukul 21.00 WIB malam. Ia mengatakan peristiwa seperti ini, mati tertimpa longsoran dan pencemaran air terjadi lagi. 


"Mengingat di kabupaten Bengkayang dan Kota Singkawang tepatnya di Desa Gua Boma dan Kelurahan Sagatani yang selama ini menjadi keluhan kita bersama tanpa adanya penanganan dan pemberantasan dari APH yang berarti," ungkapnya. 


Dijelaskannya, Satu diantaranya ialah Undang-Undang (UU) Nomor 32 tentang perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup Undang-Undang yang harus menjadi pedoman untuk di patuhi malah terus di langgar.


"Sudah seharusnya aktivitas pertambangan emas tanpa ijin (PETI) yang bersifat Ekstratif dan beresiko tinggi bagi keselamatan pekerja nya ini di hentikan, apalagi kejadian kemarin ada 6 orang pekerja tertimpa longsoran, itu terkesan di senyap kan oleh pengusaha Peti," ungkapnya. 


Ketua Lingkar Bengkayang Menyayangkan, pihak pemerintah daerah khususnya dinas lingkungan hidup dan kehutanan juga APH tidak pernah berkaca dari beberapa kali terjadi kasus kematian di lubang pertambangan emas tanpa ijin (PETI), terlebih lagi di berbagai tempat pengrusakan lingkungan hidup yang masif akibat pertambangan PETI. 


"Kami Lembaga Lingkungan Bengkayang Pesisir (Lingkar) mendesak pemerintah melakukan penegakan hukum tanpa tebang pilih atau pandang bulu terhadap pengusaha-pengusaha dompeng (PETI) yang satu persatu membunuh pekerjanya melalui lubang mautnya. Kami juga meminta pemerintah provinsi Kalimantan Barat, pemerintah pusat dan Kapolda Kalbar segera menangkap pengusaha-pengusaha PETI agar tidak ada lagi korban-korban selanjutnya," pinta Bang Bahe Selaku ketua Lingkar. 


Reporter: Rinto Andreas/Team

Minggu, 03 Oktober 2021

Bencana Longsor Kembali Terjadi di Dusun Belaban Nyuruh Desa Nanga Nyuruh

Bencana Longsor Kembali Terjadi di Dusun Belaban Nyuruh Desa Nanga Nyuruh
Bencana Longsor Kembali Terjadi di Dusun Belaban Nyuruh Desa Nanga Nyuruh. 

BORNEOTRIBUN MELAWI - Bencana banjir dan longsor terjadi di Kabupaten Melawi dikarenakan hujan dengan intensitas tinggi di wilayah Kabupaten Melawi, Minggu (3/10).

Akibat dari tingginya intensitas hujan yang terjadi di Kabupaten Melawi dan di penghulu sungai Melawi seperti Kecamatan Serawai serta Kecamatan Ambalau Kabupaten Sintang mengakibatkan meninggkatnya volume air Sungai Melawi yang saat ini sudah mulai memasuki pemukiman warga.

"Bencana longsor juga terjadi di Dusun Belaban Nyuruh Desa Nanga Nyuruh Kecamatan Ella Hilir akibat dampak dari curah hujan yang tinggi" Ucap Iptu Widaya Kapolsek Ella Hilir.

"Dampak dari longsor di Dusun Belaban Nyuruh Desa Nanga Nyuruh Kecamatan Ella Hilir tersebut adalah putusnya akses jalan yang di lalui masyarakat, adapun akses jalan tersebut dilalui oleh masyarakat dari beberapa desa yaitu terdiri dari Desa Nanga Nyuruh, Desa Perembang Nyuruh dan Desa Sungai Labuk" Jelas Kapolsek.

"Saat ini masyarakat Dusun Belaban Nyuruh Desa Nanga Nyuruh Kecamatan Ella Hilir  sedang membersihkan sisa timbunan tanah dilokasi terjadinya longsor tersebut secara manual untuk memotong pepohonan dan membersihkan sisa timbunan tanah agar akses jalan yang menjadi penghubung antar desa dapat dilalui seperti biasa" Jelasnya.

Dari hasil monitoring dan pendataan yang dilakukan oleh Kapolsek Ella Hilir Iptu Widaya dan personil nya  diketahui bahwa saat ini ketinggian air Sungai Melawi mengalami peningkatan yaitu sekira 100 cm dan mulai merendam jalan dan pemukiman milik warga masyarakat yang berada di Desa-desa yang berada di tepian sungai Melawi dan belum ditemukan adanya Kerugian Materil maupun Korban Jiwa.


"Saat ini ketinggian air Sungai Melawi mengalami peningkatan kurang lebih100 cm dan mulai merendam jalan dan pemukiman milik warga masyarakat yang berada di Desa-desa yang berada di tepian sungai Melawi dan belum ditemukan adanya Kerugian Materil maupun Korban Jiwa" Ucap Kapolsek Ella.

Menurut Kepala Dusun Belaban Nyuruh JANI, saat dimintai keterangan melalui telepon seluler mengatakan untuk sementara masyarakat bergotong royong membuka akses jalan, supaya bisa dilewati kendaraan sepeda motor, itupun harus dibantu masyarakat setempat. Sementara pihak perusahaan sudah dimintai tolong alat beratnya dan mereka menyanggupi, tetapi untuk hari Senin besok. Semoga besok Senin tgl 4 Oktober Akses jalan sudah bisa dilewati seperti biasa, ucap Jani.

HMS/Erik.P

Forkopimcam Menukung Bersama Kapolsek Tinjau Titik Lokasi Longsor di Dusun Bodong Desa Lihai

Forkopimcam Menukung Bersama Kapolsek Tinjau Titik Lokasi Longsor di Dusun Bodong Desa Lihai
Forkopimcam Menukung Bersama Kapolsek Tinjau Titik Lokasi Longsor di Dusun Bodong Desa Lihai. 

BORNEOTRIBUN MELAWI, KALBAR -- Tingginya intensitas curah hujan dalam beberapa hari terakhir mengakibatkan longsor di Dusun Bodong Desa Lihai Kecamatan Menukung Kabupaten Melawi, Sabtu (02/10/2021).

Kapolsek Menukung Iptu Tri Jumadi bersama Camat Menukung Bujang, S.Sos dan Kepala Desa Lihai meninjau langsung titik lokasi longsor di Dusun Bodong Desa Lihai Kecamatan Menukung Kabupaten Melawi.

Kapolsek Menukung Iptu Tri Jumadi menjelaskan Kepada Awak Media Borneotribun.com melalui telepon seluler Mengatakan bahwa waktu kejadian longsor tersebut terjadi pada hari Jumat sekira pukul 21.00 wib dan pada pukul 23.00 wib. Menurut awalnya longsor pertama terjadi pada pukul 21.00 wib dan menimbun sebagian rumah Saudara Singgah, Saudari Veranti, Saudara Maman Efendi, dan mengenai Gereja Katholik Santa Luisa Desa Lihai. Kemudian longsor kedua terjadi sekira pukul 23.00 wib dan mengenai Rumah Saudara Makerius Suprianto Pi'i. 

Dari hasil pengecekan tempat ditempat kejadian, terdapat 5 (lima) unit rumah warga yang rusak berat akibat kejadian langsor tersebut. Agar para korban yang masih mendiami rumah agar segera pindah ke tempat penampung yang sediakan oleh pihak desa,karena dikemungkinkan berpotensi terjadi longsor susulan apabila terjadi Hujan kembali, Himbau Kapolsek.

Untuk sementara warga di ungsikan di gedung serbaguna Desa Lihai. Tidak ada korban jiwa akibat terjadinya longsor yang terjadi di Desa Lihai Kecamatan Menukung tersebut. Akibat musibah longsor tersebut mengalami kerugian materil sekira sejumlah Rp 300.000.000,- (tiga ratus juta rupiah), tutup Kapolsek.

Penulis : Erik.P

Senin, 05 Juli 2021

Lebih seribu tentara, petugas pemadam kebakaran dan polisi berjuang menyelamatkan korban tanah longsor di Jepang

Lebih seribu tentara, petugas pemadam kebakaran dan polisi berjuang menyelamatkan korban tanah longsor di Jepang
Foto: Rumah-rumah rusak akibat tanah longsor setelah hujan lebat melanda dustrik Izusan, Atami, Jepang (3/7).

BORNEOTRIBUN.COM - Lebih dari seribu tentara, petugas pemadam kebakaran dan polisi hari Minggu (4/7) berjuang menyelamatkan korban tanah longsor di kota resor yang terletak di barat daya Tokyo, Jepang menewaskan sedikitnya dua orang dan menyebabkan sedikitnya 20 orang hilang.

Perdana Menteri Jepang Yoshide Suga mengatakan kepada wartawan bahwa 19 orang telah berhasil diselamatkan, sementara 130 rumah dan bangunan di Atami itu rusak.

Dua orang tewas, tetapi dikhawatirkan banyak yang hilang, ujar Suga setelah melangsungkan pertemuan darurat kabinet hari Minggu.

Tentara, petugas pemadam kebakaran dan tim penyelamat lain yang didukung tiga kapal penjaga pantai, bekerja membersihkan lumpur dari jalan-jalan Atami dan berupaya menjangkau mereka yang diyakini masih terperangkap atau terbawa arus.

Kawasan Izusan di Atami di mana tanah longsor itu terjadi merupakan resor tepi laut yang terletak sekitar 100 kilometer barat daya Tokyo.

Kawasan ini terkenal dengan sumber air panas, kuil dan jalan-jalan yang dipadati toko-toko perbelanjaan. [em/jm]

Oleh: VOA

Sabtu, 01 Mei 2021

3 Meninggal Longsor di Areal Proyek PLTA Batang Toru

Proses pencarian dan evakuasi korban longsor di areal proyek pembangunan PLTA Batang Toru, Kecamatan Batang Toru, Kabupaten Tapanuli Selatan, Sumatera Utara, Jumat 30 April 2021. (Courtesy: BPBD Tapanuli Selatan)

BorneoTribun Jakarta -- Tiga orang dilaporkan meninggal dunia dan sembilan lainnya masih dalam proses pencarian karena tertimpa longsor di areal proyek pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Batang Toru.

Hotmatua Rambe, Kabid Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tapanuli Selatan, Sumatera Utara (Sumut), mengatakan tiga orang meninggal tertimbun longsor yang terjadi di areal proyek pembangunan PLTA Batang Toru pada Kamis (29/4). Sembilan orang masih dalam pencarian.

Longsor terjadi pada Kamis (29/4) sekitar pukul 18.30 WIB setelah hujan dengan intensitas tinggi mengguyur kawasan Kecamatan Batang Toru, Kabupaten Tapanuli Selatan, Sumut.

"Sampai sekarang sudah dapat tiga orang masyarakat terdiri dari satu perempuan, dan dua anak-anak. Kami bawa (evakuasi) ke RSUD Sipirok," kata Hotmatua, Jumat (30/4).

Hotmatua menjelaskan, tim gabungan BPBD Tapanuli Selatan, TNI, Polri, dan pihak dari PLTA Batang Toru, melanjutkan pencarian terhadap para korban lainnya yang diduga masih tertimbun material longsoran pada Jumat (30/4) pagi.

"Tadi malam sudah sepakat Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Tapanuli Selatan, kebetulan sudah malam, maka tadi pagi pukul 07.30 WIB kami buat tahapan upaya pencarian," jelasnya.

Humas Kantor Basarnas Medan, Sariman Sitorus, mengatakan tiga korban yang meninggal dunia ditemukan pukul 08.30 WIB, pagi tadi. Pada saat kejadian, material longsoran menimbun satu warung yang berada di areal proyek PLTA Batang Toru, mengakibatkan 12 orang tertimbun.

Proses pencarian dan evakuasi korban longsor di areal proyek pembangunan PLTA Batang Toru, Kecamatan Batang Toru, Kabupaten Tapanuli Selatan, Sumatera Utara, Jumat 30 April 2021. (Courtesy: BPBD Tapanuli Selatan)

Karyawan dari perusahaan North Sumatra Hydro Energy (NSHE) dan Sinohydro yang merupakan pengembang proyek PLTA Batang Toru, juga turut menjadi korban.

"Total korban 12 orang. Tiga telah ditemukan jadi yang masih dicari sembilan orang," katanya kepada VOA.

Saat ini tim gabungan masih melakukan pencarian korban di lokasi terjadinya longsor.

Sementara, Communication and External Affairs Director PT NSHE, Firman Taufick, melalui keterangan resmi tertulisnya menjelaskan kronologis terjadinya longsor di jalan R17 K4+100 Bridge 6, lokasi proyek pembangunan PLTA Batang Toru. Karyawan asal China juga menjadi korban dalam bencana itu.

"Kejadian bermula saat karyawan K3 Sinohydro bernama Dolan Sitompul menemani dua orang bernama Long Quan dan Xie, pada 18.10 WIB mengendarai sebuah mobil proyek double cabin untuk mengecek dan mendokumentasikan terjadinya banjir lumpur setinggi 50 sentimeter yang terjadi pada pukul 16.30 WIB di jalan R17 K4+100 Bridge 6," kata Firman.

Pengecekan dilakukan setelah hujan lebat mengguyur lokasi proyek sejak siang.

Pihak Sinohydro mencurigai banjir lumpur di lokasi ini akan menyebabkan longsor sehingga pengecekan diperlukan agar dapat menyiapkan alat berat untuk mengatasinya. Setelah melakukan pengecekan dan mengambil dokumentasi sekitar pukul 18.20 WIB terjadi bencana longsor yang langsung menimpa dan menimbun para karyawan Sinohydro tersebut.

"Namun Xie yang sempat melihat adanya longsoran berhasil melompat keluar dari dalam mobil dan lari menyelamatkan diri. Sementara rekannya, Long Quan dan Dolan Sitompul tergulung tanah longsor," ujar Firman.

Masih kata Firman, longsoran tanah itu terus meluncur dan menyapu sebuah warung milik seorang warga yang tepat berada di bawahnya. Saat ini tim teknis lapangan sedang menelusuri korban longsor yang berada di dalam kedai milik tersebut.

"Hingga saat ini kami masih menunggu informasi lebih lanjut dari tim teknis lapangan mengenai upaya pencarian maupun situasi di lokasi,” ujarnya.

Firman mengatakan apparat TNI Koramil Sipirok dan Polsek Sipirok sudah berada di lokasi longsor sejak malam untuk membantu pencarian korban. [aa/ft]

Oleh: VOA

Minggu, 11 April 2021

Pascagempa di Jatim, BMKG: Waspadai Potensi Longsor dan Banjir Bandang

Pascagempa di Jatim, BMKG: Waspadai Potensi Longsor dan Banjir Bandang
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati (Foto: Dokumentasi Humas Setkab)

BORNEOTRIBUN JAKARTA -- Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengimbau masyarakat di beberapa wilayah Jawa Timur (Jatim) untuk mewaspadai potensi tanah longsor dan banjir bandang jika terjadi hujan intensitas sedang hingga lebat pascagempa tektonik berkekuatan 6,1 pada Sabtu (10/04/2021) pukul 14.00.16 WIB.

“Mohon waspadai potensi longsor dan banjir bandang jika terjadi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat setelah terjadi gempa,” kata Kepala BMKG Dwikorita Karnawati dalam keterangan pers secara virtual, Sabtu (10/04/2021).

Dwikorita menyampaikan, BMKG Jatim hari ini telah mengeluarkan peringatan dini untuk tanggal 11 April 2021 berupa hujan intensitas sedang hingga lebat, yang dapat disertai petir dan angin kencang sesaat di sejumlah wilayah.

Hujan tersebut dikhawatirkan dapat memicu longsor pada lereng-lereng rawan dan rapuh akibat gempa bumi, dan selanjutnya dikhawatirkan dapat memicu banjir bandang. 

Ini berpotensi terjadi antara lain di Kabupaten Probolinggo, Kabupaten Mojokerto,  Kabupaten Blitar, Kabupaten Malang, Batu, Kabupaten Lumajang, Kabupaten Pasuruan, Kabupaten Situbondo, Kabupaten Trenggalek, dan Kabupaten Tulungagung.

BMKG mengimbau masyarakat untuk menghindari lereng dan berada di lembah sungai apabila terjadi hujan.

Lebih lanjut Dwikorita menyampaikan, BMKG mencatat gempa tektonik magnitudo 6,7 yang kemudian di-update menjadi magnitudo 6,1 terjadi di wilayah Samudra Hindia Selatan Jawa dengan episenter pada koordinat 8,83 LS dan 112,5 BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 96 kilometer arah Selatan Kota Kepanjen, Kabupaten Malang, Jatim pada kedalaman 80 km.

“Gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi menengah akibat adanya aktivitas subduksi. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi pergerakan naik (thrust fault),” ujarnya.

Kepala BMKG mengungkapkan, tak hanya di Malang, guncangan akibat gempa juga dirasakan di sejumlah daerah antara lain Blitar, Kediri, Trenggalek, Jombang, Nganjuk, Banjarnegara, Ponorogo, Madiun, Ngawi, Mojokerto, Klaten, Yogyakarta, bahkan hingga beberapa daerah di Nusa Tenggara Barat dan Bali.

“Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa tidak berpotensi tsunami,” ujarnya. Berdasarkan hasil monitoring BMKG tercatat tiga kali gempa susulan dengan kekuatan magnitudo di bawah 4,0.

Menutup keterangan persnya, Dwikorita mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Masyarakat juga diimbau agar menghindari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa.

“Pastikan informasi resmi hanya bersumber dari BMKG yang disebarkan melalui kanal komunikasi resmi yang telah terverifikasi (Instagram/Twitter @infoBMKG), website (http://www.bmkg.go.id atau inatews.bmkg.go.id), telegram channel (https://t.me/InaTEWS_BMKG), atau melalui Mobile Apps (IOS dan Android): wrs-bmkg atau infobmkg,” tandasnya. 

(HUMAS BMKG/UN)

Sabtu, 06 Februari 2021

Pembayaran Rumah Belum Tuntas, Ini Kata Anggota DPRD Sanggau dari Fraksi Gerindra

Ketua DPC Gerindra dan Anggota DPRD Kabupaten Sanggau, Robby Sugianto, SE.

BorneoTribun | Sanggau, Kalbar - Salah satu perwakilan masyarakat yang terdampak longsor di Dusun Entikong Benuan, Kecamatan Entikong, Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat, mengungkapkan perasaan para warga yang mengalami musibah kepada salahsatu legislator yang juga sebagai Ketua DPC Gerindra dan Anggota DPRD Kabupaten Sanggau, Robby Sugianto, SE., karena faktor utama dari kejadian ini adalah akibat rumah yang di diami mereka sudah separuh rumah di karenakan di potong depan rumahnya dari dampak pelebaran jalan Nasional di daerah perbatasan antara negara Indonesia - Malaysia.

Salah satu perwakilan masyarakat yang bernama Haji Daswir menjelaskan, "kejadian ini disebabkan oleh kucuran air  yang masuk kedalam rumah, sehingga menimbulkan keretakan pada depan rumah yang kita tengok sekarang ini. 

Dok. Foto

"Untuk itu kami minta kepada yang berwenang yang menangani masalah ini supaya secepatnya dituntaskan, karena kami mohon kalau bisa ini langsung  ke Bapak Presiden, Pak Joko Widodo. Semoga pak Presiden mendengarkan keluhan rakyat nya, Terimakasih,"ungkap Haji Daswir.

Ketua DPC Gerindra sekaligus anggota DPRD Kabupaten Sanggau Robby Sugianto, SE, mengatakan, dari perwakilan Partai Gerindra yang ada di Kabupaten Sanggau Menyamapaikan secara langsung kepada Pemerintah Daerah/Pemerintah Kabupaten, Pemerintah Provinsi, dan Pemerintah Pusat bahwa memang masih ada persoalan terkait tanah dan bangunan yang  belum di tuntaskan pembayarannya oleh pihak pemerintah, seperti bangunan yang ada dibelakang ini yang juga belum dibayar lunas sepenuhnya, kemudian belum selesai, sudah ada kejadian seperti ini. 

Ia berharap agar bisa menjadi perhatian bagi pemerintah untuk segera menangani. 

Terima Kasih juga Kepada Pemerintah Kabupaten Sanggau yang beberapa hari yg lalu sudah hadir dan saya dengar dari Provinsi juga hadir dan Kapolda juga akan hadir dan kita bergotong-royong untuk sama-sama meringankan beban Masyarakat dan kami dari DPC Partai Gerindra sekali lagi mengucapkan rasa bela sungkawa atau solidaritas kami sehingga hadir di ketempat ini.

Kami juga mengucapkan Terima Kasih Kepada Bapak Haji Prabowo  danan Haji Yuliansyah, SE., selaku Ketua DPD yang selalu memberikan kami dorongan untuk hadir ditengah-tengah kesulitan Masyarakat.

Kami Pengurus Partai Gerindra Kabupaten Sanggau khususnya, menyambangi, mendatangi, mengunjungi korban dampak longsor yang  Rumahnya ambruk, kami datang ketempat ini menunjukkan solidaritas kami bahwa Gerindra hadir ditengah-tengah kesulitan Masyarakat  sekalian menyerahkan bantuan langsung berupa uang tunai kepada warga yang terdampak longsor yang mengakibatkan ambruknya tempat kediaman,"ungkap Ketua DPC Gerindra. (Libertus)

Jumat, 05 Februari 2021

DPC PDIP dan PMI Sanggau Serahkan Bantuan ke Korban Longsor

DPC PDIP dan PMI Sanggau Serahkan Bantuan ke Korban Longsor.

Kalbar, BorneoTribun.com - DPC PDI Perjuangan dan Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Sanggau menyerahkan bantuan sembako kepada warga terdampak longsor yang mengakibatkan ambruknya rumah toko di Desa Entikong, Kecamatan Entikong pada Rabu Sore 3 Februari 2021.

"Sembako yang disalurkan seperti mie instan, air mineral dan beras lain-lain. Mudah-mudahan dapat meringankan beban warga yang terkena musibah," kata Edi Emilianus Kusnadi yang mewakili Paolus Hadi selaku ketua DPC PDIP Kabupaten Sanggau yang sekaligus sebagai Bupati Sanggau. Penyerahan tersebut di serahkan langsung oleh Edi Emilianus Kusnadi yang juga sebagai anggota DPRD Kabupaten Sanggau kepada masyarakat yang di wakili oleh satu warga yang terkenal musibah.

DPC PDIP dan PMI Sanggau Serahkan Bantuan ke Korban Longsor.

Di waktu yang sama, Ketua PMI Kabupaten Sanggau, Yohana Kusbariah Ontot juga menyerahkan bantuan berupa Beras, selimut, susu dan lain sebagainya kepada masyarakat yang di wakili oleh pak Camat Entikong Suparman. Yohana Kusbariah Ontot mengatakan semoga bantuan ini bermanfaat dan bisa meringankan beban masyarakat yang terdampak longsor"ucapnya.

Sementara itu, longsor yang mengakibatkan ambruknya rumah toko dusun di Desa Entikong Benuan rabu sore yang diakibatkan curah hujan tinggi. Akibatnya Enam kepala keluarga kehilangan tempat tinggal karena Delapan rumah tersebut rusak parah.

Sementara Kepala Entikong, Kiki menyampaikan saat ini sejumlah warga masih ada yang bertahan di tempat keluarganya. Ia pun mengapresiasi bantuan dari DPC PDIP dan PMI Kabupaten Sanggau.

"Kami mengucapkan terima kasih atas bantuan dari DPC PDIP dan PMI Kabupaten Sanggau untuk warga kami, karena bantuan ini sangat membantu warga kami yang terkena bencana longsor, sekali lagi terima kasih untuk PMI," tutur Kiki.

(Yk/Lb)

Hukum

Peristiwa

Kesehatan

Pemilu 2024

Lifestyle

Tekno