Polda Kalbar Ungkap Kasus KSDA, 15 Ekor Burung Kasturi Disita Petugas
Polda Kalbar Ungkap Kasus KSDA, 15 Ekor Burung Kasturi Disita Petugas. |
-->
Polda Kalbar Ungkap Kasus KSDA, 15 Ekor Burung Kasturi Disita Petugas. |
Peresmian Rumah Retret Santo Johanes Paulus II Anjongan. (Foto: HMS) |
BorneoTribun | Mempawah, Kalbar - Gubernur Kalimantan Barat (Kalbar) H. Sutarmidji S.H., M.Hum., meresmikan Rumah Retret Santo Johanes Paulus II Anjongan, di Kecamatan Anjongan, Kabupaten Mempawah, Sabtu (24/10/2020).
"Atas nama Pemerintah Provinsi Kalbar dan pribadi, saya mengucapkan selamat sekaligus turut merasa bangga dan bahagia atas peresmian Rumah Retret Rumah Retret Santo Johanes Paulus II Anjongan. Mudah-mudahan rumah Retret ini menjadi titik singgah bagi mereka yang akan berwisata religi, karena kalbar ini cukup banyak destinasi wisata tapi untuk terkaitan perenungan atau pendalaman religi itu sangat kurang, kita bersyukur rumah retret sudah diresmikan," ungkap Gubernur Kalbar saat sambutannya.
Peresmian Rumah Retret Santo Johanes Paulus II Anjongan. (Foto: HMS) |
Lanjutnya, untuk letak rumah Retret Santo Johanes Paulus II ini sangat bagus menyajikan pemandangan yang indah, sehingga pilihan tepat sangat bagus bagi umat katolik untuk melakukan perenungan atau memperdalam agamanya.
"Saya tadi lihat pemandangannya sangat luar biasa pilihan sangat tepat, disini tempat perenungan sangat bagus jauh dari keramaian dan alamnya sangat mendukung serta masih alami. Kalo pagi-pagi udaranya sangat bersih sehingga paru-paru kita terjaga, saya ucapkan terimakasih kepada Monsieur Agustinus Agus telah membuat tempat ini yang sangat bagus," ujarnya.
Peresmian Rumah Retret Santo Johanes Paulus II Anjongan. (Foto: HMS) |
Harapannya juga, kedepan Provinsi Kalbar harus ada tempat wisata religi sehingga wisatawan dari luar kalbar bisa memiliki paket wisata religi untuk meningkatkan dan memajukan daerah setempat.
"Kedepan kalbar ini harus kita bangun adalah wisatanya, baik desitnasi wisata alam dan wisata religi, sehingga wisatawan bisa mempunyai pilihan paket destinasi wisata yang ada di kalbar. Bagi saya kita bersama-sama membangun kalbar ini," kata Gubernur Kalbar H. Sutarmidji S.H., M.Hum.
Terkait Sutarmidji:
Ditempat yang sama, Uskup Agung Pontianak Mgr. Agustinus Agus mengungkapkan sangat berterimakasih kepada Gubernur Kalbar yang telah meresmikan Rumah Retret Santo Johanes Paulus II Anjongan.
"Saya Uskup Agung Pontianak mengucapkan terimakasih kepada Pemerintah Provinsi Kalbar terutama kepada bapak Gubernur telah meresmikan Rumah Retret Santo Johanes Paulus II ini,"ungkap Uskup Agung Pontianak Mgr. Agustinus Agus.
Dipilihnya Rumah Retret Santo Johanes Paulus II menyajikan pemandangan yang sangat bagus bagi umat katolik untuk melakukan perenungan atau memperdalam agama yang sangat asri.
"Untuk konsep rumah retret ini, menggambil nama buah buahan tanam buah-buahan asli kalbar, karena bagi kami manusia hidup tidak bisa lepas dari alam itu sendiri dengan memakai simbolik seperti itu bahwa kita manusia tidak boleh hanya menggarap alam, menggunakan alam tapi kita juga harus memelihara alam," pungkas Uskup. (Hms).
Bayi Perempuan ditemukan di Mempawah. (Foto: Istimewa) |
BorneoTribun | Mempawah, Kalbar - Bayi berjenis kelamin perempuan itu pertama kali ditemukan di dalam kotak dekat pintu air oleh Warga Jalan Parit Syarif Abu Bakar, RT 03/RW 01, Desa Peniti Dalam 1, Kecamatan Segedong, Kabupaten Mempawah, Kalbar, dihebohkan dengan kasus penemuan bayi, Kamis (22/10/2020) sekitar pukul 05.00 WIB.
Dari informasi yang dihimpun mempawahnews.com dilapangan, bayi malang itu pertama kali ditemukan seorang warga bernama Jamani (55) atau lebih akrab disapa Pak Long. Saat itu, Pak Long hendak melaksanakan rutinitasnya menggarap sawah. Pak Long berangkat dari rumah sekitar pukul 05.00 WIB.
Saat melintas di salah satu lokasi di RT 03/RW 01, Desa Peniti Dalam 1, Pak Long melihat sebuah kotak. Tanpa merasa curiga terhadap isi di dalam kotak itu, Pak Long pun menghampirinya. Lantaran penasaran dengan isi di dalam kotak tersebut, Pak Long pun membukanya.
Kontan saja, Pak Long terkejut saat mendapati kotak minuman mineral itu berisikan seorang bayi berjenis kelamin perempuan. Selain bayi, di dalam kotak tersebut juga ditemukan susu, botol susu dan pempers. Namun, tak ada petunjuk dan identitas bayi.
Tak pelak, Pak Long pun bergegas pulang kerumah sembari menenteng kotak berisikan bayi perempuan itu. Kabar tentang temuan bayi ini pun menyebarluas dan menghebohkan masyarakat setempat. Warga berdatangan ke rumah Pak Long untuk melihat secara langsung kondisi bayi mungil itu.
Kemudian, bayi dibawa ke Puskesmas Rawat Jalan Segedong untuk mendapatkan penanganan intensif dari petugas medis. Bayi dalam kondisi sehat dengan tinggi badan 46 centimeter dan berat 2 kilogram serta memiliki golongan darah O.
Hingga berita ini ditulis, mempawahnews.com masih berusaha mengkonfirmasi kasus temuan bayi ini ke pihak berwajib. Belum diketahui motif penemuan bayi dan identitas orang tuanya. (red)
Ket: Sisa-sisa Bangunan Kantor Desa Sungai Purun Besar yang ambruk. |
BORNEOTRIBUN | MEMPAWAH - Kantor Desa Sungai Purun Besar yang beralamat di Jalan Kebun Jeruk RT 12/RW 05, Kecamatan Segedong, Kabupaten Mempawah ambruk, Sabtu (15/8/2020) sore.
Ambruknya bangunan tersebut belum diketahui penyebabnya, kerusakan menelan anggaran ratusan juta rupiah dari Dana Desa (DD).
Hingga saat ini, belum ada korban jiwa maupun luka parah dalam insiden ambruknya bangunan Kantor Desa Sungai Purun Besar itu.
Dilansir dari Postkotapontianak, Kepala Kantor Desa Sungai Purun Besar M Basuni saat dikonfirmasi mengatakan bahwa dikerjakan secara swakelola dengan dengan pola anggaran pada tahun 2018 lalu mendapatkan kucuran dana kurang lebih Rp 300 juta, kemudian tahun 2019 sekitar Rp 393 juta. Dan pada tahun 2020 ini, proyek pembangunan gedung Kantor Desa Sungai Purun Besar kembali dianggarkan sebesar Rp 224.628.581,-.
“Pekerjaan dimulai pada tahun 2018 lalu, pembangunan ini diperkirakan sudah mencapai 80%, panjang 16 meter dan lebar 20 meter itu diproyeksikan memiliki dua lantai,” ungkapnya.
Disampaikannya, bangunan tersebut sebenarnya hampir rampung sebelum ambruk, jaringan listrik pun telah dipasang, dengan perencanaan akan diresmikan pada tahun 2021.
“Saya sudah berada dirumah dan sedang istirahat, datang staf desa menyampaikan bahwa kantor desa yang baru ambruk,” jelas Kepala Desa Sungai Purun Besar, M. Basuni saat ditemui dilokasi pembangunan.
Dia mengaku belum dapat memastikan penyebab ambrukya bangunan tersebut, menurutnya permasalahan itu berkaitan dengan persoalan teknis yang membutuhkan kajian dan pemeriksaan lebih lanjut.
“Kita belum bisa memperkirakan atau menduga apa penyebab ambruknya bangunan kantor Desa Sungai Purun Besar ini. Karena hal ini berkaitan dengan masalah teknis pembangunan,” tegasnya.
Lanjutnya, ia mengaku belum dapat memastikan langkah yang akan dilakukan Pemerintah Desa Sungai Purun Besar terkait kejadian itu. Yang pasti, dirinya siap mengikuti seluruh proses pemeriksaan terhadap kejadian ambruknya proyek bangunan Kantor Desa Sungai Purun Besar.
“Nanti kita lihat dulu proses pemeriksaan dan pertanggungjawabannya terhadap permasalahan ini. Dan kita siap untuk mengikuti prosesnya kedepan. Setelah itu, barulah akan kita pikirkan solusinya seperti apa,” jelas M. Basuni.(GN/D1N-PKP)
Kepala Bidang Sosial, Dinas Sosial PPAPMPD Kabupaten Mempawah, Heru Agung Y.A,[Sumber foto: Suarakalbar/Dian Sastra] |
Subscribe di situs ini untuk mendapatkan update berita terbaru