Berita Borneotribun.com: Mempawah Hari ini -->
Tampilkan postingan dengan label Mempawah. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Mempawah. Tampilkan semua postingan

Rabu, 20 Januari 2021

Polda Kalbar Ungkap Kasus KSDA, 15 Ekor Burung Kasturi Disita Petugas

Polda Kalbar Ungkap Kasus KSDA, 15 Ekor Burung Kasturi Disita Petugas.

BorneoTribun | Kalbar – Seorang pria warga kabupaten Mempawah, terpaksa harus berurusan dengan petugas kepolisian. Pria berinsial LKT ini didapati menyimpan dan memelihara satwa yang di lindungi dirumahnya. Sebanyak 15 burung Kasturi diamankan petugas dari Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Kalbar. Rabu (20/1)

“Hari senin 18 Januari 2020 petugas melakukan pengungkapan kasus yang berkaitan dengan konservasi sumber daya alam dan ekosistemnya. Yaitu  mengamankan seorang pria berinisial LKT alias A, yang diketahui memiliki dan memelihara satwa berkategori di lindungi tanpa izin” Kata Direktur Reserse Kriminal Khusus Kombes Pol Juda Nusa Putra. 

Ia menyebutkan, pengungkapan diawali dari adanya informasi dari masyarakat bahwa di daerah kecamatan Mempawah Hilir ada warga yang memelihar burung Kasturi. Menindaklanjuti informasi tersebut, petugas dari Subdit IV melakukan penyelidikan dan mendatangi rumah terduga pelaku. 

Dari pemeriksaan, LKT mengaku mendapati burung Kasturi kepala hitam tersebut pada lima tahun lalu yang ia beli berjumlah dua ekor dan selanjutnya oleh pelaku di pelihara dan di kembangbiakan hingga sekarang menjadi 15 ekor. 

“Saat ini pelaku masih menjalani pemeriksaan oleh penyidik Direktorat Reskrimsus Polda Kalbar, sedangkan untuk barang bukti di titipkan ke Balai Konservasi Sumber Daya Alamat Provinsi Kalbar” tambahnya

LKT terancam dikenakan pasal 40 ayat (2) Jo Pasal 21 Ayat (2) huruf a undang-undang nomor 5 tahun 1990 tentang konservasi sumber daya alam hayati dan ekosistemnya, dengan ancaman paling lama 5 tahun penjara dan denda paling banyak 100 juta rupiah.

(Yk/Lb)

Minggu, 25 Oktober 2020

Sutarmidji Resmikan Rumah Retret Santo Yohanes Paulus II di Anjongan

Peresmian Rumah Retret Santo Johanes Paulus II Anjongan. (Foto: HMS)
Peresmian Rumah Retret Santo Johanes Paulus II Anjongan. (Foto: HMS)


BorneoTribun | Mempawah, Kalbar
- Gubernur Kalimantan Barat (Kalbar) H. Sutarmidji S.H., M.Hum., meresmikan Rumah Retret Santo Johanes Paulus II Anjongan, di Kecamatan Anjongan, Kabupaten Mempawah, Sabtu (24/10/2020). 


"Atas nama Pemerintah Provinsi Kalbar dan pribadi, saya mengucapkan selamat sekaligus turut merasa bangga dan bahagia atas peresmian Rumah Retret Rumah Retret Santo Johanes Paulus II Anjongan. Mudah-mudahan rumah Retret ini menjadi titik singgah bagi mereka yang akan berwisata religi, karena kalbar ini cukup banyak destinasi wisata tapi untuk terkaitan perenungan atau pendalaman religi itu sangat kurang, kita bersyukur rumah retret sudah diresmikan," ungkap Gubernur Kalbar saat sambutannya. 

Sutarmidji Resmikan Rumah Retret Santo Yohanes Paulus II di Anjongan
Peresmian Rumah Retret Santo Johanes Paulus II Anjongan. (Foto: HMS)


Lanjutnya, untuk letak rumah Retret Santo Johanes Paulus II ini sangat bagus menyajikan pemandangan yang indah, sehingga pilihan tepat sangat bagus bagi umat katolik untuk melakukan perenungan atau memperdalam agamanya. 

 

"Saya tadi lihat pemandangannya sangat luar biasa pilihan sangat tepat, disini tempat perenungan sangat bagus jauh dari keramaian dan alamnya sangat mendukung serta masih alami. Kalo pagi-pagi udaranya sangat bersih sehingga paru-paru kita terjaga, saya ucapkan terimakasih kepada Monsieur Agustinus Agus telah membuat tempat ini yang sangat bagus," ujarnya. 

Sutarmidji Resmikan Rumah Retret Santo Yohanes Paulus II di Anjongan
Peresmian Rumah Retret Santo Johanes Paulus II Anjongan. (Foto: HMS)


Harapannya juga, kedepan Provinsi Kalbar harus ada tempat wisata religi sehingga wisatawan dari luar kalbar bisa memiliki paket wisata religi untuk meningkatkan dan memajukan daerah setempat. 


"Kedepan kalbar ini harus kita bangun adalah wisatanya, baik desitnasi wisata alam dan wisata religi, sehingga wisatawan bisa mempunyai pilihan paket destinasi wisata yang ada di kalbar. Bagi saya kita bersama-sama membangun kalbar ini," kata Gubernur Kalbar H. Sutarmidji S.H., M.Hum.

 

Terkait Sutarmidji:


Ditempat yang sama, Uskup Agung Pontianak Mgr. Agustinus Agus mengungkapkan sangat berterimakasih kepada Gubernur Kalbar yang telah meresmikan Rumah Retret Santo Johanes Paulus II Anjongan.


"Saya Uskup Agung Pontianak mengucapkan terimakasih kepada Pemerintah Provinsi Kalbar terutama kepada bapak Gubernur telah meresmikan Rumah Retret Santo Johanes Paulus II ini,"ungkap Uskup Agung Pontianak Mgr. Agustinus Agus. 


Dipilihnya Rumah Retret Santo Johanes Paulus II menyajikan pemandangan yang sangat bagus bagi umat katolik untuk melakukan perenungan atau memperdalam agama yang sangat asri.


"Untuk konsep rumah retret ini, menggambil nama buah buahan tanam buah-buahan asli kalbar, karena bagi kami manusia hidup tidak bisa lepas dari alam itu sendiri dengan memakai simbolik seperti itu bahwa kita manusia tidak boleh hanya menggarap alam, menggunakan alam tapi kita juga harus memelihara alam," pungkas Uskup. (Hms).

Kamis, 22 Oktober 2020

Warga Mempawah Dihebohkan Penemuan Bayi Perempuan

Warga Mempawah Dihebohkan Penemuan Bayi Perempuan
Bayi Perempuan ditemukan di Mempawah. (Foto: Istimewa)


BorneoTribun | Mempawah, Kalbar - Bayi berjenis kelamin perempuan itu pertama kali ditemukan di dalam kotak dekat pintu air oleh Warga Jalan Parit Syarif Abu Bakar, RT 03/RW 01, Desa Peniti Dalam 1, Kecamatan Segedong, Kabupaten Mempawah, Kalbar, dihebohkan dengan kasus penemuan bayi, Kamis (22/10/2020) sekitar pukul 05.00 WIB. 


Dari informasi yang dihimpun mempawahnews.com dilapangan, bayi malang itu pertama kali ditemukan seorang warga bernama Jamani (55) atau lebih akrab disapa Pak Long. Saat itu, Pak Long hendak melaksanakan rutinitasnya menggarap sawah. Pak Long berangkat dari rumah sekitar pukul 05.00 WIB.


Saat melintas di salah satu lokasi di RT 03/RW 01, Desa Peniti Dalam 1, Pak Long melihat sebuah kotak. Tanpa merasa curiga terhadap isi di dalam kotak itu, Pak Long pun menghampirinya. Lantaran penasaran dengan isi di dalam kotak tersebut, Pak Long pun membukanya.


Kontan saja, Pak Long terkejut saat mendapati kotak minuman mineral itu berisikan seorang bayi berjenis kelamin perempuan. Selain bayi, di dalam kotak tersebut juga ditemukan susu, botol susu dan pempers. Namun, tak ada petunjuk dan identitas bayi.


Tak pelak, Pak Long pun bergegas pulang kerumah sembari menenteng kotak berisikan bayi perempuan itu. Kabar tentang temuan bayi ini pun menyebarluas dan menghebohkan masyarakat setempat. Warga berdatangan ke rumah Pak Long untuk melihat secara langsung kondisi bayi mungil itu.


Kemudian, bayi dibawa ke Puskesmas Rawat Jalan Segedong untuk mendapatkan penanganan intensif dari petugas medis. Bayi dalam kondisi sehat dengan tinggi badan 46 centimeter dan berat 2 kilogram serta memiliki golongan darah O.


Hingga berita ini ditulis, mempawahnews.com masih berusaha mengkonfirmasi kasus temuan bayi ini ke pihak berwajib. Belum diketahui motif penemuan bayi dan identitas orang tuanya. (red)

Sabtu, 15 Agustus 2020

Sebuah Kantor Desa di Mempawah Ambruk, Kades Siap Mengikuti Proses Pemeriksaan

Ket: Sisa-sisa Bangunan Kantor Desa Sungai Purun Besar yang ambruk.


BORNEOTRIBUN | MEMPAWAH - Kantor Desa Sungai Purun Besar yang beralamat di Jalan Kebun Jeruk RT 12/RW 05, Kecamatan Segedong, Kabupaten Mempawah ambruk, Sabtu (15/8/2020) sore.


Ambruknya bangunan tersebut belum diketahui penyebabnya, kerusakan menelan anggaran ratusan juta rupiah dari Dana Desa (DD).


Hingga saat ini, belum ada korban jiwa maupun luka parah dalam insiden ambruknya bangunan Kantor Desa Sungai Purun Besar itu.


Dilansir dari Postkotapontianak, Kepala Kantor Desa Sungai Purun Besar M Basuni saat dikonfirmasi mengatakan bahwa dikerjakan secara swakelola dengan dengan pola anggaran pada tahun 2018 lalu mendapatkan kucuran dana kurang lebih Rp 300 juta, kemudian tahun 2019 sekitar Rp 393 juta. Dan pada tahun 2020 ini, proyek pembangunan gedung Kantor Desa Sungai Purun Besar kembali dianggarkan sebesar Rp 224.628.581,-.


“Pekerjaan dimulai pada tahun 2018 lalu, pembangunan ini diperkirakan sudah mencapai 80%, panjang 16 meter dan lebar 20 meter itu diproyeksikan memiliki dua lantai,” ungkapnya.


Disampaikannya, bangunan tersebut sebenarnya hampir rampung sebelum ambruk, jaringan listrik pun telah dipasang, dengan perencanaan akan diresmikan pada tahun 2021.


“Saya sudah berada dirumah dan sedang istirahat, datang staf desa menyampaikan bahwa kantor desa yang baru ambruk,” jelas Kepala Desa Sungai Purun Besar, M. Basuni saat ditemui dilokasi pembangunan.


Dia mengaku belum dapat memastikan penyebab ambrukya bangunan tersebut, menurutnya permasalahan itu berkaitan dengan persoalan teknis yang membutuhkan kajian dan pemeriksaan lebih lanjut.


“Kita belum bisa memperkirakan atau menduga apa penyebab ambruknya bangunan kantor Desa Sungai Purun Besar ini. Karena hal ini berkaitan dengan masalah teknis pembangunan,” tegasnya.


Lanjutnya, ia mengaku belum dapat memastikan langkah yang akan dilakukan Pemerintah Desa Sungai Purun Besar terkait kejadian itu. Yang pasti, dirinya siap mengikuti seluruh proses pemeriksaan terhadap kejadian ambruknya proyek bangunan Kantor Desa Sungai Purun Besar.


“Nanti kita lihat dulu proses pemeriksaan dan pertanggungjawabannya terhadap permasalahan ini. Dan kita siap untuk mengikuti prosesnya kedepan. Setelah itu, barulah akan kita pikirkan solusinya seperti apa,” jelas M. Basuni.(GN/D1N-PKP)

Senin, 15 Juni 2020

Warga Penemu Bahan Peledak Sisa Peninggalan PGRS/Paraku Dapat Penghargaan


Fhoto : Dandim 1201/Mempawah Menyerahkan Penghargaan Kepada Warga Penemu Senpi Beserta Amunisi.

BORNEOTRIBUN I MEMPAWAH - Wujud apresiasi TNI kepada warga penemu bahan peledak hingga amunisi sisa peninggalan PGRS/Paraku di Gunung Berambang, Desa Tengon, Kecamatan Air Besar Kabupaten Landak pada Jum'at (12/6/2020) lalu mendapat penghargaan yang diserahkan langsung oleh Dandim 1201/Mempawah Letkol Inf Mahmuddin Abdillah.

Menurut Dandim, telah menurunkan sejumlah tim yang terdiri dari Dandim 1201/Mph, Danramil 1201-12/Arb, Staf camat Air Besar, Kades Tengon, Sekdes Tengon, Babinsa Koramil 12 Air Besar, Anggota Babinsa Koramil 12/Air Besar, Anggota Polsek Air Besar, warga desa Tengon, dan Anggota unit intel ke lokasi penemuan untuk melakukan pengecekan.

Dandim 1201/Mempawah Letkol Inf Mahmuddin Abdillah yang memimpin jalannya pengecekan terhadap lokasi penemuan sejumlah senjata, amunisi serta mortir sisa peninggalan PGRS/Paraku menyampaikan rasa terima kasihnya kepada warga yang menemukan dan telah melaporkan penemuan tersebut kepada pihak berwajib.

Terhadap warga tersebut juga diberikan penghargaan yang diserahkan langsung oleh Dandim 1201/Mempawah Letkol Inf Mahmuddin Abdillah.

Fhoto : Sejumlah Amunisi Yang Ditemukan Warga Gunung Berambang

“Saya menyampaikan ucapan terima kasih kepada warga yang sudah menemukan sejumlah senjata berikut aminisi dan mortir tersebut, dengan inisiatif nya melaporkan kepada kami untuk ditindaklanjuti ". ujar Dandim 1201/Mempawah Letkol Inf Mahmuddin Abdillah.

Ia menambahkan untuk senjata, berikut amunisi dan mortir yang ditemukan oleh warga ini, diduga merupakan peninggalan PGRS/Paraku dimana kondisi sejumlah senjata sudah tanpak berkarat.

“Untuk sejumlah senjata, berikut aminisi serta mortir ini akan kita amankan ". jelas Letkol Inf Mahmuddin Abdillah.


Penulis : Tim Liputan
Editor    : Herman








Selasa, 02 Juni 2020

Prajurit Kodim 1201/Mph Lakukan Pemeriksaan Kesehatan Jelang UKP


Fhoto : Prajurit Ikuti Tes Kesemaptaan Jasmani.
 
BORNEOTRIBUN I MEMPAWAH - Untuk memenuhi syarat usul kenaikan pangkat ( UKP ) yang akan dilaksanakan pada 1 Oktober 2020 di Gor Upu Daeng Manambon, Kabupaten Mempawah, Kodim 1201/Mempawah melaksanakan tes kesemaptaan jasmani periode 1 yang bertempat di ruang aula Makodim 1201/Mpw. Selasa, 2/6/20, pagi.

Adapun Tim kesehatan dari Korem121/Abw di antaranya, Wadan Kesyah Kapten Ckm Ardian Sjah.A.Md.aTG, Pasi Min Kesyah Lettu Ckm Joko Susanto dan di dampingi Bawat Keslap 2 Serda Roy Sopran dan Balat Situud Den  Kesyah  Serda Suparman.

Dalam kegiatan pemeriksaan Rikkes turut hadir Dandim 1201/Mph, Letkol Inf Mahmuddin Abdillah, yang menegaskan bahwa pemeriksaan kesehatan dan tes kesamaptaan jasmani ini sebagai kelengkapan persyaratan Usulan Kenaikan Pangkat (UKP) dan untuk mengetahui secara umum tingkat kemampuan fisik bagi personel Kodim 1201/Mph.

" kegiatan ini sebagai langkah awal untuk mengantisipasi apabila ditemukan penyakit dalam tubuh dapat diantisipasi lebih awal sebelum masuk ke tahapan lebih lanjut dalam kegiatan UKP ". Ujar Dandim 1201/Mph, Letkol Inf Mahmuddin Abdillah.


Penulis : Pendim 1201/Mpw
Editor    : Herman



Rabu, 11 Maret 2020

37 Pasien Terlantar, Ini Penjelasan Dinas Sosial PPAPMD Mempawah

Kepala Bidang Sosial, Dinas Sosial PPAPMPD Kabupaten Mempawah, Heru Agung Y.A,[Sumber foto: Suarakalbar/Dian Sastra]

BORNEOTRIBUN.COM, MEMPAWAH - Dinas Sosial PPAPMPD Kabupaten Mempawah mengungkapkan, sampai hari ini pihaknya menangani 37 pasien terlantar.

Para pasien ini telah mendapatkan perawatan dari Rumah Sakit Jiwa (RSJ) selama 180 hari kerja.

Diharapkan para keluarga dapat menjemput pasien terlantar di Mempawah.

“Untuk pasien terlantar yang sudah dipulangkan sekitar 6-7 orang. Sedangkan yang masih terlantar kurang lebih 37 orang,” ungkap Kepala Bidang Sosial, Dinas Sosial PPAPMPD Kabupaten Mempawah, Heru Agung Y.A,  Rabu (11/03/2020) di Mempawah.

Heru menjelaskan, pasien terlantar telah mendapatkan penanganan medis di RSJ selama 180 hari kerja. Ketentuan ini telah ditetapkan berdasarkan pada layanan pengobatan gratis dalam program BPJS.

“Jika lebih dari 180 hari, maka biaya perawatan dan penanganannya sudah tidak ditanggung BPJS,” tuturnya.

Heru menjelaskan, kebanyakan pasien terlantar sudah lebih dulu didaftarkan sebagai peserta BPJS dan masuk dalam kategori masyarakat rentan. Biasanya, proses pendaftaran dilakukan ketika pasien terlantar ini diserahkan kepada Dinas Sosial Kabupaten Mempawah.

“Mereka yang datang langsung kita daftarkan. Namun jika sudah pernah mendapatkan pelayanan, maka tinggal melanjutkan saja. Dan sejauh ini pihak BPJS merespon baik program ini. Sebab, dana nya bersumber dari APBD,” papar Heru.

Terkait jumlah pasien terlantar sebanyak 37 orang, menurut Heru jumlah tersebut bisa lebih besar. Namun, pihaknya terus berusaha keras untuk menemukan alamat keluarga pasien terlantar. Kemudian, mereka diantarkan pulang kerumah atau dijemput sendiri oleh pihak keluarga.

“Bahkan, ada yang kita antar pulang ke Padang. Biaya pemulangan ini berasal dari anggaran rehabilitasi penyandang trauma,” ungkapnya.(red)

Hukum

Peristiwa

Kesehatan

Pemilu 2024

Lifestyle

Tekno