Berita Borneotribun.com: Pemkot Pontianak Hari ini -->
Tampilkan postingan dengan label Pemkot Pontianak. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Pemkot Pontianak. Tampilkan semua postingan

Minggu, 17 Maret 2024

Pemerintah Kota Pontianak dan BBPOM Gelar Kampanye Keamanan Berbuka Puasa

Pemerintah Kota Pontianak dan BBPOM Gelar Kampanye Keamanan Berbuka Puasa
Pemerintah Kota Pontianak dan BBPOM Gelar Kampanye Keamanan Berbuka Puasa.
PONTIANAK - Pemerintah Kota Pontianak bersama Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) Kota Pontianak telah menggelar kampanye edukasi tentang keamanan dan kualitas menu berbuka puasa, yang menyasar sejumlah pedagang dan pembeli di Pasar Juadah.

"Kami bersama BBPOM memberikan edukasi kepada pedagang dan pembeli tentang pentingnya memilih bahan makanan yang aman dan berkualitas. Masyarakat diimbau untuk memperhatikan label dan kemasan produk serta memastikan pembelian dilakukan di tempat yang terpercaya," ujar Penjabat Wali Kota Pontianak, Ani Sofian di Pontianak, Sabtu.

Ani menjelaskan komitmennya untuk menjaga kesehatan masyarakat selama Ramadan dengan memastikan ketersediaan bahan makanan yang aman dan berkualitas. "Kolaborasi antara BBPOM dan Pemerintah Kota Pontianak merupakan upaya bersama untuk menciptakan lingkungan makan yang sehat bagi seluruh warga," imbuhnya.

Kepala BBPOM Pontianak, Fauzi Ferdiansyah, menjelaskan bahwa pihaknya telah melakukan pemeriksaan terhadap bahan makanan yang dijual di pasar Ramadhan. "Semua produk yang beredar ini harus memenuhi standar keamanan pangan yang ditetapkan. Langkah pemeriksaan yang ketat ini diambil untuk memastikan makanan yang dijual pada pasar juadah ini tidak mengandung bahan-bahan berbahaya sehingga aman untuk dikonsumsi," jelasnya.

"Pemeriksaan dan pengambilan sampel dilakukan di tiga tempat yakni di Jalan Surya, Jalan Purnama, dan Pasar Juadah Masjid Mujahidin," tambahnya.

Dari tiga lokasi tersebut dan dari 14 sampel makanan yang diuji, tim gabungan tidak menemukan aneka jajanan berbuka puasa yang mengandung bahan berbahaya. "Yang sudah kita uji formalin, boraks, Rhodamin B dan Metanil Yellow, hasilnya semuanya negatif," ungkap Fauzi.

Dengan hasil uji yang ada, masyarakat tidak perlu ragu untuk berburu menu berbuka puasa di pasar juadah. Kerja sama antara pemerintah dan lembaga pengawas seperti BBPOM membuktikan komitmen mereka dalam memastikan kesehatan masyarakat selama bulan suci Ramadan.

Minggu, 10 Maret 2024

Penyakit Frambusia Tak Lagi Menghantui Kota Pontianak

Penyakit Frambusia Tak Lagi Menghantui Kota Pontianak
Pj Wali Kota Pontianak Ani Sofian (ANTARA/Dedi)

PONTIANAK - Kota Pontianak, Kalimantan Barat, telah dinyatakan bebas dari penyakit frambusia oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Pernyataan ini disambut dengan pemberian sertifikat Kota Bebas Frambusia, yang menjadi tanda keberhasilan dalam upaya pemberantasan penyakit tersebut.

"Pencapaian ini menegaskan bahwa Kota Pontianak berhasil mengimplementasikan program pemberantasan frambusia dengan efektif. Frambusia merupakan penyakit infeksi kulit yang disebabkan oleh bakteri Treponema pallidum pertenue," ungkap Penjabat Wali Kota Pontianak, Ani Sofian, dalam sebuah konferensi di Pontianak, Sabtu.

Ani Sofian menyoroti komitmen kuat pemerintah daerah dalam menjaga kesehatan masyarakat dari penyakit yang telah menjadi perhatian serius. "Keberhasilan ini merupakan hasil kerja keras semua pihak, termasuk masyarakat, pemerintah daerah, tenaga kesehatan, dan berbagai pihak terkait," tambahnya.

Ia juga menekankan pentingnya kolaborasi dan partisipasi bersama dalam upaya pencegahan dan pengendalian penyakit seperti frambusia. "Penghargaan ini bukan hanya sebagai bentuk apresiasi, tetapi juga sebagai dorongan untuk terus meningkatkan kualitas layanan kesehatan di Kota Pontianak," ujar Ani Sofian.

Dia berharap bahwa prestasi ini akan menjadi inspirasi dan motivasi bagi semua pihak dalam memerangi berbagai penyakit menular, bukan hanya frambusia, namun juga penyakit lainnya.

Selain itu, kesadaran masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan juga sangat penting untuk mencegah penyakit menular seperti frambusia. Ani Sofian mengajak seluruh masyarakat Kota Pontianak untuk terus mendukung program-program kesehatan yang ada guna menciptakan lingkungan yang sehat dan bebas dari penyakit menular.

"Sertifikat ini menjadi pendorong bagi Kota Pontianak untuk terus meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan dan upaya pencegahan penyakit di masa depan," pungkasnya.

Rabu, 28 Februari 2024

Sorotan Kasus Perundungan Anak-anak di Kota Pontianak

Sorotan Kasus Perundungan Anak-anak di Kota Pontianak
Penjabat Wali Kota Pontianak, Ani Sofian (kiri) saat Sosialisasi Rencana Aksi Nasional Hak Asasi Manusia (Ranham), di Ruang Rapat Kantor Wali Kota Ponrianak, Selasa (27/2/2024). (ANTARA/Prokopim PTk)
PONTIANAK - Penjabat (Pj) Wali Kota Pontianak, Kalimantan Barat, Ani Sofian, menegaskan komitmennya dalam upaya mencegah dan memberantas perilaku perundungan di lingkungan sekolah dengan melibatkan peran aktif para guru.

"Para dewan guru terus kita himbau dan ingatkan dalam hal pencegahan perilaku perundungan di sekolah. Ada aturan tentang kasus perundungan ini. Kalau dilaporkan bisa dihukum," ujarnya usai acara Sosialisasi Rencana Aksi Nasional Hak Asasi Manusia (Ranham), di Ruang Rapat Kantor Wali Kota Pontianak, Selasa.

Ani menyatakan bahwa kasus perundungan anak-anak menjadi sorotan di Kota Pontianak. Dampak negatif yang ditimbulkannya sangat beragam, salah satunya adalah trauma psikologis yang dapat berdampak pada masa depan anak-anak. Ia menegaskan bahwa segala bentuk perundungan seperti intimidasi, ancaman, dan pengucilan harus dihapuskan.

"Beberapa jenis perundungan yang perlu diperhatikan dalam kehidupan sosial anak maupun orang dewasa, seperti perundungan secara fisik, lisan, sosial, hingga di platform digital," ungkapnya.

Pencegahan perundungan, menurutnya, harus dilakukan oleh semua pihak. Tanggung jawab sosial melekat pada setiap individu saat menyaksikan kasus perundungan, termasuk di lingkungan sekolah, di mana para guru dan orang tua harus aktif dalam membaca tanda-tanda perundungan.

"Ajari anak arti perundungan, tingkatkan rasa percaya diri anak, dan menjadi contoh yang baik bagi anak," pesannya.

Melalui Sosialisasi Ranham tersebut, Ani berharap seluruh lapisan masyarakat yang diundang dapat memperoleh wawasan atau pencerahan mengenai pencegahan tindak perundungan dari narasumber Kementerian Hukum, Keamanan, dan HAM (Kemenkumham) Provinsi Kalimantan Barat.

"Kami berharap setelah mengikuti kegiatan ini, dapat diperoleh pemahaman yang lebih baik mengenai pencegahan tindak perundungan," tandasnya.

Oleh: Antara/Dedi
Editor: Yakop

Pj Wali Kota Pontianak Bersama Universitas Tanjungpura Tingkatkan Riset

Pj Wali Kota Pontianak Bersama Universitas Tanjungpura Tingkatkan Riset
Penandatanganan kerja sama Pemerintah Kota Pontianak dengan Universitas Tanjungpura, Selas (27/2/2024) (ANTARA/Dedi)
PONTIANAK - Penjabat (Pj) Wali Kota Pontianak, Kalimantan Barat Ani Sofian, menegaskan komitmennya untuk meningkatkan ekosistem riset dengan melibatkan Universitas Tanjungpura (Untan) dalam mendukung pembangunan berbasis ilmu pengetahuan di daerah tersebut. 

Dalam sebuah acara penandatanganan kerja sama di Aula Rohana Muthalib Bappeda pada hari Selasa, Ani Sofian menyatakan pentingnya kerja sama dengan berbagai fakultas dan lembaga di Untan. 

 "Perjanjian kerja sama dengan Untan penting demi menciptakan pembangunan yang berbasis riset. Telah dilaksanakan penandatanganan kerja sama dengan Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Fakultas Teknik, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, dan Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Untan." jelasnya.

Ani Sofian juga menegaskan bahwa setiap kebijakan pemerintah harus didasarkan pada ilmu pengetahuan, dan bahwa perlu terobosan dan penyesuaian dengan tuntutan zaman untuk meningkatkan pembangunan di berbagai sektor. 

Penandatanganan kerja sama tersebut juga diikuti dengan Focus Group Discussion (FGD) bertajuk ‘Pontianak Setelah Pembangunan Pelabuhan Internasional Kijing, Tol dan Bandara Singkawang’, yang menyoroti dampak pembangunan infrastruktur tersebut terhadap perkembangan Kota Pontianak sebagai ibukota provinsi.

Dalam konteks ini, Ani Sofian menekankan pentingnya keterlibatan para pakar di berbagai bidang untuk merumuskan langkah pembangunan yang efektif. 

Dia menyatakan, "Kita perlu sumbangan pemikiran dari para pakar untuk melihat peluang dan tantangan pembangunan Kota Pontianak ke depan."

Pembangunan infrastruktur yang pesat di Kalimantan Barat, seperti pembangunan Pelabuhan Internasional Kijing, jalan tol yang menghubungkan Kota Pontianak dan Kota Singkawang, serta pembangunan bandara di Kota Singkawang, menunjukkan pertumbuhan yang signifikan dalam sektor infrastruktur di wilayah tersebut. 

Ani Sofian menyoroti bahwa perubahan ini akan berdampak pada pergerakan orang dan barang di masa depan, dengan Pontianak sebagai pintu masuk utama pergerakan tersebut.

Di akhir pernyataannya, Ani Sofian mengungkapkan harapannya bahwa transformasi Bapedda Pontianak menjadi Badan Perencanaan Pembangunan, Riset, dan Inovasi Daerah (Bapperida) pada tahun 2025 mendatang akan semakin menguatkan upaya pembangunan yang berbasis riset dan inovasi di Kota Pontianak.

Sebanyak 23.367 Siswi SMP Pontianak Mengonsumsi Tablet Tambah Darah untuk Pencegahan Anemia

Pj Wali Kota Pontianak Ani Sofian menyerahkan tablet tambah darah secara simbolis kepada siswi SMPN 8 Pontianak Tenggara, Selasa (27/2/2024) (ANTARA/Prokopim PTk)
PONTIANAK - Penjabat (Pj) Wali Kota Pontianak, Ani Sofian, mengungkapkan bahwa sebanyak 23.367 siswi di Pontianak telah aktif mengonsumsi tablet tambah darah sebagai bagian dari upaya pencegahan anemia pada remaja putri. Tablet tersebut telah didistribusikan secara massif untuk mengatasi masalah anemia yang sering dialami oleh remaja putri di daerah tersebut.

"Dalam rangka pencegahan anemia pada remaja putri sebanyak 23.376 atau sekitar 65 persen dari jumlah remaja putri siswi SMP telah mengkonsumsi tablet tambah darah secara rutin dan pantau langsung oleh puskesmas terdekat," ujarnya saat memberikan tablet tambah darah di SMPN 8 Pontianak, Selasa.

Menurut Ani Sofian, pemberian tablet tambah darah ini bertujuan untuk mengatasi anemia yang sering disebabkan oleh siklus menstruasi bulanan pada remaja putri. Dampak dari kondisi anemia ini dapat mengakibatkan menurunnya imunitas, konsentrasi belajar, serta kebugaran remaja putri tersebut.

“Pemberian tablet tambah darah menjadi penting untuk diberikan bagi remaja putri dalam proses pertumbuhannya,” jelas dia.

Selain untuk mengurangi risiko anemia, pemberian tablet tambah darah juga bertujuan untuk mempersiapkan kesehatan remaja putri untuk masa depannya sebagai seorang ibu.

“Dengan minum tablet tambah darah secara rutin, diharapkan mampu mengurangi potensi anemia dan bayi yang dilahirkan kelak dalam keadaan sehat serta tidak stunting sehingga terciptanya generasi muda dan generasi penerus yang sehat serta mampu berdaya saing,” kata dia.

Kepala SMPN 8, Sunarto, menambahkan bahwa sebanyak 242 siswi SMPN 8 Pontianak telah menerima tablet tambah darah dalam rangka pencegahan anemia di kalangan remaja putri. Kegiatan ini dilakukan secara rutin setiap hari Rabu, bersamaan dengan waktu sarapan pagi. Upaya ini dilakukan bekerja sama dengan UPT Puskesmas Parit H Husin 2 setiap pekan sekali.

“Dalam upaya mencapai target konsumsi tablet tambah darah, kegiatan ini dikoordinir langsung oleh Pengelola UKS SMPN 8, Ibu Yaya Andriana,” katanya.

Inisiatif ini diharapkan dapat membawa manfaat besar dalam meningkatkan kesehatan dan kualitas hidup remaja putri di Pontianak serta mengurangi angka kejadian anemia yang dapat mengganggu proses pembelajaran dan pertumbuhan mereka.

Oleh: Antara/Dedi
Editor: Yakop

Selasa, 27 Februari 2024

Upaya Pemerintah Pontianak Atasi Kenaikan Harga Bahan Pokok

Upaya Pemerintah Pontianak Atasi Kenaikan Harga Bahan Pokok
PJ Wako Pontianak ikut rapat koordinasi inflasi bersama Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) lewat zoom meeting di Ruang Pontive Center, Senin (26/2/2024) (ANTARA/Dedi)
PONTIANAK - Pemerintah Kota Pontianak, Kalimantan Barat, terus menggencarkan operasi pasar beras meskipun harga bahan pokok tersebut, terutama jenis medium, masih stabil pada saat ini.

"Saat ini harga beras medium masih relatif stabil yakni rata-rata di kisaran Rp14.746 - Rp15.333 per kilogram. Kemudian untuk beras Bulog Rp11.500 per kilogram. Meski demikian, kami saat ini tengah menyiapkan operasi pasar lagi," ujarnya usai mengikuti rapat koordinasi inflasi bersama Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) melalui zoom meeting di Ruang Pontive Center, Senin.

Menurutnya, kenaikan harga beras terutama terjadi pada jenis premium, yang dialami oleh sebagian besar kabupaten dan kota di Indonesia.

"Harga beras premium di Kota Pontianak turut mengalami kenaikan. Kenaikan beras premium terjadi secara merata di seluruh kabupaten dan kota di Indonesia. Saat ini harga beras jenis premium rata-rata Rp17.776 per kilogram," kata dia.

Untuk mengatasi perhatian terhadap kenaikan harga beras dan untuk meringankan beban masyarakat, Pemerintah Kota Pontianak telah menyiapkan operasi pasar murah yang akan berlangsung dari 1 hingga 6 Maret 2026. Ani menjelaskan bahwa beberapa komoditas yang ditawarkan termasuk 5 kilogram beras medium, 1 kilogram gula pasir, dan 1 liter minyak goreng, yang dikemas dalam satu paket dengan harga Rp60 ribu per paket. Kualitas beras medium yang dijual dijamin setara dengan beras premium.

"Ada subsidi Rp31 ribu per paket. Dana yang digunakan berasal dari CSR BUMD Kota Pontianak," katanya.

Ia juga menyebutkan bahwa saat ini terdapat 56 ribu ton cadangan beras di Kota Pontianak yang akan digunakan setelah penggunaan dana CSR Pemerintah Kota Pontianak. Kegiatan operasi pasar juga bertujuan untuk mengantisipasi lonjakan harga menjelang bulan puasa. Selain itu, pemerintah berencana untuk melaksanakan gerakan pasar murah dengan melibatkan agen-agen di pasar.

"Ada enam ribu paket yang kita siapkan, harga sebenarnya per paketnya Rp91 ribu, tapi kita subsidi menjadi Rp60 ribu per paketnya," tambahnya.

Kenaikan harga beras premium tidak berdampak pada harga komoditas lainnya. Bahkan, menurut Ani, beberapa komoditas pokok seperti cabai merah, bawang putih, ayam ras, telur ayam, dan lainnya, mengalami surplus. Artinya, tidak akan ada lonjakan harga yang signifikan.

“Masyarakat tidak perlu panik. Saya mengimbau masyarakat untuk berbelanja secara bijak, menyesuaikan kebutuhan, dan kami secara berkala selalu mengawasi distributor,” tutupnya.

Oleh: Antara/Dedi
Editor: Yakop

Rabu, 14 Februari 2024

Kota Pontianak: Stok Beras Cukup untuk Dua Bulan ke Depan

Kota Pontianak: Stok Beras Cukup untuk Dua Bulan ke Depan
Kepala Dinas Pangan, Pertanian, dan Perikanan Kota Pontianak, Kalimantan Barat, Bintoro mengecek stok dan harga pangan di pasar. ANTARA/Dedi
PONTIANAK - Kepala Dinas Pangan, Pertanian, dan Perikanan Kota Pontianak, Kalimantan Barat, Bintoro, telah menjamin bahwa stok beras akan tetap mencukupi hingga Lebaran 2024, memberikan kepastian kepada masyarakat.

"Dalam Januari 2024, stok beras di Kota Pontianak mencapai 3.026,92 ton, sedangkan kebutuhan hanya 1.332,04 ton, sehingga terdapat surplus sebanyak 2.840,13 ton, cukup untuk dua bulan hingga Lebaran 2024," ungkap Bintoro di Pontianak, Kalimantan Barat, pada hari Selasa.

Dia juga menekankan bahwa pihaknya akan terus memantau stok dan harga 12 jenis komoditas pangan strategis untuk menjaga stabilitas harga dan inflasi di daerah.

"Kami terus mengawal ketersediaan dan harga dari 12 komoditas pangan strategis ini agar tetap stabil. Kami aktif turun ke lapangan untuk memastikan harga tetap terjaga, sehingga daya beli masyarakat terjaga dan inflasi terkendali," katanya.

Sementara itu, Pelaksana Tugas (Pj) Wali Kota Pontianak, Ani Sofian, menegaskan bahwa pemerintah kota terus berupaya mengatasi kenaikan harga beberapa komoditas yang menjadi penyebab inflasi di daerah tersebut dengan memperkuat koordinasi dan pemantauan langsung di lapangan.

"Sa'at ini, beras premium dan bawang putih menjadi penyumbang inflasi. Kami terus memantau situasi di lapangan dan segera mencari solusinya," ujarnya.

Ani juga mengungkapkan bahwa potensi ancaman inflasi dari faktor-faktor lainnya juga harus diantisipasi, seperti kenaikan harga angkutan udara atau tiket pesawat.

Pemerintah kota terus menjalin kerja sama dengan instansi pemerintah lainnya untuk menekan angka inflasi.

"Komoditas lain yang berpotensi menyumbang inflasi termasuk cabai merah, gula pasir, minyak goreng, daging ayam, telur ayam, dan daging sapi. Kami juga memperhatikan ikan segar, bawang bombay, sawi hijau, dan kangkung," tambahnya.

Ani melaporkan bahwa inflasi di Kota Pontianak pada Januari 2024 mencapai 0,03 persen, meningkat menjadi 2,12 persen year-on-year dari 2,09 persen sebelumnya.

Pemerintah Kota Pontianak, melalui Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kota Pontianak, secara rutin mengikuti rapat koordinasi yang dipimpin oleh Menteri Dalam Negeri setiap Senin untuk memonitor dan mempersiapkan langkah antisipasi terhadap lonjakan harga.

Ani menambahkan bahwa selain upaya di tingkat nasional, pihaknya juga secara rutin melakukan pemantauan langsung di lapangan untuk memantau harga pasar dan proses penyaluran stok barang oleh distributor.

Sa'at ini, harga beras jenis medium di Kota Pontianak memiliki rata-rata sebesar Rp14.593 per kilogram. Sedangkan harga tertinggi mencapai Rp15.333 per kilogram di Pasar Puring, Pasar Dahlia, Pasar Teratai, dan Pasar Kemuning.

Sementara untuk harga bawang putih, rata-rata di Kota Pontianak mencapai Rp35.143 per kilogram, dengan harga tertinggi Rp39.333 per kilogram di Pasar Puring, Pasar Dahlia, Pasar Teratai, dan Pasar Kemuning.

Oleh: Antara/Dedi
Editor: Yakop

Selasa, 13 Februari 2024

Kota Pontianak Usulkan 1.215 Formasi CASN

Kota Pontianak Usulkan 1.215 Formasi CASN
PJ Wako Pontianak, Ani Sofian. ANTARA/HO-Prokopim PTk
PONTIANAK - Pemerintah Kota Pontianak, Kalimantan Barat, telah mengajukan usulan penambahan sebanyak 1.215 formasi Calon Aparatur Sipil Negara (CASN) mengingat belum tercapainya jumlah ideal Aparatur Sipil Negara (ASN) di wilayah tersebut yang berdampak pada pelayanan publik yang belum optimal.

"ASN kita di kantor lurah masih terbatas. Ada yang jumlahnya enam, tujuh. Karena itu pada tahun 2024 ini kita mengusulkan untuk tambahan ASN lebih kurang 1.215 formasi," ujar Penjabat Wali Kota Pontianak, Ani Sofian, Senin.

Ani menjelaskan bahwa dari total 1.215 formasi CASN yang diusulkan, sebanyak 528 di antaranya untuk CPNS dan 687 untuk PPPK. Rinciannya, 327 formasi CPNS untuk tenaga teknis, 140 untuk guru, dan 61 untuk tenaga kesehatan. Sementara untuk PPPK, Pemkot Pontianak juga mengusulkan 496 formasi untuk tenaga teknis, 131 guru, dan 60 tenaga kesehatan.

"Cukup banyak penerimaan, khususnya untuk mereka yang belum terserap," ujar Ani.

Penerimaan CASN didominasi oleh tenaga kesehatan dan guru. Ani menjelaskan bahwa baik CPNS maupun PPPK dapat mendaftar dengan batas usia satu tahun sebelum mencapai usia pensiun.

"Jika PPPK guru itu usia pensiun 60 tahun, jadi di usia 59 masih boleh mendaftar. Kalau di OPD pensiunnya usia 58 tahun," paparnya.

Ani berharap bahwa usulan yang diajukan dapat diterima oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan RB).

"Mudah-mudahan usulan dipenuhi sehingga jumlah ASN di Kota Pontianak ideal sehingga pelayanan semakin maksimal," tambahnya.

Oleh: Antara/Dedi
Editor: Yakop

Minggu, 11 Februari 2024

Pontianak Memeriahkan Malam Tahun Baru Imlek 2575, Berikut Pesan Walikota Ani Sofian?

Perayaan Tahun Baru Imlek di Pontianak, Kalimantan Barat. ANTARA/Prokopim PTk.
PONTIANAK - Penjabat Wali Kota Pontianak, Ani Sofian, mengungkapkan harapannya bahwa Tahun Baru Imlek 2575 akan menjadi momen penting untuk membawa kedamaian dan keberuntungan bagi warga daerah tersebut. 

Dalam pernyataannya di Pontianak pada Sabtu, Ani Sofian menyampaikan ucapan selamat Tahun Baru Imlek kepada semua yang merayakannya, dengan harapan bahwa tahun baru ini akan membawa kebahagiaan dan kesejahteraan bagi semua.

"Saya atas nama Pemerintah Kota Pontianak mengucapkan Selamat Tahun Baru Imlek 2575 bagi saudara-saudara yang merayakannya, semoga di tahun baru ini membawa kedamaian, kebahagiaan, kesejahteraan, dan keberuntungan bagi semuanya," katanya.

Ani Sofian juga menekankan pentingnya Tahun Baru Imlek sebagai kesempatan untuk melakukan introspeksi dan refleksi dalam kehidupan sehari-hari. 

"Tentu ke depan semua lebih baik. Semoga tahun ini memberikan hal terbaik bagi semua," imbuhnya.

Pada malam menyambut Tahun Baru Imlek 2575, Kota Pontianak menjadi sorotan dengan perayaan yang meriah, terutama dengan kembang api yang dipusatkan di Yayasan Makmur Jalan Gajah Mada pada Jumat (9/2/2024) malam. 

Ani Sofian, sebagai Penjabat Wali Kota, juga turut serta dalam menyulut kembang api tersebut secara serentak.

Ani menyatakan bahwa perayaan malam Tahun Baru Imlek di Kota Pontianak berjalan dengan tertib dan aman. 

Bersama jajaran Forkopimda Kota Pontianak, ia juga melakukan peninjauan terhadap pelaksanaan ibadah di beberapa kelenteng. 

"Dari pantauan di lapangan semalam, perayaan menyambut Tahun Baru Imlek di Kota Pontianak berjalan aman dan lancar," ungkapnya.

Dalam konteks politik yang semakin memanas menjelang Pemilu, Ani Sofian mengimbau seluruh masyarakat di daerahnya untuk menyukseskan pelaksanaan pesta demokrasi tersebut. 

"Jaga keamanan dan kedamaian, hindari permusuhan dan perselisihan walau berbeda pilihan, tetap jaga persatuan dan kesatuan," tandasnya.

Oleh: Antara/Dedi
Editor: Yakop

Minggu, 04 Februari 2024

Pontianak Arahkan Perhatian pada Kesehatan Anemia Remaja

PJ Wako Pontianak saat hadir memberikan tablet darah (ANTARA/Prokopim PTk/Borneotribun)
PJ Wako Pontianak saat hadir memberikan tablet darah (ANTARA/Prokopim PTk/Borneotribun)
PONTIANAK - Prevalensi anemia pada remaja putri usia sekolah di Kota Pontianak, Kalimantan Barat mencapai 29 persen, menurut Kepala Dinas Kesehatan setempat, Saptiko. 

Ia menyatakan kekhawatiran atas temuan ini karena anemia dapat mengganggu pertumbuhan dan perkembangan remaja, terutama pertumbuhan organ reproduksi.

Sebagai respons, diluncurkan program pembagian tablet tambah darah kepada seluruh siswi di sekolah-sekolah. 

Saptiko berharap program ini dapat mengatasi masalah anemia dan mencegah stunting yang berdampak negatif pada pertumbuhan organ reproduksi remaja putri.

"Penting untuk memastikan bahwa mereka siap untuk melahirkan bayi-bayi yang sehat dan terhindar dari stunting," ujarnya.

Pj Wali Kota Pontianak, Ani Sofian, menjelaskan bahwa pembagian tablet tambah darah penting untuk mencegah anemia dan meningkatkan cadangan zat besi dalam tubuh siswi. 

Hal ini diharapkan dapat mencegah stunting dan mendukung kesehatan anak-anak yang dilahirkan di masa depan.

Stunting, seperti yang dijelaskan Ani, adalah kondisi ketika pertumbuhan seorang anak tidak sesuai dengan umurnya, menunjukkan angka di bawah minus 2 Standar Deviasi. 

Kehadiran Pj Wali Kota di SMPN 15 Pontianak Utara memberikan motivasi bagi siswa-siswi dalam mengejar cita-cita dan menjalankan program pencegahan stunting.

Kepala SMPN 15 Pontianak Utara, Augus Pardosi, menyatakan bahwa kunjungan Pj Wali Kota memberikan semangat bagi siswa untuk menjalankan program pencegahan stunting. 

Sekolah ini telah menjalankan kegiatan sarapan bersama dan memberikan tambahan tablet tambah darah sebagai upaya untuk menjaga kesehatan siswa dan mencegah stunting.

"Melalui sarapan dan suplemen tambah darah, SMPN 15 berusaha memberikan dukungan nutrisi yang tepat kepada siswi untuk menjaga tumbuh kembang mereka dengan optimal," kata Augus Pardosi.

Sumber: Antara/Dedi
Editor: Yakop

Jumat, 02 Februari 2024

Jelang Imlek 2575, Pontianak Siaga Harga Pangan di Pasar Tradisional dan Modern

Peninjauan pasar Flamboyan Pontianak, Kalbar. ANTARA/Dedi
Peninjauan pasar Flamboyan Pontianak, Kalbar. ANTARA/Dedi
PONTIANAK - Tim Satuan Tugas (Satgas) Ketahanan Pangan Kota Pontianak, Kalimantan Barat (Kalbar) terus memantau harga pangan di beberapa pasar tradisional dan pasar modern menjelang Tahun Baru Imlek 2575 untuk memastikan harga terkendali.

"Langkah ini diambil sebagai tindak lanjut arahan Penjabat (Pj) Wali Kota Pontianak untuk mengawasi harga serta stok pangan di lapangan secara berkala," ujar Kepala Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan Kota Pontianak (DPPP) Bintoro, di Pontianak, Rabu.

Dia menjelaskan bahwa saat ini harga pangan relatif stabil kendati terdapat kenaikan harga pada beberapa komoditas sayuran. Ia menerangkan, harga beras ikut naik, dengan kenaikan rata-rata Rp150 per kilogram.

"Kenaikan harga ini disebabkan oleh cuaca hujan yang menyebabkan sayur mengalami kerusakan, sehingga panen tidak optimal," kata dia lagi.

Selain beras, harga ayam utuh juga mengalami kenaikan. Harga ayam utuh saat ini berkisar dari Rp32 ribu per kilogram. Kenaikan harga ini disebabkan oleh tingginya permintaan menjelang Tahun Baru Imlek.

"Kami mengimbau kepada masyarakat untuk tetap tenang dan tidak panik membeli. Stok beras, minyak, gula, dan ayam utuh di Pontianak masih aman," kata Bintoro.

Sebelumnya, Pj Wali Kota Pontianak Ani Sofian menyampaikan, Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak lewat dinas terkait akan terus melakukan pemantauan harga komoditas pangan secara berkala untuk memastikan ketersediaan dan kestabilan harga. 

Kendati angka inflasi di Kota Pontianak sangat rendah, dirinya ingin upaya antisipasi lonjakan harga ikut digalakkan.

"Ketersediaan stok pangan harus dijaga, bekerjasama dengan pihak kepolisian dan instansi terkait akan ada pengawasan di gudang-gudang," katanya pula.

Program lain yang juga dilaksanakan Pemkot Pontianak untuk menekan harga adalah dengan operasi pasar murah di enam titik kecamatan. Ani berharap, manfaat operasi pasar dapat mengurangi beban masyarakat.

"Selain itu saya mengajak warga Kota Pontianak untuk belanja dengan bijak, beli bahan makanan sesuai kebutuhan," katanya lagi.

Sumber: Antara/Dedi
Editor: Yakop

Selasa, 30 Januari 2024

Strategi Kota Pontianak Tekan Inflasi Lewat Operasi Pasar

Kegiatan Operasi Pasar di Kantor Camat Pontianak Utara, Senin (29/1/2024) (ANTARA/Prokopimda PTK)
Kegiatan Operasi Pasar di Kantor Camat Pontianak Utara, Senin (29/1/2024) (ANTARA/Prokopimda PTK)
PONTIANAK - Pemerintah Kota Pontianak, Kalimantan Barat, terus mengintensifkan langkah operasi pasar guna menekan laju inflasi di daerah tersebut. 

Operasi pasar tersebut ditargetkan untuk mencakup enam kecamatan di Kota Khatulistiwa tersebut, sebagai bagian dari strategi pengendalian inflasi yang sedang dilakukan.

"Pemerintah Kota Pontianak, melalui Dinas Koperasi Usaha Mikro dan Perdagangan (Diskumdag), saat ini sedang melakukan operasi pasar murah di enam titik yang tersebar di seluruh kecamatan di Kota Pontianak," ujar Pejabat Wali Kota Pontianak, Ani Sofian, dalam keterangannya di Pontianak pada hari Senin.

Ani Sofian menambahkan bahwa meskipun tidak ada gejolak harga yang signifikan, operasi pasar murah ini bertujuan untuk meringankan beban masyarakat, khususnya mereka yang berpenghasilan rendah. 

"Saya mengajak masyarakat untuk memanfaatkan kesempatan ini dengan berbelanja di pasar murah yang kami sediakan. Program ini akan mencakup semua kecamatan di Kota Pontianak," paparnya.

Dia juga menjelaskan bahwa sejumlah komoditas pokok akan dijual dengan harga terjangkau, termasuk beras premium, telur, minyak goreng, tepung, susu, ayam broiler, dan beberapa produk pangan lainnya. 

Pemerintah setempat telah menjalin kerjasama dengan Bank Indonesia serta sektor swasta untuk melaksanakan program ini.

"Beberapa pihak telah berpartisipasi dalam penjualan komoditas tersebut, antara lain Hypermart, Bulog, Bank Kalbar, BPR Khatulistiwa, Kios KTI, dan PT Lestari Niaga Khatulistiwa," tambahnya.

Bagi warga Kota Pontianak yang berminat untuk berbelanja, mereka dapat langsung mendatangi lokasi operasi pasar sesuai jadwal yang telah ditentukan, tanpa perlu menggunakan kupon atau alat lainnya. 

"Ketersediaan barang akan disesuaikan dengan kuota yang ada," tutup Ani Sofian.

Jadwal operasi pasar di Kota Pontianak dimulai pada Senin (29/1/2024) di Kantor Camat Pontianak Utara, dilanjutkan pada Selasa (30/1) di Kantor Camat Pontianak Timur, Rabu (31/1) di Kantor Camat Pontianak Barat, Kamis (1/2) di Kantor Camat Pontianak Kota, Senin (5/2) di Kantor Camat Pontianak Selatan, dan Selasa (6/2) di Kantor Camat Pontianak Tenggara. Operasi pasar dilaksanakan mulai pukul 08.00 hingga 14.00.

Langkah-langkah yang telah diambil oleh Pemkot Pontianak bersama Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kota Pontianak tampaknya telah memberikan hasil yang memuaskan. 

Kota Pontianak berhasil masuk dalam daftar 10 kota dengan tingkat inflasi terendah sepanjang bulan Desember 2023, yakni sebesar 2,09 persen.

Sumber: Antara/Dedi
Editor: Yakop

Minggu, 28 Januari 2024

Kota Pontianak Gelar MTQ ke-32: Fokus pada Pembangunan Mental Spiritual

Pj Wali Kota Pontianak Ani Sofian bersama tamu undangan menabuh beduk menandai secara simbolis dimulainya MTQ ke-32 Tingkat Kecamatan Pontianak Kota. (ANTARA/Prokopim PTK)
Pj Wali Kota Pontianak Ani Sofian bersama tamu undangan menabuh beduk menandai secara simbolis dimulainya MTQ ke-32 Tingkat Kecamatan Pontianak Kota. (ANTARA/Prokopim PTK)
PONTIANAK - Penjabat Wali Kota Pontianak, Kalimantan Barat, Ani Sofian, dalam pernyataannya menggarisbawahi perhelatan Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) sebagai sebuah sarana penting dalam pembangunan rohani masyarakat. 

Ia mengungkapkan pandangannya saat membuka acara MTQ ke-32 Tingkat Kecamatan Pontianak Kota di Aula Kantor Camat Pontianak Kota pada hari Sabtu.

"MTQ memiliki peran yang sangat penting dalam meningkatkan kesejahteraan rohani, sejalan dengan kebutuhan fisik. Pembangunan masyarakat yang berkelanjutan tidak hanya tentang pembangunan infrastruktur, namun juga harus memperhatikan aspek mental dan spiritual. MTQ menjadi salah satu instrumen penting dalam pembangunan rohani masyarakat," ungkapnya.

Ani menjelaskan bahwa pelaksanaan MTQ menjadi strategis dalam pembangunan sumber daya manusia di Kota Pontianak karena Al Quran menekankan pada pendidikan akhlak yang menjadi pondasi utama dalam menjaga norma-norma kehidupan masyarakat.

"Kita harus menyadari bahwa kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang pesat, tanpa diimbangi dengan penerapan nilai-nilai agama yang benar, dapat membawa dampak negatif bagi generasi muda," tambahnya.

Lebih lanjut, Ani menekankan bahwa MTQ juga merupakan langkah penting dalam membentuk generasi yang berakhlak Qurani. 

Acara ini juga menjadi platform untuk menyeleksi qori dan qoriah, hafiz dan hafizah terbaik yang akan mewakili kecamatan di MTQ Tingkat Kota Pontianak.

"Namun yang lebih penting dari segalanya, mari kita hayati dan pahami ayat-ayat Al Quran, kemudian implementasikan ajaran tersebut dalam kehidupan sehari-hari," ajaknya.

Sementara itu, Ketua Panitia MTQ ke-32 Tingkat Kecamatan Pontianak Kota, Endang Rusmawaty, mengungkapkan bahwa MTQ tahun ini menampilkan 13 cabang perlombaan dengan total 133 peserta.

"Perlombaan meliputi berbagai cabang, mulai dari Tartil Anak-anak, Tilawah Anak-anak, Tilawah Remaja, Tilawah Dewasa, Tartil Usia Emas, Qira'at Sab'ah Mujawah Dewasa, Qira'at Sab'ah Murattal Dewasa, Qira'at Sab'ah Murattal Remaja, hingga Tahfidz 30 Juz," jelasnya.

"Pembukaan dan penutupan MTQ akan diselenggarakan di Aula Kantor Camat Pontianak Kota, sementara perlombaan akan digelar di Pondok Al Adabiy di Jalan Danau Sentarum," tambah Endang.

Sumber: Antara/Dedi
Editor: Yakop

Jumat, 26 Januari 2024

Pemkot Pontianak Salurkan 21.992 Paket Beras untuk Warga Miskin

Penjabat Wali Kota Pontianak Ani Sofian usai penyerahan bantuan pangan secara simbolis di Kantor Camat Pontianak Tenggara, Kamis (25/1/2024) (ANTARA/Prokopim PTK)
Penjabat Wali Kota Pontianak Ani Sofian usai penyerahan bantuan pangan secara simbolis di Kantor Camat Pontianak Tenggara, Kamis (25/1/2024) (ANTARA/Prokopim PTK)
PONTIANAK - Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak, Kalimantan Barat, telah meluncurkan inisiatif untuk menyalurkan bantuan sebanyak 21.992 paket beras kepada warga miskin yang tersebar di enam kecamatan di sekitar Kota Pontianak. Langkah ini diambil dalam upaya meningkatkan ketahanan pangan di wilayah tersebut.

"Penyaluran bantuan pangan berupa beras ini sebagai wujud kepedulian Pemkot Pontianak kepada warga miskin serta sebagai upaya memenuhi ketahanan pangan daerah,” ujar Penjabat Wali Kota Pontianak Ani Sofian usai penyerahan bantuan pangan secara simbolis di Kantor Camat Pontianak Tenggara, Kamis.

Ditegaskan bahwa penyaluran bantuan pangan ini merupakan bagian dari tanggung jawab pemerintah untuk mengendalikan lonjakan harga pangan dan memastikan ketersediaan pangan yang cukup bagi seluruh masyarakat.

"Pemerintah memahami bahwa salah satu tugas utama adalah menekan lonjakan harga melalui bantuan pangan. Dengan demikian, diharapkan bantuan ini dapat membantu meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan warga penerima," jelas Ani.

Ani juga mengajak masyarakat untuk memanfaatkan bantuan ini dengan bijak sebagai dorongan untuk meningkatkan kualitas hidup mereka. "Sebagaimana kita ketahui bersama, keadaan dunia sedang tidak baik-baik saja akibat perang. Dampaknya bagi Indonesia, harga pangan kian naik,” terangnya.

Pemkot Pontianak berharap bahwa bantuan pangan ini dapat memberikan bantuan signifikan dalam mengurangi beban ekonomi masyarakat di tengah situasi sulit saat ini dan juga menjaga keberlanjutan pasokan pangan di kota tersebut.

“Pemkot Pontianak berkomitmen untuk terus berupaya dalam memberikan bantuan kepada masyarakat yang membutuhkan serta menjaga kesejahteraan masyarakat secara merata,” kata Ani.

Dalam hal pelaksanaan, Kepala Dinas Pangan, Pertanian, dan Perikanan Kota Pontianak, Bintoro, menegaskan bahwa beras yang diserahkan berasal dari Bulog Kantor Wilayah Kalimantan Barat. Ini menunjukkan kerja sama yang kuat antara pihak terkait untuk meringankan beban masyarakat.

“Yang jelas harga bisa terkendali,” tutupnya.

Penyerahan bantuan pangan berupa beras ini diselenggarakan sesuai dengan ketentuan dalam Undang-Undang (UU) Nomor 18 Tahun 2012 tentang Pangan, Peraturan Pemerintah Nomor 17 tahun 2015 tentang Ketahanan Pangan dan Gizi, serta Peraturan Wali Kota Pontianak Nomor 73 Tahun 2019 tentang Pengelolaan Cadangan Pangan Pemkot Pontianak.

Rincian penyaluran beras adalah sebagai berikut: di Kecamatan Pontianak Barat sebanyak 4.989 KK, Pontianak Kota 2.121 KK, Pontianak Selatan 1.217 KK, Pontianak Tenggara 863 KK, Pontianak Timur 4.976 KK, dan Pontianak Utara 7.756 KK. Setiap keluarga penerima manfaat menerima bantuan seberat 10 kilogram beras. Penyaluran bantuan ini akan dilakukan secara rutin selama enam bulan ke depan.

Sumber: Antara/Dedi
Editor: Yakop

Kamis, 25 Januari 2024

Percepatan penanganan stunting di Pontianak berbuah dana insentif

Penjabat Wali Kota Pontianak Ani Sofian saat berkunjung ke rumah Ahmadi di Kelurahan Saigon. (ANTARA/Dedi)
Penjabat Wali Kota Pontianak Ani Sofian saat berkunjung ke rumah Ahmadi di Kelurahan Saigon. (ANTARA/Dedi)
PONTIANAK - Ahmadi warga Kelurahan Saigon, Kecamatan Pontianak Timur, Kalimantan Barat tampak kaget karena tidak menyangka rumahnya akan didatangi langsung oleh Penjabat Wali Kota Pontianak Ani Sofian yang didampingi Ketua TP PKK Pontianak dan sejumlah pejabat lainnya.

Salam dari orang nomor satu di Kota Khatulistiwa tersebut, dijawab sedikit gugup Ahmadi beserta istrinya dari depan rumah. Penjabat Wali Kota Pontianak menanyakan kabar kepada Ahmadi.

Kehadiran Ani Sofian dan rombongan ke rumah - rumah warga termasuk ke rumah Ahmadi dan sejumlah warga lainnya di Kota Pontianak dalam rangka menyerahkan bantuan paket pangan program aksi percepatan penurunan stunting. Pemberian bantuan pangan tersebut sebagai upaya pemerintah untuk menurunkan stunting dan meningkatkan gizi anak.

Ahmadi yang sehari-harinya bekerja sebagai sopir truk pengangkut material bangunan dan ayah dari lima orang anak harus banting tulang dalam membesarkan anak-anaknya.

Dengan kondisi yang tidak selalu berkecukupan, ia dan keluarganya bergantung kepada perusahaan tempat Ahmadi bekerja. Jaminan sosial dan kesehatan tidak pasti baginya. Hal itu juga yang kurang mendukung kualitas gizi anak-anaknya.

Dengan program percepatan penurunan stunting yang rutin dilaksanakan, memberikan ketenangan bagi Ahmadi. “Bantuan ini sangat membantu kami. Apalagi ini diserahkan langsung oleh Pj Wali Kota Pontianak. Kami merasakan, itu bukti nyata hadirnya pemerintah," ungkap Ahmadi.

Penyaluran bantuan paket pangan untuk percepatan penurunan stunting menjadi satu di antara upaya pemerintah Kota Pontianak. Kebijakan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Pontianak sebelumnya Edi Rusdi Kamtono - Bahasan,  kini  dilanjutkan oleh Penjabat Wali Kota Pontianak Ani Sofian.

Dana Intensif

Pemerintah Kota Pontianak pada pada Oktober 2023  berhasil meraih penghargaan kinerja tahun berjalan kategori peningkatan kesejahteraan masyarakat berupa pemberian insentif fiskal atas keberhasilan percepatan penurunan stunting dan penurunan angka kemiskinan di Kota Pontianak.

Kota Pontianak meraih rangking tertinggi dari 89 kota se-Indonesia karena berhasil menurunkan angka stunting. Capaian keberhasilan itu mendapat penghargaan dari pemerintah pusat berupa dana insentif sebesar Rp6.987.558.000. Tak hanya itu, dana insentif sebesar Rp5.852.646.000 juga diberikan kepada Kota Pontianak atas keberhasilan menurunkan angka kemiskinan, sehingga total dana insentif yang diterima sebesar Rp12.840.204.000.

Saat itu, Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono bersama Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kota Pontianak serta seluruh jajaran perangkat daerah, lembaga dan kelompok masyarakat, mitra pembangunan gencar serta aktif dalam upaya menurunkan angka stunting maupun menurunkan kemiskinan ekstrem di Kota Pontianak. Keberhasilan yang diraih ini tidak terlepas dari kerja keras dan kerja bersama dari seluruh perangkat daerah, para pihak dan masyarakat.

Kerja keras segenap jajaran pemerintah dan masyarakat tersebut berhasil menurunkan angka stunting, dari 24,4 persen di tahun 2021 menjadi 19,7 persen di tahun 2022. 

Upaya menurunkan angka stunting hingga kini terus dilakukan, di antaranya dengan menitikberatkan kepada seluruh calon pengantin dan ibu hamil. Harapannya,  agar mereka mendapatkan edukasi, informasi dan pelayanan kesehatan yang harus diperoleh bagi sasaran tersebut supaya bayi yang dilahirkan dalam kondisi sehat, termasuk di dalamnya ada bantuan pangan yang menyasar balita stunting.

Percepatan penurunan stunting di Kota Pontianak terus dilakukan pemerintah setempat.  Pemerintah Kota Pontianak pada 2024  memprioritaskan penanganan kemiskinan ekstrem dan stunting guna menciptakan sumber daya manusia (SDM) yang unggul memasuki Indonesia Emas pada 2045.

Langkah mempersiapkan SDM  guna menyongsong Generasi Emas 2045 dinilai sangat penting. Apalagi Indonesia sudah memasuki bonus demografi sehingga potensi ini harus bisa dimanfaatkan. Salah satu langkah tersebut  adalah menangani persoalan stunting.

Selain persoalan stunting, persoalan yang harus dituntaskan adalah kemiskinan ekstrem. Pemerintah menargetkan penanganan kemiskinan ekstrem bisa tuntas tahun 2024. Kemiskinan ekstrem menyebabkan masyarakat  tidak mampu memberikan makanan bergizi kepada anak-anaknya

Inovasi penanganan stunting yang digagas oleh kecamatan, kelurahan dan puskesmas serta posyandu di Kota Pontianak telah berbuah nyata dengan adanya penurunan signifikan angka stunting di beberapa wilayah.  Oleh karena itu, seluruh pemangku kepentingan perlu terus bergerak bersama guna menangani stunting.

Putus stunting

Ahli Gizi dari Universitas Tanjungpura Pontianak, Rahmania, S.Gz, M.P.H. menilai sudah saatnya memutus rantai kekerdilan atau stunting, karena. kekerdilan juga berpengaruh pada kualitas SDM. Gizi yang kurang dan pola asuh anak kurang maksimal, akan berdampak pada produktivitas dan kreativitas SDM.

Tingkat kualitas SDM akan sangat terganggu dengan adanya kekerdilan. Oleh karena itu, pemahaman dan pencegahan harus menjadi perhatian semua pihak guna mewujudkan generasi bangsa ke depan lebih baik. 

Kekerdilan adalah ketika anak di usia 0 – 5 tahun gagal tumbuh maksimal atau kondisi di mana tinggi badan seseorang jauh lebih pendek dibandingkan tinggi badan orang seusianya. Anak mengalami kekurangan gizi kronis sejak bayi dalam kandungan hingga masa awal anak lahir yang biasanya tampak setelah anak berusia 2 tahun.

Secara umum banyak faktor yang memengaruhi stunting di antaranya pola asuh dari keluarga baik seputar makanan, menjaga kebersihan makanan dan rumah, sanitasi rumah. Kalau kebersihan buruk, rumah kotor dan lainnya juga sangat berpengaruh.

Kekerdilan sebenarnya bisa dicegah, bahkan dimulai sejak orang tua menikah. Perencanaan kehamilan dan saat ibu hamil pasokan gizi bayi dalam kandungan harus diperhatikan.

Ketika lahir, gizi dan kesehatan harus diperhatikan juga dengan pola asuh yang benar. Literasi para orang tua terhadap gizi dan pentingnya memaksimalkan 1.000 hari pertama kehidupan harus dimaksimalkan.

Upaya percepatan penurunan stunting tetap perlu dimaksimalkan melalui program-program yang ada. Selain itu, literasi soal gizi juga harus terus digencarkan kepada orang tua melalui posyandu. Dengan demikian, upaya simultan dalam rangka menekan angka stunting akan membuahkan hasil yang menggembirakan. 

Sumber: Antara/Dedi

Selasa, 23 Januari 2024

Pontianak Miliki Puskeswan Yang Memadai

Pontianak Miliki Puskeswan Yang Memadai
PJ Wako Pontianak melihat operasi kucing di Puskewan Pontianak (ANTARA/Prokopim PTK)
PONTIANAK – Penjabat (Pj) Wali Kota Pontianak Ani Sofian mengatakan warga Pontianak sangat beruntung karena telah memiliki fasilitas pusat kesehatan hewan (puskeswan) yang memadai di bawah naungan Dinas Pangan Pertanian dan Perikanan kota itu. 

"Kota Pontianak menjadi satu di antara dua daerah di Kalimantan Barat (Kalbar) yang telah memiliki fasilitas puskeswan yang berlokasi di Jalan Parit Pangeran Kelurahan Siantan Hulu, yang melayani masyarakat yang ingin memeriksakan kesehatan hewan peliharaannya seperti kucing, anjing, dan sebagainya," ujar Ani Sofian di Pontianak, Selasa.

Keberadaan puskeswan ini, kata dia, juga juga memberikan pemasukan bagi Pendapatan Asli Daerah (PAD). 

Meski sudah setahun beroperasi, kata dia, masih banyak masyarakat yang belum mengetahui keberadaan puskeswan, sehingga sosialisasi digencarkan agar masyarakat memanfaatkan fasilitas tersebut untuk pelayanan kesehatan hewan peliharaan.

Sementara itu Kepala Dinas Pangan Pertanian dan Perikanan Kota Pontianak Bintoro menjelaskan puskeswan dibangun pada 2022 dan mulai beroperasi tahun 2023. Fasilitas tersebut telah mampu menghasilkan pemasukan bagi PAD. Saat ini, lanjutnya, Provinsi Kalbar memiliki dua puskeswan yakni di Kota Pontianak dan Kabupaten Ketapang.

“Keberadaan Puskeswan bagi masyarakat di Kota Pontianak sangat diperlukan, terutama para pecinta atau pemelihara binatang seperti kucing, anjing dan hewan peliharaan lainnya,” kata Bintoro. 

Menurutnya, puskeswan cukup membantu masyarakat karena dengan biaya yang terjangkau, mereka bisa memeriksakan kesehatan dan mengobati hewan peliharaan.

"Karena biaya pengobatan dan pemeriksaan disubsidi oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak, sehingga tidak memberatkan masyarakat untuk membiayai pengobatan hewan kesayangannya," ujar Bintoro. 

Ia mengatakan telah memiliki data jumlah pemelihara kucing dan hewan lainnya berikut nama dan alamat pemilik yang jumlahnya mencapai lebih dari lima ribu.  

“Keberadaan praktek dokter hewan swasta membantu masyarakat yang membutuhkan pelayanan kesehatan hewan peliharaan,” sebut Bintoro.

Ia menyebutkan puskeswan diperkuat oleh tenaga kesehatan hewan yang terdiri dari dokter veteriner lima orang dan tiga tenaga paramedis. Mereka melayani masyarakat yang ingin berkonsultasi maupun mengobati hewan-hewan peliharaan. Bahkan, lanjutnya, puskeswan juga melayani operasi hewan, seperti operasi sterilisasi baik anjing maupun kucing betina, dan juga kastrasi hewan jantan yang kecil.

Sebelum puskeswan ada, kata Bintoro, pihaknya sudah membuka pelayanan dokter keliling (dokling) dengan pelayanan 17-7-1 atau 17 jam dilakukan sanitasi, 7 jam untuk penanganannya, dan satu hari pelayanan.

“Sehingga dengan adanya puskeswan, kami sangat terbantu dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat, terutama kesehatan hewan peliharaan,” ucapnya.

Sumber : Antara/Dedi
Editor : Yakop

Minggu, 21 Januari 2024

Penjabat Wali Kota Pontianak Ajak Orang Tua Cek Kesehatan Balita di Puskesmas

Penjabat Wali Kota Pontianak Ajak Orang Tua Cek Kesehatan Balita di Puskesmas
Penyerahkan bantuan pangan kepada orang tua balita stunting di Sungai Jawi Dalam Kecamatan Pontianak Barat, Sabtu (20/01/2024) (ANTARA/HO-Prokopimda PTK)
PONTIANAK - Penjabat Wali Kota Pontianak, Kalimantan Barat, Ani Sofian, mengajak orang tua yang memiliki balita untuk secara rutin mengecek kesehatan anak-anak mereka di puskesmas sebagai upaya pencegahan stunting. Dalam sebuah acara di Sungai Jawi Dalam Kecamatan Pontianak Barat pada Sabtu lalu, Ani Sofian menyerahkan bantuan pangan kepada orang tua balita yang mengalami stunting, sambil mengutarakan komitmennya terhadap percepatan penurunan angka stunting di Kota Pontianak.

"Saat ini aksi percepatan penurunan stunting oleh Pemerintah Kota Pontianak terus dikebut. Kami mengajak orang tua balita untuk rutin memeriksakan anak-anaknya ke puskesmas," ujarnya, memberikan penekanan pada pentingnya langkah preventif ini.

Ani Sofian menekankan bahwa penting bagi orang tua untuk secara rutin membawa anak-anak mereka ke puskesmas bukan hanya untuk kesehatan anak, tetapi juga sebagai bagian dari pendataan balita stunting. Data yang akurat, menurutnya, diperlukan agar program bantuan yang diberikan oleh pemerintah dapat tepat sasaran.

“Apresiasi kami untuk petugas yang terus mendata stunting di Kelurahan Sungai Jawi Dalam,” katanya, memberikan penghargaan kepada petugas yang terlibat dalam pendataan.

Menurut Ani Sofian, penurunan stunting menjadi salah satu dari tiga prioritas program Pemkot Pontianak, selain pengentasan kemiskinan ekstrem dan pengendalian inflasi. 

Dia menganggap bahwa program penurunan stunting sangat penting untuk mempersiapkan generasi Indonesia Emas 2045.

“Keberhasilan stunting juga bergantung pada pemahaman orang tua balita maupun calon orang tua, bahkan calon pengantin,” paparnya, menekankan peran kesadaran dan pemahaman masyarakat dalam mencapai tujuan tersebut.

Ani Sofian juga mengumumkan bahwa dalam tiga bulan ke depan, pemerintah setempat akan bekerja sama dengan berbagai instansi, termasuk Bank Kalbar, PDAM Tirta Khatulistiwa, dan TNI-Polri, untuk memberikan bantuan pangan secara rutin. Bantuan ini mencakup telur, minyak goreng, dan beras. 

Dia juga memberi pesan khusus kepada orang tua balita stunting yang belum memiliki kepesertaan BPJS untuk segera mendaftar, agar dapat lebih mudah menerima bantuan, dengan bantuan dari kader Posyandu.

“Supaya mudah mendapat bantuan, nanti dibantu kader Posyandu,” imbuhnya.

Camat Pontianak Barat, Ibrahim, menambahkan bahwa terdapat 87 balita stunting di Kelurahan Sungai Jawi Dalam, dan angka tersebut mengalami peningkatan dalam setahun terakhir. 

Menurutnya, peningkatan tersebut disebabkan oleh beberapa faktor, termasuk pembaruan data secara real-time dan perpindahan warga balita stunting ke Kelurahan Sungai Jawi Dalam.

“Petugas kami senantiasa survei ke lapangan, benar-benar survei. Sehingga ditemukan kasus baru, kemudian sebab lainnya perpindahan warga balita stunting ke Kelurahan Sungai Jawi Dalam,” terangnya.

Ibrahim menjelaskan bahwa upaya penurunan stunting di wilayahnya dilakukan dengan berbagai cara, seperti skrining anemia pada remaja dan ibu hamil di sekolah dan puskesmas. 

Selain itu, dilakukan pembinaan calon pengantin dengan edukasi oleh Kementerian Agama.

“Selain itu kami menyalurkan Dana Alokasi Umum untuk penanganan stunting dengan pemberian makanan tambahan sebesar Rp76 juta di Kelurahan Sungai Jawi Dalam,” katanya, menggambarkan berbagai langkah yang diambil untuk mengatasi permasalahan stunting di wilayah tersebut.

Sumber: Antara/dedi
Editor: Yakop

Kamis, 11 Januari 2024

Pontianak Optimis Capai Target Penurunan Stunting dengan Inovasi Pojok Stunting

Pontianak Optimis Capai Target Penurunan Stunting dengan Inovasi Pojok Stunting
Foto: Kegiatan penyaluran paket pangan cegah stunting bagi balita (ANTARA/Prokopimda PTK/Borneotribun)
PONTIANAK - Pemerintah Kota Pontianak, Kalimantan Barat, tengah berupaya maksimal dalam penanggulangan masalah stunting dengan menggelar berbagai langkah aksi cepat. 

Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kota Pontianak, yang diinisiasi oleh Pemkot Pontianak, secara aktif menyalurkan bantuan pangan kepada keluarga yang memiliki balita stunting. 

Pemberian bantuan pangan ini dianggap sebagai salah satu strategi percepatan untuk mengurangi angka stunting di wilayah tersebut.

Penjabat Wali Kota Pontianak, Ani Sofian, mengungkapkan bahwa pihaknya telah merancang dua strategi utama, yakni jangka pendek dan jangka panjang. 

Langkah jangka pendek dilakukan melalui distribusi paket bantuan pangan, yang mencakup beras, susu, telur, minyak goreng, roti, dan komoditas lainnya. 

Sementara itu, untuk langkah jangka panjang, perhatian akan diberikan sejak calon pengantin, dengan melakukan pemantauan secara rutin.

Ani Sofian juga memberikan dorongan kepada orang tua balita, khususnya yang memiliki anak stunting, untuk saling mendukung dan merawat anak-anak mereka. 
Kebersamaan antarorang tua diharapkan dapat menjadi kunci dalam memastikan tumbuh kembang optimal anak-anak. 

Selain itu, Ani berharap bahwa dengan upaya percepatan penurunan stunting, generasi Indonesia Emas 2045 akan siap bersaing secara global, mencapai prestasi di berbagai bidang, dan memegang posisi kepemimpinan tertinggi.

Camat Pontianak Utara, Indrawan Tauhid, menyampaikan bahwa terdapat 98 balita yang menjadi fokus di Posyandu Dahlia, di mana tiga di antaranya teridentifikasi mengalami stunting. 

Upaya kolaborasi antara pemerintah, dunia usaha, perguruan tinggi, dan pemangku kebijakan lainnya dilakukan untuk mengatasi permasalahan ini. 

Inovasi Pojok Stunting menjadi salah satu langkah inovatif yang diambil untuk mempercepat penurunan angka stunting di wilayah tersebut.

Sebagai informasi tambahan, angka stunting di Kota Pontianak pada tahun 2022 mencapai 19,7 persen, mengalami penurunan dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar 24,4 persen. 

Hal ini menunjukkan adanya progres positif dalam upaya mengurangi tingkat stunting di kota tersebut.

Sumber: Antara/Dedi
Editor: Yakop

Sabtu, 23 Desember 2023

Pj. Gubernur Kalbar Lantik Ani Sofian Jadi Penjabat Walikota Pontianak

Pj. Gubernur Kalbar Lantik Ani Sofian Jadi Penjabat Walikota Pontianak
Foto: Pelantikan Penjabat Walikota Pontianak, Drs. Ani Sofian, M.M., beserta Penjabat Ketua Tim Penggerak PKK Kota Pontianak, Ny. Anita Ani Sofian bertempat di Balai Petitih Kantor Gubernur Kalbar. (Adpim Pemprov Kalbar/Borneotribun)
PONTIANAK – Penjabat (Pj) Gubernur Kalimantan Barat dr. Harisson, M.Kes., didampingi Penjabat (Pj) Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Kalimantan Barat, Ny. Windy Prihastari Harisson, S.STP., M.Si., Melakukan Pelantikan Penjabat Walikota Pontianak, Drs. Ani Sofian, M.M., beserta Penjabat Ketua Tim Penggerak PKK Kota Pontianak, Ny. Anita Ani Sofian bertempat di Balai Petitih Kantor Gubernur Kalbar. Sabtu (23/12/2023).  

Berdasarkan Surat Keputusan (SK) Menteri Dalam Negeri RI, Nomor 100.2.1.3-6610 Tahun 2023 tentang pengangkatan Pj Wali Kota Pontianak, Drs.  Ani Sofian, M.M., pada 19 Desember 2023. Drs. Ani Sofian, M.M. saat ini merupakan Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Kalimantan Barat.

Selain itu juga dilakukan Pelantikan kepada Penjabat Ketua Tim Penggerak PKK Kota Pontianak, sekaligus sebagai Penjabat Ketua Dekranasda dan Bunda PAUD Kota Pontianak oleh Penjabat Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Kalbar.

Pada Penjelasannya Penjabat Gubernur Kalimantan Barat menekankan bahwa Penunjukan sebagai Penjabat Walikota Pontianak merupakan dalam rangka menjalankan arahan-arahan atau amanat dari Bapak Presiden Republik Indonesia, yang lebih banyak tentang bagaimana Penjabat Pemerintah Provinsi dan Kabupaten / Kota meringankan beban masyarakat, seperti diketahui harga-harga yang pada naik, adanya Inflasi, kebutuhan hidup yang naik, dan hal ini menjadi perhatian kita bersama.

"Dalam rangka menanggulangi permasalahan tersebut diharapkan para Kepala Daerah agar mereka benar-benar dapat turun langsung membantu mempermudah beban masyarakat, Selama ini Pemprov. Kalbar sudah melakukan kunjungan ke Posyandu, dalam program penurunan Stunting memberikan bayi makanan, Ibu Hamil Sembako dan Memberikan kepada Masyarakat-masyarakat yang kurang mampu dalam bentuk Sembako, hal ini dalam rangka kita meringankan beban masyarakat". Jelas Penjabat Gubernur Kalbar.

Pada kesempatan tersebut Penjabat Gubernur Kalimantan Barat mengucapkan terima kasih dan apresiasinya kepada Walikota dan Wakil Walikota Pontianak Periode 2018-2023, Ir. H. Edi Rusdi Kamtono, M.M., M.T., dan Bahasan, S.H, yang telah menjalankan tugasnya, banyak sekali prestasi yang telah diperoleh dan pembangunan yang telah dilaksanakan di Kota Pontianak, hingga membuat Kota Pontianak menjadi kota yang dikenal di Indonesia dan Manca Negara.

Usai pelantikan Penjabat Walikota Pontianak, menjelaskan bahwa dirinya sebagai Penjabat Walikota Pontianak adalah meneruskan dan terkait dengan hal-hal yang harus diprioritaskan yang pertama terkait dengan Inflasi, dalam rangka meningkatkan daya beli masyarakat dan kedua adalah masalah Stunting, dan yang ketiga tentang bagaimana kita meningkatkan pendapatan masyarakat.

Sebagaimana dijelaskan oleh Penjabat Gubernur Kalbar, Penjabat Walikota Pontianak mengungkapkan bahwa meskipun Penjabat Walikota tidak memiliki wewenang memutasikan Staff, namun Penjabat Walikota bisa mengajukan Izin kepada Menteri Dalam Negeri RI dan Gubernur, untuk melakukan evaluasi mutasi Staf, kemudian menanggapi tentang adanya tindak pelanggaran dalam Pemilu yang dilakukan ASN maka akan dilakukan tindak Pendisiplinan dan setiap pelanggaran akan dilihat dan pelajari tingkat kesalahannya dan dari situ akan kita tentukan hukuman apa yang akan dikenakan.

"Kemudian untuk keberlanjutan Pembangunan di Kota Pontianak akan ada  Pembicaraan dengan Mantan Walikota Pontianak nantinya, sehingga Pembangunan seperti Tol Kapuas akan terus dilanjutkan untuk mempermudah akses masyarakat kota Pontianak". Jelas Ani Sofian.

Ketika ditemui usai pelantikan, Walikota Pontianak Periode 2018-2023, Edi Rusdi Kamtono, meyakini Bapak Ani Sofian dapat menjalankan Program yang sudah disusun di tahun 2024, dan beliau sudah berpengalaman dalam menghadapi legislatif dan Provinsi, dimana program yang diutamakan masih di sektor Infrastruktur, Kesehatan, Pendidikan dan Sosial, serta menghadapi Tahun Pemilu ini bagaimana membuat Kota Pontianak menjadi Kondusif.

Pelantikan Penjabat Walikota Pontianak Turut dihadiri oleh Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Barat, Mohammad Bari, S.Sos.,M.Si, dan Sekretaris Daerah Kota Pontianak, Mulyadi, beserta Ketua Dharma Wanita Persatuan Provinsi Kalimantan Barat,  Forkopimda Provinsi Kalimantan Barat, Forkopimda Kota Pontianak, Walikota dan Wakil Walikota Pontianak Periode 2018-2023, beserta Istri. (Adpim)

Kamis, 07 Desember 2023

Distribusi Bantuan Pangan: 2.200 KK di Enam Kecamatan Kota Pontianak

Distribusi Bantuan Pangan: 2.200 KK di Enam Kecamatan Kota Pontianak
Foto: Kepala Dinas Dinas Pangan, Pertanian dan Perikanan (DPPP) Kota Pontianak Bintoro menyerahkan bantuan beras kepada masyarakat di Pontianak, Rabu (6/12/2023) (ANTARA/Prokopim PTK)
PONTIANAK - Pemerintah Kota Pontianak terus berkomitmen untuk menjaga ketahanan pangan rumah tangga, salah satunya dengan mengalokasikan bantuan beras kepada 2.200 Kepala Keluarga (KK).

Bantuan pangan tersebut disalurkan sebagai wujud kepedulian Pemerintah Kota Pontianak terhadap warga miskin dan upaya menjaga ketahanan pangan di tingkat rumah tangga maupun daerah. Hal ini diungkapkan oleh Kepala Dinas Pangan, Pertanian, dan Perikanan (DPPP) Kota Pontianak, Bintoro, pada hari Rabu di Pontianak.

Bantuan beras tersebut diperuntukkan bagi 2.200 KK yang tersebar di enam kecamatan, yaitu Pontianak Selatan (175 KK), Pontianak Tenggara (145 KK), Pontianak Barat (410 KK), Pontianak Kota (270 KK), Pontianak Timur (440 KK), dan Pontianak Utara (760 KK).

Setiap KK menerima bantuan sebanyak sepuluh kilogram beras. Penerima bantuan ini adalah warga yang telah terdaftar sebagai Keluarga Penerima Manfaat (KPM) atau tergabung dalam Program Keluarga Harapan (PKH). Langkah ini diambil untuk memastikan bahwa penyaluran beras cadangan tepat sasaran.

Bintoro menjelaskan bahwa penyaluran bantuan pangan ini sejalan dengan peraturan yang berlaku, seperti Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2012 tentang Pangan, Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2015 tentang Ketahanan Pangan dan Gizi, serta Peraturan Walikota Pontianak Nomor 73 Tahun 2019 tentang Pengelolaan Cadangan Pangan Pemkot Pontianak.

“Kami berharap bantuan ini bermanfaat dan memberikan semangat kepada warga untuk tetap produktif dalam menjalani aktivitas sehari-hari,” tambahnya.

Sebagai langkah preventif, Pemerintah Kota Pontianak telah melakukan pemantauan lapangan terkait ketersediaan stok pangan. Tim Satgas Ketahanan Pangan dan Tim Pengendali Inflasi Daerah terus berkoordinasi untuk mencegah lonjakan harga pangan, terutama menjelang Natal dan Tahun Baru.

Bintoro menegaskan kepada warga agar tidak perlu khawatir, karena ketersediaan pangan dan cadangan dianggap mencukupi untuk beberapa bulan ke depan.

Hukum

Peristiwa

Kesehatan

Pemilu 2024

Lifestyle

Tekno