Berita Borneotribun.com: Perbatasan RI-Malaysia Hari ini -->
Tampilkan postingan dengan label Perbatasan RI-Malaysia. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Perbatasan RI-Malaysia. Tampilkan semua postingan

Sabtu, 15 Oktober 2022

Sebesar Rp1,2 Triliun Pemerintah Pusat Bangun Jalan di Perbatasan Kalbar

Sebesar Rp1,2 Triliun Pemerintah Pusat Bangun Jalan di Perbatasan Kalbar
Ketua Komisi V DPR RI Lasarus bersama Direktur Pembangunan Jalan Direktorat Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR Satrio Sugeng Prayitno melakukan peninjauan pembangunan jalan paralel perbatasan ruas Balai Karangan-Badau di wilayah Kalimantan Barat, Jumat (15/10/2022).

Sintang, Kalbar - Pemerintah pusat melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) membangun 237 kilometer ruas jalan Balai Karangan, Kabupaten Sanggau menuju Badau, Kabupaten Kapuas Hulu yaitu jalan paralel sepanjang perbatasan Indonesia-Malaysia wilayah Kalimantan Barat.


"Pertengahan tahun 2024 ditargetkan 135 kilometer jalan paralel perbatasan itu sudah beraspal dan 102 kilometer berupa pasir batu (sirtu)," kata Direktur Pembangunan Jalan Direktorat Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR Satrio Sugeng Prayitno, di Sintang, Kalbar, Jumat (14/10).


Dia menyebutkan, pembangunan jalan paralel tersebut dengan sistem multiyears, dan anggarannya sebesar Rp1,2 triliun yang bersumber dari anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN).

Sebesar Rp1,2 Triliun Pemerintah Pusat Bangun Jalan di Perbatasan Kalbar
Ketua Komisi V DPR RI Lasarus bersama Direktur Pembangunan Jalan Direktorat Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR Satrio Sugeng Prayitno melakukan peninjauan pembangunan jalan paralel perbatasan ruas Balai Karangan-Badau di wilayah Kalimantan Barat, Jumat (15/10/2022).

Menurutnya, dari ruas jalan sepanjang 237 kilometer itu, terbagi menjadi lima ruas jalan, dua ruas di antaranya sudah mulai dikerjakan, sementara tiga ruas lainnya tengah dalam proses kontrak.


"Sampai Juni 2024 selesai semua, sehingga bisa baik dan bisa melayani lalu lintas perbatasan Kalbar, dengan rincian kondisi teraspal 135 kilometer dan sirtu 102 kilometer," kata Sugeng yang saat itu bersama Ketua Komisi V DPR RI Lasarus meninjau proses pembangunan jalan paralel perbatasan tersebut.


Ketua Komisi V DPR RI Lasarus mengatakan pembangunan jalan perbatasan bukan sekadar untuk membuka keterisolasian daerah, tapi juga untuk memangkas waktu tempuh perjalanan, memperlancar arus logistik, hingga merangsang tumbuhnya pusat ekonomi baru.


Lasarus menyatakan, jalan perbatasan memang perlu dibangun sebaik mungkin, karena merupakan beranda depan negara. Untuk itulah, sebagai legislator yang membidangi urusan infrastruktur, dirinya berkomitmen untuk terus mengawal pembangunan jalan-jalan perbatasan, terutama di wilayah Kalimantan.


Sebagai bentuk keseriusannya mengawal pembangunan jalan paralel perbatasan Kalimantan Barat, Lasarus melaksanakan kunjungan kerja dengan meninjau langsung proses pembangunan.


"Peninjauan pembangunan jalan perbatasan itu dalam rangka reses, ya. Nah, kondisi jalan ini memang hancur sekali. Bahkan ini sempat viral disampaikan oleh salah satu kades melalui beberapa media bahwa kapan jalan ini dibangun. Hanya memang, untuk membangun itu kan perlu waktu dan proses segala macam," kata Lasarus.


Dia pun mengajak semua pihak hingga lapisan masyarakat untuk mendukung proses pembangunan jalan pararel perbatasan ini.


Kepala Balai Bina Marga Kalbar Herlan Hutagaol yang turut serta dalam kunjungan kerja tersebut menambahkan bahwa jalan perbatasan ruas Balai Karangan-Badau itu akan dibangun dengan sentuhan teknologi matos. (yk/antara)

Senin, 03 Mei 2021

Tinjau Pembangunan di Kalbar, Cornelis Reses di Perbatasan Indonesia-Malaysia

Tinjau Pembangunan di Kalbar, Cornelis Reses di Perbatasan Indonesia-Malaysia
Anggota DPR RI Komisi II, Fraksi PDI Perjuangan, Daerah Pemilihan Kalimantan Barat 1, Drs. Cornelis, MH Reses di Perbatasan Indonesia-Malaysia.

BorneoTribun Kapuas Hulu, Kalbar -- Anggota DPR RI Komisi II, Anggota Badan Anggaran dan juga Anggota Badan Pengawas Bidang Pengawasan Perbatasan, Fraksi PDI Perjuangan, Daerah Pemilihan Kalimantan Barat 1, Drs. Cornelis, MH, melaksanakan kunjungan kerja (Reses) masa persidangan IV Tahun Sidang 2020-2021 di perbatasan Negara Republik Indonesia - Malaysia, Provinsi Kalimantan Barat.

Hal tersebut ia lakukan, untuk meninjau secara langsung pembangunan di daerah perbatasan.

Cornelis menyampaikan, bahwa dalam rangka masa reses tersebut, khusus menyangkut pembangunan strategis nasional yaitu menyangkut perbatasan Negara antara Negara Republik Indonesia dan Negara Malaysia.

Dijelaskannya, dirinya melaksanakan Reses di daerah-daerah yang berbatasan langsung dengan Malaysia, seperti di Kabupaten Kapuas Hulu pada 23 April 2021 lalu, di Kabupaten Bengkayang pada 26 April 2021 dan di Kabupaten Sambas pada 28 April 2021.

"Program pembangunan strategis nasional ini semenjak saya menjadi Gubernur Kalimantan Barat, memang sudah diprogramkan bersama dengan Presiden RI, Joko Widodo, dan saat ini saya di DPR RI pada Komisi II yang memang membidangi perbatasan. Untuk itu, saya langsung mengadakan pengawasan pembangunan di perbatasan antara Negara Republik Indonesia dan Negara Malaysia," ujar Cornelis, dihubungi di kediamannya, di Ngabang, Kabupaten Landak, Minggu (2/5/2021).

Menurut Cornelis, Pemerintah sangat serius untuk membangun perbatasan RI-Malaysia, dimana pembangunan tersebut masih berjalan dengan baik. Oleh sebab itu, masyarakat harus memberikan dukungan kepada Pemerintah Daerah (Pemda) yang berbatasan langsung dengan negara tetangga Malaysia. Selain masyarakat, Pemerintah Provinsi (Pemprov) juga harus memberikan dukungan terhadap Pemda yang berbatasan langsung dengan negara tetangga Malaysia.

"Karena jika tidak ada dukungan proyek pembangunan di perbatasan, maka pembangunan tersebut bisa terganggu, sementara ini pembangunan strategis nasional yang menyangkut bagaimana koneksivitas antara Kalimantan Barat dengan Kalimantan lainya. Dengan terbangunnya jalan hingga terkoneksi sampai ke ibukota, yakni ke ibukota Negara yang baru nanti (Kalimantan Timur), maka kita harapkan dari Putusibau itu ke ibukota negara yang baru hanya tiga jam perjalanan. Jadi, Kalimantan itu sudah terkoneksi semua sehingga kesatuan dan kesatuan itu bukan hanya isapan jempol, tetapi sudah menyatu," ungkap Cornelis.

Dikatakannya lebih lanjut, kebetulan nantinya dari Temajo ke Aruk, Aruk ke Jagoi Babang, Jagoi Babang ke Entikong, Entikong ke Sunge Keli, Sunge Keli ke Badau, Badau ke Putusibau, Putusibau Nanga Era sampai ke Kalimantan Timur, bisa terhubung dengan satu jalur, kalau bisa pembangunan perbatasan ini sudah selesai di tahun 2024 mendatang.

"Ternyata di daerah Entikong sampai dengan Kapuas Hulu, badan jalan sudah dibangun, di Badau ke arah Sintang sudah dibangun. Namun, yang menjadi persoalan sekarang adalah antara Entikong dengan Badau itu badan jalan sudah jadi tetapi pengerasan jalanya belum, sehingga hancur kembali, oleh karena itu yang kita harapkan kepada pemerintah, untuk cek ulang pembangunan di sana," tegasnya.

Cornelis menyampaikan, bahwa perbatasan antara Negara Republik Indonesia dan Malaysia, selama Indonesia merdeka, baru Presiden Jokowi yang memberikan perhatian penuh untuk membangun perbatasan, dengan tujuan agar daerah-daerah ini tidak diambil oleh negara sebelah, atau kita tidak mau pengalaman Sempadan dan Ligitan, mungkin beliau melihat itu, sehingga beliau dengan sungguh-sungguh dan serius untuk membangun daerah perbatasan ini, sehingga kita tetap bisa menjaga NKRI dan tidak diganggu atau daerahnya tidak diambil.

"Hasil dari kunjungan kerja ini nanti akan kami sampaikan kepada Menteri Dalam Negeri, karena beliau adalah leading sektornya untuk menangani perbatasan ini yang mengkoordinasikan  beberapa Kementrian, dan selanjutnya sebelum pembangunan perbatasan diselesaikan, kita harapkan pemerintah Indonesia dan Malaysia sudah ada perjanjian Bilateral untuk perdagangan internasional, sehingga apa yang diinginkan, yaitu untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat perbatasan itu bisa terwujud dan akan terjadi perdagangan yang legal, hal ini harus ada kesepakatan terlebih dahulu antara pemerintah Indonesia dan Malaysia, kita bisa jual apa saja ke Malaysia dan Malaysia bisa jual apa saja pula ke kita, sehingga dalam kondisi negara seperti sekarang ini akibat bencana non alam COVID-19 ini bisa memberikan atau menumbuhkembangkan atau ada daya ungkit ekonomi ke daerah perbatasan," pungkas Cornelis. (Uncak/Nt)

Jumat, 05 Februari 2021

Menjaga Batas Negara, Satgas Pamtas RI-Malaysia Yonif 642/Kps Laksanakan Patroli Patok Perbatasan

Menjaga Batas Negara, Satgas Pamtas RI-Malaysia Yonif 642/Kps Laksanakan Patroli Patok Perbatasan.

BorneoTribun | Kalbar - Sebagai Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan (Satgas Pamtas) yang memiliki tugas pokok menjaga kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan keamanan di wilayah perbatasan RI-Malaysia, Prajurit TNI Satgas Pamtas Yonif 642/Kapuas, Pos Sei Tengah, melaksanakan Patroli Patok di Dusun Sei Tengah, Desa Sebubus, Kec. Paloh, Kab. Sambas, Kalbar.

Hal tersebut disampaikan Dansatgas Pamtas RI-MLY Yonif 642/Kps, Letkol Inf Alim Mustofa, dalam rilis tertulisnya di Kabupaten Sanggau, Kalbar, Kamis (4/2/2021).

Dansatgas mengungkapkan salah satu tugas pokok TNI dalam Operasi Militer Selain Perang (OMSP) adalah mengamankan wilayah perbatasan yang diimplementasikan di antaranya dengan melaksanakan Patroli Patok.

Patroli Patok kali ini dilaksanakan dan dipimpin langsung oleh Danpos Sei Tengah, Sertu Didik bersama dengan 4 orang anggotanya. "Terdapat 89 patok yang menjadi tanggung jawab Pos Pamtas Sei Tengah Satgas Yonif 642/Kps yang seluruhnya merupakan Patok Batas Type A," ujar Dansatgas.

"Jarak tempuh dari Pos menuju Patok pertama yakni sekitar 13 km, kemudian dibutuhkan waktu lima sampai dengan enam hari perjalanan pulang pergi untuk mencapai 88 Patok lagi yang menjadi tanggung jawab Pos Pamtas Sei Tengah," tambah Dansatgas.

Dansatgas mengatakan, tujuan dilaksanakannya Patroli Patok yaitu untuk mengetahui dan memastikan kondisi Patok Batas Negara tidak bergeser ataupun rusak, karena hal ini menyangkut tentang kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Letkol Inf Alim Mustofa menambahkan untuk mendukung pelaksanaan kegiatan Patroli Patok ini dibutuhkan kondisi fisik yang prima dan mental yang kuat karena medan yang dilalui lumayan berat dan bervariasi seperti melintasi sungai, menyusuri rawa-rawa maupun menerobos hutan yang cukup lebat. 

"Prajurit Satgas juga harus memiliki kemampuan bernavigasi sehingga Patroli Patok dapat dilaksanakan dengan baik, efektif dan efisien," Dansatagas menambahkan.

"Melaksanakan tugas operasi, termasuk operasi pengamanan perbatasan ini, merupakan suatu kehormatan bagi kami, untuk itu Prajurit Satgas Yonif 642/Kps, akan mengabdikan seluruh jiwa dan raga demi keutuhan dan kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia,” tutup Dansatgas.(Pen Satgas Yonif 642/Kps)

(Yk/Lb)

Selasa, 10 November 2020

Satgas Yonif 642/Kps Amankan Tiga Orang Pelintas Batas Ilegal

Satgas Yonif 642/Kps Amankan Tiga Orang Pelintas Batas Ilegal
Prajurit Yonif 642/Kps yang bertugas sebagai Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan (Satgas Pamtas) RI-MLY berhasil mengamankan tiga orang Pelintas Batas Ilegal di Ds. Entikong. (Foto: BT/LB)

BorneoTribun | Sanggau, Kalbar - Prajurit Yonif 642/Kps yang bertugas sebagai Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan (Satgas Pamtas) RI-MLY berhasil mengamankan tiga orang Pelintas Batas Ilegal di Ds. Entikong, Kec. Entikong, Kab. Sanggau, Senin (9/11/2020).

Kejadian bermula saat Batih Pos Kotis Entikong Serda Muliyadi bersama 2 orang anggota melaksanakan Patroli untuk mencegah masuknya pelintas batas illegal melalui jalan-jalan tikus sektor Pos Kotis Entikong yang menghubungkan Negara Indonesia dengan Malaysia. Saat pelaksanaan patroli, personel Satgas menemukan tiga orang yang diduga sebagai PMI Non Prosedural.
Ketiga orang tersebut diamankan karena memasuki wilayah Indonesia
Prajurit Yonif 642/Kps yang bertugas sebagai Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan (Satgas Pamtas) RI-MLY berhasil mengamankan tiga orang Pelintas Batas Ilegal di Ds. Entikong. (Foto: BT/LB)

Ketiga orang tersebut diamankan karena memasuki wilayah Indonesia melalui jalur tidak resmi dan tidak memiliki Dokumen resmi. Mereka adalah Aminah (33 Th), Erwin (34 Th), dan Sahrul (20 Th) pekerja asal Lombok yang bekerja di perkebunan karet Malaysia sejak tahun 2018 dan akan kembali ke Indonesia melewati jalur tidak resmi atau jalur tikus.

Dansatgas Pamtas RI-MLY Yonif 642/Kps Letkol Inf Alim Mustofa mengatakan bahwa jalan-jalan tikus memang sering dilalui oleh pelintas batas illegal tanpa melalui prosedur keimigrasian yang benar, sehingga perlu dilakukan pengamanan yang ketat guna mencegah segala bentuk tindak penyelundupan melalui jalur-jalur darat.

“Di wilayah perbatasan ini memang masih rawan sekali adanya permasalahan-permasalahan yang menonjol seperti pelintas batas illegal, penyelundupan barang-barang terlarang serta kegiatan-kegiatan ilegal lainnya, sehingga kami berlakukan pengawasan yang ketat diseluruh sektor Pos Pamtas yang kami jaga dengan melaksanakan patroli setiap harinya guna mencegah segala bentuk kegiatan ilegal,” ujar Letkol Inf Alim Mustofa.

Tugas pengamanan wilayah perbatasan merupakan salah satu tugas dari TNI Angkatan Darat dalam melaksanakan Operasi Militer Selain Perang sesuai dengan peraturan perundang-undangan, yang salah satunya merupakan tugas dan tanggung jawab dari Satgas Yonif 642/Kps dalam melaksanakan pengamanan garis terdepan NKRI di wilayah perbatasan RI-Malaysia sektor Barat untuk mempertahankan kedaulatan NKRI.

Selanjutnya Satgas Yonif 642/Kps menyerahkan 3 orang tersebut ke Pihak Imigrasi PLBN Entikong selanjutnya akan di serahkan ke kantor kesehatan pelabuhan kelas II Pontianak Wilker PLBN Entikong guna menjalani pengecekan protokol kesehatan terkait penanganan penyebaran Covid-19, termasuk Rapid test. (Liber)

Sabtu, 24 Oktober 2020

Satgas Pamtas Indonesia-Malaysia Bagikan Masker Gratis di Guntembawang

Satgas Pamtas Indonesia-Malaysia Bagikan Masker Gratis di Guntembawang
Satgas Pamtas Indonesia-Malaysia Bagikan Masker Gratis di Guntembawang. (Foto: HMS/LB)


BorneoTribun | Sanggau, Kalbar - Satgas Pamtas Indonesia-Malaysia Yonif 642/Kps membagikan masker kepada masyarakat di Dusun Guntembawang, Kecamatan Entikong, Kabupaten Sanggau, Kalbar.


Hal tersebut disampaikan Dansatgas Pamtas Yonif  642/Kps Letkol Inf Alim Mustofa dalam rilis tertulisnya, Sabtu (24/10/2020).


Dikatakan Dansatgas, bahwa pembagian masker kepada warga tersebut merupakan wujud kepedulian Satgas Yonif 642/Kps dalam mendukung pemerintah untuk mencegah penularan virus Corona yang hingga saat ini sudah merebak hampir di seluruh Indonesia.


"Pemakaian masker merupakan salah satu upaya pencegahan penularan virus covid-19, kami berupaya membantu masyarakat sekitar dengan memberikan masker gratis kepada warga dan diharapkan warga dapat mematuhi aturan pemerintah untuk memakai masker di situasi pandemi seperti sekarang ini." Ujar Dansatgas.


Disamping itu Danpos Guntembawang, Letda Kav Agasta mengatakan bahwa  masyarakat merasa senang dengan adanya pembagian masker gratis dari personel Satgas, karena warga di Desa tersebut mengaku cukup sulit untuk mendapatkan masker di Desanya tersebut.


"Warga merasa senang dan mengucapkan terimakasih kepada Anggota Satgas Yonif 642/Kps, Pos Guntembawang karena peduli dengan masyarakat sekitar dengan membagikan masker ratis kepada warga." Ujar Danpos.


Selain membagikan masker gratis, Satgas Yonif 642/Kps juga memberikan penjelasan tentang protokol kesehatan dan pencegahan penularan virus covid-19 agar masyarakat semakin paham dan mengerti tentang bahaya penularan virus covid-19, utamanya agar masyarakat mematuhi protokol kesehatan yang dianjurkan pemerintah. (YK/LB)

Rabu, 23 September 2020

Bersama Warga, Satgas Yonif 407 Mudahkan Akses

Bersama Warga, Satgas Yonif 407 Mudahkan Akses
Satgas Pamtas RI-Malaysia Yonif 407/Padma Kusuma bersama masyarakat. (Foto: Pendam XII/Tpr/LB) 


BorneoTribun | Sintang, Kalbar - Peduli dengan kebersihan lingkungan, Satgas Pamtas RI-Malaysia Yonif 407/Padma Kusuma bersama masyarakat menggelar kegiatan kerja bhakti perbaikan jalan setapak di Desa Nanga Bayan, Kecamatan Ketungau Hulu, Sintang, Kalbar, Rabu (23/9/2020).


Kerja bhakti dipimpin oleh Dan SSK III Lettu Inf M. Naim diikuti personel Pos dan masyarakat. Dalam kesempatan tersebut personel Satgas Pamtas dan masyarakat bahu membahu membersihkan jalan yang setiap hari dilalui warga untuk menuju perkebunan di Kampung Nanga Bayan.


Dan SSK III Lettu Inf M Naim mengatakan, kegiatan tersebut merupakan bukti Satgas Yonif 407/PK peduli dengan lingkungan sekitar.


"Bersama dengan warga Kampung Nanga Bayan kami bergotong royong untuk membersihkan dan memperbaiki jalan yang rusak, hal tersebut dilaksanakan semata-mata untuk mempermudah akses jalan yang dilalui masyarakat sekitar," ujarnya.


Ditambahkannya, bahwa kegiatan yang dilaksanakan bersama warga Kampung Nanga Bayan menandakan kedekatan Satgas Yonif 407/PK dengan Masyarakat. 


"Ini bukti kita Solid dengan Masyarakat, bahu membahu membersihkan dan membangun lingkungan," pungkasnya mengakhiri. (Pendam XII/Tpr/LB)

Selasa, 22 September 2020

Serah Terima Kotis Satgas Pamtas RI - Malaysia Sektor Barat Kalbar

Serah Terima Kotis Satgas Pamtas RI - Malaysia Sektor Barat Kalbar
Satgas Pamtas Yonif R 641/Beruanggar. (BT/LB)
BorneoTribun | Sanggau, Kalbar - Prajurit Yonif 642/Kapuas menggantikan Pasukan Satuan Tugas Pengaman Perbatasan RI-Malaysia di Entikong, Kabupaten Sangggau Kalbar. Yonif 641 R/Beruang yang telah bertugas selama 10 bulan terakhir. 

Serah terima Komando Taktis (Kotis) ini dilaksanakan di Pos Kotis Gabma Entikong Satgas Pamtas RI - Malaysia Sektor Barat Provinsi Kalimantan Barat pada Selasa (22/9/2020).

Dalam amanatnya, Komandan Yonif R 641/Beruang Letkol Inf Kukuh Suwarwiyono berpesan kepada para anggota Satgas Pamtas Yonif 642/Kapuas selaku Satgas pengganti untuk menghormati adat istiadat yang berlaku.

"Jagalah hubungan baik dengan Masyarakat sekitar, menjaga sinergiritas antar instansi dan melanjutkan kegiatan yang selama ini telah di laksanakan Yonif R 641/Beruang." pesan Komandan Yonif R 641/Beruang Letkol Inf Kukuh Suwarwiyono.

Sementara, Komandan Satgas Pamtas Yonif 642/Kapuas Letkol Inf Alim Mustofa mengucapkan terima kasih kepada Satgas Pamtas Yonif R 641/Beruang atas dedikasinya.

"Kepada Satgas Pamtas Yonif R 641/Beruang agar berhati-hati dalam perjalanan pulang kembali ke Home Base." pesan Letkol Inf Alim Mustofa.

Keberadaan TNI di perbatasan bukan hanya sekedar melaksankan tugas pokok sebagai penjaga perbatasan, namun juga turut serta dalam pembangunan wilayah perbatasan bersama-sama dengan pihak terkait, baik itu Pemerintah Daerah, Polri, PLBN, dan utamanya penduduk setempat agar rasa kecintaan dan Nasionalisme kepada NKRI semakin kuat. (YK/LB)

Hukum

Peristiwa

Kesehatan

Pemilu 2024

Lifestyle

Tekno