Berita Borneotribun.com: Peristiwa Hari ini -->
Tampilkan postingan dengan label Peristiwa. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Peristiwa. Tampilkan semua postingan

Senin, 05 Juli 2021

Seorang Wanita Pendaki gunung Tanggamus yang sebelumnya dilaporkan hilang akhirnya berhasil ditemukan oleh Tim SAR Gabungan

Seorang Wanita Pendaki gunung Tanggamus yang sebelumnya dilaporkan hilang akhirnya berhasil ditemukan oleh Tim SAR Gabungan

BORNEOTRIBUN.COM - Seorang wanita pendaki gunung Tanggamus yang sebelumnya dilaporkan hilang akhirnya berhasil ditemukan oleh tim SAR gabungan dalam keadaan selamat.

Tasya Putri Damayanti ditemukan dengan jarak 1,75 kilometer dari lokasi dinyatakan korban hilang.


Laporan hilangnya Tasya Putri Damayanti (16) warga Bandar Lampung ini dilaporkan empat anggota rombongannya pada Rabu (30/6) sore.

Saat itu, ditengah perjalanan korban kelelahan dan memutuskan untuk berhenti dan beristirahat sementara empat rekannya melanjutkan perjalanan ke puncak.


Setelah rombongan kembali, korban tidak ditemui di lokasi terakhir, selanjutnya rombongan mencoba mencari ke posko awal pendakian, namun korban belum berhasil ditemukan.


Rekan korban akhirnya melapor kejadian ini ke warga setempat dan dilanjutkan ke tim SAR.


Humas Basarnas Lampung, Deni Kurniawan dihubungi via telepon mengatakan bahwa setelah mendapatkan laporan tim SAR Basarnas langsung melakukan penyisiran di Gunung Tanggamus.

Alhasil pencarian membuahkan hasil. Korban berhasil ditemukan Kamis kemarin (1/7) pagi dengan kondisi selamat dan langsung dievakuasi ke posko.(*)

Pesawat bekas AU Amerika milik Filipina Jatuh, 29 Tewas, 50 Selamat

Pesawat bekas AU Amerika milik Filipina Jatuh, 29 Tewas, 50 Selamat
Tim penyelamat tiba di lokasi jatuhnya pesawat AU Filipina C-130 di kota Patikul, provinsi Sulu, Filipina selatan, Minggu (4/7).

BORNEOTRIBUN.COM - Pesawat Angkatan Udara Filipina C-130 yang membawa puluhan personil tentara jatuh di sebuah propinsi di bagian selatan ketika berupaya mendarat.

Para pejabat mengatakan sedikitnya 29 orang tewas dalam kecelakaan hari Minggu (4/7) itu, sementara sekitar 50 orang berhasil diselamatkan dari puing-puing pesawat yang terbakar. 

Pejabat-pejabat militer Filipina mengatakan pesawat itu membawa 92 orang, termasuk tiga pilot dan lima awak, sisanya adalah personil militer. 

Ditambahkan, ketiga pilot selamat tetapi terluka parah.

Sedikitnya empat warga sebuah desa di mana pesawat itu jatuh juga mengalami luka-luka.

Foto: Puing pesawat Hercules Lockheed C-130 AU Filipina setelah jatuh hari Minggu (4/7).

Pesawat Hercules Lockheed C-130 merupakan salah satu dari dua pesawat bekas Angkatan Udara Amerika yang diserahkan ke Filipina sebagai bagian dari bantuan militer tahun ini.

Kepala Staf Militer Filipina Jendral Cirilito Sobejana mengatakan pesawat itu jatuh ketika mendarat Minggu siang di desa Bangkal, di pegunungan Patikul di provinsi Sulu.

Pesawat itu mengangkut pasukan, yang sebagian merupakan bagian dari tentara yang baru menjalani pelatihan dasar, dari kota Cagayan de Oro di bagian selatan untuk ditempatkan di Sulu.

Belum jelas apa yang menyebabkan kecelakaan itu. Panglima militer regional Letjen.

Corleto Vinluan mengatakan kecil kemungkinan pesawat itu ditembak dengan mengutip keterangan para saksi mata yang mengatakan pesawat itu tampaknya melampaui landasan pacu ketika mendarat dan jatuh di pinggiran bandara. [em/jm]

Oleh: VOA

Lebih seribu tentara, petugas pemadam kebakaran dan polisi berjuang menyelamatkan korban tanah longsor di Jepang

Lebih seribu tentara, petugas pemadam kebakaran dan polisi berjuang menyelamatkan korban tanah longsor di Jepang
Foto: Rumah-rumah rusak akibat tanah longsor setelah hujan lebat melanda dustrik Izusan, Atami, Jepang (3/7).

BORNEOTRIBUN.COM - Lebih dari seribu tentara, petugas pemadam kebakaran dan polisi hari Minggu (4/7) berjuang menyelamatkan korban tanah longsor di kota resor yang terletak di barat daya Tokyo, Jepang menewaskan sedikitnya dua orang dan menyebabkan sedikitnya 20 orang hilang.

Perdana Menteri Jepang Yoshide Suga mengatakan kepada wartawan bahwa 19 orang telah berhasil diselamatkan, sementara 130 rumah dan bangunan di Atami itu rusak.

Dua orang tewas, tetapi dikhawatirkan banyak yang hilang, ujar Suga setelah melangsungkan pertemuan darurat kabinet hari Minggu.

Tentara, petugas pemadam kebakaran dan tim penyelamat lain yang didukung tiga kapal penjaga pantai, bekerja membersihkan lumpur dari jalan-jalan Atami dan berupaya menjangkau mereka yang diyakini masih terperangkap atau terbawa arus.

Kawasan Izusan di Atami di mana tanah longsor itu terjadi merupakan resor tepi laut yang terletak sekitar 100 kilometer barat daya Tokyo.

Kawasan ini terkenal dengan sumber air panas, kuil dan jalan-jalan yang dipadati toko-toko perbelanjaan. [em/jm]

Oleh: VOA

Minggu, 04 Juli 2021

Krisis Oksigen, 63 Pasien Meninggal di RSUP Dr Sarjito Yogyakarta

Krisis Oksigen, 63 Pasien Meninggal di RSUP Dr Sarjito Yogyakarta
Foto: Masyarakat mengantre di toko pengisian oksigen di Jakarta pada 28 Juni 2021, saat infeksi COVID-19 melonjak mencapai rekor tertinggi di Indonesia. (Foto: AFP/Dasril Roszandi)

BORNEOTRIBUN JAKARTA - Krisis pasokan oksigen untuk penanganan pasien COVID-19 masih melanda Yogyakarta, meski pasokan tersebut telah dijanjikan untuk diselesaikan pada pekan lalu.

Di RSUP Dr Sardjito saja, sejak Sabtu (3/7) pagi hingga Minggu (4/7) pagi, sebanyak 63 pasien meninggal dunia, sebagian besar karena terkait kondisi tersebut.

Sabtu (3/7) malam krisis pasokan oksigen itu mencapai puncak di rumah sakit rujukan nasional tersebut.

Pasokan oksigen cair dalam tabung berkapasitas 4.500 galon, pelan-pelan menipis hingga sama sekali habis.

Foto: Humas RSUP dr Sardjito Yogyakarta Banu Hermawan. (Foto: Humas Sardjito)

Banu Hermawan, juru bicara rumah sakit tersebut mengakui kondisi yang terjadi. 

“Memang betul, akhirnya secara perlahan memang stok oksigen sentral kami mengalami shut down sekitar pukul 20.00, sehingga waktu itu sudah back up dengan oksigen mengunakan tabung. Itu yang kita lakukan,” ujarnya, Minggu (4/7) di Yogyakarta.

Banu juga membenarkan, direktur rumah sakit sudah mengirim laporan mengenai kekosongan oksigen pada 3 Juli 2021. 

Laporan itu ditujukan kepada Menteri Kesehatan, Kepala BNPB, Gubernur DI Yogyakarta hingga berbagai pihak lain yang terkait.

Surat itu menyatakan kekhawatiran bahwa mereka akan kehabisan oksigen pada Sabtu (3/7) petang, dan berisiko pada keselamatan pasien yang dirawat.

Namun, semua upaya itu terlambat, dan korban berjatuhan.

Foto: Direktur RSUP dr Sardjito, Rukmono Siswishanto. (Foto: Courtesy/Humas RSUP Sardjito)

Direktur RSUP dr Sardjito, dr. Rukmono Siswishanto, Sp.OG(K)., M.Kes., MPH, mengonfirmasi angka-angka pasien yang meninggal, lengkap dengan perinciannya.

“Terkait pemberitaan yang menyebutkan 63 pasien meninggal, maka dapat kami sampaikan penjelasan bahwa jumlah tersebut akumulasi dari hari Sabtu (3/7) pagi sampai Minggu (4/7) pagi, sedangkan yang meninggal pasca oksigen sentral habis pukul 20.00 WIB, kami sampaikan jumlahnya 33 pasien,” kata Rukmono dalam keterangan tertulis Minggu siang. Rukmono menjelaskan, pada Jumat (2/7) tercatat ada penambahan jumlah pasien cukup banyak ke rumah sakit yang dipimpinnya.

Pada Sabtu (3/7), potensi krisis oksigen sudah terdeteksi dan berbagai langkah sebenarnya sudah dilakukan, hingga pasokan benar-benar habis pada pukul 20.00 WIB.

Foto: Relawan TRC BPBD DIY mendirikan tenda tambahan di area RSUP dr Sardjito, Rabu (30/6). (Foto: Courtesy/TRC BPBD DIY)

Sepanjang krisis berlangsung, untuk melayani pasien, RS Sardjito menerima kiriman oksigen dari RS Akademik UGM,  RS Gigi dan Mulus, FKG UGM, bahkan dari Fakultas Peternakan UGM.

Bantuan dalam jumlah cukup banyak diterima pukul 00.15 WIB pada hari Minggu (4/7), yang datang dari Polda DIY sejumlah 100 tabung.

“Pada Minggu pukul 03.40 WIB truk oksigen liquid pertama masuk dan mengisi tabung utama, sehingga oksigen sentral berfungsi kembali. Disusul truk kedua pada pukul 04.45 WIB masuk pula mengisi tabung sentral oksigen,” tambah Rukmono.

Semua pihak tinggal berharap, krisis ini dapat segera tertangani.

Layanan oksigen sentral di RS Sardjito telah berjalan kembali, meski pihak rumah sakit masih terus berharap bahwa kelancaran pasokan dari produsen dapat dipastikan.

“Kami sampaikan pula bahwa RSUP Dr Sardjito telah menyediakan bed untuk pasien COVID-19 secara optimal sebanyak 35 persen dari total tempat tidur, dan pasien yang datang jauh lebih banyak dari kemampuan daya tampung rumah sakit,” lanjut Rukmono.

Rukmono juga menyertakan imbauan kepada masyarakat agar mengikuti dan mematuhi PPKM sehingga lonjakan kasus COVID-19 dapat diatasi.

Foto: Masyarakat mengantre di toko pengisian oksigen di Jakarta pada 30 Juni 2021, saat infeksi COVID-19 melonjak mencapai rekor tertinggi di Indonesia. (Foto: AFP/Bay Ismoyo)

“Tanpa peran serta masyarakat ini tentu saja pandemik ini akan sulit tertangani,” ujarnya.

Polda DI Yogyakarta sendiri membantu penyediaan oksigen, dengan mengalihkan persediaan di unit kesehatan mereka, seperti diterangkan Kabid Humas Polda DI Yogyakarta, Kombes Pol Yuliyanto.

Foto; Seorang perawat di RSUP dr Sardjito mengenakan satu set alat pelindung diri (APD) lengkap. (Foto Nurhadi Sucahyo/VOA)

“Seratus tabung oksigen tersebut adalah oksigen yang dialokasikan untuk RS Bhayangkara dan Urkes di Polres Jajaran, melihat situasi di Sardjito yang urgen, maka pimpinan berkeputusan untuk mendahulukan Sardjito," jelasnya.

Koordinator Pelayanan Medis RSUP dr Sardjito, dr Purjanto Tepo Sp. M(K) mengakui kondisi ini dipengaruhi kenaikan kasus COVID-19 dalam beberapa pekan terakhir.

“RS Sardjito mengalami peningkatan jumlah kunjungan pasien COVID-19. Dan sebagian besar pasien yang datang ke Sardjito dalam kondisi yang berat, sehingga membutuhkan ruang rawat inap,” kata Tepo.

RSUP dr Sardjito telah mengalokasikan lebih dari 300 tempat tidur khusus bagi pasien COVID-19.

Foto: Masyarakat mengantre di toko pengisian oksigen di Jakarta pada 28 Juni 2021, saat infeksi COVID-19 melonjak mencapai rekor tertinggi di Indonesia. (Foto: AFP/Dasril Roszandi)

Namun, lanjut Tepo, pasien yang datang melebihi kapasitas yang mampu mereka sediakan.

“Kalau dilihat di depan ada tenda-tenda yang dibuka, itu dalam rangka menampung pasien yang tidak bisa terakomodasi di ruang perawatan, karena kami juga tetap melayani pasien yang non-COVID,” tambahnya. [ns/ah]

Oleh: VOA

Sabtu, 03 Juli 2021

Seorang Warga Meliau Terkonfirmasi Positif COVID-19 Meninggal Dunia

Seorang Warga Meliau Terkonfirmasi Positif COVID-19 Meninggal Dunia
Seorang Warga Meliau Terkonfirmasi Positif COVID-19 Meninggal Dunia.

BORNEOTRIBUN SANGGAU, KALBAR - Seorang Warga Meliau, Kabupaten Sanggau, Kalbar yang terkonfirmasi positif COVID-19 meninggal dunia di Pontianak.

Kapolsek Meliau Iptu Nana Supriatna beserta personel Polsek lakukan pengamanan prosesi pemakaman jenazah pasien COVID-19 di Desa Meliau Hulu Kecamatan Meliau, Sabtu (3/7).
 
Hari Sabtu dini hari bertempat di RS Santo Antonius Pontianak telah dinyatakan meninggal dunia 1 (Satu) orang Pasien COVID-19 yang merupakan salah satu warga di Desa Meliau Hulu Kecamatan Meliau Kabupaten Sanggau.
 
Sebelum melaksanakan pemakaman Jenazah warga Kecamatan Meliau yang positif COVID-19 tersebut, terlebih dahulu dilaksanakan Konsolidasi Tim Satgas penanganan  COVID-19 di Polsek Meliau yang dihadiri oleh Kapolsek Meliau Iptu Nana Supriatna beserta Satgas Kecamatan COVID-19 beserta Tim Medis Kecamatan Meliau untuk membahas Prosedur Pemakaman pasien yangg meninggal dunia akibat terkonfirmasi positif COVID-19.
 
Adapun kegiatan Pemakaman warga Kecamatan Meliau yang meninggal akibat positif COVID-19 dipimpin oleh Kapolsek Meliau beserta Satgas COVID-19 dan tim Medis Kecamatan Meliau.
 
Kapolsek mengatakan bahwa kegiatan pemakaman warga Kecamatan Meliau yangg meninggal Dunia akibat positif COVID-19 sudah sesuai dengan prosedur Protokol kesehatan.
 
“Dengan bertambahnya angka kematian akibat positif COVID-19 di Kecamatan Meliau, maka Tim Satgas COVID-19 Kecamatna Meliau akan melakukan tracking terhadap warga yang pernah kontak dengan Pasien COVID-19 di Kecamatan Meliau,” pungkasnya.

(yk/Hms)

Rabu, 30 Juni 2021

Si Jago Merah menghanguskan 3 buah Rumah di Sekadau, Ini Kronologisnya

Si Jago Merah menghanguskan 3 buah Rumah di Sekadau, Ini Kronologisnya
Si Jago Merah menghanguskan 3 buah Rumah di Sekadau. (Foto: BorneoTribun/Jek Hermanto)

BORNEOTRIBUN SEKADAU - Peristiwa kebakaran terjadi di sekitar Jl. Bhakti desa Sungai Ringin Kecamatan Sekadau Hilir pada Selasa sore (29/6). Sedikitnya 3 rumah di kawasan itu hangus dilahap si jago merah. 

Kasat Reskrim Polres Sekadau Iptu Anuar Syarifudin mengatakan, sumber api diperkirakan berasal dari sebuah rumah kosong dan cepat membesar.

Foto: Si Jago Merah menghanguskan 3 buah Rumah di Sekadau. (Foto: BorneoTribun/Jek Hermanto)

"Ketika api membesar, warga yang menyaksikan hal tersebut kemudian memukul tiang listrik sebagai pertanda bahaya," terang Kasat Reskrim, Selasa 29 Juni 2021.

"Kebakaran tersebut menghanguskan 2 buah rumah dan 1 warung. Tidak ada korban jiwa, sedangkan kerugian materiil belum dapat ditaksir jumlahnya,” ungkapnya.

Selain mengamankan TKP dan memasang Police Line, kata Kasat Reskrim, Polisi terus mengumpulkan keterangan untuk mengetahui penyebab kebakaran tersebut.

Foto: Si Jago Merah menghanguskan 3 buah Rumah di Sekadau. (Foto: BorneoTribun/Jek Hermanto)

Hingga malam, petugas pemadam kebakaran terlihat masih menyemprotkan air ke sejumlah bangunan yang terbakar sebagai upaya proses pendinginan.

"Belum diketahui pasti penyebab terjadinya kebakaran, masih menunggu hasil olah TKP yang dilakukan Inafis Sat Reskrim Polres Sekadau," pungkasnya.

Oleh: Humas Polres
Editor: Yakop

Tak Puas Putusan MK soal Pilkada, Massa di Yalimo Bakar Gedung Pemerintahan

Tak Puas Putusan MK soal Pilkada, Massa di Yalimo Bakar Gedung Pemerintahan
Sejumlah gedung pemerintahan di Kabupaten Yalimo, Papua, dibakar oleh massa hari Selasa 29/6 (courtesy: Polda Papua).

BORNEOTRIBUN.COM - Sejumlah gedung pemerintahan di Kabupaten Yalimo, Papua, dibakar oleh massa pendukung dari salah satu pasangan calon yang tidak puas atas sidang putusan Mahkamah Konstitusi (MK) terkait sengketa pilkada. 

Juru bicara Polda Papua, Kombes Pol Ahmad Musthofa Kamal, mengatakan pembakaran sejumlah gedung pemerintahan itu terjadi pada Selasa (29/6) sekitar pukul 16.00 WIT. 

Beberapa kantor pemerintahan yang dibakar oleh massa di Kabupaten Yalimo, Papua, yaitu Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU), Kantor Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), Kantor Gakkumdu, Kantor DPRD, Kantor BPMK, Kantor Perhubungan, dan Bank Papua.

Massa pendukung dari pasangan calon Erdi Dabi-Jhon Wilil yang diduga tidak puas atas sidang putusan Mahkamah Konstitusi (MK) terkait sengketa pilkada itu juga menutup akses jalan.

"Kejadian berawal pada saat para massa pendukung pasangan calon nomor urut 01 menyaksikan secara daring pelaksanaan sidang putusan MK tentang Pilkada Kabupaten Yalimo di beberapa tempat," kata Kamal dalam keterangan resmi tertulisnya, Selasa (29/6).

Foto: Gedung pemerintahan di Kabupaten Yalimo, Papua, dibakar oleh massa hari Selasa 29/6 (courtesy: Polda Papua).

Lanjut Kamal, setelah mendengarkan hasil putusan MK. Massa pendukung Erdi Dabi dan Jhon Wilil tak terima lantaran majelis hakim mendiskualifikasi pasangan calon bupati dan wakil bupati itu karena status hukum pasca penetapan calon September 2020 lalu.

"Kemudian massa melakukan aksi pembakaran terhadap beberapa gedung milik pemerintahan," ungkapnya.

Foto: Juru bicara Polda Papua, Kombes Pol Ahmad Musthofa Kamal (courtesy: Polda Papua).

Pembakaran sejumlah gedung pemerintahan yang dilakukan oleh massa itu pun sangat disayangkan. 

Pasalnya, beberapa gedung yang dibakar merupakan kantor pelayanan masyarakat di Yalimo.

"Kami mengajak semua pihak untuk menahan diri agar segera terciptanya situasi kamtibmas di Kabupaten Yalimo yang aman dan kondusif," pungkasnya.

Hingga jauh malam api di sejumlah lokasi yang dibakar masih belum dapat dipadamkan karena memang fasilitas pemadam kebakaran tidak ada di kabupaten Yalimo.

Unsur-unsur TNI dan Polri juga sedang mengupayakan pertemuan dengan kelompok-kelompok adat untuk membantu menyerukan warga masyarakat agar dapat menahan diri. [aa/em]

Oleh: VOA

Gunung Berapi paling Aktif di Indonesia Meletus, Abu Panas Menyembur 1.000 Meter ke Langit-langit

Gunung berapi paling aktif di Indonesia meletu, Abu Panas Menyembur 1.000 Meter ke Langit-langit
Lahar mengalir dari kawah Gunung Merapi, gunung berapi paling aktif di Indonesia, terlihat dari Kaliurang di Yogyakarta pada 14 April 2021. (Foto: AFP/Agung Supriyanto)

BORNEOTRIBUN.COM - Gunung berapi paling aktif di Indonesia meletus hari Jumat (25/6), melepaskan gumpalan abu ke angkasa dan mengalirkan lava menuruni lereng-lerengnya dengan disertai awan gas panas. Tidak ada laporan mengenai korban.

Awan abu panas menyembur 1.000 meter ke angkasa dan guguran lava serta gas panas menuruni lereng Gunung Merapi sedikitnya enam kali sejak pagi sementara gunung itu berguncang, kata Hanik Humaida, kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta.

Serangkaian aliran piroklastik yang kuat muncul dari kubah lava yang berkembang aktif di puncak kawah dalam gunung berapi setinggi 2.968 meter itu, kata Hanik.

Aliran piroklastik adalah fenomena vulkanik yang mencakup turbulen dan campuran guguran batu lava panas, abu, dan gas vulkanik.

Ia menyebut kubah lava itu berkembang dengan pesat, menyebabkan lava panas dan awan gas mengalir menuruni lereng-lerengnya. Beberapa bagian kubah lava runtuh, melontarkan batu dan abu yang menuruni lereng sebelah barat daya Merapi.

Abu menutupi beberapa desa dan kota sekitarnya, lanjut Hanik.

Gunung Merapi telah mengalami peningkatan aktivitas vulkanik dalam beberapa pekan ini dan gumpalan abu meluas hingga sekitar 1,8 kilometer ke arah barat daya gunung itu sebelum fajar, kata Hanik.

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi Indonesia belum menaikkan status waspada Merapi, yang telah berada di level tertinggi kedua dari empat level sejak gunung itu mulai meletus pada November lalu.

Penduduk desa di lereng Merapi yang subur telah dianjurkan untuk tinggal 5 kilometer dari bibir kawah dan harus mewaspadai ancaman lava, kata lembaga tersebut. [uh/ka]

Sumber : VOA

Senin, 28 Juni 2021

Niat Bohongi Orang Tua, SG ngaku telah Wisuda, ketahuan "Wisuda Palsu"

Niat Bohongi Orang Tua, SG ngaku telah Wisuda, ketahuan "Wisuda Palsu"
akun @unibkita

BORNEOTRIBUN.COM - Setelah dicek diketahui bahwa SG saat ini statusnya non aktif dan telah mengundurkan diri sebagai mahasiswa jurusan Kesejahteraan Sosial Fakultas Ilmu Sosial Politik sejak 2020 sejak tahun lalu.

Hal ini disampaikan Wakil Ketua Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID) Universitas Bengkulu, Yar Johan di Bengkulu, Sabtu.

Bersangkutan SG yang mengaku telah diwisuda di Universitas Bengkulu itu adalah "hoax" karena yang bersangkutan telah mengundurkan diri sebagai mahasiswa.

Selebihnya, Johan mengatakan bahwa pihaknya telah mengundang SG secara resmi untuk datang ke Unib untuk mengklarifikasi dan mengetahui motifnya terkait wisuda palsu yang dilakukannya. 

Pihak kampus juga telah membentuk tim untuk mencari tahu informasi terkait hal tersebut dan berdasarkan informasi sementara SG melakukan tindakannya untuk bercanda dan bermaksud membohongi kedua orangtuanya. 

"Untuk sanksi dari kampus sepertinya tidak bisa, sebab kami memberi sanksi berdasarkan kode etik namun kode etik tersebut tidak menjangkau SG, karena yang bersangkutan bukan mahasiswa Unib lagi," ujarnya. 

Lanjut Johan, jika dalam pertemuan tersebut ditemukan kesengajaan dengan alasan tertentu serta SG tidak kooperatif maka pihaknya akan menindaklanjuti permasalahan tersebut sesuai saran atasan. 

Selain itu pihaknya meminta maaf kepada seluruh masyarakat Bengkulu terkait kegaduhan tersebut dan kecewa dengan beberapa akun media sosial yang telah mengklarifikasi permasalahan SG tanpa komunikasi dengan PPID Unib. 

Ia menyebutkan bahwa pihaknya telah memanggil pemilik akun @unibkita terkait informasi yang disebarkan dan telah meminta maaf. 

Namun keputusan akan diberikan Senin (28/6) apakah pemilik akun tersebut akan diberikan sanksi atau tidak dan kemungkinan besar akan diberikan sanksi teguran seperti skorsing kuliah atau bentuk teguran lainnya. 

"Sanksi teguran tersebut tergantung apakah pemilik akun tersebut pro aktif atau tidak," katanya.(*)

Oleh: Antaranews

Minggu, 27 Juni 2021

Helikopter Kepresiden Kolombia Ditembaki Orang Tak Dikenal

Helikopter Kepresiden Kolombia Ditembaki Orang Tak Dikenal.

BORNEOTRIBUN.COM - Dalam helikopter tersebut, ada Presiden Kolombia Ivan Duque. Ada juga pejabat penting lain, seperti Menteri Pertahanan Diego Molano, Menteri Dalam Negeri Daniel Palacios, dan Gubernur Norte de Santander Silvano Serrano.

Helikopter kepresiden Kolombia ditembaki orang tak dikenal di wilayah Catatumbo Kolombia menuju kota Cucuta, ibu kota Provinsi Norte de Santander, Jumat 25 Juni 2021 kemarin.

Untungnya, tidak ada korban dalam peristiwa ini.

“Yang jelas ini adalah serangan pengecut di mana lubang peluru bisa terlihat di pesawat kepresidenan,” kata Duque, dikutip dari CNN Indonesia.

Wilayah Catatumbo adalah wilayah perbatasan Kolombia dan Venezuela. 

Wilayah ini dikenal sebagai tempat penanaman Koka, baham utama kokain.

Di wilayah ini juga gerilyawan tentara pembebasan nasional (ELN) sayap kiri beroperasi. (*)

Mayat Pria sudah Membusuk Ditemukan Warga di Sebuah Pondok, Rupanya Warga Rirang Jati dilaporkan Hilang hampir 1 bulan yang lalu

Mayat Pria sudah Membusuk Ditemukan Warga di Sebuah Pondok, Rupanya Warga Rirang Jati dilaporkan Hilang hampir 1 bulan yang lalu
Mayat Pria sudah Membusuk Ditemukan Warga di Sebuah Pondok, Rupanya Warga Rirang Jati dilaporkan Hilang hampir 1 bulan yang lalu.

BORNEOTRIBUN SEKADAU - Mayat pria sudah membusuk ditemukan warga di sebuah pondok yang berada di Nubung Melancar dusun Meragun desa Meragun kecamatan Nanga Taman, Jumat (25/6).

Kasat Reskrim Polres Sekadau Iptu Anuar Syarifudin mengatakan, saat itu Sandi (31) bersama keluarganya pergi ke ladang berjalan kaki. Di tengah perjalanan, mereka mencium bau busuk di sekitar pondok milik orang tua Lodang.

Mayat Pria Membusuk Ditemukan Warga di Sebuah Pondok, Rupanya Warga Rirang Jati dilaporkan Hilang hampir 1 bulan yang lalu

"Setelah itu mereka mencoba mendekati pondok. Kemudian Sandi masuk ke dalam pondok dan melihat mayat pria dengan kondisi sudah membusuk," kata Kasat Reskrim, Sabtu, 26 Juni 2021.

Sandi lalu mengajak istri dan anaknya kembali pulang untuk melaporkan penemuan mayat tersebut. Polisi yang menerima laporan segera menuju ke lokasi. 

"Setelah dilakukan oleh TKP, mayat langsung dibawa ke Puskesmas Nanga Taman untuk memastikan identitasnya," ungkap Kasat Reskrim.

Kasat Reskrim mengungkapkan, ditemukan tato bertuliskan SE di lengan kiri mayat. Polisi juga mencocokkan temuan itu dengan ciri-ciri orang hilang yang dilaporkan pada 3 Juni 2021.

Mayat Pria sudah Membusuk Ditemukan Warga di Sebuah Pondok, Rupanya Warga Rirang Jati dilaporkan Hilang hampir se bulan yang lalu

"Setelah dicek, istri korban memastikan bahwa itu adalah suaminya, Martinus (42) dengan tato bertulis SE di lengan kirinya. Mereka adalah warga Desa Rirang Jati," beber Kasat Reskrim.

Polisi memastikan tidak ditemukan tanda kekerasan di tubuh korban. "Menurut keterangan keluarga, Martinus mengalami gangguan jiwa. Pihak keluarga juga menolak dilakukan autopsi," pungkasnya.

Oleh: Humas Polres Sekadau

Sabtu, 26 Juni 2021

Lurah Cijantung Meninggal Terjangkit COVID-19, Usai Kunjungi Warga yang Isoman sempat Demam

Lurah Cijantung Meninggal Terjangkit COVID-19, Usai Kunjungi Warga yang Isoman sempat Demam
Foto: Lurah Cijantung, Haerudin bin H Naimin. Foto/Ist

BORNEOTRIBUN JAKARTA -  Sebelum meninggal dunia, Lurah Cijantung, Haerudin bin H Naimin sempat menjalani perawatan di RSUD Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Jumat (25/6/2021) dini hari. 

Camat Pasar Rebo, Raden Anthoni Widodo, membenarkan kabar duka tersebut.

Anthoni Widodo mengatakan, Haerudin meninggal dunia akibat terpapar virus Corona atau COVID-19. 

"Meninggal dunia sekitar pukul 01.10 di RSUD Pasar Minggu, diduga akibat COVID-19," ungkapnya.

Anthoni Widodo mengajak masyarakat untuk mendoakan almarhum yang telah berpulang ke pangkuan sang khalik. Rencananya almarhum akan dikebumikan siang ini di TPU Bambu Apus dengan protokol COVID-19.

"Tidak ada upacara pelepasan jenazah. Kita berduka dan mari doakan agar amal ibadah almarhum diterima di sisi Nya dan keluarga yang ditinggalkan sabar dan tabah menghadapinya," ungkap Anthoni Widodo.

Dari keterangan sang isteri, jelas Anthoni Widodo, almarhum pada Senin 14 Juni 2021 mengunjungi salah satu warga yang tengah menjalani isolasi mandiri (Isoman). Namun, setelah berkunjung almarhum mengalami demam.

"Keterangan dari isterinya, almarhum itu sering mengeluh tidak enak badan dan demam. Akhirnya kita minta agar beliau istiirahat di rumah, tidak usah memikirkan pekerjaan dulu, agar kondisinya fit seperti semula," ujarnya.

Karena kondisi kesehatannya terus menurun akhirnya almarhum dirawat di RSUD Pasar Minggu. 

Setelah menjalani perawatan pada Kamis 24 Juni 2021 kesehatan almarhum terus menurun hingga akhirnya tim medis memindahkannya ke ruang ICU. 

Namun sekitar pukul 01.10 dikabarkan meninggal dunia.

Anthoni Widodo menilai sosok Haerudin adalah pemimpin yang memiliki etos kerja, bertanggung jawab serta sangat berdedikasi tinggi. 

Almarhum juga dikenal sebagai sosok yang sabar saat mengemban tugasnya.

Atas kepergian almarhum, Anthoni Widodo merasa sangat kehilangan. "Kami imbau pada seluruh ASN dan warga untuk mematuhi protokol kesehatan dan tetap menjalankan PHBS. Ini demi kebaikan bersama," tuturnya.(*)

Polisi ini tak kuasa menahan tangis hingga nyawa Budi tak tertolong, Wakapolres: Mohon Maaf Bu

Foto: Wakapolres Metro Jakarta Selatan, AKBP Antonius Agus Rahmanto terlibat dalam evakuasi seorang warga bernama Budi (59) yang terkonfirmasi positif COVID-19 dan dalam kondisi kritis di Jagakarsa, Jakarta Selatan pada Kamis (25/6/2021). (Dok. Polres Metro Jakarta Selatan)

BORNEOTRIBUN.COM - Dengan Alat Pelindung Dasar (APD), Wakapolres Jakarta Selatan AKBP Antonius Agus Rahmanto menyusuri gang cukup sempit di kawasan Jagakarsa, Jakarta Selatan.

Orang nomor dua di Polres Jakarta Selatan itu bukan sedang ingin menangkap penjahat, melainkan akan mengevakuasi seorang warga yang terkonfirmasi COVID-19 dalam kondisi kritis.

Agus mengevakuasi warga bernama Budi (59) pada Kamis (24/6/2021) kemarin. 

Ia memutuskan untuk segera mengevakuasi Budi ke rumah sakit lantaran penanganan yang lambat.

Agus sambil duduk di pelataran depan Rumah Sakit Umum Daerah Pasar Minggu mengatakan, "Saya ini enggak kenal Pak Budi. Pak Budi ini salah satu warga di kampung di Jagakarsa. Di situ hampir separuhnya itu (terpapar Covid-19)."


Detik-detik evakuasi warga Jagakarsa tersebut sempat diabadikan. Dalam video yang diterima Kompas.com, Agus sempat berkoordinasi dengan warga setempat.

Agus saat itu bersama tiga orang lainnya untuk mengevakuasi Budi. Dua orang menggunakan APD, satu orang tak menggunakan APD.

Tindakan evakuasi tersebut dilakukan lantaran mobil ambulans yang tak kunjung tiba. Padahal, Budi harus segera mendapatkan penanganan.

Foto: Wakapolres Metro Jakarta Selatan, AKBP Antonius Agus Rahmanto.

Saat dievakuasi, Budi yang masih menggunakan sarung terlihat sudah lemas. Budi dievakuasi dengan cara digotong.

"Pak Budi ini satu jam yang lalu masih dapat bernapas, harusnya bisa tertolong. Kebetulan saya yang bawa langsung. Ada ambulans, tapi masih tanya lagi mau dibawa ke mana, enggak jalan-jalan juga," kata Agus.

Di ujung jalan, sebuah mobil Kijang kotak sudah terparkir. Mobil itu adalah milik seorang warga setempat.

"Saya bawa pakai mobil milik warga yang peduli. Ini kami bukan medis, kami hanya hati nurani. Ini tanggung jawab kita semua," kata Agus.

Sesuai prosedur, Agus disemprot cairan disinfektan. Setelah melepas APD, Agus kembali berkoordinasi untuk segera membawa Budi ke RSUD Pasar Minggu.

Agus kemudian menuju ke arah bangku sopir dan mengemudikan mobil Kijang tersebut. 

Mobil Kijang yang tampak lawas tersebut kemudian melaju ke RSUD Pasar Minggu.

Menangis karena pasien tak tertolong
Budi kemudian tiba di RSUD Pasar Minggu. Agus sempat berkoordinasi dengan petugas rumah sakit.

Budi lalu dibawa ke dalam RSUD Pasar Minggu. Namun, takdir berkata lain.

Agus tak kuasa menahan tangis begitu mendengar nyawa Budi tak tertolong. Air matanya berlinang.

Foto: Wakapolres Metro Jakarta Selatan, AKBP Antonius Agus Rahmanto.

Ia menyesal tak bisa menyelamatkan nyawa Budi. Penyesalan Agus berujung maaf dan evaluasi penanganan COVID-19.

Di sebelah Agus, ada Kapolsek Jagakarsa Kompol Endang Sukmawijaya. Agus terlihat menyeka air matanya.

"Mestinya bisa tertolong, coba kalau penanganannya benar itu," kata Agus.

Agus pun merasa bersalah terhadap keluarga pasien COVID-19 karena telah berjanji membawa pulang Budi dalam keadaan selamat.

"Harusnya Pak Budi bisa kembali ke keluarganya. Untuk Bu Budi, Saya minta maaf Bu, saya tadi janji mau bawa bapak sampai selamat. Mohon maaf Bu, ibu jaga kesehatan," ujar dia.

Ia pun merasa prihatin dengan ketidakpedulian warga dan penanganan yang telat dari tenaga medis.

"Ini beban kita semua, ini tanggung jawab kita semua. Nggak usah lihat dari suku mana, agama apa, harus saling tolong menolong," tutur Agus.(Kompas/Yk)

Senin, 21 Juni 2021

TNI AL Temukan Anak Ditengah Laut Berjarak 45km dari Daratan Banten


BORNEOTRIBUN.COM -- KRI Sembilang (SBL)-850 menemukan seorang anak terapung-apung di tengah laut sekitar 25 NM atau sekitar 45 KM dari daratan Banten. Anak berjenis kelamin pria itu diduga terjatuh ke laut dari sebuah kapal penyeberangan dari Kronjo Banten menuju Pulau Harapan, di Perairan Kepulauan Seribu, Jumat kemarin (18/6).

Video penyelamatan pelajar SMP itu kemudian viral di media sosial, Instagram. Komandan KRI Sembilang-850, Mayor Laut (P) Nanang Khunaifi mengatakan, penyelamatan dilakukan sekitar pukul 08.30 WIB. KRI Sembilang-850 saat itu sedang melaksanakan patroli keamanan laut di perairan Barat Laut Pulau Laki.

"Melalui juru pengawasnya melihat kontak visual benda terapung di haluan lambung kiri dengan jarak 100 meter. Setelah mendekat kurang lebih jarak 50 meter, terlihat sosok seseorang sedang terapung-apung," kata Nanang dalam keterangan tertulis, Minggu (20/6).

Komandan KRI SBL-850 memerintahkan Peran Pertolongan Orang Jatuh di Laut, selanjutnya menurunkan perahu sekoci di perairan Barat Laut Pulau Laki sekitar 25 NM dari daratan Banten untuk melaksanakan evakuasi.

"Anak tersebut berusaha mempertahankan daya apungnya berenang tanpa arah karena sekelilingnya tidak terlihat daratan. Oleh tim rescue dinaikan ke atas sekoci selanjutnya dibawa menuju KRI Sembilang-850 untuk dilaksanakan pertolongan pertama,” ungkap Nanang.

Setelah ditanya, diketahui anak tersebut bernama Ridho Ilhami (14) pelajar asal Pulau Harapan Kepulauan Seribu. Bocah itu mengaku naik kapal penyeberangan (speed) dari Kronjo Banten hendak pulang menuju Pulau Harapan. Namun diperjalanan dia terjatuh dari speed dan berusaha mengapung selama 3 jam sampai dengan ditemukan KRI yang sedang berpatroli.

"Korban diantarkan menuju Pos TNI Angkatan Laut (Posal) Untung Jawa yang selanjutnya dipertemukan dengan keluarganya," pungkasnya. (*)

Minggu, 20 Juni 2021

Seorang Remaja di Sanggau Dianiaya Orang Tak Dikenal

Seorang Remaja di Sanggau Dianiaya Orang Tak Dikenal
Seorang Remaja di Sanggau Dianiaya Orang Tak Dikenal.

BORNEOTRIBUN SANGGAU - Seorang remaja berinisial YF dianiaya orang tak dikenal di sebuah wakrop di Jalan Kartini, Kelurahan llir Kota, Kecamatan Kapuas, Kabupaten Sanggau, Kalbar, Sabtu malam (19/6/2021) sekitar pukul 21.00 WIB.

YF bercerita, Ia sedang duduk minum dan ngobrol bersama dengan teman-temannya yang berjumlah sekitar  5 orang di salahsatu warkop.

Kemudian datanglah seorang laki - laki yang tidak di kenal. 

Orang tak dikenal itu datang tiba-tiba bicara seperti ini "Itu bang FATUR ngajak ngobrol” .
Kemudian YF menjawab "jangan disinilah ramai orang lagi masalahnya udah selesai”.

Kemudian orang tersebut pergi dan tidak berapa lama kemudian, datang lagi seorang laki-laki yang tidak kenal.

“Orang  tersebut dengan cara memaksa secara kasar sampai menarik baju dan menendang dengan menggunakan kaki ke arah pinggang sebelah kanan saya,” terang YF.

Tidak lama kemudian datanglah seorang pria lainnya bernama Sdr Reza untuk melarai kejadian tersebut agar tidak terjadinya hal yang tidak di inginkan di luar dugaan.

Atas kejadian tersebut, YF melaporkan kepada Polres Sanggau dengan nomor surat pengaduan: STPLP / 62/VI/2021, Tanggal pengaduan : 19 Juni 2021 dan beserta saksi-saksi.

Reporter: Rinto Andreass

Jumat, 18 Juni 2021

Di Bohongi Oleh PT.Wika, Masyarakat Membuat Laporan Ke Ombudsman Perwakilan Kalbar

perwakilan dari Desa Kuala Dua, Kecamatan Kembayan, Kabupaten Sanggau, Kalbar, Membuat Pengaduan Kepada Ombudsman Perwakilan Kalbar di Sanggau.

BORNEOTRIBUN SANGGAU, KALBAR,-Ombudsman berfungsi mengawasi penyelenggaraan Pelayanan Publik yang diselenggarakan oleh Penyelenggara Negara dan Pemerintah baik Pusat maupun derah termasuk yang diselenggarakan oleh Badan Usaha Milik Negara serta badan Swasta atau perseorangan yang diberi tugas menyelenggarakan pelayanan publik tertentu.

Di hari kedua pelayanan Ombudsman Perwakilan Kalimantan Barat yang di pusatkan di Mall Pelayanan Publik (MPP) Kabupaten Sanggau sudah ada masyarakat yang datang langsung untuk membuat pengaduan maupun konsultasi atas berbagai persoalan publik.

Salah satunya perwakilan dari Desa Kuala Dua, Kecamatan Kembayan, Kabupaten Sanggau, Kalbar. (16/6/21).

Kedatangan ketiga orang tersebut mengadukan dan melaporkan atas tidak adanya kepastian ganti-rugi tanah atas pelebaran jalan Nasional  Entikong-Kembayan.
Tanah yang di gunakan untuk pelebaran jalan Nasional

Salah satu perwakilan dari Desa Kuala Dua, bernama Herianus A mengatakan bahwa kedatangan mereka ke Sanggau untuk membuat Pengaduan kepada Ombudsman Perwakilan Kalimantan Barat yang ada di Sanggau.

"Kami sudah sering mempertanyakan atas tanah kami yang di gunakan untuk pelebaran jalan antar Negara. Karena tanah tersebut sudah ada Surat Hak Milik (SHM), dalam pekerjaan pelebaran jalan tersebut bisa di duga adanya penyerobotan tanah karena tidak ada pemberitahuan terdahulu atas tanah tersebut. Setelah di gusur barulah kita di ajak musyawarah dengan iming-iming akan ada ganti-rugi. Tetapi apa daya, dari Tahun 2017 sampai 2021 belum ada titik terang. Oleh karena itu kami bertiga membuat pengaduan kepada pihak yang kami anggap bisa menjembatani atas masalah yang kami hadapi sekarang,"ucap Herianus A.

Sertifikat Hak Milik Tanah Yang Di Gunakan Untuk Pelebaran Jalan Nasional



BERITA ACARA
PENYELESAIAN LAHAN AKIBAT PROYEK PELEBARAN
JALAN NASIONAL.

Pada hari sabtu tanggal tiga puluh september tahun dua ribu tujuh belas, bertempat di kantor Desa Kuala Dua, telah dilakukan musyawarah bersama penyelesaian lahan akibat dampak dari proyek pekerjaan pelebaran jalan Nasional di Dusun Muara Dua, Desa Kuala, Kecamatan Kembayan yang dihadiri oleh Camat Kembayan, DanRamil Kembayan,Kapolsek Kembayan, Kades Kuala Dua dan Perwakilan dari PU serta PT. Wika, (Daftar Hadir Terlampir) Dengan hasil sebagai berikut :

Bahwa pihak pemilik lahan atas nama,
1. Herianus Anus
2. Aloysius Mansen
3. Yohanes Bong
Berjanji tidak akan menghambat kelangsungan pekerjaan yang dilaksanakan oleh PT. Wika dan PU.

Berkenaan dengan ganti rugi lahan dan tanam tumbuh akan di selesaikan kemudian dengan pihak PU bagian Pengadaan Lahan, dengan hasil pengukuran oleh BPN.
Demikianlah hasil musyawarah bersama ini untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.

Pemilik Lahan :
1. Herianus Anus.......
2. Aloysius Mansen .......
3. Yohanes Bong ............
Dan di hadiri oleh pihak
PT. WIKA-ISTAKA-DMT-KSO: TULUS

(Oleh: Libertus)

Rabu, 09 Juni 2021

Seorang Warga Sekadau Hilang, Keluarga: "Hendrikson Mengalami Sakit"

Seorang Warga Sekadau Hilang, Keluarga: "Hendrikson Mengalami Sakit"
Kanan pelaporan, Kiri orang hilang. (Foto: Humas Polres)

BorneoTribun Sekadau, Kalbar -- Seorang warga Dusun Bemban, Desa Batuk Mulau Kecamatan Belitang Hulu, Kabupaten Sekadau, Kalbar, Hendrikson (39) dilaporkan hilang sejak Jumat tanggal 4 Juni 2021 dan belum diketahui keberadaannya.

Kapolsek Belitang Hulu Ipda M. Rokhim menuturkan, istri Hendrikson yakni Giarti (34) terakhir kali melihat suaminya berada di rumah. 

Peristiwa itu dilaporkan ke Mapolsek Belitang Hulu pada Selasa (8/6).

Sebelum suaminya hilang, Giarti sedang memberi makan ternak di kandang yang tak jauh dari rumahnya. Pukul 06.00 WIB, ia masih melihat suaminya tidur di kamar.

"Saat itu, Giarti membangunkan suaminya menanyakan sudah mau makan atau belum. Lalu, suaminya menjawab masih ngantuk," kata Kapolsek sesuai keterangan Giarti, Rabu (9/6).

Setelah itu, terang Kapolsek, Giarti pergi ke kebun karet dan baru pulang ke rumah sekitar pukul 10.00 WIB. Namun, ternyata sang suami tidak berada di rumah.

"Menurut Giarti, suaminya terakhir memakai kaos lengan panjang berwarna cokelat tua dan celana pendek olahraga berwarna hitam," ucap Kapolsek.

Hendrikson memiliki ciri-ciri tinggi badan 170 cm, kulit sawo matang, rambut ikal, perawakan kurus. Adapun ciri khususnya, yakni memiliki tompel di tengkuk sebelah kanan dan sula.

"Dari keterangan keluarga, Hendrikson juga mengalami sakit. Bagi warga yang melihat atau mengetahui keberadaan Hendrikson silahkan hubungi Kepolisian terdekat," tutur Kapolsek. (YK/MY/Humas)

Presiden Perancis Macron Ditampar Saat Kunjungan di Perancis Selatan

Presiden Perancis Macron Ditampar Saat Kunjungan di Perancis Selatan
Seorang warga menampar Presiden Perancis Emmanuel Macron saat mengunjungi Tain-l'Hermitage, Perancis, Selasa, 8 Juni 2021. (Foto: BFMTV via Reuters TV)

BorneoTribun Internasional -- Presiden Perancis Emmanuel Macron, Selasa (8/6), ditampar ketika berjabat tangan lewat pagar penghalang di sebuah kota kecil di Perancis tenggara.

Video dari tempat kejadian menunjukkan Macron berjalan menuju kerumunan kecil warga yang menunggu di balik pagar penghalang. Menurut kantor berita Reuters, ketika Macron mengulurkan tangan untuk berjabat tangan, seorang laki-laki di kerumunan itu meneriakkan "A Bas La Macronie" (Turunkan Macronia) dan menampar wajah Macron.

Presiden diamankan oleh petugas keamanan, dan laki-laki itu langsung ditangkap. Kantor berita Perancis AFP mengutip kantor kejaksaan setempat yang mengatakan dua laki-laki berusia 20-an diinterogasi. Belum diketahui motif tamparan itu.

Macron baru saja menyelesaikan kunjungannya ke sekolah menengah di desa Tain-l'Hermitage di wilayah Drome.

Tidak lama kemudian Macron kembali berjalan dan bertemu dengan penduduk setempat.

Setelah kejadian itu, ketika berbicara di depan Majelis Nasional di Paris, Perdana Menteri Perancis Jean Castex mengatakan kepada anggota Parlemen bahwa serangan terhadap Macron adalah serangan terhadap demokrasi.

“Demokrasi, seperti yang kita tunjukkan, adalah mengenai perdebatan, dialog, pertukaran ide, tentu saja ekspresi ketidaksepakatan. Namun, tidak boleh ada kasus kekerasan,” katanya kepada anggota parlemen.

Macron mendapat curahan dukungan dari seluruh kalangan politik Perancis. AFP melaporkan Jean-Luc Melenchon, seorang pemimpin sayap kiri di Parlemen, mengatakan ia membela presiden sebagai bentuk solidaritas, sementara politisi sayap kanan Marine Le Pen menyebut tamparan itu "tidak bisa diterima dan tindakan yang sangat tercela dalam demokrasi."

Kantor kepresidenan menggambarkan kunjungan Macron ke Perancis selatan sebagai "lawatan untuk mendengar pendapat" guna "merasakan situasi negara", sementara pandemi COVID-19 tampaknya memasuki tahap akhir. Macron bersiap untuk dipilih kembali tahun depan. [my/ka]

Oleh: VOA

Selasa, 08 Juni 2021

Kebakaran di Pabrik Kimia India, 18 Orang Tewas

Kebakaran di Pabrik Kimia India, 18 Orang Tewas
Api melalap pabrik kimia di Panchkula di negara bagian Haryana, India utara. Pada Mei 2021, sebuah pabrik kimia di Kota Pune, India barat, juga terbakar dan menewaskan 18 orang. (Foto: REUTERS/Ajay Verma)

BorneoTribun Internasional -- Polisi mengatakan 18 orang tewas dalam kebakaran pada Senin (7/6) di sebuah pabrik kimia di Kota Pune, India barat.

Polisi mengatakan 20 orang selamat dari kobaran api dan jenazah-jenazah korban yang hangus telah dievakuasi. Sebuah penyelidikan telah diperintahkan oleh pemerintah kabupaten.

Mengutip media setempat, kantor berita Reuters melaporkan bahwa kebakaran terjadi di pabrik milik SVS Aqua Technologies, yang digunakan untuk memproduksi berbagai produk, termasuk penyanitasi tangan (hand-sanitizer).

Rekaman yang dibagikan di media sosial menunjukkan kepulan asap tebal membubung saat petugas pemadam kebakaran berjuang memadamkan api.

Perdana Menteri Narendra Modi menyampaikan belasungkawa melalui cuitan di Twitter. Kantornya mengatakan keluarga terdekat dari korban tewas ini akan menerima 200.000 rupee ($ 2.750) dari dana bantuan. Para korban cedera akan menerima 50.000 rupee.

SVS Aqua Technologies tidak segera menanggapi permintaan komentar. [na/ft]

Oleh: VOA

Senin, 07 Juni 2021

Keluarga Korban Tragedi MH17 Bersiap Hadapi Persidangan Penting

Keluarga Korban Tragedi MH17 Bersiap Hadapi Persidangan Penting
Puing pesawat Malaysia Airlines MH17 yang direkonstruksi yang jatuh di atas Ukraina pada Juli 2014 terlihat di Gilze Rijen, Belanda, 13 Oktober 2015. (Foto: REUTERS/Michael Kooren)

BorneoTribun Jakarta -- Keluarga dari para korban pesawat MH17 Malaysia Airlines yang ditembak jatuh pada 2014 mengatakan mereka sedang bersiap untuk mendengar perincian memilukan mengenai insiden itu dalam tahapan penting persidangan yang imulai pada Senin (7/6).

Penyelidik internasional mengatakan, MH17 sedang terbang dari Amsterdam ke Kuala Lumpur ketika ditembak jatuh oleh rudal yang ditembakkan dari wilayah yang dikuasai oleh pemberontak pro-Rusia selama pertempuran dengan pasukan pemerintah Ukraina.

Seluruh 298 orang di dalamnya tewas. Dua pertiga dari mereka adalah warga negara Belanda

Hakim Belanda yang mengawasi persidangan pembunuhan itu akan merangkum bukti pada sidang di ruang sidang dengan keamanan tinggi di sebelah bandara Schiphol, di Amsterdam. Persidangan itu menghadirkan tiga orang Rusia dan seorang pria Ukraina, sebagai terdakwa. Mereka dituduh bertanggung jawab atas penembakan itu.

"Di satu sisi kami ingin tahu persis apa yang terjadi, mengapa itu terjadi dan siapa yang bertanggung jawab, tetapi harga yang harus Anda bayar adalah bahwa ada juga informasi yang dirilis yang bisa mengejutkan," kata Piet Ploeg, juru bicara kerabat.

"Akhirnya itu harus mengarah pada keadilan dan keadilan termasuk setidaknya bahwa kami memiliki aturan pengadilan independen tentang siapa yang bertanggung jawab," katanya kepada Reuters. Ploeg kehilangan saudara laki-laki, ipar perempuan, dan keponakannya dalam kecelakaan itu.

Setelah bertahun-tahun mengumpulkan bukti, tim penyelidik internasional menyimpulkan pada Mei 2018 bahwa peluncur rudal yang digunakan untuk menembak jatuh pesawat itu milik Brigade Antimisil ke-53 dari Rusia.

Pemerintah Belanda menganggap Moskow bertanggung jawab. Rusia membantah terlibat. ​

Pejabat pengadilang mengatakan jaksa, yang mengatakan keempat terdakwa semuanya memegang posisi terdepan dalam milisi pro-Rusia yang beroperasi di Ukraina, akan memberikan bukti dan dapat memanggil saksi.

Salah satunya adalah Oleg Pulatov dari Rusia, diwakili dalam persidangan dan mengatakan dia tidak terlibat dalam kecelakaan itu. Tak satu pun dari para terdakwa ditahan.

Tiga lainnya sedang diadili secara in absentia dan belum menunjuk pengacara untuk mewakili mereka.

Jaksa mengatakan penyelidikan terhadap MH17 masih berlangsung dan mereka mencari kemungkinan tersangka lainnya, termasuk orang-orang yang mengoperasikan sistem rudal dan memerintahkan penembakannya.

Setelah JPU menyampaikan pandangannya terhadap rangkuman hakim atas berkas perkara pada 17 dan 18 Juni, pembela akan memiliki kesempatan untuk memberikan tanggapan. ​

Belum ada tanggal yang ditetapkan untuk argumen penutup. Namun pengadilan mengatakan bahwa keluarga korban dapat berbicara langsung kepada hakim tentang dampak kecelakaan itu pada kehidupan mereka dalam persidangan pada September. [na/ft]

Oleh: VOA

Hukum

Peristiwa

Kesehatan

Pemilu 2024

Lifestyle

Tekno