Berita Borneotribun.com: Pertanian Hari ini -->
Tampilkan postingan dengan label Pertanian. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Pertanian. Tampilkan semua postingan

Jumat, 09 Februari 2024

Tanaman Organik Menjadi Andalan Kelompok Tani di Simpang Hilir Kayong Utara

Tanaman Organik Menjadi Andalan Kelompok Tani di Simpang Hilir Kayong Utara
Kelompok pertanian organik di Hutan Desa Padu Banjar, Simpang Hilir, Kayong Utara, Kalimantan Barat. ANTARA/Dokumentasi Yayasan Palung.
KAYONG UTARA - Kelompok pertanian organik di hutan Desa Padu Banjar, Simpang Hilir, Kayong Utara, Kalimantan Barat (Kalbar), berhasil menanam ragam tanaman secara organik guna meningkatkan produktivitas usaha, sekaligus menjaga hutan.

"Ragam tanaman berhasil kami panen, seperti gambas, cabai, kacang panjang, dan mentimun. Kami berhasil melakukan panen dua kilogram cabai dan 25 kilogram kacang panjang," sebut Ketua Lembaga Pengelola Hutan Desa (LPHD) Banjar Lestari, Samsidar, di Kayong Utara, Kamis.

"Untuk cabai, kata dia, dijual dengan harga Rp70.000 per kilogram dan harga kacang panjang Rp10.000 per kilogram. Tidak lama lagi, pihaknya juga akan kembali memanen mentimun dan gambas."

"Saat ini, timun sudah berbuah, tetapi belum siap panen. Demikian juga dengan gambas di 20 bedengan yang kami punya," ujar Samsidar.

Ia mengatakan di lahan pertanian yang memiliki lebar 25 meter dan panjang 30 meter, kelompok pertanian organik di hutan desa tersebut bercocok tanam.

Koordinator Hutan Desa Yayasan Palung (YP), Hendri Gunawan, mengatakan bertani secara organik dapat meningkatkan produktivitas usaha, sekaligus untuk menjaga hutan.

"Kegiatan pendampingan yang dilakukan oleh Yayasan Palung kepada masyarakat sekitar hutan desa bertujuan agar masyarakat mampu mengorganisasikan diri dalam upaya meningkatkan produktivitas usaha, dengan harapan meningkatkan pendapatan ekonomi keluarga, sehingga tujuan utama masyarakat sejahtera dan hutan lestari dapat tercapai," ujarnya.

Lebih lanjut, pihaknya mendukung Kelompok Usaha Perhutanan Sosial (KUPS) dengan acara seperti pelatihan cara bertani, pemberian bibit, dan pupuk organik.

Pencapaian panen kacang panjang dan cabai kelompok pertanian organik di kawasan hutan Desa Padu Banjar, menurutnya, merupakan upaya Yayasan Palung agar masyarakat di sekitar hutan desa tidak lagi merambah hutan dan kini dapat disebut sebagai penjaga dan petani hutan.

Beberapa kelompok tani di kawasan hutan desa tersebut, lanjutnya, merupakan mantan perambah hutan yang saat ini sudah berubah, menjadi penjaga dan petani hutan.

Sebagai penjaga hutan, masyarakat pun aktif diajak melakukan patroli oleh tim Program Hutan Desa Yayasan Palung.

Kelompok Pertanian Organik di Hutan Desa Padu Banjar merupakan Kelompok Usaha Perhutanan Sosial (KUPS) yang didukung oleh Yayasan Palung. Hutan Desa di Desa Padu Banjar memiliki luasan 2.883 hektare di wilayah Simpang Hilir, Kabupaten Kayong Utara.

Oleh: Antara/Rizki Fadriani
Editor: Yakop

Kamis, 08 Februari 2024

Prabowo-Gibran Diingatkan Soal Kebutuhan Pupuk oleh Petani

Prabowo-Gibran Diingatkan Soal Kebutuhan Pupuk oleh Petani
Calon Presiden RI Prabowo Subianto.
JAKARTA - Ketua Umum Dewan Pimpinan Nasional (DPN) Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia (APTRI), Soemitro Samadikoen, dengan tegas menyuarakan harapannya terhadap pasangan calon presiden dan wakil presiden, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, agar memprioritaskan kebutuhan pupuk bagi petani di Pulau Jawa jika terpilih dalam kontestasi pemilihan presiden mendatang.

Dalam keterangan persnya di Jakarta pada Rabu, Soemitro Samadikoen mengungkapkan, "Jika terpilih, kami berharap Bapak Prabowo dan Gibran mau memastikan ketersediaan pupuk bersubsidi, perbaikan pengairan mulai dari pengerukan embung sampai revitalisasi saluran pengairan sampai di sawah."

Ia juga menegaskan bahwa langkah-langkah tersebut sangat penting bagi para petani guna memastikan hasil pertanian yang berkualitas.

Soemitro menyoroti bahwa tidak semua wilayah telah mendapatkan fasilitas pupuk bersubsidi, yang menyebabkan petani terpaksa harus membeli pupuk dengan biaya tambahan yang signifikan, meningkatkan biaya modal untuk bercocok tanam. Ia juga menambahkan bahwa petani membutuhkan modal untuk mengembangkan usaha mereka serta produksi perkebunan tebu.

Untuk itu, dia berharap ada dukungan dalam bentuk kredit dari perbankan dengan bunga yang sangat ringan, mulai dari kredit untuk kegiatan budi daya hingga kredit yang membantu dalam memproses gula saat panen.

Soemitro menilai bahwa Prabowo-Gibran merupakan sosok yang tepat untuk mewujudkan aspirasi petani tersebut. 

Ia mengingatkan bahwa Prabowo pernah menjabat sebagai Ketua Umum DPN Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI), yang memberikan pemahaman yang mendalam tentang potensi pertanian di Indonesia. 

Selain itu, dia juga menyoroti bahwa petani melihat Prabowo sebagai figur yang mau mendengarkan serta memahami masalah yang dihadapi oleh mereka.

Ketua APTRI Jawa Timur, Suigsan, menambahkan, "Petani merasa lebih dekat secara emosional kepada Pak Prabowo dan Mas Gibran karena telah lama bersama petani dan memiliki pemahaman yang baik akan masalah pertanian."

Dengan demikian, harapan petani tebu di Pulau Jawa terhadap kemenangan pasangan Prabowo-Gibran dalam Pemilu Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) RI semakin kuat. 

Diperkirakan jumlah pemilih tetap pada Pemilu 2024 mencapai 204.807.222 pemilih.

Sebelumnya, Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI telah menetapkan peserta Pemilu Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) 2024, yaitu pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar nomor urut 1, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka nomor urut 2, dan Ganjar Pranowo-Mahfud Md. nomor urut 3. 

Masa kampanye telah dimulai sejak 28 November 2023 hingga 10 Februari 2024, dengan masa tenang pada tanggal 11 hingga 13 Februari, dan hari pemungutan suara pada tanggal 14 Februari 2024.

Oleh: Antara/Walda Marison
Editor: Yakop

Rabu, 07 Februari 2024

Bupati Sambas: Alhamdulillah, Produktivitas Padi Capai 9,7 Ton per Hektare

Panen perdana padi Varietas Nutri Zinc di Sambas (ANTARA/Ho- Imbran)
Panen perdana padi Varietas Nutri Zinc di Sambas (ANTARA/Ho- Imbran)
SAMBAS - Bupati Sambas, Kalimantan Barat, Satono, memberikan penegasan bahwa produktivitas padi Varietas Nutri Zinc di Salatiga telah mencapai pencapaian yang membanggakan, yakni 9,7 ton per hektare, yang diyakininya dapat meningkatkan kesejahteraan petani.

"Alhamdulillah saya senang sekali petani di sini ternyata hasil panennya melimpah ruah. Berdasarkan hasil ubinan produktivitas mencapai 9,7 ton per hektare. Ini luar biasa sekali dan harus disyukuri," ujarnya saat dihubungi di Sambas, Selasa.

Satono menegaskan bahwa pencapaian tersebut juga merupakan hasil dari kerja keras para petani yang telah serius dalam membangun sektor pertanian, khususnya dalam budidaya tanaman padi di daerah Salatiga. 

Ia juga menyoroti bahwa saat ini, produktivitas padi rata-rata di Kalimantan Barat berada dalam kisaran 2,9 ton hingga 3,1 ton per hektare.

"Kami mengapresiasi Kelompok Tani Serasi yang dibina oleh Badan Penyuluhan Pertanian (BPP) Kecamatan Salatiga dan Dinas Pertanian serta Ketahanan Pangan Sambas yang berhasil meraih hasil panen padi varietas Nutri Zinc sebesar 9,7 ton per hektare," jelasnya.

Lebih lanjut, ia menegaskan komitmen pemerintah kabupaten untuk terus mendukung dan mengembangkan sektor pertanian melalui berbagai bantuan dan intervensi anggaran. 

Satono mengungkapkan bahwa tahun ini Pemerintah Kabupaten Sambas melalui Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan akan memberikan bantuan berupa tangki semprot untuk mempermudah kerja petani di Desa Salatiga.

“Tahun depan Insya Allah kita akan bantu lagi kelompok-kelompok tani yang ada di Salatiga. Dengan harapan sektor pertanian kita semakin maju, ekonomi petani meningkat dan swasembada pangan di Sambas terwujud,” katanya.

Bupati Sambas, Satono, juga turut serta dalam panen perdana Padi Varietas Nutri Zinc di Salatiga Kecamatan Salatiga. 

Acara panen tersebut juga dihadiri oleh Kepala Organisasi Perangkat Daerah di lingkungan Pemerintah Kabupaten Sambas, unsur Forkopimcam Salatiga, serta warga dari Dusun Seradi yang turut serta dalam kegiatan tersebut.

Warta: Antara/Dedi
Editor: Yakop

Minggu, 01 Oktober 2023

Peningkatan Kapasitas Petani Kopi SETARA Seponti; Dukung Petani Lokal Menuju Pasar Global

Peningkatan Kapasitas Petani Kopi SETARA Seponti Dukung Petani Lokal Menuju Pasar Global.
KAYONG UTARA - Selama dua hari, 29-30 September 2023, sebanyak 20 (dua puluh) orang ibu-ibu yang tergabung dalam kelompok perempuan, Serikat Perempuan Kabupaten Kayong Utara (SETARA), yang merupakan kelompok perempuan dampingan Lembaga Gemawan, mengikuti kegiatan “Peningkatan Kapasitas Petani Kopi.”

Kegiatan yang berlangsung di Desa Telaga Arum, Kecamatan Seponti, Kabupaten Kayong Utara ini melibatkan perwakilan kelompok dari 6 (enam) Desa di dua Kecamatan berbeda, yakni Kecamatan Teluk Batang dan Kecamatan Seponti.

Untuk Kecamatan teluk Batang, diwakilkan oleh kelompok Perempuan Embun Padi, Desa Banyu Abang dan Kelompok Perempuan Usaha baru, Desa Masbangun. Sedangkan dari Kecamatan Seponti, diwakilkan oleh Kelompok Perempuan Anggrek Desa Wonorejo, Kelompok Perempuan Delima Desa Podorukun, Kelompok Perempuan Sumber Rezeki Desa Seponti Jaya dan Kelompok Perempuan Dahlia Jaya, Desa Telaga Arum.

Saat ini, mayoritas Desa dampingan Gemawan di enam Desa tersebut, sebagian besar masih melestarikan tanaman kopi, baik itu jenis Liberika, Robusta maupun Exelco.
Adapun tujuan dilaksanakannya pelatihan ini adalah untuk meningkatkan kapasitas dan pengetahuan petani perempuan khususnya pada budidaya tanaman kopi.

Mulai dari penggalian kisah sejarah kopi, aspek budidaya, panen, pasca panen, hingga pengolahan kopi seperti roasting kopi, cara penyeduhaan kopi ala barista, branding produk, hingga analisis potensi pasar, sehingga diharapkan petani-petani kopi lokal bisa bersaing di pasar global.

Dartin, salah seorang peserta pelatihan mengungkapkan, dalam dua hari mengikuti proses pelatihan ia mengakui pengetahuan akan kopi menjadi bertambah. “Selama ini kita masih menerapkan cara-cara lama yang kita yakini sudah benar, namun ternyata apa yang kita lakukan ini masih terdapat beberapa kekeliruan sehingga melalui pelatihan ini maka terbukalah wawasan kita bahwa ternyata kopi ini harus diterapkan melalui perlakuan tertentu," katanya.

Misalnya saja, sambung dia, cara panen dan pengolahan biji kopi meski terasa rumit, karena harus memilah kopi seperti grade A, B dan seterusnya. 

"Tapi saya yakin melalui proses ini lah kita bisa menghasilkan biji kopi yang berkualitas, sesuai dengan standart yang diinginkan pasar saat ini,” terang Dartin yang sudah membudidayakan kopi sejak tahun 1997.

Indahsyah, yang juga mengikuti kegiatan pelatihan tersebut mengungkapan pelatihan kopi ini telah memberinya pengetahuan baru tentang penyangraian kopi. “Saya baru tahu cara menyangrai kopi itu ternyata ada beberapa tingkatan seperti low, medium, to dark dan dark, dan ternyata dari jenis-jenis ini bisa menghasilkan beragam cita rasa yang berbeda, selama inikan kita hanya goreng menggoreng saja, bahkan sampai gosong,” ucapnya sambil tersenyum.

Ketua kelompok Perempuan Usaha Baru Desa Masbangun, Sartini menambahkan, terpenting juga bagi dirinya adalah mengetahui proses pengolahan kopi untuk menghasilkan biji kopi berkualitas.

“Untuk menghasilkan biji kopi berkualitas yang diterima pasar dengan harga yang katanya juga fantastis ini terbilang memang cukup rumit, dan kesemuanya ini harus disiapkan sejak awal proses pemilihan bibit, pemeliharaan, panen dan pasca panennya, dan yang terpenting juga, saya bisa dapat pengetahuan baru dengan mengelola kopi dengan benar, justru bisa menghindari kita dari mitos yang mengatakan minum kopi bisa perut kembung, atau tidak cocok untuk mereka yang mengidap penyakit magh,” urainya Panjang lebar.

Usai kegiatan pelatihan yang dipandu oleh Dede Purwansyah, Founder CV. Pesona Kalbar Hijau, selaku narasumber berlangsung, fasilitator mengajak kepada para peserta untuk menyusun RTL guna membangun komitmen bersama untuk terus berupaya melestarikan kopi lokal salah satunya dengan perluasan lahan dan juga membentuk sebuah unit usaha guna menampung dan memasarkan produk petani dengan membentuk koperasi. (Izr/Hr)

Selasa, 22 Agustus 2023

Produksi Pisang Kepok Pontia Berpotensi Jadi Tumpuan Ekonomi Masyarakat Kayong Utara

Pisang Kepok (Ist).
KAYONG UTARA – Pemerintah Kabupaten Kubu Raya Kalimantan Barat tengah berupaya mendorong kemajuan produksi serta pemasaran tanaman pisang kepok pontia guna merangsang peningkatan taraf hidup penduduk daerah tersebut.

Menurut Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kayong Utara Maluru, pisang kepok memiliki potensi yang cukup besar untuk dikembangkan, sebab mampu dihasilkan dalam jumlah yang signifikan dan diminati di pasar. Langkah ini diungkapkan olehnya pada Senin lalu, di Sukadana Kayong Utara.

Dalam konteks ini, area seluas tujuh hektar telah disiapkan untuk pengembangan pisang kepok. Namun, pada bulan September tahun ini, baru dua hektar lahan yang ditanami pisang pada tahap awal pengembangan.

Maluru menjelaskan bahwa usaha pengembangan pisang kepok pontia ini bertujuan untuk memperkuat pertumbuhan ekonomi warga setempat serta mengoptimalkan pemanfaatan lahan agar menjadi lebih produktif.

Ia melanjutkan, bibit pisang kepok pontia telah tersedia dan penangkaran bibit tanaman tersebut sedang berlangsung di Kayong Utara. Bibit-bibit ini nantinya akan ditanam pada bulan September mendatang.

Dengan penuh keyakinan, Maluru mengungkapkan bahwa pisang kepok pontia berpotensi menjadi komoditas andalan dari Kawasan Utara.

Perhatian khusus akan diberikan pada sektor produksi dan hilirisasi guna mewujudkan kesejahteraan warga setempat.

Maluru mengutarakan, "Pisang kepok pontia memiliki peluang besar untuk dikembangkan dan berpotensi menjadi produk unggulan yang dapat meningkatkan perekonomian masyarakat."

Selain itu, Maluru juga mengingatkan masyarakat pentingnya keterlibatan aktif dalam pengembangan tanaman pisang.

Ia berharap warga dapat memberikan lahan yang kosong agar dapat dimanfaatkan secara produktif.

Lebih lanjut, Maluru menjelaskan bahwa pisang kepok pontia mampu menghasilkan produksi yang menjanjikan dalam waktu enam bulan, baik untuk kebutuhan lokal maupun untuk ekspor ke Pulau Jawa.

(Tim Liputan)

Sabtu, 19 Agustus 2023

Perempuan Tewas Terbakar Saat Membakar Ladang di Kapuas Hulu

Perempuan Tewas Terbakar Saat Membakar Ladang di Kapuas Hulu.
KAPUAS HULU - Sebuah insiden mengenaskan terjadi di perbatasan Indonesia-Malaysia, wilayah Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat. Damiana Sumiati (37), seorang perempuan, telah dinyatakan meninggal dunia akibat terbakar api ketika sedang melakukan pembakaran lahan pertanian di Kecamatan Badau.

Menurut Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kapuas Hulu, Gunawan, kejadian tersebut terjadi pada Jumat (18/8) sekitar pukul 15.10 WIB. Sumiati dilaporkan sedang membakar lahan pertaniannya ketika tiba-tiba angin kencang datang. Api yang sedang berkobar kemudian merambat ke arahnya dengan cepat.

Dalam upayanya melarikan diri dari lahan yang terbakar, Sumiati terjebak dan tidak dapat melarikan diri akibat laju api yang cepat. Ia pingsan dan terbakar di tempat kejadian. "Saat membakar ladang tiba-tiba ada angin kencang dan korban terjebak di dalam lahan terbakar tidak bisa melarikan diri sehingga korban pingsan dan terbakar di lahan tersebut," ungkap Gunawan saat dihubungi oleh ANTARA di Pontianak.

Kejadian ini merupakan insiden pertama kali di Kabupaten Kapuas Hulu di mana seseorang kehilangan nyawanya akibat pembakaran lahan pertanian. Gunawan menyatakan keprihatinan dan duka mendalam atas kejadian tragis ini. Ia juga menjelaskan bahwa BPBD Kapuas Hulu akan melakukan investigasi lebih lanjut dan turun ke lokasi kejadian untuk mengumpulkan informasi yang lebih jelas.

Gunawan menegaskan bahwa peristiwa ini seharusnya menjadi pelajaran penting bagi masyarakat. Kebakaran lahan pertanian memiliki potensi bahaya yang serius, bahkan dapat menyebabkan hilangnya nyawa manusia. Oleh karena itu, BPBD akan terus memberikan pemahaman dan edukasi kepada masyarakat tentang cara-cara yang aman dalam membuka lahan pertanian secara tradisional sesuai dengan regulasi yang berlaku.

Dia juga menekankan pentingnya melaporkan rencana pembakaran lahan kepada pihak berwenang setempat, seperti pihak desa dan kecamatan. Dengan melaporkan rencana tersebut, petugas Satuan Tugas (Satgas) dapat membantu dalam proses pembakaran lahan yang sesuai dengan peraturan yang ditetapkan.

Gunawan juga menjelaskan bahwa pembukaan lahan dengan metode pembakaran telah diatur dalam Peraturan Gubernur Kalimantan Barat dan Peraturan Bupati Kapuas Hulu nomor 51 Tahun 2020. Peraturan ini mengarahkan pada tata cara pembukaan lahan berdasarkan nilai-nilai kearifan lokal yang harus diikuti oleh masyarakat.

Pesan penting yang ingin disampaikan oleh Gunawan adalah agar masyarakat tidak ragu untuk melaporkan rencana pembukaan lahan pertanian kepada pihak berwenang. Ini merupakan langkah yang akan membantu mencegah terjadinya kecelakaan serupa dan memastikan keamanan masyarakat dalam proses membuka lahan secara tradisional.

"Jangan takut melaporkan, justru saat membakar akan dibantu agar api tidak menjalar dan tidak membahayakan," pesannya kepada masyarakat.

(Yk/Hr)

Jumat, 18 Agustus 2023

Moeldoko dan Karolin Sepakat Gunakan Pupuk Organik Atasi Kelangkaan dan Mahalnya Pupuk

Moeldoko dan Karolin Sepakat Gunakan Pupuk Organik Atasi Kelangkaan dan Mahalnya Pupuk
Moeldoko dan Karolin Sepakat Gunakan Pupuk Organik Atasi Kelangkaan dan Mahalnya Pupuk. 

PONTIANAK - Ketua Umum Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Moeldoko menyinggung soal kelangkaan dan kenaikan harga pupuk pada kegiatan pelantikan kepengurusan HKTI Provinsi Kalimantan Barat periode 2023-2028 yang bertempat di Hotel Mercure, Pontianak, Kalimantan Barat, jum'at (18/03/23).

Menjelaskan hal tersebut dikarenakan iklim suhu politik dunia yang sedikit panas sehingga turut mempengaruhi harga pupuk menjadi mahal, sementara kemampuan negara dalam memberikan pupuk subsidi pada para petani belum cukup merata.

"Untuk mengatasi hal ini petani diminta mencari alternatif. Karena sumber pertanian memang mesti terus berjalan sebab dari pundak petanilah kehidupan terus berjalan. Jika petani menyerah pasti akan menyulitkan semua pihak," ujar Moeldoko.

Moeldoko dan Karolin Sepakat Gunakan Pupuk Organik Atasi Kelangkaan dan Mahalnya Pupuk
Moeldoko dan Karolin Sepakat Gunakan Pupuk Organik Atasi Kelangkaan dan Mahalnya Pupuk. 

Ditempat yang sama Ketua HKTI Kabupaten Landak Karolin Margret Natasa sepakat dengan Ketua Umum HKTI Moeldoko bahwa persoalan kelangkaan dan naiknya harga pupuk mencari alternatif lain. Dalam upaya menyikapi hal tersebut, HKTI Kabupaten Landak telah memberikan pelatihan pembuatan pupuk organik pada para petani.

“Di lapangan saat ini memang kenyataan pupuk sulit didapat dan harganya mahal, namun produksi pertanian harus terus berjalan. Menyikapi hal tersebut, Kami HKTI Kabupaten Landak memberikan pelatihan bagi para petani cara membuat pupuk organik dari bahan yang ada disekitar dengan biaya murah," ungkap Karolin.

Karolin menjelaskan bahwa untuk efek pupuk buatan organik tidak bisa singkat, seperti pupuk dengan campuran bahan kimia yang dalam hitungan hari atau minggu sudah bisa kelihatan hasilnya.

Moeldoko dan Karolin Sepakat Gunakan Pupuk Organik Atasi Kelangkaan dan Mahalnya Pupuk
Moeldoko dan Karolin Sepakat Gunakan Pupuk Organik Atasi Kelangkaan dan Mahalnya Pupuk. 

"Dari sisi manfaat pupuk organik buatan ini juga tidak kalah dengan pupuk kimia. Saya berharap pelatihan tersebut bisa menjadi solusi petani dalam menyediakan pupuk bagi kebutuhan pertanian di Landak,” jelas Karolin.

Bupati Landak periode 2017-2022 Karolin Margret Natasa mengungkapkan bahwa sektor pertanian untuk penghasilan padi di 2022 merupakan paling tinggi se-Kalimantan Barat, begitu juga dengan produksi hortikultura tanaman sayuran, saat ini tengah ditingkatkan produksinya.

"Produksi padi di Kabupaten Landak bisa mencapai 50 ribu ton pertahun. Berbeda dengan lima tahun lalu, dimana hasil pertaniannya hanya lima ribu ton pertahun. Harapan Saya pada produksi sayur mayur itu juga paling tidak bisa mencukupi kebutuhan masyarakat di Kabupaten Landak," ungkap Karolin.

Terkait soal kratom Karol menjelaskan produksi di Landak tidak terlalu banyak. Diketahui dia, kratom sendiri ada beberapa tipe. Jika kualitas kratom di Landak bisa menyamai kratom di Kapuas Hulu, iapun melihat ini menjadi sebuah peluang. Namun untuk menuju ke sana, pastinya perlu dilakukan penelitian terkait jenis kualitas kratom itu sendiri. (Dekky/Tino)

Senin, 14 Agustus 2023

Dinas Perikanan Kapuas Hulu Tingkatkan Kualitas Pengolahan Hasil Perikanan

Dinas Perikanan Kapuas Hulu Tingkatkan Kualitas Pengolahan Hasil Perikanan.
KAPUAS HULU - Dinas Perikanan Kabupaten Kapuas Hulu, melalui Kepala Bidang Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan, Rudi Kurniawan, S.E., M.Si, bersama dengan staf koordinasi, telah melakukan pertemuan dengan Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Kalimantan Barat untuk membahas mengenai Sertifikat Kelayakan Pengolah (SKP) pada Jumat lalu.

Acara tersebut turut dihadiri oleh tokoh-tokoh penting dalam industri perikanan, seperti Pembina Mutu Hasil Kelautan dan Perikanan, Hermiwati, S.Pi., M.A.P, serta Penyusun Rencana Kelembagaan Pasar Hasil Perikanan, Nadiya Ningrum, S.Pi.

SKP merupakan bentuk pengakuan resmi terhadap penerapan standar mutu tertentu dalam proses pengolahan hasil perikanan. Tujuan utamanya adalah memberikan keyakinan kepada konsumen bahwa produk yang telah mendapatkan sertifikat ini telah memenuhi standar mutu yang ditetapkan.

Dalam definisi tersebut, terdapat dua konsep kunci yang harus dipenuhi dalam suatu sertifikasi, yakni standar dan mutu.

Sertifikasi ini juga memiliki peran penting dalam mencegah produk dari risiko terkontaminasi oleh faktor-faktor biologis, kimia, maupun benda-benda lain yang dapat mengganggu dan membahayakan kesehatan manusia.

Selain itu, SKP juga memberikan manfaat signifikan bagi para pengusaha atau pengolah ikan. Sertifikat ini dapat membantu mereka dalam proses perolehan sertifikasi lain yang diperlukan untuk meningkatkan daya saing produk perikanan di pasar. 

Contohnya, sertifikat halal dari Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-obatan, dan Kosmetika Majelis Ulama Indonesia (LPPOM MUI) serta sertifikat Makanan Dan Minuman (MD) dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

Rudi Kurniawan, selaku Kepala Bidang Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan, menyampaikan harapannya bahwa kelompok pengolah hasil perikanan yang telah menerima bantuan dapat dengan sukses memperoleh SKP. 

Ia percaya bahwa sertifikat ini akan memperlihatkan peningkatan signifikan dalam proses pengolahan dibandingkan sebelum menerima bantuan. 

Hal ini tidak hanya akan membantu para pelaku usaha perikanan dalam meningkatkan kualitas produk mereka, tetapi juga akan memajukan industri perikanan di Kabupaten Kapuas Hulu secara keseluruhan.

(Tim)

Kamis, 15 Juni 2023

Dinas Ketahanan Pangan Sekadau Sosialisasikan Kegiatan Kelapa Sawit untuk Pekebun

sosialisasi mengenai kegiatan kelapa sawit dalam rangka kerja PBDP-KS.
Sekadau, Kalbar - Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, Peternakan, dan Perikanan (DKP3) kabupaten Sekadau mengadakan sosialisasi mengenai kegiatan kelapa sawit dalam rangka kerja PBDP-KS. Acara tersebut dilaksanakan di aula salah satu hotel di Sekadau, Kamis (15/6/23).

Peserta kegiatan ini terdiri dari para pengurus dan anggota Koperasi Penghasil Perkebunan (KOPBUN), Koperasi Unit Desa (KUD), dan Kelompok Tani (Poktan) yang bergerak di bidang perkebunan kelapa sawit.

Plh Kabid Perkebunan kabupaten Sekadau, Rahim SP, saat membacakan sambutan dari Kepala Dinas DKP3 kabupaten Sekadau, Drs. Sandae, menjelaskan bahwa para pekebun yang tergabung dalam KOPBUN, KUD, dan Poktan memiliki kesempatan untuk mendapatkan bantuan dari BPDP-KS.

Tujuan utama kegiatan sosialisasi ini adalah untuk meningkatkan hasil perkebunan kelapa sawit, serta meningkatkan nilai tambah dan mutu hasilnya. Hal ini disampaikan oleh Rahim saat membacakan sambutan dari Kadis DKP3, Drs. Sandae, M.Si.

Dalam sambutannya, Drs. Sandae berharap bahwa melalui kegiatan sosialisasi ini, para pengurus KOPBUN, KUD, dan Poktan dapat memanfaatkan momen tersebut untuk memperoleh bantuan yang ditawarkan.

(Tim/Hermanto)

Senin, 22 Mei 2023

Kontroversi Kratom Indonesia: Produk Terigu dan Daun Lainnya Dicampur, Rudyzar Zaidar Mochtar Menyoroti Perlunya Aturan Produksi

Kontroversi Kratom Indonesia: Produk Terigu dan Daun Lainnya Dicampur, Rudyzar Zaidar Mochtar Menyoroti Perlunya Aturan Produksi
Wakil Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kalimantan Barat, Rudyzar Zaidar Mochtar.
PONTIANAK – Wakil Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kalimantan Barat, Rudyzar Zaidar Mochtar, menyoroti perlunya aturan produksi kratom untuk ekspor guna menjaga kualitas dan harga di pasar internasional. 

Rudyzar mendorong pemerintah untuk terlibat dalam intervensi dan memberlakukan peraturan terkait produksi kratom yang diekspor. Langkah ini diambil untuk melindungi petani dan pelaku usaha lokal yang terlibat dalam industri kratom.

Menurut Rudyzar, peraturan dan intervensi yang tepat diperlukan untuk memastikan produk kratom yang berasal dari Kalimantan Barat memiliki kualitas yang baik.

Hal ini dikarenakan beberapa kontainer tepung kratom asal Indonesia telah dikembalikan dari Amerika Serikat dalam beberapa bulan terakhir. Meskipun bahan baku tepung kratom tersebut diimpor dari provinsi lain, sebagian besar berasal dari Kalimantan Barat. Dalam waktu dua bulan yang lalu, tercatat 14 kontainer dikembalikan, dan bulan ini terdapat 7 kontainer yang ditolak.

Pengembalian kontainer tersebut dikarenakan produk yang dikirim tidak memenuhi uji kualitas. Pembeli menemukan bahwa tepung kratom yang dikirim banyak dicampur dengan bahan lain, termasuk tepung terigu dan tepung daun tumbuhan lainnya. Namun, belum dapat dipastikan kebenaran laporan tersebut.

Rudyzar juga merasa heran dengan peningkatan ekspor kratom asal Indonesia belakangan ini, mengingat produksi di tingkat petani tidak mengalami lonjakan yang signifikan. Ia berharap para eksportir Indonesia tidak melakukan kecurangan untuk meningkatkan volume pengiriman, karena hal tersebut merugikan semua pihak, termasuk petani di daerah.

Kembali lagi, Rudyzar dan beberapa asosiasi lainnya mendorong pemerintah untuk terlibat dalam intervensi dan memberlakukan aturan terkait produksi kratom yang diekspor. Mereka setuju dengan adanya standar produksi yang ditetapkan dan terus mengedukasi pelaku usaha untuk meningkatkan kualitas produk sesuai dengan standar internasional.

Rudyzar menjelaskan bahwa harga kratom sebelumnya sangat menarik, sehingga banyak orang membuka lahan untuk menanamnya. Namun, kualitas produk dari setiap daerah berbeda-beda. Kualitas terbaik ditemukan di Kapuas Hulu, Sintang, dan daerah perbatasan. Namun, saat ini banyak daerah lain yang menanam dengan kualitas mitraginanya rendah.

Harga kratom di pasar internasional saat ini hanya sekitar 4 dolar AS per kilogram tepung, yang merupakan sepersepuluh dari harga beberapa bulan sebelumnya. Harga daun basah di tingkat petani sekarang hanya sekitar Rp4.000 per kilogram, sementara daun kering remahan berkisar antara Rp20.000 hingga Rp30.000, tergantung kualitasnya.

Selain itu, Rudyzar juga mengungkapkan bahwa sebagian besar ekspor kratom dilakukan melalui Jakarta. Beberapa

penampung di Jakarta membeli kratom Kalimantan Barat secara besar-besaran. Akibatnya, pemerintah daerah tidak mendapatkan pajak ekspor dari pengiriman tumbuhan herbal ini. Rudyzar berharap ada aturan yang mengatur hal ini dan ekspor kratom dilakukan melalui Pontianak, sehingga pajak yang diperoleh bisa masuk ke daerah. Ia juga menekankan pentingnya menjaga agar peraturan yang dibuat tidak mengakibatkan praktik monopoli atau oligopoli dalam ekspor kratom.

Dengan adanya intervensi pemerintah dan penerapan aturan yang tepat, diharapkan industri kratom di Kalimantan Barat dapat terlindungi dan tumbuh dengan baik. Perlindungan terhadap petani dan pelaku usaha lokal akan memastikan kualitas produk kratom yang diekspor tetap terjaga, sehingga dapat bersaing di pasar internasional. Selain itu, pengaturan yang baik dalam hal pajak ekspor akan memberikan manfaat kepada pemerintah daerah dan memastikan keadilan bagi semua pihak yang terlibat dalam industri kratom.

Dalam upaya meningkatkan kualitas produk kratom, Kadin Kalimantan Barat dan asosiasi lainnya akan terus mengedukasi dan mensosialisasikan standar produksi kepada para pelaku usaha. Hal ini bertujuan untuk memastikan bahwa produk kratom dari Kalimantan Barat memenuhi standar internasional dan tetap diminati di pasar global.

Dengan adanya kerjasama antara pemerintah, Kadin, dan pelaku usaha, diharapkan industri kratom di Kalimantan Barat dapat berkembang secara berkelanjutan dan memberikan manfaat ekonomi yang positif bagi petani dan masyarakat setempat. Selain itu, langkah-langkah ini juga diharapkan dapat menjaga citra Indonesia sebagai produsen kratom yang berkualitas di pasar internasional.

Selasa, 07 Maret 2023

Harga TBS Sawit di Kalbar Naik Rp 47,18/Kg untuk Umur 10-20 Tahun pada Maret 2023! Cek Harga Lengkapnya!

Harga TBS Sawit di Kalbar Naik Rp 47,18/Kg untuk Umur 10-20 Tahun pada Maret 2023! Cek Harga Lengkapnya!
Gambar ilustrasi. Harga TBS Sawit di Kalbar Naik Rp 47,18/Kg untuk Umur 10-20 Tahun pada Maret 2023! Cek Harga Lengkapnya!
PONTIANAK, KALBAR – Berdasarkan hasil dari Tim Penetapan Harga Tandan Buah Segar (TBS) Sawit di Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar), harga sawit untuk periode I-Maret 2023 telah ditetapkan.

Harga sawit umur 10-20 tahun naik sebesar Rp 47,18/kg menjadi Rp 2.617,83/kg, dan penetapan harga ini dilakukan pada hari Selasa (7/3/2023) seperti beritakan oleh infosawit.com.

Berikut adalah daftar harga sawit di Provinsi Kalbar yang didasarkan pada informasi dari Dinas Perkebunan dan Peternakan Kalbar.

Sawit umur 3 tahun Rp 1.951,44/Kg.
Sawit umur 4 tahun Rp 2.091,88/Kg.
Sawit umur 5 tahun Rp 2.239,35/Kg.
Sawit umur 6 tahun Rp 2.309,67/Kg.
Sawit umur 7 tahun Rp 2.392,44/Kg.
Sawit umur 8 tahun Rp 2.470,61/Kg.
Sawit umur 9 tahun Rp 2.513,80/Kg.
Sawit umur 10-20 tahun Rp 2.617,83/Kg.

Lantas sawit umur 21 tahun 2.568,53/Kg.
Sawit umur 22 tahun Rp 2.555,93/Kg.
Sawit umur 23 tahun Rp 2.491,39/Kg.
Sawit umur 24 tahun Rp 2.402,78/Kg dan
Sawit umur 25 tahun Rp 2.319,64/Kg.

Minyak sawit mentah (CPO) ditetapkan Rp 12.190,41/Kg.

Kernel (inti sawit) Rp 5.890,95/Kg serta Indeks K 89,74%. 

(T2) Disclaimer: Pemberitaan ini sesuai dengan harga Dinas Perkebunan setempat, bisa jadi harga di lapangan akan berbeda.

Baca artikel lainnya:

Enam Fakta Menarik Seputar Kelapa Sawit Yang Mungkin Jarang Diketahui

Kelapa sawit merupakan salah satu tanaman perkebunan yang sangat penting keberadaannya.

Tanaman ini mampu menghasilkan minyak sawit yang berguna bagi banyak sektor kehidupan, mulai dari bahan pengolahan makanan, bahan kosmetik, hingga bahan bakar.

Ada beberapa fakta menarik seputar tanaman kelapa sawit yang perlu diketahui.

Enam fakta menarik seputar kelapa sawit yang mungkin jarang diketahui.

Simak beberapa fakta menarik di bawah ini!

1. Merupakan Penyumbang Tertinggi Devisa Negara

Fakta yang pertama adalah ekspor minyak kelapa sawit merupakan penyumbang devisa negara tertinggi dalam sektor non-migas.

Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) juga mengungkapkan bahwa nilai ekspor minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) pada tahun 2021 mencapai USD 35 miliar.

2. Perkebunan Kelapa Sawit Merupakan Kegiatan Ekonomi yang Inklusif

Industri kelapa sawit termasuk dalam kegiatan ekonomi yang inklusif.

Hal ini dapat dibuktikan dengan adanya peningkatan ekspor minyak kelapa sawit yang tidak hanya meningkatkan pendapatan perkebunan kelapa sawit (direct effect), namun juga meningkatkan pendapatan pada berbagai sektor perekonomian nasional (indirect effect dan induced consumption effect).

3. Ada Kebijakan Hilirisasi pada Industri Minyak Sawit di Indonesia

Kebijakan hilirisasi industri minyak sawit di Indonesia bertujuan untuk meningkatkan nilai tambah pada produk yang dihasilkan.

Percepatan hilirisasi dan peningkatan produktivitas perkebunan kelapa sawit juga akan mempercepat pertumbuhan nilai tambah tersebut.

4. Kebun Sawit Termasuk Ramah Lingkungan

Perkebunan kelapa sawit termasuk ramah lingkungan karena memiliki kemampuan konservasi tanah dan air yang baik.

Hal ini disebabkan oleh adanya tiga mekanisme yang secara sinergi melindungi tanah dan air, yaitu mekanisme tata kelola lahan kebun sawit, mekanisme sistem perakaran kelapa sawit, dan mekanisme struktur dan naungan kanopi.

5. Industri Kelapa Sawit Menyerap Banyak Tenaga Kerja

Faktanya, industri kelapa sawit memiliki kontribusi besar dalam penyerapan tenaga kerja di Indonesia.

Hal ini dibuktikan dengan jumlah tenaga kerja di industri sawit yang mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. 

Berdasarkan data dari Kementerian Pertanian tahun 2019, jumlah petani yang terlibat pada perkebunan kelapa sawit sebanyak 2,67 juta orang, sementara jumlah tenaga kerjanya sebanyak 4,42 juta pekerja.

6. Tanaman Kelapa Sawit Termasuk Hemat Air

Jika dibandingkan dengan tanaman perkebunan lain, kelapa sawit termasuk tanaman yang hemat air.

Menurut penelitian yang dilakukan oleh Gerbens-Leenes, dkk pada tahun 2009 dengan judul "The Water Footprint of Energy from Biomass: A Quantitative Assessment and Consequences of an Increasing Share of Bioenergy Supply", setiap GJ (Giga Joule) bioenergi yang dihasilkan dari kelapa sawit hanya menggunakan air sebanyak 75 m3.

Itulah enam fakta menarik seputar kelapa sawit yang mungkin jarang diketahui. Jangan lupa untuk mengunjungi website Borneotribun untuk informasi seputar berita sawit lainnya. 

Editor: Yakop

Presiden Jokowi Berhenti di Tengah Perjalanan, Temukan Masalah Harga Gabah dan Pupuk dari Para Petani

Presiden Jokowi Berhenti di Tengah Perjalanan, Temukan Masalah Harga Gabah dan Pupuk dari Para Petani
Presiden Jokowi berbincang dengan para petani ketika melintasi Jalan Lingkar Baru Soreang, Jawa Barat, Senin (06/03/2023). (Foto: BPMI Setpres/Kris)

JAKARTA - Setelah meninjau Koperasi Pondok Pesantren (Kopontren) Al-Ittifaq di Kabupaten Bandung, Jawa Barat pada Senin (06/03/2023), Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) dan Ibu Iriana Joko Widodo bersama rombongan kembali ke Kota Bandung.

Di luar agenda yang direncanakan, ketika melintasi Jalan Lingkar Baru Soreang, Presiden Jokowi meminta berhenti saat melihat sejumlah petani yang sedang memanen padi.

Setelah itu, Presiden turun dari mobil dan menghampiri para petani tersebut untuk berbincang sejenak sambil mengecek langsung kondisi padi yang dipanen saat itu.

"Berapa harga gabah basah, berapa harga gabah kering, udah tadi ketemu dan masih tinggi," jelas Presiden dalam keterangannya.

Presiden Jokowi menyebutkan bahwa harga gabah kering yang diungkapkan oleh petani tersebut berada di angka Rp6.000 per kilo. Mendengar hal itu, Presiden menilai harga tersebut masih tergolong baik.

"Ya baik dong kalau enam ribu (Rupiah), hanya dikejar oleh harga pupuk yang tinggi yang dikeluhkan," ucapnya.

Selain masalah harga gabah, petani juga menyampaikan aspirasinya tentang kesulitan mereka dalam mendapatkan pupuk. Ani, misalnya, menilai harga pupuk saat ini masih tergolong mahal.

"Pupuknya susah, baru-baru ini ada lagi, tapi harganya masih mahal," ucap Ani.

Setelah berbincang dengan para petani, Presiden Jokowi melanjutkan perjalanan menuju Pangkalan TNI AU Husein Sastranegara, Kota Bandung untuk kemudian lepas landas menuju Jakarta.

Editor: Yakop

Sabtu, 04 Maret 2023

Ketua HKTI dan Pj Bupati Landak Panen Raya Padi Dusun Serimbu, Produksi Capai 6 Ton Setahun

Ketua HKTI dan Pj Bupati Landak Panen Raya Padi Dusun Serimbu, Produksi Capai 6 Ton Setahun
Ketua HKTI dan Pj Bupati Landak Panen Raya Padi Dusun Serimbu, Produksi Capai 6 Ton Setahun. (Foto-Dekky)

Landak, BorneoTribun.com - Ketua Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Kabupaten Landak Karolin Margret Natasa bersama Penjabat (Pj) Bupati Landak Samuel melaksanakan Panen Raya Padi Dusun Serimbu, Desa Serimbu, Kecamatan Air Besar yang sudah melakukan panen padi dua kali dalam satu tahun dengan produksi padi setiap panen mencapai tiga ton.

Karolin merasa bersyukur bahwa petani di Kecamatan Air Besar sudah melakukan panen padi dua kali dalam setahun, karena selain untuk kebutuhan pribadi hasil panen tersebut juga bisa menjadi pendapatan untuk para petani.

Ketua HKTI dan Pj Bupati Landak Panen Raya Padi Dusun Serimbu, Produksi Capai 6 Ton Setahun
Ketua Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Kabupaten Landak Karolin Margret Natasa.

“Program kita berarti tepat sasaran karena ketika Saya menjabat sebagai Bupati Landak, Saya bisa membantu masyarakat Kabupaten Landak untuk meningkatkan perekonomian, maka program kita banyak berada di sekitar pertanian. Produktivitas secara umum di Kabupaten Landak kita paling tinggi di Kalimantan Barat, bahkan untuk Desa Serimbu Saya menyaksikan sendiri produktivitasnya perlahan mulai meningkat karena di serimbu ini sawah tidak banyak, dan dari sekian desa di Kecamatan Air Besar ini tidak semua desa punya sawah bahkan ada yang masih berladang, sehingga tentu pembinaannya sesuai dengan kondisi,” ucap Karolin, sabtu (04/03/23).

Bupati Landak periode 2017-2022 mengungkapkan bahwa saat ini jumlah petani di Kabupaten Landak yang terdata pada Aplikasi Sistem Informasi Manajemen Penyuluhan Pertanian (SIMLUHTAN) sudah mencapai 68.000 petani dan untuk jumlah kelompok taninya ada 3.187 kelompok tani, serta selama menjabat Karolin sudah memberikan kurang lebih 3.300 unit Alat Mesin Pertanian (Alsintan) yang sudah diberikan kepada para petani.

Pada panen raya desa serimbu ini memiliki luas areal lahan sawahnya mencapai 50 hektar yang terbagi dalam dua wilayah areal lahan sawah dengan menggunakan varietas unggul Arjuna 02, Inpari 32 dan varietas unggul benih lokal dan memiliki provitas padi mencapai enam ton per tahun.

“Kita bersyukur petani serimbu sudah bisa panen dua kali setahun, kalau untuk panen tiga kali setahun mungkin kita perlu banyak perbaikan infrastruktur, tapi dua kali pun bagi saya sudah luar biasa. Saya ingat waktu dulu untuk memberikan bantuan ke Kecamatan Air Besar ini dinas ragu untuk merealisasikannya, tetapi Saya tetap memberikan bantuan alsintan dan benih di beberapa kelompok tani walaupun belum bisa semuanya diberikan sebagai bentuk motivasi para petani disini,” ungkap Karolin.

Ketua HKTI dan Pj Bupati Landak Panen Raya Padi Dusun Serimbu, Produksi Capai 6 Ton Setahun
Ketua HKTI dan Pj Bupati Landak Panen Raya Padi Dusun Serimbu, Produksi Capai 6 Ton Setahun.

Dalam kegiatan tersebut Pemerintah Kabupaten Landak juga memberikan bantuan alsintan, serta menyerahkan santunan jaminan kematian kepada ahli waris penerima dan menyerahkan kartu perserta BPJS Ketenagakerjaan agar para petani juga bisa memiliki hak jaminan sosial ketenagakerjaan.

(Yakop/Dekky)

Rabu, 01 Maret 2023

Alexander Wilyo Hadiri Panen Raya dan Serahkan Bantuan Alat Pertanian

Alexander Wilyo Hadiri Panen Raya dan Serahkan Bantuan Alat Pertanian
Sekda Ketapang, Alexander Wilyo Hadiri Panen Raya dan Serahkan Bantuan Alat Pertanian. (Prokopim Setda Ketapang)
Ketapang, Kalbar - Sekretaris Daerah Kabupaten Ketapang Alexander Wilyo, S.STP.,M.Si serahkan Bantuan Alat Pertanian kepada Kelompok Tani di Desa Tanjung Baik Budi Kecamatan Matan Hilir Utara.

Kegiatan dilakukan Sekda saat menghadiri Panen Raya Padi Kelompok Tani Jaya Abadi Tanjung Baik Budi, Selasa (28/02/2023).


Sekda dalam kesempatan tersebut mengapresiasi kelompok tani tersebut yang sangat terkenal sebagai daerah penghasil beras.

"Potensi ini harus kita jaga, selama kita masih mengkonsumsi beras atau nasi, tidak mungkin kita akan meninggalkan pertanian, khususnya padi," ujar Beliau.


Oleh sebab itu dikatakan Sekda, Pemda Ketapang menjadikan pertanian ini sebagai salah satu program yang penting di Kabupaten Ketapang melalui program IPDMIP, program dari pusat. 

"Melalui program dari pusat ini kita bisa membantu, bahkan membina para petani. Jadi tidak ada halangan secara administratif," ujar Beliau.


Selanjutnya terkait jalan pertanian Beliau berharap kedepan ada bantuan pembangunan dari Pemerintah Daerah. 

"Ini bisa diupayakan melalui kelompok tani, seperti tanah harus dihibahkan dulu secara administratif ke Pemda, setelah itu baru dibangun dan juga infrastruktur lain seperti pintu air, penahan air laut dan tanggul, yang menjadi prioritas agar tidak ada kendala gagal panen karena intrusi air laut," pungkasnya.


Turut hadir dalam kegiatan tersebut, Anggota DPRD Ketapang Mia Gayatri, S.E, Staff Ahli Bupati Ketapang Junaidi Firrawan, S.Sos.,ME, Kabag Ekbang, Kabid Pertanian, Bapedda, Camat MHU, Kades Tanjung Baik Budi dan lainnya.

(Yakop/Fery)

Jumat, 27 Januari 2023

Petani Binaan PT CMI Panen Raya di Kayong Utara, Berharap Jadi Produk Unggulan

Petani Binaan PT CMI Panen Raya di Kayong Utara, Berharap Jadi Produk Unggulan. 
Petani Binaan PT CMI Panen Raya di Kayong Utara, Berharap Jadi Produk Unggulan. 
Kayong Utara - Kelompok Tani Tunas Baru binaan PT Cita Mineral Investindo Tbk (CMI) melaksanakan panen raya padi di Desa Matan Jaya, Kecamatan Simpang Hilir, Kabupaten Kayong Utara, Rabu (25/01/2023).

Manager CSR CMI site Sandai, Hendra Kusnadi, berharap beras hasil panen ini menjadi produk pertanian unggulan di Kabupaten Kayong Utara.

“Rencana ke depan akan terus dilakukan pendampingan kepada anggota kelompok tani dan memperluas lahan sawah serta menambah anggota kelompok baru,” ujar Hendra.

Hendra menjelaskan, para petani di Desa Matan Jaya merupakan petani musiman dengan sistem bakar lahan dan ladang berpindah. Dengan inisiasi program CMI, para petani berubah menjadi menetap dan berkelanjutan.
Petani Binaan PT CMI Panen Raya di Kayong Utara, Berharap Jadi Produk Unggulan. 
Petani Binaan PT CMI Panen Raya di Kayong Utara, Berharap Jadi Produk Unggulan. 
"Sistem kelompok tani dibentuk sebagai wadah diskusi dan berbagi ilmu antar anggota kelompok. Antusiasme warga dalam mengikuti program ini cukup tinggi, tercatat 15 anggota aktif berasal dari Desa Matan Jaya" kata Hendra. 

Program ini mengungsung konsep pertanian sehat, ramah lingkungan dan berkelanjutan atau PSRLB yang mengajak petani untuk menggunakan padi tanpa residu dengan jenis bibit Citra Kayong yang merupakan hasil penelitian dan pengembangan yang dilakukan oleh Pemkab Kayong Utara dan Infari 32

Hendra menjelaskan, konsep PSRLB yang diinisiasi CMI sejalan dengan tujuan pembangunan berkelanjutan yang dicanangkan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), 

Yaitu berkontribusi dalam mencapai tujuan global, Tanpa Kemiskinan, Tanpa Kelaparan, Kehidupan Sehat dan Sejahtera, Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab, Ekosistem Daratan, dan Kemitraan untuk Mencapai Tujuan. 

Ketua kelompok tani Tunas Baru, Mohsin, menceritakan hasil panen kali ini. 

"Sebelum dibina oleh CMI, sawah garapan kami hanya menghasilkan kuang dari 2,5 ton per 6 hektar per tahun. Pada panen kali ini, hasil panen mencapai 5,4 ton per 6 hektar per 4 bulan. Ada kenaikan lebih dari 2,7 ton per hektar. Kenaikan ini karena kami mengikuti pelatihan yang diberikan dan menerapkan konsep pertanian sehat, ramah lingkungan dan berkelanjutan,” kata Mohsin.

Penanaman padi Simpang Keramat desa Matan Jaya merupakan program Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat (PPM) CMI yang dimulai dari tahun 2021. 

Turut hadir dalam panen raya tersebut perwakilan kelompok tani binaan CMI dari Desa Matan Jaya, perwakilan CMI site Sandai dan Penyuluh Lapang Dinas Pertanian Kayong Utara.

Oleh: Muzahidin

Rabu, 19 Oktober 2022

Panen Jagung Hibrida di Kecamatan Balai, Ini Pesan Wakil Bupati Sanggau

Panen Jagung Hibrida di Kecamatan Balai, Ini Pesan Wakil Bupati Sanggau
Panen Jagung Hibrida di Kecamatan Balai. (Ho-Diskominfo Sanggau)

SANGGAU, KALBAR - Wakil Bupati Sanggau, Drs Yohanes Ontot M.Si panen jagung hibrida hasil tanaman Kelompok Tani “Dua Saudara” di Dusun Mali Raya, Desa Temiang Mali Kecamatan Balai. Senin (17/10/2022).


Ucapan terima kasih disampaikan oleh Camat Balai Poheng Gew, S.Pd., M.A, kepada Wakil Bupati Sanggau atas perhatiannya kepada kelompok tani di wilayah Balai Batang Tarang ini.


“Semoga perhatian dari Bapak Wakil Bupati akan menjadi penyemangat para petani dalam memajukan pertanian untuk mensejahterakan masyarakat”. ujarnya.


“Lokasi kebun jagung hibrida ini adalah milik bapak Sibun, dengan luas lahan 1,5 hektar dengan perkiraan hasil panen berjumlah 4,5 ton yang anggotanya merupakan binaan KSP CU Banuri Harapan,” ujarnya.


Wakil Bupati Sanggau, Yohanes Ontot, dalam sambutannya mengatakan bahwa kegiatan ini menjadi refleksi kita bersama pemerintah untuk menghadapi krisis pangan.


“Tentu ini merupakan suatu kebijakan dari Pemerintah Republik Indonesia sampai ke daerah dan jawaban bagi kita untuk menghadapi tantangan dunia yang sudah pernah di perhitungkan pada tahun 2040 mendatang yaitu krisis pangan,” pungkasnya.


Ia menegaskan bahwa pemerintah bersama dinas terkait sudah memetakan dan membuat strategi untuk menghadapi inflasi.


“Ketakutan kita sekarang adalah peningkatan inflasi yang semakin melonjak dan akan membahayakan bagi suatu negara. Oleh karena pemerintah sampai ke daerah harus memformulasikan strategi untuk menghadapi ini semua,” tegasnya.


Ia juga berharap agar kegiatan seperti ini dapat berlanjut demi keberlangsungan ekonomi serta sosial masyarakat. Proteksi dan kolaborasi dari berbagai pihak terkait untuk saling mendukung.


“Saya berharap setidaknya ini dapat membantu mengurangi atau menanggulangi krisis pangan di negara Indonesia yang kita mulai di daerah khsususnya Kabupaten Sanggau. Semoga ini berlanjut, buat strategi atau pemetaan yang baik agar negara kita dapat memproteksi ini demi ketahanan pangan kita,” harapnya.


Pada acara panen jagung tersebut Wakil Bupati didampingi oleh Kepala Dinas Ketahanan, Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perikanan Kabupaten Sanggau Kubin, SP. M.Si, Camat Balai Poheng Gew, S.Pd., M.A, Ketua Pengurus KSP CU Banuri Harapan Kita Herkulanus Oni, ST, MT, Anggota DPRD Toni dan kimsuan, serta Kelompok Tani Dua Saudara.


(Libertus/Diskominfo Sanggau)

Kamis, 13 Oktober 2022

BPDASHL Kapuas Siapkan 700 Ribuan Bibit Pohon Untuk Penghijauan

BPDASHL Kapuas Siapkan 700 Ribuan Bibit Pohon Untuk Penghijauan
Kepala Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Hutan Lindung (BPDASHL) Kapuas Remran (tengah) meninjau aktivitas pembibitan di Persemaian Permanen BPDASHL di Sungai Selamat, Kota Pontianak, Provinsi Kalimantan Barat. (ANTARA/Jessica HW)
Pontianak, Kalbar- Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Hutan Lindung (BPDASHL) Kapuas menyiapkan 700 ribuan bibit pohon gratis bagi warga yang ingin melakukan penghijauan lahan.

"Intinya kami siapkan bibit tanaman atau pohon, baik itu bibit buah-buahan maupun tanaman hias bagi masyarakat yang berkeinginan atau berminat menanami lahannya agar tidak gundul," kata Kepala BPDASHL Kapuas Remran di Kota Pontianak, Provinsi Kalimantan Barat, Rabu.

Dia mengajak warga menanam bibit pohon di lahan-lahan yang kosong. Selain menjadikan lingkungan hijau dan asri, penanaman pohon juga bisa mendatangkan manfaat ekonomi bagi warga.

Remran mengatakan bahwa BPDASHL Kapuas menyiapkan 700 ribuan bibit pohon gratis yang mencakup 16 varietas pohon buah dan kayu unggul untuk mendukung kegiatan penghijauan.

Bibit-bibit pohon yang berasal dari persemaian di wilayah Kecamatan Pontianak Utara tersebut, menurut dia, juga disiapkan untuk mendukung upaya penanaman pohon di lahan-lahan kritis yang berada di dalam maupun luar kawasan hutan di 14 kabupaten/kota di wilayah Kalimantan Barat.

Dia mengutip data dari tim riset BPDASHL Kapuas yang menunjukkan luas lahan kritis di Kalimantan Barat mencapai sekitar 969.032 hektare, yang tersebar di 14 kabupaten/kota.

Menurut dia, BPDASHL Kapuas secara bertahap melakukan penghijauan untuk memulihkan lahan-lahan yang kritis menggunakan alokasi dana yang disiapkan hingga tiga tahun ke depan.

(yk/antara)

Sabtu, 08 Oktober 2022

Pemkab Kayong Utara Buat Regulasi Cegah Alih Fungsi Lahan

Pemkab Kayong Utara Buat Regulasi Cegah Alih Fungsi Lahan
Bupati Kayong Utara, Citra Duani bersama OPD dan Forkopimda saat panen raya di Desa Pangkalan Buton . (BorneoTribune/ANTARA/HO-Humas Kayong Utara)

Kayong Utara, Kalbar - Bupati Kayong Utara Kalimantan Barat, Citra Duani mengatakan saat ini pemerintah setempat sedang menggodok regulasi tentang lahan pertanian dan pangan berkelanjutan untuk mencegah alih fungsi lahan pertanian di kabupaten itu.


"Tujuannya kita mencegah alih fungsi lahan pertanian ke nonpertanian, makanya harus cepat diselesaikan," kata Citra Duani di Sukadana, Sabtu.


Dia menjelaskan, dalam beberapa tahun ke depan bukan tidak mungkin potensi alih fungsi lahan pertanian terus terjadi, untuk itu pihaknya mengambil langkah dengan membuat Peraturan Bupati (Perbup) terkait Lahan Pertanian dan Pangan Berkelanjutan (LP2B).


"Dengan regulasi LP2B, kami berharap penyusutan areal pertanian dapat terkontrol dengan baik dan menekan lajunya alih fungsi lahan pertanian, sehingga kita bisa mewujudkan kemandirian dan ketahanan pangan di daerah," ujarnya.


Untuk itu, ia mengajak Organisasi Perangkat Daerah (OPD) agar lebih inovatif dalam mengembangkan sektor pertanian di Kayong Utara.


Dia menambahkan, regulasi tersebut juga bertujuan untuk melindungi kepemilikan lahan pertanian bagi petani, meningkatkan kemakmuran, serta kesejahteraan petani dan masyarakat.


"Tugas kita ini mengurus rakyat, turun langsung ke lapangan sehingga kehadiran pemerintah dirasakan langsung oleh para petani dalam membantu mereka mengembangkan sektor pertanian," katanya.


Pewarta : Andilala/Antara

Sabtu, 01 Oktober 2022

Fakultas Pertanian UPR Berikan Edukasi Pertanian Bagi Anak Usia Dini

Fakultas Pertanian Universitas Palangka Raya (UPR) melalui Laboratorium Instalasi Kebun Percobaan, Jurusan Budidaya Pertanian, memberikan edukasi pertanian bagi anak usia dini sebagai upaya meningkatkan, menggugah, dan menumbuhkan minat untuk bertani sejak dini
Fakultas Pertanian UPR Berikan Edukasi Pertanian Bagi Anak Usia Dini
Fakultas Pertanian UPR edukasi anak usia dini mengenai pertanian di Palangka Raya, beberapa waktu lalu. (borneoPalangkaraya/ANTARA/HO-Fakultas Pertanian UPR)
borneoPalangkaraya, Kalteng - Salah satu edukasi itu kami lakukan saat anak-anak melakukan kunjungan ke laboratorium pertanian yang kami kelola. Hal itu dikatakan Dekan Fakultas Pertanian UPR Sosilawaty di Palangka Raya, Kalimantan Tengah, Sabtu (1/10/2022).

Di lingkungan laboratorium pertanian itu, seluruh peserta didik dikenalkan sejumlah hal tentang pertanian, mulai dari peralatan, cara menanam, mengenalkan berbagai jenis tanaman hingga cara perawatan.

Kepala Instalasi Kebun Percobaan Titin Apung Atikah mengatakan pendidikan anak sejak usia dini penting dilakukan, salah satunya melalui pengenalan berbagai hal tentang pertanian.

“Melalui kegiatan ini, anak-anak bisa bermain sambil belajar tentang dunia pertanian dan dapat menumbuhkan kecintaan terhadap lingkungan hijau," katanya.

Dia mengatakan salah satu momen pengenalan pertanian pada anak usia dini tersebut dilakukan saat adanya kunjungan dari TK dan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Tiara Az-Zahra Kota Palangka Raya.

Pada kesempatan itu, 75 peserta didik dikenalkan tentang jenis alat pertanian beserta fungsi serta cara penggunaannya.

"Selain itu juga ada pengenalan jamur tiram, jagung, tomat, terong, lombok dan jahe merah, bunga kol baik yang dibudidayakan secara hidroponik dan nonhidroponik. Kemudian juga kita ajarkan cara menanam tanaman hias dalam botol bekas dan praktek menanam tanaman secara microgreen," katanya.

Ketua Jurusan Budidaya Pertanian Robertho Imanuel menambahkan pihaknya akan selalu siap menerima kunjungan dari pihak manapun yang ingin belajar atau sekadar ingin mengenal pertanian.

Pada pelaksanaan kegiatan edukasi di luar ruangan itu, pihaknya menyiapkan pendamping dari tim Instalasi Kebun Percobaan dan Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ), Jurusan Budidaya Pertanian.

Kepala Sekolah TK dan PAUD Tiara Az-Zahra, Siti Zumaroh, menyatakan bahwa kegiatan pembelajaran tentang pertanian ini baik dan diperlukan bagi peserta didiknya.

"Semoga anak-anak kami semakin kenal dengan pertanian sehingga nantinya menjadi sosok petani milenial yang sukses," katanya.

Pewarta : Rendhik Andika
Editor: Yakop

Minggu, 25 September 2022

Hari Tani Nasional Mendorong Perkembangan Teknologi Pertanian

Hari Tani Nasional Mendorong Perkembangan Teknologi Pertanian
Ketua Generasi Penggerak Pertanian (Gegertani) Kabupaten Sambas, Juliadi.
Borneotribuncom, Sambas - Petani muda Sambas, Kalimantan Barat pada momen Hari Tani Nasional 2022 mendorong semua pihak terutama dari kalangan institusi pemerintah untuk bersinergi dalam mengembangkan teknologi pertanian di daerah sehingga Indonesia ke depannya bisa menjadi negara maju.

"Saat ini sudah saatnya gencar kita gencar dalam pengembangan teknologi pertanian, IoT (internet of things), dan digitalisasi dengan smart farming wajib dilakukan agar kita bisa bersaing dengan pangsa pasar lain sehingga Indonesia bisa menjadi negara maju di 2030-2040 dengan bonus demografi," ujar Ketua Generasi Penggerak Pertanian (Gegertani) Kabupaten Sambas, Juliadi saat dihubungi di Sambas, Sabtu.

Juliadi menambahkan agar minat dan semangat petani muda atau milenial kian bersemai di daerah, maka perlu betul-betul perhatian pemerintah baik dari tingkat pusat maupun daerah untuk bisa sinergi program dalam rangka membantu kalangan petani milenial.

"Perlu juga permudah akses bantuan modal usaha buat generasi muda pertanian dan langkah-langkah pembinaan dan pendampingan buat petani milenial," ucap dia.

Khusus untuk Kabupaten Sambas, perlu dimaksimalkan Inpres Nomor 1 Tahun 2021 guna meningkatkan ekonomi daerah perbatasan. Inpres tersebut menurutnya harapan baru untuk kemajuan Kabupaten Sambas.

"Inpres Nomor 1 Tahun 2021 ini tentang percepatan pembangunan ekonomi pada kawasan perbatasan negara di Aruk, Motaain dan Skouw. Inpres menjadi jawaban dan harapan kemajuan Sambas yang memiliki perbatasan darat langsung dengan Sarawak, Malaysia," ucap dia.

Juliadi yang juga Ketua Komda (Komisariat Daerah) Jaringan Pertanian Nasional Kabupaten Sambas dan sekaligus petani milenial Sambas itu belum lama ini mendapat penghargaan saat acara sarasehan Petani Milenial yang dilakukan Kementerian Pertanian.

(yk/ant)

Hukum

Peristiwa

Kesehatan

Pemilu 2024

Lifestyle

Tekno