Fosil Beruang Gua Zaman Es dalam Kondisi Utuh Ditemukan di Pulau Rusia
Foto dari North-Eastern Federal University menunjukkan kepala beruang gua zaman es yang ditemukan di Pulau Bolshoy Lyakhovsky atau Great Lyakhovsky, di bagian utara Rusia. |
-->
Foto dari North-Eastern Federal University menunjukkan kepala beruang gua zaman es yang ditemukan di Pulau Bolshoy Lyakhovsky atau Great Lyakhovsky, di bagian utara Rusia. |
Sebuah fosil pohon terlihat di sebuah taman nasional di Pulau Lesbos, Yunani, 21 Januari 2021. (Foto: Reuters/Elias Marcou) |
Dua jasad yang diyakini adalah orang kaya dan budak prianya yang melarikan diri dari letusan gunung berapi Vesuvius hampir 2.000 tahun yang lalu. (Foto: AP) |
ILUSTRASI. Exoplanet ini juga mengorbit dekat dengan bintang dan seperti "Neptunus panas". (Foto: NASA/JPL-Caltech) |
BorneoTribun - Exoplanet, sebutan untuk planet di luar Tata Surya kita, kembali ditemukan. Kali ini bukan planet biasa, bahkan dideskripsikan sebagai salah satu planet paling ekstrem yang pernah terdeteksi. Kenapa demikian? Salah satunya karena sangat panas.
Menggunakan teleskop antariksa CHEOPS, periset dari University of Bern Swiss mengamati dengan seksama planet yang disebut sebagai WASP-189b tersebut. Ia mengorbit pada bintang bernama HD 133112, salah satu bintang paling panas yang punya sistem planet.
"Sistem planet itu jauhnya 322 tahun cahaya dan lokasinya di konstelasi Libra. WASP-189b terutama, menarik karena merupakan planet gas raksasa yang mengorbit begitu dekat dengan bintangnya itu," cetus Monike Lendl yang memimpin riset ini.
"Planet itu membutuhkan kurang dari 3 hari untuk mengitari bintangnya dan jaraknya 20 kali lebih dekat daripada antara Bumi ke Matahari," tambah dia, seperti dikutip dari Detikcom dan Mirror, Kamis (1/10/2020).
"Berdasarkan observasi dengan menggunakan CHEOPS, kami mengestimasi temperatur WASP-189b adalah 3.200 derajat Celcius. Planet itu disebut Jupiter yang sangat panas. Besi saja meleleh dalam suhu yang setinggi itu. Obyek ini merupakan salah satu planet paling ekstrem yang kami ketahui," tambah dia.
Karena planet itu begitu jauh, teleskop CHEOPS menggunakan pengukuran berbasis kecemerlangannya. Exoplanet tersebut satu sisinya mengalami malam secara permanen dan satu sisinya lagi juga selalu siang hari.
Bintangnya sendiri juga tidak kalah istimewa. "Bintang itu besar dan 2.000 derajat Celcius lebih panas daripada Matahari kita. Karena sangat panas, penampilannya biru dan bukannya kuning putih seperti Matahari. Hanya sedikit saja exoplanet yang mengorbit pada bintang sepanas itu," sebut para peneliti itu. (*)
Oleh : Robiantinus Hermanto
BORNEOTRIBUN I SAINS - Belum banyak masyarakat yang tahu apa sebenarnya penyebab fenomena hujan es tersebut, ternyata hujan es salah satu bagian dari proses transisi ( Pancaroba musim ) atau peralihan dari musim kemarau ke musim hujan.
Salah satu penyebabnya yaitu terjadinya kondensasi uap air yang sangat dingin akibat presipitasi melalui kondensasi uap air yang sangat dingin di atmosfer pada lapisan diatas titik beku.
Pada masa pancaroba, akan terjadi pembentukan awan konvektif yang mengakibatkan udara basah terangkat ke atas dan membentuk awan yang puncaknya melebihi level dingin dan terjadinya proses pengintian es.
Hujan es juga dapat turun dengan berbagai ukuran dan jika disertai dengan angin kencang dapat mengakibatkan korban jiwa seperti yang terjadi pada 30 april 1888 di india yang menewaskan 230 orang.
Sebelumnya pada 23 juli 2010 pernah terjadi juga hujan es dengan ukuran terbesar yakni mencapai 20 centimeter di Vivian, Dakota Selatan, Amerika Serikat.
Dampak yang fatal dari hujan es dapat mengakibatkan kerusakan pada bangunan dan lahan pertanian yang beresiko akan gagal panen.
Kendati demikian, seperti halnya hujan es yang terjadi dikabupaten sekadau pada 22 agustus 2020 malam tidak perlu dikhawatirkan meskipun telah mengakibatkan sejumlah bangunan rusak, karena biasanya hujan es hanya berlangsung singkat dan jarang ada hujan es susulan. Hanya saja warga juga wajib waspada karena kita ketahui perubahan alam terkadang tidak selalu bisa terdeteksi.
Untuk diketahui, ciri-ciri akan terjadinya hujan es dan angin puting beliung diprediksi udara akan tersa panas, bila siang akan gelap bagai malam dan ditandai dengan adanya petir yang menggelegar. Dan bila hal tersebut terjadi, hendaknya masyarakat segera berlindung dan mawas diri akan segala sesuatu yanb terjadi
Editor : Redaksi
Exoplanet Kepler-1649c Ditemukan, Ukuran dan Suhunya Mirip Bumi (Foto: NASA/Ames Research Center/Daniel Rutter) |
Presiden Filipina Rodrigo Duterte akan dites virus corona usai tiga menterinya mengisolasi diri. (Foto: Noel CELIS / AFP) |
Subscribe di situs ini untuk mendapatkan update berita terbaru