Berita Borneotribun.com: Sampit Hari ini -->
Tampilkan postingan dengan label Sampit. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Sampit. Tampilkan semua postingan

Sabtu, 08 Oktober 2022

Banjir Di Kotawaringin Timur Rendam 25 Desa

Banjir Di Kotawaringin Timur Rendam 25 Desa
Ketua Tim Penggerak PKK Kotawaringin Timur Khairiah menaiki perahu menyerahkan bantuan kepada salah satu korban banjir di Desa Hanjalipan didampingi Camat Kota Besi Gusti Mukafi, Jumat (7/10/2022). BorneoTribune/ANTARA/HO/Instagram-khairiahstt

Sampit, Kalteng - Banjir di Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah meluas, bahkan sudah merendam sedikitnya 25 desa dengan ketinggian air ada yang mencapai empat meter.

 

"Ini data sementara. Kami terus berkoordinasi memantau perkembangan di lapangan, sekaligus mendistribusikan bantuan untuk korban banjir," kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kotawaringin Timur Rihel di Sampit, Jumat (7/10) malam.

 

Saat ini, banjir merendam 25 desa yang tersebar di lima kecamatan. Ketinggian air bervariasi mulai 60 centimeter hingga yang terparah empat meter dari jalan desa.


Banjir di Kecamatan Mentaya Hulu cukup parah dan merendam 14 desa. Banjir di Kecamatan Parenggean merendam dua desa, yaitu Barunang Miri dan Bejarau.

 

Banjir di Kecamatan Telaga Antang merendam empat desa, yaitu Tumbang Boloi, Tumbang Mangkup, Rantau Katang, dan Tumbang Sangai.

 

Banjir di Kecamatan Tualan Hulu merendam empat desa, yaitu Luwuk Sampun, Mirah, Tumbang Mujam, dan Sebungsu, sedangkan banjir di Kecamatan Kota Besi merendam Desa Hanjalipan. Kabar terbaru, banjir meluas ke Desa Pamalian dan Rasau Tumbuh.


Tim Penggerak PKK Kotawaringin Timur bersama komunitas jip dan trail, bergerak memberikan bantuan untuk korban banjir di Kecamatan Kota Besi, dipimpin Ketua Tim Penggerak PKK, Khairiah Halikinnor.

 

"Ini sebagai wujud kepedulian terhadap korban banjir di wilayah ini. Kami membawa bantuan sesuai kemampuan kami," kata dia.


Pihaknya berharap bantuan ini bermanfaat bagi masyarakat yang menjadi korban banjir. Ada 300 sak lebih beras serta gula dan minyak goreng.


Dia menerangkan Desa Hanjalipan yang saat ini terdampak banjir parah dalam sebulan terakhir, memang rawan banjir karena lokasinya cukup rendah dan berada di bantaran sungai.

 

Ia mengetahui itu karena dahulu suaminya yaitu Bupati Halikinnor pernah bertugas menjadi Camat Kota Besi sehingga dia juga sering ikut kunjungan ke desa-desa. Tahun lalu PKK juga datang memberikan bantuan untuk korban banjir di kecamatan itu.

 

"Sebenarnya dibangunkan oleh pemerintah permukiman di dataran tinggi tapi masyarakat belum mau pindah. Mudah-mudahan nanti masyarakat mau pindah," ucap Khairiah.


Camat Kota Besi Gusti Mukafi menyampaikan terima kasih atas bantuan tersebut. Bantuan langsung disalurkan untuk korban banjir di Desa Hanjalipan, Pamalian, dan Rasau Tumbuh. Sebelumnya juga ada bantuan dari perusahaan, mahasiswa Universitas Palangka Raya dan pemerintah daerah.


Oleh : Norjani/Muhammad Arif Hidayat/Antara

Jumat, 07 Oktober 2022

Banjir parah kembali Melanda Wilayah Utara Kotawaringin Timur

Banjir parah kembali Melanda Wilayah Utara Kotawaringin Timur
Wakil Bupati Irawati didampingi Kepala Pelaksana BPBD Kotawaringin Timur Rihel menyerahkan bantuan kepada korban banjir di Desa Tumbang Kalang Kecamatan Antang Kalang, Selasa (4/10/2022). (BorneoTribune/ANTARA/HO-Prokopim Kotim)

Sampit, Kalteng - Masyarakat di belasan desa di wilayah utara atau hulu Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah kembali dihadapkan pada musibah yang sama dengan kondisi banjir cukup parah meski belum sampai sebulan terbebas dari banjir.

 

"Curah hujan kembali meningkat dalam beberapa hari terakhir. Kami terus meningkatkan koordinasi memantau perkembangan kondisi di lapangan," kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kotawaringin Timur, Rihel di Sampit, Kamis malam (6/10).


Wilayah utara atau hulu meliputi enam kecamatan yaitu Antang Kalang, Telaga Antang, Mentaya Hulu, Tualan Hulu, Bukit Santuai dan Parenggean. Wilayah ini bisa ditempuh dengan waktu tiga sampai lima jam dari Sampit.

 

Saat ini banjir sudah merendam sejumlah desa di kecamatan Antang Kalang, Telaga Antang, Mentaya Hulu dan Tualan Hulu. Banjir juga melanda beberapa desa di wilayah hilir atau bawah yakni Kecamatan Kota Besi.


"Kedalaman air bervariasi, namun beberapa umumnya sudah cukup parah. Seperti di Desa Tumbang Kalang, banjir bahkan setinggi dada orang dewasa, di beberapa lokasi ada yang lebih dalam. Sebagian warga ada yang mengungsi, namun ada juga yang tetap bertahan di rumah mereka dengan membuat apar-apar atau semacam panggung, ujarnya.

 

Biasanya, banjir akan turun dari wilayah hulu menuju hilir. Jika banjir di hulu mulai surut, maka air turun merendam wilayah di bawahnya seperti Kecamatan Parenggean dan sekitarnya.

 

Rihel menyebutkan, saat ini baru sebagian kepala desa yang menyampaikan informasi terkait kondisi banjir di desa mereka. Pihaknya terus berkoordinasi dan memantau kondisi banjir di sejumlah lokasi.


Laporan sementara, banjir terjadi di Kecamatan Telaga Antang meliputi Desa Tumbang Boloi, Rantau Tampang, Rantau Katang dan Tumbang Sangai. Banjir di Kecamatan Mentaya Hulu terjadi di Desa Tanjung Jariangau, Bawan, Kuala Kuayan, Tangka Robah dan Pemantang.

 

Banjir juga terjadi Desa Hanjalipan Kecamatan Kota Besi. Banjir juga terjadi di empat desa di Kecamatan Tualan Hulu.

 

"Kalau di sana surut, pasti wilayah Kecamatan Parenggean akan terendam lagi. Data sampai saat belum disampaikan semuanya. Yang ada juga Desa Sepayang ada 49 kepala keluarga dan Tumbang Kalang terdampak 170 rumah," jelas Rihel.

 

Sementara itu, Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur kembali menyalurkan bantuan untuk korban banjir. Selasa (4/10) lalu Rihel mendampingi Wakil Bupati Irawati memantau kondisi banjir sekaligus menyalurkan bantuan untuk warga korban banjir, di antaranya di Desa Tumbang Kalang Kecamatan Antang Kalang.


Oleh : Norjani/Muhammad Arif Hidayat

Editor : Yakop

Rabu, 24 Agustus 2022

Sekitar 300 Sopir Truk di Sampit Menuntut Pemerintah Mencabut Subsidi Solar

Sekitar 300 Sopir Truk di Sampit Menuntut Pemerintah Mencabut Subsidi Solar
Ratusan sopir melakukan aksi damai di depan kantor DPRD Kotawaringin Timur mendesak pemerintah mencabut subsidi solar karena dinilai tidak dirasakan manfaatnya di Sampit, Selasa (23/8/2022).
BorneoTribun Sampit, Kalteng - Sekitar 300 sopir truk di Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, Selasa, berunjuk rasa menuntut pemerintah mencabut subsidi solar karena distribusinya tidak tepat dan manfaatnya tidak dirasakan masyarakat, termasuk para sopir.

"Cabut saja subsidi solar karena tidak ada kami rasakan manfaatnya. Lebih baik solar satu harga supaya distribusinya jelas dan tidak ada penyimpangan sehingga distribusi angkutan lancar dan perekonomian juga semakin lancar," kata Sekretaris sekaligus Pelaksana Harian DPD Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) Kalimantan Tengah Budi Hariono.

Ratusan sopir yang merupakan anggota ALFI Kalimantan Tengah itu memulai aksi di Jalan Samekto. Mereka berkumpul membawa truk mereka, kemudian berkonvoi menuju kantor DPRD Kotawaringin Timur di Jalan Jenderal Sudirman.

Iring-iringan ratusan truk menjadi perhatian masyarakat sehingga polisi harus menutup sementara arus lalu lintas di persimpangan selama iring-iringan truk selesai melintas menuju kantor DPRD.

Sejumlah perwakilan sopir truk kemudian berorasi di atas truk yang diparkir di depan kantor DPRD. Mereka menumpahkan kegelisahan selama ini karena kesulitan mendapatkan solar.

Pemerintah menyediakan solar subsidi dengan harga Rp5.150 per liter, namun untuk mendapatkan BBM itu sopir harus antre hingga lebih dari satu hari. Bahkan tidak sedikit sopir yang mengaku dipungut ratusan ribu oleh oknum tertentu agar bisa masuk antrean di SPBU.

Kondisi ini membuat sopir kehilangan waktu untuk mengangkut barang, selain biaya pengeluaran juga membengkak. Para sopir akhirnya memilih membeli solar nonsubsidi jenis dexlite dengan harga Rp18.150 per liter.

Dari kondisi itu, para sopir dan pengusaha angkutan yang tergabung dalam ALFI Kalimantan Tengah mendesak subsidi solar dicabut. Kebijakan itu diharapkan membuat distribusi solar menjadi lancar, serta uang pemerintah bisa dihemat dengan berkurangnya subsidi sehingga dialihkan untuk biaya pembangunan.

Para sopir juga menduga terjadi penyelewengan BBM subsidi yang memperparah kondisi saat ini. Mereka meminta pemerintah dan aparat kepolisian turun tangan menertibkan penyelewengan BBM subsidi tersebut.

"Negara harus hadir untuk menertibkan dan membenahi. Gunakan wewenang untuk menertibkan. Ditertibkan jangan hanya saat ada aksi. Kota Sampit Kota Mentaya. Supaya tidak sakit, BBM satu harga," ujar Budi.

Siwon, perwakilan sopir, juga mendesak pemerintah memperhatikan derita sopir dan pengusaha angkutan akibat sengkarut distribusi solar subsidi tersebut.

"Lebih baik subsidi solar dialihkan untuk pembangunan infrastruktur karena pembangunan di Kalimantan Tengah, khususnya Kotawaringin Timur, masih tertinggal dibanding kota-kota di Jawa. Ini jangan dibiarkan karena bisa menyebabkan inflasi tinggi, bahkan bisa memicu resesi," ujar.

(KS/ANT)

Sabtu, 03 Juli 2021

Pantauan Vaksinasi, Pangdam XII/Tpr Motivasi Satgas PPKM Skala Mikro


Mayjen TNI Muhammad Nur Rahmad pantau Vaksinasi di Sampit, Kota Waringin timur, Kalteng

BorneoTribun Sampit, Kalteng Panglima Kodam XII/Tanjungpura, Mayjen TNI Muhammad Nur Rahmad bersama Forkopimda Provinsi Kalimantan Tengah memantau langsung pelaksanaan Serbuan Vaksinasi Covid-19 di GOR Bola Voli Sampit, Komplek Stadion 29 November, Sampit, Kotawaringin Timur.

Dalam peninjauan, Pangdam XII/Tpr mengingatkan kepada masyarakat akan pentingnya vaksin untuk mencegah penyebaran Covid-19. Selain itu juga memotivasi Satgas PPKM Skala Mikro Kota Sampit untuk terus semangat dalam upaya memutus mata rantai virus corona. Dalam kesempatan ini Pangdam dan Forkopimda memberikan bantuan berupa masker kepada Satgas PPKM Skala Mikro.

Pangdam XII/Tpr, Mayjen TNI Muhammad Nur Rahmad mengatakan, kegiatan tersebut merupakan program lanjutan dari yang telah dilaksanakan sebelumnya. 

"Hari ini kita melanjutkan kegiatan serbuan vaksinasi di wilayah Provinsi Kalteng. Untuk target hari ini di wilayah Kalteng 10.800 vaksin," kata Pangdam saat memberikan keterangan.

Lanjut Pangdam mengatakan, melalui kegiatan ini diharapkan capaian vaksin akan meningkat dan masyarakat yang berpartisipasi semakin banyak. 

"Vaksinasi ini sangat penting karena untuk memberikan perlindungan di kalangan masyarakat itu sendiri dari kemungkinan terpapar Covid-19," ujar Mayjen TNI Muhammad Nur Rahmad.

Sedangkan Bupati Kotim, H. Halikinnor dalam kesempatan ini menyampaikan terima kasih dan penghargaan kepada Pangdam XII/Tpr dan rombongan atas kehadirannya di wilayah Kotim dan meninjau vaksinasi.

"Ini adalah upaya kita semua dalam rangka memutus penyebaran Covid-19 di Kotim yang saat ini juga cukup tinggi. Harapan kita dengan banyaknya masyarakat yang divaksin maka kekebalan tubuh meningkat sehingga tidak mudah terpapar," ucap H. Halikinnor.

Sumber : Rilis Pendam XII/Tpr

Rabu, 09 Juni 2021

Bertebaran Masker Di Jalan Pemuda Sampit Kalteng Oleh Anggotan Denziban 2/Palangkaraya

Bertebaran Masker Di Jalan Pemuda Sampit Kalteng Oleh Anggotan Denzibang 2/Palangkaraya
Bertebaran Masker Di Jalan Pemuda Sampit Kalteng Oleh Anggotan Denzibang 2/Palangkaraya.

Sampit, Kalteng –  Waspada dan selalu taati protokol kesehatan menjadi faktor penting untuk menghilangkan Virus COVID-19 di negara Indonesia. 

Dimulai dari  kesadaran tingak kelompok kecil sampai dengan kelompok besar. Demikian disampaikan Komandan Detasemen Zeni Bangunan 2/Palangkaraya Letnan Kolonel Czi Gerald Nusra. 

Pemahaman terhadap karakter Virus COVID-19 harus diketahui oleh setiap orang sehingga setiap orang memiliki gambaran dampak dari bahayanya Virus COVID-19. 

Apabila setiap orang sudah mengetahui cara penyebaran virus COVID-19 maka solusi pencegahan pun akan dapat dilaksanakan.

Hal terpenting yang harus diketahui adalah Virus COVID-19 akan menyebar melalui Droplet yaitu cairan yang keluar dari mulut dan ukurannya sangat kecil. 

Cairan tersebut akan menjadi sangat cepat terbang apabila terkena angin. Berangkat dari hal tersebut Anggota Zidam yang berada di wilayah Denzibang 2 /Palangkaraya Serda Rekson melihat kemungkinan kemungkina yang rawan menjadi Penyebaran COVID-19.

Masih rendahnya tingkat kesadaran masyarakat menggunakan masker dijalan menjadi awal Serda Rekson akan menegakkan protokol kesehatan. 

Adanya hal tersebut Serda Rekson mulai mengamati aktifitas di Jalan Pemuda Sampit yang masih minimya penggunaan masker sehingga Serda Rekson bertahap untuk mensosialisasikan tentang penyebaran COVID-19 dan membagikan  masker sebagai langkah awal pencegahan. 

Harapan terbesar dari kegiatan tersebut adalah berkurangnya angka penyebaran Virus COVID-19 sehingga aktivitas masyarakat dapat kembali normal. (Rinto Andreas)

Hukum

Peristiwa

Kesehatan

Pemilu 2024

Lifestyle

Tekno