Berita Borneotribun.com: Tenggelam Hari ini -->
Tampilkan postingan dengan label Tenggelam. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Tenggelam. Tampilkan semua postingan

Senin, 23 Oktober 2023

Derani Pencari Ikan Ditemukan Tak Bernyawa

Derani Pencari Ikan Ditemukan Tak Bernyawa.
SEKADAU - Buah kerja keras Tim Gabungan Tagana Sekadau, Basarnas Sintang, BPBD Sekadau dan Sanggau membuahkan hasil.

Korban tenggelam atas nama Derani (65) warga dusun Pangkin Desa Mungguk, Kecamatan Sekadau Hilir, Kabupaten Sekadau akhirnya ditemukan dalam kondisi sudah meninggal, Senin (23/10/23) sore.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sekadau, Ir. Akhmad Suryadi MT saat dikonfirmasi membenarkan kabar ditemukannya korban tenggelam tersebut.


"Korban ditemukannya di wilayah Batu Kajang, RT:14 Berona, Desa Mungguk, Kecamatan Sekadau Hilir, Kabupaten Sekadau dengan titik koordinat -0°0'22 823"S 110°54'33,33"E 49°NE Pada pukul 14:50 Wib sore tadi," Ujar Ahmad Suryadi.

Korban ditemukan setelah Tim SAR Gabungan melakukan penyisiran Sungai Sekadau dengan perahu karet dan perahu warga. 

(TRC BPBD Kabupaten Sekadau)

Pencari Ikan Di Sekadau Diduga Tenggelam Di Teluk Peluncur

Pencarian Korban diduga tenggelam saat mencari ikan.
SEKADAU - Sebuah peristiwa diduga laka tenggelam terjadi di Sungai Sekadau, tepatnya di Dusun Pangkin Desa Mungguk, Kecamatan Sekadau Hilir, Kabupaten Sekadau. Satu orang korban Laki-laki masih belum ditemukan, upaya pencarian masih terus dilakukan.

Diketahui, korban yang bernama Derani (65) merupakan warga Dusun Pangkin, Desa Mungguk, Kecamatan Sekadau Hilir, Kabupaten Sekadau. Derani diduga tenggelam ketika sedang mencari ikan di sungai Sekadau.

Kapolres Sekadau, AKBP Suyono, melalui Kasi Humas IPTU Agus Junaidi, menjelaskan bahwa kejadian tersebut terjadi pada Minggu (22/10/2023) pagi sekitar pukul 08.00 WIB, korban Derani pergi mencari ikan di sungai Sekadau menggunakan pukat.

"Saat berada di daerah Teluk Peluncur, Dusun Pangkin, Desa Mungguk, saksi yang sedang pulang dari melihat jaring pukat di sungai Sekadau melihat korban sedang menguras air di sampan," ujar Kasi Humas IPTU Agus.

"Namun, setelah itu, saksi tidak melihat lagi keberadaan korban. Sekitar pukul 13.00 WIB, sampan yang digunakan korban ditemukan karam oleh anak-anak yang sedang berenang di Dusun Berona, Desa Mungguk dan kemudian diamankan oleh warga setempat," tambah IPTU Agus.

IPTU Agus mengatakan, hingga saat ini, korban Derani masih belum ditemukan keberadaannya. Personel Sat Samapta Polres Sekadau, bersama BPBD, dan dibantu masyarakat terus melakukan upaya pencarian hingga malam. Pencarian akan dilanjutkan kembali pada Senin (23/10/2023) oleh tim gabungan.

"Pencarian dilakukan dengan menyisir sungai menggunakan speedboat dan perahu. Semoga korban bisa ditemukan, dan kepada masyarakat kami imbau agar selalu berhati-hati saat beraktivitas di sekitar air terbuka," imbau Kasi Humas IPTU Agus. (**)

Minggu, 20 Agustus 2023

BREAKING NEWS : Dua Korban Batu Tinggi Sekadau Ditemukan

Tim Gabungan pencarian korban tenggelam batu tinggi, sekadau.
SEKADAU - Setelah melakukan pencarian sejak Jumat 18 Agustus 2023, Akhirnya kedua korban tenggelam di wisata musiman Batu Tinggi Sekadau ditemukan.

Hal tersebut dibenarkan oleh Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Sekadau, Ir Ahmad Suryadi dalam konferensi pers yang dilaksanakan di Posko BPBD, Minggu (20/8/2023).

Korban pertama atas nama Kristiano Yasel siswa kelas IX C SMP K Santo Gabriel Sekadau ditemukan warga Sungai Ringgin saat sedang mancing dalam keadaan meninggal pada Sabtu sekitar pukul 21.00 wib.

Sementara Korban kedua atas nama Gilbertus Galas Dulan siswa kelas IX B SMP K Santo Gabriel Sekadau ditemukan sekitar 500 meter dari tempat penemuan korban pertama.

"Kedua korban sudah ditemukan dan diserahkan kepada pihak keluarga," Ujar Ahmad Suryadi.

Ditempat yang sama, Bupati Sekadau Aron SH dalam acara penutupan pencarian korban mengucapkan terimakasih kepada BPBD, Basarnas cabang Sintang, dan Polres Sekadau atas bantuan dan suportnya sehingga kedua korban berhasik ditemukan.

"Atas nama pemerintah daerah kabupaten sekadau, kami ucapkan terimakasih atas bantuan semua pihak," Ungkap Aron.

(Tim/Yk/Hr)

Senin, 14 November 2022

Casis Bintara Polri Asal Sekadau Dilaporkan Tenggelam, Ini Kronologinya

Pencarian keberadaan Syahrul Iqbal Komaini (19) dilaporkan hilang tenggelam pada Minggu (13/11/2002). (Humas Polres Sekadau)
Sekadau - Syahrul Iqbal Komaini (19) dilaporkan hilang tenggelam pada Minggu (13/11/2002) malam sepulangnya berjualan buah durian di pasar Sekadau bersama ayahnya.

Kapolres Sekadau melalui Kasat Samapta Iptu Triyono menjelaskan, Minggu sore sebelum kejadian, korban bersama ayahnya pergi menjual durian ke pasar Sekadau menggunakan perahu kato.

"Setelah duriannya laku terjual, sekitar pukul 19.15 WIB, melihat cuaca buruk sang ayah mengajak anaknya pulang. Saat itu, perahu kato dikemudikan oleh korban," ungkap Kasat Samapta, Senin 14 November 2022.
Pencarian keberadaan Syahrul Iqbal Komaini (19) dilaporkan hilang tenggelam pada Minggu (13/11/2002). (Humas Polres Sekadau)
Berjarak kurang lebih 20 meter dari bibir sungai tiba-tiba perahu tersebut tenggelam akibat dihantam ombak dan angin kencang. Kemudian ayah korban (Sahbilan Amri) berteriak meminta tolong. 

"Saat itu warga yang sedang memancing mendengar teriakan minta tolong dan langsung menyelamatkan ayah korban," ujarnya.

Ayah korban kemudian dibawa ke klinik untuk mendapatkan pertolongan. Adapun perahu kato yang dipakai keduanya ditemukan di dusun Batu Kumpang desa Sungai Ringin, namun sang anak belum juga ditemukan. 
Pencarian keberadaan Syahrul Iqbal Komaini (19) dilaporkan hilang tenggelam pada Minggu (13/11/2002). (Humas Polres Sekadau)
Hingga kini pencarian terhadap korban masih terus dilakukan. Pencarian tersebut melibatkan pihak kepolisian, BPBD Kabupaten Sekadau, Tim SAR Sintang dibantu relawan serta warga setempat.

Korban merupakan casis (calon siswa) Bintara Polri dalam masa tunggu pendidikan dan pembentukan gelombang I T.A. 2023 dan tengah menjalani pembinaan dan latihan (binlat) mandiri di Polres Sekadau sejak pertengahan Juli 2022 bersama kelima rekannya.

(Yakop/Mul)

Rabu, 19 Oktober 2022

Evakuasi Seorang Pelajar Tenggelam di Aliran Sungai Sekanak Lambidaro Palembang

Polisi evakuasi pelajar tenggelam di Sungai Sekanak Palembang.
Palembang - Aparat kepolisian mengevakuasi seorang pelajar yang tenggelam di aliran Sungai Sekanak Lambidaro, Palembang, Sumatera Selatan (Sumsel).

Kapolsekta Ilir Barat 1 Palembang Kompol Roy Tambunan, dikonfirmasi di Palembang, Rabu, mengatakan korban merupakan remaja laki-laki berinisial MRG (12), warga Jalan AKBP M Amin, Palembang.

Korban dilaporkan oleh warga setempat tenggelam di aliran Sungai Sekanak Lambidaro, kawasan Bukit Kecil, Rabu sore tadi sekitar pukul 16.00 WIB.

Personel kepolisian beserta rekan korban dan warga setempat melakukan pencarian dengan menyusuri aliran anak Sungai Musi sedalam lebih dari dua meter itu. 

Roy menyebutkan, dalam proses evakuasi itu turut serta melibatkan personel Inafis Polrestabes Palembang.

Korban yang merupakan pelajar salah satu SMP di Palembang itu, ditemukan dalam kondisi tak sadarkan diri mengapung di permukaan sungai sekitar pukul 17.00 WIB.

“Hingga akhirnya korban berhasil digotong keluar dari aliran dan langsung dilarikan ke RS. AK Gani untuk mendapatkan tindakan medis,” kata dia.

Namun, korban tidak berhasil tertolong hingga tenaga kesehatan rumah sakit menyatakan yang bersangkutan meninggal dunia.

“Keluarga korban membuat surat penyataan tidak dilakukan visum et repertum luar atau dalam,” katanya,

Saat ini jasad korban sudah diserahkan ke rumah duka untuk kemudian dilakukan pemakaman.

Oleh : M Riezko Bima Elko/Antara
Editor : Yakop

Cover: Aparat kepolisian mengevakuasi seorang pelajar yang tenggelam di aliran Sungai Sekanak Lambidaro, Palembang, Sumatera Selatan (Sumsel), Rabu (19/10/2022). ANTARA/HO-Polsek IB I Palembang. 

Kamis, 22 September 2022

Diduga Tenggelam di Sungai Sibau, Seorang Pencari Kayu Gaharu di Kapuas Hulu

Diduga Tenggelam di Sungai Sibau, Seorang Pencari Kayu Gaharu di Kapuas Hulu
Ilustrasi Diduga Tenggelam di Sungai Sibau, Seorang Pencari Kayu Gaharu di Kapuas Hulu. (BorneoTribun/Pixabay)
BorneoTribun, Kapuas Hulu - Seorang laki-laki pencari kayu gaharu diduga tenggelam di Sungai Sibau, Dusun Nanga Potan, Desa Tanjung Lasa, Kecamatan Putussibau Utara, Kabupaten Kapuas Hulu, Provinsi Kalimantan Barat.

"Saat ini tim gabungan sedang melakukan pencarian terhadap Nopensius di perairan Sungai Sibau yang lokasinya cukup jauh," kata Kepala Kepolisian Sektor Putussibau Utara AKP Rahmat saat dihubungi awak media di Putussibau, Kapuas Hulu, Kamis.

Nopensius (25), warga Desa Tekalong, Kecamatan Mentebah, semula berencana mencari kayu gaharu di hutan perbatasan Indonesia dengan Malaysia bersama lima orang temannya.

Namun, pencarian kayu gaharu di hutan batal dilakukan karena Nopensius sesak napas setelah menempuh perjalanan selama dua minggu sejak pertengahan Agustus 2022. Kelima pencari kayu gaharu itu kemudian sepakat membawa Nopensius pulang supaya bisa mendapatkan perawatan.

Mereka tiba di hulu Sungai Sibau pada Selasa (20/9) sekitar pukul 07.00 dan mengarungi sungai dengan dua rakit yang terbuat dari kayu, masing-masing rakit ditumpangi tiga orang termasuk korban.

Rahmat mengatakan, sekitar pukul 13.00 rakit menabrak kayu sehingga terbalik. Saat itu arus deras, mereka berada di hilir Batu Tiga daerah aliran Sungai Sibau di Dusun Nanga Potan, Desa Tanjung Lasa.

"Saat rakit itu terbalik, masing-masing hanya bisa menyelamatkan diri, tapi korban tidak terlihat. Dia diduga tenggelam, terbawa arus deras," kata Rahmat.

Korban saat ini sedang dicari oleh tim gabungan yang terdiri atas polisi, TNI, tim SAR Pos Sintang, Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kapuas Hulu, Taruna Siaga Bencana Kapuas Hulu, tim reaksi cepat Pramuka Kapuas Hulu, dan relawan yang terdiri keluarga dan warga setempat.

"Proses pencarian sedang dilakukan dengan melakukan penyisiran sungai dengan menggunakan long boat, kondisi arus cukup deras," kata Rahmat, menambahkan, "Lokasi kejadian jauh dan tidak ada jaringan telekomunikasi."

(yk/ant)

Senin, 19 September 2022

Tim SAR Gabungan Berhasil Menemukan Jasad Ket Sun Warga Singkawang Yang Tenggelam Di Sungai Mandai

Tim SAR Gabungan Berhasil Menemukan Jasad Ket Sun Warga Singkawang Yang Tenggelam Di Sungai Mandai
Tim gabungan melakukan evakuasi terhadap jasad Ket Sun korban.
BorneoTribun, Kapuas Hulu - Tim SAR gabungan berhasil menemukan jasad Ket Sun (21) warga Kota Singkawang yang tenggelam di Sungai Mandai Desa Jongkong Mandai Kecamatan Bika wilayah Kabupaten Kapuas Hulu Kalimantan Barat.

Peristiwa tenggelamnya Ket Sun terjadi pada Sabtu (17/9), saat longboat (perahu panjang) yang ditumpangi korban karam di perairan sungai Mandai Kapuas Hulu.

"Jasad korban ditemukan mengapung di hari ketiga pencarian oleh Tim gabungan," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kapuas Hulu Gunawan, kepada ANTARA, di Putussibau Kapuas Hulu, Senin malam.

Disampaikan Gunawan, tim gabungan menemukan jasad korban mengapung sekitar 50 meter dari lokasi kejadian, pukul 18.30 WIB, Senin malam (19/9).

Menurutnya, dalam proses pencarian di hari ketiga, tim gabungan melakukan penyisiran sungai untuk membuat ombak sehingga jasad korban muncul ke permukaan air.

Dia mengatakan jasad korban kemudian di evaluasi dan dibawa menuju Rumah Sakit Umum Daerah Putussibau, untuk diserahkan kepada pihak keluarga yang sudah berada di Putussibau.

Korban merupakan warga Desa Melayu Kecamatan Singkawang Barat Kota Singkawang.

Berdasarkan informasi korban dinyatakan hilang di sungai Mandai pada pukul 17.00 WIB, Sabtu (17/9). Diketahui korban bersama tiga orang rekannya sedang membawa material untuk pembangunan menara telekomunikasi menggunakan longboat mesin 3,3 PK.

Tiga orang rekan korban yang berhasil selamat sempat mendapatkan perawatan medis, sedangkan Ket Sun diduga tenggelam dan jasadnya ditemukan tim gabungan pada hari ketiga setelah kejadian.

Atas kejadian tersebut, Gunawan mengimbau agar masyarakat selalu waspada dan mengutamakan keamanan untuk keselamatan terutama dalam transportasi air.

Ada pun Tim SAR gabungan yang terlibat dalam pencarian diantaranya petugas gabungan dari SAR Sintang, BPBD Kapuas Hulu, TNI-Polri, Satpol PP, TRC Pramuka Peduli, Tagana beserta masyarakat sekitar lokasi kejadian.

(yk/ant)

Jumat, 16 September 2022

Lagi-Lagi Heboh, Seorang Kakek Tenggelam Di Sungai Sekayam

Warga Entikong di hebohkan seorang kakek hilang tenggelam di Sungai Sekayam, Kecamatan Entikong, Kabupaten Sanggau, Kalbar
Warga Entikong di hebohkan seorang kakek hilang tenggelam di Sungai Sekayam, Kecamatan Entikong, Kabupaten Sanggau, Kalbar. (BorneoTribun/Libertus)
BorneoTribun Sanggau - Warga Entikong di hebohkan seorang kakek hilang tenggelam di Sungai Sekayam, Kecamatan Entikong, Kabupaten Sanggau, Kalbar, Jum'at (16/9/2022).

"Benar, bahwa salah satu warga kami memang hilang atau tenggelam pada pada hari ini. Warga kami yang hilang tenggelam bernama Sugiono berusia 73 tahun," terang Kiki selaku Kepala Desa Entikong melalui WhatsApp. Dirinya mengatakan warganya yang hilang tenggelam itu di sungai Sekayam.

"Pada pukul 08.00 Wib,  pagi itu yang bersangkutan mandi di sungai Sekayam, persis di tepian mandi yang biasa digunakan warga setempat."

"Pada Pukul  09.45  Wib Keluarga baru menyadari bahwa yang bersangkutan belum pulang dari sungai. Keluarga memberi tahu kepada warga sekitar bahwa yang bersangkutan mandi dan belum pulang dari sungai," terang Kiki.

Lebih lanjut Kades Entikong mengatakan bahwa pihak keluarga dibantu wargan telah melakukan pencarian dengan menyusuri sepanjang sungai Sekayam.

Keluarga dan warga setempat langsung mencari keberadaan yang bersangkutan degan alat seadanya yang dimiliki warga. Sampai sekarang yang bersangkutan belum ditemukan.

Reporter: Libertus

Sabtu, 20 Agustus 2022

Jasad Seorang Perempuan Korban Tenggelam di Kapuas Hulu Ditemukan

Foto ilustrasi Jasad Seorang Perempuan Korban Tenggelam Kapuas Hulu Ditemukan. (BorneoTribun/Pexels)
BorneoTribun, Kapuas Hulu - Jasad seorang perempuan korban tenggelam di Sungai Barang Lauk Desa Nanga Lauk Kecamatan Embaloh Hilir wilayah Kapuas Hulu Kalimantan Barat berhasil ditemukan Tim gabung pencarian dan pertolongan (SAR).

Perempuan Brnama Kulin yang tenggelam di Kapuas Hulu Ditemukan

Tim SAR gabungan mengevakuasi jasad korban tenggelam di Desa Nanga Lauk Kecamatan Embaloh Hilir, wilayah Kapuas Hulu Kalimantan Barat, Sabtu (20/8/2022).
Perempuan bernama Kulin (23) dinyatakan hilang tenggelam di Sungai Barang Lauk sejak Kamis (18/8), saat mandi di sungai tersebut.

"Tim SAR menemukan korban dalam keadaan meninggal dunia sekitar 150 meter dari lokasi tenggelam pada pukul 05.30 WIB, tadi pagi," kata Kepala Kantor SAR Pontianak Yopi Haryadi, di Pontianak Kalbar, Sabtu (20/8).

Yopi menyamapiakan bahwa dalam proses evakuasi berjalan aman dan lancar, sedangkan jasad korban telah diserahkan kepada pihak keluarga di Desa Nanga Lauk.

Menurutnya, pencarian terhadap korban dilakukan selama tiga hari sejak kejadian oleh Tim gabung baik itu tim relawan, TNI, Polri, masyarakat dan keluarga korban serta Tim SAR Pos Sintang.

Dia mengatakan Kulin (korban) merupakan warga Desa Nanga Lauk di Kabupaten Kapuas Hulu, yang tenggelam sekitar pukul 10.00 WIB di Sungai Batang Lauk daerah setempat, Kamis (18/8).

"Korban saat itu mandi bersama ayahnya, namun karena terseret arus deras ayah korban tidak bisa menyelamatkan korban, akhirnya korban terseret arus deras," ucapnya.

Lokasi kejadian di Desa Nanga Lauk Kecamatan Embaloh Hilir itu cukup jauh dari Putussibau ibu kota Kabupaten Kapuas Hulu.

(yk/tt/antara)

Senin, 15 Agustus 2022

Tim BPBD Muba temukan korban tenggelam di Sungai Biduk

Tim BPBD bersama warga menyusuri Sungai Biduk Dusun III, Desa Dawas, Kecamatan Keluang, Kabupaten Musi Banyuasin, Sumsel, Minggu (14/8), untuk mencari korban tenggelam. (HO-Pemkab Muba)
Tim BPBD bersama warga menyusuri Sungai Biduk Dusun III, Desa Dawas, Kecamatan Keluang, Kabupaten Musi Banyuasin, Sumsel, Minggu (14/8), untuk mencari korban tenggelam. (HO-Pemkab Muba)
BorneoTribun, Palembang - Tim Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Musi Banyuasin (Muba), Sumatera Selatan menemukan seorang korban tenggelam di Sungai Biduk Dusun III, Desa Dawas, Kecamatan Keluang, Minggu (14/8).

Kepala BPBD Muba Pathi Riduan mengatakan korban Silvi (15) Binti Riko Astrada berhasil ditemukan sekitar pukul 06.45 WIB setelah dilakukan upaya pencarian sejak Sabtu (13/8), bersama tim gabungan dan dibantu masyarakat.

"Alhamdulillah korban sudah ditemukan pagi ini. Jarak ditemukan sekitar 200 meter dari tempat kejadian perkara," kata dia.

Kejadian bermula saat korban mandi di Sungai Biduk sekira pukul 14.00 WIB, Sabtu (13/8). Namun diduga karena arus yang sangat deras membuat korban tenggelam di sungai yang berkedalaman kurang lebih tiga meter.

Camat Keluang Debby Heryanto mengatakan air Sungai Biduk saat itu dalam kondisi yang sangat deras karena pengaruh cuaca.

Saat mendapatkan laporan warga, pemerintahan di desa bersama BPBD bekerja sama menyusuri sungai untuk menemukan korban.

"Kami bersyukur setelah melakukan pencarian korban Silvi akhirnya berhasil ditemukan tak jauh dari lokasi tenggelam,” kata dia.

Atas kejadian ini, Pemkab Muba mengingatkan warga untuk waspada saat beraktivitas di sungai.

(DR/ANT)

Minggu, 27 Februari 2022

Manan Warga Desa Inggis Diduga Tenggelam Di Sungai Kapuas

Manan Warga Desa Inggis Diduga Tenggelam Di Sungai Kapuas
Pencarian Manan Warga Desa Inggis Diduga Tenggelam Di Sungai Kapuas. 

BorneoTribun Sanggau, Kalbar – Seorang warga di Dusun Sejata, Desa Inggis, Kecamatan Mukok, Kabupaten Sanggau yang telah berumur 55 tahun dikabarkan hilang di duga tenggelam terseret arus Sungai Kapuas sekitar pukul 05.00 Wib, Minggu (27/2/2022).


Kepala Desa Inggis Sunardi ketika dikonfirmasi melaui pesan whatshapp membenarkan peristiwa tersebut dan mengatakan warganya yang dikabarkan hilang tersebut bernama Manan.


Sementara, warga dalam pencarian hanya menemukan sendal dan ember sabun korban di atas jamban.


"Menurut keterangan dari pihak keluarga,  sekitar pukul 04.30 Wib, korban pergi ke sungai untuk mengambil air wudhu dan informasinya korban juga memiliki riwayat penyakit ayan,”kata Sunardi, Minggu (27/2/2022).


Dikatakan Sunardi saat ini warga kepolisian, TNI, BPBD serta Basarnas Sintang masih melakukan pencarian di Sungai Kapuas.


(Libertus)

Selasa, 15 Februari 2022

Ombak Pasang Tewaskan 11 Orang dalam Ritual di Pantai Jawa Timur

Ombak Pasang Tewaskan 11 Orang dalam Ritual di Pantai Jawa Timur
Ombak Pasang Tewaskan 11 Orang dalam Ritual di Pantai Jawa Timur.


BorneoTribun Jakarta - Sedikitnya 11 orang tewas saat ombak pasang menyeret sekelompok orang yang sedang bermeditasi di pantai di Jawa Timur pada Minggu (13/2) pagi dini hari, demikian disampaikan polisi setempat.


Kelompok yang terdiri dari 23 orang itu sedang berpegangan tangan dan bermeditasi di pantai Payangan, Jawa Timur, selepas tengah malam.


"Mereka terlalu dekat ke laut dan tidak bisa menyelamatkan diri saat gelombang tinggi datang dan menyapu mereka," kata Kapolres Jember AKBP Hery Purnomo kepada TVOne.


Sebelas jenazah telah diangkat dari laut dan 12 orang lainnya berhasil diselamatkan.


Belum jelas ritual apa yang sedang dilakukan oleh kelompok itu, kata Purnomo. Tapi kegiatan itu dipimpin oleh seorang guru spiritual yang selamat dari insiden tersebut dan akan segera diinterogasi.


Media lokal melaporkan bahwa sebagian korban, yang datang dari kota terdekat, memiliki hubungan keluarga.


Komandan TNI Komando Distrik Militer wilayah Jember mengatakan kepada TVOne pantai itu biasanya dijaga dan tutup selepas gelap, tapi kelompok itu berhasil menyelinap masuk.


Para pejabat telah memperingatkan pengunjung untuk tidak berenang atau terlalu dekat dengan air karena banyaknya ombak tinggi baru-baru ini.


"Pantai itu cukup sepi akhir-akhir ini karena pandemi dan kalaupun ada pengunjung, mereka biasanya hanya duduk-duduk dan tidak berenang karena ombak tinggi," ujarnya. [vm/rs]


Oleh: VOA Indonesia

Selasa, 26 Oktober 2021

Warga Sekadau Meninggal Saat Ambil Tangguk Ikan, Ini Kronologisnya

Warga Sekadau Meninggal Saat Ambil Tangguk Ikan, Ini Kronologisnya
Warga Sekadau Meninggal Saat Ambil Tangguk Ikan. 

BorneoTribun Sekadau, Kalbar -- Pria paruh baya inisial FD (57) meninggal akibat tenggelam saat mengambil tangguk ikan di bawah kolong rumahnya di Gang Abadi Berkah desa Mungguk Kecamatan Sekadau Hilir, Senin kemarin (25/10/2021). 

Pertistiwa tersebut terjadi sekitar pukul 08.00 WIB. Saat itu, korban hendak mengambil tangguk ikan yang berada di bawah kolong rumahnya. Diketahui, wilayah tempat tinggal korban saat ini sedang banjir.

"Setelahnya korban belum juga tampak hingga membuat anaknya panik dan berteriak minta tolong," kata Kasat Reskrim Polres Sekadau Iptu Anuar Syarifuddin.

Polisi dan BPBD Kabupaten Sekadau yang mendapat informasi tersebut langsung turun ke lokasi untuk melakukan pencarian. Sekitar pukul 08.51 WIB, korban ditemukan dengan kondisi sudah meninggal dunia.

"Proses pencarian cukup memakan waktu karena wilayah tersebut terendam banjir yang cukup tinggi," ungkap Kasat Reskrim. 

Korban ditemukan di samping rumahnya dan langsung dievakuasi oleh petugas.  Jasad korban kemudian dibawa ke RSUD Sekadau untuk divisum.

"Pada kesempatan ini, kami mengimbau masyarakat untuk selalu waspada dan berhati-hati di tengah banjir yang melanda Kabupaten Sekadau," pungkasnya.

(Humas Polres Sekadau)

Senin, 25 Oktober 2021

Dua Anak Terseret Ombak Di Pantai Gratis Singkawang, Ditemukan Meninggal Dunia

Dua Anak Terseret Ombak Di Pantai Gratis Singkawang, Ditemukan Meninggal Dunia
Ilustrasi. 
BORNEOTRIBUN SINGKAWANG, KALBAR - Dua anak bernama Alifman (L/7th) dan Andini (P/10 th) berhasil ditemukan tim SAR gabungan, kedua korban ditemukan dalam kondisi meninggal dunia. Ujar kepala Kantor SAR Pontianak Yopi Haryadi

"Keduanya sudah kami (tim SAR gabungan) temukan dalam keadaan meninggal dunia "_ ungkap Yopi

Yopi menambahkan penemuan korban di lokasi berbeda

"Korban pertama an. Andini ditemukan oleh tim SAR gabungan pukul 03.00 WIB sekitar 50 M dari lokasi tenggelam sedangkan korban kedua an. Alifman ditemukan pukul 07. 15 WIB sekitar 1.5 NM ( 2,7 km ) dari posisi tenggelam, kedua korban kami evakuasi dan bawa ke RSUD. Abdul Aziz Kota Singkawang untuk selanjutnya diserahkan kepada pihak keluarga. "_

Perlu diketahui sebelumnya kedua korban tersebut tenggelam di sekitar Pantai Pasir Panjang, Kelurahan Sedau,Kecamatan Singkawang selatan, Kota Singkawang Minggu siang (24/10/2021). 

Keduanya sedang berenang di sekitar bibir pantai sebelum akhirnya tergulung ombak dan tenggelam. Keluarga dan warga sekitar sudah melakukan pencarian mandiri namun korban tidak ditemukan, hingga akhirnya kedua berhasil ditemukan pagi ini (25/10/2021). 

Reporter: Rinto Andreas

Rabu, 15 September 2021

Naas, Bocah Kelas 6 SD Tenggelam dan Terseret Arus Air Saat Bermain Di Bendungan sungai Ketiat Desa Cipta Karya

Naas, Bocah Kelas 6 SD Tenggelam dan Terseret Arus Air  Saat Bermain Di Bendungan  sungai Ketiat Desa Cipta Karya
Bocah Kelas 6 SD Tenggelam dan Terseret Arus Air  Saat Bermain Di Bendungan  sungai Ketiat Desa Cipta Karya. 

BorneoTribun Bengkayang, Kalbar -- Saat bermain bersama teman sepulang sekolah, seorang Bocah Tenggelam dan hanyut terbawa arus dan terjepit di pintu Air Bendungan Yang masih dalam proses perbaikan.

Menurut keterangan salah satu Warga Desa Cipta Karya, Elisa, bahwa kjadian ini diperkirakan Pukul 10 Siang, ada beberapa anak sedang bermain dan mandi di Bendungan  yang ikut bermain.

"Selain korban ada juga anak perempuan, selang beberapa saat kami di panggil bahwa adanya informasi dari temannya ada anak anak terjepit di pintu air, dan kami melihat pintu air masih setengah di tutup, yang sebenarnya kalau terbuka semua di Pastikan arus airnya tidak begitu deras dan air lancar," katanya. 

Lanjut Elisa, sepertinya pintu saluran airnya memang di tutup sama mereka, Namun tidak Full, sebab kemarin habis hujan dan air juga meluap dan bahkan banjir, Pintu saluran  air memang sedang di buka.

"Setelah kami lihat tadi pintu air agak tertutup namun tidak Full sehingga menyebabkan arusnya deras, hingga menyebabkan korban terbawa arus dan terjepit di pintu air," ujar Elisa. 

Di tempat yang sama Kapolsek Sungai Betung Iptu Andri Memberikan keterangan kepada awak media ini, dari pihaknya pun belum mengetahui secara persis kejadian seperti apa.

"Usai ada kegiatan, kami di telpon oleh Babhinkamtibmas, bahwa ada anak tenggelam di aliran sungai ketiat tepatnya di Desa Cipta karya, kami menuju ke tempat kejadian dan  langsung menjumpai orang tua korban, dan memperoleh informasi bahwa ada seorang anak terjepit di pintu saluran air," terangnya. 

"Menurut informasi biasanya pintu saluran air terbuka sebab tidak ada kegiatan, Namun saat kejadian ditemukan pintu saluran air tertutup separoh tidak full menyebakan arus airnya deras dan Indikasinya si korban tersedot arus air serta tidak ada yang mengawasi," Pungkas Iptu Andri.

Hingga Berita ini di turunkan kejadian ini sedang dalam penyelidikan pihak Kepolisian melalui Kapolsek Sungai Betung.

Reporter: Rinto Andreas

Kamis, 15 Juli 2021

Saat Hujan, Bocah 10 Tahun di Sekadau Meninggal Terhisap Gorong-gorong

Saat Hujan, Bocah 10 Tahun di Sekadau Meninggal Terhisap Gorong-gorong
Bocah lelaki usia 10 Tahun berinisial CH. 

BORNEO TRIBUN SEKADAU -- Seorang bocah lelaki usia 10 Tahun berinisial CH ditemukan meninggal dunia setelah terseret arus dan terhisap masuk dalam gorong-gorong parit.

Peristiwa tersebut terjadi Rabu siang (14/7) di sp VI, Dusun Sungai Sawak, Desa Nanga Ansar, Kecamatan Belitang sekitar pukul 13.30 WIB.

Menurut Kapolsek Belitang Ipda Suyatman, kejadian bermula saat korban beserta kedua temannya sedang bermain di tepi parit dekat gorong-gorong.

"Kondisi saat itu hujan sehingga kondisi air cukup deras. Ketika hendak terjun, ia masih sempat ditahan oleh kedua orang temannya," kata Kapolsek, Kamis 15 Juli 2021.

Namun korban tidak mengindahkan peringatan tersebut dan tetap ingin terjun ke parit. Sementara,  kedua temannya hanya bisa menyaksikan di tepi parit. 

"Saat melompat ke parit, korban terhisap ke dalam gorong-gorong karena terbawa arus dan tidak tampak lagi. Temannya panik lalu meminta pertolongan ke rumah kerabat korban di dekat lokasi kejadian," ungkap Kapolsek.

Mendengar kabar tersebut, orang tua korban yang kebetulan berada di rumah tersebut bersama warga segera datang  menolong, namun korban tidak bisa di keluarkan dari gorong-gorong.

"Korban baru bisa dievakuasi setelah gorong-gorong itu dibongkar menggunakan Alat berat milik KUD. Namun saat itu, korban ditemukan sudah meninggal," pungkasnya.

Humas Polres Sekadau

Kamis, 20 Mei 2021

Sejumlah Bagian KRI Nanggala-402 Berhasil Diangkat

Sejumlah Bagian KRI Nanggala-402 Berhasil Diangkat
Liferaft. (Foto: TNI AL)

BorneoTribun Jakarta -- Sejumlah bagian kapal selam KRI Nanggala-402 yang tenggelam di perairan Bali Utara telah berhasil diangkat dari dasar laut.

Tim evakuasi berhasil mengangkat liferaft (alat bantu keselamatan dalam kapal) dengan berat sekitar 700 kilogram yang menjadi bagian dari kapal selam KRI Nanggala yang tenggelam di perairan utara Bali.

Panglima Komando Armada II Laksmana Muda Iwan Isnurwanto mengatakan pengangkatan tersebut dibantu kapal militer China. Namun, untuk bagian besar kapal lainnya masih belum bisa diangkat. Kapal China juga sudah mencoba mengangkat bagian anjungan kapal, tetapi seling pengikat putus.

Sejumlah peralatan dari KRI Nanggala 402 dipajang saat konferensi pers antara TNI AL dan AL China di pangkalan Angkatan Laut di Denpasar, Bali, Selasa, 18 Mei 2021. (Foto: Sonny Tumbelaka/ AFP)

"Tan Suo Er Hao (nama kapal China) sudah mengangkat bagian liferaft KRI Nanggala. Posisinya sekarang ada di KRI Teluk Banten sudah kami simpan sebagai bukti bahwa kapal dari China sudah melakukan tugasnya," jelas Iwan Isnurwanto dalam konferensi pers daring, Selasa (18/5/2021).

Selain liferaft, Iwan Isnurwanto menambahkan tim juga berhasil mengangkat sejumlah bagian kecil dari KRI Nanggala-402. Antara lain peralatan, kabel, botol, dan buku. Menurut Iwan, China mengirim tiga kapal yang memiliki kemampuan survei dan pengangkatan di dasar laut. Tiga kapal tersebut, yaitu Yongxindao 863, Nantuo 195 dan, Tan suo 2.

Sedangkan dari pihak TNI AL mengerahkan 6 kapal perang yaitu KRI Rigel 963, KRI Yos Sudarso-353, KRI Hasan Basri-382, KRI Teluk Banten-516, KRI Pulau Rengat-711, KRI Soputan-923.

Upaya Maksimal

Sementara Atase Pertahanan Kedutaan Besar China untuk Indonesia Kolonel Senior Chen Yongjing mengatakan telah melakukan 13 kali proses evakuasi KRI Nanggala-402 di bawah laut. Kata dia, hasil temuan barang terkait kapal selam sudah diserahkan ke Indonesia.

"Saat ini tugas kapal kami sudah beralih dari tahap observasi ke tahap pengangkatan," jelas Chen Yongjing.

Chen menuturkan akan melakukan upaya maksimal meski pengangkatan kapal di kedalaman laut merupakan hal yang sulit di seluruh dunia.

Kapal selam KRI Nanggala-402 buatan Jerman hilang kontak dan telah dinyatakan tenggelam saat melakukan latihan torpedo di perairan sebelah utara pulau Bali pada Rabu (21/4) pagi. Kapal ini membawa 53 awak yang terdiri dari 49 anak buah kapal, satu komandan dan tiga orang arsenal.

Menurut situs web Sekretariat Kabinet Indonesia, KRI Nanggala-402 yang berbobot 1.395 ton dibangun di Jerman pada 1978. Kapal itu menjalani perbaikan selama dua tahun di Korea Selatan yang tuntas pada 2012.[sm/em]

Oleh: VOA

Rabu, 19 Mei 2021

Bocah 13 Tahun di Lombok Tengah Tenggelam Di Kali Abangan Jonggat

Bocah 13 Tahun di Lombok Tengah Tenggelam Di Kali Abangan Jonggat
Bocah 13 Tahun di Lombok Tengah Tenggelam Di Kali Abangan Jonggat.

BorneoTribun Lombok Tengah, NTB - Seorang bocah laki-laki, Baharudin (13) meninggal akibat tenggelam di kali abangan Desa Pengenjek, Kecamatan Jonggat, Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat.

Menurut Kepala Kepolisian Sektor Jonggat IPTU Bambang Sutrisno, peristiwa naas yang menimpa korban terjadi sekitar pukul 16.00 wita, dimana saat itu korban bersama temannya sedang mandi di kali tersebut.

"Diduga korban tenggelam akibat derasnya pusaran air di kali itu," kata Bambang, di Jonggat, Selasa (18/5).

Bambang mengatakan, bahwa dari keterangan saksi di lokasi yakni teman korban Mario Edisaputra (14). Korban tidak muncul kepermukaan air kali sejak mulai masuk atau menyelam, namun selang berapa menit korbanpun terlihat sudah mengapung dipinggir kali.

Mario Edisaputra yang melihat kejadian itu langsung berteriak minta tolong dan warga sekitar yang sedang berada di lokasi langsung menolong dengan membawa korban menuju Puskesmas Desa Bonjeruk.

"Mendapat laporan tersebut, kami langsung menuju puskesmas untuk memastikan keadaan korban, sayang saat tiba korban sudah dinyatakan meninggal dunia oleh petugas Puskesmas," ujarnya.

Selanjutnya, jasad korban langsung dibawa pulang oleh pihak keluarga menuju rumah duka di Dusun Peresak, Desa Bonjeruk, Kecamatan Jonggat, Lombok Tengah.

Atas peristiwa itu, orang tua dan pihak keluarga korban menerima kejadian tersebut sebagai musibah serta menolak untuk dilakukannya outopsi.

Reporter: Adbravo

Minggu, 09 Mei 2021

Terseret Arus Sungai Merbang, Remaja 14 Tahun Ditemukan Dalam Kondisi Tidak Bernyawa

Terseret Arus Sungai Merbang, Remaja 14 Tahun Ditemukan Dalam Kondisi Tidak Bernyawa
Terseret Arus Sungai Merbang, Remaja 14 Tahun Ditemukan Dalam Kondisi Tidak Bernyawa.

BorneoTribun Sekadau, Kalbar -- Setelah diilakukan pencarian terus menerus, akhirnya remaja lelaki berusia 14 tahun yang tenggelam berhasil ditemukan dalam kondisi sudah meninggal.

Diketahui sebelumnya, remaja tersebut terseret arus sungai merbang pada Jum'at (7/5) setelah terpeleset dari jembatan saat bermain bersama temannya.

Menurut Kapolsek Sekadau Hilir Iptu Agus Junaidi, setelah dilakukan pencarian secara intensif, jenazah korban ditemukan pada Minggu pagi  sekitar pukul 07.30 WIB.

"Pencarian jenazah korban kembali dilakukan hari ini sejak pukul 05.00 WIB hingga akhirnya ditemukan sekitar 30 meter dari posisi awal tenggelam," jelas Kalpolsek.

Kapolsek menambahkan, orang tua korban menolak untuk dilakukan autopsi dan menerima dengan ikhlas atas peristiwa yang menimpa putra bungsunya tersebut.

"Jenazah korban dimakamkan hari ini di Tempat Pemakaman Umum dusun Tigur desa Timpuk," jelas Kapolsek, Minggu 9 Mei 2021.

(Yk/My/Hms)

Evakuasi Anak 14 Tahun yang Tenggelam di Sungai Merbang, Tigur Jaya, Kalbar

Evakuasi Anak 14 Tahun yang Tenggelam di Sungai Merbang, Tigur Jaya, Kalbar
Evakuasi Anak 14 Tahun yang Tenggelam di Sungai Merbang, Tigur Jaya, Kalbar.


BorneoTribun Sekadau, Kalbar - Anak 14 tahun korban yang tenggelam di Sungai Merbang, Tigur Jaya, Kalbar ditemukan dalam kondisi meninggal dunia.


Melalui Via WA, Minggu (9/5), Sekdes Persiapan Tigur Jaya, Kasiyar membenarkan anak 14 tahun bernama Saefudin yang tenggelam itu sudah ditemukan.


"Korban ditemukan sekitar pukul 07.40 WIB, dan jaraknya tidak jauh dari TKP," ujarnya.


Kasiyar mengatakan, saat ini korban sudah di makamkan pada pukul 10 pagi di pemakaman umum Desa Persiapan Tigur Jaya.


Video ini telah ditayangkan Sekadaucom dengan Judul "Detik-detik Evakuasi Anak 14 Tahun yang Tewas Tenggelam di Sungai Merbang, Tigur Jaya, Kalbar".


Reporter: Yakop

Hukum

Peristiwa

Kesehatan

Pemilu 2024

Lifestyle

Tekno