Berita Borneotribun.com: Terjangkit COVID-19 Hari ini -->
Tampilkan postingan dengan label Terjangkit COVID-19. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Terjangkit COVID-19. Tampilkan semua postingan

Sabtu, 26 Juni 2021

Lurah Cijantung Meninggal Terjangkit COVID-19, Usai Kunjungi Warga yang Isoman sempat Demam

Lurah Cijantung Meninggal Terjangkit COVID-19, Usai Kunjungi Warga yang Isoman sempat Demam
Foto: Lurah Cijantung, Haerudin bin H Naimin. Foto/Ist

BORNEOTRIBUN JAKARTA -  Sebelum meninggal dunia, Lurah Cijantung, Haerudin bin H Naimin sempat menjalani perawatan di RSUD Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Jumat (25/6/2021) dini hari. 

Camat Pasar Rebo, Raden Anthoni Widodo, membenarkan kabar duka tersebut.

Anthoni Widodo mengatakan, Haerudin meninggal dunia akibat terpapar virus Corona atau COVID-19. 

"Meninggal dunia sekitar pukul 01.10 di RSUD Pasar Minggu, diduga akibat COVID-19," ungkapnya.

Anthoni Widodo mengajak masyarakat untuk mendoakan almarhum yang telah berpulang ke pangkuan sang khalik. Rencananya almarhum akan dikebumikan siang ini di TPU Bambu Apus dengan protokol COVID-19.

"Tidak ada upacara pelepasan jenazah. Kita berduka dan mari doakan agar amal ibadah almarhum diterima di sisi Nya dan keluarga yang ditinggalkan sabar dan tabah menghadapinya," ungkap Anthoni Widodo.

Dari keterangan sang isteri, jelas Anthoni Widodo, almarhum pada Senin 14 Juni 2021 mengunjungi salah satu warga yang tengah menjalani isolasi mandiri (Isoman). Namun, setelah berkunjung almarhum mengalami demam.

"Keterangan dari isterinya, almarhum itu sering mengeluh tidak enak badan dan demam. Akhirnya kita minta agar beliau istiirahat di rumah, tidak usah memikirkan pekerjaan dulu, agar kondisinya fit seperti semula," ujarnya.

Karena kondisi kesehatannya terus menurun akhirnya almarhum dirawat di RSUD Pasar Minggu. 

Setelah menjalani perawatan pada Kamis 24 Juni 2021 kesehatan almarhum terus menurun hingga akhirnya tim medis memindahkannya ke ruang ICU. 

Namun sekitar pukul 01.10 dikabarkan meninggal dunia.

Anthoni Widodo menilai sosok Haerudin adalah pemimpin yang memiliki etos kerja, bertanggung jawab serta sangat berdedikasi tinggi. 

Almarhum juga dikenal sebagai sosok yang sabar saat mengemban tugasnya.

Atas kepergian almarhum, Anthoni Widodo merasa sangat kehilangan. "Kami imbau pada seluruh ASN dan warga untuk mematuhi protokol kesehatan dan tetap menjalankan PHBS. Ini demi kebaikan bersama," tuturnya.(*)

Sabtu, 19 Juni 2021

Ratusan Nakes yang Sudah Divaksinasi Terjangkit COVID-19

Ratusan Nakes yang Sudah Divaksinasi Terjangkit COVID-19
Petugas kesehatan yang mengenakan alat pelindung diri (APD) bersiap untuk merawat pasien di rumah sakit darurat COVID-19 di Wisma Atlet, Jakarta, 26 Januari 2021. (REUTERS/Ajeng Dinar Ulfiana)

BORNEOTRIBUN.COM - Petugas kesehatan yang mengenakan alat pelindung diri (APD) bersiap untuk merawat pasien di rumah sakit darurat COVID-19 di Wisma Atlet, Jakarta, 26 Januari 2021. (REUTERS/Ajeng Dinar Ulfiana)
Teruskan

Para pejabat mengatakan lebih dari 350 dokter dan pekerja medis telah terjangkit COVID-19 meskipun telah divaksinasi dengan Sinovac. Puluhan nakes lainnya juga dirawat di rumah sakit. Hal tersebut terjadi di tengah kekhawatiran tentang kemanjuran beberapa vaksin terhadap varian virus corona yang lebih menular.

Badai Ismoyo, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, mengatakan, seperti dikutip oleh Reuters (17/6), sebagian besar nakes yang terinfeksi tidak menunjukkan gejala dan melakukan isolasi mandiri di rumah. Namun, ada puluhan nakes yang harus dirawat di rumah sakit karena mengalami demam tinggi dan penurunan tingkat saturasi oksigen.

Kudus, yang memiliki sekitar 5.000 petugas kesehatan, sedang berjuang melawan merebaknya wabah COVID-19, yang diyakini akibat varian Delta dari India- yang lebih menular. Peningkatan wabah kali ini mengakibatkan tingkat keterisian tempat tidur di rumah sakit melonjak hingga di atas 90 persen.

Seorang dokter senior sedang divaksin COVID-19 oleh rekan sejawat di Rumah Sakit Adam Malik di Medan, Sumatra Utara, 8 Februari 2021.

Petugas kesehatan adalah masuk dalam kategori prioritas sehingga termasuk golongan pertama yang divaksinasi ketika program vaksinasi dimulai pada Januari.

Ikatan Dokter Indonesia (IDI) mengatakan, Kamis (17/6), hampir semua nakes telah menerima vaksin COVID-19 yang dikembangkan oleh perusahaan biofarmasi China, Sinovac.

Menurut kelompok inisiatif data LaporCOVID-19, jumlah petugas kesehatan yang meninggal akibat COVID-19 telah menurun tajam dari 158 pada Januari menjadi 13 orang pada Mei. Namun pakar kesehatan masyarakat mengatakan kondisi rawat inap di Jawa memprihatinkan.

“Data menunjukkan varian Delta (di Kudus) sehingga tidak heran terobosan infeksinya lebih tinggi dari sebelumnya, karena seperti yang kita ketahui mayoritas tenaga kesehatan di Indonesia mendapatkan vaksinasi Sinovac, dan kita masih belum tahu seberapa efektifnya (vaksin itu) di dunia nyata dalam melawan varian Delta,” kata Dicky Budiman, ahli epidemiologi di Universitas Griffith Australia.

Juru bicara dari Sinovac dan Kementerian Kesehatan tidak segera dapat dihubungi Reuters untuk mengomentari kemanjuran CoronaVac terhadap varian virus yang lebih baru.

Seorang pasien berbaring di bangku mengantre untuk mendapat perawatan di ruang gawat darurat di RSUD Dr. Loekmono Hadi di tengah pandemi COVID-19 di Kudus, Jawa Tengah, 2 Juni 2021.

Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) menyetujui penggunaan darurat vaksin Sinovac pada bulan ini. Laporan menujukkan keefektifan vaksin itu dalam mencegah penyakit simtomatik pada 51 persen penerima. Vaksin itu juga dapat mencegah kondisi COVID-19 yang parah dan potensi dirawat di rumah sakit, berdasarkan pada semua hal yang diteliti.

Indonesia bergulat dengan salah satu wabah terburuk di Asia. Lebih dari 1,9 juta orang positif infeksi dan 53.000 meninggal. Sebanyak 964 di antara korban meninggal adalah para dokter dan perawat.

Lenny Ekawati, dari LaporCOVID-19, mengatakan banyak orang yang sekarang mengalami kelelahan dalam menghadapi pandemi dan kurang waspada dengan protokol kesehatan setelah divaksinasi.

“Fenomena itu cukup sering terjadi akhir-akhir ini, tidak hanya di masyarakat, tetapi juga petugas kesehatan,” katanya. "Mereka berpikir karena mereka divaksinasi, mereka aman."

Namun karena lebih banyak kasus varian Delta yang sangat menular, data mulai menceritakan kisah yang berbeda.

Menurut data LaporCOVID-19, setidaknya lima dokter dan satu perawat telah meninggal meskipun telah divaksinasI. Satu di antara korban nakes itu baru menerima suntikan pertama.

Seorang tenaga kesehatan menerima suntikan dosis kedua vaksin COVID-19 di sebuah rumah sakit di Sidoarjo, Jawa Timur, 29 Januari 2021. (Foto: Umarul Faruq/Antara Foto via Reuters)

Di Kudus, IDI mengungkapkan, seorang dokter senior meninggal, meskipun diketahui dokter itu memiliki penyakit penyerta (komorbid).

Di Jakarta, ahli radiologi Dr Prijo Sidipratomo mengatakan kepada Reuters bahwa dia mengetahui setidaknya enam dokter yang dirawat di rumah sakit karena COVID-19 dan satu sekarang dirawat di unit perawatan intensif (ICU) dalam sebulan terakhir, meskipun mereka telah divaksinasi.

"Ini mengingatkan kami karena kami tidak bisa hanya mengandalkan vaksinasi," katanya, sambil mendesak orang untuk mengambil tindakan pencegahan.

Beberapa minggu setelah Hari Raya Idul Fitri, terjadi lonjakan kasus di Tanah Air, dengan tingkat positif melebihi 23 persen pada Rabu (16/6) dan kasus harian mendekati 10 ribu, angka tertinggi sejak akhir Februari.

Dalam laporan terbarunya, WHO mendesak Indonesia untuk memperketat lockdown atau kuncitara (penguncian sementara) karena peningkatan penularan akibat sejumlah varian virus COVID-19 dan juga kekhawatiran atas lonjakan tingkat keterisian tempat tidur di rumah sakit. [ah/ft]

Oleh: VOA

Hukum

Peristiwa

Kesehatan

Pemilu 2024

Lifestyle

Tekno