Berita Borneotribun.com: Wahana Visi Indonesia Hari ini -->
Tampilkan postingan dengan label Wahana Visi Indonesia. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Wahana Visi Indonesia. Tampilkan semua postingan

Kamis, 07 September 2023

Kecamatan Nanga Taman Sukses Wujudkan 3 Pilar STBM

Deklarasi Open Defication Free (ODF) Kecamatan Nanga Taman.
SEKADAU – Deklarasi Open Defication Free (ODF) Kecamatan Nanga Taman, Kabupaten Sekadau bertempat di Kantor Camat pada hari Kamis, 7 September 2023.

Pemerintah kecamatan Nanga Taman berhasil mewujudkan 3 Pilar Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM), yakni, Stop Buang Air Besar Sembarangan/Open Defication Free (ODF), Cuci Tangan Pakai Sabun, dan Pengolahan Air Minum dan Makanan Rumah Tangga (PAMM-RT).

Atas kerjasama antara pemerintah daerah dengan Wahana Visi Indonesia (WVI), maka pemerintah desa Se-Kecamatan Nanga Taman telah 100%. Yang mana masyarakat kini memiliki jamban pribadi.

Bupati Sekadau, Aron, S.H mengatakan bahwasanya ini bukan kehebatan seseorang, tetapi berkat kerjasama semua untuk mewujudkan ODF 100%.

"Saya atas nama pribadi dan pemerintah daerah apresiasi kepada pemerintah kecamatan Nanga Taman atas kerja kerasnya", kata Bupati

Kedepan lanjut Aron, ada proses dan mendorong desa agar bisa melakukan ODF. Nah, kita targetkan 4 atau 5 desa pada tahun 2025, tuturnya.

Kesempatan sama, Manager WVI Area Kabupaten Sekadau, Bastian Rangga mengatakan sejak tahun 2011 sudah mendampingi pemerintah daerah merancang STBM.

"Ini bukan akhir, tetapi titik awal kerjasama kita semua untuk hal yang baru kedepan", kata Rangga

Kepala Dinkes Provinsi Kalimantan Barat diwakili Amer M. Pasaribu menuturkan, salah satu syarat mengikuti kompetisi adalah kabupaten harus capai 80% ODF.

"Apresiasi kemeriahan deklarasi harapan menjadi motivasi daerah lain", cetusnya.

Sementara itu, Camat Nanga Taman, Gunawan menyampaikan, untuk mewujudkannya melibatkan lintas sektoral sampai tingkat RT.

Menurut Camat, mulai tahun 2015 - 2023 telah bekerjasama dengan WVI merancang STBM di 13 desa. Namun, Pantok merupakan desa pertama yang mewujudkan ODF.

Meskipun Deklarasi STBM dilaksanakan, namun kendala yang dihadapi yaitu kesadaran masyarakat di wilayah ini masih rendah, ada budaya BABS, serta warga hanya menonton ketika tim bekerja membuat jamban, kata Camat.

Tiga belas (13) desa di Kecamatan Nanga Taman, yakni: Pantok, Meragun, Nanga Kiungkang, Lubuk Tajau, Nanga Taman, Nanga Mentukak, Rirang Jati, Sungai Lawak, Nanga Koman, Nanga Engkulun, Nanga Mongko, Tapang Tingang, Senangak.

Hadir dalam kegiatan ini, Kepala Dinas PP dan KB Kabupaten Sekadau, Kodim Nanga Taman, Kapolsek Nanga Taman, Kepala SKPD di lingkungan pemerintah Kabupaten Sekadau, Tokoh Masyarakat, Tokoh Agama, Tokoh Adat, Ketua TP.PKK Kabupaten Sekadau, Anggota DPRD Kabupaten Sekadau. 

(Yk/Dn)

Jumat, 17 September 2021

Wahana Visi Indonesia Gelar Workshop Kesejahteraan Perempuan dan Anak

Wahana Visi Indonesia Gelar Workshop Kesejahteraan Perempuan dan Anak
Wahana Visi Indonesia Gelar Workshop Kesejahteraan Perempuan dan Anak. 

BorneoTribun Melawi, Kalbar -- Wahana Visi Indonesia Gelar Seminar Peningkatan Kapasitas Forum Partisipasi Publik untuk Kesejahteraan Perempuan dan Anak (PUSPA) di Aula Hotel Rajawali Nanga Pinoh, Jumat (17/09/2021).

Margaretta Siregar selaku AP Manager Melawi Sintang menjelaskan bahwa seminar mengambil tema Peningkatan Kapasitas Forum Partisipasi Publik untuk Kesejahteraan Perempuan dan Anak (PUSPA). "Peserta terdiri dari OPD Jajaran Pemkab Melawi dan kelompok masyarakat yang peduli dengan persoalan perempuan dan anak. Kita ingin menghimpun masukan, saran, dan pendapat guna tercapai Melawi Layak Anak," katanya. 

Narasumber yang dihadirkan, Olan Ningsih Kepala Bidang Pemberdayaan Perempuan dan perlindungan anak Dinas Pengendalian penduduk Keluarga berencana pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak (DP2KBP3A) kabupaten melawi. Lili Budiman Ketua Forum partisipasi public untuk kesejahteraan perempuan dan anak (PUSPA) kabupaten melawi. 

Olan Ningsih Kepala Bidang Pemberdayaan Perempuan dan perlindungan anak Dinas Pengendalian penduduk Keluarga berencana pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak (DP2KBP3A) kabupaten melawi mengatakan "Respon pemerintah daerah khususnya DP2KBP3A dengan baik untuk kerjasama, namun untuk perlindungan anak tidaklah cukup WVI dan pemerintah melawi namun juga dukungan dari masyarakat, kendala dalam perlindungan anak masih belum adanya kesadaran sebagian besar masyarakat, perlindungan anak adalah tanggung jawab bersama,maka dari itu kita ingin membuka stigma baru untuk bersama mengerjakannya," tuturnya.

Penulis : ERIK.P

Kamis, 17 September 2020

Perlombaan Literasi pada Peringatan Hari Aksara Internasional Kurang Peserta

Lomba literasi dalam memperingati hari aksara Internasional yang diperingati setiap tanggal 8 September, Wahana Visi Indonesi bersama Dinas Arsip dan Perpustakaan kabupaten Landak, beserta Dinas Pendidikan dan Kebudayaan kabupaten Landak. (Foto: Istimewa)


LANDAK | BORNEOTRIBUN -- Lomba literasi yang meliputi kegiatan  murid bercerita, guru bercerita  serta orang tua siswa menulis dikhususkan untuk pendidikan sekolah dasar, di mana para pesertanya adalah murid sekolah dasar, guru sekolah dasar, serta orang tua murid yang anaknya masih duduk di tingkat SD sebagai  peserta untuk lomba menulis.


Lomba literasi dalam memperingati hari aksara Internasional yang diperingati setiap tanggal 8 September, Wahana Visi Indonesi bersama Dinas Arsip dan Perpustakaan kabupaten Landak, beserta Dinas Pendidikan dan Kebudayaan kabupaten Landak mengadakan serangkaian lomba kegiatan dengan thema “PEKAN AKSARA SEDUNIA” yang dipusatkan di kantor Arsip & Perpustakaan. Proses lomba dan penjurian dilangsungkan dari tanggal 14 – 17 September 2020.


Lomba yang baru pertama kali diadakan di kabupaten Landak, dalam rangka memperingati hari aksara sedunia ini, memang masih sedikit peminatnya.  

Koordinator Pendidikan  dari Wahana Visi Indonesia, Veny Samosir, selaku penyelenggarakan kegiatan,  mengungkapkan bahwa masing-masing kegaiatan lomba hanya diikuti belasan peserta.


“Untuk lomba menulis hanya 16  orang tua siswa yang ikut, lomba guru bercerita hanya diikuti 11 orang guru SD, sedangkan lomba siswa bercerita hanya diikuti 16 peserta saja” ujar Veny.


Dijelaskan juga oleh veny, minimnya peserta lomba dalam kegiatan yang baru pertama kali ini, disebabkan masih kurangnya sosialisasi, dimana informasi lomba lebih banyak disebarkan melalui media sosial (medsos). Selain itu, situasi dan kondisi di masa pandemi virus covid-19 masih melanda, juga merupakan factor lain yang juga berpengaruh pada jumlah peserta yang mendaftar.


Kepala Dinas Arsip dan Perpustakaan Daerah kabupaten Landak, Ursus, SH, MH,  sangat menyambut baik adanya upaya kegiatan lomba literasi diperingatan hari aksara sedunia kali ini. Bahkan Ursus mengharapkan kegiatan-kegiatan serupa yang bertujuan meningkatkan literasi harus sering dilakukan guna semakin mendorong minat baca serta menulis dikalangan masyarakat kabupaten Landak khususnya.


“Minat baca masyarakat kita memang masihlah sangat kurang, apalagi dalam menulis. Untuk itu upaya-upaya yang mendorong agar masyarakat, khususnya dikalangan anak-anak dan remaja semakin meningkat minatnya dalam membaca dan menulis kita upayakan. Salah satunya melalui lomba-lomba” ujar Ursus.


Organisasi dunia PBB yang berkecimpung dalam urusan Pendidikan dan Kebudayaan, UNESCO, menyebutkan minat baca orang Indonesia paling rendah di dunia, karena tak ada akses dan kesempatan. Menurut UNESCO, minat baca masyarakat Indonesia hanya 0,001%. Yang berarti dari setiap 1000 orang Indonesia, hanya  1 orang saja yang rajin membaca. (red)

Hukum

Peristiwa

Kesehatan

Pemilu 2024

Lifestyle

Tekno