Indonesia vs Pakistan, kesempatan Garuda Pertiwi untuk pesta gol | Borneotribun

Rabu, 02 Juli 2025

Indonesia vs Pakistan, kesempatan Garuda Pertiwi untuk pesta gol

Indonesia vs Pakistan, kesempatan Garuda Pertiwi untuk pesta gol
Indonesia vs Pakistan, kesempatan Garuda Pertiwi untuk pesta gol. (ANTARA)
Jakarta - Tim nasional putri Indonesia akan melanjutkan kiprahnya dalam kualifikasi Piala Asia Putri 2026 Grup D, dengan' menghadapi Pakistan di Indomilk Arena, Kabupaten Tangerang, Rabu pukul 20.00 WIB.

Saat meraih kemenangan tipis 1-0 melawan Kirgistan pada laga pertama, Minggu lalu, pelatih timnas putri Satoru Mochizuki mengatakan dirinya cukup puas dengan tiga poin tersebut. Namun, pelatih asal Jepang itu mengatakan akan lebih senang jika Garuda Pertiwi meraih kemenangan besar, seperti yang dilakukan Taiwan ketika mengandaskan Pakistan 8-0.

Bukan tanpa sebab, dengan hanya juara grup yang lolos ke putaran final, jumlah gol sangat menentukan laju sebuah tim. Sebanyak 34 negara yang dibagi menjadi delapan grup pada babak kualifikasi, hanya ada juara grup yang lolos ke Australia pada Maret tahun depan.

Delapan negara ini akan menyusul empat negara yang sudah dipastikan lolos yaitu, Australia sebagai tuan rumah, serta China, Korea Selatan, dan Jepang yang lolos karena menjadi tiga tim teratas pada Piala Asia Putri 2022.

Oleh karena itu, laga kontra Pakistan menjadi peluang bagi Indonesia mengejar banyak gol untuk menyaingi perolehan gol Taiwan di posisi teratas. Apabila skema kemenangan besar terjadi, dan di laga lainnya Taiwan mengalahkan Kirgistan, maka penentuan siapa negara yang lolos akan ditentukan pada Sabtu (5/7), saat Indonesia dan Taiwan bertemu.

Mengingat pentingnya pertandingan ini, Mochizuki kemungkinan tak akan melakukan rotasi pemain, meski secara kualitas tim jika dilihat dari peringkat dunia FIFA, Garuda Pertiwi yang berada di posisi ke-95, unggul 62 tingkat di atas Pakistan.

Kendati demikian, peringkat dunia FIFA tak bisa selalu menjadi patokan utama kualitas sebuah setiap tim. Di atas kertas, Indonesia diunggulkan, namun bukan berarti Pakistan yang jauh di bawahnya tak bisa memberikan kejutan.

Kirgistan misalnya. Negara peringkat 136 dunia FIFA itu mampu menyulitkan Indonesia pada laga pertama di Indomilk Arena, Minggu lalu. Rapatnya pertahanan mereka dan strategi mengeksplorasi ruang kosong di belakang pertahanan tinggi Indonesia cukup efektif membuat Mochizuki memutar otak.

Laga di Indomilk Arena malam itu terjadi ketat, sebelum akhirnya Indonesia memecah kebuntuan pada menit ke-66 melalui tembakan kaki kanan keras Isa Warps yang memanfaatkan assist Claudia Scheunemann. Gol pemain berdarah Minang itu membuat Indonesia menang tipis 1-0.

Mochizuki menilai laga melawan Pakistan nanti tak bisa dianggap enteng, terlepas dari kekalahan besar yang mereka alami pada laga perdana.

"Kami melihat pertandingan Pakistan melawan Taiwan. Pakistan tidak bermain buruk, mereka tim yang cukup kuat," kata pelatih 61 tahun tersebut.

Ditambah, menurut dia penampilan Indonesia masih jauh dari kata sempurna karena menurutnya masih memiliki sejumlah pekerjaan rumah yang harus dibenahi.

"Menurut saya, kami seharusnya dapat lebih banyak menguasai bola. Namun para pemain beberapa kali melakukan kesalahan kontrol, mengoper sehingga bola sering hilang," tutur Mochizuki.

Jangan terburu-buru

Senada dengan pelatihnya, penyerang Claudia Scheunemann menyoroti kekurangan timnya saat melawan Kirgistan. Menurut striker 16 tahun itu, Indonesia masih sering bermain terburu-buru, sehingga serangan yang dibangun banyak menemui jalan buntu. Ia berharap, para pemain bisa bermain lebih besar dalam membongkar pertahanan lawan.

Selain itu, Claudia juga menyoroti pentingnya kekompakan, terutama karena Indonesia kini diperkuat oleh empat pemain diaspora baru, yaitu Isa Warps, Iris Joska de Rouw, Emily Julia Frederica Nahon, dan Felicia Victoria de Zeeuw.

Menurut Claudia, dengan bermain lebih kompak, maka kemenangan untuk Indonesia akan datang lebih mudah.

"Jangan lihat dari skor aja ya, yang penting kita mainnya sebagai tim, mainnya kompak, mau menang berapa kosong itu nanti urusan besok," kata Claudia.

Berharap jadi Ole Romeny

Sementara itu, sorotan tertuju pada Isa Warps. Pemain yang berposisi sebagai penyerang sayap itu berharap bisa mencetak gol kembali saat menghadapi Pakistan untuk memamerkan selebrasi khusus.

Pada gol pertamanya, Isa melakukan selebrasi dengan menunjuk langit dengan tangan kanannya, yang bermakna memberikan penghormatan untuk neneknya yang sudah meninggal, yang menurutnya ikut "menyaksikan dan membantunya dari surga".

Dan kini, setelah selebrasi dengan menunjuk ke langit sebagai penghormatan untuk mendiang neneknya, kali ini Isa berencana melakukan selebrasi chin-up ala Ole Romeny, penyerang timnas Indonesia yang menjadi idolanya.

"Mungkin lain kali, karena akan berseleberasi seperti ini (chin up) seperti Ole, Karena dia adalah idola saya," kata Isa.

Tak hanya Isa yang dinantikan penampilannya, kontribusi tiga pemain diaspora juga menarik dilihat perkembangannya. Iris, Emily, dan Felicia tampil solid di posisinya masing-masing. Namun, Mochizuki merasa ketiga pemain itu, ditambah Isa, bisa berbuat lebih banyak lagi dari yang mereka tampilkan melawan Kirgistan.

Pada akhirnya, kemenangan besar melawan Pakistan nanti bukan hanya menjaga peluang untuk lolos, tetapi juga "pemanasan" sebelum bertarung dengan negara peringkat 42 dunia Taiwan pada laga terakhir, yang berpotensi sebagai duel hidup mati yang menentukan siapa yang melaju ke Piala Asia Putri 2026.

Oleh Zaro Ezza Syachniar/ANTARA
  

Follow Borneotribun.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Bagikan artikel ini

Tambahkan Komentar Anda
Tombol Komentar

Konten berbayar berikut dibuat dan disajikan Advertiser. Borneotribun.com tidak terkait dalam pembuatan konten ini.