Koperasi Desa Merah Putih potensi kuatkan pengelolaan pariwisata | Borneotribun.com

Selasa, 22 Juli 2025

Koperasi Desa Merah Putih potensi kuatkan pengelolaan pariwisata

Koperasi Desa Merah Putih potensi kuatkan pengelolaan pariwisata
Koperasi Desa Merah Putih potensi kuatkan pengelolaan pariwisata. (ANTARA)
Jakarta - Menteri Pariwisata (Menpar) Widiyanti Putri Wardhana menilai keberadaan Koperasi Desa/Koperasi Kelurahan Merah Putih berpotensi memperkuat dalam pengelolaan pariwisata melalui gerakan koperasi di desa khususnya desa-desa wisata di Indonesia.

“Dengan 6.100 lebih desa wisata yang aktif, kami melihat peluang besar untuk menyatukan gerakan koperasi dengan pengelolaan pariwisata," ujar Menteri Pariwisata Widiyanti Putri, dalam keterangan pers di Jakarta, Selasa.

Kelembagaan 80.000 Koperasi Desa Merah Putih/Koperasi Kelurahan Merah Putih (KDMP/KKMP) diluncurkan oleh Presiden Prabowo di Desa Merah Putih Bentangan, Desa Bentangan, Kabupaten Klaten, pada Senin (21/7).

Menpar Widiyanti dalam menghadiri peluncuran tersebut mengatakan Kementerian Pariwisata siap berkolaborasi penuh dengan seluruh pihak dalam upaya menghadirkan sistem ekonomi yang adil dan berkelanjutan berbasis desa.

Dalam mendukung KDMP/KKMP, Kementerian Pariwisata bersama Kementerian Koperasi sebelumnya telah melakukan penandatanganan Nota Kesepahaman Bersama (MoU) untuk mengembangkan sektor pariwisata, yakni pengelolaan dan peningkatan status Kelompok Sadar Desa Wisata (Pokdarwis) menjadi pengelola Koperasi Merah Putih.

Proyek percontohan atas nota kesepahaman tersebut akan dilakukan di 80 desa wisata di mana tiga desa di antaranya masuk dalam 100 proyek percontohan Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih nasional.

Tiga desa wisata tersebut adalah Desa Wisata Keciput di Kabupaten Belitung-Bangka Belitung, Desa Wisata Jeruju Besar di Kabupaten Kubu Raya-Kalimantan Barat, serta Desa Wisata Taman Martani di Kabupaten Sleman-DIY.

Ke depan, diharapkan pengembangan koperasi ini dapat menjangkau lebih dari 6.000 desa wisata di seluruh Indonesia.

"Kolaborasi ini akan memperkuat kelembagaan di tingkat desa, menghubungkan kelompok sadar wisata dengan koperasi, dan membuka akses pembiayaan serta pasar bagi pelaku wisata lokal dan produk UMKM desa wisata," ujar Menteri Pariwisata Widiyanti.

Keberadaan KDMP/KKMP yang disertai perencanaan matang dan pendekatan kreatif di desa wisata, dapat mendukung tata kelola desa sehingga berdampak pada penguatan ekonomi desa juga pemerataan dan memerdekakan masyarakat dari kemiskinan.

Mulai dari pemberdayaan ekonomi lokal, pengembangan infrastruktur dan fasilitas, pelestarian budaya dan lingkungan, penciptaan lapangan kerja, serta promosi wisata berbasis komunitas.

Keberadaan KDMP/KKMP juga diharapkan dapat mendorong kolaborasi antarpelaku usaha di destinasi sekaligus membuka ruang bagi integrasi ekosistem pariwisata lokal di mana petani, pengrajin, penyedia akomodasi, kuliner, dan pemandu wisata bisa saling mendukung dalam satu sistem ekonomi yang sehat dan adil.

Koperasi Desa Merah Putih/Koperasi Kelurahan Merah Putih merupakan wujud program dari salah satu trisula pengentasan kemiskinan di era pemerintahan Prabowo Subianto yakni kesehatan, pendidikan, dan sosial-ekonomi. Dua perwujudan program lainnya adalah Cek Kesehatan Gratis untuk Anak Sekolah dan Sekolah Rakyat.

Sebelumnya, Presiden Prabowo menegaskan bahwa peluncuran 80.081 koperasi ini bukanlah langkah kecil, melainkan gerakan nasional strategis untuk memotong dominasi ekonomi oleh pihak-pihak besar yang selama ini menghambat kemajuan rakyat.

“Pada hari ini kita meluncurkan kelembagaan 80.000 Koperasi Desa dan Koperasi Kelurahan Merah Putih, tepatnya 80.081 koperasi. Hari ini adalah memang hari yang bersejarah. Kita mulai suatu usaha besar. Koperasi ini adalah usaha besar strategis,” ujar Presiden Prabowo.

Lebih dari sekadar legalitas kelembagaan, Presiden Prabowo juga menyebut bahwa koperasi-koperasi ini akan didukung dengan infrastruktur nyata seperti gudang penyimpanan, cold storage, gerai sembako, apotek, hingga kendaraan logistik. Selain itu, akan terdapat pula fasilitas pinjaman super mikro untuk mempermudah distribusi barang dan perputaran ekonomi desa.

“Kalau kita punya niat yang baik, kehendak yang baik, dorongan yang kuat, motivasi yang kuat, bisa. Yang tidak bisa, jadi bisa 80 ribu,” kata dia.

Oleh : Sri Dewi Larasati/ANTARA

Follow Borneotribun.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

  

Bagikan artikel ini

Tambahkan Komentar Anda
Tombol Komentar

Konten berbayar berikut dibuat dan disajikan Advertiser. Borneotribun.com tidak terkait dalam pembuatan konten ini.