Pemerintah buat sistem MBG terdigitalisasi pastikan program efektif | Borneotribun

Rabu, 16 Juli 2025

Pemerintah buat sistem MBG terdigitalisasi pastikan program efektif

Pemerintah buat sistem MBG terdigitalisasi pastikan program efektif
Pemerintah buat sistem MBG terdigitalisasi pastikan program efektif. (ANTARA)
Jakarta - Pemerintah membuat sistem pemantauan program Makan Bergizi Gratis (MBG) terdigitalisasi untuk memastikan program ini berjalan efektif menekan angka kasus stunting serta menyiapkan gizi guna memastikan bonus demografi berkualitas.

Wakil Menteri Komunikasi dan Digital (Wamenkomdigi) Nezar Patria menyatakan pemanfaatan teknologi digital menjadi cara tepat sasaran untuk mengelola program berskala nasional yang menyasar hingga 82 juta anak pada akhir 2025 itu.

“Saya kira intervensi digital atau digitalisasi dalam proses pelaksanaan makan bergizi gratis ini, ini satu keniscayaan karena kita akan memberi makan kurang lebih 82 juta di akhir 2025 ini,” kata Nezar dalam keterangan resminya yang diterima di Jakarta, Rabu.

Nezar menjelaskan bahwa keberhasilan program MBG tidak bisa dilepaskan dari pengelolaan data secara digital, mulai dari rantai pasok bahan makanan, pengawasan standar gizi, distribusi, hingga pelaporan.

Menurutnya, kesuksesan eksekusi program bergantung pada efisiensi sistem yang dibangun dari hulu ke hilir, ia pun memberikan contoh kasusnya.

“Untuk menyiapkan makanan tepat waktu, itu harus disiapkan dari hulu sampai hilir. Misalnya untuk menjamin supaya pasokan bahan makanan di dapur bisa datang tepat waktu, dan juga bisa memenuhi standar gizi yang ada, itu semua harus berdasarkan data,” kata Nezar.

Dengan sistem digital, seluruh proses, termasuk harga bahan pokok, ketersediaan stok, kualitas makanan, dan waktu pengiriman dapat dipantau secara langsung atau real-time sehingga dapat mengurangi potensi kesalahan, manipulasi, dan pemborosan anggaran.

Ia menyebutkan dengan sistem digital juga nantinya memastikan koordinasi antarpihak yang terlibat menjadi lebih baik dan membuat pelayanan bagi masyarakat bisa lebih optimal.

“Untuk mengoordinasikan ekosistem yang begitu luas dari hulu sampai ke hilir, rantai pasok makanan ke satu set dapur di Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG), itu melibatkan begitu banyak koordinasi. Dan ini hanya bisa dilakukan kalau akses digital tersedia bagi semua orang,” jelasnya.

Lebih lanjut, Nezar menekankan bahwa MBG adalah investasi jangka panjang yang perlu dilakukan untuk meningkatkan kualitas SDM Indonesia dan menjadi salah satu program prioritas yang diperhatikan oleh Presiden Prabowo Subianto.

Ia menyebut banyak negara sukses memanfaatkan program serupa untuk meningkatkan produktivitas dan kecerdasan anak-anak yang akan menjadi tenaga kerja unggul di masa depan.

“MBG ini nanti dampaknya adalah pada kesiapan labor forces kita, tenaga kerja kita, generasi kita dalam membangun satu ekosistem ekonomi yang kita tahu akan diwarnai oleh ekonomi digital juga nantinya,” tegasnya.

Sebagai bagian dari strategi menuju Indonesia Emas 2045, digitalisasi MBG berperan dalam menciptakan keadilan akses dan pengawasan publik.

Dengan konektivitas digital yang kini menjangkau 97 persen wilayah berpenghuni, Nezar menyatakan bahwa semua wilayah punya kesempatan yang sama untuk memperoleh manfaat dari program ini.

“Kalau ada komplain masyarakat tentang kualitas makanan yang buruk sampai di sekolah anak-anak, itu langsung mendapat perhatian. Sistem monitoringnya juga dibangun,” lanjutnya.

Dengan sistem yang saling terintegrasi dan terbuka, MBG bisa menjadi model layanan publik berbasis data yang akuntabel dan berdampak nyata.

Pewarta : Livia Kristianti/ANTARA
  

Follow Borneotribun.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Bagikan artikel ini

Tambahkan Komentar Anda
Tombol Komentar

Konten berbayar berikut dibuat dan disajikan Advertiser. Borneotribun.com tidak terkait dalam pembuatan konten ini.