Jakarta - Menteri Kebudayaan Fadli Zon menegaskan keseriusan pemerintah Indonesia dalam menindaklanjuti kerja sama yang telah ditandatangani antara Indonesia dan Prancis.
Kementerian Kebudayaan RI bersama mitra Prancis seperti CNC (Centre national du cinéma et de l'image animée) dan La Fémis (École Nationale Supérieure des Métiers de l'Image et du Son) menjajaki berbagai inisiatif strategis dalam rangka memperkuat jaringan produksi, transfer teknologi, dan pengembangan kapasitas di bidang film, serta melakukan pertemuan dengan Menteri Kebudayaan Prancis Madame Rachida Dati pada kunjungan kenegaraan di Prancis.
“Pertemuan ini merupakan diskusi lanjutan yang dimulai dari Festival Film Cannes bulan Mei lalu, yang diikuti dengan kunjungan Presiden Macron ke Indonesia serta diskusi-diskusi intensif dengan perwakilan negara Prancis di Indonesia,” kata Fadli dalam keterangannya di Jakarta, Rabu.
Sementara itu, Angga Sasongko mewakili produser mengemukakan bahwa salah satu inspirasi utama dalam model kerja sama CNC dan Korea Selatan melalui Korean Film Academy (KAFA) yang berhasil menginisiasi beasiswa dan pertukaran pelajar.
Selain lewat pendidikan formal, lanjut dia, kerja sama dengan Prancis bisa dirancang untuk membuka peluang jalur nonformal seperti Manajemen Talenta Nasional dan bekerja sama dengan festival film seperti Jogja-Netpac Asian Film Festival (JAFF), Jakarta Film Week (JFW), Minikino serta festival film Indonesia lainnya.
“Bentuk kerja sama yang potensial dijajaki antara lain residensi tahunan untuk penulis, sutradara, dan produser; dan program pertukaran mahasiswa dan dosen audiovisual yang diperkuat dengan MoU. Untuk ko-produksi, kita perlu mengeksplorasi struktur dan model kerja sama yang telah dilakukan oleh CNC dengan negara lain seperti Korea, untuk diadopsi sesuai kebutuhan industri perfilman di Indonesia," ungkap produser film Jumbo itu.
Upaya ini juga akan diperkuat dengan program Ina-France Lab yang telah dimulai pada Jaff Market 2024.
Program laboratorium kreatif ini diharapkan menjadi agenda tahunan strategis dalam mempertemukan talenta film Indonesia dan Prancis.
Sebagai bagian dari kerja sama ini, direncanakan pula program retrospektif perfilman Indonesia di La Cinémathèque Française, Paris, yang akan menghadirkan film-film pilihan hasil kurasi bersama asosiasi produser film Indonesia.
Dengan perumusan kerja sama yang matang dan strategis, Indonesia menargetkan untuk memperkuat kehadiran film-film nasional di berbagai pasar dan platform internasional seperti Busan International Film Festival, Filmart, Festival Cannes, dan Clermont-Ferrand Short Film Festival.
Melalui langkah konkret ini, Indonesia dan Prancis bersama-sama membangun jembatan budaya yang berkelanjutan, memperluas ruang kreatif, dan memperkuat ekosistem film global yang inklusif dan kolaboratif.
Pewarta : Sinta Ambarwati/ANTARA