Berita Borneotribun.com: Viral Hari ini
Tampilkan postingan dengan label Viral. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Viral. Tampilkan semua postingan

Rabu, 30 Juli 2025

Link Full Durasi Andini Permata Viral di X hingga Telegram: Polisi Akhirnya Turun Tangan, Apa yang Sebenarnya Terjadi?

Link Full Durasi Andini Permata Viral di X hingga Telegram: Polisi Akhirnya Turun Tangan, Apa yang Sebenarnya Terjadi?
Link Full Durasi Andini Permata Viral di X hingga Telegram: Polisi Akhirnya Turun Tangan, Apa yang Sebenarnya Terjadi?

JAKARTA - Nama Andini Permata mendadak ramai diperbincangkan publik. Sosok yang sebelumnya tidak dikenal ini tiba-tiba muncul dalam berbagai obrolan warganet di media sosial. Pasalnya, sebuah video berdurasi 2 menit 31 detik yang diduga menampilkan adegan tak senonoh antara seorang wanita dewasa dan anak laki-laki, telah tersebar luas. Video itu bahkan dikaitkan langsung dengan nama “Andini Permata.”

Tak hanya berhenti di situ, warganet kini justru berburu versi full durasi dari video tersebut. Beberapa dari mereka mengaku menemukannya lewat link di X (dulu Twitter), Telegram, hingga TikTok. Tapi, benarkah video tersebut benar-benar asli? Dan siapa sebenarnya sosok Andini Permata?

Kini, setelah peredaran video tersebut makin meresahkan, pihak kepolisian pun turun tangan. Lalu, bagaimana perkembangan terbaru kasus ini? Mari kita ulas secara lengkap.

Siapa Andini Permata, dan Mengapa Namanya Tiba-tiba Viral?

Pertanyaan ini sebenarnya juga masih jadi teka-teki besar hingga sekarang. Nama Andini Permata mencuat karena disebut-sebut sebagai sosok dalam video viral tersebut. Namun, setelah ditelusuri lebih dalam, tidak ada satu pun akun media sosial yang terverifikasi atau informasi resmi yang menyebutkan bahwa Andini Permata adalah tokoh nyata.

Sejumlah pengamat siber justru menyebut bahwa nama tersebut kemungkinan hanya karakter fiktif yang sengaja dimunculkan untuk menimbulkan kehebohan. Tujuannya? Bisa jadi untuk mendulang klik, sensasi, atau bahkan jadi modus penipuan digital lewat tautan-tautan jebakan.

Video 2 Menit 31 Detik yang Bikin Geger

Semua berawal dari beredarnya video pendek berdurasi 2 menit 31 detik, yang awalnya tersebar di grup Telegram. Dalam video tersebut, terlihat sosok perempuan dewasa bersama seorang anak laki-laki dalam situasi yang tidak pantas. Video ini lalu meluas ke berbagai platform lain seperti X dan TikTok.

Warganet yang penasaran kemudian mulai memburu versi lengkap video tersebut. Tak sedikit yang mencoba mencarinya lewat mesin pencari, hingga bergabung dalam grup-grup Telegram yang menawarkan “link full durasi.” Inilah awal mula masalah makin besar.

Link Palsu Bermunculan, Banyak Mengandung Malware

Sayangnya, banyak dari link yang beredar justru berisi konten palsu, scam, atau bahkan malware. Tautan yang mengklaim berisi “video full durasi” ternyata hanya jebakan digital. Ada yang meminta pengunjung mengisi data pribadi, mengunduh aplikasi mencurigakan, bahkan ada yang menyisipkan virus berbahaya.

Seorang pakar keamanan siber menegaskan bahwa kondisi ini sangat berbahaya:

“Klik tautan semacam ini sangat berisiko. Banyak yang merupakan jebakan digital yang membahayakan keamanan perangkat dan data pribadi.”

Dari sinilah muncul kekhawatiran baru: fenomena ini tidak hanya merusak moral, tetapi juga membahayakan dari sisi keamanan digital masyarakat.

Polisi Resmi Turun Tangan

Setelah mendapat banyak laporan dan desakan dari publik, pihak kepolisian akhirnya turun tangan. Polri melalui Unit Cyber Crime dan Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) menyatakan telah membuka penyelidikan terhadap kasus ini.

Dalam pernyataan resminya, polisi menyebut bahwa fokus utama mereka saat ini adalah:

  • Melacak penyebar pertama video

  • Mengidentifikasi pelaku yang terlibat dalam pembuatan video

  • Melindungi anak yang menjadi korban dalam video tersebut

Langkah ini disambut positif oleh berbagai pihak, mengingat video yang beredar sudah jelas mengandung unsur eksploitasi terhadap anak dan termasuk dalam kategori pelanggaran hukum berat.

Pelanggaran Berat dan Ancaman Hukuman

Perlu diketahui, menyebarkan atau menyimpan konten eksploitasi anak bukanlah pelanggaran ringan. Di Indonesia, tindakan ini diatur dalam beberapa undang-undang dan memiliki sanksi sangat tegas.

Berdasarkan Pasal 27 ayat (1) UU ITE:

“Setiap orang dilarang mendistribusikan, mentransmisikan, dan/atau membuat dapat diaksesnya Informasi Elektronik dan/atau Dokumen Elektronik yang memiliki muatan yang melanggar kesusilaan.”

Ancaman hukuman:

  • Penjara maksimal 6 tahun

  • Denda maksimal Rp1 miliar

Berdasarkan UU Perlindungan Anak:

Jika terbukti bahwa video tersebut benar-benar melibatkan anak di bawah umur, pelaku bisa dijerat hukuman jauh lebih berat. Bahkan bisa terkena hukuman penjara seumur hidup.

Berdasarkan UU PDP (Perlindungan Data Pribadi):

Jika dalam proses penyebaran video tersebut terjadi pencurian atau penyalahgunaan data pribadi pengguna (misalnya dari link jebakan), pelaku bisa dikenakan:

  • Penjara hingga 5 tahun

  • Denda hingga Rp5 miliar

KPAI Ikut Bersuara: Jangan Sebar, Laporkan!

Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) juga ikut bersuara terkait kasus ini. Dalam keterangannya, KPAI meminta masyarakat untuk tidak menyebarkan ulang video tersebut dalam bentuk apa pun. Jika menemukan tautan mencurigakan, masyarakat diminta untuk segera melaporkannya kepada:

  • Pihak Kepolisian

  • KPAI langsung

  • Situs aduan konten milik Kominfo

Pernyataan resmi KPAI berbunyi:

“Kami mendesak masyarakat untuk segera melaporkan jika menemukan konten serupa kepada pihak berwajib. Sebarkan informasi yang benar, jangan ikut menyebarkan konten yang merusak ini.”

Masyarakat Perlu Edukasi, Bukan Ikut Menyebarkan

Ironisnya, banyak masyarakat justru ikut aktif menyebarkan dan mencari video tersebut. Ini sangat disayangkan, karena selain melanggar hukum, tindakan tersebut memperbesar peluang trauma berkepanjangan terhadap anak yang menjadi korban dalam video.

Pengamat media sosial menyebut bahwa kasus ini mencerminkan kurangnya literasi digital masyarakat. Banyak orang tergiur dengan konten “panas” dan lupa bahwa mereka sedang melanggar hukum dan berpotensi terjebak kejahatan digital.

Berikut beberapa langkah sederhana yang bisa dilakukan oleh siapa pun agar tidak terjebak dalam kasus serupa:

  • Jangan klik link sembarangan, apalagi dari akun tidak dikenal.
  • Laporkan konten mencurigakan ke pihak berwenang.
  • Edukasi keluarga dan teman, terutama remaja, tentang bahaya konten eksploitasi anak.
  • Jangan pernah menyimpan, apalagi menyebarkan konten bermuatan pornografi anak, karena itu termasuk tindakan pidana.

Kasus “Andini Permata” ini seharusnya jadi pelajaran besar bagi kita semua. Dunia digital memang memberikan akses informasi tak terbatas, tapi kita juga harus bijak menggunakannya. Apalagi jika menyangkut anak dan pelanggaran hukum.

Sampai hari ini, belum ada bukti kuat siapa Andini Permata sebenarnya. Bisa jadi hanya nama fiktif. Tapi satu hal yang pasti: memburu konten ilegal dan membagikannya hanya akan menambah masalah, bukan menyelesaikan.

Lebih baik kita jadi bagian dari solusi dengan melaporkan, mencegah, dan menyebarkan edukasi kepada orang lain.

Kamis, 24 Juli 2025

Fenomena Aura Farming yang Lagi Viral Anak Kecil Ini Bernama Rayyan Bikin Dunia Takjub Sama Budaya Indonesia

Fenomena Aura Farming yang Lagi Viral Anak Kecil Ini Bernama Rayyan Bikin Dunia Takjub Sama Budaya Indonesia
Fenomena Aura Farming yang Lagi Viral Anak Kecil Ini Bernama Rayyan Bikin Dunia Takjub Sama Budaya Indonesia.

JAKARTA - Lagi-lagi Indonesia bikin dunia terpesona! Baru-baru ini, media sosial diramaikan dengan istilah unik: aura farming

Istilah ini muncul gara-gara video viral seorang bocah laki-laki asal Indonesia yang menari dengan anggun dan penuh wibawa di atas perahu tradisional. 

Siapa sangka, aksi sederhana ini langsung mencuri perhatian dunia!

Apa Itu Aura Farming?

Secara harfiah, aura farming bisa diartikan sebagai usaha membangun atau memancarkan aura positif secara alami. 

Tapi dalam konteks viral ini, netizen global menggunakan istilah itu buat menggambarkan ketenangan dan karisma luar biasa dari seorang anak bernama Rayyan Arkan Dikha.

Dalam video yang viral itu, Rayyan tampil mengenakan pakaian adat lengkap dan bergerak pelan-pelan di atas perahu hias. 

Gaya tubuhnya rileks banget, tapi auranya "nendang". Komennya netizen? Mulai dari “This boy has better charisma than 90% of actors” sampai “I want to learn his ways.”

Viral Sampai Internasional

Fenomena ini bahkan sampai diulas media besar luar negeri seperti Times of India dan forum-forum luar seperti Reddit dan X (Twitter). 

Banyak yang penasaran: siapa anak ini? Kok bisa tenang banget? Jawabannya ada pada kekayaan budaya kita sendiri.

Video ini memperlihatkan bahwa budaya lokal Indonesia bisa memberikan efek mendalam—bukan cuma buat kita, tapi juga buat dunia. 

Gerakan pelan khas tarian tradisional, baju adat, dan latar perahu yang eksotis membuat suasana video ini terasa magis.

Budaya Tradisional yang Ikut Bersinar

Yang bikin bangga, aura farming ini justru memperkenalkan kesenian dan tradisi Indonesia ke mata dunia. 

Rayyan tidak hanya menunjukkan kepercayaan diri, tapi juga mengangkat nilai-nilai budaya seperti:

  • Tarian tradisional: Gerakan pelan tapi penuh makna dari tarian daerah

  • Pakaian adat: Kesan anggun dan elegan yang langsung mencolok mata

  • Perahu hias: Elemen budaya maritim yang kental dari kehidupan masyarakat Indonesia

Jadi bukan cuma viral karena lucu atau absurd, tapi juga karena kontennya indah, mendalam, dan autentik.

Kenapa Bisa Viral?

Ada beberapa alasan kenapa video ini meledak:

  • Timing pas: Di tengah tren konten cepat dan ramai, muncul video yang kalem dan memikat

  • Vibes positif: Wajah tenang dan percaya diri Rayyan bikin penonton merasa damai

  • Cultural appreciation: Dunia makin tertarik sama budaya lokal yang otentik dan belum terekspos luas

Apa yang Bisa Kita Ambil dari Fenomena Ini?

  1. Budaya lokal punya daya saing global
    Konten sederhana tapi otentik bisa jauh lebih powerful dibanding konten viral buatan-buatan.

  2. Jangan remehkan karisma anak-anak desa
    Rayyan menunjukkan bahwa anak-anak pun bisa tampil penuh percaya diri saat diberi panggung yang tepat.

  3. Kita perlu lebih bangga dan promosikan budaya sendiri
    Lewat medsos, generasi muda bisa jadi jembatan promosi budaya ke dunia.

Siap Farming Aura Positif Lewat Budaya?

Fenomena aura farming dari Rayyan ini bisa jadi inspirasi buat kita semua. Nggak perlu pamer kekayaan atau editan mewah, cukup jadi diri sendiri dengan kepercayaan diri dan bangga pada akar budaya kita.

Jadi, yuk! Mulai tunjukin pesona Indonesia yang damai, anggun, dan bikin kagum lewat caramu sendiri. Siapa tahu, giliran kamu yang viral berikutnya karena auramu bikin adem!

Abis Viral Link Andini Permata Reda, Sekarang Giliran Tren Mama Muda yang Bikin TikTok Heboh, Cuma Buat Hiburan Doang?

Abis Viral Link Andini Permata Reda, Sekarang Giliran Tren Mama Muda yang Bikin TikTok Heboh, Cuma Buat Hiburan Doang?
Abis Viral Link Andini Permata Reda, Sekarang Giliran Tren Mama Muda yang Bikin TikTok Heboh, Cuma Buat Hiburan Doang?

JAKARTA - Belum kelar netizen bahas soal link Andini Permata yang sempet rame banget di TikTok, sekarang muncul lagi tren baru yang nggak kalah heboh. 

Namanya "Mama Muda", dan lo pasti udah sering liat seliweran di FYP.

Tren ini tiba-tiba jadi viral banget dan langsung jadi salah satu kata kunci paling sering diketik di kolom pencarian TikTok. 

Tapi sebenernya, apa sih tren Mama Muda itu? Siapa yang mulai? Dan kenapa bisa hebohnya segini?

Jadi, Apa Sih Tren Mama Muda Itu?

Singkatnya, trending “Mama Muda” ini isinya video lucu-lucu yang nunjukin ibu-ibu muda dengan tampilan kece dan gaya yang nyentrik, tapi tetep relate sama kehidupan sehari-hari.

Biasanya sih, videonya tuh soal kehidupan rumah tangga ala-ala, kayak nyapu sambil dandan cetar, masak tapi masih sempet joget TikTok, atau skenario lucu kayak anak sekolah yang salah manggil mama orang jadi kakaknya. Kocak sih, tapi juga bikin gemes.

Siapa yang Bikin Tren Ini Meledak?

Salah satu akun yang nge-boost tren ini adalah @_hellonisaa21, yang katanya sih namanya Nisa dan usianya 21 tahun. Video dia tuh sempet viral parah. 

Dalam video itu, ada anak sekolah dateng ke rumah temennya, terus nyapa perempuan muda yang dikira kakaknya.

“Hai kak, Nisanya ada?” tanya dia polos.

Eh ternyata… temennya jawab gini dong:

"Dia? Dia mah mama gue."

Waduh! Kaget dong! Terus si mama muda ini muncul dengan daster, sapu di tangan, serbet di pundak, dan make up ala filter TikTok yang on point banget. Langsung viral deh!

Kenapa Bisa Viral Banget?

TikTok emang jagonya bikin tren kayak gini cepat meledak. Algoritmanya tuh suka banget sama konten yang lucu, relatable, dan gampang di-duet-in atau ditiru

Nah tren "Mama Muda" ini punya semua itu!

Apalagi banyak juga kreator lain yang ikutan, kayak Aesh sama Chez, yang punya style unik masing-masing. 

Alhasil, tren ini makin rame, makin rame, dan makin banyak yang penasaran.

Cuma Buat Ketawa-Ketiwi, atau Ada Maknanya?

Nah ini yang menarik. Meski kelihatannya cuma buat seru-seruan, ada juga netizen yang mulai bahas soal stereotip perempuan

Katanya, tren ini bisa jadi malah memperkuat pandangan tertentu soal mama muda.

Tapi banyak juga yang ngebela, bilang kalau ini cuma hiburan doang. Ibaratnya, TikTok ya tempat buat having fun, bukan tempat mikir berat

Selama nggak nyakitin siapa-siapa dan masih dalam batas wajar, ya kenapa nggak?

Netizen Komentarnya Gimana?

Komentarnya rame banget sih. Ada yang ngakak, ada yang shock, ada juga yang ikut-ikutan bikin konten sejenis.

“Gue kira kakaknya dong, eh mamanya? Edan!”
“Mama muda jaman now emang beda ya bos~”
“Fix, mamanya lebih hits dari anaknya.”

Pokoknya FYP lo belum lengkap kalau belum liat konten ‘Mama Muda’ ini.

Jadi, Tren Ini Bakal Bertahan Lama?

Well, selama masih banyak yang relate dan kreator terus ngembangin idenya, tren ini masih bakal bertahan. Bisa jadi besok-besok malah muncul “Papa Ganteng” atau “Bibi Hits”, siapa tau kan?

Senin, 21 Juli 2025

Viral di Media Sosial, Mina TWICE Dituding Malas Menari: Wajar Lelah atau Kehilangan Semangat?

Viral di Media Sosial, Mina TWICE Dituding Malas Menari: Wajar Lelah atau Kehilangan Semangat?.

JAKARTA - Konser TWICE yang digelar di Seoul akhir pekan lalu tiba-tiba jadi bahan perbincangan panas di media sosial. Bukan karena megahnya panggung atau daftar lagu yang seru, melainkan karena salah satu member-nya, Mina, jadi sasaran kritik tajam dari netizen.

TWICE baru saja memulai tur dunia keenam bertajuk "THIS IS FOR", yang juga merupakan nama dari album terbaru mereka. Seperti biasa, mereka menampilkan lagu-lagu andalan seperti "Feel Special" hingga "Dance The Night Away", lengkap dengan koreografi yang dikenal energik dan kompak. Tapi sayangnya, penampilan Mina dalam salah satu klip yang direkam oleh penggemar membuat banyak orang kecewa.

Video Viral: Mina Dinilai Tampil Kurang Semangat

Dalam video tersebut, Mina terlihat ikut menari bersama member lain saat membawakan lagu Feel Special. Tapi banyak penggemar, khususnya dari luar negeri, merasa kalau gerakan tarian Mina tampak lambat, kurang energik, bahkan terlihat seperti tidak punya semangat panggung sama sekali. Komentar pedas pun bermunculan.

Tak hanya satu, video lainnya yang menampilkan Mina saat lagu Dance The Night Away juga ikut viral, membuat namanya makin ramai dibicarakan.

Komentar Pedas Netizen: Malas atau Kelelahan?

Banyak netizen yang tidak segan-segan melontarkan kritik pedas. Seorang pengguna dengan nama akun @eliria_bp menulis:

  • "Aku sudah lelah setelah konser pertama."

  • "Dia pemalas!"

  • "Kelihatannya dia benci sama grupnya sendiri."

  • "Penggemarnya kasihan banget harus nonton penampilan yang setengah-setengah."

Sementara itu, akun @opiumpinks mengatakan:

"Nggak masuk akal grup yang udah debut 10 tahun lalu masih tampil seadanya kayak gini. Bukan cuma satu anggota, tapi nyaris semuanya."

Dan dari @amorsmontage:

"Untung jumlah member TWICE banyak. Coba cuma berempat kayak BLACKPINK, pasti kelihatan banget kalau mereka tampil lesu tanpa ekspresi."

Netizen Terpecah: Haruskah Idola Selalu Sempurna?

Kontroversi Mina ini muncul tidak lama setelah Jennie BLACKPINK juga dihujat karena tidak menari penuh saat konser di Los Angeles—meski alasannya karena sedang membetulkan tas mikrofonnya. Situasi ini memunculkan diskusi yang lebih luas: Apakah para idola K-Pop terlalu dipaksa tampil sempurna setiap saat?

Ada juga penggemar yang membela Mina dan idola lainnya, menyebutkan bahwa jadwal tur yang padat, latihan berjam-jam, dan tekanan untuk selalu terlihat sempurna bisa sangat menguras tenaga dan mental.

TWICE dikenal sebagai salah satu girl group yang konsisten tampil maksimal sejak debut mereka. Tapi tak bisa dipungkiri, semua orang—termasuk idola—punya hari buruk, bisa kelelahan, atau mungkin sedang tidak dalam kondisi terbaik.

Daripada hanya menghujat, mungkin kita juga perlu melihat sisi lain dari kehidupan para idola: manusia biasa yang bekerja di bawah sorotan dan ekspektasi tanpa henti.

Sabtu, 19 Juli 2025

Cari Link Video Viral yang Lagi Ramai di Yandex Browser Indonesia, Cek Fakta dan Bahaya di Baliknya

Cari Link Video Viral yang Lagi Ramai di Yandex Browser Indonesia Cek Fakta dan Bahaya di Baliknya
Cari Link Video Viral yang Lagi Ramai di Yandex Browser Indonesia Cek Fakta dan Bahaya di Baliknya. (Gambar ilustrasi)

JAKARTA - Lagi heboh banget nih dunia maya dibikin geger sama video-video viral yang nyebar lewat Yandex Browser, khususnya di Indonesia. 

Banyak yang penasaran dan sampai nyari link video seperti “sister Hong viral”, “video bidan”, sampai “video viral TikTok” yang katanya bisa ditemukan lewat Yandex RU. 

Tapi, yuk kita bahas lebih bijak soal fenomena ini dan apa aja risiko yang bisa kamu hadapi kalau ikutan latah cari-cari konten viral tanpa filter.

Pertama-tama, Yandex RU alias Yandex Rusia ini adalah mesin pencari mirip Google, tapi versi Rusia. 

Bedanya, Yandex sering banget muncul di radar karena katanya lebih “bebas” dalam menampilkan hasil pencarian, termasuk konten-konten dewasa atau yang nggak layak tonton. 

Banyak netizen Indonesia yang mulai tahu soal ini dari konten TikTok atau grup-grup online yang kasih tahu kalau video-video yang nggak bisa dibuka di Google bisa dibuka lewat Yandex.

Nah, dari sinilah muncul yang namanya “kumpulan video viral Yandex”. Ada yang nyari “sister Hong viral”, ada juga yang penasaran sama “video bidan” yang katanya bikin heboh. 

Tapi, pertanyaannya: aman nggak sih? Dan apa yang sebenarnya kamu cari?

Kebanyakan video yang beredar itu nggak jelas asal-usulnya. Bahkan bisa jadi palsu atau hasil editan yang disengaja buat nyebar sensasi. 

Bukan cuma itu, link-link yang beredar kadang nyempilin malware atau virus yang bisa merusak perangkat kamu. 

Bayangin aja kalau HP kamu tiba-tiba error atau data pribadi kamu dicuri gara-gara klik link sembarangan. Ngeri, kan?

Di sisi lain, ada juga yang tergoda buat cari karena “penasaran” atau ikut-ikutan tren. 

Tapi inget ya, kita harus bisa bedain mana konten yang bermanfaat, dan mana yang cuma bikin kita tambah overthinking. 

Konten viral belum tentu sehat buat mental, belum tentu mendidik juga. 

Banyak banget kasus di mana video viral malah bikin orang yang ada di dalam video jadi korban cyberbullying, bahkan bisa berdampak hukum.

Buat kamu yang suka ngulik internet, mending pilih konten yang jelas-jelas kasih manfaat. 

Mau itu video hiburan, edukasi, atau motivasi, semuanya masih banyak kok di platform resmi kayak YouTube, Instagram, atau TikTok yang jelas punya sistem pelaporan dan moderasi. 

Kalau masih penasaran sama topik tertentu, kamu bisa cari dari sumber berita kredibel, jangan asal dari link yang dibagikan di grup WA atau Telegram.

Yuk, kita jadi pengguna internet yang cerdas. Jangan karena viral, kita rela klik sembarang link dan akhirnya malah rugi sendiri. 

Ingat, yang viral belum tentu bermanfaat. Mending pikir dua kali sebelum nge-klik, karena kadang rasa penasaran justru bisa jadi bumerang.

Jadi, daripada ngejar video yang belum tentu benar dan berisiko, lebih baik isi waktu dengan hal-hal positif yang bisa bikin kamu berkembang dan tetap aman di dunia digital.

Polisi Dihujat Gegara Sebut SIM Jakarta, Netizen Geram dan Bingung Aturan Makin Gak Masuk Akal

Polisi Dihujat Gegara Sebut SIM Jakarta Netizen Geram dan Bingung Aturan Makin Gak Masuk Akal
Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya, Kombes Komarudin.

JAKARTA - Lagi-lagi dunia maya dihebohkan sama video polisi yang bikin netizen geleng-geleng kepala. 

Kali ini gara-gara ada polisi lalu lintas yang nyeletuk soal "SIM Jakarta" waktu ngeberhentiin mobil di jalan tol. 

Video itu langsung viral dan bikin banyak orang bingung emang sejak kapan ada SIM yang cuma berlaku di Jakarta?

Klarifikasinya datang dari Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya, Kombes Komarudin. Katanya, kejadian itu sebenarnya terjadi Sabtu tanggal 12 Juli. 

Waktu itu, pengemudi diminta nunjukin surat-surat kendaraan. 

Nah, SIM yang ditunjukin ternyata bukan keluaran Polri. Karena itu, SIM-nya dikembalikan dan petugas nanya soal "SIM Jakarta".

Padahal, Komarudin bilang maksud petugas itu sebenernya minta SIM A bukan SIM Jakarta yang nggak ada dalam aturan mana pun. 

Jadi intinya cuma salah ngomong, tapi karena kejadiannya terekam kamera dan langsung naik ke medsos, ya udah viral deh.

Yang bikin tambah rame, SIM yang ditunjukin pengemudi bentuknya mirip sama SIM biasa, tapi warnanya beda. 

Kata Komarudin, warnanya agak kebiruan. Diduga itu adalah SIM yang dikeluarin sama POM TNI buat kendaraan dinas militer. 

Jadi ya jelas aja nggak bisa dianggap sama kayak SIM biasa dari Polri.

Video ini awalnya diunggah sama akun Instagram @_thinksmart.id. 

Dalam narasinya, mereka bilang pengemudi diberhentiin bukan karena ngebut, bukan juga karena lampu mati atau spion copot, tapi karena SIM-nya katanya bukan "terbitan Jakarta".

Akun itu juga nyindir keras, katanya sekarang kalau mau nyetir di Jakarta harus punya SIM dan KTP yang cocok sama plat mobil. 

Netizen langsung rame, banyak yang bilang aturan makin absurd dan bikin rakyat kecil makin susah.

Gara-gara video ini, publik jadi makin aware pentingnya polisi di lapangan bisa komunikasi dengan jelas dan nggak bikin masyarakat tambah bingung. 

Salah ngomong dikit aja bisa disalahpahami dan ngerusak kepercayaan orang ke institusi hukum.

Fakta penting yang harus lo tau: di Indonesia itu nggak ada yang namanya SIM Jakarta. Semua SIM yang sah dikeluarin Polri dan berlaku nasional. 

Mau lo bikin SIM di Bandung, Medan, Surabaya, atau di mana pun, tetep bisa dipakai di seluruh wilayah Indonesia, termasuk Jakarta.

Jadi, kalau SIM lo resmi dari Polri, sah secara hukum, dan lo nggak melanggar lalu lintas, ya nggak ada alasan polisi buat nyetop lo cuma karena domisili SIM beda sama plat kendaraan.

Heboh! Pelukan di Konser Coldplay Bikin Bos Teknologi 'Dicutikan', Netizen Heboh, Perusahaan Panik

Heboh! Pelukan di Konser Coldplay Bikin Bos Teknologi 'Dicutikan', Netizen Heboh, Perusahaan Panik
Heboh! Pelukan di Konser Coldplay Bikin Bos Teknologi 'Dicutikan', Netizen Heboh, Perusahaan Panik. Foto:Andy Byron, CEO Astronomer, dan Kristin Cabot, Chief People Officer.

JAKARTA - Jagat media sosial kembali dihebohkan oleh video yang viral dari konser Coldplay, tapi bukan soal penampilan memukau sang vokalis Chris Martin melainkan karena dua petinggi perusahaan teknologi Astronomer yang kedapatan berpelukan mesra di tengah lautan penonton.

Adalah Andy Byron, CEO Astronomer, dan Kristin Cabot, Chief People Officer, yang jadi sorotan. 

Momen keduanya berpelukan hangat terekam kamera besar alias jumbotron di Gillette Stadium, Massachusetts, saat konser berlangsung pada Rabu, 16 Juli 2025. 

Ketika wajah mereka muncul di layar raksasa, keduanya terlihat panik dan langsung melepas pelukan. 

Penonton bersorak, sebagian tertawa, dan Chris Martin pun sempat menggoda dari atas panggung, "Entah mereka ini pasangan selingkuh, atau cuma malu banget."

Tapi momen lucu itu berubah jadi serius. Setelah video tersebut menyebar luas di media sosial, perusahaan tempat mereka bekerja langsung ambil tindakan. 

Dalam pernyataan resmi yang dirilis Jumat (18 Juli) waktu AS, Astronomer menyampaikan bahwa mereka sedang melakukan investigasi internal atas insiden tersebut. 

Andy dan Kristin untuk sementara diberhentikan dari jabatannya, alias 'cuti paksa'.

Menurut laporan dari Axios dan Rolling Stone, pengumuman publik dari perusahaan sempat tertunda karena ada proses negosiasi pesangon dan pengunduran diri yang belum tuntas. 

Ya, drama khas dunia korporat.

Dalam pernyataannya, Astronomer menegaskan bahwa para pemimpinnya harus bisa menjadi contoh dalam hal perilaku dan tanggung jawab. 

Pihak perusahaan juga membantah beberapa isu yang beredar. Salah satunya adalah dugaan bahwa ada staf lain yang turut hadir di video viral tersebut. 

Sosok perempuan ketiga yang tersenyum dalam rekaman sempat dikira sebagai Alyssa Stoddard, Direktur Senior HR Astronomer. 

Namun perusahaan segera mengklarifikasi bahwa Alyssa tidak hadir dalam konser itu dan tidak ada karyawan lain dari Astronomer yang terlibat dalam video tersebut.

Tak hanya itu, muncul pula unggahan parodi di platform X (dulu Twitter) yang mengatasnamakan Andy Byron. 

Dalam unggahan tersebut, disebutkan bahwa Andy telah membuat pernyataan resmi, namun Astronomer membantahnya mentah-mentah. 

"Itu bukan pernyataan resmi, dan CEO kami belum mengeluarkan komentar apa pun," tegas pihak perusahaan.

Kini, posisi CEO Astronomer sementara diisi oleh Pete DeJoy, salah satu pendiri sekaligus Chief Product Officer perusahaan. 

Pete ditunjuk untuk menahkodai perusahaan di tengah badai perhatian publik yang datang bukan dari prestasi teknologi, melainkan dari layar jumbotron yang menangkap momen yang terlalu intim untuk ditonton jutaan orang.

Jumat, 18 Juli 2025

Aktor Jepang Kei Tanaka Bikin Geger! Menang Turnamen Poker Dunia dan Bawa Pulang Rp1,8 Miliar

Aktor Jepang Kei Tanaka Bikin Geger! Menang Turnamen Poker Dunia dan Bawa Pulang Rp1,8 Miliar
Aktor Jepang Kei Tanaka Bikin Geger! Menang Turnamen Poker Dunia dan Bawa Pulang Rp1,8 Miliar.

JAKARTA - Kabar mengejutkan datang dari dunia hiburan Jepang! Kei Tanaka, aktor terkenal yang dikenal lewat serial hits Ossan’s Love, sukses mencuri perhatian dunia saat tampil di ajang bergengsi World Series of Poker (WSOP) yang digelar di Las Vegas, Amerika Serikat.

Tanpa banyak gembar-gembor, Tanaka mengikuti turnamen tersebut dengan nama internasional "Kei Tanaka". 

Ia tampil low profile dengan mengenakan topi dan masker selama pertandingan berlangsung, mungkin agar tidak terlalu mencolok. 

Siapa sangka, dari ribuan peserta yang ikut serta lebih dari 1.900 orangTanaka berhasil menyabet posisi ketiga!

Keberhasilan ini membawanya meraih hadiah fantastis senilai USD 115.295 atau sekitar Rp1,8 miliar! Padahal, biaya pendaftaran turnamen ini hanya sekitar USD 1.000 (sekitar Rp16 juta), jadi bisa dibilang Tanaka berhasil “all-in” secara cerdas.

Bukan rahasia lagi kalau Kei Tanaka memang punya ketertarikan terhadap dunia taruhan. 

Beberapa media di Jepang pernah melaporkan bahwa ia cukup menikmati berbagai bentuk hiburan seperti pacuan kuda, balapan perahu, bahkan permainan pachinko dan mahjong.

Namun, kemenangan ini datang di tengah sorotan media terkait rumor kehidupan pribadinya. 

Tanaka sempat dikabarkan terlibat hubungan terlarang dengan aktris muda Nagano Mei, lawan mainnya dalam serial Cells at Work

Meski kabar tersebut dibantah oleh kedua belah pihak, reputasi Tanaka sempat goyah.

Meski begitu, pencapaiannya di turnamen poker ini tetap patut diapresiasi. 

Ia tidak hanya menunjukkan sisi baru dari dirinya yang jarang diketahui publik, tetapi juga membuktikan bahwa ia memiliki keahlian yang tidak main-main di meja poker. 

Banyak netizen memuji keberaniannya ikut serta di ajang internasional, apalagi mampu menembus tiga besar dari ribuan peserta.

Bisa jadi, ini adalah langkah awal bagi Tanaka untuk memperluas sayap di luar dunia akting. Siapa tahu, suatu saat nanti ia justru dikenal sebagai "aktor sekaligus bintang poker profesional" Jepang!

Kita lihat saja ke mana langkah Tanaka akan berlabuh selanjutnya. Yang jelas, kali ini dia pulang dari Las Vegas bukan hanya dengan pengalaman, tapi juga dengan kemenangan besar di tangan.

Selasa, 15 Juli 2025

Andini Permata Viral Netizen Heboh dengan Keterlibatan Bocah dalam Video yang Diduga Direkam di Jawa Timur

Andini Permata Viral Netizen Heboh dengan Keterlibatan Bocah dalam Video yang Diduga Direkam di Jawa Timur
Andini Permata Viral Netizen Heboh dengan Keterlibatan Bocah dalam Video yang Diduga Direkam di Jawa Timur.

JAKARTA - Bro sis, kamu pasti udah denger dong soal nama Andini Permata yang lagi rame banget dibahas di media sosial? 

Yap, cewek yang katanya jadi pemeran dalam video viral berdurasi 2 menit 31 detik ini sukses bikin netizen geger! 

Tapi, bukan cuma soal videonya yang nggak senonoh, yang bikin makin panas adalah karena ada bocil juga di situ. Gila nggak tuh?

Ada Bocil, Netizen Langsung Naik Darah!

Video ini sempet viral banget, nggak cuma satu versi, tapi beberapa. Yang paling bikin heboh adalah video berdurasi 3 menit 21 detik. 

Kenapa? Karena di situ bukan cuma si cewek aja yang nongol, tapi juga ada bocah laki-laki yang usianya diduga masih anak SD. 

Netizen langsung ngamuk karena ini udah masuk ke ranah eksploitasi anak. Serem banget!

Dan makin bikin penasaran, siapa sih sebenernya si Andini ini? Beneran dia? Atau cuma mirip doang? Netizen sampe kepo banget pengen tau lokasi syuting video itu di mana.

Lokasi Diduga di Jawa Timur, Sidoarjo-Betro!

Nah, muncul nih akun X (dulunya Twitter) dengan username @dhemit_is_back. Akun ini emang terkenal suka ngulik jejak digital, dan katanya dia udah nemuin titik terang soal lokasi video tersebut.

"Untuk lokasi Andini Permata masih dalam trace sementara hanya di wilayah Jawa Timur (Sidoarjo-Betro)," tulis akun itu. 

Tapi guys, info ini belum dikonfirmasi resmi sama aparat, jadi kita mesti bijak juga nerimanya.

Tapi yang jelas, makin banyak orang yang penasaran, siapa sebenernya perempuan di video itu? Dan bener nggak tuh bocil di video itu adik kandungnya? Hmm, belum ada yang pasti, tapi udah cukup bikin publik panas dingin!

Hati-Hati! Banyak Link Palsu Berkedok Video

Gara-gara viralnya video ini, sekarang banyak banget bertebaran link-link palsu di grup WhatsApp, Telegram, bahkan di kolom komentar medsos. 

Link-nya ngaku-ngaku nyediain “video full Andini Permata” padahal aslinya? Isinya phishing, malware, ransomware, atau iklan jebakan yang bisa bikin HP lo error, bahkan data pribadi lo dicuri!

Ingat ya! Jangan asal klik link yang gak jelas. Bisa-bisa bukan video yang lo dapet, tapi malah virus! Nyesel belakangan tuh nggak asik, bro!

Apa yang Harus Kita Lakuin?

Daripada ikutan sebarin hoaks atau malah jadi korban, nih beberapa hal yang bisa lo lakuin:

✅ Laporin aja konten negatifnya ke platform atau pihak berwajib.
✅ Jangan konsumsi konten kayak gitu nggak cuma merusak moral, tapi juga bisa kena pasal!
✅ Waspada sama link jebakan sekali klik bisa fatal!
✅ Lindungi anak-anak di sekitar lo dari akses bebas ke internet. Edukasi penting banget, gengs!

Jadi gini ya guys, kasus kayak "Andini Permata" ini nunjukin kalau dunia digital tuh nggak selalu aman. 

Kita harus melek digital dan nggak gampang tergoda sama hal-hal yang viral tapi negatif. 

Viral itu nggak selalu keren, apalagi kalau udah nyentuh ranah anak di bawah umur. Big no!

Yuk kita bareng-bareng jaga ruang digital supaya tetap sehat dan positif. Jangan biarin konten yang merusak mental dan moral nyebar tanpa kontrol. 

Dan please banget, jangan jadi bagian dari penyebaran konten kayak gini lo bisa kena jerat hukum lho!

Video Viral Andini Permata Ternyata Ada 4! Fakta Aslinya Bikin Kaget, Hoaks?

Video Viral Andini Permata Ternyata Ada 4! Fakta Aslinya Bikin Kaget, Hoaks?
Video Viral Andini Permata Ternyata Ada 4! Fakta Aslinya Bikin Kaget, Hoaks?

JAKARTA - Lagi rame banget nih di medsos soal video panas berdurasi 2 menit 31 detik yang katanya milik seseorang bernama Andini Permata. 

Awalnya orang-orang kira cuma ada satu video aja. Eh, ternyata nggak cuma satu, gengs! Ada empat video yang beredar, dan semuanya bikin geger dunia maya.

Emang Beneran Andini Permata?

Nah, yang jadi pertanyaan besar sekarang: siapa sih Andini Permata ini sebenarnya? Sampai sekarang belum ada bukti kuat yang nunjukin siapa cewek dalam video itu. 

Nggak ada akun sosmed resmi, nggak ada profil terverifikasi, bahkan jejak digitalnya pun nihil banget.

Banyak yang bilang, bisa jadi nama Andini Permata itu cuma fiktif alias bohongan. Ya, istilahnya cuma buat clickbait doang, biar orang kepo dan langsung klik link-nya.

"Bisa jadi ini trik lama buat narik perhatian netizen, terus disusupin malware atau tautan tipu-tipu," kata seorang ahli keamanan siber.

Jangan Asal Klik, Bisa Kena Tipu!

Nah ini yang penting, Sob. Banyak banget link yang nyebarin video dengan embel-embel nama Andini Permata, tapi ujung-ujungnya malah ngarah ke situs mencurigakan. 

Ada yang nyisipin virus, ada yang coba ambil data pribadi lo, dan ada juga yang isinya boongan semua.

Kalau lo nemu link kayak gitu, jangan langsung klik cuma gara-gara penasaran. Bisa-bisa hape lo kena hack, atau malah ikut nyebarin konten ilegal tanpa sadar.

Jadi Gimana Nih?

Video Andini Permata yang viral itu belum tentu bener, bahkan bisa jadi cuma hoaks yang dibungkus rapi pake nama random. 

Kasus kayak gini udah sering banget kejadian di internet. Tujuannya cuma satu: bikin lo penasaran, terus jebakan deh.

Buat lo yang suka scroll-scroll di medsos dan nemu video atau berita sensasional, inget ya: jangan langsung percaya. 

Dunia maya itu kejam, bro! Lo harus lebih cerdas, lebih kritis, dan nggak gampang termakan judul clickbait.

So, sebelum share atau klik link apapun, cek dulu kebenarannya. Jangan sampe lo jadi korban dari konten palsu yang ujung-ujungnya ngerugiin diri sendiri.

Video Viral Diduga Eksploitasi Anak Bikin Heboh, Jangan Asal Klik Link Bahaya!

Video Viral Diduga Eksploitasi Anak Bikin Heboh, Jangan Asal Klik Link Bahaya!
Video Viral Diduga Eksploitasi Anak Bikin Heboh, Jangan Asal Klik Link Bahaya!

JAKARTA - Lagi-lagi jagat media sosial dibuat geger! Sejak Minggu, 6 Juli 2025, sebuah video berdurasi 2 menit 31 detik mendadak viral di berbagai platform kayak X (Twitter), TikTok, dan Telegram.

Isi videonya? Seorang cewek yang katanya bernama Andini Permata lagi bareng seorang anak laki-laki. Tapi sampai sekarang, belum ada yang tahu pasti siapa sih sebenarnya Andini ini—nama asli atau cuma samaran doang juga belum jelas.

Masalahnya, video ini diduga kuat berisi konten eksploitasi anak, dan itu bikin netizen makin panas. Belum lagi banyak banget link beredar yang katanya mengarah ke video itu. Tapi hati-hati ya! Bukan cuma satu dua, tapi ada sekitar delapan link mencurigakan yang udah tersebar di medsos.

Nah ini yang bahaya, gengs. Banyak link yang ternyata cuma jebakan batman. Bukan video asli, tapi malah ngarahin ke situs penuh iklan palsu, malware, bahkan pencurian data pribadi. Hiii ngeri kan?

Seorang pakar keamanan digital bilang, “Klik sembarangan itu bahaya banget. Bisa-bisa HP atau laptop kamu disusupi virus atau datamu dicuri.” Jadi, jangan asal klik ya kalau nggak mau nyesel belakangan!

Nggak cuma soal keamanan digital, konten kayak gini juga bermasalah secara hukum. Di Indonesia, penyebaran konten asusila apalagi yang melibatkan anak-anak termasuk tindakan pidana serius.

Menurut Pasal 27 ayat (1) UU ITE, orang yang nyebarin konten melanggar kesusilaan bisa kena penjara sampai 6 tahun dan denda maksimal Rp1 miliar.

Kalau terbukti itu pornografi anak, hukumannya lebih serem lagi! Bukan cuma yang bikin atau nyebarin, tapi yang nonton aja bisa ikut terseret kasus.

Belum cukup? Kalau ketahuan mencuri data lewat link jebakan tadi, pelaku juga bisa kena UU Perlindungan Data Pribadi (UU PDP). Hukumannya? Bisa penjara 5 tahun dan denda sampai Rp5 miliar. Auto bangkrut!

Buat kamu yang nemu link-link mencurigakan, jangan langsung klik. Sekarang banyak banget situs tipu-tipu yang kelihatannya menarik tapi ujung-ujungnya malah rugi sendiri.

Jangan sampai kamu jadi korban jebakan digital cuma karena penasaran sama video viral. Selain bisa ngerusak perangkat, kamu juga bisa kena masalah hukum yang serius. Gak worth it, bro!

Di era digital kayak sekarang, penting banget buat melek literasi digital dan ngerti konsekuensi hukum dari setiap tindakan kita di internet. Jangan cuma ikut-ikutan tren tapi nggak tahu risikonya.

Stay safe di dunia maya ya! Kalau ada yang mencurigakan, mending di-skip aja. Jangan jadi bagian dari penyebaran konten negatif. Jadilah netizen yang bijak dan bertanggung jawab.

Senin, 07 Juli 2025

Rayyan Arkan Dikha Viral di TikTok dan Instagram Curi Perhatian Dunia Setelah Menari di Depan Jalur Tradisi Pacu Kuantan Singingi

Rayyan Arkan Dikha Viral di TikTok dan Instagram Curi Perhatian Dunia Setelah Menari di Depan Jalur Tradisi Pacu Kuantan Singingi
Rayyan Arkan Dikha Viral di TikTok dan Instagram Curi Perhatian Dunia Setelah Menari di Depan Jalur Tradisi Pacu Kuantan Singingi.

Kisah Menginspirasi Rayyan Arkan Dikha: Penari Cilik Viral dari Pacu Jalur Kuansing yang Curi Perhatian Dunia

JAKARTA - Beberapa waktu belakangan, media sosial diramaikan oleh sosok anak kecil yang tampil menari penuh semangat di atas perahu panjang saat acara pacu jalur di Kuantan Singingi, Riau. Anak tersebut adalah Rayyan Arkan Dikha, atau akrab disapa Dikha. 

Dengan gerakan luwes dan penuh semangat, Dikha berhasil mencuri perhatian netizen hingga viral dan menjadi inspirasi banyak orang tak hanya di Indonesia, bahkan sampai ke luar negeri.

Tak disangka, aksi menarinya yang spontan di atas jalur (sebutan untuk perahu dalam pacu jalur) berhasil membuat namanya dikenal luas. 

Bahkan, sejumlah pesepakbola ternama dari klub besar seperti Paris Saint-Germain (PSG) dan AC Milan, hingga selebritas seperti Luna Maya, turut meniru gerakan tari khas Dikha yang kini disebut-sebut punya “aura farming”.

Dari Kampung Kecil di Riau, Namanya Melambung ke Dunia Maya

Rayyan Arkan Dikha bukanlah penari profesional. Ia hanyalah anak desa biasa yang tinggal di Desa Pintu Gobang, Kecamatan Kari, Kabupaten Kuantan Singingi, Riau. Namun siapa sangka, dari kampung yang sederhana itu, muncul seorang anak dengan bakat luar biasa yang menginspirasi ribuan orang di luar sana.

Dikha saat ini masih duduk di bangku kelas 5 di SD 013 Pintu Gobang. Ia lahir pada 28 Desember 2014, dan kini baru berusia 11 tahun. Namun usianya yang masih sangat muda tak menghalanginya untuk tampil percaya diri dan berani menunjukkan ekspresi dirinya di hadapan banyak orang.

Menurut sang ibu, Rani Ridawati, keluarganya tidak menyangka kalau video anaknya bisa viral dan menjadi perbincangan publik. “Senang banget, nggak nyangka. Kami bangga sekali lihatnya,” ujar Rani dengan nada haru dan penuh kebanggaan.

Sudah Tiga Tahun Menari di Atas Jalur

Dikha bukan baru pertama kali tampil menari di atas jalur. Ia sudah menekuni aktivitas ini sejak tiga tahun yang lalu. Ia biasanya ikut berlatih bersama tim pacu jalur dari desanya. Tim tersebut dikenal dengan nama Tuah Koghi Dubalang Ghajo jalur yang kini juga ditunggangi oleh ayahnya.

Dalam seminggu, Dikha berlatih sekitar tiga kali, terutama saat musim pacu jalur mulai mendekat. Latihan itu tidak hanya fokus pada mendayung, tapi juga pada cara menjaga keseimbangan dan menunjukkan tarian khas saat berada di bagian depan jalur, atau yang biasa disebut dengan “ujung jalur”.

Yang menarik, meski tampil luwes saat menari, sebenarnya Dikha bukan penari yang mengikuti pelatihan formal. “Dia bukan penari sehari-harinya, itu semua spontan aja di atas jalur. Belajarnya juga otodidak, karena terbiasa lihat dan ikut di jalur,” jelas sang ibu.

Bakat yang Diturunkan dari Sang Ayah

Ternyata, bakat Dikha ini memang tidak datang begitu saja. Sang ayah, Jufriono (40), juga merupakan atlet pacu jalur sejak remaja. Ia juga pernah menjadi anak pacuan di jalur yang sama, yakni Tuah Koghi Dubalang Ghajo.

Tak hanya sang ayah, keluarga besar mereka juga dikenal sebagai keluarga atlet pacu jalur. “Ayahnya itu dulu juga atlet pacu, adik-adiknya juga atlet. Jadi memang sudah turun-temurun,” kata Rani.

Dengan latar belakang keluarga yang kuat di dunia pacu jalur, tidak heran jika Dikha juga memiliki minat besar terhadap tradisi lokal ini. Bahkan, banyak yang memprediksi bahwa suatu hari nanti Dikha akan melanjutkan jejak sang ayah menjadi atlet pacu jalur yang handal.

Mengenal Tradisi Pacu Jalur: Warisan Budaya dari Riau

Untuk yang belum tahu, pacu jalur adalah salah satu tradisi lomba mendayung perahu panjang yang sangat terkenal di Kabupaten Kuantan Singingi, Riau. Tradisi ini biasanya digelar saat momen penting seperti Hari Kemerdekaan Republik Indonesia atau hari besar lainnya.

Setiap jalur (perahu) biasanya diisi oleh puluhan pendayung, dan di bagian depan akan ada satu anak yang berdiri sambil menari-nari, memainkan gerakan yang mencerminkan semangat dan energi tim. Anak ini disebut juga sebagai anak joki atau penari ujung jalur.

Fungsi anak joki bukan hanya sebagai pemanis, tapi juga sebagai penyemangat bagi para pendayung, sekaligus sebagai representasi semangat juang tim di jalur tersebut.

Dari Tradisi ke Dunia Maya: Saat Budaya Lokal Bertemu Era Digital

Menariknya, kisah Dikha ini menjadi bukti nyata bahwa budaya lokal bisa dikenal lebih luas lewat media sosial. Aksi kecil yang dilakukan dengan hati, seperti menari penuh semangat di atas jalur, bisa menyentuh hati ribuan orang dan bahkan menjadi tren di dunia maya.

Banyak netizen yang mengapresiasi penampilan Dikha karena dianggap membawa semangat positif, keunikan budaya, dan tentu saja bakat alami yang jarang dimiliki anak seusianya. Bahkan, tak sedikit konten kreator yang kemudian membuat video reaksi atau remake gerakan tari Dikha sebagai bentuk penghargaan dan dukungan terhadap warisan budaya lokal.

Kisah Dikha juga bisa menjadi sumber inspirasi bagi banyak anak-anak di Indonesia. Bahwa tidak perlu menunggu besar atau jadi artis untuk bisa dikenal dan memberi dampak. Lewat aksi kecil yang dilakukan dengan penuh cinta dan semangat, setiap anak punya potensi untuk menjadi inspirasi.

Bagi para orang tua, kisah ini juga menjadi pengingat bahwa mendukung minat anak—walau terlihat sepele bisa membawa dampak besar. Dalam kasus Dikha, dukungan dari keluarga dan komunitasnya menjadi faktor penting dalam proses berkembangnya bakat dan rasa percaya dirinya.

Dengan bakat dan semangat yang dimilikinya, banyak yang berharap agar Dikha bisa terus mengembangkan kemampuannya, baik sebagai anak joki di pacu jalur maupun di bidang lain yang ia sukai. Tak sedikit pula yang mendorong agar pemerintah atau pihak terkait memberi perhatian khusus bagi anak-anak berbakat seperti Dikha, agar potensi mereka tidak berhenti hanya di dunia maya.

Sang ibu sendiri mengaku tidak memasang target tinggi untuk masa depan Dikha, tapi ia berharap anaknya bisa tetap rendah hati dan menjadi pribadi yang baik. “Yang penting dia bahagia, bisa jadi anak yang bermanfaat untuk banyak orang,” kata Rani.

Viralnya Rayyan Arkan Dikha bukan sekadar hiburan musiman di media sosial. Ia adalah simbol bahwa budaya lokal masih hidup dan mampu menyatu dengan zaman digital. Ia juga mewakili harapan besar bahwa generasi muda Indonesia bisa mencintai tradisi sekaligus berkembang di tengah dunia modern.

Semoga kisah Dikha menjadi pengingat bagi kita semua untuk terus menjaga, mencintai, dan mempromosikan budaya lokal. Dan semoga semakin banyak "Dikha-Dikha" lainnya yang berani menari, berkarya, dan bersinar dari desa-desa kecil di seluruh penjuru negeri.

Senin, 30 Juni 2025

Modus Pemerasan Mantan Pacar Lewat Medsos: Pria Ini Raup Rp12 Juta dengan Ancaman Sebar Foto Pribadi

Modus Pemerasan Mantan Pacar Lewat Medsos: Pria Ini Raup Rp12 Juta dengan Ancaman Sebar Foto Pribadi
Modus Pemerasan Mantan Pacar Lewat Medsos: Pria Ini Raup Rp12 Juta dengan Ancaman Sebar Foto Pribadi.

JAKARTA - Kasus pemerasan yang menimpa seorang wanita muda kembali jadi sorotan publik. Seorang pria berinisial ARS (24 tahun) harus berurusan dengan polisi setelah dilaporkan memeras mantan pacarnya, D (22 tahun), dengan cara mengancam menyebarkan foto dan video pribadi.

Berawal dari Kenalan di Medsos, Berujung Teror dan Pemerasan

Kisah ini bermula ketika ARS dan D saling kenal melalui Facebook pada tahun 2023. Hubungan mereka berlanjut lewat komunikasi daring dan akhirnya menjalin asmara, meskipun keduanya belum pernah bertemu secara langsung.

Sayangnya, hubungan itu dimanfaatkan oleh ARS untuk meminta foto dan video tak pantas dari korban. 

Setelah hubungan mereka kandas pada Desember 2024, ARS mengklaim bahwa ponselnya hilang ponsel yang katanya menyimpan foto-foto pribadi milik D.

Tapi bukan sekadar kehilangan biasa, ARS kemudian mengarahkan D ke akun Facebook palsu bernama "AA" yang digunakan untuk mengancam korban. 

Isi pesannya: jika korban tidak mengirimkan uang sebesar Rp2 juta, foto-foto pribadinya akan disebarkan.

Tak hanya berhenti di situ, ARS juga menggunakan nomor WhatsApp-nya sendiri untuk melanjutkan teror digital. 

Ia berdalih sedang membantu korban menghapus data dari HP-nya yang "hilang", bahkan menawarkan jasa teknologi dengan tarif tambahan.

Total Kerugian Mencapai Rp12 Juta

Dalam kurun waktu Desember 2024 hingga Juni 2025, korban telah mengirimkan uang hingga total Rp12 juta. Uang tersebut dikirim atas dasar ancaman dan ketakutan akan penyebaran konten pribadi miliknya.

Merasa tidak tahan dengan tekanan tersebut, korban akhirnya melaporkan kasus ini ke pihak kepolisian.

Pelaku Ditangkap dengan Metode Undercover

Tim Opsnal Satreskrim Polres Indragiri Hulu (Inhu) akhirnya berhasil membekuk pelaku. Polisi bekerja sama dengan korban untuk menjebak ARS. 

Pada Sabtu (14 Juni 2025), sebuah pertemuan pura-pura diatur di depan sebuah toko emas di Jalan Lintas Timur, Kecamatan Seberida, Riau.

Ketika ARS datang untuk menerima uang tebusan, petugas langsung menangkapnya. Dari tangan pelaku, diamankan barang bukti berupa satu unit ponsel dan uang tunai sebesar Rp2,5 juta.

Hasil pemeriksaan mengungkap bahwa akun Facebook "AA" yang digunakan untuk mengancam korban sebenarnya milik ARS sendiri. 

Bahkan nomor rekening tujuan pengiriman uang terhubung dengan akun dompet digital yang digunakan untuk judi online.

Menurut keterangan dari Ps. Kanit Pidum Polres Inhu, Aiptu Sadarman, pelaku telah mengakui semua perbuatannya. Termasuk pembuatan akun palsu dan skema penipuan yang ia jalankan selama ini.

ARS kini telah ditahan dan dijerat dengan berbagai pasal, antara lain:

  • Pasal 27B ayat (1), (2) juncto Pasal 45 ayat (8), (10) UU Nomor 1 Tahun 2024 tentang ITE

  • Pasal 4 juncto Pasal 29 UU Nomor 44 Tahun 2008 tentang Pornografi

  • Pasal 368 KUHP tentang pemerasan

Jika terbukti bersalah, ARS terancam hukuman maksimal sembilan tahun penjara.

Kasus ini menjadi pengingat penting bagi masyarakat, terutama generasi muda, agar lebih berhati-hati dalam menggunakan media sosial. 

Menurut Aiptu Misran dari Polres Inhu, jangan pernah membagikan data pribadi atau foto sensitif kepada siapa pun, apalagi jika belum pernah bertemu secara langsung.

"Jangan mudah tergoda rayuan orang asing di internet. Selalu jaga privasi dan pikir dua kali sebelum mengirimkan hal-hal pribadi secara daring," pesan Aiptu Misran.

Polisi juga sedang mendalami apakah ada korban lainnya atau kemungkinan pelaku bekerja sama dengan pihak ketiga.

Kasus Video Syur Selebgram Viska Dhea dan Eks Karyawan BUMN Ichlas: Vonis 1 Tahun 5 Bulan Penjara

Kasus Video Syur Selebgram Viska Dhea dan Eks Karyawan BUMN Ichlas: Vonis 1 Tahun 5 Bulan Penjara
Kasus Video Syur Selebgram Viska Dhea dan Eks Karyawan BUMN Ichlas: Vonis 1 Tahun 5 Bulan Penjara. (Gambar ilustrasi)

JAKARTA - Kasus video Syur yang menyeret nama selebgram Viska Dhea Ramadhani dan kekasihnya, Ichlas Budhi Pratama, mantan pegawai BUMN, akhirnya sampai pada titik akhir di Pengadilan Negeri Gresik. 

Sidang putusan yang digelar pada 25 Juni kemarin menetapkan bahwa keduanya bersalah dalam perkara yang sempat bikin heboh warga Gresik dan sekitarnya.

Dalam sidang tersebut, Ketua Majelis Hakim Bagus Tranggono menjelaskan awal mula perkenalan keduanya. 

Ternyata, Viska yang juga dikenal sebagai model, dan Ichlas mulai dekat setelah dikenalkan oleh seorang teman. 

Pertemuan pertama mereka terjadi di sebuah rumah makan di Surabaya, lalu lanjut tukar nomor WhatsApp, chatting, dan akhirnya berpacaran.

“Dari pertemuan itu, komunikasi keduanya berlanjut hingga mereka menjalin hubungan asmara,” jelas Hakim Bagus saat membacakan putusan.

Tak hanya berpacaran, mereka juga diketahui beberapa kali melakukan hubungan intim di sejumlah hotel di Surabaya dan Gresik. 

Aksi tersebut direkam secara sadar menggunakan ponsel pribadi. Namun malangnya, rekaman tersebut ditemukan oleh istri Ichlas. 

Dari situlah semua bermula rekaman video itu kemudian tersebar dan sampai ke suami Viska serta sejumlah pejabat di lingkungan BUMN Gresik.

Fakta Persidangan dan Pertimbangan Hakim

Dalam pertimbangannya, Hakim Bagus menegaskan bahwa unsur pelanggaran dalam perkara ini telah terpenuhi. 

Salah satu hal yang memberatkan adalah dampak perbuatan mereka terhadap nilai moral dan norma kesusilaan di masyarakat. 

Namun, hakim juga mempertimbangkan bahwa Viska dan Ichlas merupakan tulang punggung keluarga dan sudah ada upaya perdamaian antar pihak terkait.

Putusan akhirnya adalah:

  • Pidana penjara selama 1 tahun 5 bulan

  • Denda sebesar Rp30 juta, dengan ketentuan subsider 1 bulan kurungan jika tidak dibayar

Vonis ini sesuai dengan tuntutan jaksa sebelumnya, yakni Paras, yang menilai tindakan mereka telah melanggar Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2008 tentang Pornografi, tepatnya Pasal 29 juncto Pasal 4 ayat (1) atau Pasal 34 juncto Pasal 8.

Namun, meski sudah ada putusan, status hukum keduanya masih belum inkrah alias belum berkekuatan hukum tetap. 

Baik Viska maupun Ichlas memilih untuk “pikir-pikir” terlebih dahulu sebelum mengambil langkah hukum selanjutnya.

Penasihat hukum mereka menyatakan akan tetap menghormati putusan hakim, tetapi perlu berkonsultasi dengan keluarga untuk menentukan apakah akan mengajukan banding atau menerima putusan tersebut.

Heboh Video Syur Siswi SMA di Probolinggo, Polisi Masih Selidiki 5 Nama yang Terlibat

Heboh Video Syur Siswi SMA di Probolinggo, Polisi Masih Selidiki 5 Nama yang Terlibat
Heboh Video Syur Siswi SMA di Probolinggo, Polisi Masih Selidiki 5 Nama yang Terlibat. (Gambar ilustrasi)

Probolinggo - Kasus penyebaran video tidak senonoh yang diduga melibatkan seorang siswi SMA dari wilayah Sukapura, Kabupaten Probolinggo, kini menjadi perhatian luas. 

Video tersebut diduga direkam tanpa izin dan disebarkan secara ilegal. 

Isu ini bukan hanya mengguncang lingkungan sekolah, tetapi juga memicu kekhawatiran besar di kalangan warga karena disebut-sebut melibatkan anak dari salah satu pejabat desa.

Video berdurasi pendek itu memperlihatkan momen pribadi dari seorang remaja berinisial DV, yang saat ini masih berusia 16 tahun. 

Diduga kuat, rekaman itu diambil secara diam-diam dan pertama kali beredar di antara teman-teman sekolah. 

Namun, dalam waktu singkat, kontennya menyebar lebih luas hingga muncul di platform media sosial TikTok pada bulan Maret lalu.

Pihak kepolisian melalui Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) saat ini tengah melakukan penyelidikan. 

Beberapa pelajar telah dipanggil untuk dimintai keterangan, termasuk salah satunya adalah anak dari kepala desa setempat.

"Kami sangat berhati-hati karena kasus ini melibatkan anak di bawah umur," ujar Iptu Merdhania Pravita Shanty, Kasi Humas Polres Probolinggo.

Namun, di tengah proses hukum yang berjalan lambat, keresahan masyarakat mulai meningkat. Seorang warga berinisial YY (30) menyebutkan ada lima nama remaja yang beredar di kalangan warga: SN, EA, TR, LA, dan RV. 

Ia juga mengungkapkan bahwa meskipun para remaja tersebut kabarnya sudah dipanggil pihak berwenang, mereka masih terlihat bebas berkeliaran di lingkungan sekitar.

"Kalau memang sudah diperiksa polisi, kenapa masih kelihatan main-main di sekitar toko?" ucapnya heran.

Lebih menyedihkan lagi, DV korban dalam kasus ini diketahui kabur dari rumah setelah video tersebut tersebar. 

Keluarga kini sangat khawatir. Sang kakek, TRJ, bahkan mengaku sudah beberapa hari tak bisa menghubungi cucunya.

"Saya cuma ingin tahu kabarnya. Sudah beberapa hari tidak pulang, dan kami benar-benar bingung harus bagaimana," katanya dengan suara gemetar, menahan tangis.

Keluarga korban mendesak aparat hukum untuk segera menindak tegas siapa pun yang terlibat dalam penyebaran video tersebut. 

Menurut mereka, tindakan ini bukan hanya mencemarkan nama baik dan harga diri korban, tetapi juga meninggalkan luka psikologis mendalam bagi seluruh keluarga.

Sampai artikel ini ditulis, masyarakat masih menunggu langkah tegas dari pihak kepolisian. 

Harapan besar disuarakan agar proses hukum bisa berjalan adil tanpa tebang pilih terlepas dari apakah salah satu pelaku adalah anak pejabat atau bukan. 

Masyarakat menilai bahwa keadilan harus tetap ditegakkan, demi melindungi korban dan mencegah kasus serupa terulang kembali.

Viral Video Syur Siswi SMA di Kutai Timur: Mantan Pacar Sebarkan Karena Sakit Hati, Polisi Tangkap Pelaku

Viral Video Syur Siswi SMA di Kutai Timur: Mantan Pacar Sebarkan Karena Sakit Hati, Polisi Tangkap Pelaku
Viral Video Syur Siswi SMA di Kutai Timur: Mantan Pacar Sebarkan Karena Sakit Hati, Polisi Tangkap Pelaku. (Gambar ilustrasi)

KALTIM - Kasus penyebaran video tidak senonoh yang melibatkan anak di bawah umur kembali mencuat di Kabupaten Kutai Timur, Kalimantan Timur. 

Kali ini, seorang pemuda nekat menyebarkan video pribadi dirinya bersama mantan kekasihnya yang masih duduk di bangku SMA. 

Aksi tak bermoral ini terungkap setelah orang tua korban melaporkan kejadian tersebut ke pihak kepolisian.

Terbongkar Setelah Orang Tua Menerima Video

Kapolsek Sangkulirang, Ipda Erik Bastian, menjelaskan bahwa kasus ini mencuat setelah seorang ayah berinisial EZ menerima video tak senonoh dari temannya melalui WhatsApp pada Jumat, 14 Juni 2025, sekitar pukul 17.00 WITA. 

Dalam video itu, tampak seorang perempuan yang wajahnya sangat mirip dengan anaknya.

Setelah dikonfirmasi, sang anak menangis dan mengakui bahwa dirinya adalah perempuan dalam video tersebut. 

Ia juga meminta maaf kepada orang tuanya atas kejadian itu. Menurut pengakuannya, video tersebut dibuat saat ia masih berusia 15 tahun dan duduk di kelas 10 SMA pada tahun 2023.

Motif Cinta Ditolak, Video Disebar

Pelaku berinisial MHS, seorang pria berusia 22 tahun yang bekerja di sektor swasta dan tinggal di Kecamatan Bengalon, diduga menyebarkan video tersebut karena dendam dan sakit hati setelah hubungan mereka kandas.

“Pelaku mengancam korban akan menyebarkan video pribadi mereka ke media sosial setelah diputusin. Karena sakit hati, akhirnya benar-benar disebar,” terang Ipda Erik Bastian.

Awalnya, MHS sempat menyangkal bahwa dirinya adalah pelaku. 

Namun, setelah dicecar berbagai pertanyaan oleh penyidik dan ditunjukkan bukti-bukti kuat, ia akhirnya mengaku.

Karena korban masih tergolong anak di bawah umur, kasus ini ditangani dengan serius oleh pihak kepolisian bersama Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A). 

Korban kini dalam perlindungan orang tua serta pengawasan lembaga terkait.

Polisi menjerat pelaku dengan Pasal 81 ayat (1) Jo Pasal 76E UU RI No. 17 Tahun 2016, yang merupakan perubahan atas UU No. 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak. Ancaman hukumannya bisa mencapai 15 tahun penjara dan denda hingga Rp5 miliar.

“Pelaku sudah kami amankan tadi malam. Barang bukti berupa video dari handphone milik tersangka juga telah disita,” pungkas Kapolsek.

Penting untuk diingat bahwa menyebarkan konten pribadi tanpa izin, apalagi yang melibatkan anak di bawah umur, adalah tindakan kriminal yang bisa berdampak serius, baik bagi korban maupun pelaku. 

Yuk, bijak menggunakan media sosial dan selalu hargai privasi orang lain.

Kalau kamu atau orang terdekatmu menjadi korban kekerasan digital, jangan ragu untuk melapor ke pihak berwenang atau lembaga perlindungan anak.

Sabtu, 28 Juni 2025

Viral Pasangan Live Streaming Seks di Jember: Motif Ekonomi, Ancaman Hukuman 10 Tahun

Viral Pasangan Live Streaming Seks di Jember: Motif Ekonomi, Ancaman Hukuman 10 Tahun
Viral Pasangan Live Streaming Seks di Jember: Motif Ekonomi, Ancaman Hukuman 10 Tahun.

JAKARTA - Belakangan ini, jagat media sosial dihebohkan oleh viralnya video live streaming adegan tak senonoh yang dilakukan oleh sepasang muda-mudi asal Kabupaten Jember, Jawa Timur. 

Video tersebut menampilkan pasangan yang nekat melakukan aktivitas seksual layaknya suami istri secara langsung di sebuah aplikasi berlogo “X”.

Kabar ini tentu saja mengejutkan banyak pihak, terutama warga Kecamatan Semboro, tempat asal kedua pelaku. 

Aksi yang tak pantas tersebut bukan hanya melanggar norma agama dan kesusilaan, tapi juga termasuk pelanggaran hukum yang serius.

Siapa Pelakunya?

Berdasarkan informasi dari pihak kepolisian, kedua pelaku berinisial R dan M, yang merupakan warga Kecamatan Semboro. 

Keduanya telah resmi ditangkap oleh Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Jember.

Kanit PPA Polres Jember, Ipda Qori Novendra, menjelaskan bahwa aksi live streaming ini ternyata sudah dilakukan sejak Januari 2025

Tujuan mereka? Semata-mata untuk mendapatkan penghasilan secara instan karena keduanya tidak memiliki pekerjaan tetap.

“Mereka sudah melakukan adegan seks live itu sejak Januari 2025. Motifnya ekonomi karena keduanya tidak punya pekerjaan,” jelas Ipda Qori pada Jumat, 11 April 2025 lalu.

Dilakukan Berulang Kali demi Uang

Fenomena ini tentu memunculkan banyak pertanyaan dari masyarakat. Mengapa sampai ada pasangan yang rela mempertontonkan hubungan intim mereka kepada publik secara live? Jawabannya memang mengejutkan: faktor ekonomi.

Dengan memanfaatkan aplikasi dewasa, pasangan ini secara rutin melakukan siaran langsung dan menerima “sawean” dari para penonton. 

Jumlah penontonnya pun tidak sedikit karena konten semacam ini memang banyak dicari oleh pengguna tertentu.

Namun, seperti kata pepatah, “sepintar-pintarnya tupai melompat, akhirnya jatuh juga.” Aksi mereka akhirnya terendus aparat kepolisian setelah video mereka viral dan beredar luas di media sosial.

Dijerat UU Pornografi

Saat ini, R dan M sudah diamankan dan ditahan di Mapolres Jember. Mereka dijerat dengan Pasal 34 dan Pasal 36 Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2008 tentang Pornografi, dengan ancaman hukuman maksimal 10 tahun penjara.

Langkah tegas aparat ini diambil untuk memberikan efek jera, serta mencegah terulangnya perbuatan serupa, terutama di kalangan anak muda yang mulai tergoda mendapatkan uang dengan cara instan melalui konten seksual.

Respons Pemerintah Setempat

Camat Semboro, Abdul Kadir, turut angkat bicara mengenai kejadian yang memalukan ini. 

Ia menyampaikan rasa prihatinnya atas perilaku kedua sejoli tersebut yang tidak mencerminkan nilai-nilai agama maupun budaya masyarakat Indonesia.

“Sangat prihatin ya, apalagi disiarkan langsung. Dampaknya sangat buruk, apalagi kalau sampai ditonton anak-anak,” ujar Abdul Kadir singkat.

Kekhawatiran ini memang beralasan. Dengan akses internet yang semakin mudah, konten-konten tidak pantas bisa dengan cepat tersebar dan ditonton oleh siapa saja, termasuk anak-anak dan remaja yang masih dalam tahap perkembangan mental dan moral.

Peran Orang Tua dan Masyarakat

Kasus ini menjadi pengingat penting bagi semua pihak, terutama orang tua, pendidik, dan masyarakat luas, untuk lebih aktif dalam mengawasi penggunaan media sosial dan aplikasi digital di lingkungan keluarga.

Edukasi mengenai etika digital, dampak hukum dari konten pornografi, dan pentingnya mencari rezeki dengan cara yang halal perlu digalakkan sejak dini.

Orang tua juga perlu membangun komunikasi yang terbuka dengan anak-anak agar mereka merasa nyaman untuk berdiskusi dan tidak terjebak dalam lingkungan pergaulan atau platform yang berbahaya.

Mengapa Kasus Ini Viral?

Beberapa faktor yang membuat kasus ini cepat viral di media sosial antara lain:

  1. Konten sensasional – karena menyangkut adegan seksual secara live.

  2. Kejadian lokal tapi berdampak nasional – meski terjadi di Jember, kasus ini dibahas secara luas di berbagai daerah.

  3. Motif ekonomi yang relate – banyak warganet merasa miris karena alasan utamanya adalah tekanan ekonomi.

Namun penting untuk diingat, menyebarkan ulang video atau tangkapan layar dari adegan tersebut justru bisa menimbulkan masalah hukum baru. 

Masyarakat diminta untuk bijak dan tidak menyebarluaskan konten asusila.

Waspada, Jangan Tergoda Uang Instan

Fenomena live streaming adegan seks yang dilakukan oleh pasangan di Jember bukan hanya mencoreng nama baik daerah, tetapi juga menunjukkan krisis nilai dan moral di era digital.

Uang memang penting, tetapi mencarinya dengan jalan pintas dan melanggar hukum justru akan membawa masalah yang lebih besar. 

Semoga kejadian ini menjadi pelajaran bagi kita semua bahwa teknologi harus digunakan secara bijak dan bertanggung jawab.

Wanita Cantik Asal Bekasi Diperas Pria Mengaku Polisi Lewat Video Syur, Kasusnya Kini Diselidiki

Wanita Cantik Asal Bekasi Diperas Pria Mengaku Polisi Lewat Video Syur, Kasusnya Kini Diselidiki
Wanita Cantik Asal Bekasi Diperas Pria Mengaku Polisi Lewat Video Syur, Kasusnya Kini Diselidiki. (Gambar ilustrasi)

JAKARTA - Seorang wanita asal Kabupaten Bekasi diduga menjadi korban pemerasan oleh pria yang mengaku polisi. Bermula dari kenalan di TikTok, video pribadi jadi alat ancaman.

Kasus Pemerasan Lewat Video Syur, Wanita Asal Bekasi Jadi Korban

Baru-baru ini, publik dikejutkan dengan kasus pemerasan yang melibatkan seorang wanita muda berinisial EM asal Kabupaten Bekasi, Jawa Barat. EM diduga menjadi korban pemerasan oleh seorang pria yang mengaku sebagai anggota polisi dari Bandar Lampung.

Kejadian ini bermula dari perkenalan mereka di aplikasi TikTok, yang kemudian berlanjut ke WhatsApp. Tanpa disangka, hubungan komunikasi yang awalnya tampak biasa saja justru berujung petaka.

Perkenalan di TikTok yang Berujung Pemerasan

Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi, menjelaskan bahwa pelaku awalnya memperkenalkan diri sebagai pria berinisial T, dan mengaku sebagai anggota kepolisian di Bandar Lampung.

“Awal kejadian korban berkenalan dengan seorang pria di aplikasi TikTok yang mengaku sebagai anggota kepolisian Bandar Lampung,” ujar Ade Ary saat memberikan keterangan kepada wartawan pada Selasa kemarin.

Dari perkenalan tersebut, komunikasi antara keduanya semakin intens. EM merasa nyaman hingga akhirnya sering mengirimkan video pribadi kepada pelaku. Sayangnya, kepercayaan itu disalahgunakan.

Video Syur Dijadikan Alat Pemerasan

Menurut keterangan Kombes Pol Ade Ary, video-video pribadi yang dikirim oleh korban dijadikan alat untuk memeras. Pelaku mengancam akan menyebarkan video tersebut ke publik jika EM tidak mengirimkan sejumlah uang.

“Korban dikirimkan rekaman video dirinya dan diminta uang sebesar Rp10 juta agar video tersebut tidak dipublikasikan. Namun korban hanya menyanggupi sebesar Rp5 juta, yang ditransfer secara bertahap,” ungkap Ade Ary.

Modus pemerasan seperti ini kerap kali terjadi di dunia digital. Banyak korban yang merasa malu dan akhirnya memilih untuk memenuhi permintaan pelaku ketimbang melaporkan kejadian tersebut ke pihak berwajib.

Korban Melaporkan ke Polisi, Pelaku Masih Diburu

Beruntung, EM memberanikan diri untuk melaporkan kejadian ini kepada pihak kepolisian. Saat ini, kasus tersebut tengah ditangani oleh jajaran Polres Metro Bekasi. Penyidik sudah melakukan langkah-langkah untuk mengungkap identitas pelaku dan memburu keberadaannya.

“Ditangani Restro Bekasi. Pelaku masih dalam penyelidikan,” tambah Kombes Ade Ary.

Langkah berani yang diambil oleh korban patut diapresiasi, karena dengan begitu pelaku bisa segera ditangkap dan tidak menimbulkan korban lainnya.

Waspadai Modus Penipuan Berkedok Cinta di Media Sosial

Kasus ini menjadi pengingat bagi kita semua agar lebih berhati-hati saat berinteraksi di media sosial. Banyak oknum tidak bertanggung jawab yang menyamar dengan identitas palsu demi mendapatkan keuntungan pribadi, baik secara materi maupun non-materi.

Berikut beberapa tips agar tidak terjebak dalam modus serupa:

  1. Jangan mudah percaya dengan orang yang baru dikenal di media sosial. Apalagi jika mereka mengaku sebagai aparat atau orang penting tanpa bukti nyata.

  2. Hindari mengirimkan konten pribadi, apalagi yang bersifat sensitif, meskipun merasa sudah dekat.

  3. Gunakan fitur privasi dengan bijak. Jangan sembarangan membagikan informasi pribadi di akun media sosial Anda.

  4. Segera blokir dan laporkan akun yang mencurigakan jika menunjukkan perilaku manipulatif atau mencurigakan.

  5. Jangan takut untuk melapor ke pihak berwajib jika Anda merasa menjadi korban kejahatan digital.

Kisah yang dialami EM asal Bekasi ini bukan yang pertama dan mungkin bukan yang terakhir jika masyarakat tidak meningkatkan kewaspadaan. Di era digital seperti sekarang, kejahatan tidak hanya terjadi secara fisik, tetapi juga secara virtual. Siapa saja bisa menjadi target jika tidak berhati-hati.

Mari kita ambil pelajaran dari kejadian ini. Jangan mudah terbuai oleh rayuan manis di dunia maya, apalagi sampai mengorbankan harga diri. Jika Anda atau orang di sekitar Anda mengalami hal serupa, jangan ragu untuk segera melapor. Semakin cepat ditangani, semakin besar peluang untuk menghentikan kejahatan serupa.

Viral! Wanita Cantik Asal Bekasi Diduga Diperas Pria yang Mengaku Polisi Lewat Video Pribadi

Viral! Wanita Cantik Asal Bekasi Diduga Diperas Pria yang Mengaku Polisi Lewat Video Pribadi
Viral! Wanita Cantik Asal Bekasi Diduga Diperas Pria yang Mengaku Polisi Lewat Video Pribadi. (Gambar ilustrasi)

JAKARTA - Sebuah kasus mengejutkan kembali mencuat dan menjadi sorotan publik. Seorang wanita cantik berinisial EM, asal Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, diduga menjadi korban pemerasan oleh seorang pria yang mengaku sebagai anggota polisi di Bandar Lampung

Kasus ini menjadi perbincangan luas karena melibatkan media sosial dan rekaman video pribadi.

Awal Perkenalan Lewat TikTok

Menurut keterangan resmi dari Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi, perkenalan antara EM dan pelaku bermula dari aplikasi TikTok

Saat itu, pelaku yang menggunakan inisial T, mengaku sebagai seorang anggota kepolisian di Bandar Lampung

Percakapan mereka tidak hanya berhenti di TikTok, tetapi kemudian berlanjut ke aplikasi WhatsApp, di mana komunikasi menjadi lebih intens.

"Awal kejadian korban berkenalan dengan seorang pria di aplikasi TikTok yang mengaku sebagai anggota kepolisian Bandar Lampung," ujar Kombes Pol Ade Ary kepada wartawan pada Selasa, 29 April 2025.

Komunikasi Makin Intens, Korban Terkecoh

Seiring waktu, EM merasa semakin dekat dengan pelaku. Rasa percaya membuat korban bersedia mengirimkan video pribadi yang bersifat sensitif kepada pelaku. 

Tanpa disadari, video tersebut kemudian dijadikan alat untuk memeras oleh si pelaku.

Pelaku mengancam akan menyebarkan video pribadi milik korban ke publik apabila korban tidak memenuhi permintaannya. 

Pelaku meminta uang sebesar Rp10 juta sebagai tebusan agar video tidak disebarluaskan.

Korban Hanya Mampu Transfer Rp5 Juta

Korban, yang merasa tertekan dan takut akan reputasinya rusak, akhirnya menyanggupi permintaan pelaku meski tidak sepenuhnya. 

EM hanya mampu memberikan uang sebesar Rp5 juta, yang ditransfer secara bertahap kepada pelaku.

“Korban akhirnya menyanggupi permintaan dari terlapor sebesar Rp5 juta yang ditransfer secara bertahap,” jelas Ade Ary.

Apa yang Bisa Kita Pelajari dari Kasus Ini?

Kasus seperti ini bukanlah yang pertama dan bisa menimpa siapa saja, terutama di era digital saat ini. Berikut beberapa pelajaran penting yang bisa diambil:

1. Hati-Hati Berkenalan di Media Sosial

Meskipun media sosial seperti TikTok atau Instagram bisa menjadi tempat mencari teman baru, tetap penting untuk waspada dan tidak mudah percaya pada orang yang baru dikenal secara online.

2. Jangan Kirim Konten Pribadi ke Orang Asing

Apapun alasannya, hindari mengirimkan foto atau video pribadi ke orang lain, apalagi yang belum dikenal dengan baik. Sekali dikirim, kita kehilangan kontrol terhadap penyebaran konten tersebut.

3. Segera Laporkan Jika Merasa Terancam

Jika kamu mengalami kasus serupa atau mendapatkan ancaman, segera laporkan ke pihak berwajib. Jangan takut atau merasa malu, karena pihak kepolisian akan memberikan perlindungan hukum.

Hingga saat ini, pihak kepolisian tengah melakukan penyelidikan lebih lanjut terkait kasus ini. Identitas pelaku sedang ditelusuri dan proses hukum akan terus berjalan demi keadilan bagi korban.

Polda Metro Jaya juga mengimbau kepada masyarakat, khususnya kaum perempuan, untuk lebih berhati-hati dan bijak dalam menggunakan media sosial. 

Hindari memberikan informasi pribadi kepada orang yang belum dikenal dan jangan segan untuk mencari bantuan hukum apabila mengalami kekerasan digital atau pemerasan.

Kasus pemerasan terhadap wanita asal Bekasi ini menjadi peringatan keras bagi kita semua bahwa kejahatan siber bisa terjadi kapan saja dan kepada siapa saja. 

Jangan pernah menganggap remeh interaksi online, apalagi ketika melibatkan informasi pribadi atau konten sensitif.

Tetap waspada, bijak dalam bersosial media, dan jika merasa menjadi korban jangan diam! Laporkan segera.

Video Syur Berdurasi 6 Menit 50 Detik Viral: Siapa Sosok RP yang Disebut dari Buleleng?

Video Syur Berdurasi 6 Menit 50 Detik Viral: Siapa Sosok RP yang Disebut dari Buleleng?
Video Syur Berdurasi 6 Menit 50 Detik Viral: Siapa Sosok RP yang Disebut dari Buleleng? (Gambar ilustrasi)

JAKARTA - Jagat maya kembali dihebohkan dengan beredarnya sebuah video syur berdurasi 6 menit 50 detik yang disebut-sebut menampilkan seorang perempuan berinisial RP. 

Video ini menjadi perbincangan hangat karena tampilan visualnya yang mencolok serta dugaan kuat bahwa pemeran perempuan dalam video berasal dari daerah Buleleng, Bali.

Video Syur RP Paling Viral: Apa yang Membuatnya Menonjol?

Dari banyaknya konten tak senonoh yang pernah beredar di media sosial, video syur RP ini mencuri perhatian netizen karena beberapa alasan. 

Pertama, pengambilan gambar dalam video tersebut dinilai cukup rapi dan terkonsep, tidak seperti video amatir pada umumnya.

RP tampak menggunakan lingerie merah mencolok dan terlihat memiliki tato berbentuk kupu-kupu di salah satu bagian tubuhnya. 

Detail ini memperkuat keyakinan warganet bahwa video tersebut memang disengaja untuk direkam. 

Bahkan, sebagian netizen menyebut RP memiliki ciri khas yang mudah dikenali.

Netizen Curiga Video Dibuat di Bali

Kecurigaan bahwa video syur ini dibuat di Bali muncul karena terdengar jelas logat Bali dalam percakapan yang terekam di dalam video. 

Selain itu, ada momen di mana sang pemeran tampak mengenakan pakaian adat khas Bali sebelum melakukan adegan syur tersebut.

Hal ini langsung menjadi pembicaraan di berbagai platform, termasuk X (Twitter), TikTok, hingga Instagram. 

Netizen yang merasa mengenali sosok RP menyebut bahwa ia pernah bersekolah di SMP dan SMA di wilayah Buleleng, Bali Utara.

Sosial Media RP Langsung Diserbu Netizen

Setelah video syur berdurasi 6 menit 50 detik ini viral, netizen pun ramai-ramai mencari akun media sosial milik RP. 

Namun, saat banyak yang mencoba mengakses profilnya, akun tersebut sudah dalam kondisi terkunci (private).

Langkah ini diduga sebagai bentuk proteksi dari RP setelah mengetahui bahwa dirinya menjadi perbincangan publik. 

Sayangnya, informasi mengenai identitas lengkap RP hingga kini belum dikonfirmasi oleh pihak resmi mana pun.

Benarkah RP Hobi Merekam Adegan Pribadi?

Mengutip laporan dari media lokal seperti Balipolitika.com hingga akun komunitas @denpasarcerita pada Jumat (27/6/2025), RP disebut-sebut memiliki kebiasaan merekam adegan pribadi bersama pasangannya. 

Bukan hanya satu, tetapi lebih dari satu video yang kabarnya telah tersebar di dunia maya.

Hingga saat ini, belum ada klarifikasi apakah video syur tersebut tersebar atas kesengajaan atau karena kelalaian. 

Ada juga yang menduga video tersebut dimanfaatkan secara komersial, meskipun belum ada bukti kuat yang mendukung pernyataan ini.

Fenomena Video Syur dan Dampaknya bagi Privasi

Kasus seperti ini menunjukkan betapa rentannya privasi seseorang di era digital. Ketika sebuah video syur tersebar, dampaknya bisa sangat besar, baik secara sosial maupun psikologis. 

Bagi perempuan, kasus ini bisa berdampak pada reputasi, relasi, bahkan pekerjaan.

Meskipun belum ada pernyataan resmi dari pihak RP maupun otoritas terkait, penting bagi kita sebagai pengguna internet untuk tidak serta-merta menyebarkan atau menghakimi. 

Ingat, penyebaran konten eksplisit tanpa persetujuan merupakan pelanggaran hukum di Indonesia.

Viral Bukan Berarti Benar: Tetap Waspada terhadap Informasi

Artikel ini ditulis sebagai tanggapan terhadap fenomena yang sedang viral di media sosial. 

Hingga berita ini ditulis, belum ada wawancara langsung ataupun konfirmasi resmi dari pihak-pihak terkait. 

Karena itu, informasi yang beredar sebaiknya disikapi secara kritis dan tidak serta-merta dianggap fakta mutlak.

Dalam era digital yang penuh dengan konten viral, penting bagi masyarakat untuk selalu melakukan verifikasi sebelum menyebarkan informasi lebih lanjut. 

Terlebih jika menyangkut nama baik dan privasi seseorang.

Bijak Bermedia Sosial di Era Digital

Fenomena video syur 6 menit 50 detik viral yang melibatkan perempuan berinisial RP menjadi bukti bahwa apa pun yang terekam dan tersimpan di perangkat digital bisa saja tersebar luas dalam waktu singkat. 

Terlepas dari siapa yang benar atau salah, kasus ini mengingatkan kita semua untuk lebih berhati-hati dalam menyimpan maupun membagikan konten pribadi.

Jangan lupa, selain menjaga diri sendiri, kita juga bertanggung jawab untuk tidak menjadi bagian dari penyebar konten yang melanggar privasi. 

Yuk, jadi netizen yang bijak dan saling menghormati ruang digital satu sama lain.