Kominfo mengatakan 9.000 UMKM sedang mempelajari tata kelola keuangan digital DEA | Borneotribun.com -->

Kamis, 18 Agustus 2022

Kominfo mengatakan 9.000 UMKM sedang mempelajari tata kelola keuangan digital DEA

Ilustrasi - Seorang pembeli bertransaksi nontunai melalui digitalisasi QR saat membeli produk UMKM di Lampung.
Ilustrasi - Seorang pembeli bertransaksi nontunai melalui digitalisasi QR saat membeli produk UMKM di Lampung.
BorneoTribun Jakarta - Juru Bicara Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Dedy Permadi mengatakan 9.000 pengusaha kecil dan menengah (UMKM) mengambil materi pengelolaan keuangan digital yang menjadi mata kuliah favorit di Digital Entrepreneurship Academy (DEA). ) program untuk meningkatkan kapasitas keuangan dan bisnis.

“Dari seluruh tema pelatihan yang diadakan dalam program DEA, tema pelatihan yang menjadi favorit peserta adalah pelatihan Pengelolaan Keuangan Digital yang telah diikuti oleh lebih dari 9.000 peserta,” kata Juru Bicara Kemenkominfo Dedy Permadi kepada ANTARA di Jakarta. , Selasa.

Presiden Republik Indonesia Joko Widodo dalam Pidato Kenegaraannya pada Sidang Tahunan MPR dan Sidang Gabungan DPR RI dan DPD RI tahun 2022 menyatakan bahwa UMKM perlu didukung agar dapat maju ke depan. kelas dan mempercepat pertumbuhan berkelanjutan Indonesia.

Sejalan dengan itu, DEA merupakan salah satu program Kominfo yang menyasar UMKM untuk meningkatkan kapasitas dan mengoptimalkan teknologi digital. Banyak materi yang bisa diikuti oleh UMKM dalam program DEA, mulai dari kelas dasar kewirausahaan, cyber security untuk UMKM, bahkan kelas tentang cara mendaftarkan merek untuk UMKM.

Hingga pertengahan Agustus 2022, Kementerian Komunikasi dan Informatika mencatat ada 41.349 pelaku UMKM yang telah mengikuti program Digital Entrepreneurship Academy (DEA).

Diharapkan pada akhir tahun 2022, 60.000 talenta digital telah direkrut dan menerima kelas pengembangan kapasitas dari DEA.

Sebenarnya tidak hanya Kementerian Komunikasi dan Informatika, banyak juga kerjasama dari pihak swasta seperti e-commerce atau lembaga pendidikan yang menyediakan kelas kreatif untuk UMKM agar bisa maju ke kelas.

Beberapa kelas yang sering ditemui antara lain kelas membuat konten digital marketing, kelas mengambil visual yang menarik untuk pemasaran, hingga kelas menyiapkan alur logistik produk.

Tentunya melalui kerjasama, tidak hanya pemerintah dan swasta tetapi juga peran aktif masyarakat, potensi UMKM dari Indonesia dapat meningkat dan mengangkat kelasnya di skala nasional bahkan dapat menembus pasar internasional.

Selain itu, bukan tidak mungkin Indonesia mencapai targetnya pada 2023 untuk mencetak 30 juta UMKM go digital.

(YK/LK/ANT)

*BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

  

Bagikan artikel ini

Tambahkan Komentar Anda
Komentar