Pemkab Sekadau Gencar Mempercepat Penurunan Angka Stunting | Borneotribun.com -->

Minggu, 11 September 2022

Pemkab Sekadau Gencar Mempercepat Penurunan Angka Stunting

Pemkab Sekadau Gencar Mempercepat Penurunan Angka Stunting
Wabup Sekadau, Subandrio saat acara talkshow di Radio Dermaga 100,9 FM.
BorneoTribun Sekadau - Pemerintah Daerah Kabupaten Sekadau saat ini sedang gencar melakukan berbagai  kegiatan untuk percepatan penurunan angka stunting dari 26,5% menjadi 14% di tahun 2024 nanti.  Hal ini disampaikan oleh Wakil Bupati Sekadau Subandrio SH, MH selaku ketua tim percepatan  penurunan Stunting Sekadau dalam acara talkshow di Radio Dermaga 100,9 FM pada hari Jumat tanggal 9 September 2022 pukul 12.30 sampai dengan 13 30. 

Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting didampingi Kepala Bidang Pengendalian Penduduk, Dinas Kesehatan, Keluarga Berencana dan Pengendalian Penduduk Kabupaten Sekadau, Budi Mustika.

Dalam perbincangan yang berlangsung 60 menit dan diselingi beberapa lagu request pendengar, Ketua Tim percepatan penurunan stunting, mengatakan kepada para pendengar bahwa Pemerintah Daerah  sudah melakukan berbagai langkah dan saat ini sudah memasuki aksi yang keempat, dari delapan aksi yang direncanakan.

" Dalam rangka penurunan stunting ini ada 8 aksi yang harus kita lakukan, saat ini kita sampai di aksi ke 4 yaitu pembuatan Peraturan Bupati,  kemarin kita sudah rembuk hal-hak terkait stunting nah hari ini Dinas Kesehatan bersama dengan TPK, Tim Penggerak Kesehatan  melakukan rembuk ditingkat kecamatan dan kita mulai dengan Kecamatan Sekadau Hilir,  melibatkan yang ada didalam nya,  ada puskesmas,tim penyuluh,  kemudian ada kepala desa dan sekretaris dan fihak lainnya sebagai tim. Dengan gerakan terpadu ini maka yakinlah bahwa stunting bisa kita turunkan,"jelasnya.

"Berdasarkan informasi dari dinas kesehatan dari 26,5 % tahun 2021 sekarang sudah menjadi 24%, jadi ada penurunan kurang lebih 2%, target kita tahun ini akan turun, jadi kurang lebih Desember nanti kita menjadi berada di angka 20%, sehingga target kita di tahun 2024 kita dapat mencapai target nasional yaitu 14%. Kita akan minta partisipasi pihak perusahaan kelapa Sawit yang ada di sekitar desa-desa yang ada untuk membantu berikan  makanan tambahan dan dengan  pendampingan yang optimal, ditambah dengan kesadaran dari masyarakat, partisipasi semua lini, maka ini sudah pasti akan menurunkan stunting,"tambah Wabup sambil mengajak pendengar untuk menyimak siaran kegiatan Tim melalui radio Dermaga 100,9 FM ini.

Sementara itu, Budi Mustika mengatakan bahwa hal teknis terkait dengan penanganan ini memang menjadi tugas bidang kesehatan namun secara umum merupakan tanggung jawab kita bersama.

"Persoalan mengatasi stunting bukan semata-matan menjadi urusan kesehatan saja tapi konvergensi semua sektor, kesehatan hanya menempati 30% saja maka kita istilahkan dalam percepatan ini  ada intervensi spesifik dan sensitif, sensitif artinya faktor lain yang berpengaruh menyebabkan masalah stunting itu juga harus terlibat dengan porsi 70% nya,spesifik atau persoalan-persoalan kesehatan terutama misalnya mengenai masalah gizi bayi balita diatasi karena menurut catatan kita bahwa stunting ini terjadi karena faktor asupan gizi yang kurang dalam jangka waktu yang lama yang paling penting dan kita pahami bahwa menekankan 1000 hari pertama kehidupan,"jelas Kabid Pengendalian Penduduk kepada pendengar.

"1000 hari pertama itu tentu dimulai sejak bayi dalam kandungan kemudian lahir pasca salin sampai anak itu tumbuh di usia 2 tahun  itu yang harus betul-betul kita perhatikan perkembangannya dari aspek gizi sehingga anak kita bisa melewati periode emas ini dengan kualitas yang baik, pertumbuhan nya cukup dengan standar usia,perkembangan otak nya juga berkembang sehingga intelektual anak nya itu baik.Jadi stanting itu pada dasarnya adalah kegagalan atau gangguan  pertumbuhan dan perkembangan anak akibat kekurangan gizi kronis terutama dalam  1000 hari pertama kehidupan,"jelasnya lagi kepada pendengar radio Dermaga 100,9 FM.

Pendek tidak selalu stunting, tetapi stunting pasti pendek.

"Kalau pendek itu tidak musti stunting, tetapi kalo stunting pasti pendek. Kalau pendek, tetapi perkembangan anak tetap pintar karena kita akui banyak anak-anak kita yang pendek tapi dia cerdas, jadi 2 komponen itu harus sejalan.makanya kita senantiasa memantau dan menganjurkan kepada seluruh ibu-ibu yang memiliki bayi balita untuk betul-betul aktif untuk mengikuti anjuran pemerintah melalui posyandu misalnya sehingga pertumbuhan anak itu sejalan dengan pemantauan perkembangannya. Untuk itu  melalui kelompok bina keluarga balita maka yang ditingkatkan pengetahuan ibu dan ayahnya dan melalui  kegiatan posyandu yang secara khusus memantau perkembangan anaknya/balita," tutupnya sembari menyampaikan pesan kepada pendengar untuk mendengarkan siaran dan pesan-pesan terkait usaha tim percepatan ini melalui radio Dermaga pada mulai sekarang sampai ke penghujung tahun ini. (Tim)

*BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

  

Bagikan artikel ini

Tambahkan Komentar Anda
Komentar