Jakarta - Menteri Kebudayaan Fadli Zon yang juga menjabat Ketua Umum Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) mengatakan organisasi tani seperti HKTI dapat memperkuat swasembada pangan nasional dan mengupayakan kesejahteraan petani.
"Hal ini sejalan dengan kepemimpinan Presiden Republik Indonesia, Bapak Prabowo Subianto yang pernah menjabat sebagai Ketua Umum Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) periode 2004–2014 dan kini masih menjabat sebagai Dewan Pembina HKTI," kata Fadli dalam keterangan pers yang diterima, Rabu.
Komitmen Presiden Prabowo terhadap sektor pertanian menandai bahwa swasembada pangan menjadi salah satu prioritas utama dalam pembangunan nasional.
Fadli mengatakan organisasi petani yang sudah berusia 52 tahun ini mempunyai pengalaman yang panjang mewadahi jutaan petani Indonesia.
Melalui Kongres Tani ke IX dan Munas HKTI ke X, HKTI berkomitmen mendukung program pemerintah mencapai swasembada pangan yang berkelanjutan.
Fadli menyampaikan sejak delapan bulan terakhir, sektor pertanian mendapatkan perhatian luar biasa di bawah kepemimpinan Menteri Pertanian, Wakil Menteri Pertanian, serta tim Kementan.
Sejumlah kebijakan strategis telah diterapkan, antara lain penghapusan utang petani dari masa lalu guna membuka akses baru terhadap sumber pembiayaan, penetapan Harga Pembelian Pemerintah (HPP) untuk gabah menjadi Rp6.500 per kilogram, program pupuk tepat sasaran, tepat harga, dan tepat jumlah untuk menunjang produktivitas pertanian.
Kebijakan untuk implementasi program MBG (Makmur, Berdaulat, dan Gotong Royong) juga memberi peluang emas bagi petani di berbagai bidang.
Selain itu penyatuan kembali organisasi HKTI yang selama hampir 15 tahun terakhir terbelah, menciptakan sinergi besar bagi kemajuan petani Indonesia.
Dalam kesempatan ini juga, Fadli menyampaikan harapan agar kepemimpinan HKTI ke depan dapat lebih solid di bawah kepemimpinan Moeldoko.
“Dengan bersatunya tiga momentum besar ini, yakni komitmen pemerintah, bersatunya HKTI, dan lahirnya pemimpin baru yang solid, HKTI diharapkan semakin maju, petani semakin makmur, serta Indonesia mampu mewujudkan cita-cita swasembada beras, pengentasan stunting, dan percepatan pembangunan sektor pertanian nasional,” katanya.
Turut memberikan sambutan, Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, menuturkan bahwa dirinya berharap kepengurusan HKTI yang akan datang dapat mendukung segala kebijakan Presiden Republik Indonesia di bidang swasembada pangan, ilrisasi, makan nergizi gratis, dan ketahanan energi biofuel.
“Berbagai kebijakan dan program Presiden Prabowo Subianto telah dilaksanakan selama delapan bulan ini demi kesejahteraan masyarakat Indonesia. Kami sangat berharap Indonesia dapat menjadi lumbung pangan dunia menuju Indonesia Emas 2045 dan HKTI perlu mendukung seluruh program tersebut,” ujar Andi Amran.
Hadirnya Munas X HKTI ditargetkan dapat menghasilkan rekomendasi konkret dalam mendukung pencapaian target produksi pangan nasional serta membangun strategi implementatif menuju swasembada pangan yang berkelanjutan.
Kongres Tani ke IX dan Munas HKTI ke X berlangsung di Auditorium Kementerian Pertanian, Jakarta, Selasa (24/5), mencakup acara Kongres Tani, Ramah Tamah yang menjadi forum diskusi antara para petani dan pemerintah, yang rencananya juga diikuti Presiden RI dan menteri-menteri yang membidangi pertanian, pangan, dan pedesaan.
Sementara Tani Fest, serta Business Matching bertujuan untuk membuka akses bagi para petani kepada dunia usaha, koperasi, serta jejaring pasar, termasuk pasar internasional.
Pewarta : Fitra Ashari/ANTARA