Jakarta - Psikolog keluarga dari Universitas Indonesia Sani B Hermawan mengatakan, faktor material seperti kesiapan fasilitas dan finansial menjadi pertimbangan yang memengaruhi keputusan pasangan untuk memiliki anak atau tidak.
“Dari sisi finansial berapa mereka bisa tabung untuk anak mereka, terus kehidupan seperti apa yang mereka ingin bangun, apakah mereka oke dengan masih nebeng di rumah orang tua misalnya, atau mereka siap untuk misalnya ya udah ngontrak dan sebagainya, jadi sebenarnya kalau secara material tetap bisa terukur,” kata Sani kepada ANTARA, Senin.
Ia mengatakan adanya fasilitas yang dianggap cukup oleh pasangan bisa menjadi alasan mereka siap untuk memiliki anak. Namun yang mempertimbangkan faktor ini datang dari kalangan yang teredukasi atau menengah dan tinggi.
Justru untuk kalangan bawah, Sani mengatakan mereka tidak memikirkan faktor material dan hanya melahirkan anak apa adanya.
Untuk kalangan menengah atas biasanya keputusan untuk memiliki anak dibarengi dengan keraguan apakah mereka sanggup untuk membiayai anaknya dengan sebaik mungkin, atau terbentur karena pekerjaan yang berat dan karir yang menuntut untuk fokus.
Sani mengatakan faktor lain yang menjadi pertimbangan pasangan untuk memiliki anak adalah kesiapan mental atau imaterial, maka itu konsultasi dengan profesional atau kerabat yang sudah berpengalaman bisa menjadi cara untuk memantapkan diri memiliki anak.
“Ketika kita imau punya anak ada kekhawatiran kehadiran anak ini enggak jadi apa-apa biasanya, takutnya gagal sebagai orang tua misalnya, takutnya juga anak ini enggak tumbuh sehat misalnya, jadi banyaknya konsultasi dengan profesional, psikolog dan juga mungkin bertanya pada orang-orang yang dia percaya bisa membuat mereka jadinya yakin gitu,” katanya.
Sani juga menyatakan bahwa sampai kapan pun orang tua akan merasa selalu tidak siap atau selalu merasa kurang dalam membimbing anak.
Maka itu ia mengatakan setiap proses perjalanan tumbuh kembang anak akan hadir juga orang tua yang terus memperbaiki gaya pengasuhannya dan harus selalu berproses untuk melengkapi dirinya dalam memberikan yang terbaik untuk anaknya.
Keputusan untuk memiliki anak juga harus disepakati secara sadar oleh kedua pihak agar tidak ada beban dalam hubungan pasangan suami istri hingga akhirnya menimbulkan masalah karena merasa tidak adil satu sama lain.
Pewarta : Fitra Ashari/ANTARA
*BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS