SEKADAU - Di tengah kemajuan teknologi dan pesatnya era digitalisasi, masyarakat Dusun Batu Lebur, Engkersik, Kecamatan Sekadau Hilir, Kabupaten Sekadau, tetap menjaga dan melestarikan tradisi adat warisan leluhur. Salah satu tradisi yang masih dijalankan hingga kini adalah ritual pemberkatan peralatan serta hasil tani, sebagai bentuk ungkapan syukur atas panen yang melimpah serta permohonan keselamatan dalam pemanfaatan alat-alat pertanian.
Dalam ritual yang digelar secara sederhana sesuai tradisi masyarakat sub suku Dayak Sekujamp namun sarat makna ini, warga menyiapkan berbagai jenis peralatan bertani seperti parang, cangkul, dan dodos sawit yang ditata rapi dalam tampi (wadah anyaman rotan). Peralatan ini diletakkan bersama berbagai hidangan tradisional berupa ayam rebus, panganan lokal, air putih, air tuak, dan makanan hasil panen yang telah diolah.
Yang menarik perhatian, sebuah pelita menyala di sisi hidangan, sebagai simbol penerangan dan harapan agar segala usaha pertanian yang dilakukan diberi berkah dan dijauhkan dari mara bahaya. Tradisi ini dilakukan dengan penuh kekhusyukan di depan pintu rumah sebagai bentuk penghormatan kepada para leluhur dan roh penjaga rumah serta ladang.
Menurut R. Hermanto warga setempat, tradisi ini bukan hanya sekadar seremonial adat, tetapi juga menjadi bentuk hubungan spiritual antara manusia, alam, dan para pendahulu. Selain itu, momen ini juga menjadi pengingat agar masyarakat tidak melupakan akar budaya mereka di tengah derasnya arus modernisasi.
"Kami percaya bahwa leluhur masih menjaga dan memperhatikan kami. Tradisi ini adalah cara kami memohon restu dan perlindungan sebelum dan sesudah menggunakan peralatan tani, serta bersyukur atas hasil panen yang telah kami terima," ujarnya.
Dengan tetap menjaga nilai-nilai tradisional seperti ini, masyarakat Desa Engkersik membuktikan bahwa kearifan lokal tidak pernah usang, justru menjadi penyeimbang dalam kehidupan modern yang serba cepat.
Kepala Desa Engkersik, Sukardiyanto juga menyebutkan pemberkatan peralatan pertanian merupakan tradisi bagi warga yang telah diwariskan oleh leluhur sebelum kepercayaan keagamaan itu ada.
"Ritual ini bukti nyata warisan leluhur yang masih di yakini dan terus dilestarikan sebagai wujud ungkapan syukur atas hasil panen yang melimpah," ungkapnya. (TIM)
*BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS