Kementerian Ekonomi Kreatif berkomitmen fasilitasi sekolah vokasi film | Borneotribun

Jumat, 04 Juli 2025

Kementerian Ekonomi Kreatif berkomitmen fasilitasi sekolah vokasi film

Kementerian Ekonomi Kreatif berkomitmen fasilitasi sekolah vokasi film
Kementerian Ekonomi Kreatif berkomitmen fasilitasi sekolah vokasi film. (ANTARA)
Jakarta - Kementerian Ekonomi Kreatif berkomitmen memfasilitasi sekolah vokasi film untuk menyiapkan talenta-talenta siap kerja yang dibutuhkan oleh industri perfilman.

Saat menerima audiensi perwakilan B Film School di Jakarta, Kamis (3/7), Wakil Menteri Ekonomi Kreatif Irene Umar mengemukakan bahwa Kementerian Ekonomi Kreatif membuka ruang kolaborasi dengan sekolah vokasi dalam menyiapkan talenta-talenta muda perfilman.

"Kementerian Ekraf membuka ruang kolaborasi dengan berbagai lembaga pendidikan vokasi seperti B Film School," katanya sebagaimana dikutip dalam keterangan pers kementerian pada Jumat.

"Kami percaya bahwa masa depan perfilman Indonesia tak hanya bertumpu pada kreativitas, tapi juga pada sistem pendidikan yang adaptif, terhubung dengan industri, dan responsif terhadap kebutuhan zaman," ia menambahkan.

Irene mengatakan bahwa perfilman adalah bagian penting dari usaha ekonomi kreatif yang diharapkan bisa mendorong inovasi, menghadirkan lapangan kerja bagi kaum muda, serta menjadi mesin pertumbuhan ekonomi baru.

Dia menekankan pentingnya kolaborasi dalam upaya untuk meningkatkan kapasitas sumber daya manusia (SDM) di bidang perfilman serta mendorong pertumbuhan industri perfilman nasional.

"Tugas kami di Kementerian Ekraf sederhana tapi krusial, menjadi mak comblang dan translator yang menerjemahkan kebutuhan industri ke dalam bahasa pendidikan, dan sebaliknya," kata Irene.

"Tidak boleh ada ego sektoral yang membuat potensi kita tidak optimal. Sudah saatnya duduk bersama, menyamakan arah, dan membentuk ekosistem yang saling menguatkan," kata dia.

Pejabat Kementerian Ekonomi Kreatif dan B Film School membahas kolaborasi dalam fasilitasi magang di industri, riset bersama, pemenuhan kebutuhan SDM, dan partisipasi dalam festival film.

B Film School didirikan pada Maret 2025. Sekolah vokasi perfilman ini dirancang untuk mencetak talenta muda siap kerja di bidang perfilman.

Pengelola sekolah menerapkan pendekatan pendidikan berbasis praktik dan kolaborasi dengan industri dalam menyiapkan SDM perfilman.

"B Film School lahir dari keresahan kami sebagai praktisi, karena melihat banyak lulusan pendidikan film yang belum siap pakai," kata pendiri dan kepala B Film School Benny Kadarhariarto.

Agung Ariefiandi selaku wakil kepala sekolah mengharapkan Kementerian Ekonomi Kreatif bisa menjembatani sekolah untuk berkolaborasi dengan pemangku kepentingan terkait lain, termasuk rumah produksi, asosiasi profesi, dan lembaga pemerintah.

"Karena tantangan industri hari ini bukan hanya kualitas SDM, tapi juga kurangnya sinergi antar pelaku. Kita perlu membangun ekosistem, bukan jalan sendiri-sendiri," kata Agung.

Data Cinepoint dan filmindonesia.or.id menunjukkan jumlah penonton film Indonesia dari awal tahun hingga 30 Juni 2025 sudah mencapai 42,6 juta atau separuh dari jumlah total penonton film lokal tahun lalu yang mencapai 82,1 juta.

Angka itu mencerminkan pertumbuhan industri film dalam negeri.

Kehadiran tenaga-tenaga profesional yang kompeten dan sinergi antar-pemangku kepentingan diperlukan untuk mendukung pertumbuhan lebih lanjut industri perfilman nasional.

Pewarta : Fitra Ashari/ANTARA
  

Follow Borneotribun.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Bagikan artikel ini

Tambahkan Komentar Anda
Tombol Komentar