Berita Borneotribun.com: Barcelona Hari ini
Tampilkan postingan dengan label Barcelona. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Barcelona. Tampilkan semua postingan

Rabu, 30 April 2025

Yamal Nyentil Madrid: "Baru Boleh Kritik Kalau Udah Bisa Kalahin Barca!"

Yamal Nyentil Madrid: "Baru Boleh Kritik Kalau Udah Bisa Kalahin Barca!"
Yamal Nyentil Madrid: "Baru Boleh Kritik Kalau Udah Bisa Kalahin Barca!"

JAKARTA - Gila sih, Lamine Yamal bener-bener jadi bahan omongan setelah laga seru final Copa del Rey antara Barcelona vs Real Madrid akhir pekan kemarin. Gak cuma karena performa di lapangan yang ciamik, tapi juga karena komentarnya yang bikin panas telinga fans Los Blancos. 

Usai bantu Barca menang dramatis 3-2 lewat dua assist-nya, Yamal dengan santai nyentil Madrid: “Mereka belum bisa ngapa-ngapain musim ini, jadi gak bisa ngomong apa-apa.”

Dua Assist, Satu Piala, dan Tiga Kali Bikin Madrid Gigit Jari

Yamal bener-bener jadi sorotan di partai final Copa del Rey. Dalam usia yang baru 17 tahun, dia ngasih dua assist krusial buat Pedri dan Ferran Torres yang bikin Barca keluar sebagai juara Copa del Rey ke-32 mereka. Rekor banget tuh!

Tapi yang bikin tambah pedes buat fans Madrid, ini adalah Clasico ketiga musim ini yang dimenangin Barca. Sebelumnya, mereka juga menang 4-0 di kandang Madrid di LaLiga dan 5-2 di final Supercopa de Espana bulan Januari. Artinya, Hansi Flick pelatih baru Barca udah ngalahin Madrid tiga kali beruntun. Dan cuma Pep Guardiola yang pernah punya rekor debut Clasico seoke itu sebelumnya.

“Mereka Belum Bisa Ngalahin Kami Tahun Ini”  kata Yamal

Abis laga, Yamal gak pake basa-basi. Di depan media dia ngomong lantang: “Mereka gak bisa ngapa-ngapain ke kita tahun ini, dan kita udah nunjukin itu.” Wuihh… panas!

Komentarnya langsung dibalas sinis sama fans Madrid dan beberapa media Spanyol. Tapi Yamal? Tetep kalem. “Selama gue menang, mereka gak bisa ngomong apa-apa. Nanti kalo udah bisa ngalahin gue, baru deh boleh kritik,” ujarnya menjelang laga semifinal Liga Champions lawan Inter Milan.

Gak Ada Takut, Cuma Ada Semangat

Soal rasa percaya diri, bocah asal Mataro ini juga gak main-main. Meski masih muda, dia ngaku udah ninggalin rasa takutnya dari zaman main bola di taman. “Gue gak takut, yang ada malah termotivasi. Butterfly in my stomach itu tandanya semangat, bukan takut,” kata Yamal.

Dia juga bilang suasana di final Copa del Rey justru bikin dia makin pengen nikmatin pertandingan, bukan ngerasa ditekan. “Gue gak ngerasa ada tekanan. Malah itu suasana yang seru buat dinikmatin.”

Statistik Gila: Ungguli Semua Wonderkid Eropa

Musim ini, Yamal udah nyumbang 34 keterlibatan gol di semua kompetisi – 14 gol dan 20 assist! Di skuad Barca, cuma Raphinha (51) dan Lewandowski (43) yang punya kontribusi lebih banyak. Dan dibandingkan semua remaja di lima liga top Eropa, dia unggul jauh. Di bawah dia ada Desire Doue dari PSG yang baru nyumbang 24 keterlibatan gol.

Dibandingin Messi? Yamal Cuek Aja

Banyak yang udah mulai nyamain Yamal sama Lionel Messi, apalagi sejak dia mulai bersinar di level top. Tapi dia lebih milih jalanin kariernya tanpa tekanan perbandingan. “Gue gak suka banding-bandingin, apalagi sama Messi. Dia emang terbaik sepanjang masa, tapi gue cuma pengen jadi diri gue sendiri,” jelasnya.

Fokus ke Liga Champions

Setelah menang lawan Madrid, fokus Yamal sekarang pindah ke Liga Champions. Barca bakal lawan Inter Milan di semifinal leg pertama tengah pekan ini. Yamal bakal jadi salah satu kunci di lini serang, dan para fans pasti penasaran apakah dia bisa terus jadi pembeda.

Lamine Yamal emang bukan pemain biasa. Di usia 17 tahun, dia udah jadi tulang punggung Barcelona dan punya mental baja yang bikin fans Madrid gregetan. Tapi ya, fakta di lapangan gak bisa dibantah Barca mendominasi musim ini, dan Yamal ada di pusatnya. Komentarnya mungkin nyentil, tapi performanya juga bicara. Sekarang tinggal tunggu, apakah dia bisa terus bersinar di Liga Champions dan bawa Barca ke final?

Selasa, 29 April 2025

Barcelona vs Inter Milan: Perang Gaya dan Statistik di Semi Final Liga Champions

Barcelona vs Inter Milan: Perang Gaya dan Statistik di Semi Final Liga Champions
Barcelona vs Inter Milan: Perang Gaya dan Statistik di Semi Final Liga Champions.

JAKARTA - Barcelona akan bertemu dengan Inter Milan dalam leg pertama semifinal Liga Champions, yang diprediksi akan menjadi pertandingan yang sangat menarik antara dua tim raksasa Eropa. 

Selain kualitas permainan yang luar biasa, pertandingan ini juga akan mempertemukan dua gaya bermain yang berbeda, menjanjikan tontonan yang seru bagi para penggemar sepak bola.

Dengan pertemuan ini, kedua klub berusaha untuk meraih tempat di final dan menambah trofi mereka, dengan Barcelona yang sudah memiliki segudang pengalaman di panggung Eropa, sementara Inter, meski sedikit lebih jarang tampil di final, juga memiliki sejarah besar di kompetisi ini.

Barcelona: Kejar Gelar di Era Baru Tanpa Messi

Barcelona sudah dikenal sebagai salah satu tim dengan prestasi terbaik di Eropa. Klub asal Catalan ini telah mengangkat trofi Liga Champions sebanyak lima kali, dengan pencapaian terakhir mereka terjadi pada musim 2014-2015. 

Namun, sejak kepergian Lionel Messi pada 2021, Barcelona belum bisa kembali meraih kejayaan yang sama. 

Meski begitu, musim ini mereka menunjukkan performa yang impresif, meraih dua gelar domestik, yakni Supercopa de España dan Copa del Rey.

Di bawah arahan Xavi Hernandez, Barcelona kini lebih solid, dengan permainan menyerang yang mengandalkan kreativitas para pemain muda seperti Lamine Yamal dan Raphinha. Mereka juga berhasil mengatasi Borussia Dortmund di perempat final dengan kemenangan telak. 

Namun, tantangan mereka kali ini sangat berat. Robert Lewandowski, pencetak gol terbanyak mereka di Liga Champions musim ini, harus absen karena cedera hamstring. 

Meskipun demikian, Barcelona tetap optimis dengan kualitas yang dimiliki oleh pemain-pemain lain, termasuk Ferran Torres yang telah membuktikan kemampuannya dalam beberapa pertandingan penting.

Secara keseluruhan, Barcelona memiliki peluang 58% untuk melaju ke final, dengan kemenangan pada leg pertama diprediksi mencapai 55.2%. 

Meski begitu, absennya Lewandowski bisa menjadi faktor penting yang mempengaruhi jalannya pertandingan.

Inter Milan: Spesialis Knockout yang Tak Bisa Dianggap Remeh

Di sisi lain, Inter Milan datang dengan semangat juang yang tinggi, meski musim ini mereka agak terseok-seok di Serie A dan tersingkir dari Coppa Italia. 

Namun, keberhasilan mereka mencapai semifinal Liga Champions bukanlah sesuatu yang kebetulan. 

Pelatih Simone Inzaghi dikenal sebagai spesialis pertandingan knockout, dan ia telah membuktikan kemampuan manajerialnya di kompetisi Eropa. 

Inter Milan berhasil melewati dua leg yang sangat menegangkan melawan Bayern Munich di perempat final, menunjukkan ketangguhan mental mereka dalam menghadapi tim sekelas Bayern.

Inter, meski tak memiliki rekor domestik yang sempurna, kini berusaha untuk mengulang kejayaan mereka pada tahun 2009-2010, ketika mereka meraih treble di bawah asuhan José Mourinho. 

Tim ini dikenal memiliki pertahanan yang solid, dengan delapan kali mencatatkan clean sheet di Liga Champions musim ini, sebuah pencapaian yang sangat mengesankan. 

Mereka akan berusaha keras untuk mengimbangi serangan tajam Barcelona, yang dipimpin oleh para pemain kreatif seperti Raphinha dan Yamal.

Dengan pelatih yang berpengalaman dan kemampuan untuk bermain efisien dalam pertandingan besar, Inter memiliki peluang 42% untuk lolos ke final, meskipun mereka harus bekerja keras jika ingin membawa pulang kemenangan dari Camp Nou.

Statistik Menarik: Rekor Pertemuan dan Performa Terkini

Pertandingan ini akan menjadi yang ke-17 kalinya kedua tim bertemu di kompetisi Eropa, dengan Barcelona memenangkan delapan pertemuan sebelumnya. 

Namun, Inter Milan berhasil menahan imbang Barcelona 3-3 di San Siro pada pertemuan terakhir mereka di fase grup Liga Champions 2022-2023, sekaligus mengalahkan mereka 1-0 di Camp Nou. 

Ini menunjukkan bahwa meskipun Barcelona memiliki keunggulan historis di kandang, Inter mampu memberikan perlawanan sengit.

Barcelona, yang sudah memenangkan lima dari enam pertandingan kandang mereka melawan Inter di Liga Champions, tentu akan memanfaatkan faktor tuan rumah. 

Namun, Inter datang dengan motivasi besar untuk meraih kemenangan tandang yang bisa memberi mereka keunggulan berharga menjelang leg kedua di Giuseppe Meazza.

Pemain Kunci yang Patut Diperhatikan

Di kubu Barcelona, Raphinha akan menjadi pemain yang harus diperhatikan. Pemain asal Brasil ini sudah terlibat dalam 26 gol di Liga Champions (15 gol, 11 assist) dan merupakan salah satu pemain paling berbahaya di lini serang Barcelona musim ini. 

Meskipun Barcelona kehilangan Lewandowski, kontribusi Raphinha bisa menjadi kunci dalam pertandingan ini.

Sementara itu, Inter Milan memiliki Lautaro Martínez, yang sedang dalam performa terbaiknya di Liga Champions. 

Pemain Argentina ini telah mencetak gol dalam lima pertandingan terakhirnya di kompetisi ini dan akan menjadi ancaman besar bagi pertahanan Barcelona. 

Jika Lautaro berhasil mencetak gol lagi, ia akan menjadi pemain kedua asal Amerika Selatan yang mencetak gol dalam enam pertandingan beruntun di Liga Champions.

Prediksi dan Harapan

Berdasarkan statistik dan performa terkini, Barcelona lebih difavoritkan untuk menang di leg pertama dengan peluang 55.2%. 

Namun, Inter Milan bukanlah tim yang mudah untuk dikalahkan. Keberanian mereka dalam bermain di laga besar dan ketangguhan pertahanan mereka akan memberikan ujian berat bagi Barcelona. 

Pelatih Xavi dan Inzaghi tentu akan mempersiapkan strategi terbaik untuk memastikan kemenangan di leg pertama ini.

Bagi para penggemar sepak bola, semifinal ini akan menjadi sebuah pertarungan yang sangat dinantikan, dengan dua tim besar Eropa yang saling beradu untuk meraih gelar Liga Champions. Apakah Barcelona akan kembali mengukir sejarah atau Inter Milan yang akan mengguncang dunia dengan kejutan besar? Kita tunggu saja aksi spektakuler dari kedua tim di Estadi Olímpic Lluís Companys pada Rabu nanti!

Menjelang pertandingan leg pertama semifinal Liga Champions, pertemuan antara Barcelona dan Inter Milan menjadi salah satu yang paling dinantikan musim ini. 

Kedua tim memiliki kualitas yang luar biasa, dengan Barcelona yang berusaha mempertahankan dominasi mereka di Eropa, sementara Inter berusaha untuk menulis babak baru dalam sejarah mereka di kompetisi ini. 

Dengan kedua tim memiliki kekuatan yang saling melengkapi, hasil dari pertandingan ini akan sangat menentukan siapa yang akan melaju ke final dan berjuang meraih trofi impian.

Barcelona Incar Striker Rival Sebagai Pengganti Robert Lewandowski

Barcelona Incar Striker Rival Sebagai Pengganti Robert Lewandowski
Barcelona Incar Striker Rival Sebagai Pengganti Robert Lewandowski.

JAKARTA - Barcelona lagi-lagi bikin gebrakan! Menjelang pemilihan presiden klub di tahun 2026, Joan Laporta dikabarkan siap membangun skuad baru dengan mengincar striker Atletico Madrid, Julian Alvarez, sebagai pengganti Robert Lewandowski.

Laporta, yang berencana maju lagi di pemilihan nanti, dikenal suka menawarkan janji transfer menggiurkan kepada para pemilih. Sebelumnya, ia pernah mencoba menggoda fans dengan wacana mendatangkan Erling Haaland sebelum akhirnya bintang Norwegia itu memperpanjang kontraknya di Manchester City.

Saat ini, posisi striker utama di Barcelona memang masih aman di tangan Lewandowski. Meski sudah berusia 36 tahun, bomber asal Polandia itu tetap tajam dengan mencetak 40 gol dari 48 laga di semua kompetisi. Tapi, realistisnya, umur tetap jadi pertimbangan dan Blaugrana sadar harus mulai memikirkan regenerasi di lini depan.

Menurut laporan dari MARCA, Laporta berencana menjadikan Alvarez sebagai 'senjata rahasia' dalam kampanye pemilihannya. Barcelona sebenarnya sudah mengincar Alvarez sejak lama, tapi pada tahun lalu Atletico Madrid bergerak lebih cepat dengan menebusnya dari Manchester City seharga €95 juta atau sekitar Rp1,4 triliun!

Saat itu, kondisi finansial Barcelona memang belum memungkinkan untuk bersaing. Tapi, Laporta kini fokus membangun kembali kekuatan ekonomi klub. Harapannya, saat 2026 tiba, Blaugrana sudah cukup kuat untuk bersaing mendapatkan pemain bintang seperti Alvarez.

Tantangan tentunya tidak kecil. Kontrak Alvarez di Atletico berlaku hingga 2030, dan pemain asal Argentina itu sangat bahagia di bawah asuhan Diego Simeone. Apalagi, di musim pertamanya bersama Atletico, Alvarez sudah mencetak 27 gol dari 50 pertandingan dan tampil padu dengan Antoine Griezmann di lini serang.

Walaupun begitu, Laporta tampaknya tetap optimistis. Memboyong Alvarez mungkin akan butuh usaha ekstra, tapi jika sukses, ini bisa jadi kunci untuk membawa Barcelona kembali berjaya di Eropa.

Kita tunggu saja, apakah Barcelona benar-benar bisa mendatangkan Julian Alvarez dan memulai era baru di Camp Nou!

Minggu, 27 April 2025

Hansi Flick Bawa Barcelona Juara Copa del Rey, Optimis Raih Treble Musim Ini

Hansi Flick Bawa Barcelona Juara Copa del Rey, Optimis Raih Treble Musim Ini
Hansi Flick Bawa Barcelona Juara Copa del Rey, Optimis Raih Treble Musim Ini.

JAKARTA - Pelatih Barcelona, Hansi Flick, baru saja meraih gelar besar pertamanya bersama Blaugrana. Dalam laga final Copa del Rey yang super dramatis melawan Real Madrid, Barca sukses comeback dan menang 3-2 lewat perpanjangan waktu. Flick pun kini mulai berbicara soal peluang Barcelona untuk meraih treble winner musim ini!

Drama Klasik di Final Copa del Rey

Final Copa del Rey 2025 yang digelar Sabtu malam benar-benar penuh ketegangan. Barcelona sempat tertinggal dan hampir saja menyerah sebelum akhirnya bangkit luar biasa. Gol pertama dicetak oleh Pedri yang membawa Barca unggul lebih dulu. Tapi Real Madrid langsung membalikkan keadaan lewat dua gol dari Kylian Mbappe dan Aurelien Tchouameni.

Saat waktu normal tinggal enam menit, nasib Barcelona seperti di ujung tanduk. Tapi Ferran Torres jadi pahlawan dengan mencetak gol penyama kedudukan di menit-menit akhir, memaksa laga dilanjutkan ke babak tambahan.

Di babak extra time, ketegangan makin menjadi. Hingga akhirnya di menit ke-116, sebuah kesalahan fatal dari Luka Modric dimanfaatkan sempurna oleh Jules Kounde. Bek asal Prancis itu mencuri bola dan langsung melepaskan tendangan keras ke sudut kiri bawah gawang Madrid. Gol itu memastikan kemenangan dramatis Barcelona dan membawa mereka meraih trofi Copa del Rey ke-32 sepanjang sejarah!

Flick: "Malam yang Sempurna, Tapi Kita Masih Punya Misi!"

Dalam konferensi pers usai pertandingan, Hansi Flick tak bisa menyembunyikan rasa bangganya. Ia menyebut malam final itu sebagai "malam yang sempurna" untuk Barcelona.

"Apa yang dilakukan pemain-pemain saya malam ini benar-benar luar biasa," kata Flick dengan penuh emosi. "Mereka berjuang sampai akhir, tidak pernah menyerah, dan menunjukkan mental juara. Saya benar-benar bangga kepada mereka."

Flick juga mengingatkan bahwa meskipun euforia ini pantas dirayakan, perjalanan mereka belum selesai. Barcelona saat ini memimpin klasemen LaLiga dan juga masih berlaga di semifinal Liga Champions melawan Inter Milan.

"Kita harus menikmati momen ini, tapi setelah itu, fokus kita harus langsung kembali ke pertandingan melawan Inter," lanjutnya. "Treble? Ya, sekarang itu bukan mimpi lagi. Tapi untuk mencapainya, kami harus tetap kerja keras dan rendah hati."

Rekor Baru dan Catatan Manis untuk Flick

Kemenangan ini juga mencatatkan rekor baru buat Hansi Flick. Ia menjadi pelatih kedua Barcelona yang sukses memenangkan tiga El Clasico pertamanya di semua kompetisi. Sebelumnya, hanya Pep Guardiola yang mampu melakukan hal itu, bahkan Guardiola memenangkan lima El Clasico pertamanya.

Lebih hebatnya lagi, sejak akhir Desember lalu, Barcelona asuhan Flick belum pernah kalah di kompetisi domestik! Mereka juga sudah menghajar Real Madrid dua kali sebelumnya, termasuk kemenangan 4-0 di LaLiga dan 5-2 di final Supercopa de Espana Januari lalu.

Kini, Barca unggul empat poin dari Madrid di puncak klasemen LaLiga. Jika tren positif ini terus berlanjut, besar kemungkinan gelar liga juga bakal mendarat di Camp Nou musim ini.

Jadwal Krusial Menanti Barcelona

Setelah pesta di Copa del Rey, Barcelona harus langsung bersiap menghadapi tantangan berat. Di tengah pekan ini, mereka akan bertandang ke markas Inter Milan di leg pertama semifinal Liga Champions.

Kemudian, di LaLiga, mereka akan menghadapi tim juru kunci Real Valladolid. Tapi yang paling ditunggu tentu saja pertemuan lanjutan dengan Real Madrid pada 11 Mei nanti, yang bisa jadi laga penentu gelar juara liga.

Flick tahu betul tantangan yang ada di depan mata, tapi ia percaya kunci kesuksesan ada pada sikap para pemainnya.

"Sejak awal musim saya bilang, yang penting adalah membangun suasana yang positif di ruang ganti," jelas Flick. "Pemain-pemain harus menikmati sepak bola, harus percaya diri, dan merasa bahwa mereka bisa bermain di level tertinggi."

Menurut Flick, suasana di ruang ganti Barcelona saat ini luar biasa. Semua pihak, mulai dari staf, pelatih, hingga pemain, saling mendukung satu sama lain. "Kalau kita terus menjaga mentalitas ini, saya percaya langit adalah batasnya," ucapnya optimistis.

Treble Semakin Dekat, Tapi Tetap Waspada

Treble winner juara LaLiga, Liga Champions, dan Copa del Rey dalam satu musim — adalah prestasi luar biasa yang sangat langka di dunia sepak bola. Barcelona sendiri pernah meraihnya di era Pep Guardiola tahun 2009.

Kini, di tangan Flick, harapan itu kembali membara. Dengan performa yang konsisten, kedalaman skuad yang kuat, dan semangat juang yang tinggi, peluang untuk meraih treble sangat terbuka lebar.

Tapi Flick mengingatkan, justru di saat seperti ini, mereka harus lebih fokus dan tidak boleh lengah.

"Kita belum memenangkan apa-apa selain Copa del Rey. LaLiga dan Liga Champions masih ada di depan kita. Jadi sekarang, tugas kita adalah: kerja keras, pemulihan fisik, dan menjaga mentalitas juara," tegas Flick.

Era Baru Barcelona di Bawah Flick

Kemenangan dramatis atas Real Madrid ini seolah menjadi bukti bahwa era baru Barcelona di bawah Hansi Flick telah benar-benar dimulai. Bukan cuma menang, tapi juga bagaimana cara mereka bangkit dari ketertinggalan, bagaimana semangat pantang menyerah itu terus terlihat sampai peluit panjang berbunyi.

Jika Barca bisa terus menjaga momentum ini, siapa tahu musim ini akan tercatat dalam sejarah sebagai salah satu musim paling sukses mereka.

Yang jelas, buat fans Barcelona, kemenangan ini sudah jadi alasan besar untuk bermimpi lebih tinggi!

Barcelona Tumbangkan Real Madrid 3-2 di Final Copa del Rey: Jules Kounde Jadi Pahlawan di Laga Dramatis

Barcelona Tumbangkan Real Madrid 3-2 di Final Copa del Rey Jules Kounde Jadi Pahlawan di Laga Dramatis
Barcelona Tumbangkan Real Madrid 3-2 di Final Copa del Rey Jules Kounde Jadi Pahlawan di Laga Dramatis.

JAKARTA - Pertandingan penuh emosi terjadi saat Barcelona berhasil menaklukkan Real Madrid dengan skor 3-2 dalam final Copa del Rey yang digelar di Estadio La Cartuja, Sabtu malam waktu setempat. 

Lewat drama panjang hingga babak tambahan, Jules Kounde muncul sebagai pahlawan dengan gol krusial di menit-menit akhir. Kemenangan ini membuat Barcelona semakin dekat untuk meraih treble winner musim ini di bawah arahan pelatih baru mereka, Hansi Flick.

Jalannya Pertandingan: Ketegangan Sejak Awal Hingga Akhir

Laga ini benar-benar layak disebut sebagai salah satu El Clasico terbaik dalam sejarah Copa del Rey. Barcelona tampil percaya diri meski harus tampil tanpa Robert Lewandowski yang absen karena cedera. Sebagai gantinya, Ferran Torres dipercaya menjadi ujung tombak dan tampil luar biasa.

Barcelona membuka keunggulan lebih dulu lewat gol cantik dari Pedri pada menit ke-28. Pemuda asal Spanyol itu memanfaatkan umpan brilian dari Lamine Yamal, pemain muda sensasional yang lagi-lagi membuktikan kualitasnya di laga besar. Ini menjadi kontribusi ketiga Yamal dalam tiga laga Clasico berturut-turut rekor yang sebelumnya hanya dipegang nama-nama besar seperti Luis Suarez dan Sergi Roberto.

Namun, Real Madrid tak tinggal diam. Masuknya Kylian Mbappe di babak kedua mengubah jalannya pertandingan. Mbappe langsung menunjukkan kualitasnya dengan mencetak gol penyeimbang lewat tendangan bebas keras yang membentur tiang sebelum masuk ke gawang. Tak lama berselang, Aurelien Tchouameni membawa Madrid berbalik unggul lewat sundulan dari skema sepak pojok yang dieksekusi Arda Guler.

Saat banyak yang mengira Madrid akan membawa pulang trofi, Barcelona membuktikan mental juara mereka. Melalui serangan balik cepat, bola lambung melewati Antonio Rudiger dan Thibaut Courtois, yang kemudian dikonversi menjadi gol oleh Ferran Torres dengan tenang.

Kontroversi Penalti dan Drama Kartu Merah

Ketegangan semakin memuncak ketika di detik-detik akhir waktu normal, wasit Ricardo de Burgos Bengoetxea sempat memberikan penalti kepada Barcelona setelah Raul Asencio dianggap melanggar Raphinha. Namun, setelah pemeriksaan VAR, keputusan itu dibatalkan. Raphinha dinilai terlalu mudah terjatuh dan penalti pun dianulir.

Drama belum berhenti. Madrid harus kehilangan Vinicius Junior yang cedera, membuat serangan mereka kurang tajam di masa tambahan waktu. Sementara itu, suasana makin panas saat Antonio Rudiger yang sudah diganti, harus menerima kartu merah karena melontarkan protes keras dari bangku cadangan. Setelah peluit panjang berbunyi, Lucas Vazquez juga menerima kartu merah akibat keributan tambahan.

Jules Kounde Jadi Penentu Kemenangan

Kemenangan Barcelona akhirnya dipastikan di menit ke-116 lewat aksi individu Jules Kounde. Bek asal Prancis itu memotong umpan buruk Luka Modric, lalu melepaskan tembakan keras mendatar dari luar kotak penalti yang tidak mampu dihalau Courtois.

Kounde tampil sebagai pahlawan tak terduga di malam bersejarah ini, membantu Barca mengangkat trofi Copa del Rey ke-32, memperpanjang rekor sebagai klub tersukses di ajang tersebut. Ini juga menjadi kemenangan ketiga beruntun Barcelona atas Real Madrid musim ini, setelah sebelumnya menang di Supercopa de Espana dan LaLiga.

Barcelona Makin Mantap Menuju Treble

Di bawah tangan dingin Hansi Flick, Barcelona hanya kalah sekali dari 28 pertandingan terakhir di semua kompetisi. Mereka sejajar dengan Paris Saint-Germain dalam jumlah kemenangan terbanyak di liga-liga top Eropa tahun ini.

Produktivitas gol Barcelona juga luar biasa. Mereka menjadi tim dengan jumlah gol terbanyak di Eropa musim ini dengan total 155 gol di semua ajang. Fleksibilitas serangan mereka menjadi kunci utama, terutama saat bertahan menghadapi serangan bertubi-tubi Madrid yang bertabur bintang.

Tantangan besar berikutnya menanti: mengunci gelar LaLiga dan mengangkat trofi Liga Champions. Jika berhasil, Flick akan mengikuti jejak Pep Guardiola sebagai pelatih Barcelona yang langsung meraih kesuksesan besar di musim pertamanya.

Masa Depan Carlo Ancelotti di Madrid Dipertanyakan

Sementara itu, kekalahan ini memperbesar tekanan terhadap pelatih Real Madrid, Carlo Ancelotti. Meskipun telah memberikan 15 trofi bagi Los Blancos, sinyal perpisahan sepertinya sudah semakin kuat.

Madrid sempat memimpin dan punya peluang besar untuk menang, tetapi mereka gagal menjaga konsentrasi di momen-momen penting. Kesalahan fatal dari Modric saat memberikan umpan yang dipotong Kounde menjadi titik balik kekalahan ini.

Kylian Mbappe yang baru saja pulih dari cedera sempat memberi harapan, tetapi bahkan kehadirannya tak cukup untuk membalikkan keadaan. Statistik pun menunjukkan Madrid tampil kurang efektif: mereka hanya menghasilkan expected goals (xG) sebesar 0,82, jauh dibandingkan Barcelona yang punya xG 1,76.

Dengan jarak empat poin di belakang Barcelona di klasemen LaLiga dan peluang meraih gelar semakin menipis, musim ini bisa menjadi salah satu musim terburuk Madrid dalam beberapa tahun terakhir.

Barca Unggul, Madrid Harus Bangkit

Final Copa del Rey 2025 ini memperlihatkan bahwa Barcelona lebih siap, lebih fokus, dan lebih kuat mental dibanding rival abadinya. Dukungan penuh untuk para pemain muda seperti Lamine Yamal, kepercayaan terhadap Ferran Torres, hingga kepemimpinan Hansi Flick membuat Blaugrana kembali ke jalur kejayaan.

Bagi Real Madrid, ini adalah alarm keras. Mereka harus segera berbenah jika tidak ingin mengakhiri musim dengan tangan kosong. Dengan sisa musim yang ketat, El Clasico berikutnya pada 11 Mei bisa menjadi laga penentu nasib kedua tim di LaLiga.

Satu hal yang pasti, sepak bola Spanyol baru saja disuguhkan salah satu final Copa del Rey paling seru sepanjang masadan kali ini, Barcelona keluar sebagai rajanya.

Sabtu, 26 April 2025

Preview Final Copa del Rey: Barcelona vs Real Madrid – El Clásico Penentu Trofi!

Preview Final Copa del Rey Barcelona vs Real Madrid – El Clásico Penentu Trofi!
Preview Final Copa del Rey Barcelona vs Real Madrid – El Clásico Penentu Trofi!

JAKARTA - Akhir pekan ini bakal jadi momen panas buat para pecinta sepak bola, karena dua raksasa Spanyol, Barcelona dan Real Madrid, bakal bentrok di Final Copa del Rey! Bukan sekadar pertandingan biasa, ini adalah El Clásico versi final yang bisa jadi salah satu duel paling seru tahun ini.

Pertandingan ini nggak cuma soal siapa yang paling kuat di lapangan, tapi juga soal harga diri. Buat Barcelona dan Madrid, kalah dari satu sama lain bukan pilihan. Dan kali ini, selain mempertaruhkan trofi, mereka juga mempertaruhkan momen spesial dalam perjalanan musim mereka masing-masing.

Duel Dua Raksasa dengan Musim yang Kontras

Barcelona boleh dibilang lagi menikmati musim yang cukup solid. Di bawah pelatih baru, mereka tampil konsisten dan sedang nyaman di puncak klasemen LaLiga. Selain itu, performa mereka sepanjang 2024/25 terbilang mengesankan, dengan hanya satu kekalahan dalam 27 pertandingan terakhir mereka di semua ajang itupun terjadi saat melawan Dortmund di leg kedua Liga Champions.

Sementara itu, Real Madrid justru terlihat sedikit goyah belakangan ini. Dari enam laga terakhir, mereka menang tiga kali dan kalah tiga kali. Padahal biasanya, Madrid dikenal sebagai tim yang justru naik level saat menghadapi laga besar. Tapi musim ini, performa mereka di laga-laga besar seringkali kurang maksimal.

Namun, jangan salah. Hansi Flick yang menukangi Madrid tetap punya kans menjadikan musim ini sangat berkesan. Setelah mengangkat trofi Supercopa dan masih bersaing di Liga Champions, memenangkan Copa del Rey bisa jadi langkah penting menuju musim penuh prestasi. Apalagi, bagi Carlo Ancelotti, final ini juga bisa jadi bagian dari perpisahan manis kalau ia benar-benar bakal angkat kaki dari Madrid akhir musim nanti.

Performa dan Cedera Jelang Final

Kalau dilihat dari performa terkini, Barcelona lebih diunggulkan. Mereka tampil konsisten dan solid. Tapi ada satu masalah besar: Robert Lewandowski cedera hamstring dan dipastikan absen. Selain itu, Alejandro Balde dan Marc-André ter Stegen juga belum pulih.

Di kubu Madrid, Kylian Mbappé sedang kejar waktu buat fit setelah cedera engkel. Begitu juga dengan Ferland Mendy yang masih belum 100% bugar. Tiga pemain lain yang dipastikan absen adalah Éder Militão, Dani Carvajal, dan Eduardo Camavinga.

Absennya pemain-pemain kunci ini tentu bakal berpengaruh ke strategi kedua tim. Tapi justru di sinilah menariknya siapa yang bisa beradaptasi dengan kondisi yang ada dan tetap tampil maksimal?

Raphinha: Tumpuan Baru Barca

Tanpa Lewandowski, beban di lini depan Barcelona bakal jatuh ke pundak Raphinha. Dan sejauh ini, si pemain Brasil ini tampil luar biasa. Dalam sembilan laga terakhirnya, dia mencetak enam gol dan memberi lima assist. Nggak heran kalau dia disebut sebagai salah satu pemain terbaik Barcelona musim ini.

Statistik Raphinha juga bikin kagum. Di antara pemain sayap di lima liga top Eropa, dia masuk 3% teratas dalam hal menciptakan peluang, 2% teratas untuk jumlah tembakan, dan bahkan 1% teratas untuk kontribusi gol. Nggak peduli dimainkan di kanan, kiri, atau sebagai gelandang serang, Raphinha tetap berbahaya!

Kalau Madrid lengah sedikit saja, Raphinha bisa jadi mimpi buruk buat lini belakang mereka.

Prediksi: Barcelona 4-2 Real Madrid

Dengan segala kondisi yang ada, Barcelona sedikit lebih diunggulkan di laga ini. Mereka lebih konsisten, punya lini depan yang tajam, dan sedang dalam tren positif. Madrid tentu nggak bisa diremehkan, apalagi dengan pengalaman segudang mereka di laga besar. Tapi kalau dilihat dari performa terakhir, Barca lebih siap.

Kami memprediksi laga ini bakal jadi salah satu El Clásico paling seru dan penuh gol. Dengan banyaknya pemain bintang di kedua kubu dan lini pertahanan yang sama-sama rapuh, kemungkinan besar kita akan melihat pertandingan yang penuh drama.

Skor akhir: Barcelona 4-2 Real Madrid.

El Clásico yang Menentukan

Pertandingan ini bukan cuma soal siapa yang angkat piala, tapi juga soal momentum dan kebanggaan. El Clásico selalu punya makna lebih, dan final Copa del Rey kali ini adalah panggung yang sempurna untuk itu.

Buat kamu para penggemar sepak bola, jangan sampai kelewatan duel panas ini. Siapkan camilan, undang teman, dan nikmati 90 menit penuh tensi tinggi antara dua klub terbesar di Spanyol. Siapa yang bakal tertawa terakhir? Kita tunggu saja di akhir pekan!

Prediksi Lineup Barcelona vs Real Madrid di Final Copa del Rey 2025: Siapa Saja Starter Andalannya?

Prediksi Lineup Barcelona vs Real Madrid di Final Copa del Rey 2025 Siapa Saja Starter Andalannya
Prediksi Lineup Barcelona vs Real Madrid di Final Copa del Rey 2025 Siapa Saja Starter Andalannya.

JAKARTA - Laga panas bertajuk El Clasico akan kembali tersaji akhir pekan ini! Barcelona dan Real Madrid bakal bentrok di final Copa del Rey 2025 yang digelar di Sevilla pada Sabtu malam waktu setempat. Buat Barcelona, ini bukan cuma sekadar laga penentu trofi, tapi bagian dari ambisi besar mereka: meraih quadruple bersejarah!

Tim asuhan Hansi Flick sudah mengantongi gelar Supercopa de España, masih bertengger di puncak klasemen La Liga, dan lolos ke semifinal Liga Champions. Tapi sebelum mimpi besar itu jadi nyata, mereka harus lebih dulu menaklukkan sang rival abadi: Real Madrid.

Nah, dengan jadwal yang super padat dan beberapa pemain kunci yang cedera, seperti Robert Lewandowski dan Alejandro Balde, Flick harus pintar-pintar meracik tim. Kira-kira siapa saja yang bakal jadi starter Barcelona di laga penting ini? Yuk, simak prediksi line-up lengkapnya!

Prediksi Lineup Barcelona vs Real Madrid (Formasi 4-2-3-1)

Kiper: Wojciech Szczesny
Kiper asal Polandia ini kemungkinan besar bakal dipercaya jadi starter. Meski tak tampil di final Supercopa, Szczesny siap unjuk gigi di laga besar ini. Pengalaman dan ketenangannya akan sangat dibutuhkan untuk menjaga gawang Barca tetap aman dari gempuran lini depan Madrid.

Bek Kanan: Jules Kounde
Kounde hampir tak pernah absen di Copa del Rey musim ini. Dia jadi salah satu pemain yang paling sering tampil, dan sepertinya Flick bakal kembali mengandalkannya untuk meredam kecepatan Vinicius Junior di sisi kiri Madrid.

Bek Tengah: Pau Cubarsi
Meski masih muda, Cubarsi sudah tampil sangat matang. Dia punya kemampuan distribusi bola yang oke dan pintar membaca permainan. Lawan Madrid yang suka pressing, kehadiran Cubarsi bisa jadi kunci untuk membangun serangan dari belakang.

Bek Tengah: Inigo Martinez
Bek senior ini makin solid di musim ini. Duetnya bareng Cubarsi berhasil membuat Mbappe frustrasi di pertemuan pertama melawan PSG. Kepercayaan dan pengalaman Martinez akan sangat berharga di laga panas seperti ini.

Bek Kiri: Hector Fort
Dengan absennya Balde, Hector Fort kemungkinan besar bakal kembali jadi pilihan utama. Performanya jauh lebih stabil dibanding Gerard Martin, dan dia sudah membuktikan layak jadi starter di laga-laga penting.

Gelandang Bertahan: Pedri & Frenkie de Jong

Duet impian ini akhirnya bisa kita nikmati lagi! Pedri tampil luar biasa lawan Mallorca, sementara De Jong perlahan kembali ke performa terbaiknya. Keduanya punya visi bermain tinggi dan mampu mengontrol tempo permainan, sesuatu yang sangat penting saat menghadapi lini tengah Madrid yang juga kuat.

Lini Serang

Sayap Kanan: Lamine Yamal
Si bocah ajaib ini makin menggila! Di usia 17 tahun, Yamal sudah mencatatkan 5 kontribusi gol di ajang Copa del Rey. Ia tampil luar biasa saat comeback dramatis lawan Celta Vigo dan diprediksi akan jadi ancaman utama di sisi kanan serangan Barca.

Gelandang Serang: Dani Olmo
Dani Olmo tampil brilian di laga sebelumnya dan mencetak gol penentu kemenangan. Meskipun Fermin Lopez juga tampil oke, Olmo lebih berpengalaman dan lebih cocok untuk laga sebesar ini.

Sayap Kiri: Raphinha
Lari-lari Raphinha di belakang lini pertahanan lawan selalu bikin repot. Ia jadi senjata utama Barcelona dalam hal kecepatan dan penetrasi. Di laga melawan Madrid, eks pemain Leeds ini tentu ingin menunjukkan kemampuannya sekali lagi.

Striker: Ferran Torres

Dengan absennya Lewandowski, Ferran jadi pilihan utama di lini depan. Tapi jangan salah, dia bukan pelapis biasa. Ferran adalah top skor Barcelona di Copa del Rey musim ini. Ketajamannya dan pergerakannya yang cerdik bisa jadi pembeda di final nanti.

Analisis Taktik Singkat

Formasi 4-2-3-1 ini memberi keseimbangan antara pertahanan dan serangan. Duet Pedri-De Jong di tengah akan memudahkan transisi, sementara trio Yamal-Olmo-Raphinha siap menusuk dari berbagai sisi. Ferran di depan akan jadi target utama serangan cepat dan umpan-umpan terobosan.

Kunci utama laga ini terletak pada bagaimana Flick meredam serangan cepat Madrid, khususnya dari Vinicius dan Bellingham. Tapi jika Barca bisa menguasai bola dan mendikte tempo, peluang mereka untuk mengangkat trofi sangat besar.

Pemain yang Absen

  • Robert Lewandowski (cedera)

  • Alejandro Balde (cedera)

Absennya dua nama ini memang cukup berat, tapi kedalaman skuad Barcelona musim ini memungkinkan Flick untuk tetap tampil kompetitif.

Barcelona punya semua amunisi untuk memenangkan final Copa del Rey 2025 ini. Meski Real Madrid bukan lawan yang mudah, kombinasi pemain muda dan senior, serta tangan dingin Hansi Flick, bikin Blaugrana jadi favorit kuat. Kalau mereka bisa mengatasi tekanan dan bermain tenang, bukan tidak mungkin Barca akan mengangkat trofi kedua musim ini.

Apakah ini akan jadi langkah penting menuju quadruple bersejarah? Kita tunggu saja duel sengitnya di Sevilla!

Prediksi Line Up Real Madrid vs Barcelona di Final Copa del Rey: Apakah Ancelotti Turunkan Kekuatan Penuh?

Prediksi Line Up Real Madrid vs Barcelona di Final Copa del Rey Apakah Ancelotti Turunkan Kekuatan Penuh
Prediksi Line Up Real Madrid vs Barcelona di Final Copa del Rey: Apakah Ancelotti Turunkan Kekuatan Penuh?

JAKARTA - Meski Real Madrid sudah tersingkir dari Liga Champions musim ini, perjuangan mereka belum selesai. El Real masih punya dua target besar: mengejar gelar La Liga dan memburu trofi Copa del Rey.

Kemenangan tipis 1-0 atas Getafe di pekan terakhir La Liga menjaga peluang mereka tetap hidup. Kini, pasukan Carlo Ancelotti hanya terpaut empat poin dari sang rival abadi, Barcelona. Tapi sebelum mereka bentrok lagi di ajang La Liga pada 11 Mei, ada “pemanasan” super penting di depan mata final Copa del Rey.

Yup, El Clasico edisi final piala domestik akan kembali tersaji, dan ini adalah pertemuan ketiga mereka di final sejak abad ke-21. Meskipun dua tim ini mendominasi Copa del Rey dengan total 51 gelar, pertemuan di final justru jarang terjadi. Makanya, laga ini bakal jadi tontonan wajib bagi pecinta sepak bola di seluruh dunia.

Nah, bagaimana kira-kira susunan pemain Real Madrid untuk laga besar ini? Yuk kita bahas prediksi line up Los Blancos dalam formasi 4-2-3-1 yang kemungkinan besar akan diturunkan oleh Ancelotti!

Penjaga Gawang

GK: Thibaut Courtois
Setelah kembali dari cedera panjang, Courtois diyakini akan langsung turun di laga penting ini. Meski Andriy Lunin tampil cukup oke di beberapa pertandingan Copa del Rey sebelumnya, Ancelotti tentu ingin mengandalkan kiper utamanya untuk laga sekelas final melawan Barca.

Lini Belakang

RB: Federico Valverde
Posisi ini agak mengejutkan, karena Valverde aslinya gelandang. Tapi musim ini dia beberapa kali dimainkan di posisi bek kanan, dan performanya cukup solid. Apalagi, duel fisik dan kecepatan melawan Raphinha akan sangat menantang. Tenaganya bakal sangat dibutuhkan di sisi kanan pertahanan.

CB: Raul Asencio
Nama yang satu ini mungkin belum terlalu familiar bagi fans kasual, tapi Asencio adalah salah satu bintang muda yang bersinar musim ini. Dia tampil percaya diri dan menunjukkan kedewasaan dalam bertahan. Di final ini, dia diprediksi akan kembali dipercaya tampil sejak menit pertama.

CB: Antonio Rudiger
Pilar utama di jantung pertahanan Madrid. Setelah diistirahatkan saat lawan Getafe, Rudiger dalam kondisi prima dan siap menghadapi tekanan dari lini depan Barca yang terkenal tajam.

LB: Ferland Mendy
Mendy kembali berlatih penuh setelah absen lebih dari sebulan. Dengan David Alaba masih diragukan dan Eduardo Camavinga dipastikan absen, Mendy jadi opsi paling logis untuk mengisi sisi kiri pertahanan. Alternatif lain seperti Fran Garcia kemungkinan besar hanya akan jadi cadangan.

Lini Tengah

CM: Luka Modric
Siapa lagi kalau bukan sang maestro? Meski sudah berusia 38 tahun, Modric masih jadi tulang punggung di lini tengah. Pengalamannya akan sangat krusial dalam mengatur ritme dan meredam kreativitas lini tengah Barca yang dikomandoi oleh Gavi dan Pedri.

CM: Aurelien Tchouameni
Tugas berat menanti Tchouameni. Gelandang muda Prancis ini harus tampil disiplin dan agresif demi mengganggu permainan Barcelona yang terkenal dominan di tengah. Laga ini bisa jadi panggung pembuktian baginya.

Lini Serang

RW: Rodrygo
Sempat tidak diturunkan saat lawan Getafe, Rodrygo kemungkinan besar sengaja disimpan untuk laga final. Kecepatannya di sisi kanan sangat dibutuhkan untuk membongkar pertahanan Barca.

AM: Jude Bellingham
Bellingham adalah jantung serangan Madrid musim ini. Dengan kemampuan menggiring bola, mengatur tempo, hingga mencetak gol dari lini kedua, dia adalah ancaman nyata bagi pertahanan Blaugrana. Jangan heran kalau namanya ada di papan skor lagi nanti!

LW: Vinicius Junior
Bintang Brasil ini punya sejarah menarik dengan Barca. Kadang bikin repot, kadang berhasil dimatikan. Namun duel antara Vini vs Jules Kounde di sisi kiri akan jadi salah satu tontonan utama. Siapa yang menang di duel ini, bisa menentukan hasil akhir laga.

Striker

ST: Kylian Mbappe
Yes, Mbappe dipastikan kembali ke starting lineup setelah pulih dari cedera ringan di engkel. Meskipun Madrid memboyongnya untuk jadi mesin gol di Liga Champions, mencetak gol di final Copa del Rey tentu tak kalah penting. Mental juara dan naluri golnya bisa jadi pembeda di laga penuh tekanan seperti ini.

Real Madrid datang ke laga final ini dengan motivasi tinggi dan skuad yang (hampir) komplet. Meskipun ada beberapa kekhawatiran soal kebugaran pemain seperti Alaba dan Camavinga, Ancelotti masih punya cukup kedalaman untuk menurunkan tim yang sangat kompetitif.

Di atas kertas, formasi 4-2-3-1 ini sangat seimbang kuat di lini tengah, tajam di depan, dan cukup solid di belakang. Laga ini bukan cuma soal trofi, tapi juga soal gengsi El Clasico yang tak pernah redup.

Akan jadi menarik melihat apakah strategi Ancelotti bisa mengatasi pressing ketat dan permainan cepat Barcelona. Apapun hasilnya, satu hal yang pasti: laga ini akan jadi salah satu partai paling seru musim ini!

Hansi Flick Siapkan Kejutan Taktik dan Formasi Baru Barcelona untuk Final Copa del Rey Melawan Real Madrid

Hansi Flick Siapkan Kejutan Taktik dan Formasi Baru Barcelona untuk Final Copa del Rey Melawan Real Madrid
Hansi Flick Siapkan Kejutan Taktik dan Formasi Baru Barcelona untuk Final Copa del Rey Melawan Real Madrid.

JAKARTA - Laga panas dan bergengsi akan kembali tersaji di pentas sepak bola Spanyol. Barcelona dan Real Madrid bakal kembali bentrok dalam duel klasik El Clasico, kali ini di ajang Final Copa del Rey yang akan digelar pada 26 April mendatang. 

Kedua tim punya sejarah panjang dalam rivalitas yang tak pernah sepi drama, namun kali ini, sorotan tertuju pada sosok Hansi Flick.

Pelatih anyar Barcelona tersebut dikabarkan telah menyiapkan racikan strategis yang dipercaya bisa kembali menaklukkan Real Madrid, seperti yang sudah dua kali ia lakukan musim ini. 

Dari laporan media ternama Spanyol, Mundo Deportivo, susunan pemain saat melawan Mallorca menjadi petunjuk penting akan taktik yang akan digunakan Flick di laga final.

Dominasi Barca atas Real Madrid Musim Ini

Barcelona tampil superior dalam dua pertemuan terakhir melawan Real Madrid di semua kompetisi musim ini. 

Kedua laga itu berakhir dengan kemenangan untuk Blaugrana. Kepercayaan diri skuad asuhan Flick pun sedang tinggi-tingginya. 

Mereka tak hanya unggul dalam permainan, tetapi juga secara mentalitas menghadapi sang rival bebuyutan.

Hansi Flick sendiri dikenal sebagai pelatih yang sangat detail dalam menyiapkan tim. Ia bukan tipe pelatih yang hanya mengandalkan nama besar, melainkan lebih fokus pada keseimbangan, strategi, dan kesiapan fisik para pemain.

Fokus di Lini Belakang dan Tengah, Flick Tahu Apa yang Harus Dilakukan

Salah satu kunci kesuksesan Barcelona musim ini adalah solidnya lini pertahanan. Dalam laga terakhir melawan Mallorca, dua bek utama mereka, Jules Koundé dan Pau Cubarsí, sengaja diistirahatkan untuk menjaga kebugaran demi partai final. 

Langkah ini jelas menunjukkan bahwa keduanya akan jadi andalan utama di jantung pertahanan menghadapi tekanan dari Vinicius Jr. dan kawan-kawan.

Selain Koundé dan Cubarsí, ada nama Iñigo Martínez dan Gerard Martín yang juga dipersiapkan untuk memperkuat barisan pertahanan. 

Keempat nama ini akan menjadi tameng utama dalam menghalau agresivitas serangan Real Madrid yang dikenal mematikan.

Di lini tengah, Frenkie De Jong dan Pedri bakal kembali mengomandoi aliran bola. Saat laga melawan Mallorca, De Jong tidak tampil sebagai starter, pertanda bahwa ia akan menjadi bagian penting dalam susunan utama Flick untuk laga final. 

Pedri yang hampir selalu tampil dalam pertandingan besar juga tak akan absen. 

Sayangnya, Gavi kemungkinan besar tak masuk starting XI setelah performa gemilang dari duet De Jong dan Pedri belakangan ini.

Lini Serang Masih Jadi Tanda Tanya, Tapi Flick Punya Banyak Opsi

Jika sektor belakang dan tengah hampir bisa dipastikan, maka sektor serang masih menyimpan sejumlah tanda tanya. Kembalinya Dani Olmo dari cedera menambah opsi di lini depan. 

Setelah absen cukup lama, Olmo perlahan kembali mendapatkan menit bermain secara bertahap dari 4 menit lawan Dortmund, 31 menit saat kontra Celta Vigo, hingga tampil sebagai starter saat melawan Mallorca. Semua ini menunjukkan bahwa kondisi fisiknya semakin prima.

Flick juga memiliki pemain muda potensial Lamine Yamal dan Raphinha yang diistirahatkan saat melawan Mallorca. Keduanya diperkirakan akan mengisi posisi sayap kanan dan kiri. 

Absennya Robert Lewandowski di lini depan membuka peluang bagi Ferrán Torres untuk tampil sebagai penyerang utama. Torres sudah terbukti mampu mengisi peran tersebut di beberapa pertandingan, namun Flick juga membuka opsi untuk menempatkan Dani Olmo sebagai false nine.

Jika skenario ini dijalankan, maka akan ada tempat bagi Fermín López di lini tengah atau bahkan sebagai gelandang serang. 

Keberadaan Fermín bisa menambah kreativitas serta kecepatan dalam transisi menyerang Barcelona.

Final El Clasico yang Sarat Gengsi dan Sejarah

Pertandingan ini akan menjadi pertemuan kedelapan Barcelona dan Real Madrid di final Copa del Rey sepanjang sejarah. 

Barcelona sejauh ini sudah mengoleksi 31 gelar Copa del Rey, menjadikan mereka sebagai pemegang gelar terbanyak dalam kompetisi ini. 

Sementara Real Madrid baru memiliki 20 trofi dan tentu ingin mengejar ketertinggalan tersebut.

Tensi tinggi tentu akan mengiringi laga nanti. Selain soal gengsi antar dua klub raksasa, laga ini juga jadi ajang pembuktian Hansi Flick di musim perdananya. 

Mampukah ia mempersembahkan trofi pertama untuk publik Camp Nou? Ataukah Ancelotti yang akan kembali unjuk pengalaman dan membawa pulang trofi ke-21 untuk Los Blancos?

Analisis dan Prediksi Formasi Barcelona

Berdasarkan semua indikasi dari laga terakhir dan informasi dari Mundo Deportivo, berikut prediksi susunan pemain yang kemungkinan besar akan diturunkan Hansi Flick:

Formasi 4-3-3

  • Kiper: Marc-André ter Stegen

  • Belakang: Jules Koundé, Pau Cubarsí, Iñigo Martínez, Gerard Martín

  • Tengah: Frenkie De Jong, Pedri, Fermín López

  • Depan: Lamine Yamal, Dani Olmo (false nine), Raphinha

Namun, jika Dani Olmo tidak digunakan sebagai penyerang tengah, Ferrán Torres kemungkinan besar akan mengambil posisi tersebut, sementara Fermín bisa kembali ke bangku cadangan.

Laga Penentu untuk Flick dan Barcelona

Final Copa del Rey ini bukan hanya soal trofi. Ini juga tentang membangun kembali kepercayaan fans terhadap proyek baru Barcelona di bawah Hansi Flick. 

Mengalahkan Real Madrid dalam laga final bisa jadi momentum besar untuk membuka era baru kejayaan Blaugrana. 

Apalagi jika Flick bisa menorehkan tiga kemenangan beruntun atas Ancelotti dalam satu musim sesuatu yang sangat langka terjadi dalam sejarah El Clasico.

Bagi para penggemar sepak bola, duel ini jelas wajib ditunggu. Bukan hanya karena tensi rivalitas, tapi juga karena banyaknya cerita menarik di balik strategi pelatih, kondisi pemain, dan ambisi besar kedua klub.

Jumat, 25 April 2025

Drama Kontrak Raphinha di Barcelona: Antara Cinta Klub dan Tuntutan Gaji

Drama Kontrak Raphinha di Barcelona Antara Cinta Klub dan Tuntutan Gaji
Drama Kontrak Raphinha di Barcelona: Antara Cinta Klub dan Tuntutan Gaji.

JAKARTA - Hubungan antara Raphinha dan Barcelona sedang diuji. Meski performa sang pemain sedang berada di puncak, proses negosiasi perpanjangan kontrak justru menemui jalan buntu. Kabarnya, kedua belah pihak belum mencapai titik temu dalam hampir semua aspek pembicaraan, mulai dari durasi kontrak hingga besaran gaji.

Di atas lapangan, Raphinha tampil luar biasa musim ini. Sejak ditangani pelatih anyar Hansi Flick, pemain asal Brasil itu seakan bangkit dari tidur panjang. Ia mencatatkan 30 gol dan 23 assist dalam 49 pertandingan di semua kompetisi sebuah catatan yang menempatkannya dalam radar kandidat Ballon d'Or. Angka tersebut tentu bukan main-main, dan ini membuat banyak klub besar mulai melirik.

Nama-nama klub top Premier League seperti Arsenal, Chelsea, Manchester City, hingga Manchester United mulai dikaitkan dengan sang winger. Bahkan, beberapa sumber menyebutkan bahwa klub-klub dari Arab Saudi juga siap mengajukan tawaran fantastis demi mengamankan jasanya.

Yang menarik, meskipun mendapat banyak tawaran menarik dari luar, Raphinha sebenarnya ingin tetap di Barcelona. Ia sudah merasa nyaman dan menjadi bagian penting dari skuad Blaugrana. Manajemen klub pun punya keinginan yang sama mereka ingin mempertahankannya.

Namun, SPORT melaporkan bahwa negosiasi perpanjangan kontrak berjalan sangat alot. Bukan hanya soal uang, tetapi juga durasi kontrak yang ditawarkan tidak sesuai harapan Raphinha.

Barcelona kabarnya hanya mengajukan perpanjangan satu tahun secara langsung, yang berarti kontraknya akan aktif hingga 2028, dengan opsi tambahan satu tahun hingga 2029. Sayangnya, Raphinha tidak puas dengan skema itu. Pemain yang kini berusia 28 tahun tersebut ingin setidaknya dua tahun tambahan yang dijamin, bukan hanya opsi yang bisa berubah sewaktu-waktu.

Pihak manajemen Barcelona tampaknya masih mempertimbangkan faktor usia. Ketika kontrak saat ini habis, Raphinha akan mendekati usia 31 tahun usia yang sering jadi pertimbangan bagi klub-klub top Eropa untuk memberikan kontrak jangka panjang. Barcelona sedang berusaha menghindari beban gaji besar untuk pemain yang dianggap akan mulai menurun performanya dalam beberapa tahun ke depan.

Dari sisi finansial, Raphinha juga merasa bahwa tawaran gaji dari klub saat ini tidak mencerminkan kontribusinya di lapangan. Meski tidak ada angka pasti yang diumumkan, pemain asal Brasil tersebut ingin ada peningkatan gaji yang signifikan agar sesuai dengan statusnya sebagai salah satu pilar penting tim.

Di tengah perbedaan pandangan yang cukup besar, ada satu titik terang dari negosiasi ini. Baik Raphinha maupun Barcelona sudah sepakat soal nilai klausul pelepasan kontraknya. Angka yang disepakati berada di kisaran €80 juta (sekitar Rp1,4 triliun), yang dianggap masuk akal untuk pemain dengan performa tinggi meski usianya tak lagi muda.

Nilai ini penting karena bisa menjadi patokan bagi klub-klub lain jika ingin menggaet Raphinha di masa mendatang. Namun, dengan niat kuat sang pemain untuk bertahan, klausul ini kemungkinan besar hanya akan menjadi cadangan jika semuanya benar-benar buntu.

Walau belum menemukan kesepakatan, baik Barcelona maupun Raphinha masih dalam kondisi yang cukup tenang. Kontrak sang pemain masih berlaku selama dua tahun lagi, dan belum ada tanda-tanda perpecahan besar. Namun, jika masalah ini tidak segera diselesaikan, bukan tak mungkin akan berkembang menjadi isu besar di musim panas mendatang.

Apalagi dengan banyaknya klub yang siap mengajukan tawaran, Barcelona harus bergerak cepat jika tak ingin kehilangan salah satu pemain kuncinya secara mendadak. Terlebih, manajemen Hansi Flick yang sedang membangun ulang identitas permainan Blaugrana tentu membutuhkan pemain dengan kemampuan seperti Raphinha di dalam timnya.

Drama kontrak antara Raphinha dan Barcelona ini menyimpan pelajaran penting. Dalam dunia sepak bola modern, hubungan antara klub dan pemain bukan hanya soal loyalitas atau kecintaan semata, tetapi juga soal penghargaan yang sesuai, terutama dalam bentuk kontrak dan gaji.

Jika Barcelona ingin menjaga stabilitas tim di bawah Hansi Flick, maka mempertahankan pemain seperti Raphinha seharusnya menjadi prioritas. Namun tentu, semua harus dilakukan dengan pertimbangan finansial yang matang agar tidak mengulang kesalahan masa lalu memberikan kontrak mahal pada pemain yang akhirnya gagal memberikan kontribusi maksimal.

Di sisi lain, Raphinha juga harus realistis dan melihat konteks keuangan Barcelona yang masih belum sepenuhnya pulih. Jika kedua pihak bisa saling mengerti, bukan tak mungkin drama ini akan berakhir dengan happy ending: perpanjangan kontrak dengan syarat yang adil dan menguntungkan bagi semua.

El Clasico Panas di Final Copa del Rey: Barcelona vs Real Madrid Siap Bakar Semangat Sepak Bola Spanyol

El Clasico Panas di Final Copa del Rey Barcelona vs Real Madrid Siap Bakar Semangat Sepak Bola Spanyol
El Clasico Panas di Final Copa del Rey Barcelona vs Real Madrid Siap Bakar Semangat Sepak Bola Spanyol.

JAKARTA - Duel dua raksasa sepak bola Spanyol, Real Madrid dan Barcelona, bakal kembali memanaskan panggung sepak bola dunia pada hari minggu dini hari (27/4) pukul 03.00 WIB. 

Kali ini bukan di ajang LaLiga, melainkan di partai puncak Copa del Rey 2025 yang digelar di Stadion La Cartuja, Sevilla. 

Pertandingan yang sudah lama dinanti ini dijamin bakal jadi salah satu laga paling ditunggu oleh para penggemar sepak bola di seluruh dunia.

Laga final ini bukan hanya soal perebutan trofi, tapi juga soal gengsi, sejarah, dan pembuktian siapa yang paling kuat di tanah Spanyol. 

Apalagi, ini merupakan final Copa del Rey pertama yang mempertemukan Real Madrid dan Barcelona sejak lebih dari satu dekade terakhir!

Klasik Tapi Selalu Spesial: Pertemuan Ke-260

Pertandingan ini akan jadi pertemuan ke-260 antara Real Madrid dan Barcelona di semua ajang. Meskipun keduanya sudah sering berhadapan, tiap pertemuan mereka tetap saja jadi sorotan. 

Apalagi jika mempertimbangkan bahwa ini baru kali ke-8 mereka saling bertarung di final Copa del Rey. 

Statistiknya pun cukup seimbang: Madrid menang empat kali, sementara Barcelona menang tiga kali dalam pertemuan final sebelumnya.

Madrid terakhir kali menang atas Barcelona di final Copa del Rey pada tahun 2014. Saat itu, Gareth Bale mencetak gol legendaris dengan solo run sejauh 50 meter yang bikin semua fans bersorak kegirangan. 

Sebelumnya, pada tahun 2011, Cristiano Ronaldo juga mencetak gol sundulan ikonik yang memastikan kemenangan tipis 1-0 bagi Madrid di bawah asuhan Jose Mourinho.

Barcelona sendiri terakhir kali mengalahkan Madrid di final Copa del Rey pada tahun 1990. Mereka juga pernah menang di final tahun 1968 dan 1983. 

Namun, secara keseluruhan, Blaugrana tetap jadi tim dengan koleksi gelar Copa del Rey terbanyak, yakni 31 trofi. Mereka unggul jauh dari Athletic Bilbao (24) dan Real Madrid (20).

Barca Lebih Percaya Diri, Madrid Punya Pengalaman

Musim ini, Barcelona sudah dua kali mengalahkan Real Madrid. Mereka menang telak 4-0 di Santiago Bernabeu dalam laga LaLiga dan juga menang 5-2 di final Supercopa de Espana yang digelar di Arab Saudi. Kemenangan besar ini tentu menambah kepercayaan diri pasukan Hansi Flick menjelang partai puncak.

Kalau Flick kembali menang di final ini, dia akan jadi pelatih Barcelona kedua yang mampu menang di tiga El Clasico pertamanya, setelah Pep Guardiola. 

Guardiola bahkan menang lima kali berturut-turut dalam debut El Clasico-nya antara tahun 2008 hingga 2010.

Tapi jangan anggap enteng Real Madrid. Carlo Ancelotti adalah pelatih dengan segudang pengalaman. Ia sudah mempersembahkan 15 trofi selama membesut Los Blancos dan kini mengincar trofi ke-16-nya. 

Ancelotti juga pernah mengalahkan Barcelona di final pada tahun 2014 (Copa del Rey dan Supercopa), jadi dia tahu betul cara menaklukkan rival abadinya itu.

Pertaruhan Gengsi Menjelang El Clasico LaLiga

Pertemuan ini juga bisa dibilang sebagai "pemanasan" sebelum bentrokan besar di ajang LaLiga yang dijadwalkan pada 11 Mei mendatang. Saat ini, Barcelona unggul empat poin dari Real Madrid di klasemen sementara. 

Jadi, jika Barca menang di Copa del Rey, mereka bakal makin percaya diri untuk mengamankan gelar juara LaLiga.

Sebaliknya, jika Real Madrid menang di final ini, mental mereka bakal terdongkrak dan bisa jadi ancaman serius bagi Barca di sisa pertandingan musim ini.

El Clasico selalu penuh drama, gol indah, dan emosi tinggi. Dengan dua pelatih top di pinggir lapangan, kita bisa berharap strategi yang cerdas dan duel taktis yang menarik. 

Barcelona kemungkinan bakal tampil dengan permainan menyerang khas mereka, mengandalkan kecepatan lini depan dan kreativitas lini tengah.

Sementara Real Madrid, yang punya pengalaman dan mentalitas juara, bisa mengandalkan serangan balik cepat dan kemampuan individu dari para pemain bintang mereka. 

Duel lini tengah juga bakal jadi kunci penting. Siapa yang mampu mengontrol permainan, dia yang punya peluang lebih besar untuk menang.

Dari kubu Barcelona, pemain muda seperti Lamine Yamal dan Gavi bisa jadi pembeda, sementara Robert Lewandowski tentu diharapkan jadi tumpuan gol. Di lini belakang, Inigo Martinez akan diuji oleh kecepatan serangan Madrid.

Sementara dari Real Madrid, semua mata tertuju pada Jude Bellingham yang musim ini tampil luar biasa. Tak lupa, Vinicius Jr dan Rodrygo yang dikenal dengan kecepatan dan kemampuan dribbling mereka bisa jadi mimpi buruk untuk pertahanan Barca.

Final Copa del Rey ini bukan cuma soal siapa yang angkat trofi, tapi juga tentang warisan, dominasi, dan kebanggaan. Ini adalah salah satu pertandingan yang akan dikenang oleh generasi mendatang, apalagi jika ada momen-momen magis seperti gol Ronaldo 2011 atau sprint epik Bale 2014.

Bagi para penggemar, ini adalah waktu untuk menikmati salah satu rivalitas paling bersejarah di dunia olahraga. Buat para pemain, ini adalah kesempatan untuk menulis nama mereka dalam sejarah klub.

El Clasico di Final Copa del Rey 2025 bukan hanya sekadar pertandingan biasa. Ini adalah duel dua kekuatan besar yang siap saling hancurkan demi supremasi. Apapun hasilnya, kita semua sebagai penonton pasti bakal disuguhkan tontonan yang epik, emosional, dan penuh drama.

Siapapun yang menang, satu hal yang pasti: sepak bola Spanyol kembali membuktikan kalau mereka punya salah satu rivalitas paling seru dan menegangkan di dunia. Jadi, siapkan popcorn dan jangan sampai kelewatan laga ini!

Hansi Flick dan Ansu Fati Dianggap Tidak Harmonis, Jorge Mendes Tanggapi Kabar Buruk Masa Depan Pemain Muda Ini

Hansi Flick dan Ansu Fati Dianggap Tidak Harmonis, Jorge Mendes Tanggapi Kabar Buruk Masa Depan Pemain Muda Ini
Hansi Flick dan Ansu Fati Dianggap Tidak Harmonis, Jorge Mendes Tanggapi Kabar Buruk Masa Depan Pemain Muda Ini.

JAKARTA - Masa depan Ansu Fati di Barcelona kembali jadi sorotan publik. Pemain muda yang sempat digadang-gadang jadi penerus Lionel Messi ini kini justru lebih sering menghuni bangku cadangan, bahkan ketika dalam kondisi fit. 

Banyak pihak bertanya-tanya, apa yang sebenarnya terjadi? Apakah hubungan antara Fati dan pelatih baru Barcelona, Hansi Flick, sedang tidak harmonis? Atau memang Barcelona sudah tak lagi menganggap Fati sebagai bagian dari proyek masa depan mereka?

Agen Ansu Fati, Jorge Mendes, akhirnya angkat bicara terkait kabar yang beredar. Dalam wawancaranya bersama media Spanyol El Chiringuito, Mendes menegaskan bahwa tidak ada masalah besar antara Fati dan pelatih asal Jerman tersebut. "Dia baik-baik saja. Semuanya baik-baik saja," ujar Mendes singkat ketika ditanya soal kondisi Fati.

Namun saat topik bergeser ke masa depan Fati di Camp Nou, Mendes terlihat lebih berhati-hati. Ia hanya menjawab singkat, “Saya belum tahu.” Jawaban ini tentu menimbulkan spekulasi baru bahwa masa depan Fati bersama Blaugrana masih belum jelas dan bisa saja berubah dalam waktu dekat.

Karier Ansu Fati memang terbilang tragis. Setelah mencuri perhatian dunia pada usia 16 tahun dan memecahkan berbagai rekor sebagai pemain termuda yang mencetak gol untuk Barcelona dan timnas Spanyol, cedera demi cedera menghantui kariernya. 

Dalam lima tahun terakhir, ia lebih sering berurusan dengan ruang perawatan daripada berada di lapangan.

Musim ini, meskipun kondisinya sudah pulih, ia tetap jarang mendapatkan kesempatan bermain. 

Salah satu momen langka adalah ketika ia masuk sebagai pemain pengganti di laga perempat final Liga Champions melawan Borussia Dortmund. 

Dalam laga itu, Barcelona menang telak 4-0 dan Hansi Flick menyatakan bahwa Fati layak dimainkan. "Dia pantas masuk ke lapangan," ujar Flick kala itu.

Namun sayangnya, momen positif itu tidak bertahan lama. Pada laga berikutnya melawan Celta Vigo di La Liga, Fati kembali hanya duduk di bangku cadangan. 

Lebih parah lagi, ia menjadi salah satu dari tiga pemain yang dikritik karena menunjukkan ekspresi frustrasi saat melihat rekan-rekannya melakukan comeback gemilang di babak kedua.

Pelatih Hansi Flick tidak tinggal diam. Ia secara terbuka menyindir para pemain cadangan yang tidak mendukung tim sepenuhnya dari luar lapangan. 

Sebuah sikap yang menunjukkan bahwa Flick menginginkan para pemainnya menunjukkan solidaritas, meskipun tidak dimainkan.

Banyak laporan menyebutkan bahwa Ansu Fati sudah menyadari bahwa peluangnya untuk bertahan di Barcelona sangat kecil. 

Setelah masa peminjamannya ke Brighton & Hove Albion di Premier League musim lalu tidak berjalan mulus, minat klub-klub Inggris terhadapnya pun menurun. 

Ia gagal memberikan dampak signifikan dan lebih sering terpinggirkan karena faktor kebugaran dan adaptasi.

Kini, sejumlah klub dikaitkan dengan Fati. Salah satunya adalah klub Turki, Fenerbahce, yang kini dilatih oleh Jose Mourinho. Klub ambisius asal Italia, Como, juga sempat dikabarkan tertarik. 

Namun kabar itu langsung dibantah oleh mantan pemain Barcelona dan pelatih Como saat ini, Cesc Fabregas.

Meski begitu, Fati tetap menjadi sosok yang menarik perhatian di bursa transfer, terutama karena usianya yang masih muda dan potensi besar yang pernah ia tunjukkan. 

Jika bisa menemukan klub yang bisa membangkitkan kembali kepercayaan dirinya, bukan tidak mungkin Fati akan kembali bersinar seperti dulu.

Kasus Ansu Fati juga membuka diskusi lebih luas soal bagaimana Barcelona menangani pemain muda. 

Dalam beberapa tahun terakhir, banyak pemain muda yang naik daun secara instan namun kemudian redup karena tekanan, cedera, atau manajemen klub yang kurang konsisten.

Fati adalah contoh nyata betapa kerasnya dunia sepak bola modern. Dari "penerus Messi" menjadi pemain yang tak jelas nasibnya hanya dalam waktu beberapa tahun. 

Klub seperti Barcelona tentu memiliki tekanan besar untuk selalu juara, namun penting juga untuk membina pemain muda dengan hati-hati agar potensi mereka tidak terbuang sia-sia.

Melihat situasi yang ada, wajar jika banyak yang menyarankan Fati untuk mencari tantangan baru di luar Barcelona. 

Sebuah klub yang bisa memberinya menit bermain reguler, lingkungan yang mendukung, dan kepercayaan dari pelatih bisa jadi jalan terbaik untuk menyelamatkan kariernya.

Jorge Mendes tentu tahu betul betapa pentingnya langkah selanjutnya bagi kliennya ini. Ia mungkin sedang mempertimbangkan opsi terbaik, termasuk mencari klub yang cocok secara taktik dan gaya bermain.

Yang jelas, publik sepak bola dunia masih ingin melihat Ansu Fati kembali ke performa terbaiknya. Ia punya semua modal untuk jadi bintang besar—asal diberi kesempatan dan waktu untuk berkembang tanpa tekanan berlebihan.

Rabu, 23 April 2025

Barcelona 1-0 Mallorca: Dani Olmo Jadi Pahlawan, Barca Makin Ngebut Menuju Gelar LaLiga!

Barcelona 1-0 Mallorca Dani Olmo Jadi Pahlawan, Barca Makin Ngebut Menuju Gelar LaLiga!
Barcelona 1-0 Mallorca: Dani Olmo Jadi Pahlawan, Barca Makin Ngebut Menuju Gelar LaLiga!

JAKARTA - Barcelona makin pede buat kunci gelar LaLiga musim ini setelah sukses ngalahin Mallorca dengan skor tipis 1-0 di Estadi Olímpic Lluís Companys, Rabu dini hari (23/4). 

Gol tunggal Dani Olmo langsung jadi penentu tiga poin buat tim asuhan Hansi Flick yang sekarang makin ninggalin Real Madrid di klasemen.

Olmo Angkat Barca, Madrid Makin Tertekan!

Dengan kemenangan ini, Barca sekarang nangkring di puncak klasemen dengan koleksi 76 poin, unggul tujuh angka dari Madrid yang baru akan main lawan Getafe hari Rabu nanti.

Jadi, tekanan makin berat buat Los Blancos yang wajib menang kalau nggak mau makin ketinggalan dari rival abadinya itu.

Gol tunggal Dani Olmo tercipta di awal babak kedua, tepatnya menit ke-46. Lewat skill individu ciamik, dia berhasil nerobos pertahanan Mallorca di kotak penalti dan langsung lesatkan tendangan kaki kiri ke pojok bawah gawang. GOLLL! Penonton langsung bersorak, dan Barca akhirnya bisa pecahin kebuntuan.

Dominasi Total, Tapi Butuh Waktu Buat Jebol

Barca sebenernya tampil dominan dari awal laga. Walau beberapa pemain utama kayak Lewandowski absen karena cedera dan Raphinha baru main di babak kedua, permainan mereka tetap agresif. Lamine Yamal, Pedri, sampai Gavi jadi andalan di lini depan. 

Bahkan, Ronald Araujo sempat punya peluang emas tapi gagal memaksimalkan umpan di depan gawang.

Mallorca nggak tinggal diam. Kiper muda mereka, Leo Roman, tampil luar biasa! Beberapa kali dia sukses gagalin peluang emas Barca, termasuk satu penyelamatan gila ke Dani Olmo di babak pertama. 

Bola tembakan Gavi juga sempat kena tiang. Tapi ya, akhirnya tembok itu runtuh juga lewat gol Olmo.

Statistik Gila: Barca Tembak-Tembakan Sampai 40 Kali!

Statistik pertandingan ini juga bikin geleng-geleng kepala. Bayangin aja, Barca nyetak rekor dengan melepaskan 40 tembakan ke arah gawang Mallorca! Itu jadi jumlah tembakan terbanyak dalam satu laga LaLiga sejak musim 2003/04 (berdasarkan data Opta). Rekor ini sebelumnya cuma dipegang Real Madrid waktu lawan Real Zaragoza di 2011.

Dari total 40 tembakan itu, 26 di antaranya dari dalam kotak penalti, dan mereka juga bikin 63 sentuhan di area berbahaya lawan. Gokil sih, dominasi total banget walau hasil akhirnya “cuma” satu gol.

Fokus ke Copa del Rey, Tapi Tetap Gaspol!

Yang menarik, Hansi Flick tetap berani rotasi pemain karena dia juga nyiapin tim buat laga panas akhir pekan ini: final Copa del Rey lawan Real Madrid! Tapi tetap aja, tim pelapis Barca nunjukin kelasnya dan kasih sinyal kuat kalau mereka siap fight di semua kompetisi.

Dengan performa kayak gini, bisa dibilang Barca udah nemu ritme permainannya lagi. Gaya main menyerang yang agresif, solid di belakang, dan efektif di depan. 

Tinggal jaga konsistensi dan hindarin cedera aja sih, karena lawan-lawan berikutnya pasti makin ngotot buat ngejegal.

Barcelona makin pede menuju gelar juara LaLiga setelah menang dramatis 1-0 atas Mallorca. Dani Olmo tampil sebagai pahlawan, sementara lini serang Barca tampil agresif dengan 40 tembakan ke gawang! Walau skor tipis, performa mereka sangat meyakinkan dan jadi modal penting jelang laga el clasico final Copa del Rey. Madrid? Makin tertekan, bro!

Selasa, 22 April 2025

Prediksi Barcelona vs Mallorca: Jadwal, Susunan Pemain, dan Analisa Lengkap Pertandingan La Liga 2025

Prediksi Barcelona vs Mallorca Jadwal, Susunan Pemain, dan Analisa Lengkap Pertandingan La Liga 2025
Prediksi Barcelona vs Mallorca: Jadwal, Susunan Pemain, dan Analisa Lengkap Pertandingan La Liga 2025.

JAKARTA - Pertandingan Barcelona vs Mallorca di La Liga 2025 diprediksi seru! Simak jadwal, formasi, berita pemain cedera, hingga analisis skor akhir di sini.

Pertarungan Seru di La Liga: Barcelona Jamu Mallorca di Tengah Jadwal Padat

Barcelona kembali menghadapi tantangan besar dalam lanjutan kompetisi La Liga 2025. Kali ini, mereka akan menjamu Mallorca di Estadi Olímpic Lluís Companys pada Rabu, 23 April 2025 pukul 02.30 WIB. 

Meski unggul di puncak klasemen sementara, Barcelona harus terus menjaga konsistensi, terutama menjelang akhir musim yang penuh tekanan.

Pelatih Hansi Flick sedang menghadapi ujian besar, bukan hanya dari lawan-lawan tangguh di lapangan, tetapi juga dari dinamika internal tim, termasuk rumor kurang sedap soal ketidakpuasan beberapa pemain cadangan.

Namun begitu, mental juara Barcelona kembali terlihat saat mereka berhasil membalikkan keadaan dan menang dramatis 4-3 atas Celta Vigo di laga terakhir.

Jadwal & Lokasi Pertandingan

Informasi Detail
Tanggal Rabu, 23 April 2025
Kick-off  02:30 WIB
Stadion Estadi Olímpic Lluís Companys
Wasit Gil Manzano
VAR Javier Iglesias Villanueva

Di Mana Bisa Nonton Barcelona vs Mallorca?

Negara Saluran TV / Streaming
Inggris Premier Sports Player, LaLigaTV
Amerika Serikat ESPN+, ESPN Deportes, fuboTV, DirecTV Stream
Kanada TSN+, TSN2

Statistik Head-to-Head: Barcelona vs Mallorca

  • Barcelona menang: 4 pertandingan

  • Mallorca menang: 0 pertandingan

  • Imbang: 1 pertandingan

  • Pertemuan terakhir: Mallorca 1-5 Barcelona (3 Desember 2024)

Kondisi Terkini Kedua Tim

Barcelona: Kepercayaan Diri Meningkat Meski Dilanda Cedera

Tim asuhan Hansi Flick sedang dalam performa cukup baik meski jadwal padat membuat kebugaran pemain jadi tantangan utama. Salah satu kabar kurang menggembirakan adalah cederanya Robert Lewandowski yang mengalami masalah pada hamstring-nya. Ia diperkirakan absen setidaknya selama dua minggu.

Selain Lewandowski, pemain muda Alejandro Balde juga masuk daftar cedera. Sedangkan Marc-Andre ter Stegen akhirnya kembali berlatih setelah lama absen karena cedera lutut.

Prediksi Formasi Barcelona (4-2-3-1):
Szczesny; Kounde, Cubarsi, Araujo, Hector Fort; De Jong, Pedri; Lamine Yamal, Gavi, Raphinha; Ferran Torres.

Mallorca: Tim Papan Tengah yang Tak Bisa Diremehkan

Di bawah arahan Jagoba Arrasate, Mallorca tampil cukup impresif musim ini. Mereka bertengger di peringkat 7 klasemen sementara dan masih punya peluang lolos ke kompetisi Eropa musim depan.

Namun, Mallorca juga tengah dibekap beberapa cedera pemain kunci seperti Vedat Muriqi dan Robert Navarro yang diragukan tampil. Cyle Larin diprediksi akan menjadi ujung tombak serangan mereka dalam laga ini.

Prediksi Formasi Mallorca (5-4-1):
Greif; Maffeo, Valjent, Raillo, Copete, Mojica; Dani Rodriguez, Sergi Darder, Antonio Sanchez, Samu Costa; Larin.

Performa Terbaru Kedua Tim

Barcelona (5 Laga Terakhir) Mallorca (5 Laga Terakhir)
Barcelona 4-3 Celta Vigo Mallorca 0-0 Leganes
Dortmund 3-1 Barcelona Real Sociedad 0-2 Mallorca
Leganes 0-1 Barcelona Mallorca 1-2 Celta Vigo
Barcelona 4-0 Dortmund Valencia 1-0 Mallorca
Barcelona 1-1 Real Betis Mallorca 2-1 Espanyol

Prediksi Skor Barcelona vs Mallorca

Meski kehilangan striker utama mereka, Barcelona tetap menjadi favorit kuat untuk meraih tiga poin. Mallorca dikenal sebagai tim yang disiplin dan solid dalam bertahan, namun ketajaman lini depan mereka masih menjadi persoalan.

Tanpa Lewandowski, Ferran Torres kemungkinan besar akan dipercaya sebagai starter di lini depan, dibantu oleh Gavi dan Raphinha dari sisi sayap. Jika mampu tampil tenang dan disiplin, Barcelona berpeluang besar mengamankan kemenangan.

Prediksi Skor Akhir:
Barcelona 2-0 Mallorca

Pertanyaan yang Sering Diajukan (FAQ)

1. Kapan pertandingan Barcelona vs Mallorca digelar?
Pertandingan akan berlangsung pada Selasa, 22 April 2025 pukul 02:30 WIB.

2. Di mana pertandingan ini bisa ditonton secara live?
Pertandingan dapat disaksikan melalui LaLigaTV di Inggris dan ESPN+ di Amerika Serikat.

3. Siapa pemain kunci yang absen di laga ini?
Robert Lewandowski (Barcelona) dan Vedat Muriqi (Mallorca) kemungkinan besar absen karena cedera.

4. Siapa pemain pengganti Lewandowski?
Ferran Torres diprediksi akan menggantikan peran Lewandowski sebagai penyerang utama.

5. Bagaimana performa terkini Mallorca?
Mallorca tampil konsisten dan duduk di posisi ke-7, namun masih kurang tajam di lini depan.

6. Apa target Barcelona di sisa musim ini?
Barcelona menargetkan gelar La Liga, serta fokus di final Copa del Rey dan Liga Champions.

Pertemuan antara Barcelona dan Mallorca menjadi laga penting di pekan ini. Meskipun Barcelona tengah dilanda cedera pemain inti, keunggulan kualitas dan mentalitas tetap membuat mereka unggulan. Mallorca tentu tidak akan memberikan kemenangan secara cuma-cuma, tetapi secara realistis, peluang mereka mencuri poin di kandang Blaugrana cukup kecil.