Berita Borneotribun: Google Hari ini
Tampilkan postingan dengan label Google. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Google. Tampilkan semua postingan

Senin, 02 Juni 2025

Google Bikin Aplikasi Buat Jalankan AI Hugging Face di HP Tanpa Butuh Internet, Seriusan!

Google Bikin Aplikasi Buat Jalankan AI Hugging Face di HP Tanpa Butuh Internet, Seriusan!
Google Bikin Aplikasi Buat Jalankan AI Hugging Face di HP Tanpa Butuh Internet, Seriusan!

JAKARTA - Eh, kamu udah denger belum? Google baru aja ngeluarin aplikasi eksperimen yang super keren, namanya Google AI Edge Gallery. Buat kamu yang suka utak-atik teknologi atau sekadar penasaran sama dunia AI, aplikasi ini wajib banget kamu lirik!

Nah, yang bikin heboh, lewat aplikasi ini kamu bisa jalanin model AI dari Hugging Face langsung di HP kamu, dan kerennya lagi... nggak perlu internet sama sekali! Iya, beneran offline!

Ngapain Aja Sih Bisa di Aplikasi Ini?

Jadi gini, lewat Google AI Edge Gallery, kamu bisa:

  • Cari dan download model AI dari Hugging Face.

  • Langsung pakai model itu buat berbagai tugas kayak bikin gambar, nulis atau edit kode, sampai bantu jawab pertanyaan.

  • Semua itu bisa kamu lakuin langsung di HP kamu sendiri, tanpa harus terhubung ke Wi-Fi atau paket data.

Cocok banget, kan, buat yang pengen coba mainan AI tapi sering kehabisan kuota? 😄

Ada Fitur Asik Juga Nih

Google Bikin Aplikasi Buat Jalankan AI Hugging Face di HP Tanpa Butuh Internet, Seriusan!
Google Bikin Aplikasi Buat Jalankan AI Hugging Face di HP Tanpa Butuh Internet, Seriusan!

Di aplikasi ini udah disediain template alias tugas-tugas yang udah siap pakai. Jadi nggak perlu pusing mikirin harus mulai dari mana. Terus, ada fitur keren namanya Prompt Lab. Nah, di sini kamu bisa ngatur perintah ke AI sesuai maumu. Misalnya kamu pengen ngerangkum artikel panjang, nulis ulang kalimat biar lebih santai, atau kasih perintah spesifik lainnya — tinggal atur aja!

Dan yang bikin makin enak, Google juga kasih saran model AI yang pas buat tiap tugas. Salah satu yang muncul tuh Google Gemma 3n, salah satu model AI mereka yang udah lumayan canggih.

Tapi Tergantung HP Juga Ya...

Performa aplikasi ini bakal ngikutin seberapa kuat spek HP kamu. Kalau kamu pakai HP yang baru dan punya prosesor oke, ya prosesnya bakal ngebut. Tapi kalau HP-nya agak jadul, ya sabar aja dikit, soalnya model AI yang gede butuh waktu lebih lama buat dijalanin.

Masih Versi Alpha, Tapi Udah Bisa Dicoba Kok!

Meskipun masih versi awal alias alpha, aplikasi ini udah bisa kamu download, lho! Google ngerilisnya lewat GitHub dan udah open-source dengan lisensi Apache 2.0. Kalau kamu pengguna Android, bisa langsung download file APK-nya dan install manual. Pengguna iOS? Sabar ya, katanya bakal nyusul kok!

Jadi Gimana? Tertarik Nyoba?

Buat kamu yang pengen belajar atau cuma iseng nyobain AI di HP, Google AI Edge Gallery ini bisa banget jadi solusi. Nggak perlu koneksi internet, fiturnya lengkap, dan kamu bisa eksplorasi banyak hal cuma dari smartphone kamu. Nggak cuma buat developer atau anak teknik aja, pemula pun bisa belajar AI dengan cara yang simpel.

Yuk cobain, siapa tau kamu bisa jadi "AI expert" dari rumah sendiri!

Kamis, 29 Mei 2025

Google Foto Rayakan 10 Tahun dengan Fitur AI Canggih dan Editor Baru, Kini Bisa Dipakai Semua HP!

Google Foto Rayakan 10 Tahun dengan Fitur AI Canggih dan Editor Baru, Kini Bisa Dipakai Semua HP!
Google Foto Rayakan 10 Tahun dengan Fitur AI Canggih dan Editor Baru, Kini Bisa Dipakai Semua HP!.

JAKARTA - Hai, kamu pengguna setia Google Foto? Ada kabar gembira, nih! Dalam rangka ulang tahunnya yang ke-10, Google memberikan kado spesial berupa pembaruan besar-besaran pada aplikasi Google Foto. Sekarang, fitur-fitur keren berbasis kecerdasan buatan (AI) yang sebelumnya cuma ada di HP Google Pixel, bakal bisa dinikmati semua pengguna Android — dan sebentar lagi menyusul juga untuk iOS. Asyik, kan?

Editor Baru yang Lebih Canggih dan Mudah Digunakan

Google benar-benar ingin memanjakan penggunanya. Di versi terbaru nanti, kamu bisa mengedit foto dengan lebih simpel tapi hasilnya tetap kece maksimal. Nggak perlu jadi editor profesional atau pakai aplikasi berat. Cukup pakai fitur bawaan Google Foto aja!

Saat kamu memilih foto untuk diedit, bakal muncul berbagai alat bantu yang bisa mempercantik gambar secara instan. Salah satunya adalah fitur untuk memindahkan objek dalam foto atau mengaburkan latar belakang — cukup sentuh bagian tertentu, dan voila! Ada opsi edit yang muncul sesuai konteks. Praktis banget buat kamu yang pengin bikin feed Instagram lebih estetik.

Fitur AI Baru: Dari Auto-Crop Sampai “Reimagine” Foto

Google Foto Rayakan 10 Tahun dengan Fitur AI Canggih dan Editor Baru, Kini Bisa Dipakai Semua HP!
Google Foto Rayakan 10 Tahun dengan Fitur AI Canggih dan Editor Baru, Kini Bisa Dipakai Semua HP!.

Google juga nambahin dua fitur berbasis AI yang super menarik:

  1. Auto-Crop (Pemotongan Otomatis)
    Fitur ini bakal bantu kamu menyesuaikan komposisi foto dengan cepat dan otomatis. Cocok buat yang nggak mau ribet tapi tetap pengin hasil yang simetris dan rapi.

  2. Reimagine (Pikiran Ulang Visual)
    Nah, ini yang paling unik. Fitur ini semacam “mini AI generator” di dalam Google Foto. Kamu bisa kasih perintah lewat teks — misalnya, “ubah langit jadi cerah” atau “tambah pelangi” — dan AI akan memodifikasi foto kamu sesuai perintah itu. Jadi seolah-olah kamu punya kekuatan sulap digital!

Fitur Berbagi Foto Juga Makin Praktis

Selain upgrade editor, Google juga mempermudah proses berbagi foto ke orang lain. Sekarang kamu bisa generate QR code untuk setiap foto atau album. Tinggal kirim atau scan aja, nggak ribet lagi pake link panjang atau undangan khusus.

Dan nggak cuma itu, Google juga mengingatkan tentang fitur pencarian berbasis bahasa alami. Jadi kamu bisa ketik hal-hal seperti “aku pakai baju biru” atau “liburan di pantai” dan aplikasi bakal langsung cari foto yang sesuai. Nggak perlu ingat tanggal atau nama album lagi!

Kapan Bisa Dicoba?

Pembaruan keren ini akan mulai tersedia di Android bulan depan. Buat pengguna iPhone, sabar dulu ya, soalnya versi iOS-nya menyusul dalam beberapa bulan ke depan.

Bukan Cuma Simpan Foto, Tapi Bikin Kenangan Lebih Hidup

Dengan berbagai pembaruan ini, Google Foto nggak cuma jadi tempat penyimpanan gambar, tapi juga jadi alat bantu untuk menghidupkan kembali kenangan kita lewat sentuhan AI yang cerdas dan praktis. Dari edit cepat sampai berbagi gampang, semua bisa dilakukan dalam satu aplikasi yang user-friendly banget.

Jadi, siap-siap update Google Foto kamu dan cobain semua fitur barunya. Yuk, abadikan dan edit momen berharga kamu dengan cara yang lebih seru!

Sabtu, 24 Mei 2025

Google Chrome Akan Otomatis Ganti Password Lemah, Bikin Akun Kamu Makin Aman!

Google Chrome Akan Otomatis Ganti Password Lemah, Bikin Akun Kamu Makin Aman!
Google Chrome Akan Otomatis Ganti Password Lemah, Bikin Akun Kamu Makin Aman!

JAKARTA - Kamu sering lupa atau malas ganti password yang lemah? Tenang, Google Chrome sebentar lagi bakal punya fitur baru yang bisa bantu kamu! Browser andalan banyak orang ini akan segera bisa mengganti password secara otomatis jika dianggap lemah atau sudah bocor. Dan yang paling keren, semuanya bisa dilakukan hanya dalam satu klik tentu saja dengan izin kamu dulu, ya!

Apa Sih Fitur Barunya?

Google sedang menyiapkan fitur baru yang bakal disematkan langsung ke Password Manager milik Chrome. Kalau sebelumnya kamu cuma dapat notifikasi kalau password kamu dianggap nggak aman, sekarang Chrome bisa langsung ambil tindakan buat menggantinya secara otomatis. Tapi tenang, fitur ini nggak akan langsung jalan tanpa seizin kamu, kok. Jadi tetap kamu yang pegang kendali penuh.

Kenapa Fitur Ini Penting?

Menurut Parisa Tabriz, Wakil Presiden dan General Manager Chrome, kebanyakan orang jarang banget ganti password. Alasannya? Ribet. Nah, makanya fitur ini dihadirkan buat bikin hidup kamu lebih gampang, tapi tetap aman.

“Kalau prosesnya bikin capek, ya jelas banyak orang bakal males ganti password. Tapi kalau bisa otomatis? Keamanan tetap terjaga tanpa ribet,” kata Parisa.

Siap-Siap, Fitur Ini Rilis Akhir 2025

Fitur keren ini rencananya bakal resmi dirilis pada akhir tahun 2025. Google juga sudah mulai mendorong para pengembang website dan aplikasi untuk menyesuaikan sistem mereka agar bisa mendukung fitur ini. Tapi sampai sekarang belum ada info pasti berapa banyak situs yang bakal langsung kompatibel di awal peluncuran.

Apa Artinya Buat Kamu?

Artinya, kamu bisa lebih tenang saat browsing dan login ke berbagai akun. Kalau password kamu dianggap berisiko, Chrome akan bantu kamu menggantinya dengan kombinasi yang kuat dan unik secara otomatis. Jadi, kamu nggak perlu repot-repot mikirin kombinasi rumit atau bolak-balik klik "lupa password".

Dengan fitur baru ini, Google ingin bikin pengalaman online kamu jadi lebih nyaman dan aman. Jadi mulai sekarang, jangan abaikan notifikasi keamanan dari Chrome, ya. Siapa tahu nanti kamu bisa ganti password cuma dalam satu klik aja!

Google Hadirkan Fitur AI Mode di Pencarian: Cari Informasi Lebih Cepat dengan Bantuan Gemini

Google Hadirkan Fitur AI Mode di Pencarian: Cari Informasi Lebih Cepat dengan Bantuan Gemini
Google Hadirkan Fitur AI Mode di Pencarian: Cari Informasi Lebih Cepat dengan Bantuan Gemini.

JAKARTA - Kamu pernah ngerasa capek cari informasi di internet karena harus buka banyak tab, baca artikel panjang, dan tetap nggak nemu jawaban yang pas? Nah, sekarang Google punya solusi yang bikin hidupmu lebih gampang!

Google baru aja ngenalin fitur baru yang namanya AI Mode, dan ini bisa jadi game-changer dalam dunia pencarian online. Lewat fitur ini, kamu bisa ngobrol langsung sama AI mereka, Gemini, langsung dari halaman pencarian Google. Gampang banget, nggak perlu install aplikasi tambahan atau pindah ke platform lain.

Apa Itu AI Mode dari Google?

AI Mode ini semacam gabungan antara fitur pencarian biasa dan chatbot canggih. Jadi, kamu tetap bisa cari info kayak biasa, tapi sekarang bisa juga:

  • Dapat jawaban cepat dan ringkas dari AI

  • Tanya balik untuk penjelasan lebih detail

  • Minta AI bantu kumpulin info dari berbagai sumber

Bayangin kamu lagi cari resep masakan, misalnya. Tinggal ketik aja di Google, dan Gemini bakal langsung kasih intisari resepnya. Mau tanya bahan alternatif atau waktu masak? Tinggal tanya aja, dan dia bakal jawab langsung di situ juga.

Kapan Fitur Ini Tersedia?

Untuk saat ini, fitur AI Mode baru tersedia buat pengguna di Amerika Serikat. Tapi tenang, Google udah konfirmasi kalau mereka bakal rilis juga ke negara lain secara bertahap. Jadi, nggak lama lagi kita di Indonesia juga bisa cobain langsung.

Fitur Tambahan yang Bakal Datang

Google nggak berhenti sampai di situ. Mereka juga lagi siapin berbagai fitur keren lainnya yang bakal ditambahkan ke AI Mode, seperti:

  • Deep Search: pencarian yang lebih mendalam dan spesifik

  • Pembuatan grafik otomatis: buat kamu yang butuh data visual

  • Fitur belanja dan booking langsung: beli produk atau pesan tiket langsung dari hasil pencarian

  • Kontrol suara: tanya AI cuma lewat suara, makin praktis

Kenapa Ini Penting?

Dengan AI Mode ini, Google pengin bikin proses pencarian jadi lebih efisien dan personal. Nggak cuma mempercepat akses ke informasi yang kamu butuhkan, tapi juga ngajak kita buat lebih menghargai sumber informasi yang asli dan terpercaya. Jadi bukan cuma cepet, tapi juga akurat dan bertanggung jawab.

Google AI Mode ini cocok banget buat kamu yang pengin cari informasi dengan cara yang lebih cepat, mudah, dan interaktif. Tinggal tunggu waktu aja sampai fitur ini hadir di Indonesia. Sementara itu, nggak ada salahnya buat mulai kenalan sama Gemini dan siap-siap sambut pengalaman baru dalam dunia pencarian online!

Google Flow: Platform AI Canggih untuk Bikin Video dengan Suara dan Transisi Halus

Google Flow: Platform AI Canggih untuk Bikin Video dengan Suara dan Transisi Halus
Google Flow: Platform AI Canggih untuk Bikin Video dengan Suara dan Transisi Halus.

JAKARTA - Kabar gembira buat para kreator konten, filmmaker, atau siapa pun yang suka bikin video keren! Google baru aja ngenalin Flow, sebuah platform berbasis kecerdasan buatan (AI) yang dirancang khusus buat memudahkan pembuatan video dengan kualitas tinggi lengkap dengan gambar, suara, bahkan dialog.

Apa itu Google Flow?
Flow adalah platform AI terbaru dari Google yang bisa bantu kamu bikin video hanya dengan deskripsi teks biasa. Jadi, kamu tinggal nulis apa yang kamu mau, dan Flow bakal mengubahnya jadi klip video berdurasi sekitar delapan detik. Canggih banget, kan?

Tapi bukan itu aja keunggulannya. Flow juga menggabungkan teknologi-teknologi tercanggih Google seperti:

  • Veo 3 untuk pembuatan video,

  • Imagen 4 untuk pengolahan gambar,

  • dan Gemini buat memahami dan mengolah teks secara pintar.

Bikin Video Makin Gampang dan Profesional

Lewat fitur andalan bernama Scenebuilder, kamu bisa:

  • Gabungkan beberapa klip jadi satu video utuh,

  • Edit adegan demi adegan dengan mudah,

  • Tambahin transisi yang mulus antar scene,

  • Serta pertahankan karakter dan gerakan mereka biar tetap konsisten.

Yang bikin makin keren, Veo 3 nggak cuma bikin gambar bergerak, tapi juga bisa menghasilkan suara! Termasuk suara efek, musik latar, bahkan percakapan antar karakter. Ini bakal sangat membantu buat kamu yang pengen bikin video storytelling atau film pendek tanpa ribet rekaman manual.

Kontrol Kamera Virtual? Bisa Banget!

Salah satu fitur unik Flow adalah kamu bisa mengatur kamera virtual seperti layaknya sutradara profesional. Mulai dari sudut pengambilan gambar, perspektif, hingga gerakan kamera — semuanya bisa kamu atur sesuai kebutuhan.

Flow juga menyediakan antarmuka pengguna (UI) yang simpel dan intuitif buat mengatur "bahan-bahan" video. Kamu bisa pakai gambar yang udah ada, hasil buatan AI, atau bahkan upload sendiri.

Ada Flow TV Juga!

Google juga meluncurkan Flow TV, yaitu galeri khusus berisi berbagai video keren yang dibuat langsung di platform Flow. Yang menarik, kamu bisa ngintip cara pembuatannya, lihat perintah-perintah yang dipakai, lalu coba langsung di proyekmu sendiri. Cocok banget buat inspirasi!

Kapan Bisa Dicoba?

Untuk saat ini, Flow udah tersedia di Amerika Serikat buat pengguna yang berlangganan paket premium:

  • Google AI Pro seharga $20/bulan

  • Google AI Ultra seharga $250/bulan (dapat akses lebih awal ke Veo 3 dan fitur audio)

Tenang aja, Google juga berencana untuk memperluas akses ke Flow ke berbagai negara lain di waktu mendatang. Jadi buat kamu yang di luar AS, tinggal tunggu tanggal mainnya.

Dengan hadirnya Google Flow, masa depan produksi video jadi makin praktis dan terbuka lebar. Mau bikin film pendek, konten kreatif, atau video iklan semuanya bisa dilakukan hanya dengan ide dan teks. Bagi kamu yang suka eksplorasi teknologi terbaru dalam dunia kreatif, platform ini wajib banget buat dicoba!

Google Meet Hadirkan Fitur Terjemahan Suara Real-Time yang Bisa Meniru Suaramu!

Google Meet Hadirkan Fitur Terjemahan Suara Real-Time yang Bisa Meniru Suaramu!
Google Meet Hadirkan Fitur Terjemahan Suara Real-Time yang Bisa Meniru Suaramu!

JAKARTA - Kabar seru buat kamu yang sering pakai Google Meet buat video call! Sekarang, Google Meet punya fitur baru yang keren banget, yaitu terjemahan suara secara langsung alias real-time translation. Hebatnya, fitur ini nggak cuma nerjemahin kata-kata aja, tapi juga bisa meniru suara kamu termasuk intonasi dan ekspresi saat ngobrol.

Fitur ini didukung oleh teknologi AI canggih bernama Gemini. Jadi, saat kamu ngobrol dalam bahasa Inggris misalnya, dan lawan bicara kamu pakai bahasa Spanyol, Google Meet bakal langsung menerjemahkan percakapan kalian dua arah. Semua ini berlangsung tanpa ada jeda, jadi ngobrolnya tetap lancar dan natural.

Waktu konferensi Google I/O, para developer tunjukin langsung gimana kerennya fitur ini. Misalnya, peserta yang ngomong bahasa Inggris dan temannya yang pakai bahasa Spanyol bisa aktifkan fitur ini dan Google Meet langsung terjemahkan pembicaraan mereka dengan suara yang terdengar mirip aslinya. Jadi, feel ngobrolnya tetap terasa, meskipun beda bahasa.

Oh ya, sebelumnya Microsoft juga sudah merilis fitur terjemahan real-time di aplikasi Teams, tapi masih dalam versi preview. Kalau di Google Meet, fitur ini sudah bisa dipakai sekarang, tapi khusus buat pengguna yang berlangganan dulu ya.

Saat ini, Google Meet mendukung terjemahan bahasa Inggris dan Spanyol. Namun, dalam beberapa minggu ke depan, akan ada tambahan bahasa lain seperti Italia, Jerman, dan Portugis yang siap menemani kamu ngobrol tanpa batas bahasa.

Dengan adanya fitur ini, jarak bahasa bukan lagi masalah dalam meeting atau ngobrol santai di Google Meet. Keren banget, kan?

Senin, 19 Mei 2025

5 Pengaturan Google Akun Penting untuk Lindungi Privasi Kamu di Tahun 2025

5 Pengaturan Google Akun Penting untuk Lindungi Privasi Kamu di Tahun 2025
5 Pengaturan Google Akun Penting untuk Lindungi Privasi Kamu di Tahun 2025.

JAKARTA - Kalau kamu pakai Google Akun buat akses berbagai layanan Google seperti Gmail, YouTube, atau Google Maps, sebenarnya kamu udah “ngasih izin” supaya Google bisa ngumpulin data kamu. Memang, data ini berguna supaya pengalaman kamu di internet jadi lebih personal dan nyaman. Tapi, di sisi lain, hal ini juga bisa bikin privasi kamu jadi kurang terjaga.

Nah, kabar baiknya, kamu bisa kok atur beberapa pengaturan di Google Akun supaya data pribadimu nggak sembarangan dipakai. Yuk, kita bahas 5 pengaturan penting yang wajib kamu cek dan ubah supaya privasi kamu makin aman!

1. Jeda Aktivitas Web & Aplikasi

Secara default, Google selalu nyatet semua pencarian dan aktivitas kamu di aplikasi-aplikasi Google. Misalnya, lokasi kamu saat browsing, supaya Google bisa kasih hasil pencarian lebih cepat dan rekomendasi yang sesuai.

Kalau kamu lebih memilih privasi daripada rekomendasi yang terlalu personal, kamu bisa menjeda fitur ini. Caranya gampang, masuk ke halaman Google Akun, pilih menu Data & Privasi, terus cari bagian Pengaturan Riwayat dan klik Aktivitas Web & Aplikasi. Di situ, kamu tinggal pilih “Matikan” untuk berhenti nyatet aktivitas kamu.

Kalau mau, kamu juga bisa hapus data aktivitas yang sudah tersimpan sebelumnya, biar data lama nggak terus nempel di akun kamu.

2. Matikan Personalisasi Pencarian

Google sering pakai data pencarian kamu untuk bikin hasil pencarian dan konten yang muncul di Discover lebih sesuai dengan minat kamu. Tapi, kalau kamu nggak nyaman data pencarian kamu dipakai seperti itu, kamu bisa matikan fitur personalisasi pencarian.

Caranya, masuk ke halaman Data & Privasi, lalu cari bagian Personalisasi Pencarian dan matikan toggle yang ada di situ. Dengan begitu, pencarian kamu jadi lebih netral dan nggak “terpantau” Google.

3. Nonaktifkan Personalisasi Iklan

Kalau kamu perhatikan, banyak iklan yang muncul di situs-situs internet biasanya sesuai dengan kebiasaan dan profil kamu. Itu karena Google pakai data kamu untuk menyesuaikan iklan supaya lebih relevan.

Kalau kamu nggak mau iklan-iklan itu “mengikuti” kamu terus, kamu bisa nonaktifkan personalisasi iklan lewat menu My Ad Center di pengaturan Data & Privasi. Cukup matikan opsi personalisasi iklan, dan iklan yang kamu lihat nggak akan terlalu mengandalkan data kamu lagi.

4. Jeda Timeline di Google Maps

Google Maps punya fitur Timeline yang merekam semua tempat yang kamu kunjungi dan rute yang kamu ambil. Ini membantu kamu melacak perjalanan lama, tapi sekaligus bikin Google tahu pola aktivitas harian kamu.

Kalau kamu merasa ini terlalu mengganggu privasi, kamu bisa menjeda Timeline ini. Caranya, cek pengaturan Timeline di bagian Riwayat Aktivitas dan pastikan fitur ini dalam keadaan “Off”. Kalau belum, kamu bisa matikan dan sekaligus hapus data perjalanan lama supaya Google nggak lagi menyimpan jejak lokasi kamu.

5. Cabut Akses Aplikasi dan Layanan Pihak Ketiga yang Tidak Terpakai

Sering login ke aplikasi atau situs lain dengan akun Google? Memang praktis, tapi hati-hati, karena aplikasi tersebut bisa dapat akses ke data kamu di Google.

Jadi, penting banget buat cek secara rutin aplikasi atau layanan pihak ketiga yang punya akses ke Google Akun kamu. Kalau ada yang sudah nggak kamu pakai lagi, langsung cabut aksesnya lewat menu Aplikasi & Layanan Pihak Ketiga di halaman pengaturan Google Akun. Ini bikin data kamu lebih aman dan nggak tersebar ke tempat yang nggak perlu.

Yuk, Luangkan Waktu Beberapa Menit untuk Jaga Privasimu!

Memang sih, dengan mengubah pengaturan ini, kamu bakal kehilangan sedikit kemudahan dan personalisasi dari Google. Tapi kalau kamu lebih mementingkan privasi dan keamanan data, ini langkah yang sangat penting.

Kalau kamu mau lebih jauh lagi, kamu juga bisa matikan riwayat YouTube dan hentikan berbagi data kesehatan dengan Google, tapi ingat, hal itu bisa mengurangi fungsi dan kenyamanan di aplikasi tersebut.

Kamis, 15 Mei 2025

Samsung Siapkan One UI 8 Berbasis Android 16, Update Resmi Meluncur Musim Panas Ini!

Samsung Siapkan One UI 8 Berbasis Android 16, Update Resmi Meluncur Musim Panas Ini!
Samsung Siapkan One UI 8 Berbasis Android 16, Update Resmi Meluncur Musim Panas Ini!

JAKARTA - Kabar seru nih buat kamu pengguna Samsung! Google sudah mengonfirmasi kalau versi stabil Android 16 bakal dirilis bulan depan. 

Nah, untuk Samsung, kabarnya update One UI 8 yang berbasis Android 16 ini baru akan mulai digulirkan nanti musim panas tahun ini.

Jadi, program beta testing One UI 8 untuk perangkat Samsung kemungkinan gak akan berlangsung lama. 

Bahkan, update ini mungkin cuma bakal tersedia untuk beberapa tipe Galaxy saja. Tapi tenang, ini justru bikin kita gak perlu nunggu lama seperti waktu update One UI 7 berbasis Android 15 dulu.

Biasanya, Samsung bakal mulai rilis update untuk seri flagship terbaru dulu. Jadi yang paling duluan kebagian adalah Galaxy S25, Galaxy Z Fold, dan Galaxy Flip. 

Selain itu, diperkirakan juga Galaxy Z Fold 7 dan Flip 7 yang kabarnya bakal diperkenalkan musim panas ini sudah langsung pakai One UI 8 saat rilis nanti. 

Tapi, jangan berharap ada banyak fitur baru ya, soalnya perubahan kali ini lebih ke peningkatan performa dan stabilitas.

Ngomong-ngomong soal Android 16, kemarin Google juga memperkenalkan desain baru bernama Material 3 Expressive. Sayangnya, kamu baru bisa lihat langsung tampilannya nanti di akhir tahun. 

Selain desain baru, Android 16 juga bakal hadir dengan berbagai fitur tambahan keren, termasuk perlindungan lebih baik dari penipuan lewat telepon.

Jadi, buat kamu yang pakai Samsung, siap-siap deh dapat update One UI 8 yang lebih segar dan aman. Yuk, kita tunggu kabar resmi dari Samsung soal jadwal update ini!

Android 16 Hadirkan Fitur Canggih untuk Tangkal Penipuan Telepon, Ini Penjelasannya!

Android 16 Hadirkan Fitur Canggih untuk Tangkal Penipuan Telepon, Ini Penjelasannya!
Android 16 Hadirkan Fitur Canggih untuk Tangkal Penipuan Telepon, Ini Penjelasannya!

JAKARTA - Sobat gadget, kabar gembira datang dari Google nih! Di pembaruan Android 16, Google menambahkan sejumlah fitur keren yang dirancang khusus untuk melindungi kita dari penipuan lewat telepon yang makin marak akhir-akhir ini. 

Fitur-fitur ini bisa jadi penyelamat banget, apalagi buat kamu yang sering dapet telepon dari nomor tak dikenal atau merasa curiga saat ditelepon “oknum bank” dadakan.

1. Blokir Instal Aplikasi Saat Terima Telepon Mencurigakan

Jadi gini, Android 16 sekarang secara otomatis bakal mencegah kita menginstal aplikasi dari luar Google Play Store (kayak dari browser, chat, atau aplikasi lain) selama kita lagi nelpon sama nomor yang nggak dikenal. Ini penting banget karena banyak kasus di mana orang tertipu buat install aplikasi jahat pas lagi ditelepon penipu. Dengan fitur ini, risiko kamu menginstal malware bisa ditekan.

2. Larangan Akses Fitur Khusus Selama Panggilan

Google juga menambahkan perlindungan ekstra biar aplikasi nggak bisa sembarangan akses fitur "aksesibilitas" selama kita lagi melakukan panggilan. Soalnya, fitur ini sering dimanfaatkan sama aplikasi jahat buat ambil alih perangkat atau nyolong data pribadi kita. 

Kalau kamu coba ubah pengaturan ini saat nelpon, Android bakal langsung kasih peringatan: “Pengaturan ini dikunci demi melindungi perangkat dan data kamu.” Keren, kan?

3. Cegah Akses Aplikasi Bank Saat Layar Dibagikan

Nah, ini dia yang paling menarik! Google juga lagi menguji fitur baru yang akan melarang pengguna membuka aplikasi perbankan saat sedang berbagi layar (screen sharing) di tengah panggilan. Ini penting banget buat mencegah modus penipuan dari “oknum” yang ngaku-ngaku dari bank atau instansi pemerintah.

Kalau kamu coba buka aplikasi bank seperti Monzo, NatWest, atau Revolut (yang saat ini lagi diuji coba di Inggris), kamu bakal dapet peringatan soal kemungkinan penipuan, plus ada tombol buat langsung mengakhiri panggilan. 

Kalau kamu tetap melanjutkan panggilan, aplikasi bank itu baru bisa diakses setelah 30 detik. Fitur ini bisa jalan di Android 11 ke atas, dan Google berencana memperluas fitur ini kalau hasil uji cobanya sukses.

4. Tambahan Sistem Keamanan Lainnya

Sebelumnya, Google juga sudah melarang pengguna untuk mematikan fitur keamanan Play Protect saat sedang nelpon. Jadi, semua perlindungan ini berjalan langsung di perangkat kamu tanpa perlu koneksi ke cloud. 

Selain itu, Android juga sudah dilengkapi AI yang bisa mendeteksi panggilan atau pesan mencurigakan, mulai dari pesan palsu soal denda tilang, penipuan kripto, sampai usaha untuk mencuri informasi keuangan kamu.

Dengan semua pembaruan ini, Google makin serius buat lindungi kita dari tipu-tipu lewat telepon. Buat kamu yang pakai Android, siap-siap nikmatin pengalaman yang lebih aman dan nyaman ya. Jangan lupa juga untuk selalu update sistem Android kamu ke versi terbaru biar bisa dapet semua fitur keamanan ini.

Tetap waspada, jangan asal angkat telepon, dan selalu cek dua kali sebelum klik link atau instal aplikasi. Dunia digital makin canggih, tapi penipuan juga makin pintar. Untungnya, Android juga nggak tinggal diam!

Senin, 12 Mei 2025

Google Maps iOS Kini Bisa Scan Screenshot dan Simpan Alamat: Fitur Baru yang Memudahkan Pengguna!

Google Maps iOS Kini Bisa Scan Screenshot dan Simpan Alamat: Fitur Baru yang Memudahkan Pengguna!
Google Maps iOS Kini Bisa Scan Screenshot dan Simpan Alamat: Fitur Baru yang Memudahkan Pengguna!

JAKARTA - Google Maps terus berinovasi untuk memberikan kemudahan bagi penggunanya. Setelah pengumuman pada bulan Maret lalu, aplikasi Google Maps di iPhone kini memiliki fitur baru yang memungkinkan pengguna untuk memindai screenshot di perangkat mereka dan secara otomatis mengenali alamat atau tempat yang ada dalam gambar tersebut. 

Fitur ini menggunakan teknologi dari Google Gemini, sebuah sistem kecerdasan buatan (AI) yang canggih.

Fitur ini sangat berguna bagi kamu yang sering menyimpan screenshot dengan informasi alamat atau nama tempat menarik, seperti restoran, kafe, atau tempat wisata. 

Dulu, kamu mungkin harus mencari gambar tersebut di galeri, mengingat alamatnya, dan kemudian mencari lokasi itu di peta. 

Tapi sekarang, semua itu bisa dilakukan secara otomatis oleh Google Maps, tanpa perlu usaha ekstra!

Setelah memindai gambar, aplikasi ini akan menawarkan opsi untuk menyimpan lokasi ke dalam daftar khusus di bagian "Anda". 

Dari sana, kamu bisa menambahkannya ke koleksi lain jika diinginkan. Google Maps bahkan dapat mengenali lokasi hanya dengan melihat objek yang ada dalam gambar, tanpa harus ada alamat yang tercantum.

 Fitur ini tentu saja lebih efektif untuk tempat-tempat yang sudah terkenal atau mudah dikenali, seperti landmark atau tempat wisata populer.

Untuk menggunakan fitur pemindaian otomatis ini, kamu hanya perlu memberikan izin akses ke seluruh foto di perangkatmu. 

Namun, jika kamu ingin mengimpor gambar secara manual dari galeri, opsi itu juga tersedia.

Saat ini, fitur ini baru tersedia untuk pengguna iPhone dengan bahasa pengaturan perangkat dalam bahasa Inggris. 

Tapi, jangan khawatir, Google berencana untuk segera meluncurkannya untuk perangkat Android dalam waktu dekat.

Dengan hadirnya fitur ini, Google Maps semakin memudahkan kita untuk menemukan dan menyimpan tempat-tempat menarik tanpa harus repot lagi. 

Tentunya, ini adalah salah satu inovasi yang patut dicoba oleh pengguna iOS!

Jumat, 02 Mei 2025

Google Dipaksa Berbagi Teknologi Pencarian, Sundar Pichai Sebut Itu Sama Saja Mematikan Inovasi

Google Dipaksa Berbagi Teknologi Pencarian, Sundar Pichai Sebut Itu Sama Saja Mematikan Inovasi
Google Dipaksa Berbagi Teknologi Pencarian, Sundar Pichai Sebut Itu Sama Saja Mematikan Inovasi.

JAKARTA - Google lagi-lagi jadi sorotan tajam pemerintah Amerika Serikat, khususnya lewat Departemen Kehakiman (DOJ), yang menuding raksasa teknologi ini terlalu dominan di pasar mesin pencari alias search engine

Masalah ini sudah masuk ke fase serius: Google diadili dan dituntut supaya “dipaksa berpisah” dari teknologi pencariannya sendiri. 

CEO Google, Sundar Pichai, pun akhirnya turun tangan langsung untuk membela perusahaannya.

Dalam sidang yang berlangsung minggu ini, Pichai berdiri di ruang pengadilan dan memberikan kesaksian bahwa tuntutan DOJ ini bukan cuma berlebihan, tapi bisa bikin Google kehilangan jati dirinya. 

Menurut dia, kalau Google dipaksa mengikuti semua permintaan DOJ, itu sama saja seperti membongkar mesin utama yang bikin Google bisa terus berinovasi sampai sekarang.

DOJ Mau Google "Berbagi Paksa" Teknologi Pencarian

Salah satu tuntutan paling kontroversial dari DOJ adalah: Google harus membuka akses teknologi mesin pencarinya ke perusahaan lain. 

Alasannya, Google dianggap udah terlalu dominan dan punya kekuatan pasar yang nggak sehat. 

DOJ menilai kalau Google punya “keuntungan tidak adil” karena berhasil mengumpulkan data pengguna dalam jumlah masif selama bertahun-tahun.

DOJ juga bilang, supaya persaingan pasar adil, perusahaan-perusahaan lain harus bisa pakai teknologi pencarian Google atau setidaknya databasenya, yang selama ini menjadi tulang punggung layanan Google Search.

Tapi Pichai menolak keras ide itu. Menurutnya, ini bukan sekadar soal “berbagi teknologi”, tapi lebih ke arah pemaksaan yang bisa membuat Google kehilangan kontrol atas produk andalannya. 

“Ini bukan sekadar regulasi, ini seperti memaksa Google untuk menyerahkan jantungnya,” ujar Pichai di pengadilan, dikutip dari Bloomberg.

Ancaman "Spin-Off" Tanpa Nama

Pichai juga menyebut bahwa skenario ini adalah bentuk de facto spin-off alias pemisahan secara tidak langsung dari layanan mesin pencari Google. 

Dengan kata lain, meskipun tidak secara resmi memisahkan Google Search dari perusahaan induknya, tapi efeknya bisa sama bahkan lebih besar.

Bayangin aja: perusahaan lain bisa pakai basis data Google, membangun produk serupa, dan bersaing di pasar tanpa perlu investasi sebesar yang sudah dilakukan Google selama dua dekade terakhir. 

Pichai bilang, ini bakal bikin Google kehilangan motivasi untuk terus riset dan mengembangkan inovasi di bidang pencarian online.

"Kalau semua yang bikin kami unggul bisa ditiru begitu saja lewat kewajiban berbagi data, untuk apa kami terus investasi?" begitu kira-kira argumen Pichai.

Google Itu Gak Selalu Menang, Lho!

Untuk membela diri, tim hukum Google juga berusaha menunjukkan bahwa Google bukanlah perusahaan yang selalu menang dan selalu sukses dalam semua lini. 

Salah satu contohnya adalah kegagalan mereka dalam membangun media sosial. 

Ingat Google Plus? Ya, proyek itu sempat digadang-gadang sebagai penantang Facebook, tapi ujung-ujungnya malah tutup karena sepi peminat dan ada masalah keamanan data juga.

Selain itu, Google juga pernah membuat Google Buzz, yang diintegrasikan ke Gmail. Tapi lagi-lagi, proyek ini berujung pada masalah privasi dan gugatan hukum.

Jadi, meskipun Google punya kekuatan besar di mesin pencari, bukan berarti mereka selalu berhasil atau kebal dari kegagalan. 

Dengan ini, Google mau bilang ke hakim bahwa mereka bukanlah “monopoli jahat” seperti yang dituduhkan.

Soal Chrome, Chromium, dan Standar Web Terbuka

Pichai juga menyinggung tentang pentingnya Chrome dan proyek open-source mereka, yaitu Chromium. 

DOJ kabarnya juga mempertimbangkan kemungkinan pemisahan Chrome dari Google, tapi Pichai menilai ini berbahaya buat keamanan pengguna dan perkembangan web secara umum.

Chrome dan Chromium selama ini jadi tulang punggung pengembangan standar web yang terbuka dan aman. 

Kalau dikasih ke pihak lain yang belum tentu komit terhadap keamanan, ini bisa memicu masalah baru yang lebih besar.

Kerja Sama AI dengan Apple, Bukti Google Nggak Monopoli?

Menariknya, Pichai juga menjelaskan bahwa Google sekarang lagi aktif memperluas kerja sama teknologi AI, salah satunya dengan Apple. 

Mereka kabarnya sedang dalam tahap akhir perjanjian untuk membawa Gemini AI (produk AI dari Google) ke perangkat iPhone lewat sistem yang disebut “Apple Intelligence”.

Ini penting, karena justru menunjukkan bahwa Google nggak mau memonopoli teknologi. Mereka mau berbagi, tapi dengan cara yang sehat dan sesuai kesepakatan bisnis. 

Kalau kerja sama ini jadi, pengguna iPhone bakal bisa menikmati teknologi AI dari Google tanpa harus mengorbankan pilihan mereka.

Apple sendiri juga menunjukkan sikap terbuka, karena sistem AI mereka memungkinkan pengguna untuk memilih model AI yang mereka mau, termasuk ChatGPT atau Gemini.

Google Masih Cuan Besar, Tapi Masa Depan Masih Abu-abu

Meskipun sedang diseret ke pengadilan, kondisi keuangan Google justru lagi moncer banget. Di kuartal pertama 2025, mereka mencatat pendapatan sebesar $90,23 miliar, naik 12% dibanding tahun lalu. 

Laba bersihnya juga naik drastis hingga 46% menjadi $34,54 miliar.

Google juga makin agresif mengembangkan AI generatif dan mempercepat jadwal rilis Android versi terbaru. Jadi, secara bisnis, Google masih melaju kencang.

Tapi jangan salah. Hakim Mehta dijadwalkan memberikan keputusan soal tuntutan antitrust ini pada bulan Agustus. 

Meski hakim sebelumnya sempat ragu dengan beberapa tuntutan DOJ, Google sudah kalah di fase awal yang menyatakan mereka bersalah atas pelanggaran hukum antimonopoli. 

Jadi, tetap akan ada sanksi, tinggal seberapa berat hukumannya.

Akankah Google Tetap Google?

Yang jadi pertanyaan sekarang: apa jadinya Google kalau benar-benar dipaksa membagi jantung teknologinya ke perusahaan lain? Apakah inovasi mereka akan tetap jalan seperti dulu, atau malah kehilangan arah?

Pichai sendiri kelihatan khawatir. Ia bilang, kalau tuntutan ini dikabulkan, maka masa depan inovasi digital bisa jadi malah mundur. Bukan cuma buat Google, tapi buat industri teknologi secara keseluruhan.

Pertarungan Hukum yang Bisa Mengubah Masa Depan Internet

Gugatan DOJ ini bukan cuma soal bisnis, tapi juga soal bagaimana masa depan internet dan inovasi digital akan terbentuk. 

Apakah perusahaan seperti Google harus membuka semua teknologinya demi persaingan? 

Atau justru, dengan menjaga inovasi sebagai keunggulan kompetitif, ekosistem teknologi bisa berkembang dengan lebih sehat?

Satu hal yang pasti: keputusan ini akan berdampak besar, bukan cuma buat Google, tapi juga buat kita semua sebagai pengguna internet.

Google Diam-Diam Uji Coba Iklan di Chatbot AI: Era Baru Monetisasi Sudah Dimulai?

Google Diam-Diam Uji Coba Iklan di Chatbot AI: Era Baru Monetisasi Sudah Dimulai?
Google Diam-Diam Uji Coba Iklan di Chatbot AI: Era Baru Monetisasi Sudah Dimulai?

JAKARTA - Google dikenal sebagai raja mesin pencari, dan selama bertahun-tahun, mereka menghasilkan miliaran dolar hanya dari iklan di hasil pencarian. 

Bayangin aja, pada kuartal terakhir, pendapatan mereka dari iklan pencarian tembus lebih dari $50 miliar! 

Tapi sekarang muncul pertanyaan besar: gimana kalau cara orang nyari informasi berubah? Misalnya, dari ngetik di mesin pencari ke ngobrol langsung sama chatbot AI?

Nah, ternyata Google udah mulai ancang-ancang buat kemungkinan itu. Mereka diam-diam lagi uji coba menampilkan iklan di chatbot AI, meskipun fitur ini belum kamu temukan di Gemini, chatbot milik Google sendiri.

Awal Mula: Uji Coba dengan Startup AI

Menurut laporan dari Bloomberg, Google mulai memikirkan ide ini sejak tahun 2024. Tujuannya? Menyesuaikan iklan AdSense agar cocok buat pengalaman ngobrol dengan AI. 

Kalau biasanya kamu lihat iklan AdSense muncul di hasil pencarian Google atau di website, kali ini mereka pengen iklan itu bisa muncul saat kamu pakai chatbot.

Google sempat melakukan uji coba kecil akhir tahun lalu. Mereka kerja sama sama beberapa startup AI, kayak iAsk dan Liner dua aplikasi pencarian berbasis AI. 

Rupanya, hasil uji coba itu cukup menjanjikan, karena sekarang Google membuka kesempatan lebih luas buat pengembang chatbot lainnya untuk ikut serta.

Menurut juru bicara Google, “AdSense for Search tersedia untuk website yang ingin menampilkan iklan relevan di pengalaman AI percakapan mereka.” Artinya, chatbot yang dibuat oleh pihak ketiga juga bisa nyisipin iklan ala Google di dalam interaksinya.

Kenapa Ini Penting?

Peralihan pengguna dari pencarian tradisional ke chatbot bisa jadi mimpi buruk atau peluang emas buat Google. 

Kalau orang-orang makin sering pakai chatbot buat cari informasi, dan bukan lagi mesin pencari, tentu aja sumber uang dari iklan juga harus ikut pindah.

Dengan memperluas AdSense ke chatbot, Google berusaha menjaga pundi-pundinya tetap tebal. 

Tapi untuk sekarang, chatbot Gemini milik Google sendiri masih bebas iklan. Tapi... sampai kapan ya?

Masalah Biaya: AI Itu Gak Murah, Bro!

Yang perlu kita pahami, teknologi AI, terutama yang generatif seperti Gemini dan ChatGPT, butuh biaya operasional yang super gede. 

Bukan cuma buat bikin modelnya, tapi juga buat menjalankannya setiap kali kamu pakai. 

Mereka butuh hardware khusus (AI accelerator), listrik yang nggak sedikit, dan infrastruktur canggih.

Makanya, meskipun saat ini banyak layanan AI bisa diakses gratis, jangan heran kalau ke depannya mulai bermunculan cara-cara baru buat monetisasi entah lewat iklan, langganan berbayar, atau kombinasi keduanya.

Google sendiri kayaknya udah mulai menyusun strategi buat bikin AI mereka jadi sumber pemasukan. Salah satunya ya lewat uji coba iklan tadi. 

Tapi selain itu, ada juga kemungkinan mereka bakal nambah level langganan baru buat pengguna Gemini.

Gemini Ultra: Fitur Baru atau Trik Marketing?

Beberapa pengguna udah mulai nemu petunjuk soal sesuatu yang disebut “Gemini Ultra” di aplikasi Gemini. 

Padahal, secara resmi paket ini belum diluncurkan. Saat ini, paket berbayar yang tersedia cuma "Gemini Advanced" dengan biaya sekitar $20 per bulan.

Tapi kemunculan kata “Gemini Ultra” bikin spekulasi makin ramai. Mungkin aja ini adalah layanan eksklusif yang bakal datang dan punya fitur lebih canggih. 

Bisa juga jadi strategi upselling dari Google, biar pengguna tergoda pindah ke layanan premium mungkin juga biar terhindar dari iklan?

Sebagai perbandingan, pesaing mereka seperti OpenAI dan Anthropic udah punya paket premium dengan harga selangit, bahkan ada yang sampai $200 per bulan. Jadi bukan nggak mungkin Google bakal ngikutin jejak serupa.

Akankah Chatbot Gratis Masih Ada?

Google punya sejarah panjang dalam ngasih layanan gratis yang powerful dari Gmail, Google Docs, sampai YouTube. 

Tapi era AI ini beda. Biaya operasionalnya tinggi banget, dan perusahaan teknologi mulai berpikir ulang soal strategi “gratisan.”

Kalau tren ini berlanjut, bisa jadi chatbot gratisan kayak Gemini atau ChatGPT nantinya mulai diselipi iklan. 

Alternatifnya? Kamu bisa bayar buat dapetin versi bebas iklan dengan fitur lebih lengkap. Istilahnya, “kalau nggak mau lihat iklan, ya bayar!”

Apa Artinya Buat Kita Sebagai Pengguna?

Buat kita yang udah terbiasa pakai chatbot AI buat cari informasi cepat, nulis artikel, atau bantu kerjaan kantor, perkembangan ini perlu diperhatikan. 

Artinya, ke depannya mungkin kita harus pilih: mau tetap gratis tapi ada iklan, atau mau pengalaman bersih dan premium dengan membayar langganan.

Buat kamu yang punya bisnis atau website, ini juga jadi peluang. Karena kalau kamu punya chatbot berbasis AI, kamu bisa ikut program AdSense ini dan mulai dapetin penghasilan tambahan dari percakapan pengguna. Jadi bukan cuma Google yang untung, kamu juga bisa kebagian kue-nya.

Kapan Semua Ini Akan Terjadi?

Belum ada tanggal pasti kapan fitur iklan di chatbot akan hadir secara luas, apalagi di Gemini. 

Tapi kabarnya, semua rencana besar ini mungkin bakal diumumkan secara resmi di ajang Google I/O bulan ini. Jadi, pantau terus perkembangannya, ya!

AI Gratis Mungkin Segera Berakhir

Dari semua bocoran dan uji coba ini, kelihatannya masa-masa chatbot AI yang 100% gratis dan bebas iklan bakal segera berubah. 

Google sedang menyusun puzzle monetisasi AI mereka mulai dari uji coba AdSense di chatbot sampai potensi langganan eksklusif seperti Gemini Ultra.

Sebagai pengguna, kita tinggal pilih: nyaman pakai gratisan tapi rela lihat iklan, atau mau fitur premium dengan pengalaman lebih bersih tapi harus bayar. 

Apa pun pilihannya, satu hal pasti era baru penggunaan AI sedang dibentuk, dan kita semua akan jadi bagiannya.

Rabu, 30 April 2025

Google Luncurkan Fitur Baru di NotebookLM: Ubah Teks Jadi Podcast dengan Audio Berbahasa Indonesia dan Lebih dari 50 Bahasa Lain

Google Luncurkan Fitur Baru di NotebookLM: Ubah Teks Jadi Podcast dengan Audio Berbahasa Rusia dan Lebih dari 50 Bahasa Lain
Google Luncurkan Fitur Baru di NotebookLM: Ubah Teks Jadi Podcast dengan Audio Berbahasa Indonesia dan Lebih dari 50 Bahasa Lain.

JAKARTA - Google baru saja memperkenalkan pembaruan menarik di layanan NotebookLM mereka, yakni dukungan untuk lebih dari 50 bahasa dalam fitur Audio Overviews, yang memungkinkan teks diubah menjadi podcast audio menggunakan kecerdasan buatan (AI). Sebelumnya, fitur ini hanya tersedia dalam bahasa Inggris, namun kini telah mendukung berbagai bahasa tambahan, termasuk bahasa Indonesia , Arab, Hindi, Turki, dan masih banyak lagi.

Apa itu Audio Overviews? Fitur Audio Overviews bekerja dengan cara mengubah dokumen teks yang diunggah pengguna menjadi ringkasan audio yang menyerupai format podcast dengan dua pembicara. Fungsi ini sangat berguna, terutama bagi para pengajar atau pendidik, yang dapat mengunggah materi dalam berbagai bahasa, seperti misalnya makalah ilmiah dalam bahasa Spanyol atau laporan dalam bahasa Inggris. Pengguna akan menerima ringkasan audio dalam bahasa pilihan mereka, yang tentunya membantu dalam mempermudah pemahaman materi yang diajarkan.

Dengan adanya fitur ini, para pengguna dapat mengakses konten edukatif dalam bahasa yang mereka kuasai, mengurangi hambatan bahasa dan membuka peluang bagi lebih banyak orang untuk belajar dan berbagi informasi.

Pengaturan Output Language Fitur baru ini juga dilengkapi dengan opsi Output Language di pengaturan NotebookLM. Pengguna kini dapat memilih bahasa yang mereka inginkan, baik untuk audio maupun teks. Ini sangat berguna ketika Anda ingin membuat konten multibahasa atau materi ajar yang dapat diakses oleh audiens internasional. Perubahan bahasa bisa dilakukan kapan saja, memberikan fleksibilitas lebih bagi para pengguna.

Namun, meskipun fitur ini sangat menarik, perlu diingat bahwa NotebookLM saat ini belum dapat diakses secara resmi di Indonesia atau wilayah dengan IP Indonesia, jadi beberapa pengguna di daerah tersebut mungkin belum bisa menikmati fitur ini.

Kesimpulan Dengan diperkenalkannya dukungan bahasa tambahan dalam NotebookLM, Google semakin memperkuat posisinya dalam membuat teknologi yang dapat menjembatani kesenjangan bahasa dan mempermudah penyebaran informasi. Fitur ini memberikan kemudahan bagi pendidik, pelajar, dan semua orang yang membutuhkan akses ke konten dalam berbagai bahasa, sehingga menjadikan pembelajaran lebih inklusif dan mudah diakses.

Selasa, 29 April 2025

Google Umumkan Acara Khusus “The Android Show” Jelang I/O 2025: Intip Bocoran Fitur Android Terbaru!

Google Bikin Gebrakan! Android Punya Acara Sendiri Sebelum Google I/O 2025

Google Umumkan Acara Khusus “The Android Show” Jelang I/O 2025: Intip Bocoran Fitur Android Terbaru!
Google Umumkan Acara Khusus “The Android Show” Jelang I/O 2025: Intip Bocoran Fitur Android Terbaru!

Buat kamu yang selama ini penasaran sama perkembangan sistem operasi Android, ada kabar seru nih dari Google! Untuk pertama kalinya dalam sejarah, Google bakal menggelar acara khusus yang didedikasikan sepenuhnya untuk Android. Acara ini diberi nama "The Android Show: I/O Edition" dan akan diselenggarakan pada 13 Mei 2025 pukul 21.00 WIB, langsung ditayangkan di YouTube resmi Android. Jadi, siap-siap aja nonton live streaming-nya dari rumah.

Biasanya, update Android dan pengumuman besar lainnya dirilis barengan dengan konferensi tahunan Google I/O. Tapi tahun ini beda, gengs. Google mutusin buat kasih panggung khusus buat Android karena katanya bakal ada banyak banget pengumuman besar yang sayang kalau cuma diselipin di tengah-tengah acara Google I/O yang super padat itu.

Dipandu oleh Orang Penting di Dunia Android

Acara spesial ini bakal dipandu langsung oleh Samir Samat, Presiden Ekosistem Android di Google. Dalam pernyataannya, Samir bilang kalau "The Android Show" bakal jadi sesi deep dive alias pembahasan mendalam soal segala hal baru yang bakal hadir di Android. Artinya, buat kamu yang suka ngulik teknologi atau developer aplikasi, acara ini benar-benar wajib ditonton.

Google juga menjanjikan kalau acara ini nggak cuma pamer fitur doang, tapi juga bakal ngasih wawasan soal perkembangan ekosistem Android, termasuk gadget, AI, dan integrasi antar perangkat.

Kenapa Harus Ada Acara Terpisah?

Sebenarnya, selama ini Google selalu ngebahas Android di event utama Google I/O. Tapi karena tahun 2025 ini diprediksi bakal jadi tahun yang sangat sibuk buat Android — mulai dari rilis fitur-fitur canggih, peningkatan performa, sampai AI yang makin pintar — Google merasa perlu bikin panggung tersendiri buat bahas semuanya secara lebih lengkap.

Dengan format acara terpisah ini, para pengguna, pengembang, dan pemerhati teknologi bisa lebih fokus ngikutin setiap update yang diumumin tanpa harus kebingungan di antara topik-topik Google I/O yang lain seperti Chrome, Google Cloud, atau teknologi hardware.

Apa yang Bisa Kita Harapkan dari The Android Show?

Nah, ini dia yang bikin penasaran. Walaupun Google belum mau kasih bocoran terlalu banyak, tapi ada beberapa hal yang bisa kita prediksi bakal diumumin dalam acara ini, antara lain:

  1. Fitur Android 15 – Ya, kemungkinan besar Android 15 bakal jadi bintang utama. Kita bisa berharap adanya fitur privasi yang lebih ketat, peningkatan manajemen baterai, serta UI (User Interface) yang lebih intuitif.

  2. Integrasi AI Lebih Dalam – Tahun 2024 jadi tahunnya AI, dan tren ini bakal berlanjut. Google mungkin bakal memperkenalkan integrasi AI yang lebih dalam ke sistem Android, seperti prediksi aktivitas pengguna, pengaturan otomatis, sampai fitur AI buat produktivitas.

  3. Update Google Play dan Ekosistem App – Bisa jadi ada pengumuman soal perubahan kebijakan Play Store, tools baru buat developer, atau fitur keamanan baru buat pengguna.

  4. Dukungan untuk Perangkat Foldable dan Wearable – Dengan semakin populernya HP layar lipat dan smartwatch Android, kita bisa mengharapkan adanya peningkatan dukungan dan fitur baru untuk perangkat-perangkat ini.

  5. Kemudahan Pengembangan Aplikasi – Google hampir pasti bakal ngasih insight soal tools dan API terbaru buat para developer biar mereka bisa bikin aplikasi yang lebih efisien dan powerful.

Google I/O 2025 Tetap Hadir dengan Topik Lebih Luas

Meskipun Android dapat panggung sendiri lewat "The Android Show", bukan berarti Android absen di Google I/O. Pada tanggal 20 Mei 2025, Google tetap akan menggelar konferensi tahunan Google I/O, dan Android tetap jadi salah satu highlight-nya.

Dalam Google I/O nanti, kamu bisa ngikutin lebih banyak sesi teknis, workshop interaktif, dan presentasi langsung dari tim pengembang Google. Jadi, bisa dibilang "The Android Show" ini adalah pemanasan sebelum Google I/O dimulai.

Siapa yang Perlu Nonton The Android Show?

Kalau kamu pengguna Android dan penasaran sama apa aja yang bakal hadir di HP kamu nanti, nonton acara ini bakal ngasih kamu gambaran awal. Buat developer, ini juga momen penting buat tahu arah pengembangan aplikasi ke depan.

Apalagi, Google akhir-akhir ini makin serius mengembangkan Android biar bisa bersaing dengan platform lain seperti iOS. Maka dari itu, "The Android Show" adalah momen strategis buat Google buat nunjukin kalau Android masih terus berkembang dan siap ngasih pengalaman terbaik buat pengguna.

Langkah Google mengadakan acara khusus bertema Android sebelum konferensi I/O 2025 jadi sinyal kuat bahwa Android bakal mengalami perubahan besar tahun ini. Mulai dari pembaruan sistem operasi, peningkatan kecerdasan buatan, hingga pengalaman pengguna yang lebih seamless semuanya bakal dibahas secara eksklusif di "The Android Show: I/O Edition".

Acara ini juga jadi bukti bahwa Google ingin lebih dekat dengan para pengguna dan komunitas developer-nya. Jadi, buat kamu yang pengin jadi yang pertama tahu soal teknologi terbaru di Android, jangan lupa catat tanggalnya: 13 Mei 2025, pukul 21.00 WIB, di YouTube resmi Android.

Siap-siap sambut masa depan Android yang lebih canggih dan pintar!

Rabu, 23 April 2025

Google Foto Sekarang Bisa Ubah Foto Biasa Jadi Ultra HDR, Gokil Banget!

Google Foto Sekarang Bisa Ubah Foto Biasa Jadi Ultra HDR, Gokil Banget!
Google Foto Sekarang Bisa Ubah Foto Biasa Jadi Ultra HDR, Gokil Banget!

JAKARTA - Sobat digital, ada kabar keren nih dari Google! Buat kamu yang hobi motret pake HP dan sering edit-edit dikit biar fotonya makin kece, sekarang Google Foto punya fitur baru yang bakal bikin hasil jepretanmu naik level ke Ultra HDR. 

Yap, sekarang bukan cuma fotografer profesional doang yang bisa dapet gambar super tajam dan warna yang ‘nendang’, kamu juga bisa!

Apa Itu Ultra HDR?

Sebelum lanjut, kita bahas dulu dikit nih, apa sih Ultra HDR itu? Jadi, HDR sendiri singkatan dari High Dynamic Range teknologi yang bikin foto punya rentang warna dan kecerahan yang lebih luas. 

Nah, kalau Ultra HDR ini bisa dibilang versi upgrade-nya. Detail lebih tajam, warna lebih hidup, dan bayangan sama sorotan di foto makin realistis. Pokoknya beda banget sama hasil jepretan biasa!

Tapi, biar efek Ultra HDR ini maksimal, kamu kudu liat fotonya di layar HP yang udah support HDR. Tenang aja, sekarang udah banyak kok smartphone yang punya layar canggih ini. 

Contohnya kayak Google Pixel 9a, Samsung Galaxy S25, atau OnePlus 13R semua udah punya panel HDR kece!

Gak Punya Layar HDR? Gak Masalah!

Tenang bro, meski layar HP kamu belum support HDR, kamu tetap bisa pake fitur ini kok. 

Fotonya tetep bisa dikonversi jadi Ultra HDR, cuma efeknya bakal lebih kelihatan kalau diliat di perangkat yang support. 

Jadi misalnya kamu upload ke medsos dan temenmu liatnya dari HP yang udah HDR, mereka tetap bisa nikmatin hasil jepretan Ultra HDR kamu. Keren kan?

Cara Pakainya Gampang Banget!

Fitur ini udah tersedia di aplikasi Google Foto versi 7.24.0.747539053. Kamu cukup buka aplikasi Google Foto, terus cek di bagian pengaturan editing foto. 

Di sana kamu bakal nemuin opsi Ultra HDR Converter biasanya ada bareng sama pengaturan kayak kontras, kecerahan, dan tone warna.

Kalau yang kamu lihat masih opsi “HDR Effect”, berarti update-nya belum nyampe ke HP kamu. Tapi sabar aja, biasanya update Google ini nyebar bertahap. Jadi tinggal tunggu aja, pasti bakal kebagian juga kok.

Kenapa Ini Penting Buat Kamu?

Dengan fitur ini, kamu gak perlu aplikasi editing ribet buat bikin foto kelihatan pro. Tinggal satu klik aja, dan boom fotomu langsung naik kelas. 

Cocok banget buat kamu yang suka upload foto ke Instagram, galeri online, atau sekadar simpan momen penting dengan kualitas terbaik.

Bayangin aja, foto sunset kamu yang tadinya biasa aja, bisa keliatan dramatis banget kayak hasil jepretan kamera DSLR. Atau foto makanan kamu makin menggiurkan buat dijadiin konten kuliner. 

Google emang makin niat manjain pengguna, apalagi yang doyan foto-foto. Dengan hadirnya fitur Ultra HDR Converter di Google Foto, siapa pun sekarang bisa punya hasil jepretan yang tajam, detail, dan penuh warna. 

Bahkan meski HP kamu belum punya layar HDR, kamu tetap bisa dapetin manfaatnya.

Jadi, buruan deh update Google Foto kamu ke versi terbaru dan cobain langsung fitur ini. Siapa tau nanti kamu jadi fotografer dadakan yang jepretannya viral di medsos, kan?

Rabu, 16 April 2025

Google Lagi Ngulik Fitur Pembuat Meme Pakai AI di Gboard, Namanya Meme Studio!

Google Lagi Ngulik Fitur Pembuat Meme Pakai AI di Gboard, Namanya Meme Studio!
Google Lagi Ngulik Fitur Pembuat Meme Pakai AI di Gboard, Namanya Meme Studio!

Lo semua yang hobi bikin meme, siap-siap aja! Soalnya Google lagi ngembangin fitur baru buat aplikasi keyboard andalannya, Gboard. 

Fitur ini namanya Meme Studio, dan fungsinya jelas banget: bikin meme langsung dari keyboard lo, langsung pakai bantuan kecerdasan buatan (AI). Canggih, kan?

Bikin Meme Bisa Pilih Mode Sendiri

Meme Studio ini kabarnya bakal punya dua mode utama, yaitu:

  1. Mode Manual (User-Generated): Lo bisa pilih gambar dari ribuan template yang udah disediain Google, atau kalau lo punya gambar sendiri, bisa juga di-upload. Abis itu, tinggal tambahin teks lucu sesuka hati lo.

  2. Mode Otomatis (AI-Generated): Nah kalau yang ini lo tinggal masukin topik atau kata kunci, terus AI-nya bakal langsung nyiptain meme buat lo. Dari gambar sampai teksnya, semuanya dibikin otomatis.

Editornya Simpel Tapi Seru

Walaupun fiturnya canggih, editor di Meme Studio ini dibuat tetap simpel biar gampang dipakai siapa aja. Lo bisa:

  • Geser teks ke mana aja di gambar

  • Muter-muterin teks

  • Perbesar atau perkecil tulisan

Tapi ya, sayangnya lo nggak bisa ganti font atau warna. Jadi tampilannya masih standar. Tapi tenang aja, hasil akhirnya tetep bisa lo simpen di koleksi meme di Gboard atau langsung dikirim ke temen-temen lo. Otomatis juga tersimpan di HP lo, jadi gak bakal ilang.

Tapi, AI-nya Masih Bikin Ngakak (Tapi Bukan Karena Lucu)

Seorang jurnalis dari Android Authority udah sempet nyobain versi beta-nya. Dan... hasilnya? Katanya sih agak zonk. AI-nya sering banget milih gambar yang aneh dan teks yang gak nyambung alias gak lucu. Bahkan dia ragu nih, apakah AI-nya beneran punya "rasa humor" atau nggak.

Lebih parahnya lagi, katanya fitur ini punya sistem filter yang ketat banget. Jadi banyak kata atau ide yang sebenernya gak berbahaya tapi tetep diblokir. Akhirnya, AI-nya malah gak bisa munculin meme sama sekali buat beberapa topik.

Tenang, Ini Masih Beta Kok

Tapi ya, ini semua masih dalam tahap uji coba alias beta version. Jadi wajar banget kalau masih banyak kekurangan. Google belum ngasih tahu kapan fitur ini bakal resmi dirilis buat publik. Tapi harapannya, pas udah rilis nanti, kualitas meme buatan AI-nya udah jauh lebih lucu dan relatable!

Bakal Jadi Fitur Hits Kalau Digarap Serius

Kalau Google bisa benerin AI-nya dan bikin hasil meme-nya bener-bener lucu serta relate sama anak muda zaman sekarang, Meme Studio ini bisa jadi salah satu fitur paling seru di Gboard. Apalagi buat lo yang suka ngirim meme di chat biar obrolan makin rame.

Jadi, pantengin aja update dari Gboard, siapa tau dalam waktu dekat fitur Meme Studio ini udah bisa lo coba langsung. Siap-siap jadi meme master langsung dari keyboard, bro!

Jumat, 11 April 2025

Google Dokumen Hadirkan Fitur Baru: Editor AI dan Konversi Teks Jadi Podcast

Google Dokumen Hadirkan Fitur Baru Editor AI dan Konversi Teks Jadi Podcast
Google Dokumen Hadirkan Fitur Baru: Editor AI dan Konversi Teks Jadi Podcast.

JAKARTA - Kabar baik buat kamu yang sering menggunakan Google Dokumen! Google baru saja mengumumkan sederet fitur canggih berbasis AI (kecerdasan buatan) yang akan membuat pengalaman mengetik dan membaca jadi lebih praktis dan menyenangkan.

Editor AI: Bukan Sekadar Koreksi Biasa

Fitur utama yang bakal hadir dalam waktu dekat ini adalah AI Editor dengan mode “Help me refine” atau dalam bahasa Indonesia bisa diartikan sebagai "Bantu saya menyempurnakan". 

Berbeda dari fitur AI pada umumnya yang langsung menulis ulang, fitur ini akan memberikan saran perbaikan terhadap tulisan kita entah itu dari segi gaya bahasa, struktur kalimat, atau pilihan kata.

Dengan fitur ini, kamu tetap menjadi penulis utama, tapi dibantu AI untuk membuat tulisan jadi lebih baik. 

Cocok banget buat pelajar, mahasiswa, penulis, atau siapa saja yang ingin meningkatkan kualitas tulisannya tanpa kehilangan sentuhan pribadi.

Teks Jadi Podcast? Bisa Banget!

Fitur menarik lainnya adalah AI Podcast. Dengan alat ini, kamu bisa mengubah tulisan jadi podcast secara otomatis! AI akan membacakan isi dokumen kamu dengan suara yang natural, mirip seperti mendengarkan narasi podcast profesional.

Fitur ini sangat berguna buat kamu yang ingin mendengarkan ulang tulisan — misalnya saat lagi di jalan, atau buat kamu yang lebih nyaman belajar dengan mendengar dibanding membaca. 

Ini juga bisa jadi solusi baru untuk menciptakan konten audio dari artikel yang sudah kamu tulis.

Saat ini, AI Podcast sudah mulai digunakan di beberapa layanan Google, dan rencananya akan hadir lebih luas ke pengguna Google Workspace.

Google Spreadsheet Juga Dapat Sentuhan AI

Bukan cuma Google Dokumen yang dapat pembaruan. Google Spreadsheet (Google Sheets) juga akan kedatangan fitur baru bernama “Help me analyze”. 

Sesuai namanya, fitur ini membantu kamu menganalisis data lebih cerdas dengan memberikan saran, menemukan pola, hingga menyarankan langkah selanjutnya berdasarkan data yang ada.

Ini sangat berguna buat kamu yang sering mengolah data baik itu laporan keuangan, hasil survei, atau data bisnis. Fitur ini dijadwalkan hadir pada akhir tahun ini.

Semua Fitur Tersedia di Google Workspace

Semua fitur baru ini akan tersedia secara bertahap di platform Google Workspace, jadi pastikan akunmu sudah menggunakan layanan ini agar bisa menikmati kecanggihannya.

Dengan hadirnya editor AI dan alat konversi teks jadi podcast, Google benar-benar membawa pengalaman menulis dan membaca ke level yang lebih tinggi. Bukan cuma praktis, tapi juga lebih personal dan fleksibel.

Kalau kamu termasuk pengguna aktif Google Dokumen atau Spreadsheet, siap-siap saja tahun ini, kegiatanmu bakal jauh lebih efisien dan menyenangkan berkat bantuan AI!

Google Umumkan Pembaruan Gmail: 3 Miliar Pengguna Harus Ambil Keputusan Penting

Google Umumkan Pembaruan Gmail 3 Miliar Pengguna Harus Ambil Keputusan Penting
Google Umumkan Pembaruan Gmail: 3 Miliar Pengguna Harus Ambil Keputusan Penting.

JAKARTA - Gmail baru saja mengumumkan dua pembaruan besar yang berdampak pada lebih dari 3 miliar penggunanya di seluruh dunia. 

Di tengah pesatnya perkembangan teknologi, terutama kecerdasan buatan (AI), Google mencoba membawa email ke era yang lebih aman dan cerdas. 

Tapi di balik inovasi ini, ada keputusan penting yang harus diambil pengguna: pilih privasi atau kecanggihan AI?

Ancaman Baru dari Serangan Berbasis AI

Perusahaan keamanan siber seperti Hoxhunt dan Cofense memperingatkan bahwa serangan siber kini semakin canggih berkat AI. 

Serangan phishing tidak lagi menyasar massal secara acak, tapi disesuaikan secara khusus untuk korban tertentu. 

Teknik baru yang disebut “precision-validated phishing” memungkinkan penjahat siber hanya menargetkan email yang benar-benar aktif dan bernilai tinggi.

Dengan kemampuan AI membuat email jebakan yang terlihat sangat meyakinkan, banyak sistem keamanan yang kewalahan. 

Meskipun Google dan Microsoft mengklaim mampu menyaring lebih dari 99% spam dan phishing, tetap saja ada jutaan email berbahaya yang lolos.

Pembaruan Gmail: Keamanan dan Kecerdasan

Di tengah ancaman ini, Google merilis dua fitur baru untuk Gmail:

  1. End-to-End Encryption (E2EE) untuk Organisasi

    Google mengumumkan bahwa Gmail kini mendukung enkripsi ujung ke ujung (E2EE) bagi organisasi yang menggunakan layanan Workspace. 

  2. Artinya, email yang dikirim dan diterima akan dienkripsi, sehingga Google maupun pihak ketiga tidak bisa membacanya. 

  3. Sayangnya, fitur ini belum tersedia untuk pengguna individu. 

  4. Selain itu, menurut laporan Ars Technica, E2EE Gmail ini belum sepenuhnya “true E2EE”, karena kunci enkripsi masih berada dalam infrastruktur klien, bukan sepenuhnya di tangan pengirim dan penerima.

  5. AI Relevancy Search

    Google juga memperkenalkan pencarian pintar yang didukung AI. Fitur ini membantu pengguna menemukan email yang paling relevan berdasarkan seberapa sering mereka membukanya, waktu terbaru, dan seberapa sering berinteraksi dengan pengirim. 

  6. Namun, ada catatan penting: fitur ini tidak berlaku untuk email yang dienkripsi E2EE. 

  7. Karena Google tidak memiliki akses ke isi email tersebut, maka AI tidak bisa “membaca” dan menganalisisnya.

Pilih AI atau Privasi?

Kedua fitur ini menunjukkan dilema yang dihadapi pengguna. Di satu sisi, AI bisa membuat Gmail lebih pintar dan efisien. 

Di sisi lain, jika memilih fitur keamanan seperti E2EE, maka pengguna harus rela melepas sebagian kecanggihan AI.

Inilah alasan mengapa banyak orang mulai beralih dari email ke platform pesan instan yang lebih cepat, aman, dan dirancang untuk zaman sekarang. 

Email, dengan arsitekturnya yang sudah lama, mulai terasa ketinggalan zaman jika tidak segera direvolusi.

Apa yang Harus Dilakukan Pengguna?

Pengguna kini dihadapkan pada pilihan penting: apakah ingin memprioritaskan keamanan dan privasi dengan E2EE, atau memilih kemudahan dan efisiensi dengan AI? Tak ada jawaban yang benar atau salah, tapi penting bagi setiap orang untuk memahami risikonya dan mengambil keputusan yang sesuai dengan kebutuhan masing-masing.

Di tengah maraknya serangan siber berbasis AI dan teknik phishing yang makin canggih, kesadaran dan kewaspadaan pengguna jadi kunci utama dalam menjaga keamanan data pribadi.

Senin, 24 Maret 2025

Chrome Jadi Neurobrowser! Google Tambahin Gemini ke Browser Andalan

Chrome Jadi Neurobrowser! Google Tambahin Gemini ke Browser Andalan
Chrome Jadi Neurobrowser! Google Tambahin Gemini ke Browser Andalan.

JAKARTA - Google lagi-lagi bikin gebrakan baru! Kali ini, raksasa teknologi itu bakal nyelipin kecerdasan buatan (AI) Gemini langsung ke dalam Chrome. 

Jadi, kayak Microsoft Edge yang punya Copilot, nantinya bakal ada tombol khusus buat ngakses Gemini langsung dari jendela utama browser.

Gemini di Chrome: Siap Jadi Asisten Pribadi?

Chrome Jadi Neurobrowser! Google Tambahin Gemini ke Browser Andalan
Chrome Jadi Neurobrowser! Google Tambahin Gemini ke Browser Andalan.

Kabar soal integrasi ini sebenernya udah lama beredar. Situs Windows Latest sempet ngupas soal proyek "Gemini Live in Chrome" (disingkat Glic), yang pada dasarnya adalah asisten AI interaktif buat browser ini. 

Baru-baru ini, seorang peneliti teknologi dengan nama Leopeva64 nyobain fitur ini di versi terbaru Chrome Canary. 

Sayangnya, meskipun dia udah ngaktifin semua flag tersembunyi, tombol Gemini belum bisa dipakai dengan sempurna.

Tapi tenang, beberapa setting terkait Glic udah mulai muncul! Sekarang, pengguna bisa atur sendiri cara ngaktifinnya, entah itu lewat shortcut keyboard atau nambahin fitur ini ke menu browser.

Tombol Baru di Chrome, Akses Gemini Makin Gampang!

Begitu fitur ini resmi aktif, tombol Gemini bakal muncul di deket kontrol jendela (maximize, minimize, close). 

Nah, kalau diklik, si asisten AI ini bakal nongol dalam bentuk jendela melayang (floating window). 

Rencananya, ke depannya jendela ini bisa dipin biar nggak nutup saat lagi browsing.

Bukan cuma itu, buat pengguna Windows 11, tombol Gemini nantinya bisa dipasang di taskbar. 

Pas diklik, bakalan muncul overlay dengan kontrol lengkap, termasuk fitur pencarian suara! Meski sekilas mirip Copilot di Edge, bedanya jendela AI di Chrome ini nggak bisa disembunyikan ke samping kayak Copilot waktu pertama kali rilis.

Kapan Fitur Ini Bakal Dirilis?

Sejauh ini, Google masih dalam tahap pengembangan fitur ini di Chrome Canary, jadi kemungkinan butuh waktu sebelum bisa dirilis ke versi stabil. 

Tapi kalau Google ngikutin pola perilisan biasanya, kita bisa berharap fitur ini bakal muncul dalam beberapa bulan ke depan.

Buat yang penasaran, bisa coba intip fitur ini di Chrome Canary. Siapa tahu, dalam waktu dekat, browsing bakal jadi makin canggih dengan hadirnya Gemini langsung di Chrome!

Sabtu, 22 Maret 2025

Google Pixel 10 Muncul di Kode Android, Bakal Lebih Ngebut!

Google Pixel 10 Muncul di Kode Android, Bakal Lebih Ngebut!
Google Pixel 10 Muncul di Kode Android, Bakal Lebih Ngebut!

JAKARTA - Belum lama ini Google resmi merilis Pixel 9a, tapi sekarang bocoran soal Pixel 10 udah mulai bermunculan. 

Baru-baru ini, perangkat tersebut ketahuan nongol di kode Android Open Source Project (AOSP), yang jadi dasar dari sistem operasi Android, termasuk yang dipakai di HP Pixel dan Samsung.

Pixel 10 Bakal Booting Lebih Cepat

Dikutip dari Android Authority, salah satu hal menarik yang muncul dari kode ini adalah peningkatan kecepatan booting. 

Seorang engineer Google bilang kalau Pixel 10 bakal punya proses startup yang lebih cepat dibandingkan generasi sebelumnya.

Kok bisa? Ini berkat teknologi baru bernama Parallel Module Loading. 

Intinya, sistem Android bakal menjalankan beberapa proses sekaligus saat booting, bukannya satu per satu kayak dulu. 

Hasilnya? Kecepatan startup meningkat hingga 30% lebih cepat dibanding sebelumnya.

Tapi tenang aja, fitur ini nggak eksklusif buat Pixel 10 doang. Kemungkinan besar, Parallel Module Loading juga bakal hadir di perangkat Android lain, terutama yang bakal dapet update ke Android 16 tahun depan.

Upgrade Kamera? Bisa Jadi!

Selain peningkatan kecepatan, Pixel 10 juga dirumorkan bakal bawa beberapa peningkatan di sektor kamera. 

Bocoran yang beredar menyebut ada kemungkinan tambahan kamera belakang ekstra, yang bisa bikin hasil jepretan makin ciamik.

Menariknya, Pixel 9a sempat bikin kejutan dengan menghilangkan desain khas bar kamera yang biasanya ada di seri Pixel. 

Tapi buat Pixel 10, sepertinya desain ini bakal balik lagi. Kita juga bisa berharap Google bakal merilis beberapa varian, termasuk mungkin penerus dari Pixel 9 Pro Fold.

Kapan Pixel 10 Rilis?

Belum ada tanggal pasti, tapi kalau ngikutin pola rilis sebelumnya, kemungkinan besar Pixel 10 bakal diumumkan pada Agustus 2025, tepat setahun setelah peluncuran Pixel 9 Series.

Sampai sekarang memang masih sedikit bocoran soal spesifikasi dan fitur lainnya, tapi mengingat Google terus nge-push inovasi di lini Pixel, kita bisa berharap bakal ada kejutan menarik lagi!

Jadi, buat yang lagi ngincer upgrade HP baru tahun depan, mungkin Pixel 10 bisa jadi salah satu kandidat kuat.