Berita Borneotribun.com: Lionel Messi Hari ini
Tampilkan postingan dengan label Lionel Messi. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Lionel Messi. Tampilkan semua postingan

Jumat, 25 April 2025

Whitecaps Bikin Kejutan! Bungkam Inter Miami 2-0 di Leg Pertama Semifinal Champions Cup 2025

Whitecaps Bikin Kejutan! Bungkam Inter Miami 2-0 di Leg Pertama Semifinal Champions Cup 2025
Whitecaps Bikin Kejutan! Bungkam Inter Miami 2-0 di Leg Pertama Semifinal Champions Cup 2025.

JAKARTA - Laga semifinal leg pertama CONCACAF Champions Cup 2025 antara Vancouver Whitecaps dan Inter Miami benar-benar jadi panggung kejutan! Bermain di depan puluhan ribu penonton di BC Place Stadium, Kanada, tim tuan rumah Whitecaps berhasil menundukkan Inter Miami yang diperkuat sederet bintang dunia, termasuk Lionel Messi, dengan skor meyakinkan 2-0.

Messi dan Kawan-Kawan Tak Berkutik di BC Place

Lionel Messi, megabintang asal Argentina yang selalu jadi sorotan dalam setiap laga, tampil penuh di pertandingan ini. Ribuan pasang mata yang memadati stadion, termasuk penonton yang datang khusus hanya untuk menyaksikan Messi secara langsung, pastinya merasa senang bisa melihat sang legenda bermain sejak menit awal hingga peluit panjang.

Namun, euforia tersebut tidak cukup untuk membawa Inter Miami meraih hasil positif. Meski diperkuat bintang-bintang lainnya seperti Sergio Busquets, Luis Suarez, dan Jordi Alba—yang semuanya punya pengalaman panjang di Eropa bersama Barcelona—Inter Miami justru kesulitan menembus pertahanan kokoh Whitecaps.

Whitecaps Tampil Percaya Diri dan Efektif

Vancouver Whitecaps benar-benar menunjukkan semangat juang tinggi di laga ini. Mereka bermain dengan disiplin dan tampil efektif saat mendapat peluang. Gol pertama lahir di menit ke-25 lewat sundulan tajam Brian White yang memanfaatkan umpan akurat dari Pedro Vite. Sundulan tersebut membuat kiper Miami, Oscar Ustari, tak berkutik dan memicu sorakan luar biasa dari lebih dari 53 ribu penonton yang hadir.

Pertandingan makin seru di babak kedua. Inter Miami coba bangkit dan mendominasi penguasaan bola. Namun, Whitecaps tidak tinggal diam. Mereka tetap menjaga kedisiplinan di lini belakang dan menunggu momen untuk melakukan serangan balik. Kerja keras itu terbayar di menit ke-84 ketika Sebastian Berhalter mencetak gol kedua untuk Whitecaps. Skor 2-0 pun bertahan hingga laga usai.

Kemenangan Penting Jelang Leg Kedua

Hasil ini jelas menjadi modal penting bagi Vancouver Whitecaps untuk menatap leg kedua semifinal yang akan digelar di Chase Stadium, Fort Lauderdale, Florida pada Rabu malam waktu setempat. Meski harus bermain di kandang lawan dan menghadapi tekanan dari fans Inter Miami, Whitecaps punya keunggulan dua gol yang cukup berharga.

Namun, pelatih Whitecaps pasti sadar bahwa Inter Miami tetap tim yang berbahaya, terutama jika Messi dan rekan-rekannya bermain dalam performa terbaik mereka. Artinya, pekerjaan belum selesai dan mereka tak boleh lengah.

Performa Inter Miami Masih Belum Stabil

Inter Miami sebenarnya sudah menunjukkan perkembangan sejak kedatangan Messi dan rekan-rekannya. Namun, kekalahan ini jadi tamparan keras bahwa mereka masih punya banyak hal yang harus dibenahi, terutama saat bermain di kompetisi regional seperti Champions Cup.

Dominasi dalam penguasaan bola tidak cukup jika tak dibarengi dengan penyelesaian akhir yang tajam. Lini depan Inter Miami terlihat tumpul meskipun dihuni nama-nama besar. Ini jadi PR besar bagi pelatih mereka untuk menemukan formula terbaik di leg kedua nanti.

Sorotan Tetap ke Messi, Tapi Whitecaps yang Bersinar

Tak bisa dipungkiri, kehadiran Messi membuat atmosfer pertandingan jadi luar biasa. Banyak penonton yang hadir hanya untuk menyaksikan aksi sang megabintang. Bahkan, beberapa fans mengaku datang dari luar kota hanya demi melihat Messi bermain langsung di lapangan.

Namun, justru Whitecaps yang mencuri perhatian dengan permainan kolektif yang solid. Pemain seperti Brian White dan Sebastian Berhalter jadi pahlawan di malam itu. Mereka membuktikan bahwa semangat tim bisa mengalahkan nama besar.

Siapa Lawan di Final?

Pemenang dari duel Whitecaps vs Inter Miami akan melangkah ke partai final Champions Cup 2025 yang dijadwalkan digelar pada 1 Juni. Di sisi lain, semifinal lainnya mempertemukan dua tim asal Meksiko, Cruz Azul dan Tigres UNAL. Siapa pun yang menang dari laga ini, Whitecaps sudah menunjukkan bahwa mereka layak untuk diperhitungkan sebagai calon juara.

Reaksi Netizen dan Fans Sepak Bola

Kemenangan Whitecaps ini langsung jadi bahan perbincangan di media sosial. Banyak netizen yang memuji semangat dan disiplin bermain tim asal Kanada ini. Beberapa bahkan menyebut Whitecaps sebagai "pembunuh raksasa" karena mampu mengalahkan tim sekelas Inter Miami yang diperkuat pemain-pemain legenda.

Di sisi lain, tak sedikit pula yang mengkritik performa Messi dan kawan-kawan karena gagal mencetak gol bahkan saat tampil full team. Ekspektasi tinggi dari fans ternyata belum terbayar sejauh ini.

Masih Ada Leg Kedua, Tapi Whitecaps Punya Peluang Besar

Kemenangan 2-0 atas Inter Miami menjadi catatan penting dalam sejarah Vancouver Whitecaps. Mereka bukan hanya menaklukkan tim bertabur bintang, tapi juga menunjukkan kepada dunia bahwa mereka bisa tampil solid dan kompak dalam tekanan besar.

Namun, pertandingan belum selesai. Masih ada leg kedua yang pastinya akan jadi ujian mental dan fisik. Tapi jika Whitecaps bisa tampil seperti di leg pertama, bukan tidak mungkin mereka yang akan tampil di final Champions Cup 2025 dan mencetak sejarah baru untuk klub dan Kanada.

Lionel Messi dan Inter Miami Kalah Telak dari Vancouver Whitecaps di Leg Pertama Semifinal Concacaf Champions Cup

Lionel Messi dan Inter Miami Kalah Telak dari Vancouver Whitecaps di Leg Pertama Semifinal Concacaf Champions Cup
Lionel Messi dan Inter Miami Kalah Telak dari Vancouver Whitecaps di Leg Pertama Semifinal Concacaf Champions Cup.

JAKARTA - Perjalanan Inter Miami di ajang Concacaf Champions Cup 2024 tidak berjalan mulus. Di leg pertama semifinal yang digelar di markas Vancouver Whitecaps, Lionel Messi dan kawan-kawan harus menerima kenyataan pahit setelah takluk dengan skor 2-0. 

Kekalahan ini menjadi alarm serius bagi skuad yang dipenuhi bintang veteran Eropa tersebut, mengingat leg kedua akan digelar di Florida pada 1 Mei mendatang.

Vancouver Tampil Percaya Diri dan Efektif

Bermain di depan dukungan penuh 53.837 penonton di BC Place, Vancouver tampil percaya diri dan efisien. 

Meskipun Inter Miami menguasai jalannya laga dengan 69% penguasaan bola dan dua kali lipat jumlah operan, tim asal Kanada itu berhasil memaksimalkan peluang-peluang penting yang mereka dapat.

Brian White, striker andalan Vancouver sekaligus pemain timnas Amerika Serikat, membuka keunggulan tuan rumah di babak pertama lewat serangan balik cepat yang dituntaskan dengan tenang setelah menerima umpan matang dari Pedro Vite.

Tak berhenti di situ, Vancouver menggandakan keunggulan lewat gol Sebastian Berhalter di menit ke-85. 

Berhalter yang merupakan putra dari mantan pelatih timnas AS, Gregg Berhalter, menyambar umpan dari Jayden Nelson dan menghantam bola ke atap gawang Inter Miami tanpa bisa dihentikan.

Statistik Tidak Menentukan Kemenangan

Secara statistik, Inter Miami unggul jauh. Mereka menguasai bola hampir sepanjang pertandingan, menciptakan lebih banyak peluang, dan mendominasi operan. Tapi semua itu tidak berarti apa-apa jika tidak bisa menembus pertahanan solid Vancouver.

Satu-satunya peluang emas Miami datang dari Lionel Messi di babak pertama. Kapten Argentina itu melepaskan tembakan dari luar kotak penalti, namun bola masih bisa diamankan oleh kiper Vancouver, Yohei Takaoka, yang tampil sangat disiplin sepanjang pertandingan.

Taktik dan Fisik Jadi Kendala Inter Miami

Kekalahan ini membuka pertanyaan besar soal kondisi fisik pemain-pemain kunci Inter Miami yang sudah tidak muda lagi. 

Nama-nama seperti Lionel Messi, Jordi Alba, Sergio Busquets, dan Luis Suárez sudah berada di usia kepala tiga akhir, dan tampak kesulitan menyesuaikan diri dengan kecepatan dan intensitas permainan Vancouver terlebih lagi laga ini dimainkan di lapangan sintetis.

Pelatih Javier Mascherano, yang saat ini menjabat sebagai pelatih Inter Miami menggantikan Gerardo Martino, kemungkinan besar akan melakukan rotasi besar saat menghadapi FC Dallas di lanjutan MLS akhir pekan ini. 

Fokus penuh akan diarahkan pada leg kedua semifinal agar bisa membalikkan keadaan di kandang sendiri.

Tantangan Besar di Leg Kedua

Untuk bisa melaju ke final, Inter Miami minimal harus menang 2-0 di leg kedua agar laga dilanjutkan ke perpanjangan waktu. Jika ingin lolos langsung tanpa drama adu penalti, mereka harus menang dengan selisih tiga gol.

Tugas ini jelas tidak mudah. Selain menghadapi tekanan harus mencetak banyak gol, Miami juga harus berhati-hati agar tidak kebobolan gol tandang. 

Satu gol dari Vancouver di Florida bisa membuat peluang Miami menjadi semakin berat karena aturan agregat gol.

Namun, mengingat kualitas individu pemain Miami, terutama dengan adanya Messi dan Suárez di lini depan, semuanya masih mungkin terjadi. Mereka dikenal mampu mencetak gol dalam waktu singkat jika berada dalam performa terbaik.

Vancouver Nikmati Momen Bersejarah

Bagi Vancouver Whitecaps, kemenangan ini adalah salah satu yang terbesar dalam sejarah klub. Setelah menyingkirkan dua tim kuat dari Meksiko di babak sebelumnya, kini mereka berhasil membuat langkah besar ke arah final.

Pelatih Jesper Sorensen patut diapresiasi atas racikan taktiknya yang efektif dan realistis. Ia berhasil membuat timnya bermain kompak, disiplin dalam bertahan, dan memanfaatkan setiap momen transisi untuk mencetak gol.

Berhalter sendiri menegaskan bahwa timnya tidak boleh merasa puas. “Kami belum lolos. Masih ada satu pertandingan lagi. Kami harus tetap fokus dan menyelesaikan pekerjaan ini di Florida,” katanya seusai laga.

Jadwal Lanjutan dan Peluang Final

Leg kedua semifinal antara Inter Miami vs Vancouver Whitecaps akan digelar di Chase Stadium, Fort Lauderdale, pada 1 Mei 2025 pukul 19.30 waktu setempat (ET). 

Pemenang dari duel ini akan melaju ke partai final dan menghadapi pemenang dari laga semifinal lainnya antara Cruz Azul dan Tigres, dua tim papan atas Liga MX.

Jika Vancouver berhasil mencetak gol tandang terlebih dahulu, maka Miami butuh empat gol untuk lolos. Sebaliknya, jika Miami bisa cetak dua gol cepat, tekanan akan kembali ke kubu Whitecaps.

Kekalahan Inter Miami dari Vancouver di leg pertama semifinal Concacaf Champions Cup ini adalah bukti bahwa dominasi penguasaan bola belum tentu menghasilkan kemenangan. 

Dengan pemain bintang seperti Messi dan Suárez, Miami masih punya harapan, tapi harus bermain dengan jauh lebih tajam dan efisien di leg kedua.

Sementara itu, Vancouver Whitecaps menunjukkan bahwa kerja keras, disiplin, dan taktik yang tepat bisa mengalahkan nama besar. 

Jika mereka mampu mempertahankan keunggulan di Florida nanti, maka mimpi mereka untuk tampil di final regional bisa jadi kenyataan.

Minggu, 20 April 2025

Columbus Crew 0-1 Inter Miami: Gol Sundulan Cremaschi Jadi Pembeda, Messi Main Penuh Tapi Bukan Bintang Utama

Columbus Crew 0-1 Inter Miami Gol Sundulan Cremaschi Jadi Pembeda, Messi Main Penuh Tapi Bukan Bintang Utama
Columbus Crew 0-1 Inter Miami: Gol Sundulan Cremaschi Jadi Pembeda, Messi Main Penuh Tapi Bukan Bintang Utama.

JAKARTA - Laga seru tersaji di MLS saat Inter Miami berhasil menaklukkan Columbus Crew dengan skor tipis 1-0. Walau Lionel Messi bermain penuh, justru nama Benjamín Cremaschi yang jadi penentu kemenangan lewat sundulan cantiknya di menit ke-30.

Pertandingan ini digelar di Huntington Bank Field, markas NFL milik Cleveland Browns, dan dipadati penonton yang antusias menyaksikan bintang-bintang besar seperti Messi, Luis Suárez, Sergio Busquets, dan Jordi Alba. Tapi yang mencuri perhatian justru pemain muda Miami, Benjamin Cremaschi.

Gol semata wayang Miami tercipta lewat aksi ciamik Cremaschi yang menyambut umpan Marcelo Weigandt dengan diving header yang tak bisa dihalau kiper Crew. 

Sundulan itu jadi momen krusial yang mengamankan tiga poin penting bagi tim berjuluk The Herons.

Walau Messi beberapa kali mencoba peruntungan termasuk satu tembakan yang diblok dan satu lagi yang melenceng tipis dirinya tampak cukup frustrasi sepanjang laga. 

Statistik mencatat Messi adalah pemain Miami yang paling banyak melepaskan tembakan (4 kali), namun belum membuahkan hasil.

Sementara itu, Columbus Crew sebenarnya tampil lebih dominan sepanjang pertandingan. Mereka menciptakan banyak peluang, tapi kurang efektif dalam penyelesaian akhir. 

Daniel Gazdag, rekrutan anyar dari Philadelphia Union, jadi sorotan karena beberapa kali gagal menyelesaikan peluang emas. 

Dari empat percobaan yang ia lakukan, tak satu pun mengarah ke gawang. Bahkan di masa injury time, ia melewatkan dua peluang besar dari jarak sangat dekat.

Inter Miami patut berterima kasih pada kiper Oscar Ustari yang tampil solid dengan empat penyelamatan penting. 

Clean sheet ini sekaligus memperpanjang rekor tak terkalahkan Miami di musim reguler menjadi delapan laga berturut-turut.

Yang lebih luar biasa lagi, Inter Miami kini mencatatkan 19 laga tak terkalahkan secara beruntun di musim reguler MLS menyamai rekor milik FC Dallas (2010-2011) dan Columbus Crew sendiri (2004-2005). 

Dengan kemenangan ini, Miami sukses menggusur Crew dari puncak klasemen Wilayah Timur.

Sebaliknya, juara bertahan MLS Cup, LA Galaxy, justru makin terpuruk setelah kalah 1-0 dari Austin FC. Brandon Vazquez jadi pahlawan Austin meskipun sempat gagal mengeksekusi penalti.

Data Menarik: Hari Debut Gazdag Tak Sesuai Harapan

Daniel Gazdag sebenarnya tampil menjanjikan sejak direkrut Crew, dengan dua gol dari enam laga saat masih di Philadelphia. Tapi debut penuhnya kali ini kurang mengesankan. 

Ia menciptakan nilai expected goals (xG) sebesar 1.19 dari total 3.14 xG milik tim, tapi tetap gagal mencetak gol.

Sebaliknya, Inter Miami hanya punya tujuh tembakan dengan total xG 0.86, tapi tampil lebih efektif. Mereka mencatat dua tembakan tepat sasaran dan satu jadi gol. 

Bandingkan dengan Columbus yang hanya bisa mengarahkan tiga dari 16 tembakan mereka ke gawang.

Kemenangan ini juga memperpanjang rekor Miami tak terkalahkan dalam enam pertemuan terakhir lawan Crew. 

Bukti bahwa meski tak selalu dominan, efektivitas dan ketenangan mereka di laga-laga besar memang jadi senjata utama.

Jumat, 18 April 2025

Masa Depan MLS Setelah Messi: Strategi Cerdas agar Liga Amerika Tetap Bersinar

Masa Depan MLS Setelah Messi Strategi Cerdas agar Liga Amerika Tetap Bersinar
Masa Depan MLS Setelah Messi: Strategi Cerdas agar Liga Amerika Tetap Bersinar.

JAKARTA - Kehadiran Lionel Messi di Major League Soccer (MLS) sejak pertengahan 2023 telah membawa angin segar yang luar biasa. 

Pertandingan yang melibatkan Inter Miami selalu menyedot perhatian publik, bahkan stadion-stadion di seluruh Amerika Serikat dipadati penonton hanya untuk melihat sang legenda hidup bermain. 

Salah satu contohnya terjadi di Soldier Field, Chicago, ketika lebih dari 62 ribu penonton hadir menyaksikan laga yang berakhir imbang tanpa gol. Tanpa Messi, angka itu mungkin tak akan tercapai.

Namun kini muncul pertanyaan besar yang mulai mengemuka: apa yang akan terjadi dengan MLS ketika Messi pensiun atau pergi dari liga ini? 

Pertanyaan ini sangat relevan karena Messi bukan hanya pemain bola biasa, ia adalah ikon global, magnet penonton, dan pendorong utama pertumbuhan pesat MLS dalam waktu singkat.

Messi, Bukan Sekadar Pemain

Messi telah membawa dampak yang luar biasa sejak bergabung dengan Inter Miami. Selain performanya di lapangan, efek luar lapangan justru lebih signifikan. 

Penjualan tiket meningkat tajam, jumlah langganan MLS Season Pass di Apple TV melonjak, dan penjualan merchandise Inter Miami meledak. 

Messi memberi kredibilitas baru pada MLS, baik di dalam negeri maupun di kancah internasional.

Namun, seperti halnya kisah para bintang besar lainnya, masa Messi di MLS tentu akan ada akhirnya. 

Liga harus mempersiapkan diri sejak dini agar tidak kembali ke era stagnasi seperti pasca-kepergian David Beckham dari LA Galaxy pada awal 2010-an.

MLS selama ini dikenal karena mendatangkan pemain-pemain top dunia di usia senja, seperti Thierry Henry, Zlatan Ibrahimović, hingga Kaká. 

Namun Messi berada di level yang berbeda. Ia bukan hanya legenda sepak bola, tetapi juga figur budaya pop yang diikuti ratusan juta orang di media sosial.

Ketergantungan pada satu sosok sangat berisiko. Ketika Messi pensiun atau hengkang, perhatian media, sponsor, hingga penonton kasual bisa menghilang begitu saja. 

Maka dari itu, MLS harus mengambil langkah strategis untuk memperkuat fondasi liga secara menyeluruh.

Salah satu kunci agar MLS tetap berkembang adalah dengan memperkuat identitas klub, bukan hanya mengandalkan nama besar pemain. 

Klub seperti Inter Miami berhasil mencuri perhatian karena tidak hanya mengandalkan Messi, tetapi juga karena membangun citra klub yang kuat, modern, dan mewakili budaya kota Miami itu sendiri.

MLS bisa belajar dari klub-klub Eropa yang punya karakter kuat, seperti Fiorentina atau Real Betis, meskipun bukan klub papan atas. 

Identitas ini bisa dibentuk lewat narasi yang menarik, kolaborasi dengan musisi lokal, gaya hidup khas kota masing-masing, serta pendekatan kreatif lainnya yang menyatu dengan budaya pop.

Keberhasilan liga tidak hanya diukur dari bintang besar yang mereka datangkan, tetapi juga dari kemampuan mencetak bintang baru. 

MLS harus berinvestasi lebih serius dalam akademi dan pengembangan pemain muda. 

Nama-nama seperti Alphonso Davies dan Tyler Adams adalah bukti bahwa MLS bisa melahirkan pemain kelas dunia.

Selain itu, promosi talenta muda juga perlu disertai dengan strategi pemasaran yang tepat. Konten dokumenter, kisah inspiratif di balik layar, dan pendekatan storytelling seperti yang dilakukan Ryan Reynolds pada klub Wrexham bisa menjadi daya tarik tersendiri, terutama bagi generasi muda.

Inter Miami telah menunjukkan bahwa perpaduan sepak bola dan budaya pop bisa menjadi strategi sukses. 

Kehadiran selebriti di tribun VIP bukan hanya gimmick, tapi bagian dari strategi membangun eksposur global. 

MLS bisa meniru konsep NBA, di mana kehadiran tokoh terkenal di pinggir lapangan sudah menjadi bagian dari pertunjukan.

Beberapa pemilik klub MLS adalah nama-nama besar di dunia hiburan, seperti Will Ferrell, Matthew McConaughey, hingga Reese Witherspoon. 

Potensi ini bisa dimaksimalkan dengan membuat kampanye bersama untuk mempromosikan MLS ke level internasional, bukan hanya membesarkan klub mereka masing-masing.

Momen Penting: Piala Dunia 2026

MLS memiliki kesempatan emas pada tahun 2026 ketika Piala Dunia digelar di Amerika Serikat, Kanada, dan Meksiko. 

Momen ini bisa menjadi jembatan antara era Messi dan babak baru dalam sejarah MLS. 

Dengan strategi pemasaran yang cerdas, MLS bisa mengubah penonton Piala Dunia menjadi penggemar tetap liga lokal.

Penting bagi MLS untuk membangun momentum ini dengan menguatkan kualitas liga, meningkatkan pengalaman penonton, dan menanamkan nilai hiburan yang tinggi di setiap pertandingan.

Lionel Messi telah memberi MLS sorotan global yang belum pernah terjadi sebelumnya. Tapi, kesuksesan sejati adalah ketika liga ini mampu terus berkembang bahkan tanpa kehadirannya. 

Dengan strategi tepat memperkuat identitas klub, fokus pada talenta muda, dan membangun koneksi budaya MLS bisa menjadi liga yang benar-benar kuat dan mandiri.

Tantangannya besar, tapi peluangnya juga sangat luas. Yang perlu dilakukan sekarang adalah memastikan bahwa kejayaan Messi di MLS bukan akhir dari cerita, melainkan awal dari era baru yang lebih gemilang.

Rabu, 16 April 2025

Messi Masih Pengen Main di Piala Dunia 2026, Kata Suarez!

Messi Masih Pengen Main di Piala Dunia 2026, Kata Suarez!
Messi Masih Pengen Main di Piala Dunia 2026, Kata Suarez!

JAKARTA - Lionel Messi ternyata masih punya ambisi buat tampil di Piala Dunia 2026, lho! Hal ini diungkap langsung sama sahabat sekaligus rekan setimnya di Inter Miami, Luis Suarez. Meski usia Messi bakal nyentuh 39 tahun pas turnamen itu digelar, tapi keinginannya buat bela Argentina masih menyala.

Masih Kepikiran Piala Dunia?

Luis Suarez bilang kalau Messi masih punya keinginan buat ikut Piala Dunia yang akan digelar di Amerika Serikat, Kanada, dan Meksiko tahun depan. Argentina sendiri udah dipastikan lolos ke putaran final, tapi belum ada pengumuman resmi apakah Messi bakal ikutan atau enggak.

"Kami sering bercanda soal pensiun, tapi Messi masih punya hasrat buat main di Piala Dunia tahun depan," kata Suarez ke media Spanyol, El Pais.

Meski begitu, Suarez sendiri ngaku kalau dia udah mulai kehilangan rasa pengen main buat timnas. Beda banget sama Messi yang katanya masih semangat banget ngebela Albiceleste.

Messi Masih Nggak Ketulungan di MLS

Meskipun udah gak muda lagi, performa Messi masih gila banget di MLS bareng Inter Miami. Sejak awal musim 2024, dia udah terlibat langsung dalam gol di 18 dari 19 laga kandang yang dia mainin, bahkan di 12 laga terakhir berturut-turut dia selalu nyumbang gol atau assist.

Jadi ya, walaupun udah mendekati usia kepala empat, Messi tuh kayak gak ada matinya!

Suarez Belum Mau Gantung Sepatu

Suarez sendiri juga belum mau buru-buru pensiun. Kontraknya sama Inter Miami bakal habis akhir musim ini, tapi dia bilang masih punya target pribadi yang mau dia kejar. Salah satunya? Cetak 600 gol dalam kariernya! Gokil sih.

"Selama api semangat ini masih nyala, gue bakal terus main dan nikmatin setiap momennya," ujarnya.

Suarez juga bilang dia pengen masuk top 10 pencetak gol terbanyak sepanjang masa. Buat pemain asal Uruguay, itu adalah pencapaian yang luar biasa banget!

Masa Depan di Inter Miami?

Soal kelanjutan karier di Inter Miami, Suarez bilang semuanya masih mungkin. Kalau dia masih fit dan klub juga merasa dia bisa kasih kontribusi, bisa jadi kontraknya bakal diperpanjang.

"Musim baru mulai, jadi kita lihat aja nanti gimana hasil akhirnya. Tapi sejauh ini gue menikmati banget pertumbuhan tim ini."

Lionel Messi belum tentu pensiun dari timnas! Meski udah menang Piala Dunia 2022, dan usianya makin nambah, tapi semangatnya buat main di Piala Dunia 2026 masih ada. Dengan performanya yang masih tajam bareng Inter Miami, gak heran sih kalau Messi akhirnya mutusin buat tampil di turnamen terbesar itu lagi.

Kita tunggu aja kabar resminya nanti. Tapi yang jelas, buat para fans Messi, ini jadi harapan baru buat lihat La Pulga unjuk gigi sekali lagi di panggung dunia!

Jumat, 11 April 2025

Lionel Messi Berpeluang Tetap di Inter Miami hingga 2026 Setelah Komentar Optimis dari Sang Pemilik Klub

Lionel Messi Berpeluang Tetap di Inter Miami hingga 2026 Setelah Komentar Optimis dari Sang Pemilik Klub
Lionel Messi Berpeluang Tetap di Inter Miami hingga 2026 Setelah Komentar Optimis dari Sang Pemilik Klub.

JAKARTA - Kabar terbaru datang dari dunia sepak bola Amerika Serikat, khususnya dari klub Inter Miami. Jorge Mas, salah satu pemilik Inter Miami, memberikan update penting mengenai masa depan Lionel Messi di klub yang bermarkas di Florida tersebut. Buat kamu penggemar Messi, siap-siap karena berita ini bisa bikin senyum-senyum sendiri!

Seperti yang kita tahu, Messi resmi bergabung dengan Inter Miami pada musim panas 2023 setelah meninggalkan Paris Saint-Germain. Ia menandatangani kontrak selama dua setengah tahun, yang akan habis pada akhir musim MLS 2025, tepatnya Desember tahun depan. Namun, ada satu hal penting: kontrak tersebut punya opsi perpanjangan selama 12 bulan.

Nah, perpanjangan ini baru bisa aktif kalau semua pihak setuju—baik klub maupun Messi sendiri. Kabar baiknya, Jorge Mas mengaku optimis Messi akan tetap bersama Inter Miami lebih lama.

Dalam wawancaranya dengan Futbol de Primera, Jorge Mas menyampaikan harapannya yang cukup jelas. Ia mengatakan, “Harapan saya adalah kita akan melihat kapten dan nomor 10 kita, Lionel Messi, bermain di stadion baru pada tahun 2026.”

Mas juga menambahkan bahwa mereka sedang berdiskusi dengan Messi soal masa depannya di klub. “Semua elemen seperti sudah sejajar untuk masa depan yang indah bagi klub dan Messi. Keputusan ada di tangan dia, tapi saya rasa semuanya akan jelas dalam 60 sampai 90 hari ke depan,” lanjutnya.

Menariknya lagi, Jorge Mas mengungkapkan bahwa setelah Messi pensiun nanti, dia akan tetap menjadi bagian dari Inter Miami sebagai pemegang saham aktif. Ini adalah salah satu bentuk penghormatan klub terhadap peran besar Messi, sekaligus menjadi warisan untuk anak-anaknya.

“Hubungan kami sangat baik dan penuh rasa hormat. Kami membiarkan Messi menikmati waktunya dengan tenang,” ujar Mas.

Messi saat ini bermain bersama sahabat-sahabat lamanya dari Barcelona seperti Jordi Alba, Sergio Busquets, dan Luis Suarez. Kontrak keempat pemain ini semuanya akan berakhir di akhir musim 2025. Tapi bukan hanya itu, kabarnya ada peluang besar Inter Miami akan mendatangkan bintang lain: Kevin De Bruyne!

Pemain Manchester City itu dirumorkan akan meninggalkan klub musim panas ini, dan Javier Mascherano, pelatih Inter Miami, disebut-sebut ingin memboyong De Bruyne ke MLS.

Jadi, apakah Messi akan tetap bermain di Inter Miami hingga 2026? Meskipun belum ada kepastian, sinyal dari pihak klub sangat positif. Dengan dukungan penuh dari manajemen dan rekan-rekan satu timnya, bukan tidak mungkin kita akan melihat Messi tampil di stadion baru Inter Miami sebagai kapten.

Yuk, kita tunggu update selanjutnya dalam beberapa bulan ke depan. Siapa tahu, kita akan melihat tim super di MLS yang dipimpin oleh Messi dan mungkin juga De Bruyne!

Messi Jadi Penyelamat, Mascherano Sebut Messi Sebagai "Jiwa Tim" Inter Miami

Messi Jadi Penyelamat, Mascherano Sebut Messi Sebagai Jiwa Tim Inter Miami
Messi Jadi Penyelamat, Mascherano Sebut Messi Sebagai "Jiwa Tim" Inter Miami.

JAKARTA - Lionel Messi kembali menunjukkan magisnya! Dua gol dari sang mega bintang membawa Inter Miami bangkit dari ketertinggalan dan memastikan tiket ke semifinal CONCACAF Champions Cup. 

Pelatih Inter Miami, Javier Mascherano, menyebut Messi sebagai "jiwa tim" setelah laga dramatis melawan Los Angeles FC.

Pada leg kedua perempat final yang berlangsung hari Rabu (waktu setempat), Miami sempat tertinggal 0-2 secara agregat hanya sembilan menit setelah pertandingan dimulai. 

Tapi Messi, seperti biasa, hadir sebagai pembeda.

Messi mencetak gol pertama dengan tendangan indah dari luar kotak penalti. Tak lama setelah itu, Federico Redondo menyamakan agregat menjadi 2-2. 

Dan puncaknya, Messi mencetak gol kemenangan melalui titik putih yang memastikan Inter Miami melaju ke semifinal.

Mascherano yang merupakan mantan rekan setim Messi di Barcelona dan timnas Argentina, tak bisa menyembunyikan kekagumannya.

“Dia adalah jiwa tim ini. Tidak diragukan lagi,” ujar Mascherano.

Ia juga mengaku kadang merasa canggung karena harus melatih Messi, sosok yang telah bersamanya di lapangan selama lebih dari 20 tahun.

“Kadang saya merasa tidak nyaman membicarakan dia, karena kami pernah bermain bersama begitu lama. Tapi sekarang saya mendukungnya dari sisi berbeda, sebagai pelatih,” lanjutnya.

“Dia telah meraih segalanya dalam sepak bola, dan tetap menjadi contoh bagaimana bersikap kompetitif. Dia selalu ingin menang dan akan melakukan segalanya untuk meraihnya.”

Penampilan Messi di Fort Lauderdale kali ini menambah catatan impresifnya. Sejak awal tahun 2024, ia telah terlibat dalam setidaknya satu gol di 18 dari 19 pertandingan kandang Inter Miami. 

Bahkan dalam laga melawan LAFC, Messi mencatatkan tujuh peluang tercipta terbanyak dibanding pemain lainnya di lapangan.

Meski penuh pujian untuk Messi, Mascherano juga mengakui bahwa sedikit keberuntungan berpihak pada timnya malam itu.

“Untuk bisa membalikkan keadaan seperti ini, biasanya keberuntungan harus ada di pihak kita — dan memang begitu,” kata Mascherano jujur.

Namun, dia juga memberikan apresiasi besar untuk seluruh pemain Inter Miami.

“Saya ingin berterima kasih kepada semua pemain atas usaha mereka. Meski sempat kebobolan di lima menit pertama, mereka tetap percaya diri. Mereka yakin bisa membalikkan keadaan, dan mereka membuktikannya. Kemenangan ini milik mereka, dan saya sangat bersyukur.”

Dengan kemenangan ini, Inter Miami akan menghadapi Vancouver Whitecaps di babak semifinal. Jika menang, mereka akan melaju ke final dan menghadapi pemenang antara Tigres dan Cruz Azul.

Rabu, 09 April 2025

Terungkap! Ter Stegen Ceritakan Momen Tegang dengan Lionel Messi di Barcelona

Terungkap! Ter Stegen Ceritakan Momen Tegang dengan Lionel Messi di Barcelona
Terungkap! Ter Stegen Ceritakan Momen Tegang dengan Lionel Messi di Barcelona.

JAKARTA - Siapa sangka, di balik senyum tenang dan permainan elegan Lionel Messi, ada sisi emosional yang cukup mengejutkan bahkan untuk rekan setimnya sendiri. Hal ini diungkapkan oleh Marc-André ter Stegen, kapten Barcelona saat ini, dalam sebuah wawancara di podcast Jerman bernama Phrasenmaier.

Dalam wawancara tersebut, Ter Stegen mengungkapkan bahwa Messi pernah menembakkan bola ke arah wajahnya secara sengaja ketika sedang kesal. “Saya rasa dia satu-satunya pemain yang kalau dia mau menembak ke wajahmu, dia pasti bisa mengenai sasaran,” ucap Ter Stegen sambil tertawa. “Dia melakukan itu beberapa kali saat sedang sedikit marah.”

Meskipun terdengar seperti konflik serius, Ter Stegen menekankan bahwa hubungan mereka tetap baik selama tujuh tahun bermain bersama di Barcelona. Momen ketegangan itu, menurutnya, justru menjadi bukti kemampuan teknis luar biasa Messi yang bahkan bisa menyalurkan emosinya lewat bola.

Hubungan Profesional dengan Rasa Hormat

Ter Stegen bergabung dengan Barcelona pada tahun 2014 sebagai penjaga gawang muda berbakat dari Borussia Monchengladbach. Saat itu, ia harus bersabar karena menjadi pelapis Claudio Bravo. Namun seiring waktu, ia berkembang menjadi salah satu pemain penting dan kini menjadi kapten klub.

Di tengah dinamika tim, tentu wajar jika sesekali terjadi gesekan antar pemain. “Kami pernah tidak sependapat dan saling kesal. Tapi itu hal yang normal dalam ruang ganti, terutama dalam tim sebesar Barcelona,” katanya. “Kami tidak pernah benar-benar bertengkar, dan saya selalu menghormati Messi, begitu pula sebaliknya.”

Kekaguman Ter Stegen pada Messi

Meski sempat mengalami momen tidak menyenangkan, Ter Stegen tidak bisa menyembunyikan kekagumannya terhadap Messi. Ia menggambarkan Messi sebagai pemain yang memiliki visi dan teknik yang tidak dimiliki siapa pun.

“Dia melihat peluang dan ruang dengan sangat mudah, bahkan sebelum orang lain menyadarinya. Saya yakin tidak akan ada pemain lain seperti dia lagi,” ungkap Ter Stegen. “Jika dia ingin membuatmu terlihat buruk, dia bisa melakukannya dengan sangat mudah—baik melalui umpan atau tembakan.”

Pelajaran Berharga dari Sang Legenda

Selama bertahun-tahun di ruang ganti yang sama, Ter Stegen mengaku banyak belajar dari cara Messi memimpin tim. “Gaya kepemimpinannya mungkin berbeda dari saya, tapi sangat menarik untuk dilihat. Messi tidak banyak bicara, tapi pengaruhnya sangat besar,” ujarnya.

Kisah ini memperlihatkan bahwa bahkan di antara para pemain bintang, emosi dan konflik kecil bisa terjadi. Namun yang terpenting adalah bagaimana mereka saling menghormati dan tumbuh bersama sebagai tim.

Minggu, 23 Maret 2025

Frenkie de Jong: Yamal Belum Pantas Dibandingkan dengan Messi

Frenkie de Jong Yamal Belum Pantas Dibandingkan dengan Messi
Frenkie de Jong: Yamal Belum Pantas Dibandingkan dengan Messi.

JAKARTA - Frenkie de Jong menegaskan bahwa rekan setimnya di Barcelona, Lamine Yamal, belum layak dibandingkan dengan legenda sepak bola Lionel Messi. 

Meskipun Yamal menunjukkan performa luar biasa di usia yang masih sangat muda, De Jong berpendapat bahwa membandingkannya dengan Messi adalah sesuatu yang berlebihan.

Perjalanan Karier Lamine Yamal

Yamal, yang saat ini memimpin daftar assist di LaLiga dengan 11 umpan gol dalam 24 pertandingan musim ini, mencuri perhatian sejak debutnya bersama Barcelona pada April 2023 di usia 15 tahun 291 hari. 

Perkembangannya yang pesat membuatnya kerap dibandingkan dengan Messi, yang memulai debutnya untuk Barcelona pada usia 17 tahun di tahun 2004.

Namun, menurut De Jong, perbandingan tersebut belum tepat. “Saya tidak berpikir Anda harus membandingkannya dengan Messi, karena saya pikir setiap pesepak bola yang dibandingkan dengan Messi masih belum cukup baik,” ujar gelandang asal Belanda itu dalam konferensi pers jelang pertandingan leg kedua perempat final UEFA Nations League antara Belanda dan Spanyol.

Talenta Murni yang Langka

Meskipun menolak perbandingan dengan Messi, De Jong tetap mengakui kehebatan Yamal. 

“Apa yang dia lakukan di usia ini sangat luar biasa dan sangat jarang terjadi. Dia adalah bakat alami,” tambahnya.

“Cara dia memahami permainan, keputusan yang dia buat di usia yang masih sangat muda, sungguh mengesankan. Saya rasa ini adalah bakat yang benar-benar bawaan, dan beruntungnya, dia memilikinya.”

Yamal memang sudah menunjukkan kualitas yang luar biasa di lapangan. Dalam kompetisi Eropa musim ini, pemain berusia 17 tahun tersebut mencatatkan 29 kontribusi gol (13 gol dan 16 assist) di semua kompetisi. 

Angka ini menempatkannya jauh di atas pemain muda lainnya, seperti Desire Doue dari Paris Saint-Germain yang mencatatkan 18 kontribusi gol.

Selain itu, Yamal juga tercatat sebagai salah satu pemain dengan jumlah assist terbanyak musim ini. 

Hanya Mohamed Salah (22), Rayan Cherki, dan Raphinha (18) yang mencatatkan lebih banyak assist dibandingkan dirinya.

Messi Tetap yang Terbaik

Namun, bagi De Jong, Messi tetap berada di level yang berbeda. “Saya tidak berpikir akan ada pemain lain yang seperti dia,” tegasnya.

Meskipun demikian, Yamal akan memiliki kesempatan untuk membuktikan dirinya di laga besar ketika Spanyol menghadapi Belanda di Valencia pada leg kedua perempat final UEFA Nations League. 

Setelah hasil imbang dramatis 2-2 di leg pertama, laga ini akan menjadi kesempatan bagi Yamal untuk menunjukkan bahwa dirinya memang pantas disebut sebagai calon bintang besar.

Apakah Yamal bisa membuktikan bahwa ia layak dibandingkan dengan Messi? Hanya waktu yang bisa menjawabnya. 

Namun satu yang pasti, dunia sepak bola akan terus menantikan aksinya di lapangan.

Jumat, 21 Maret 2025

Kenapa Lionel Messi Gak Main Lawan Uruguay? Ini Alasannya!

Kenapa Lionel Messi Gak Main Lawan Uruguay Ini Alasannya!
Kenapa Lionel Messi Gak Main Lawan Uruguay Ini Alasannya!

JAKARTA - Para pecinta bola pasti udah gak sabar nungguin aksi Timnas Argentina di kualifikasi Piala Dunia 2026. 

Apalagi, tim berjuluk La Albiceleste ini lagi on fire dan duduk manis di puncak klasemen zona CONMEBOL. 

Tapi, ada kabar yang mungkin bikin fans Argentina kecewa Lionel Messi dipastikan absen di laga seru melawan Uruguay dan Brasil!

Kok bisa? Yuk, kita kupas tuntas alasannya!

Messi Cedera, Harus Istirahat Dulu

Lionel Messi, sang pemegang rekor penampilan dan top skor sepanjang masa Argentina, harus rela dicoret dari skuad untuk jeda internasional Maret ini. 

Keputusan ini diambil langsung oleh pelatih Lionel Scaloni setelah Messi mengalami cedera saat membela Inter Miami di Major League Soccer (MLS).

Cedera ini terjadi pasca laga Inter Miami melawan Atlanta United, di mana Messi sebenarnya tampil penuh dan bahkan nyumbang satu gol buat timnya. 

Tapi, setelah pertandingan, diketahui bahwa Messi mengalami cedera otot adductor, yang bikin dia gak bisa tampil di dua laga penting Argentina.

Lewat pernyataan resmi, Inter Miami mengonfirmasi bahwa bintang mereka udah menjalani MRI untuk mengetahui kondisi cederanya. 

Hasilnya, ditemukan ada cedera ringan di otot adductor. Walaupun gak terlalu parah, Messi tetap harus menjalani pemulihan sebelum bisa kembali merumput.

Messi sendiri juga angkat bicara soal kondisinya lewat akun Instagram pribadinya. 

"Sayang banget gak bisa main di dua laga spesial melawan Uruguay dan Brasil. Seperti biasa, aku pengen banget ada di sana, tapi cedera kecil ini bikin aku harus rehat sebentar sebelum bisa balik main lagi. Aku tetap dukung tim dari jauh! Vamos Argentina!"

Kapan Messi Bisa Balik Main Buat Argentina?

Buat fans yang udah kangen liat aksi Messi di timnas, jangan khawatir! La Pulga kemungkinan besar bakal kembali membela Argentina di bulan Juni mendatang. 

Argentina dijadwalkan melanjutkan kualifikasi Piala Dunia 2026 dengan menghadapi Chile dan Kolombia.

Kalau pulih tepat waktu, Messi bisa menambah koleksi caps-nya jadi 184 penampilan bersama timnas Argentina. 

Selain itu, dia juga berpeluang menambah koleksi golnya yang saat ini sudah mencapai 112 gol.

Jadi, buat kalian yang kecewa karena gak bisa lihat aksi Messi lawan Uruguay dan Brasil, tetap tenang! Sang GOAT (Greatest of All Time) bakal balik dengan kondisi lebih fresh dan siap kasih aksi spektakuler lagi di laga-laga mendatang. 

Sementara itu, kita dukung terus Argentina biar tetap kokoh di puncak klasemen!

Kamis, 20 Maret 2025

Argentina Dapat Kabar Buruk! Lautaro Martinez Absen di Kualifikasi Piala Dunia

Argentina Dapat Kabar Buruk! Lautaro Martinez Absen di Kualifikasi Piala Dunia
Argentina Dapat Kabar Buruk! Lautaro Martinez Absen di Kualifikasi Piala Dunia.

JAKARTA - Argentina lagi-lagi kena apes! Setelah kehilangan Lionel Messi karena cedera, kini giliran Lautaro Martinez yang harus absen dalam laga kualifikasi Piala Dunia 2026 melawan Uruguay dan Brasil.

Bintang Inter Milan itu dipastikan menepi karena cedera hamstring. Padahal, Lautaro baru aja tampil gemilang bersama Inter Milan saat mengalahkan Atalanta 2-0 di Serie A pekan lalu. Striker 27 tahun ini bahkan mencetak satu gol di laga tersebut, sekaligus menandai kemenangan ke-200-nya bareng Nerazzurri.

Cedera Lebih Parah dari Dugaan Awal

Sebelumnya, Lautaro sempat absen dalam kemenangan 2-1 Inter atas Feyenoord di Liga Champions karena ketidaknyamanan otot. Namun, dia kembali merumput di Serie A dan tampak baik-baik saja. Sayangnya, setelah bergabung dengan timnas Argentina, pemeriksaan lebih lanjut menunjukkan cedera hamstringnya lebih serius dari yang diperkirakan.

Dengan absennya Lautaro, Argentina makin pusing. Tim asuhan Lionel Scaloni ini udah lebih dulu kehilangan Lionel Messi, Gonzalo Montiel, Giovani Lo Celso, dan Paulo Dybala yang juga mengalami cedera. Situasi ini jelas bikin strategi tim Tango sedikit goyah menghadapi dua laga penting melawan Uruguay dan Brasil.

Laga Sengit Melawan Uruguay dan Brasil

Argentina bakal berhadapan dengan Uruguay pada Jumat mendatang. Ini adalah pertemuan pertama mereka sejak November 2023, di mana tim asuhan Marcelo Bielsa sukses mengalahkan Argentina 2-0 berkat gol dari Ronald Araujo dan Darwin Nunez. Tentu, tanpa Messi dan Lautaro, laga ini bakal lebih berat buat Argentina.

Empat hari kemudian, tim Tango harus siap menghadapi Brasil di Estadio Mas Monumental. Selecao yang saat ini berada di posisi kelima klasemen tentu bakal datang dengan misi balas dendam dan merapatkan jarak poin. Argentina sendiri saat ini masih kokoh di puncak klasemen dengan 8 kemenangan dari 12 pertandingan (D1 L3) dan unggul 5 poin dari Uruguay.

Bukan cuma itu, Argentina juga menjadi tim paling produktif dengan torehan 21 gol sepanjang kualifikasi. Namun, dengan lini serang yang pincang karena absennya Lautaro dan Messi, mampukah mereka mempertahankan dominasi?

Tantangan Besar bagi Lionel Scaloni

Tanpa dua ujung tombak andalan, Lionel Scaloni harus memutar otak buat menemukan strategi terbaik. Kemungkinan besar, Julian Alvarez bakal jadi tumpuan utama di lini depan. Pemain Manchester City ini memang tengah dalam performa apik dan bisa menjadi solusi untuk mengatasi absennya Lautaro.

Di sisi lain, pemain-pemain seperti Angel Di Maria, Nicolas Gonzalez, dan Alejandro Garnacho juga bisa berperan lebih besar dalam dua laga penting ini. Argentina jelas nggak bisa santai, apalagi Uruguay dan Brasil punya kualitas skuad yang nggak bisa diremehkan.

Apapun yang terjadi, laga Argentina kontra Uruguay dan Brasil dipastikan bakal panas dan penuh gengsi. Akankah Albiceleste tetap perkasa meski tanpa Messi dan Lautaro? Kita tunggu hasilnya!

Minggu, 02 Maret 2025

Inter Miami Melawan Houston Dynamo di Liga Amerika Berikut Prediksi Skor dan Peluang Tim

Inter Miami Melawan Houston Dynamo di Liga Amerika Berikut Prediksi Skor dan Peluang Tim
Inter Miami Melawan Houston Dynamo di Liga Amerika Berikut Prediksi Skor dan Peluang Tim.

JAKARTA - Inter Miami akan bertandang ke Texas untuk menghadapi Houston Dynamo dalam lanjutan MLS pada Minggu malam. 

Setelah hanya bermain imbang 2-2 melawan New York City FC di laga pembuka, Lionel Messi dan kawan-kawan bertekad meraih kemenangan pertama mereka musim ini.

Messi Tetap Bersinar di Semua Kompetisi

Laga ini datang setelah pertandingan Liga Champions Concacaf melawan Sporting Kansas City di tengah pekan. 

Berbeda dengan leg pertama, leg kedua berlangsung lebih nyaman bagi Inter Miami, yang berhasil menang 3-1 dan lolos dengan agregat 4-1.

Messi kembali mencetak gol di ajang tersebut, membuatnya kini sudah mengoleksi dua gol dalam dua laga di Liga Champions Concacaf. 

Luis Suárez juga mulai menunjukkan ketajamannya dengan mencetak gol pertamanya musim ini.

Musim ini, Inter Miami akan berlaga di empat kompetisi: MLS, Liga Champions Concacaf, Piala Dunia Antarklub, dan Leagues Cup. 

Dengan jadwal yang padat, fokus mereka akan terbagi, tetapi Messi tetap menjadi kunci dengan torehan dua gol dan dua assist dalam tiga pertandingan di semua ajang.

Pemain yang Patut Diperhatikan – Telasco Segovia

Saat Inter Miami tertinggal dan bermain dengan 10 orang melawan New York City FC pekan lalu, Telasco Segovia tampil sebagai pahlawan. 

Pemain muda Venezuela ini mencetak gol penyama kedudukan di menit ke-100 dengan penyelesaian dingin setelah menerima assist dari Messi.

Segovia hanya bermain sebagai pengganti di laga itu, tetapi ia dipercaya menjadi starter dalam dua pertandingan Liga Champions Concacaf. 

Pelatih Javier Mascherano tampaknya melihatnya sebagai bagian penting dalam tim, terutama setelah Diego Gómez hengkang ke Brighton di bursa transfer Januari lalu.

Lini Pertahanan Masih Bermasalah

Inter Miami harus segera memperbaiki pertahanan mereka jika ingin tampil lebih meyakinkan. 

Pekan lalu, Jordi Alba melakukan blunder fatal dengan memberikan bola langsung kepada Alonso Martínez dari NYCFC, yang kemudian mencetak gol dengan mudah.

Selain kesalahan itu, masih ada beberapa momen lain di mana Inter Miami nyaris kebobolan akibat kesalahan sendiri saat membangun serangan dari belakang. 

Mascherano harus segera mencari solusi agar timnya tidak terus kehilangan poin akibat kesalahan serupa.

Apakah Miami Akan Kesulitan di Houston?

Houston Dynamo akan menjadi lawan yang tidak mudah. Mereka memiliki gelandang bertahan underrated, Artur, yang berduet dengan Jack McGlynn, salah satu playmaker muda Amerika yang paling menjanjikan. 

McGlynn didatangkan dari Philadelphia Union dengan skema transfer tunai yang cukup menghebohkan di MLS.

Dynamo berharap kombinasi Artur dan McGlynn bisa menghidupkan serangan mereka, terutama dalam menopang striker andalan mereka, Ezequiel Ponce. 

McGlynn memiliki visi permainan ala Andrea Pirlo dengan kaki kiri sebagai andalan, sementara Artur juga dikenal dengan kemampuan distribusi bolanya yang baik.

Prediksi

Houston Dynamo kalah di laga pertama mereka melawan FC Dallas dan tentunya ingin bangkit di hadapan pendukung sendiri. 

Sementara itu, Inter Miami masih berjuang untuk menemukan keseimbangan dalam permainan mereka.

Dengan pertahanan yang masih rapuh, Miami berpotensi kembali kehilangan poin di laga tandang ini. Prediksi skor: Houston Dynamo 2-2 Inter Miami.