Berita Borneotribun: Sampah Hari ini
Tampilkan postingan dengan label Sampah. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Sampah. Tampilkan semua postingan

Jumat, 23 Mei 2025

Dorong Capaian Target Pengurangan Sampah 30%, DLH Pontianak Gelar Bimtek Penyusunan Laporan Pengelolaan Sampah Satu Data untuk 23 Bank Sampah Aktif

Dorong Capaian Target Pengurangan Sampah 30%, DLH Pontianak Gelar Bimtek Penyusunan Laporan Pengelolaan Sampah Satu Data untuk 23 Bank Sampah Aktif
Dorong Capaian Target Pengurangan Sampah 30%, DLH Pontianak Gelar Bimtek Penyusunan Laporan Pengelolaan Sampah Satu Data untuk 23 Bank Sampah Aktif.

Pontianak - Sebagai upaya memperkuat sistem pencatatan data pengelolaan sampah berbasis digital, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Pontianak menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) Penyusunan Laporan Pengurangan Sampah melalui Pemanfaatan Kembali Sampah yang diikuti oleh 23 Bank Sampah aktif se-Kota Pontianak, pada Kamis (22/05/2025). Dimana data tersebut akan di input pada Sistem Informasi Pengelolaan Nasional (SIPSN).

Kegiatan yang berlangsung di Aula TPST Edelweis Kota Pontianak Jl. Purnama 2 ini bertujuan mendorong kemandirian bank sampah dalam mencatat dan menyusun laporan pengolahan sampahnya, sehingga data yang tersedia lebih akurat, terbarukan, dan dapat dimanfaatkan dalam perumusan kebijakan.

Kepala DLH Kota Pontianak, Ir. Sy. Usmulyono, M.T., menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah dan warga kota dalam melakukan pengelolaan sampah. Menurutnya, pencatatan data secara mandiri oleh Bank Sampah bukan hanya menjadi kewajiban teknis, tetapi juga bagian dari tanggung jawab kolektif dalam membangun kota yang bersih dan berkelanjutan.

“Kota Pontianak saat ini, kata Usmulyono, telah mencapai 25,06% pengurangan sampah dari total target 30%. Ini capaian yang patut diapresiasi, tetapi juga menjadi catatan penting bahwa kita belum selesai. Dibutuhkan kerja sama yang erat antara pemerintah dan warga, termasuk Bank-Bank Sampah, untuk memastikan pengurangan dan pengolahan sampah benar-benar berjalan dari sumbernya,” ujar Kepala DLH.

Ia juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada seluruh pengelola Bank Sampah yang hadir, karena telah menunjukkan komitmen dan kontribusi nyata dari warga kota dalam pengelolaan sampah.

Perwakilan dari Bank Sampah Milenial, Taufik Sirajuddin, S.PWK yang sekaligus founder komunitas Cari Sampah, yang menghadiri kegiatan tersebut, turut menyampaikan pandangannya terhadap kegiatan ini. Ia mengapresiasi langkah DLH Pontianak yang mulai memberi perhatian lebih pada pentingnya data dalam pengelolaan sampah.

“Kegiatan ini sangat penting. Saya sangat mengapresiasi Dinas Lingkungan Hidup, karena hari ini pelaku Bank Sampah di ajak untuk lebih melek soal pentingnya data. Kedepan pontianak harus mampu mengatasi permasalahan sampah dari sumbernya, warga kota harus memiliki kedasaran untuk mau memilah sampahnya, dan Bank Sampah yang ada saat ini dapat bertambah di seluruh kelurahan yang ada serta Bank Sampah mampu menyelesaikan permasalahan sampah di lingkungannya, sehingga konsep pengelolaan sampah yang terintegrasi, berkelanjutan dan bertanggung jawab untuk kota pontianak yang lebih lestari dapat diwujudkan,” ujar Taufik.

Taufik juga menegaskan pentingnya dukungan berkelanjutan dari pemerintah. Dari pembahasan hari ini, kami, baik Bank Sampah Milenial maupun Bank Sampah lainnya menyadari bahwa kita semua tidak bisa bekerja sendiri. Pemerintah perlu mendukung kami dalam hal sarana, prasarana, dan terutama dalam operasional teknis pengolahan sampah pada Bank Sampah, kami mengarapkan bimbingan dan dampingan dari DLH agar kami dapat mensosialisasikan kegiatan pengolahan sampah kami dan dapat diterima oleh masyarakat.

"Kami juga siap berkolaborasi penuh. Harapannya, ke depan, kerja sama lintas sektor ini bisa mempercepat tercapainya target pengurangan sampah hingga 30% di Kota Pontianak," katanya.

Ia juga menambahkan bahwa pengelolaan sampah hari ini tidak bisa hanya bergantung pada pemerintah semata. Partisipasi aktif warga kota melalui wadah seperti bank sampah menjadi kunci dalam membangun ekosistem pengolahan sampah yang tangguh dan berkelanjutan.

“Kita patut berbangga, karena hari ini Kota Pontianak membuktikan bahwa warganya mampu terlibat aktif dalam menyelesaikan permasalahan sampah. Dari rumah tangga, sekolah, hingga komunitas, semua mulai sadar akan pentingnya memilah sampah. Semangat inilah yang harus kita rawat dan perkuat terus-menerus,” jelasnya.

Selain dari pada itu, Dinas Lingkungan Hidup juga berharap ke depan seluruh bank sampah di Kota Pontianak dapat tetap konsisten dalam menjalankan fungsinya, tidak hanya sebagai pengelola sampah, tetapi juga sebagai agen perubahan di masyarakat.

Melalui bimbingan teknis ini, DLH Pontianak berharap bank sampah tidak hanya konsisten dalam menjalankan tugasnya, tetapi juga menjadi garda terdepan dalam mendorong perubahan perilaku masyarakat terhadap sampah. Kota yang bersih bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi hasil nyata dari kolaborasi semua pihak.

Sebagai penutup, Kepala Dinas menyampaikan ucapan terima kasih kepada seluruh bank sampah yang hadir dalam kegiatan ini. Kehadiran mereka bukan hanya menunjukkan komitmen terhadap undangan resmi, tetapi juga menjadi bukti nyata bahwa warga Kota Pontianak mengambil peran sentral dalam mewujudkan kota yang bersih, sehat, dan berkelanjutan.

Selasa, 18 Oktober 2022

Dinas Lingkungan Hidup Pontianak siapkan layanan jemput sampah

Pontianak, Kalbar - Dinas Lingkungan Hidup Kota Pontianak di Provinsi Kalimantan Barat menyiapkan layanan jemput sampah ke tempat-tempat kegiatan usaha dalam upaya membantu pelaku usaha menangani sampah.

"Layanan ini diperuntukkan bagi tempat-tempat usaha seperti perhotelan, restoran, kafe, dan lainnya, dengan mendatangi lokasi tersebut untuk mengumpulkan dan menawarkan jasa pembuangan sampah," kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Pontianak Syarif Usmulyono di Pontianak, Selasa.

Menurut dia, pelayanan itu disiapkan untuk mengurangi beban tempat penampungan sampah sementara atau TPS sekaligus memfasilitasi pelaku usaha membuang sampah ke tempat pemrosesan akhir sampah atau TPA di Batu Layang. 

Guna mendukung penyelenggaraan layanan jemput sampah, ia mengatakan, Dinas Lingkungan Hidup akan menambah kendaraan pengangkut sampah.

Selain itu, kata dia, Dinas Lingkungan Hidup berencana menjalin kemitraan dengan penyedia pelayanan pengangkutan sampah.

"Tenaganya akan disiapkan tersendiri karena anggarannya, dikhususkan," katanya.

Dia mengatakan bahwa pemerintah kota akan menarik retribusi dari penyediaan layanan jemput sampah.

"Saya yakin mereka mau keluarkan biaya, karena untuk membuang ke TPA juga memerlukan tenaga yang tidak sedikit, jadi kita akan bantu di situ," katanya.

Dalam upaya mengatasi masalah sampah, Dinas Lingkungan Hidup Kota Pontianak juga menggerakkan warga untuk memilah dan mengolah sampah, menerapkan konsep Reduce, Reuse, Recycle atau 3R, mengurangi, menggunakan kembali, dan mendaur ulang sampah. 

Selain itu, Dinas Lingkungan Hidup Kota Pontianak berupaya memperbanyak bank sampah yang menjalankan 3R.

Usmulyono mengatakan bahwa TPA Batu Layang setiap hari menerima 300 sampai 400 ton sampah.

Penerapan 3R dalam pengelolaan sampah, menurut dia, bisa menurunkan beban tempat pemrosesan akhir sampah sekaligus mendatangkan manfaat ekonomi.

"Sampah juga memiliki nilai ekonomis kalau dikelola, didaur ulang, atau dijadikan seni kriya," katanya.

Pewarta : Antara
Editor : Yakop

Cover: Petugas Dinas Lingkungan Hidup mengangkut sampah di Kota Pontianak, Provinsi Kalimantan Barat. (ANTARA/HO-Jimi)