Pilot Susi Air yang Disandera OPM dalam Kondisi Sehat, TNI Berupaya Bebaskan Pilot Susi Air | Borneotribun.com -->

Selasa, 06 Februari 2024

Pilot Susi Air yang Disandera OPM dalam Kondisi Sehat, TNI Berupaya Bebaskan Pilot Susi Air

Kepala Staf TNI Angkatan Darat Jenderal TNI Maruli Simanjuntak (tiga kanan) menjawab pertanyaan wartawan saat jumpa pers selepas acara perayaan Natal bersama TNI AD di Jakarta, Senin (5/2/2024). ANTARA/Genta Tenri Mawangi.
Kepala Staf TNI Angkatan Darat Jenderal TNI Maruli Simanjuntak (tiga kanan) menjawab pertanyaan wartawan saat jumpa pers selepas acara perayaan Natal bersama TNI AD di Jakarta, Senin (5/2/2024). ANTARA/Genta Tenri Mawangi.
JAKARTA - Kepala Staf TNI Angkatan Darat, Jenderal TNI Maruli Simanjuntak, mengonfirmasi bahwa pilot Susi Air, Philip Mark Merhtens, yang disandera oleh kelompok OPM pimpinan Egianus Kogoya, masih dalam kondisi sehat.

"Dari informasi terakhir yang kami terima, pilot tersebut dalam keadaan sehat," ujar Maruli kepada wartawan setelah menghadiri perayaan Natal bersama TNI AD di Jakarta, Senin.

Operasi pembebasan pilot asal Selandia Baru tersebut, menurut Maruli, sedang dikordinasikan oleh Markas Besar TNI yang bekerja sama dengan Polri.

"Kami terus melakukan upaya-upaya negosiasi. Itu yang saya dengar informasinya," tambah Maruli.

Dia juga menegaskan bahwa TNI terus berupaya melanjutkan operasi pembebasan pilot Susi Air tersebut dengan melibatkan berbagai pihak, termasuk pemuka adat, pemuka agama, dan pemerintah daerah untuk bernegosiasi dengan penyandera.

"Tentu saja, selama ini komunikasi dengan pihak OPM kurang stabil. Mereka terkadang berubah-ubah dalam pendiriannya," ujar Maruli menanggapi pertanyaan tentang rencana pembebasan pilot Susi Air.

Sementara itu, Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) berencana membebaskan pilot Susi Air Philip Mark Merhtens pada tanggal 7 Februari 2024, atau tepat setahun sejak dia disandera.

Juru Bicara TPNPB-OPM, Sebby Sambom, menyatakan bahwa pembebasan tersebut dilakukan atas dasar kemanusiaan, karena mereka meyakini bahwa tidak ada alasan untuk terus menahan Philip.

"Pendekatan lunak dan keras tetap menjadi pilihan kami dalam operasi pembebasan. Namun, kami mengutamakan pendekatan lunak dengan berbagai strategi, termasuk pembinaan teritorial dan kerja sama dengan instansi sipil di Papua," jelas Panglima TNI, Jenderal TNI Agus Subiyanto, dalam beberapa kesempatan.

Dia menegaskan bahwa penggunaan pendekatan keras, yang melibatkan penggunaan senjata, hanya akan dilakukan sebagai pilihan terakhir oleh TNI untuk membebaskan para sandera OPM.

"Kita hindari adanya letusan senjata, satu butir pun," tegasnya di Jayapura, Papua, pada 8 Desember 2023.

Warta: Antara/Genta Tenri Mawangi
Editor: Yakop

*BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

  

Bagikan artikel ini

Tambahkan Komentar Anda
Komentar