Pemprov Kalbar luncurkan gerakan Zakat Infak dan Sedekah bagi ASN | Borneotribun

Rabu, 28 Mei 2025

Pemprov Kalbar luncurkan gerakan Zakat Infak dan Sedekah bagi ASN

Pemprov Kalbar luncurkan gerakan Zakat Infak dan Sedekah bagi ASN
Pemprov Kalbar luncurkan gerakan Zakat Infak dan Sedekah bagi ASN. (ANTARA)
Pontianak - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Barat (Kalbar) meluncurkan Program Gerakan Zakat Infak dan Sedekah (ZIS) ASN sebagai upaya memperkuat solidaritas sosial dan pengentasan kemiskinan melalui mekanisme zakat yang terorganisir.

"Zakat itu bukan pilihan, tapi kewajiban, karena bagi kita umat Islam, zakat adalah bentuk nyata syukur atas rezeki yang Allah berikan. Kita sisihkan sedikit, tapi besar nilainya bagi yang membutuhkan, bukan soal jumlah, tapi kepedulian," kata Gubernur Kalbar Ria Norsan di Pontianak, Rabu.

Ia menekankan pentingnya kewajiban zakat bagi umat Islam sebagai bagian dari rukun Islam yang ketiga dan menyerukan kepada seluruh ASN Muslim untuk rutin menunaikan zakat profesi sebesar 2,5 persen dari gaji bulanan melalui mekanisme pemotongan otomatis yang akan dikoordinasikan bersama Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kalbar.

Dia juga membagikan pengalaman pribadinya saat pertama kali menggulirkan gerakan zakat profesi semasa menjabat sebagai Bupati Mempawah. Menurutnya, banyak ASN yang awalnya ragu, namun kemudian merasakan langsung berkah dan manfaat dari menunaikan zakat secara rutin.

"Dulu banyak yang menolak, alasannya gaji kecil, tak cukup. Tapi setelah dijalankan, mereka datang sendiri ke saya, bilang gajinya tetap tapi cukup sampai akhir bulan. Bahkan anak jarang sakit, motornya enggak rewel lagi, itulah keberkahan," tuturnya.

Ia menegaskan mulai akhir Juni 2025 seluruh ASN Muslim di lingkungan Pemprov Kalbar akan dikenakan pemotongan zakat profesi sebesar 2,5 persen secara otomatis. Bagi yang berkeberatan, diarahkan untuk menyampaikan pernyataan secara tertulis. Namun ia berharap partisipasi penuh seluruh ASN demi tujuan mulia bersama.

"Kita gunakan doa Allahumma Paksa. Bukan paksaan dalam arti negatif, tapi dorongan iman agar kita ikhlas berbagi. Ini bukan semata rutinitas, ini bagian dari ibadah dan solusi sosial," kata Norsan.

Sementara itu Kepala Baznas Provinsi Kalbar Uray Muhammad Amin dalam laporannya menyampaikan sepanjang tahun 2024 hingga 31 Desember total penghimpunan zakat dan infak yang dikelola mencapai Rp2,89 miliar.

"Pengumpulan terbesar berasal dari Unit Pengumpul Zakat (UPZ) Kementerian Agama (Kemenag) Kalbar sebesar Rp162 juta, disusul Baitul Maal Indonesia Rp155 juta, Bank Kalbar Rp150 juta, RSUD dr. Soedarso Rp145 juta, dan Masjid Raya Mujahidin sebesar Rp116 juta," kata Uray.

Ia mengapresiasi dukungan penuh dari Pemprov Kalbar dan berharap penerapan sistem pemotongan langsung zakat ASN Muslim dapat terlaksana secara menyeluruh mulai Juni mendatang.

"Insya Allah, dengan sistem ini kita bisa membantu lebih banyak kaum dhuafa, anak yatim, dan warga miskin di Kalbar. Baznas siap menyalurkan amanah ini secara transparan dan tepat sasaran," katanya.

Gerakan ini sekaligus menjadi bagian dari upaya penguatan ekonomi umat dan pendayagunaan zakat untuk pembangunan sosial. Dana yang terhimpun akan disalurkan kepada mustahik melalui program-program Baznas yang meliputi bantuan pendidikan, kesehatan, dan pemberdayaan ekonomi masyarakat.

Pewarta : Rendra Oxtora/ANTARA 

*BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

  

Bagikan artikel ini

Tambahkan Komentar Anda
Komentar