PSG Hancurkan Inter Milan 5-0 di Final Liga Champions 2025: Dominasi Tanpa Ampun di Allianz Arena! | Borneotribun

Minggu, 01 Juni 2025

PSG Hancurkan Inter Milan 5-0 di Final Liga Champions 2025: Dominasi Tanpa Ampun di Allianz Arena!

PSG Hancurkan Inter Milan 5-0 di Final Liga Champions 2025: Dominasi Tanpa Ampun di Allianz Arena!
PSG Hancurkan Inter Milan 5-0 di Final Liga Champions 2025: Dominasi Tanpa Ampun di Allianz Arena!

JAKARTA - Pertandingan final Liga Champions 2025 antara Paris Saint-Germain (PSG) vs Inter Milan yang digelar di Allianz Arena pada 1 Juni 2025 benar-benar jadi ajang unjuk gigi dari klub raksasa Prancis. 

PSG tampil luar biasa dominan dan menghajar Inter dengan skor telak 5-0! Hasil ini bukan hanya menunjukkan betapa kuatnya tim asuhan Luis Enrique musim ini, tapi juga jadi sinyal bahwa PSG makin serius dalam perburuan gelar Eropa.

Yuk, kita bahas secara lengkap jalannya pertandingan, statistik penting, hingga momen-momen kunci yang bikin laga ini nggak akan dilupakan begitu saja!

Babak Pertama: PSG Langsung Tancap Gas

Dari peluit awal, PSG langsung menunjukkan taringnya. Mereka menekan Inter sejak menit pertama dan nggak kasih ruang sedikit pun buat anak-anak asuh Simone Inzaghi untuk mengembangkan permainan. Hasilnya, baru menit ke-12, Achraf Hakimi membuka keunggulan lewat kerja sama apik dengan Desire Doue. Skor berubah jadi 1-0.

Gelandang muda berbakat itu kemudian ikut menyumbang assist lagi untuk gol kedua. Kali ini di menit ke-20, Ousmane Dembélé memanfaatkan umpan akurat dari Doue dan menggandakan keunggulan PSG. Inter tampak frustrasi dan kehilangan arah permainan di babak pertama. Meskipun mereka sempat mencatatkan beberapa peluang, namun lini belakang PSG tampil solid.

Babak Kedua: Pembantaian Berlanjut

Inter mencoba merespons di babak kedua dengan beberapa pergantian pemain. Henrikh Mkhitaryan, Federico Dimarco, dan Benjamin Pavard ditarik keluar, digantikan pemain-pemain segar seperti Carlos Augusto, Nicola Zalewski, dan Yann Bisseck. Tapi sayangnya, perubahan ini tetap nggak mampu membendung arus serangan PSG.

Menit ke-63, Desire Doue kembali jadi bintang dengan mencetak gol ketiga PSG, hasil umpan dari Vitinha. Skor makin menjauh, dan saat itu terlihat jelas bahwa mental pemain Inter mulai runtuh. Kartu kuning beruntun yang diterima Inter, termasuk dari pelatih Simone Inzaghi, menambah indikasi bahwa mereka kehilangan kontrol pertandingan.

PSG makin menggila. Di menit ke-73, kombinasi antara Dembélé dan Khvicha Kvaratskhelia menambah penderitaan Inter dengan gol keempat. Dan tak berhenti di situ, Senny Mayulu, pemain muda yang baru masuk sebagai pengganti, mencetak gol kelima di menit ke-86 hasil assist Bradley Barcola.

Statistik Pertandingan: PSG Dominan di Segala Aspek

Kalau kita lihat statistiknya, memang jelas banget PSG menang mutlak di semua lini. Berikut beberapa data menarik:

  • Total Tembakan: PSG 23, Inter 7

  • Tembakan Tepat Sasaran: PSG 8, Inter 2

  • Penguasaan Bola: PSG menguasai penuh lini tengah dengan 536 total umpan, sedangkan Inter hanya mencatatkan 358.

  • Intersepsi & Sapuan: PSG berhasil melakukan 11 intersepsi, jauh lebih tinggi dibanding Inter yang hanya mencatatkan 2.

  • Kesalahan Defensif: Inter tercatat melakukan 4 kesalahan defensif, sedangkan PSG hanya 1.

Data ini menunjukkan betapa matangnya skema permainan PSG malam itu. Mereka bukan hanya menang skor, tapi juga secara taktik dan mental.

Bintang Laga: Desire Doue

Kalau harus memilih satu pemain terbaik di pertandingan ini, rasanya nggak perlu mikir panjang. Desire Doue benar-benar jadi pembeda malam itu. Dengan 1 gol dan 2 assist, pemain muda yang biasanya lebih banyak jadi pelapis ini membuktikan kalau dia layak main di level tertinggi.

Nggak cuma itu, permainan Doue juga menunjukkan kedewasaan dalam membaca ruang dan ritme laga. Kombinasinya dengan Hakimi dan Dembélé di sisi kanan jadi mimpi buruk buat pertahanan Inter.

Inter Milan: Gagal Total di Laga Final

Buat Inter Milan, kekalahan ini jelas jadi pukulan telak. Setelah kerja keras sepanjang musim untuk sampai ke final, mereka justru tampil di bawah standar pada laga yang paling penting. Lini belakang mereka, yang biasanya kokoh, tampak rapuh dan sering salah posisi.

Beberapa keputusan pergantian pemain Inzaghi juga patut dipertanyakan. Mengeluarkan pemain berpengalaman seperti Calhanoglu dan Mkhitaryan di tengah tekanan justru membuat lini tengah Inter kehilangan arah.

Performa PSG: Misi Juara Eropa Akhirnya Terwujud?

Sejak proyek besar PSG dimulai lebih dari satu dekade lalu, Liga Champions selalu jadi target utama mereka. Berkali-kali mereka nyaris juara, tapi selalu mentok di semifinal atau final. Nah, dengan kemenangan telak atas Inter ini, bisa jadi ini adalah tahun di mana impian mereka akhirnya jadi kenyataan.

Performa tim ini menunjukkan kedalaman skuad yang luar biasa. Luis Enrique mampu merotasi pemain dan tetap menjaga intensitas permainan. Bahkan ketika pemain utama diganti, penggantinya tetap memberikan kontribusi besar—contohnya Mayulu dan Barcola yang ikut menyumbang gol dan assist.

Kata Kunci Kemenangan PSG: Kolektivitas

Kunci kemenangan PSG malam itu adalah kolektivitas tim. Nggak ada satu pemain yang terlalu dominan secara egois. Semua saling dukung, saling isi posisi, dan yang paling penting: mereka bermain untuk menang sebagai tim, bukan untuk pencapaian individu.

Dari Hakimi, Vitinha, hingga Zaire-Emery yang masuk sebagai pemain pengganti, semuanya tampil dengan semangat yang sama. Ini adalah ciri khas tim juara sejati.

Apa Selanjutnya untuk PSG dan Inter?

Setelah kemenangan ini, PSG bakal fokus pada perayaan gelar dan rencana musim depan. Beberapa pemain muda seperti Mayulu dan Doue mungkin akan mendapat menit bermain lebih banyak. Dan pastinya, PSG akan jadi tim yang ditakuti di Eropa musim depan.

Sementara itu, Inter punya banyak PR. Mereka harus membenahi lini pertahanan, mengevaluasi skema taktik Inzaghi, dan mungkin melakukan beberapa perombakan di bursa transfer jika ingin kembali kompetitif di Eropa.

Malam Sempurna PSG, Mimpi Buruk Inter

Final Liga Champions 2025 ini akan dikenang sebagai malam di mana PSG tampil sempurna. Mereka bukan hanya menang, tapi menang dengan gaya, menang dengan dominasi, dan menang dengan kolektivitas. Skor 5-0 bukan sekadar angka, tapi simbol dari kerja keras, taktik yang matang, dan kepercayaan diri luar biasa.

Sementara bagi Inter Milan, ini jadi pengingat bahwa tampil di final saja nggak cukup. Butuh mental baja dan taktik yang tepat untuk bisa bersaing di panggung terbesar Eropa.

*BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

  

Bagikan artikel ini

Tambahkan Komentar Anda
Komentar

Konten berbayar berikut dibuat dan disajikan Advertiser. Borneotribun.com tidak terkait dalam pembuatan konten ini.