Ilia Topuria Siap Tantang Islam Makhachev di Kelas Welter, Incar Gelar Juara UFC Tiga Kelas!
![]() |
Ilia Topuria. |
JAKARTA - Ilia Topuria tampaknya belum puas dengan pencapaiannya di UFC. Setelah berhasil menyabet sabuk juara di dua kelas berbeda, kini ia mengincar satu pencapaian yang belum pernah diraih siapa pun: menjadi juara dunia UFC di tiga kelas berbeda. Tak main-main, targetnya adalah Islam Makhachev, salah satu petarung paling dominan saat ini.
Tapi apakah misi ini realistis atau hanya mimpi yang terlalu tinggi?
Mari kita bahas lebih dalam langkah berani Ilia Topuria, rencana duel melawan Islam Makhachev, dan bagaimana kemungkinan duel ini bisa mengubah sejarah UFC.
Dari Kelas Bulu ke Kelas Welter: Perjalanan Karier Ilia Topuria
Bagi penggemar UFC, nama Ilia Topuria bukanlah nama asing. Ia dikenal sebagai petarung penuh semangat, teknik solid, dan mental baja. Sebelumnya, ia berkompetisi di kelas bulu (maksimal 65,8 kg), lalu naik ke kelas ringan (maksimal 70,3 kg) dan sukses meraih sabuk juara di kedua kelas tersebut.
Kini, Topuria tak ragu untuk naik lagi ke kelas welter, yang memiliki batas berat 77,1 kg. Artinya, ia harus menghadapi lawan-lawan yang secara alami lebih besar dan kuat. Tapi tekad Topuria tidak main-main, terutama jika sabuk juara welter UFC akhirnya berada di tangan Islam Makhachev.
Incar Makhachev, Topuria Siap Naik Kelas
Dalam sebuah wawancara yang dikutip dari Home of Fight, Topuria menyatakan:
"Saya akan senang melihat Islam Makhachev merebut gelar, dan UFC membiarkan saya naik kelas ke welter untuk mendapatkan sabuk ketiga."
Pernyataan ini tentu menegaskan bahwa Topuria sangat ingin menantang Makhachev. Bahkan saat naik ke kelas ringan sebelumnya, motivasinya adalah agar bisa satu arena dengan petarung asal Dagestan itu.
Tapi bagaimana dengan respons Makhachev?
Makhachev Fokus Naik Kelas, Tapi Tak Minat Lawan Topuria?
Sejak awal, Islam Makhachev sebenarnya sudah menyampaikan bahwa dirinya tidak terlalu tertarik untuk melawan Ilia Topuria. Makhachev punya agenda sendiri yakni naik ke kelas welter dan mengejar sabuk juara di sana.
Kesempatan itu datang ketika Belal Muhammad kalah dari Jack Della Maddalena. Melihat celah tersebut, UFC pun memberikan peluang emas kepada Makhachev untuk bertarung memperebutkan sabuk welter melawan Della Maddalena.
Saat ini, pertarungan Islam Makhachev vs Jack Della Maddalena sudah dikonfirmasi akan terjadi. Namun, UFC masih belum menetapkan tanggal pastinya.
Risiko Berat Naik Kelas: Dari 65 kg ke 77 kg
Kalau kita lihat dari sisi teknis, keputusan Topuria untuk naik ke kelas welter tentu bukan langkah sembarangan. Dalam waktu kurang dari dua tahun, ia akan menantang lawan di kelas yang beratnya hampir 12 kg lebih tinggi dibandingkan kelas bulu tempat ia memulai karier.
Bagi petarung MMA, penambahan berat badan ini bukan cuma soal otot. Semakin tinggi kelas, maka semakin kuat dan keras pukulan yang akan diterima. Risiko cedera juga meningkat. Tapi jika Topuria berhasil, ia akan menulis namanya dalam buku sejarah UFC.
Apa yang Terjadi Jika Topuria Menang?
Jika skenario ini benar-benar terjadi yaitu Makhachev merebut sabuk welter dan Topuria berhasil mengalahkannya maka Ilia Topuria akan menjadi petarung pertama dalam sejarah UFC yang memenangkan gelar juara di tiga kelas berbeda. Ini pencapaian yang belum pernah diraih bahkan oleh legenda sekalipun.
Tentu, hal ini bisa membuat Topuria menjadi wajah baru UFC, dan membuka jalan lebar untuk berbagai peluang, mulai dari sponsorship, film, hingga kontrak pertarungan besar bernilai miliaran rupiah.
Apa Kata Penggemar dan Analis?
Respons dari penggemar dan analis UFC cukup beragam. Ada yang menyebut langkah Topuria terlalu ambisius, bahkan "nekat." Tapi ada juga yang menyebutnya sebagai bukti keberanian dan mental juara sejati.
Di media sosial, banyak yang mulai membandingkan Topuria dengan para legenda seperti Conor McGregor, yang juga sempat menjuarai dua kelas berbeda, namun belum pernah meraih tiga gelar juara.
Langkah Ilia Topuria untuk mengejar Islam Makhachev ke kelas welter memang bukan hal biasa. Dibutuhkan lebih dari sekadar skill dan kekuatan fisik tapi juga strategi, disiplin, dan mental baja.
Apakah ia akan berhasil?
Waktu yang akan menjawab. Tapi yang jelas, petarung seperti Topuria adalah tipe yang membuat UFC semakin menarik untuk ditonton: penuh kejutan, drama, dan ambisi besar.
Jika kamu penikmat dunia MMA atau penggemar berat UFC, jangan lewatkan kabar terbaru seputar duel ini. Siapa tahu kita akan menyaksikan sejarah baru yang belum pernah terjadi sebelumnya!
Bagaimana menurutmu, Topuria bisa kalahkan Makhachev atau ini hanya mimpi terlalu tinggi? Yuk, tulis pendapatmu di kolom komentar!