Jakarta - Wakil Menteri Komunikasi dan Digital (Wamenkomdigi) Nezar Patria membahas sejumlah isu terkait kecerdasan buatan (AI) seperti pemanfaatan di bidang jurnalisme hingga pengembangan teknologi ruang angkasa saat menghadiri AI Summit London 2025.
"Tuntutan terhadap kecerdasan buatan tidak pernah sejelas ini. Di ruang-ruang rapat saat ini, pembicaraan seputar AI telah bergeser dari 'apakah' menjadi 'seberapa cepat' ia dapat dioperasionalkan. Bagi para eksekutif yang berpandangan ke depan, AI adalah landasan kesuksesan di masa depan," kata Nezar dalam keterangan resminya, Sabtu.
Kehadiran Nezar dalam forum AI Summit London 2025 bertujuan untuk mempererat jaringan Indonesia dengan komunitas inovator AI global, sekaligus menjajaki peluang kolaborasi strategis yang dapat mengakselerasi pengembangan ekosistem AI di Tanah Air.
Selama kunjungan tersebut, Nezar secara khusus mengikuti dua sesi penting yang relevan dengan agenda strategis Kementerian Komunikasi dan Digital dalam pemanfaatan dan regulasi AI.
Pada sesi yang berlangsung Kamis (12/6), Nezar mengikuti diskusi mengenai revolusi AI dalam dunia jurnalisme yang dinilai menawarkan potensi besar untuk penciptaan konten yang lebih cepat dan personal bagi ruang redaksi.
Namun, sesi ini juga secara tajam menyoroti tantangan krusial, termasuk risiko amplifikasi misinformasi dan fragmentasi lanskap media.
Pembahasan berfokus pada bagaimana ruang redaksi dapat memanfaatkan potensi AI sambil tetap menjaga integritas jurnalistik, memastikan akurasi, dan menavigasi kompleksitas etika konten berbasis AI.
Para pembicara dalam sesi ini, yaitu Jane Barrett, Head of Reuters AI Strategy, dan Alessandra Galloni, Editor-in-Chief Reuters, berbagi wawasan tentang strategi mereka dalam memanfaatkan AI untuk produksi berita yang bertanggung jawab.
Kemudian, Nezar juga turut serta dalam sesi "Space Meets AI" yang membahas bagaimana ruang angkasa dapat menjadi garis depan berikutnya untuk pengembangan infrastruktur berbasis AI.
Pembahasan dalam diskusi ini mengeksplorasi peran sistem cerdas dalam mengubah ruang angkasa menjadi perpanjangan Bumi, mulai dari pusat data lunar bertenaga AI hingga habitat berkelanjutan.
Para panelis menyoroti bagaimana kemajuan ini akan mendefinisikan ulang konektivitas global dan keberlanjutan di masa depan.
Sesi ini dipimpin oleh Eileen M Vidrine, Former Chief Data & AI Officer, US Department of the Air Force, serta menghadirkan Dr. Craig Brown, Director of Investment - UK Space Agency, dan Shefali Sharma, Co-Founder & Director - Oxford Dynamics Limited.
Menurut Nezar, kehadiran dalam AI Summit London 2025 ini memperkuat posisi Indonesia sebagai negara yang proaktif dalam mengadopsi, mengembangkan, dan meregulasi teknologi AI secara etis dan bertanggung jawab.
Dia menilai forum ini juga menjadi platform krusial untuk membangun kolaborasi internasional yang akan mendorong inovasi AI di Indonesia dan di seluruh dunia, sejalan dengan upaya mewujudkan Indonesia Emas 2045.
Oleh : Farhan Arda Nugraha/ANTARA
*BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS