Pandemi Covid-19 Canggung Saat Dekat Sekitar Orang Lain | Borneotribun.com -->

Selasa, 06 Oktober 2020

Pandemi Covid-19 Canggung Saat Dekat Sekitar Orang Lain

Pandemi Covid-19 Canggung Saat Dekat Sekitar Orang Lain
Boneka beruang ikut duduk di kursi-kursi restoran sebagai langkah jaga jarak sosial di Jaso Bakery, Mexico City, saat restoran kembali buka di tengah pandemi, 23 Juli, 2020.


BorneoTribun - Para psikiater mengatakan, pandemi Covid-19 dan fokus pada jarak sosial, telah membuat kita merasa lebih kesepian dan kadang kala canggung saat berada dekat sekitar orang lain.


Psikiater, Dennis Ougrin, dari King’s College London, Inggris menekankan adanya konsekuensi dari isolasi dan kesepian yang dapat mempengaruhi kesehatan fisik dan mental.

Pandemi Covid-19 Canggung Saat Dekat Sekitar Orang Lain
Seorang pria duduk sendirian di sebelah patung beruang Paddington, saat Inggris memberlakukan karantina untuk menahan penyebaran virus corona, 15 April, 2020.


“Orang-orang yang menghabiskan waktu lama dalam isolasi, seperti dalam penjara, atau rumah sakit, atau Antartika, pasti kehilangan keterampilan sosial tertentu. Dan mereka akan semakin banyak kehilangan keterampilan tersebut, kalau semakin lama berada dalam isolasi,” ujar Dennis Ougrin kepada VOA.

Pandemi Covid-19 Canggung Saat Dekat Sekitar Orang Lain
Warga AS, Andrew Kolb, sedang membaca buku dengan anaknya, James, 5, di dalam tenda yang didirikan di halaman rumah, selama masa isolasi di tengah penyebaran virus corona di Washington, U.S., April 2, 2020


Warga AS, Andrew Kolb, sedang membaca buku dengan anaknya, James, 5, dalam tenda yang berdiri pada halaman rumah, selama masa isolasi pada penyebaran virus corona pada wilayah Washington, U.S., April 2, 2020


Markiyan Prokhasko menghabiskan waktu hampir dua bulan waktu tinggal sebuah daerah Antartika. Ia pergi ke sana pada awal tahun 2019, untuk menulis buku tentang pengalaman tinggal daerah stasiun Kutub Selatan. Belakangan ini, saat karantina, Markiyan melihat banyak kesamaan, seperti waktu tinggal pada Kutub Selatan dulu.


“Saat Anda tinggal dalam rumah, terkadang Anda bahkan tidak mau melihat siapa pun, padahal Anda selalu bisa melakukannya. Tapi, ketika keadaan memaksa Anda untuk tinggal dalam rumah, Anda bisa secara tiba-tiba merasakan adanya kendala tertentu. Anda tidak bisa pergi kemana-mana, walau Anda menginginkannya. Sama halnya saat berada salahsatu tempat Antartika,” ceritanya.


Setelah kembali dari ekspedisinya, Markiyan memerlukan waktu untuk beradaptasi dengan kehidupan yang normal.


“Waktu saya kembali, pada satu sisi, saya ingin bersenyembunyi dulu selama beberapa minggu, tidak berkomunikasi dengan siapa-siapa. Mungkin hanya dengan orang-orang terdekat saja. Bagaimana ya, cara menjelaskannya? Pada lain sisi, selama sementara waktu, terasa kalau hal-hal yang biasa kita kerjakan, tidak ada gunanya. Saya pergi keluar, orang-orang pergi ke suatu tempat, apa sih yang mereka lakukan?” kata Markiyan.


Ragu Akan Hilang Keterampilan

Pandemi Covid-19 Canggung Saat Dekat Sekitar Orang Lain
Para penumpang bis kota daerah New York berusaha jaga jarak dalam penyebaran virus corona New York, April 2020 (Dok: REUTERS/Eduardo)


Para ahli mengatakan, ada sedikit keraguan bahwa orang akan kehilangan keterampilan sosial tertentu selama pandemi. Seperti halnya kondisi atrofi otot atau melemahnya kekuatan otot kita akibat tidak berolahraga, keterampilan dalam berkomunikasi juga terpengaruh akibat isolasi. Karena itu, sangatlah penting untuk menjaga kesehatan mental Anda.


“Komunikasi, sosialisasi dengan sesama manusia tidak kalah pentingnya perbandingan dengan pekerjaan, olahraga, pola makan, tidur, dan sebagainya. Ini adalah elemen yang sangat penting. Jika orang-orang berpendapat bahwa perlu berolahraga selama setengah jam dalam masa karantina, mereka juga harus memikirkan pentingnya komunikasi atau interaksi sosial,” jelas Dennis Ougrin.

Pandemi Covid-19 Canggung Saat Dekat Sekitar Orang Lain

Boneka beruang ikut duduk pada kursi-kursi restoran sebagai langkah jaga jarak sosial ke Jaso Bakery, Mexico City, saat restoran kembali buka masih dalam pandemi, 23 Juli, 2020.


Beberapa pakar juga menambahkan, hal-hal kecil pun dapat membantu.


“Jika pendengar kami ingin meningkatkan kesehatan mental mereka hari ini, saya akan menyarankan mereka untuk menelpon dan bertemu dengan teman baik, yang sudah lama tidak berkomunikasi, dan ngobrol saja sebentar,” tambah Dennis Ougrin.


Cepat atau lambat, pandemi akan berakhir. Harapannya adalah dunia bisa lepas dari segala jarak dan segera kembali bersosialisasi. (YK/VOA)

*BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

  

Bagikan artikel ini

Tambahkan Komentar Anda
Komentar