Berita Borneotribun.com: Virus Corona Hari ini -->
Tampilkan postingan dengan label Virus Corona. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Virus Corona. Tampilkan semua postingan

Senin, 24 Mei 2021

Pasca Varian Baru COVID-19, India Hadapi Infeksi Jamur Mematikan

Pasca Varian Baru COVID-19, India Hadapi Infeksi Jamur Mematikan
Para dokter berbicara dengan para pasien yang dinyatakan sembuh dari COVID-19 di Hyderabad, India (foto: ilustrasi). India kini menghadapi ancaman infeksi "jamur hitam" yang mematikan.

BorneoTribun Internasional - Para dokter di India sedang berjuang memerangi infeksi jamur mematikan yang menimbulkan dampak pada pasien COVID-19 atau mereka yang sudah pulih dari penyakit itu. Hal ini terjadi di tengah lonjakan virus corona yang telah membuat hampir 300.000 orang meninggal dunia.

Kondisi yang mengancam jiwa yang dikenal sebagai mucormycosis ini relatif jarang, tetapi para dokter curiga peningkatan mendadak infeksi ini akan semakin memperumit upaya India dalam melawan perebakan virus corona.

Sejak COVID-19 dilaporkan merebak Maret 2020 lalu, India telah melaporkan lebih dari 26 juta kasus virus corona, di mana separuhnya terjadi dalam dua bulan terakhir ini.

Pada hari Minggu ini saja (23/5) Kementerian Kesehatan India melaporkan 3,741 kasus kematian baru, menambah jumlah korban meninggal menjadi 299.266 orang.

Ada beberapa indikasi awal bahwa mucormycosis – yang juga dikenal sebagai “jamur hitam” – menyebar dengan cepat dan menimbulkan kekhawatiran.

Pejabat-pejabat Kementerian Kesehatan mengatakan pasokan Amphotericin-B, semacam obat anti-jamur, kini meningkat pesat.

Mucormycosis disebabkan oleh paparan jamur mukor, yang umumnya ditemukan di tanah, udara, bahkan di dalam hidung dan lendir manusia. Jamur ini menyebar cepat melalui saluran pernafasan dan mengikis struktur wajah. Terkadang dokter harus mengangkat mata lewat operasi pembedahan untuk menghentikan perebakan supaya tidak mencapai otak.

Mucormycosis memiliki angka kematian yang tinggi dan sudah ada di India sebelum pandemi virus corona merebak.

Mucormycosis memang tidak menular, tetapi tingginya frekuensi pasien dengan mucormycosis sebulan terakhir ini mengejutkan para dokter.

Lonjakan virus corona di kawasan pedesaan India memang telah menelan korban yang tidak sedikit. Para pakar kesehatan khawatir obat-obatan yang dijual bebas, termasuk steroid, meningkatkan prevalansi mucormycosis.

Kementerian Kesehatan India Kamis lalu (20/5) meminta negara-negara bagian melacak perebakan mucormycosis dan menyatakannya sebagai pandemi sehingga membuat setiap fasilitas kesehatan berkewajiban melaporkan kasus itu ke jaringan pengawasan pemerintah federal. [em/lt]

Oleh: VOA

Selasa, 18 Mei 2021

Menkes: Cegah Penyebaran Varian Baru Virus Corona dengan 3M dan 3T

Menkes: Cegah Penyebaran Varian Baru Virus Corona dengan 3M dan 3T
Menkes Budi G Sadikin memberikan keterangan pers usai mengikuti Rapat Terbatas yang dipimpin oleh Presiden Jokowi mengenai Penanganan Pandemi COVID-19, Senin (17/05/2021), di Jakarta. (Foto: Humas Setkab/Agung)

BorneoTribun Jakarta -- Dalam keterangan pers usai mengikuti Rapat Terbatas yang dipimpin oleh Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) mengenai Penanganan Pandemi COVID-19, Senin (17/05/2021), di Jakarta, Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menyampaikan pihaknya kembali mendeteksi adanya varian baru Virus Corona yang masuk di Tanah air.

“Kita sekarang memonitor setiap minggu adanya mutasi baru, minggu lalu kita ketemu dua lagi mutasi baru, dua-duanya terjadi di Jawa Timur, dua-duanya merupakan pekerja migran Indonesia (PMI) yang datang dari Malaysia. Mereka membawa satu mutasi Afrika Selatan, satu mutasi dari London,” ujarnya.

Untuk itu Menkes meminta jajaran pemerintah di daerah untuk terus meningkatkan upaya 3T (tracing, testing, dan treatment).

“Kepala daerah, dinas kesehatan, pangdam, dan kapolda untuk terus memastikan tracing-nya ditingkatkan dan orang yang di-trace positif harus segera dilakukan testing,”  ujarnya.

Budi menekankan, berdasarkan panduan dari Badan Kesehatan Dunia atau WHO rasio tes minimal adalah satu per seribu orang per minggu untuk setiap unit terkecil. 

Sehingga untuk Indonesia dengan jumlah penduduk sekitar 270 juta jiwa harus dilakukan sekitar 40 ribu tes COVID-19 dalam satu hari.

“Itu yang berlaku juga di seluruh unit-unit terkecil kabupaten, kotamadya, maupun provinsi. Sekali lagi, dipastikan tracing-nya pun harus jalan, karena yang di–testing sebenarnya adalah testing epidemiologi adalah orang yang kontak erat atau yang terduga dia sudah terpapar COVID-19, itu yang harus dipastikan,” ujarnya.

Kepada masyarakat, Menkes kembali mengimbau agar tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan 3M (memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak) serta mematuhi ketentuan yang telah ditetapkan dalam pelaksanaan Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat Berbasis Mikro (PPKM Mikro). 

Sementara, jajaran pemerintah di daerah hingga satuan terkecil di tingkat RT/RW diminta untuk memastikan bahwa PPKM Mikro tersebut terlaksana dengan baik.

“Protokol kesehatan dan protokol  PPKM Mikro harus terus dijalankan, terutama memakai masker. Tracing­-nya 15 kontak erat dalam waktu 72 jam, dan testing–nya juga kalau bisa dilakukan sebanyak-banyaknya, tidak usah takut kelihatan banyak, itu lebih baik karena kita bisa mendeteksi adanya pergerakan mutasi baru,” tandasnya. 

(DND/UN)

Jumat, 30 April 2021

India Berjuang dengan Kampanye Vaksinasi di Tengah Lonjakan Kasus COVID-19

Para pasien COVID-19 dirawat di rumah sakit di New Delhi, di tengah lonjakan kasus harian di India (29/4).

BorneoTribun.com -- India mencatat rekor baru pada Kamis (29/4) dalam jumlah kematian dan infeksi COVID-19, dan program pendaftaran vaksinasinya tidak berjalan lancar, sementara jutaan pemilih tetap hadir untuk pemilihan di negara bagian Benggala Barat.

Di bawah beban gelombang kedua yang mengerikan dari penyakit tersebut, upaya India untuk mulai mendaftar 1,4 miliar penduduknya untuk disuntik terhenti pada hari Rabu ketika pemerintah meluncurkan situs untuk semua orang India berusia 18 tahun ke atas agar mendaftar untuk program vaksinasi yang akan dimulai pada hari Sabtu.

Namun, banyak orang membanjiri media sosial dengan keluhan bahwa situs itu rusak atau mereka tidak berhasil mendaftarkan diri.

Masalah dengan situs itu muncul ketika kementerian kesehatan melaporkan rekor 379.257 kasus baru COVID-19 pada Kamis, termasuk 3.645 kematian, sehingga menandai rekor jumlah kematian dalam satu hari. Angka-angka baru itu telah menambah jumlah korban virus corona di India menjadi lebih dari 18,3 juta kasus terkonfirmasi dan 204.832 kematian, menurut Pusat Data Virus Corona Universitas Johns Hopkins.

Gelombang kedua virus corona telah mendorong sistem perawatan kesehatan India ke ambang kehancuran. Rumah sakit-rumah sakit berkapasitas penuh dan kekurangan oksigen yang akut sehingga memperburuk situasi yang sudah parah. Banyak taman dan tempat parkir telah diubah menjadi krematorium darurat yang bekerja siang dan malam untuk membakar mayat.

Para pakar kesehatan masyarakat mengatakan penyebaran virus itu disebabkan oleh varian virus yang lebih gampang menular, ditambah pelonggaran pembatasan untuk berkumpul dalam jumlah besar ketika wabah tampaknya terkendali pada awal tahun ini. [lt/ka]

Oleh: VOA

Minggu, 18 April 2021

Guatemala Blokir Perjalanan dari Brazil, Inggris, dan Afrika Selatan

Guatemala Blokir Perjalanan dari Brazil, Inggris, dan Afrika Selatan
Seorang pelancong dan hewan peliharaannya menunggu untuk mendaftar penerbangan pulang di bandara internasional La Aurora di Guatemala City, 27 Maret 2020. (Foto: AP)

BorneoTribun.com -- Presiden Guatemala Alejandro Giammattei, Jumat (16/4), mengatakan akan membatasi masuknya pelawat yang baru-baru ini mengunjungi Brazil, Inggris, dan Afrika Selatan sebagai upaya pemerintah dalam mengendalikan lonjakan kasus virus corona.

Giammattei dalam pidato publiknya mengatakan kebijakan itu akan mulai berlaku pada Sabtu (17/4) dan berlangsung hingga 30 April, berlaku bagi wisatawan yang telah mengunjuki negara-negara tersebut dalam dua minggu sebelumnya.

Guatemala telah mencatat 5.813 infeksi COVID-19 baru dalam lima hari terakhir, menjadikan total di negara Amerika Tengah itu menjadi 210.667 kasus yang dikonfirmasi.

"Itu telah memicu kewaspadaan kami dan memaksa kami untuk segera menetapkan keadaan pencegahan," kata Giammattei, sebagaimana dikutip dari Reuters.

Guatemala sebelumnya telah memberlakukan karantina wilayah yang ketat dan pembatasan perjalanan untuk mencegah penyebaran virus, yang telah menyebabkan 7.160 kematian di negara berpenduduk 16 juta orang itu. [ah]

Oleh: VOA

Rabu, 31 Maret 2021

WHO: Laporan Asal-usul Virus Corona Perlu Studi Lebih Dalam

WHO: Laporan Asal-usul Virus Corona Perlu Studi Lebih Dalam
Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus.

BorneoTribun Internasional -- Sebuah laporan Organisasi Kesehatan Dunia WHO terkait dengan asal-usul virus corona yang menyebabkan COVID 19 membutuhkan studi lanjutan dan data lebih banyak.

Dalam komentarnya, yang dirilis kepada para reporter, Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan, meskipun laporan itu menyajikan kajian menyeluruh dari data yang tersedia, “kami belum menemukan sumber virus itu.”

Kata Tedros, tim WHO yang dikirim ke China untuk menyelidiki asal-usul virus corona mengungkapkan kesulitan yang mereka hadapi ketika mengakses data mentahnya.

Katanya, studi lanjutan dan lebih banyak data diperlukan untuk konfirmasi apakah virusnya disebarkan ke manusia lewat mata rantai makanan atau lewat hewan liar atau ternak.

Tedros mengatakan, sementara timnya telah menyimpulkan bahwa kebocoran laboratorium merupakan hipotesa yang kecil kemungkinannya, masalah ini butuh penyelidikan lebih jauh.

Tedros mengatakan sekali lagi, “sejauh itu menyangkut WHO, semua hipotesa tetap kami perhitungkan.”

Tahun ini WHO telah mengirim sebuah tim internasional ke Wuhan, China untuk melacak asal-usul virus tersebut. Akan tetapi kritik dari studi WHO tersebut menyatakan, pelacakan itu terbatas akibat pembatasan pemerintahan China atas apa yang boleh diselidiki tim itu.

Pemimpin tim WHO, Peter Ben Embarek, kepada para wartawan hari Selasa (30/3) mengemukakan “sangat mungkin kasus-kasus COVID 19 yang tersebar di sekitar Wuhan, China, sudah terjadi pada November atau Oktober 2019, berarti lebih awal dari apa yang didokumentasikan berkaitan dengan penyebaran virus itu. [jm/mg]

Oleh: VOA Indonesia

Rabu, 03 Maret 2021

Varian Baru Virus Corona Asal Inggris Ditemukan di Indonesia

Varian Baru Virus Corona Asal Inggris Ditemukan di Indonesia
Kluster virus SARS-CoV-2 (severe acute respiratory syndrome coronavirus 2) yang menyebabkan corona tampak dari mikroskop. (Foto: Institut Nasional Alergi dan Penyakit Menular AS)

BorneoTribun Jakarta - Kementerian Kesehatan memastikan varian baru virus corona, penyebab Covid-19, yang berasal dari Inggris, yaitu B117 telah ditemukan di Indonesia.

Tepat satu tahun pandemi Covid-19, pemerintah mendeteksi untuk pertama kalinya keberadaan mutasi virus corona baru yang berasal dari Inggris, B117. Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono mengumumumkan hal itu di Jakarta, Selasa (2/3).

“Kalau satu tahun yang lalu kita menemukan kasus Covid-19 01 dan 02, tadi malam saya mendapatkan informasi, bahwa dalam tepat satu tahun hari ini, kita menemukan mutasi B117 UK mutation di Indonesia. Ini fresh from the oven. Baru tadi malam ditemukan, dua kasus,” ujarnya.

Dua kasus mutasi baru ini, kata Dante, ditemukan dari 462 sampel yang sudah di periksa di seluruh Indonesia. Namun, dia tidak merinci di mana pasien dengan mutasi baru Covid-19 tersebut ditemukan dan dirawat saat ini.

Dengan ditemukannya mutasi virus tersebut, Dante mengingatkan kepada semua pihak bahwa penanganan pandemi di tanah air ke depan akan semakin berat.

Pemerintah pun ke depan, katanya akan semakin mengembangkan model penanganan pandemi yang lebih baik lagi, serta melakukan proses riset-riset yang semakin cepat.

“Dan studi epidemioligi secara analitik karena proses mutasi ini sudah ada di sekitar kita,” tuturnya. [gi/ft]

Oleh: VOA Indonesia

Senin, 09 November 2020

Sekadau Penambahan 6 Orang Kasus Covid-19 dari 36 di Kalbar

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat, Harisson
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat, Harisson.

BorneoTribun | Pontianak - Kabupaten Sekadau ada penambahan sebanyak 6 orang kasus terkonfirmasi positif covid-19. Hal ini dikatakan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat, Harisson saat mengumumkan penambahan 36 kasus baru konfirmasi positif covid-19 di Kalbar melalui keterangan persnya kepada awak media, Minggu (8/11/2020) malam.

Dikatakan Harisson, dari 36 kasus baru ini terdapat 19 orang sedang dirawat di Rumah Sakit di Kalimantan Barat.

Sementara, ada penambahan 36 kasus di Kalbar ini tersebar di 7 wilayah, yakni Sekadau 6 orang, Kubu Raya 5 orang, Bengkayang 4 orang, Kota Pontianak 7  orang, Mempawah 5 orang, Landak 7 orang dan Sintang 2 orang.

"Saat ini Kalbar ada penambahan 36 kasus baru positif Covid-19," kata Harisson.

Selain menyampaikan penambahan kasus baru di Kalbar, Harisson juga menyampaikan ada 25 orang yang positif covid-19 dinyatakan sembuh, yakni dari Kubu Raya 2 orang, Kayong Utara 3 orang, Ketapang 9 orang, Kota Pontianak 8 orang, dan Landak 3 orang.

"Hingga dari hari minggu tanggal 8 November, total kasus konfirmasi di Kalbar sebanyak 1.987 orang kasus sembuh 1.432 orang atau 72,06 persen dan meninggal dunia sebanyak 22 orang," pungkasnya. (red)

Minggu, 01 November 2020

Kasus Virus Corona di Amerika Lampaui 9 Juta Orang

Kasus Virus Corona di Amerika Lampaui 9 Juta Orang
Petugas memeriksa. (Foto: Istimewa)

BorneoTribun - Kasus virus corona terkonfirmasi di Amerika melampaui 9 juta pada hari Jumat (30/10), setelah terdapat 1 juta kasus baru hanya dalam dua minggu terakhir, menurut data dari Universitas Johns Hopkins.

Sebelumnya, diperlukan waktu tiga minggu untuk kasus virus corona melonjak dari 7 juta menjadi 8 juta.

Hingga Jumat sore, di Amerika terdapat lebih dari 9.018.500 kasus Virus Corona, penyakit yang disebabkan oleh virus corona, dan 229.356 kematian, menurut Johns Hopkins. Peningkatan kasus tersebut merupakan hasil dari kebangkitan virus corona sejak pertengahan Oktober, kata para pejabat kesehatan.

Angka kematian yang dikaitkan dengan virus itu telah meningkat 14% selama dua minggu terakhir, dengan lebih dari 800 kematian setiap hari.

Kasus yang dikonfirmasi kini meningkat di 47 negara bagian Amerika, dan puuhan negara bagian hari Kamis mencatatkan rekor infeksi baru dalam satu hari, termasuk negara bagian Illinois, Wisconsin dan Ohio di wilayah Barat tengah Amerika, menurut Johns Hopkins. Rekor tertinggi harian juga dilaporkan di Texas, California dan Florida.

Gelombang kasus baru virus corona di seluruh dunia memaksa para pemimpin untuk mempertimbangkan PSBB baru untuk menanggulangi peningkatan kasus tersebut.

Menteri Luar Negeri Inggris Dominic Raab dalam wawancara dengan televisi BBC hari Jumat mengatakan, PSBB nasional di negaranya tidak terelakkan untuk mencegah perebakan COVID-19 lebih lanjut. Ia menambahkan pendekatan lokal akan efisien apabila peraturan-peraturan bagi masing-masing daerah dijalankan dengan ketat.

Pernyataan Raab itu menyusul pengumuman para pemimpin Prancis dan Jerman awal pekan ini untuk memberlakukan lagi PSBB.

Presiden Prancis Emmanuel Macron mengumumkan PSBB nasional selama satu bulan yang mulai berlaku hari Jumat (30/10). Macron mengatakan restoran, bar, kafe dan bisnis non-esensial lainnya akan ditutup, sementara warga hanya akan diizinkan meninggalkan rumah untuk bekerja, berbelanja atau ke dokter.

Kanselir Jerman Angela Merkel mengumumkan seperangkat langkah serupa dalam PSBB satu bulan yang mulai berlaku Senin mendatang. Selain restoran dan bar, semua gym, bioskop dan gedung opera akan ditutup berdasarkan perintah Merkel itu. Sementara itu mayoritas bisnis, toko dan salon rambut akan diizinkan untuk tetap buka.

Sekolah-sekolah di kedua negara tersebut akan tetap buka selama PSBB berlangsung.

Pembatasan-pembatasan itu diumumkan oleh Macron dan Merkel sementara negara mereka berjuang keras menghadapi jumlah kasus baru COVID-19 yang praktis mencapai rekor setiap hari.

Prancis dan Jerman bergabung bersama beberapa negara Eropa lainnya yang terpaksa memberlakukan seperangkat restriksi baru untuk menghadapi gelombang kedua wabah yang kian besar, sementara musim dingin semakin dekat di Belahan Bumi Utara.

Ukraina hari Jumat melaporkan rekor 8.312 kasus baru COVID-19 dalam 24 jam sebelumnya, naik dari rekor sebelumnya, 7.517, yang tercatat pada 23 Oktober, dengan total kasus menjadi 378.729. Angka kematian juga melonjak dengan rekor 173, sehingga totalnya menjadi 7.041.

Di Jepang, kementerian kesehatan hari Jumat menyatakan kasus virus corona melampaui angka 100 ribu, sembilan bulan setelah kasus pertama dilaporkan pada pertengahan Januari. Jepang mencatat lebih dari 1.700 kematian akibat virus tersebut.

Hingga Jumat pagi, ada lebih dari 45 juta kasus COVID-19 di seluruh dunia, termasuk lebih dari 1,18 juta kematian. India mencapai tonggak baru dengan 8 juta lebih kasus virus corona, terbanyak ke-dua setelah Amerika.(VOA)

Senin, 26 Oktober 2020

Perusahaan China Menawarkan Vaksin Virus Korona kepada Mahasiswa

Perusahaan China Menawarkan Vaksin Virus Corona kepada Mahasiswa
Uji coba vaksin China tahap kedua. (Foto: AP)


BorneoTribun
- Sebuah perkembangan baru datang dari China, melibatkan nasib para mahasiswa China yang belajar ke luar negeri. Pengembang obat China baru saja menawarkan vaksin percobaan untuk virus korona kepada mahasiswa yang pergi ke luar negeri dalam strategi -yang kata para ahli kesehatan- meningkatkan masalah keselamatan dan etika. Penggunaan vaksin ini pada mahasiswa mengundang pro dan kontra.

Perusahaan China Menawarkan Vaksin Virus Corona kepada Mahasiswa
Sebuah tampilan menunjukkan produk vaksin Sinovac Biotech di Beijing, Cina, 24 September 2020. (Foto: REUTERS)


Perusahaan China, National Biotech Group, memiliki dua kandidat vaksin dari lima pengembang China yang dalam tahap akhir uji klinis. Vaksin-vaksin itu adalah bagian dari perlombaan global untuk mengembangkan vaksin yang, jika berhasil, menawarkan potensi gengsi dan penjualan di seluruh dunia kepada industri China itu, yang masih baru.


Vaksin CNBG telah diberikan kepada pekerja medis dan karyawan perusahaan China yang dikirim ke luar negeri di bawah otorisasi darurat untuk orang-orang dalam kategori berisiko tinggi. Kini, CNBG menyatakan akan memberikan vaksin gratis kepada pelajar China yang belajar di luar negeri.


Terkait Vaksin Covid-19


Lebih dari 168 ribu orang mendaftar untuk menerima vaksin itu melalui survei online, dan lebih dari 91 ribu sedang dipertimbangkan, kata CNBG di situsnya. Laman itu telah dihapus pada hari Selasa (20/10).


Seorang mahasiswa yang akan pergi ke Inggris mengatakan ia mendaftar melalui tautan online setelah teman sekelasnya mengatakan mereka akan mendapat vaksin tersebut.


Mahasiswa itu, yang hanya mau disebut nama Inggrisnya, Sally, mengatakan ia pada bulan September mulai mendengar vaksin itu tersedia untuk orang-orang seperti dirinya. Ia mengatakan mahasiswa lain mengatakan ia mungkin perlu pergi ke Beijing, ibu kota China, atau Wuhan, tempat wabah itu muncul pada bulan Desember, untuk mendapat vaksin tersebut.


Terkait Vaksin Virus Corona:


Partai Komunis yang berkuasa menyatakan kemenangan atas wabah itu pada Maret menyusul tindakan anti-virus, mengisolasi kota-kota berpenduduk total 60 juta orang. China telah melaporkan 4.634 kematian dan 85.622 kasus yang dikonfirmasisi.


Jika berhasil, vaksin itu mungkin membantu melindungi mahasiswa yang pergi ke Eropa atau Amerika di mana pandemi masih berkecamuk, kata para ahli medis. Namun, mereka mengatakan pengembang perlu menjelaskan bahwa vaksin itu belum terbukti dan melacak apa yang terjadi pada orang yang menerimanya.

Perusahaan China Menawarkan Vaksin Virus Corona kepada Mahasiswa
Sebuah stan yang menampilkan kandidat vaksin virus corona dari China National Biotech Group terlihat di Pameran Internasional China untuk Perdagangan Jasa 2020, menyusul wabah COVID-19, di Beijing, China, 5 September 2020. (Foto: Reuters)


Jika tidak berhasil, maka "vaksin ini telah secara salah membuat orang merasa aman," kata Sridhar Venkatapuram, spesialis bioetika di Institut Kesehatan Global, King's College London.


Pengembang China telah mengumumkan rencana untuk menguji vaksin di Indonesia, Maroko, dan negara-negara lain. Namun pendekatan mereka juga telah menimbulkan kekhawatiran.


Papua Nugini membatalkan penerbangan yang membawa 180 pekerja tambang China pada Agustus setelah mereka mendapat vaksin dalam kemungkinan uji coba yang tidak sah. Pemerintah Papua menuntut penjelasan dari Beijing.


"Produsen berkewajiban untuk mendapatkan informasi lebih jauh" dari orang-orang yang menerima vaksin,” kata K. Arnold Chan, pakar regulasi obat dari Universitas Nasional Taiwan dalam email. Jika tidak dilakukan, maka "produsen itu tidak bertanggung jawab dan tidak mematuhi standar internasional," tulisnya.


Tidak jelas apakah mahasiswa China ditawari vaksin CNBG berdasarkan otorisasi darurat yang sama.


Badan yang mengawasi persetujuan obat dan vaksin, Badan Pengawas Produk Medis Nasional, tidak menanggapi pertanyaan yang dikirim melalui faks. CNBG tidak menanggapi permintaan untuk komentar.


Situs berita bisnis bernama Star Market Daily sebelumnya melaporkan siapa pun bisa mendaftar di laman CNBG untuk menerima vaksin itu. Juga disebutkan mahasiswa yang berencana belajar di luar negeri akan mendapat prioritas.


"Saat ini, sepertinya pelajar China yang pergi ke luar negeri berkeinginan kuat untuk mendapat vaksin itu," kata seorang pegawai CNBG seperti dikutip surat kabar milik pemerintah, The Paper, berdasarkan hasil survei pada September.


Namun, laporan terpisah oleh Health Times, surat kabar yang juga milik pemerintah, mengutip sumber yang tidak disebutkan namanya dari perusahaan itu, yang mengatakan bahwa tidak semua orang bisa mendaftar untuk menerima vaksin di Beijing atau Wuhan.


Tahap akhir uji klinis, yang dilakukan pada kelompok yang lebih besar, digunakan untuk menemukan efek samping yang jarang terjadi dan mempelajari keampuhan obat. Uji coba tahap pertama dan kedua dimaksudkan untuk menentukan apakah suatu vaksin atau obat aman.


CNBG telah memberikan vaksin kepada 350 ribu orang di luar uji klinis, kata seorang eksekutif perusahaan pada bulan September. Sekitar 40 ribu orang mendaftar untuk uji coba-uji coba itu.


Menurut angka Kementerian Pendidikan, lebih dari 600 ribu mahasiswa China belajar di luar negeri sebelum pandemi. Mereka merupakan bagian besar dari badan pelajar asing di Amerika, Inggris, Australia, dan beberapa negara lain.


Universitas-universitas Barat "tidak melindungi mahasiswanya," kata Venkatapuram. "Perusahaan ini pada dasarnya menawarkan perlindungan kepada warganya yang pergi ke luar China. Idealnya, itulah yang seharusnya dilakukan oleh negara mana pun," tambah Venkatapuram. (VOA)

Sabtu, 24 Oktober 2020

Pimpinan BRI Putussibau Positif Covid-19 Meninggal Dunia

Pimpinan BRI Putussibau Positif Covid-19 Meninggal Dunia
Bank BRI kanca putussibau. (Foto: Dheooo)


BorneoTribun | Kapuas Hulu, Kalbar - Pimpinan Bank Rakyat Indonesia (BRI) Putussibau di Kabupaten Kapuas Hulu yang dinyatakan positif Covid-19 telah meninggal dunia. Hal ini dikatakan Sekretaris Dinas Kesehatan Kapuas Hulu, kepada awak media, Jumat (23/10/2020).


Lebih lanjut  Nazarudin menuturkan, pasien berinisial SU (53) itu merupakan Pimpinan Bank Rakyat Indonesia (BRI) Putussibau yang dirawat selama 3 hari di ruang IGD RSUD Achmad Diponegoro Putussibau, yang berdasarkan hasil pemeriksaan RT-PCR yang keluar Jumat (23/10/2020), yang bersangkutan dipastikan positif Covid-19.


"Setelah dirawat selama beberapa hari di RSUD Putussibau, yang bersangkutan akan dirujuk ke RS Ade Mohammad Djoan Sintang. Namun dalam perjalanan bersangkutan meninggal dunia pada Rabu (21/10/2020)," terangnya.


"Sebelum SU meninggal, sudah diambil tes swabnya dan yang bersangkutan dikatakan kasus Probable Covid-19, karena diyakini sebagai suspek dengan ISPA berat atau meninggal dengan gambaran klinis yang meyakinkan Covid-19 dan belum ada hasil pemeriksaan laboratorium RT-PCR, ”jelas Nazarudin.


Karena yang bersangkutan meninggal dunia dengan hasil reaktif dan kasus Probable Covid-19, maka pemakaman dilakukan sesuai standar protokol kesehatan di sebuah pemakaman khusus di Kecamatan Putussibau Selatan, Rabu (21/10) lalu sekitar pukul 10.00 WIB, dia kata.


"Selanjutnya, kami akan melakukan kontak pressing dan investigasi epidemiologi baik di kantornya maupun di tempat dia dirawat, yaitu di RSUD Achmad Diponegoro Putussibau dan untuk semua petugas IGD tempat (SU) dirawat, semua sampel swab sudah dibawa dan malam ini akan kami antar ke Sintang untuk diikutsertakan. Ujian ”, ujarnya.


Kemudian dia menyebutkan terkait penutupan pelayanan di RSUD Achmad Diponegoro Putussibau memang benar adanya terutama Ruang IGD dan dua ruangan lain yang sudah ditutup sebelumnya, terangnya.


“Terkait penutupan layanan kesehatan di beberapa ruangan tersebut, untuk sementara kami akan menutup dan mengalihkan layanan ke Puskesmas Putussibau Utara dan Selatan mulai 24 Oktober 2020 hingga menunggu hasil swab keluar,” jelas Nazarudin.


Hingga saat ini, Sabtu (24/10/2020) terkait jumlah orang yang dipastikan positif Covid-19 di Kabupaten Kapuas Hulu tercatat sebanyak 53 orang, dimana 1 dari 53 orang yang dipastikan positif Covid-19 meninggal dunia. Sedangkan 50 orang lainnya dinyatakan sembuh dan 2 orang lainnya masih dalam isolasi sambil menunggu hasil swab selanjutnya, ujarnya. (red)

Rabu, 21 Oktober 2020

Mantan Presiden Honduras Terima Vaksin Uji Coba Virus Corona dari Rusia

Mantan Presiden Honduras Terima Vaksin Uji Coba Virus Corona dari Rusia
Mantan Presiden Manuel Zelaya memimpin anggota oposisi terhadap pemerintahan Presiden Juan Orlando Hernandez dalam pawai untuk memprotes keputusan baru-baru ini oleh pemerintah AS untuk mengakhiri status perlindungan sementara. (Foto: AP)


BorneoTribun | Internasional - Mantan Presiden Honduras, Manuel Zelaya, ikut dalam uji coba Tahap 3 bakal vaksin virus corona. Televisi pemerintah Venezuela menunjukkan Zelaya disuntik vaksin percobaan virus corona Sputnik V Rusia di Caracas hari Senin.


Venezuela adalah negara Amerika Latin pertama yang berpartisipasi dalam proses pengujian.


Pakar-pakar di Barat mempertanyakan kesiapan vaksin Sputnik V untuk uji coba massal. Mereka mengutip fakta bahwa Rusia hanya menguji vaksin itu pada sekelompok kecil sukarelawan sebelum meluncurkan pengujian untuk skala luas.


Presiden Venezuela Nicolas Maduro menepiskan kritik itu. Ia menyatakan senang Zelaya ikut dalam uji coba itu.


Sejauh ini, Venezuela telah mengonfirmasi lebih dari 87.000 kasus virus corona dengan setidaknya 736 kematian. (VOA)

Selasa, 20 Oktober 2020

Jumlah Kasus Virus Corona di Dunia Lampaui 40 Juta

Jumlah Kasus Virus Corona di Dunia Lampaui 40 Juta
Seorang perempuan mengenakan masker dan pelindung wajah berdoa saat pemakaman seorang kerabat di pemakaman khusus jenazah pasien Covid-19 di TPU Pondok Rangon, Jakarta, 24 September 2020. (Foto: Reuters)


BorneoTribun - Kasus penularan virus corona yang dikonfirmasi di dunia kini melampaui 40 juta. Menurut Pusat Data Virus Corona Johns Hopkins University, sudah lebih dari 40 juta orang tertular virus tersebut sampai Senin (19/10) pagi, dan lebih dari 1,1 juta orang meninggal.


Di antara yang tertular virus tersebut adalah Saeb Erekat, perunding kawakan Palestina, yang juga sekjen Organisasi Pembebasan Palestina. Ia dilarikan ke rumah sakit Yerusalem pada hari Minggu (18/10), di mana ia dipasangi ventilator. Erekat, usia 65 tahun, yang didiagnosis Covid-19 pada awal bulan ini, menjalani transplantasi paru di Amerika pada 2017. Ini membahayakan sistem kekebalannya dan membuatnya sangat rentan terhadap virus itu.


Juru bicara Hadassah Medical Center mengatakan, Senin (19/10), kondisi Erekat memburuk dan "kini dinyatakan kritis."


Pejabat lain yang mengidap Covid-19 adalah Menteri Kesehatan Afrika Selatan Zweli Mkhize.


Kantor berita Associated Press melaporkan, Iran telah mengkonfirmasi 337 kematian akibat virus baru corona, memecahkan rekor jumlah kematian dalam satu hari di negara itu, 279, yang ditetapkan pada hari Minggu (18/10).


Sementara ilmuwan di seluruh dunia berlomba membuat obat dan akhirnya vaksin bagi virus baru corona itu, Vaxart, satu dari banyak perusahaan yang sedang membuat vaksin, kini dalam penyelidikan federal. Perusahaan bioteknologi berbasis di Amerika itu diduga membesar-besarkan keterlibatannya dalam program pengembangan vaksin bernilai miliaran dolar pemerintahan Trump.


Perusahaan itu mengklaim dalam siaran pers Juni lalu bahwa vaksin oral eksperimental buatannya telah dipilih Operation Warp Speed. Saham perusahaan itu langsung melonjak dari $3 menjadi $17 per saham. (VOA)

Senin, 19 Oktober 2020

Sebanyak 68 Sekolah di Sanggau Siap Belajar Tatap Muka

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sanggau Sudarsono
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sanggau Sudarsono. (Foto: BT/LB)


BorneoTribun | Sanggau, Kalbar - Sebanyak 68 sekolah jenjang SD dan SMP di Kabupaten Sanggau telah melakukan persiapan pembelajaran tatap muka sesuai daftar periksa SKB 4 menteri di tengah pandemi Covid-19. 


Puluhan sekolah itu pun sudah diminta Dinas Pendidikan dan Kebudayaan setempat untuk dilakukan verifikasi oleh Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Sanggau.


“Hampir semua sekolah baik SD maupun SMP sudah mengirim data daftar periksa sesuai SKB 4 menteri ke kami. Dari data itu kami menyeleksi kembali sekolah mana saja yang kita usulkan untuk diverifikasi oleh Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Sanggau,” kata Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sanggau Sudarsono, Jumat (16/10/2020).


Ia menyebut, pihaknya juga sudah menyurati Bupati Sanggau selaku Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Sanggau tertanggal 7 Oktober 2020. Surat tersebut terkait permohonan verifikasi kesiapan sekolah dalam melaksanakan pembelajaran tatap muka terbatas.


“Ada 68 sekolah jenjang SD maupun SMP yang kami rekomendasikan untuk uji coba pelaksanaan pembelajaran tatap muka terbatas. Puluhan sekolah baik negeri dan swasta ini sebelumnya telah memenuhi persyaratan setelah dilakukan seleksi administrasinya terhadap daftar periksa yang dikirim sekolah ke kami,” jelas Sudarsono.


Tim Satgas Penanganan Covid-19, lanjut dia, akan melakukan pengecekan langsung ke sekolah terkait persiapan sarana dan prasarana pendukung sesuai dengan protokol kesehatan Covid-19 pada SKB 4 menteri.


“Ketika sudah terpenuhi semuanya, maka akan ditindaklanjuti dengan pemeriksaan swab. Yang kita minta untuk diprioritaskan adalah guru dan tenaga pendidik,” ujar Sudarsono.


Pemeriksaan Swab, sambung Sudarsono juga akan dilakukan kepada peserta didik.


“Kemungkinan siswanya kita sampel juga karena tidak semua siswa yang kita rekomendasikan untuk ikut pembelajaran tatap muka. Untuk SD siswa kelas atas yakni kelas 6, begitu juga dengan SMP untuk siswa kelas 9. Itu nanti yang kita minta dilakukan swab,” pungkasnya. (YK/LB)

Pangdam XII/TPR : Penanganan Covid-19 Libatkan Segenap Penthahelix

Pangdam XII/TPR : Penanganan Covid-19 Libatkan Segenap Penthahelix
rapat secara virtual membahas tentang perkembangan penanganan Covid-19 di wilayah Kogabwilhan I dari ruang rapat Puskodalopsdam XII/Tpr. (Foto: HMS/LB)


BorneoTribun | Kubu Raya, Kalbar - Senin (18/10/20) - Panglima Kodam XII/Tanjungpura, Mayjen TNI Muhammad Nur Rahmad didampingi Kasdam XII/Tpr, Brigjen TNI Djaka Budhi Utama serta PJU Kodam XII/Tpr mengikuti rapat secara virtual membahas tentang perkembangan penanganan Covid-19 di wilayah Kogabwilhan I dari ruang rapat Puskodalopsdam XII/Tpr.


Sedangkan rapat dipimpin oleh Panglima Kogabwilhan I Laksamana Madya I Nyoman Gede Ariawan, S.E, M.M. Diikuti juga oleh Pangdam I/Bukit Barisan, Pangdam II/Sriwijaya, Pangdam III/Siliwangi, Pangdam IM, Pangdam Jaya, Pangkormada I, Pangkoops AU I dan Pangkohanudnas.


Pangkogabwilhan I Laksda Nyoman Gede Ariawan, S.E, M.M., dalam kesempatan tersebut menyampaikan, trend kasus terkonfirmasi Covid-19 di wilayah Kogabwilhan I masih mengalami kenaikan. 


Menurut Pangkogabwilhan I hal tersebut terjadi karena ketidakdisiplinan, menganggap remeh bahkan ada sebagian masyarakat yang meyakini bahwa Covid-19 tidak ada. 


Untuk itu Pangkogabwilhan I menekankan kepada para Pangkotama beserta jajarannya untuk  melaksanakan operasi pendisiplinan protokol kesehatan secara terus menerus dan berkelanjutan.


"Sosialisasikan 3 M memakai masker menjaga jarak dan mencuci tangan secara terus menerus kepada keluarga, lingkungan tempat tinggal dan di lingkungan dinas para prajurit kita. Hindari kerumunan dan jauhi keramaian," tegas Pangkogabwilhan I.


Sedangkan Pangdam XII/Tpr, Mayjen TNI Muhammad Nur Rahmad dalam kesempatan tersebut melaporkan kepada Pangkogabwilhan I bahwa pelaksanaan penanganan Covid-19 di wilayah Kodam XII/Tpr saat ini mengerahkan segenap komponen penthahelix yang ada di wilayah kodam. 


"Salah satunya yang kami lakukan,  sekarang memberikan pendampingan terhadap 4 sekolah SMU di Pontianak. Saat sekarang ini sudah berjalan satu bulan melaksanakan belajar tatap muka. Dengan adanya kita bentuk pelatihan Satgas Disiplin Protokol Kesehatan dilingkungan sekolah maupun pesantren pelaksanaannya berjalan lancar dan tidak ada guru maupun murid yang terkonfirmasi Covid-19," ungkap Pangdam.


Selain itu, Mayjen TNI Muhammad Nur Rahmad juga melaporkan terkait dengan penanganan PMI di tiga PLBN di Kalbar yaitu Aruk, Entikong dan Nanga Badau.


"Sampai dengan saat sekarang ini Kodam XII/Tpr sudah berhasil melaksanakan evakuasi PMI dari perbatasan baik itu dari Aruk, Entikong dan Badau. Kurang lebih 44. 274 PMI,  berjalan aman dan lancar, serta semuanya bisa kembali ke daerah masing-masing," pungkas Mayjen TNI Muhammad Nur Rahmad. (Yk/Lb/Pendam XII/Tpr)

Minggu, 18 Oktober 2020

Cegah Penyebaran Covid-19, Koramil Entikong Terapkan Protokol Kesehatan Bagi PMI

Cegah Penyebaran Covid-19, Koramil Entikong Terapkan Protokol Kesehatan Bagi PMI
Koramil 1204-21/Entikong terapkan protokol kesehatan kepada para PMI yang masuk ke wilayah Indonesia melalui PLBN Entikong. (Foto: BT/LB)


BorneoTribun | Sanggau, Kalbar - Minggu (18/10/20) - Dalam rangka adaptasi kebiasaan baru untuk mencegah penyebaran Covid-19, Koramil 1204-21/Entikong terus melakukan upaya memutus mata rantai penyebaran virus dengan menerapkan protokol kesehatan kepada para PMI yang masuk ke wilayah Indonesia melalui PLBN Entikong.


Dalam hal ini, Koramil 1204-21/Entikong bersama dengan Polri, Imigrasi, P4TKI dan Karantina Kesehatan bersama melakukan pemeriksaan terhadap para PMI. Petugas gabungan menerapkan protokol kesehatan yang ketat mulai dari pintu kedatangan. 


Para PMI diwajibkan mencuci tangan, kemudian memasuki chumber disinfektan, berikut barang bawaan juga disemprot disinfektan. Selanjutnya, selain diperiksa secara administrasi mereka juga dilakukan rapid test untuk deteksi dini.


Danramil 21/Entikong, Mayor Inf Arman S., mengungkapkan, hari ini sebanyak 102 orang PMI masuk melalui wilayah Entikong, 101 orang melalui PLBN Entikong dan 1 orang masuk melalui jalur tidak resmi.


Masih ditemukannya PMI yang masuk melalui jalur tidak resmi, Danramil berharap kepada PMI yang akan masuk ke wilayah Indonesia agar melewati PLBN yang sudah ada.


"Dengan begitu akan memudahkan petugas melakukan pemeriksaan kesehatan. Pemeriksaan ini penting dilakukan karena mereka PMI berasal dari daerah pandemi. Jangan sampai mereka kembali ke Indonesia dalam kondisi terpapar virus, sehingga akan menambah jumlah orang terkonfirmasi Covid-19," harap Kapten Arman S., mengakhiri. (Yk/Lb/Pendam XII/Tpr)

Sabtu, 17 Oktober 2020

Diduga Terkena Setelah Mengamankan Demo, 5 Polisi di Bekasi Positif Covid-19

Diduga Terkena Setelah Mengamankan Demo, 5 Polisi di Bekasi Positif Covid-19
Ilustrasi polisi mengamankan aksi dmeo. (Agung Pambudhy/detikcom)


BorneoTribun | Bekasi - Lima anggota Polres Metro Bekasi yang melaksanakan pengamanan demo omnibus law UU Cipta Kerja dinyatakan positif Corona. Saat ini kelima personel tersebut menjalani isolasi mandiri.


"Iya, jadi gini, kemarin ada lima orang, (terdiri) dari 3 orang dari (Polsek) Cikarang Barat, 1 dari Kapolsek Serang, 1 dari Kapolsek Muara Gembong (diduga terpapar) setelah demo," kata Kapolres Metro Bekasi Kombes Hendra Gunawan saat dilansir dari detikcom, Sabtu (17/10/2020).


Hal ini diketahui setelah personel yang melaksanakan unjuk rasa dilakukan swab test pascademo selama tiga hari berturut-turut pada 5-8 Oktober. Swab test dilaksanakan pada Minggu (11/10).


"Ini masih di-tracing ya, apakah terpaparanya dari tempat demo atau bukan. Tapi yang jelas hasil swab test-nya didapatkan pascademo," kata Hendra.


"Ada yang di-swab-nya tanggal 11 Oktober. Swab-nya mandiri ya, di-swab pascademo. Baru keluar hasilnya tanggal 13 Oktober," sambung Hendra.


Selain kelima orang tersebut, ada tiga lainnya yang dinyatakan positif Corona, sehingga total personel Polres Metro Bekasi yang terpapar Corona ada delapan personel.


"Yang lainnya ada tiga orang lagi. Tiga itu swab test tanggal 6 Oktober. Yang tiga itu sebelum kan itu prademo ya, kita lakukan pengamanan juga dan pascademo lima (polisi) lagi (kena Corona)," kata Hendra.


Hendra mengatakan saat ini seluruh personel tersebut menjalani isolasi. "Saat ini semuanya isolasi mandiri," tandasnya.


Seperti diketahui, demo penolakan omnibus law UU Cipta Kerja terjadi selama sepekan berturut-turut sejak Kamis (8/10). Demo massa buruh yang digelar di Bekasi terjadi di kawasan industri EJIP, Jababeka, hingga MM 2100.


Sebelumnya, Kapolda Metro Jaya Irjen Nana Sudjana mengingatkan kepada massa untuk mewaspadai munculnya klaster demo akibat kerumunan massa ini.


"Jangan sampai para pengunjuk rasa menjadi klaster penyebaran atau penularan karena sudah pasti mereka berkerumun, sehingga penularan cepat dan jangan mengorbankan pengunjuk rasa ini," ujar Nana di Mapolda Metro Jaya, Jalan Sudirman, Jakarta, Senin (12/10/2020). (red)

WHO: Kasus Baru Covid-19 Per Hari Mencatat Rekor Tertinggi di Dunia

WHO: Kasus Baru Covid-19 Per Hari Mencatat Rekor Tertinggi di Dunia
Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus memberikan keterangan pers di Jenewa, Swiss


BorneoTribun | Internasional - Kasus Covid-19 per hari telah memecahkan rekor di seluruh dunia, khususnya di Eropa dan Amerika. Demikian dinyatakan oleh WHO pada hari Jumat (16/10).


Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan dalam sebuah briefing di Jenewa, kasus yang memecahkan rekor dilaporkan dalam empat hari terakhir.


“Kita harus ingat bahwa ini adalah pandemi yang tidak merata,” kata Ghebreyesus.


“Negara-negara memberi tanggapan berbeda, dan masing-masing negara juga mengalami dampak (pandemi) yang berbeda pula. Hampir 70% dari semua kasus yang dilaporkan secara global minggu lalu berasal dari 10 negara, dan hampir setengahnya berasal dari hanya tiga negara,” tambahnya.


Amerika menyaksikan paling banyak kasus baru dalam kurun 24 jam dibandingkan negara lain. Hari Jumat (16/10), AS melaporkan 63.610 kasus baru dan secara keseluruhan telah mencapai sedikitnya 7,98 juta kasus, demikian dilaporkan oleh Johns Hopkins University Coronavirus Resource Center.


Amerika memimpin dalam jumlah korban tewas akibat COVID 19, dan Johns Hopkins melaporkan 820 kematian baru, sehingga menaikkan total korban tewas pada Jumat paling sedikit 218 ribu.


Kenaikan di Amerika diawali dengan laju infeksi yang meningkat di negara bagian Texas, Illinois, Wisconsin, Florida, dan California, demikian menurut data Johns Hopkins.


Sementara itu Maria van Kerkhove dari WHO memberi tahu reporter bahwa 80% dari negara-negara Eropa juga menyaksikan kenaikan kasus COVID 19.


Di Inggris, menurut Johns Hopkins University, hampir 19 ribu kasus baru diidentifikasi pada Jumat. PM Boris Johnson mengancam akan memaksa Manchester memberlakukan pembatasan paling ketat setelah pejabat disana menolak memberlakukan pembatasan di daerah dengan laju infeksi tinggi. (VOA)

Kamis, 15 Oktober 2020

Senyawa Potensial Calon Penyembuh COVID-19 Unair untuk Diuji pada Manusia

Senyawa Potensial Calon Penyembuh COVID-19 Unair untuk Diuji pada Manusia
Rektor Universitas Airlangga (Unair) Prof Mohammad Nasih.

BorneoTribun | Surabaya - Rektor Universitas Airlangga (Unair) Prof Mohammad Nasih menyampaikan perkembangan potensi senyawa calon obat COVID-19. Atau obat baru yang sedang diteliti oleh tim peneliti Unair.

Senyawa ini diuji secara in vitro (uji pada media buatan), uji lab memiliki kekuatan yang lebih baik dari pada obat yang telah diuji.

"Dalam beberapa minggu ke depan kami siap meminta izin uji klinis. Artinya akan terus diproses mendekati final agar uji coba pada manusia bisa dilakukan. Prosesnya pasti lama sekali untuk obat baru ini," M Nasih kepada wartawan di Gedung Rektorat, Kampus C Universitas Airlangga, Kamis (15/10/2020).

Kini, lanjut Nasih, obat baru ini mendekati final untuk in vitro. Tinggal beberapa langkah lagi, Unair bisa melakukan uji klinis selanjutnya.

Dari lima senyawa yang sudah diolah, hanya satu yang menjanjikan, yaitu Unair Tiga. Kemudian Unair akan mematenkannya.

“Obat baru sudah kita invensi dari awal dan kita patenkan. Sekarang kita kerja sama dengan Kimia Farma untuk bisa memproses paten ini, karena beberapa alasan karena kita butuh konsultan untuk proses patennya,” jelasnya.

Menurutnya, meski nantinya sudah dipatenkan pun, masih menjadi bakal calon obat COVID-19. Sebab, belum diuji klinis dan masih tahap in vitro. “Karena masih perlu beberapa langkah untuk menjadi calon obat,” ujarnya.

Tetapi, kata Nasih, Unair harus mempatenkan terlebih dulu. Sehingga, ketika ada orang lain yang akan menggunakan senyawa tersebut, harus meminta izin kepada yang punya paten, yakni Unair.

“Harus disebutkan di tabel bahwa ramuan Unair Tiga adalah zat anti virus yang kita temukan. Sedangkan namanya Unair Tiga. Kemarin ada Unair Satu, dua, tiga, empat dan lima. Hasilnya Unair Tiga proses jalannya bagus , "pungkasnya. (YK/ER)

Rabu, 14 Oktober 2020

Tahun 2021 Inggris Setuju Kirim 100jt Vaksin Korona ke Indonesia

Tahun 2021 Inggris Setuju Kirim 100jt Vaksin Corona ke Indonesia
Ilustrasi/Foto: iStock


BorneoTribun | Jakarta - Perusahaan farmasi asal Inggris, AstraZeneca telah bersedia menyediakan 100 juta vaksin korona untuk Indonesia. 


Hal tersebut disampaikan Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi saat melakukan kunjungan ke Inggris bersama Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir.


Retno mengatakan vaksin korona tersebut baru akan tersedia 2021. Pengiriman akan dilakukan secara bertahap dan diharapkan bisa dikirim mulai semester pertama tahun depan.


"Pertemuan dengan jajaran pimpinan AstraZeneca telah berjalan dengan baik. 


Indonesia sudah mengajukan permintaan 100jt vaksin korona untuk tahun 2021, AstraZeneca menyambut baik permintaan tersebut. Pengiriman pertama diharapkan dilakukan pada semester pertama 2021 dan dilakukan bertahap, ”kata Retno dalam konferensi virtual, Rabu (14/10/2020).


Retno menjelaskan bahwa vaksin korona AstraZeneca merupakan salah satu kandidat vaksin korona yang tercatat oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah memasuki tahap uji klinis ketiga. 


Selain vaksin korona, AstraZeneca juga disebut-sebut siap menjalin kerja sama jangka panjang, termasuk kerja sama dengan Indonesia.


"AstraZeneca juga sangat tertarik untuk membangun kerja sama dan kolaborasi strategis jangka panjang dengan Indonesia," tuturnya.


Dalam pertemuan tersebut, kedua menteri juga bertemu dengan CEO CEPI untuk membahas peluang kerjasama strategis yang bisa dilakukan keduanya.


Retno mengatakan Bio Farma akan menggelar uji tuntas dengan CEPI (Koalisi Inovasi Kesiapsiagaan Epidemi) yang nantinya akan memperluas jaringan kerja sama pengembangan vaksin.


"Bio Farma berencana melakukan kerja sama dengan CEPI. Pengembangan manufacturing vaksin," jelasnya. (YK/ER)

Pakar Pertanyakan Rencana Pemerintah Lakukan Vaksinasi November

Pakar Pertanyakan Rencana Pemerintah Lakukan Vaksinasi November
Seorang tenaga medis memegang botol kecil dengan stiker bertuliskan "Vaksin Covid-19" dan suntikan dalam foto ilustrasi, 10 April 2020. (Foto: Reuters)


BorneoTribun | Jakarta
- Pemerintah Indonesia akan mulai menerima kiriman vaksin pada November 2020. Sejumlah persiapan telah dilakukan, termasuk memilih fasilitas kesehatan untuk pemberian vaksin tersebut, bulan itu juga.


Namun, muncul keraguan dari pakar mengenai keputusan tersebut. Tidak ketinggalan Prof Dr Kusnandi Rusmil, yang merupakan Ketua Tim Uji Riset Vaksin Covid 19, Universitas Padjajaran, Bandung.


“Kalau kita kan berpikir secara ilmiah, kalau presiden dan yang lain-lainnya berpikir bagaimana caranya supaya penyakit ini cepat hilang. Karena penyakit ini walapun bagaimana, di dunia itu sudah 20 juta (yang terinfeksi) dan yang meninggal banyak. Jadi itu menyebabkan gangguan ekonomi, gangguan segala macam, tidak stabil dan sebagainya. Tapi kalau menurut saya ya, vaksin yang dicoba di kita itu memang belum selesai. Jadi kita harus menunggu sampai bulan Januari, kalau menurut saya begitu. Sebaiknya ya, sebaiknya,” ujar Kusnandi.


Kusnandi menyampaikan pendapatnya itu, di akhir acara pemaparan hasil survei "Pemahaman dan Kepercayaan Masyarakat terhadap Vaksin dan Obat Covid 19". Survei itu sendiri dilakukan oleh peneliti dari Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, Magisten Manajemen Bencana UPN Veteran Yogyakarta, dan Forum Perguruan Tinggi untuk Pengurangan Resiko Bencan (FPT PRB). Pemaparan dilakukan secara daring pada Selasa (13/10) dengan menghadirkan sejumlah peneliti dan penanggap.


Tiga Bulan Terlalu Cepat


Lebih jauh, Kusnandi mengatakan ada tiga hal yang harus menjadi perhatian dalam tahap ujicoba vaksin. Ketiganya adalah keamanan vaksin, imunogenisitas, dan efikasi.


Imunogenisitas adalah kemampuan vaksin memicu respons imun dari tubuh manusia, sedangkan efikasi adalah kemampuan vaksin memberikan manfaat bagi penerima imunisasi. Kondisi tersebut, lanjut Kusnandi, tidak dapat diketahui dalam ujicoba selama bulan, setidaknya harus menunggu enam bulan dan bahkan waktu setengah tahun ini masih bisa dianggap terlalu singkat.


Apalagi untuk mengetahui efikasi, menurut Kusnandi, harus ada kontak dengan seseorang yang terkena infeksi. Apakah seseorang tertular setelah menjalani kontak, dan pemeriksaan dilakukan melalui swab. Sekali lagi, Kusnandi mengatakan waktu tiga bulan tidak cukup. Banyak pihak, termasuk WHO dan pemerintah yang meminta proses itu dapat dipercepat karena kondisi pandemi.


“Pengembangan vaksin itu biasanya belasan tahun, asal tahu saja semuanya, ya. Biasanya pengamatan itu belasan tahun. Sekarang kita diperintahkan untuk satu tahun, itu loh Itu kasarnya. Uji fase ketiga ini analisa hasilnya paling cepat Januari 2021, kalau kita mau bener-bener,” tambah Kusnandi.


Tim yang dipimpin Kusnadi saat ini tengah menjalankan fase ketiga ujicoba vaksin buatan Indofarma dan Sinovac. Mereka akan membuat laporan kepada Biofarma, yang kemudian meneruskannya ke BPOM. Lembaga inilah yang akan memutuskan, apakah vaksin lolos atau tidak. Kusnandi mengingatkan, di seluruh dunia sampai saat ini belum ada produk vaksin yang menyelesaikan tahap ujicoba ketiga.


Vaksin Tindakan Hati-Hati


Ahli Epidemiologi dan Kesehatan Masyarakat dari Universitas Indonesia, dr Pandu Riono juga mempertanyakan soal rencana vaksin ini.


“Sampai sekarang belum ada vaksin. Walaupun sampai November, belum ada vaksin. Itu yang dibeli pemerintah itu baru kandidat, itu trik dagang, hati-hati. Semacam ijon, itu bahaya sekali. Menurut saya, sabar saja, kan WHO sudah memberikan fasilitas akses pada vaksin,” ujar Pandu.


Kehati-hatian luar biasa harus diterapkan, lanjut Pandu, sambil memberi contoh uji vaksin demam berdarah yang tengah berjalan. Vaksin demam berdarah telah diujicoba di berbagai negara dan lolos fase ketiga. Saat akan diluncurkan untuk fase keempat, ditemukan situasi yang membahayakan. Pandu menyebut, pemerintah Filipina bahkan harus menerima gugatan karena problem efek samping ini.


“Ini bukan main main, kita memasukkan virus dan zat lainya ke tubuh. Walaupun secara teori aman, tetapi belum tentu aman. Kita perlu hati-hati luar biasa,” lanjutnya.


Setiap tindakan, kata Pandu harus didasarkan pada otoritas keilmuan, bukan pemerintah. Karena itulah, menurut Pandu akan sangat berbahaya jika November mendatang vaksin akan masuk dan digunakan. Dia ingin seluruh proses dibicarakan secara terbuka oleh para ahli, karena ini adalah masalah bersama.


Responden Ragukan Obat dan Vaksin


Sementara itu, survei menunjukkan bahwa mayoritas masyarakat ragu-ragu hingga tidak setuju jika harus menggunakan obat atau vaksin Covid 19. Dari penelitian ini terungkap data, 70 persen responden menyatakan keragu-raguan hingga ketidakbersediaaan, jika mengkonsumsi obat Covid-19 hasil kerjasama Universitas Airlangga, Badan Intelijen Negara (BIN) dan TNI Angkatan Darat.


Terkait vaksin, sebanyak 69 persen responden menyatakan keragu-raguan hingga ketidakbersediaan, ketika harus mengonsumsi vaksin hasil kerja sama Biofarma dan Sinovac. Sementara 56 persen responden mengungkapkan hal yang sama, terkait vaksin Merah Putih dari Biofarma dan Lembaga Biologi Molekular Eijkman.


Mengenai kenyataan bahwa proses penyediaan obat dan vaksin masih membutuhkan waktu lama, responden juga memahami.


“Kecenderungannya lebih ke setuju, ketika ditanya tentang proses penyediaan kedua intervensi ini masih panjang,” kata Irma Hidayana Ph D, dari LaporCovid19 yang turut memaparkan hasil penelitian.


Sementara, peneliti yang lain, Dicky Pelupessy Ph D menyebut, penelitian ini juga mengungkap bahwa masyarakat memahami pandemi berdampak pada kondisi kesehatan. Namun di sisi yang lain mereka masih ragu terhadap pemakaian obat dan vaksin Covid 19.


“Menurut kami, perlu ada langkah evaluatif dari pemerintah terkait pengembangan dan pembuatan vaksin, terutama janji ketersediaan vaksin,” kata Dicky.


Para peneliti juga memandang masyarakat perlu diyakinkan sehingga penerimaan mereka lebih baik dalam soal obat dan vaksin. Namun upaya itu harus berbasis langkah ilmiah. Rekomendasi lain dari peneliti adalah bahwa penyediaan vaksin dan obat hanya salah satu upaya. Perlu strategi menyeluruh pengendalian Covid 19, baik itu testing, tracing dan isolasi, intervensi sosial serta penerapan protokol kesehatan 3M. (YK/VOA)

Hukum

Peristiwa

Kesehatan

Pemilu 2024

Lifestyle

Tekno