Berita Borneotribun.com: Dunia Hari ini
Tampilkan postingan dengan label Dunia. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Dunia. Tampilkan semua postingan

Rabu, 30 April 2025

Apa yang Sebenarnya Terjadi? Sejumlah Negara Eropa Alami Pemadaman Listrik Besar-Besaran

Apa yang Sebenarnya Terjadi? Sejumlah Negara Eropa Alami Pemadaman Listrik Besar-Besaran
Apa yang Sebenarnya Terjadi? Sejumlah Negara Eropa Alami Pemadaman Listrik Besar-Besaran.

JAKARTA – Hari ini dunia dikejutkan oleh kabar mengejutkan dari benua Eropa. Sejumlah negara di kawasan tersebut mengalami salah satu pemadaman listrik (blackout) terbesar dalam sejarah modern.

Listrik padam total, aktivitas masyarakat lumpuh, dan situasi ini memunculkan banyak pertanyaan: apa yang sebenarnya terjadi?

Pemadaman Listrik Meluas ke Banyak Negara

Pemadaman listrik ini tidak hanya terjadi di satu atau dua negara, melainkan menyebar ke beberapa wilayah penting di Eropa, termasuk Jerman, Prancis, Italia, dan beberapa negara Balkan.

Warga di kota-kota besar dilaporkan tidak bisa mengakses layanan transportasi umum, jaringan internet terputus, hingga pasokan air bersih yang terganggu.

Bandara mengalami penundaan penerbangan, rumah sakit beralih ke generator darurat, dan banyak kantor serta pusat perbelanjaan terpaksa menghentikan aktivitasnya.

Dalam hitungan menit, kehidupan modern yang sangat bergantung pada listrik benar-benar terhenti.

Apa Penyebabnya?

Hingga saat ini, penyebab pasti dari pemadaman besar ini masih dalam penyelidikan. Namun, beberapa laporan awal menyebutkan bahwa kemungkinan besar terjadi gangguan besar pada jaringan listrik interkoneksi Eropa. 

Jaringan ini menghubungkan pasokan listrik antar negara, sehingga jika satu bagian terganggu, dampaknya bisa meluas ke wilayah lain.

Beberapa ahli juga menduga adanya kegagalan teknis di pusat distribusi utama atau bahkan kemungkinan serangan siber yang menargetkan sistem energi. Namun, belum ada konfirmasi resmi terkait hal ini.

Mengapa Dampaknya Bisa Sebesar Ini?

Sistem listrik di Eropa sangat saling terhubung dan terkoordinasi. Ini memang efisien dalam hal pasokan dan cadangan daya, tetapi juga berisiko ketika satu titik mengalami masalah.

Dalam kasus kali ini, kegagalan di satu titik kemungkinan besar menyebar cepat, membuat sistem tidak mampu menyeimbangkan pasokan dan permintaan listrik.

Hal inilah yang menyebabkan pemadaman merata dan serempak di banyak negara.

Pelajaran yang Bisa Diambil

Kejadian ini menjadi pengingat bagi kita semua bahwa ketergantungan penuh pada sistem listrik dan teknologi bisa menjadi kelemahan jika tidak dikelola dengan baik.

Negara-negara di Eropa kini mulai mengevaluasi sistem kelistrikan mereka, memperkuat keamanan siber, dan menyiapkan sistem cadangan yang lebih andal.

Bagi kita sebagai masyarakat global, ini juga menjadi pelajaran penting. Kita perlu siap menghadapi kondisi darurat seperti ini, misalnya dengan memiliki power bank, senter, dan persediaan darurat di rumah.

Pemadaman listrik besar-besaran yang terjadi hari ini di Eropa adalah sebuah kejadian luar biasa yang menunjukkan betapa rapuhnya sistem yang selama ini kita anggap kuat dan stabil.

Meski saat ini pihak berwenang tengah berupaya keras untuk memulihkan kondisi dan mencari tahu penyebab pastinya, kita sebagai masyarakat bisa mulai lebih bijak dalam menggunakan energi dan lebih siap menghadapi situasi tak terduga.

Tetap tenang, tetap waspada, dan mari kita doakan agar kondisi di Eropa segera pulih seperti sediakala.

Rabu, 23 April 2025

Jenazah Paus Fransiskus Disemayamkan di Rumah Tamu dan Akan Dipindahkan ke Basilika Santo Petrus untuk Penghormatan Terakhir

Paus Fransiskus Akan Dimakamkan Sabtu Ini di Basilika Santa Maria Maggiore di Roma, Italia
Jenazah Paus Fransiskus Disemayamkan di Rumah Tamu dan Akan Dipindahkan ke Basilika Santo Petrus untuk Penghormatan Terakhir.

JAKARTA - Dunia kembali berduka. Paus Fransiskus, pemimpin Gereja Katolik Roma, telah meninggal dunia pada hari Selasa akibat stroke. Vatikan secara resmi mengumumkan bahwa upacara pemakaman akan digelar pada hari Sabtu mendatang, dimulai pukul 10.00 waktu setempat. Jenazah beliau akan dimakamkan di Basilika Santa Maria Maggiore di Roma, Italia.

Kabar duka ini datang bersamaan dengan persiapan perayaan Koningsdag (Hari Raja) di Belanda yang juga jatuh pada hari Sabtu, 27 April. Namun hingga saat ini, belum ada kejelasan apakah ada perubahan dalam perayaan nasional tersebut sebagai bentuk penghormatan kepada Paus Fransiskus. Pihak Rijksvoorlichtingsdienst (RVD), semacam lembaga kehumasan pemerintah Belanda, masih belum memberikan pernyataan resmi terkait hal ini.

Doetinchem Menanti Keputusan

Kota Doetinchem menjadi sorotan karena di sanalah keluarga kerajaan Belanda dijadwalkan merayakan Koningsdag tahun ini. Pihak pemerintah kota menyatakan bahwa mereka sedang berdiskusi dengan RVD mengenai dampak wafatnya Paus terhadap agenda kerajaan. Harapannya, kejelasan akan didapatkan hari ini.

Sementara itu, Pastoor Hans Pauw, pemuka agama dari wilayah gerejawi tempat Doetinchem berada, sudah mengambil sikap. Ia menyatakan bahwa dirinya tidak akan menghadiri perayaan Koningsdag dan akan fokus pada penghormatan terakhir untuk Paus Fransiskus. "Prioritas saya ada pada pemakaman Sri Paus," ujarnya. Ia juga menekankan bahwa keputusan tentang acara kerajaan sebaiknya ditentukan oleh pemerintah dan keluarga kerajaan sendiri.

Siapa yang Akan Hadir dari Belanda?

Sampai saat ini, belum ada informasi resmi siapa dari pemerintah atau istana Belanda yang akan mewakili negara dalam upacara pemakaman. Menariknya, dalam 50 tahun terakhir, tak ada anggota keluarga kerajaan Belanda yang hadir secara langsung dalam pemakaman Paus manapun.

Namun sejumlah tokoh dunia telah memastikan kehadiran mereka, di antaranya Presiden Amerika Serikat Donald Trump, Presiden Prancis Emmanuel Macron, Presiden Argentina Javier Milei, dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky. Ketua Komisi Eropa Ursula von der Leyen juga akan hadir mewakili Uni Eropa. Sebaliknya, Presiden Rusia Vladimir Putin dipastikan tidak akan hadir karena masih terlibat dalam proses hukum di Mahkamah Pidana Internasional (ICC).

Kesempatan Terakhir Menghormati Paus

Sebelum dimakamkan, Paus Fransiskus akan disemayamkan terlebih dahulu di rumah tamu tempat ia tinggal. Pada Rabu pagi, peti jenazah akan dipindahkan ke Basilika Santo Petrus di Vatikan. Masyarakat umum diberikan kesempatan untuk memberikan penghormatan terakhir mulai Rabu pukul 11.00 hingga tengah malam, Kamis dari pukul 07.00 hingga tengah malam, dan Jumat dari pukul 07.00 hingga pukul 19.00.

Kematian Paus Fransiskus menjadi momen penting yang tak hanya mengguncang umat Katolik, tapi juga memengaruhi peristiwa besar di negara lain, seperti Koningsdag di Belanda. Kini, dunia menanti bagaimana Belanda akan menyikapi dua momen penting ini yang kebetulan jatuh di hari yang sama.

Selasa, 22 April 2025

Kepergian Paus Fransiskus Jadi Duka Dunia: Martin Scorsese Kenang Sosok Hangat dan Penuh Kebijaksanaan

Kepergian Paus Fransiskus Jadi Duka Dunia: Martin Scorsese Kenang Sosok Hangat dan Penuh Kebijaksanaan
Kepergian Paus Fransiskus Jadi Duka Dunia: Martin Scorsese Kenang Sosok Hangat dan Penuh Kebijaksanaan.

JAKARTA - Dunia baru saja kehilangan salah satu tokoh paling berpengaruh dalam sejarah modern. Paus Fransiskus, pemimpin Gereja Katolik yang dikenal luas karena sikap welas asih, kebijaksanaan, dan keterbukaannya terhadap perubahan zaman, meninggal dunia di usia 88 tahun. 

Kepergiannya membawa duka mendalam, tak hanya bagi umat Katolik, tetapi juga masyarakat global dari berbagai latar belakang termasuk para tokoh seni dan budaya.

Salah satu sosok yang paling tersentuh atas kabar duka ini adalah sutradara legendaris Hollywood, Martin Scorsese. 

Lewat pernyataan resmi yang disampaikan kepada Variety, Scorsese memberikan penghormatan penuh emosional kepada mendiang Paus yang selama ini sangat ia hormati.

Kenangan Pribadi yang Mendalam

Martin Scorsese, yang dikenal lewat karya-karya film klasik seperti Taxi Driver, The Irishman, dan Silence, mengungkapkan bahwa ia memiliki hubungan pribadi dengan Paus Fransiskus. 

Mereka beberapa kali bertemu di Vatikan dan terlibat dalam percakapan yang bermakna, terutama terkait seni, spiritualitas, dan kemanusiaan.

“Ada begitu banyak hal yang bisa dikatakan tentang pentingnya sosok Paus Fransiskus bagi dunia, bagi gereja, dan bagi kepausan. Tapi saya akan biarkan orang lain mengulasnya. Bagi saya pribadi, dia adalah manusia yang luar biasa,” ujar Scorsese.

Menurutnya, Paus Fransiskus adalah sosok yang tidak segan mengakui kekurangannya sebagai manusia, namun tetap memancarkan kebijaksanaan dan kebaikan dalam setiap langkah hidupnya. 

“Dia punya komitmen yang sangat kuat untuk kebaikan. Dia tahu bahwa kebodohan adalah wabah berbahaya bagi umat manusia. Maka, dia terus belajar, dan terus menerangi dunia lewat pemikirannya. Dia juga memeluk konsep pengampunan universal pengampunan yang konstan dan tanpa syarat,” lanjutnya.

Sosok Hangat yang Tak Terlupakan

Scorsese mengaku merasa sangat kehilangan. “Bagi saya, kepergiannya meninggalkan luka mendalam. Saya beruntung pernah mengenalnya. Saya akan merindukan kehadirannya, kehangatannya. Dunia kehilangan sosok besar, tapi dia meninggalkan cahaya yang tak akan pernah padam,” katanya menyentuh.

Ungkapan duka dari Scorsese ini terasa semakin emosional karena ia bukan sekadar pengagum, tetapi juga sempat terinspirasi langsung oleh Paus Fransiskus dalam karya seninya.

Film Tentang Yesus: Respons terhadap Seruan Paus

Pada Mei 2023 lalu, Scorsese bertemu kembali dengan Paus Fransiskus di Vatikan. Dalam pertemuan tersebut, sang Paus menyerukan kepada para seniman agar terus berkarya dan menyebarkan pesan perdamaian serta cinta kasih lewat seni. 

Scorsese pun langsung menjawab seruan tersebut dengan cara yang paling ia pahami: membuat film.

“Saya menanggapi seruan Paus kepada para seniman dengan satu-satunya cara yang saya tahu: dengan membayangkan dan menulis naskah film tentang Yesus,” ujar Scorsese saat itu.

Film ini dikabarkan akan menjadi adaptasi dari novel karya Shūsaku Endō berjudul A Life of Jesus, dan Scorsese akan menulis skenarionya bersama kolaborator lamanya, Kent Jones. 

Sebelumnya, Scorsese sudah pernah mengangkat tema serupa lewat film The Last Temptation of Christ (1988) dan Silence (2016), yang juga diangkat dari karya Endō.

Duka dari Dunia Hiburan

Bukan hanya Scorsese, sejumlah selebriti dunia lainnya juga menyampaikan belasungkawa atas wafatnya Paus Fransiskus. 

Di antara mereka ada Whoopi Goldberg, Russell Crowe, Antonio Banderas, Jimmy Fallon, hingga Sylvester Stallone. 

Kehilangan ini menjadi bukti betapa luasnya pengaruh Paus Fransiskus, bahkan melampaui batas agama dan negara.

Warisan Paus Fransiskus

Selama masa kepemimpinannya, Paus Fransiskus dikenal sebagai pemimpin yang sederhana, dekat dengan rakyat kecil, dan sangat vokal dalam isu-isu kemanusiaan seperti krisis pengungsi, perubahan iklim, serta keadilan sosial. 

Ia juga berupaya membuka dialog antaragama dan merangkul komunitas LGBTQ+, langkah yang dianggap progresif dalam dunia Katolik.

Meski kini dunia harus melepasnya, warisan moral dan spiritual yang ia tinggalkan akan terus hidup. 

Sosoknya akan terus dikenang sebagai pemimpin yang membawa harapan, menjembatani perbedaan, dan mengajarkan cinta yang tak terbatas.

Kepergian Paus Fransiskus adalah kehilangan besar bagi dunia, tapi kisah dan teladan hidupnya akan terus menjadi inspirasi. 

Martin Scorsese, lewat kata-kata tulusnya, berhasil menggambarkan betapa berharganya sosok Paus bagi semua, tak hanya umat Katolik, tetapi juga bagi insan seni dan kemanusiaan. 

Di tengah duka ini, kita diingatkan bahwa cahaya yang telah ia nyalakan tak akan pernah padam.

Senin, 07 April 2025

Pornhub Akan Diblokir di Florida Mulai 2025: Apa yang Terjadi?

Pornhub Akan Diblokir di Florida Mulai 2025: Apa yang Terjadi?
Pornhub Akan Diblokir di Florida Mulai 2025: Apa yang Terjadi? (Gambar ilustrasi)

JAKARTA – Mulai 1 Januari 2025 lalu, warga Florida tidak lagi bisa mengakses Pornhub, salah satu situs konten dewasa paling populer di dunia. 

Keputusan ini diambil oleh perusahaan induk Pornhub, Aylo, sebagai bentuk protes terhadap undang-undang baru yang diteken oleh Gubernur Ron DeSantis.

Kenapa Pornhub Diblokir?

Pemblokiran ini terkait dengan diberlakukannya Undang-Undang HB3, yang mewajibkan situs dengan konten “berbahaya untuk anak di bawah umur” menerapkan sistem verifikasi usia yang sangat ketat. 

Artinya, pengguna harus mengunggah dokumen resmi seperti SIM untuk membuktikan bahwa mereka berusia 18 tahun ke atas.

Menurut Pornhub, kebijakan ini sangat mengganggu privasi pengguna. Dalam pesannya kepada pengguna Florida, mereka menyampaikan: “Tahukah Anda bahwa pemerintah ingin Anda menunjukkan SIM sebelum bisa mengakses Pornhub? Ini terdengar gila, tapi benar adanya.”

Apa Itu UU HB3?

UU HB3 adalah peraturan baru yang bertujuan melindungi anak-anak dari konten tidak layak di internet. Meski tidak menyebut kata “pornografi” secara langsung, hukum ini mendefinisikan konten berbahaya sebagai materi yang menggambarkan atau menjelaskan perilaku seksual dengan cara yang tidak pantas untuk anak-anak.

Situs yang tidak mematuhi aturan ini bisa dikenai denda hingga $50.000 untuk setiap pelanggaran. Selain itu, pengguna di bawah usia 14 dan 15 tahun juga dilarang menggunakan media sosial tanpa izin orang tua.

Respons dari Pornhub dan Kritikan Terhadap UU Ini

Pornhub tidak tinggal diam. Mereka mengarahkan pengguna ke artikel dan video yang menjelaskan alternatif sistem verifikasi usia yang lebih aman, seperti teknologi berbasis perangkat, tanpa perlu menyerahkan data pribadi.

Menurut Marketing Director Aylo, Alexzandra Kekesi, regulasi seperti ini justru kontraproduktif. Bukannya mengurangi akses anak-anak terhadap konten dewasa, kebijakan ini malah mendorong pengguna untuk pindah ke situs ilegal yang tidak memiliki sistem verifikasi atau moderasi konten sama sekali.

Bukan Hanya Florida

Florida bukan satu-satunya negara bagian yang mengalami pembatasan akses ke Pornhub. Sebelumnya, 12 negara bagian lain seperti Texas, Oklahoma, dan Louisiana juga sudah lebih dulu menerapkan aturan serupa.

Di Louisiana, penerapan sistem verifikasi menyebabkan penurunan trafik sebesar 80%, tapi bukan berarti konsumsi konten dewasa menurun. 

Justru banyak pengguna pindah ke situs tak terkontrol yang lebih berisiko.

Gugatan Hukum Terhadap UU HB3

Organisasi Free Speech Coalition telah mengajukan gugatan hukum terhadap UU HB3 di pengadilan federal Florida. 

Mereka menyebut hukum ini sebagai bentuk penyensoran dan hambatan berlebihan bagi orang dewasa yang ingin mengakses konten legal secara aman.

Privasi vs Perlindungan Anak

Meskipun niat awal UU HB3 adalah melindungi anak-anak, banyak pihak menilai penerapannya terlalu ekstrim dan membahayakan hak privasi. 

Debat soal perlindungan anak dan hak digital orang dewasa ini masih akan terus berlangsung, terutama ketika batas antara keamanan dan kebebasan semakin kabur.

Aturan Verifikasi Usia Situs Dewasa Berlaku di Florida: Akses Dibatasi, Privasi Dipertanyakan

Aturan Verifikasi Usia Situs Dewasa Berlaku di Florida: Akses Dibatasi, Privasi Dipertanyakan
Aturan Verifikasi Usia Situs Dewasa Berlaku di Florida: Akses Dibatasi, Privasi Dipertanyakan. (Gambar ilustrasi)

JAKARTA – Mulai 1 Januari 2025 lalu, negara bagian Florida resmi memberlakukan undang-undang baru yang mewajibkan verifikasi usia bagi siapa saja yang ingin mengakses situs porno. 

Namun, penerapan aturan ini ternyata tak semulus yang diharapkan. Beberapa situs dewasa memilih untuk memblokir akses dari pengguna di Florida, sementara yang lainnya tetap membiarkan pengunjung mengakses kontennya tanpa pemeriksaan usia.

Salah satu situs dewasa terbesar di dunia, Pornhub, mengambil langkah tegas dengan memblokir total akses bagi pengunjung dari wilayah Florida. Pengguna yang mencoba membuka situs ini akan melihat video dari bintang film dewasa Cherie DeVille yang menjelaskan alasan di balik kebijakan tersebut.

Dalam videonya, ia menyebutkan bahwa “menyerahkan kartu identitas setiap kali ingin membuka situs dewasa bukanlah solusi terbaik untuk melindungi pengguna.”

Namun berbeda dengan Pornhub, situs besar lainnya seperti XVideos masih bisa diakses oleh pengguna di Florida tanpa verifikasi usia sama sekali, setidaknya hingga Jumat pagi waktu setempat. Ketika diminta komentar, pihak XVideos belum memberikan tanggapan resmi.

Juru bicara Jaksa Agung Florida, Chase Sizemore, menyampaikan bahwa hingga saat ini pihaknya telah menerima tiga laporan mengenai situs porno yang tidak patuh terhadap peraturan verifikasi usia ini. Laporan tersebut masih dalam tahap investigasi oleh divisi penegakan hukum.

Yang menarik, meskipun banyak pihak mengira pengguna harus menyerahkan foto KTP, hukum Florida sebenarnya tidak mengharuskan itu secara spesifik. Undang-undang tersebut hanya mewajibkan situs menyediakan metode verifikasi usia secara anonim maupun standar, tanpa menjelaskan detail teknisnya.

Beberapa situs lain seperti xHamster sudah menerapkan teknologi verifikasi usia yang lebih maju, termasuk pemindaian wajah berbasis AI dan aplikasi pihak ketiga yang terhubung ke data identitas. Meskipun terdengar aman, banyak pihak yang meragukan sistem ini.

Kelompok industri seperti Free Speech Coalition bahkan telah mengajukan gugatan ke pengadilan federal. Mereka menilai undang-undang ini melanggar kebebasan berpendapat dan hak atas privasi. Menurut Alison Boden, direktur eksekutif organisasi tersebut, “Aturan ini memberatkan orang dewasa yang ingin mengakses konten legal tanpa takut dimata-matai.”

Di sisi lain, Jaksa Agung Florida, Ashley Moody, tetap bersikukuh untuk membela hukum ini. Ia menyatakan bahwa sebagai seorang ibu dan pejabat negara, ia akan berjuang demi melindungi anak-anak Florida dari konten dewasa yang tidak pantas.

Saat ini, proses hukum masih berjalan dan kemungkinan akan menunggu keputusan Mahkamah Agung Amerika Serikat dalam kasus serupa yang sedang berlangsung di Texas.

Peraturan verifikasi usia di Florida memicu pro dan kontra dari berbagai pihak. Meskipun tujuannya adalah untuk melindungi anak-anak, tantangan privasi dan kebebasan berinternet membuat isu ini menjadi kompleks. Apakah solusi seperti pemindai wajah atau aplikasi pihak ketiga bisa menjadi jalan tengah? Hanya waktu yang bisa menjawab.

Sabtu, 05 April 2025

Tragedi Gedung Ambruk di Bangkok: Alat Sensor Deteksi 70 Tanda Kehidupan, Proses Evakuasi Diperlambat Struktur Bangunan

Alat Berat Dikerahkan Cari Korban Gedung Runtuh Akibat Gempa di Bangkok
Alat Berat Dikerahkan Cari Korban Gedung Runtuh Akibat Gempa di Bangkok.

JAKARTA – Insiden mengerikan terjadi di Bangkok, Thailand, ketika sebuah gedung pencakar langit yang masih dalam tahap pembangunan runtuh akibat gempa bumi yang mengguncang kota tersebut. 

Tragedi ini menewaskan sedikitnya 13 orang, melukai belasan lainnya, dan menyebabkan puluhan orang dilaporkan masih hilang.

Namun di tengah puing-puing dan kepanikan, muncul secercah harapan. Tim penyelamat berhasil mendeteksi sekitar 70 tanda kehidupan menggunakan alat sensor canggih yang dirancang untuk menemukan suara atau gerakan manusia di bawah reruntuhan.

Tantangan Besar dalam Proses Penyelamatan dalam Tragedi Gedung Ambruk di Bangkok

Gedung yang ambruk merupakan bangunan milik Kantor Audit Negara Thailand dengan tinggi mencapai 30 lantai. 

Sayangnya, karena gedung tersebut masih dalam proses konstruksi, belum tersedia blue print lengkap yang dapat digunakan untuk membantu upaya evakuasi. 

Hal ini menyulitkan tim penyelamat dalam memahami struktur internal bangunan dan lokasi korban yang mungkin masih terjebak.

Selain itu, dinding-dinding bangunan memiliki ketebalan hampir satu meter. Kondisi ini membuat proses penggalian menjadi lambat dan penuh risiko. 

Petugas tidak bisa serta-merta menggunakan alat berat, karena getaran dan tekanan dari mesin berisiko menimbulkan keruntuhan lebih lanjut yang bisa mengancam keselamatan para korban yang masih hidup.

Para pekerja dan relawan pun harus bekerja secara manual, mengangkat puing satu per satu dari atas ke bawah. 

Mereka harus sangat berhati-hati, menghindari kerusakan tambahan sambil tetap bergerak cepat karena waktu sangat berharga dalam situasi seperti ini.

Proses Penyelamatan Masuki Hari Kelima Tragedi Gedung Ambruk di Bangkok

Tragedi Gedung Ambruk di Bangkok: Alat Sensor Deteksi 70 Tanda Kehidupan, Proses Evakuasi Diperlambat Struktur Bangunan
Alat Berat Dikerahkan Cari Korban Gedung Runtuh Akibat Gempa di Bangkok.

Hari demi hari berlalu, dan proses pencarian kini telah memasuki hari kelima. Meski kondisi lapangan sangat berat, semangat tim penyelamat tidak surut. 

Mereka terus berupaya menjangkau area-area yang terdeteksi memiliki sinyal kehidupan dari alat sensor, berharap bisa menemukan korban selamat.

Pemerintah Kota Bangkok melaporkan 13 korban jiwa dan 19 orang terluka. Namun jumlah korban diperkirakan akan terus bertambah, mengingat banyak pekerja yang masih dinyatakan hilang.

Pertanyaan Besar tentang Penyebab Runtuhnya Gedung

Tragedi ini menimbulkan pertanyaan serius dari berbagai pihak. Gedung pencakar langit tersebut diketahui dibangun oleh perusahaan kontraktor asal Tiongkok, dan menjadi sorotan karena runtuh hanya dalam waktu singkat setelah gempa, padahal masih dalam tahap pembangunan.

Perdana Menteri Thailand, Paetongtarn Shinawatra, menyampaikan kekhawatirannya secara terbuka. Ia mempertanyakan bagaimana proses desain dan persetujuan bangunan tersebut bisa terjadi. “Ini bukan gedung pencakar langit pertama di Thailand. Mengapa bisa ambruk seperti ini?” ujarnya kepada media.

Shinawatra juga menekankan pentingnya melakukan investigasi menyeluruh, untuk mengetahui di mana letak kesalahan—apakah dalam perencanaan, pengawasan konstruksi, atau penggunaan material.

Evaluasi Sistem Konstruksi dan Regulasi Bangunan Gedung Ambruk di Bangkok

Tragedi ini menjadi peringatan keras bagi pemerintah dan dunia konstruksi di Thailand maupun negara lainnya. Ketika membangun gedung bertingkat tinggi, sangat penting untuk memperhatikan standar keamanan yang ketat, mulai dari perencanaan desain, pemilihan bahan bangunan, hingga pengawasan proyek secara keseluruhan.

Banyak pihak kini mendesak pemerintah Thailand untuk mengevaluasi ulang regulasi konstruksi gedung tinggi, terutama yang berada di kawasan rawan gempa. 

Selain itu, kerja sama dengan perusahaan internasional juga perlu diawasi lebih ketat agar tidak ada kelalaian yang bisa mengancam nyawa masyarakat.

Doa dan Harapan untuk Korban Tragedi Gedung Ambruk di Bangkok, Thailand

Hingga saat ini, tim penyelamat terus berpacu dengan waktu. Masyarakat Thailand dan dunia internasional berharap akan ada keajaiban di balik reruntuhan beton, dan para korban yang masih hidup bisa segera ditemukan dan diselamatkan.

Kita semua berharap proses penyelamatan berjalan lancar dan tidak ada lagi korban jiwa yang bertambah. Peristiwa ini juga menjadi momentum penting untuk memperbaiki sistem konstruksi demi mencegah tragedi serupa terjadi di masa depan.

Kamis, 27 Maret 2025

Tabrakan Dua Jet Militer Prancis saat Latihan Atraksi

Tabrakan Dua Jet Militer Prancis saat Latihan Atraksi
Tabrakan Dua Jet Militer Prancis saat Latihan Atraksi. 

JAKARTA -- Dua jet militer Prancis mengalami tabrakan saat melakukan latihan atraksi udara. Insiden ini terjadi di salah satu pangkalan udara militer di Prancis dan menimbulkan keprihatinan terkait keselamatan dalam latihan akrobatik udara.

Kronologi Kejadian

Menurut laporan militer, kecelakaan terjadi saat kedua jet sedang berlatih untuk sebuah pertunjukan udara yang dijadwalkan berlangsung dalam beberapa hari ke depan. Kedua pesawat sedang melakukan manuver berisiko tinggi ketika tiba-tiba terjadi tabrakan di udara.

Saksi mata melaporkan bahwa setelah bertabrakan, satu pesawat berhasil melakukan pendaratan darurat, sementara yang lain mengalami kerusakan lebih parah dan jatuh di area tak berpenghuni.

Kondisi Pilot dan Dampak Insiden

Beruntung, kedua pilot berhasil keluar dengan selamat menggunakan kursi pelontar sebelum pesawat jatuh. Tim penyelamat segera dikerahkan ke lokasi untuk memberikan pertolongan dan memastikan tidak ada korban tambahan.

Militer Prancis telah memulai penyelidikan untuk mengetahui penyebab pasti insiden ini. Faktor cuaca, kesalahan manusia, dan kemungkinan gangguan teknis sedang diteliti lebih lanjut.

Reaksi Pemerintah dan Militer

Pemerintah Prancis menyatakan keprihatinannya atas kejadian ini dan menegaskan pentingnya evaluasi ulang prosedur keselamatan dalam latihan udara.

Sementara itu, Angkatan Udara Prancis berjanji akan meningkatkan protokol keamanan untuk mencegah kejadian serupa di masa depan.

Tabrakan dua jet militer Prancis ini menjadi pengingat bahwa latihan udara, terutama atraksi akrobatik, memiliki risiko yang sangat tinggi. 

Meskipun tidak ada korban jiwa dalam insiden ini, kejadian ini tetap menjadi pelajaran berharga bagi dunia penerbangan militer untuk meningkatkan keselamatan dalam setiap latihan dan pertunjukan udara.

Rabu, 26 Maret 2025

Kebakaran Hutan di Korea Selatan: 24 Tewas, 12 Luka Parah

Kebakaran Hutan di Korea Selatan: 24 Tewas, 12 Luka Parah
Kebakaran Hutan di Korea Selatan: 24 Tewas, 12 Luka Parah. (Gambar ilustrasi)

KORSEL -– Kebakaran hutan yang melanda Korea Selatan terus memakan korban. Hingga saat ini, jumlah korban tewas telah mencapai 24 orang, sementara 12 orang lainnya mengalami luka parah.

Jumlah ini kemungkinan masih akan bertambah karena kobaran api belum sepenuhnya bisa dikendalikan.

Menurut laporan dari Kementerian Dalam Negeri dan Keamanan Korea Selatan, kebakaran ini telah berlangsung selama lima hari berturut-turut dan menyebabkan kerusakan yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Presiden sementara Korea Selatan, Han Duck-soo, mengatakan bahwa situasi ini sangat serius sehingga pemerintah harus mengambil langkah luar biasa, termasuk memindahkan ribuan narapidana dari penjara di wilayah terdampak.

“Kami telah menaikkan peringatan krisis ke tingkat tertinggi untuk mengatasi kebakaran hutan ini,” ujar seorang pejabat kementerian, seperti dikutip dari AFP, Rabu (26/5/2025).

Kebakaran ini telah menghanguskan sekitar 17.398 hektar lahan, dengan wilayah Uiseong menjadi daerah yang paling terdampak, mencakup 87 persen dari total kebakaran.

Asap tebal dan panas ekstrem membuat upaya pemadaman semakin sulit.

Pemerintah Korea Selatan kini bekerja sama dengan tim pemadam kebakaran, militer, dan sukarelawan untuk memadamkan api secepat mungkin.

Namun, cuaca kering dan angin kencang memperparah situasi, membuat api terus menyebar ke berbagai wilayah.

Sebagai langkah antisipasi, ribuan warga telah dievakuasi ke tempat yang lebih aman. 

Pemerintah juga telah menyediakan bantuan darurat bagi korban terdampak, termasuk makanan, air bersih, serta layanan kesehatan bagi yang mengalami luka-luka.

Para ahli memperingatkan bahwa kebakaran hutan yang semakin sering terjadi di Korea Selatan kemungkinan besar dipicu oleh perubahan iklim, yang menyebabkan suhu lebih panas dan kelembaban lebih rendah.

Kebakaran hutan di Korea Selatan telah menimbulkan dampak yang sangat besar, baik dalam hal korban jiwa maupun kerusakan lingkungan.

Pemerintah setempat terus berupaya untuk mengendalikan situasi dan mencegah lebih banyak korban berjatuhan.

Ombudsman Selidiki Dugaan Intimidasi Polisi terhadap Demonstran di Belanda

Ombudsman Selidiki Dugaan Intimidasi Polisi terhadap Demonstran di Belanda
Ombudsman Selidiki Dugaan Intimidasi Polisi terhadap Demonstran di Belanda. 

JAKARTA -- Ombudsman Nasional Belanda, Reinier van Zutphen, mengumumkan akan menyelidiki kasus kunjungan polisi ke rumah para demonstran. Van Zutphen ingin berdiskusi langsung dengan Kepala Kepolisian terkait hal ini. Menurutnya, kunjungan seperti ini belum pernah terjadi sebelumnya. "Saya belum pernah melihat polisi datang ke rumah seseorang hanya untuk bertanya soal demonstrasi," ujarnya.

Polisi Datangi Rumah Demonstran di Amersfoort

Kasus ini mencuat setelah seorang wanita di Amersfoort didatangi dua polisi akhir pekan lalu. Wanita tersebut merekam percakapan dan mengunggahnya ke media sosial. Dalam rekaman, salah satu polisi berkata, "Kami melihat bahwa Anda sering hadir dalam demonstrasi, dan kami ingin bertanya sedikit soal itu jika Anda tidak keberatan."

Wanita itu mengaku merasa terintimidasi, terutama ketika polisi membahas rencana kepindahannya ke rumah baru. "Itu memberi kesan bahwa saya diawasi melalui media sosial oleh polisi," katanya kepada media lokal, AD.

Ombudsman: "Apakah Ini Benar-benar Terjadi?"

Van Zutphen mengaku terkejut dengan kejadian ini. "Yang pertama kali terlintas di benak saya adalah: apakah ini benar-benar terjadi?" katanya. Sebagai mantan hakim pidana, ia merasa situasi ini seperti seorang tersangka yang sedang diinterogasi. "Kalau seseorang diberitahu bahwa mereka tidak harus menjawab pertanyaan, itu seperti ada dugaan kesalahan yang sedang diselidiki."

Menurutnya, kasus ini bisa berdampak buruk bagi kebebasan berpendapat dan berkumpul. "Jika seseorang mengalami hal seperti ini, bisa saja mereka takut untuk ikut demonstrasi lagi di kemudian hari. Ini disebut efek mencegah atau chilling effect," jelasnya.

Polisi Minta Maaf

Setelah mendapat kritik dari berbagai pihak, kepolisian Belanda akhirnya meminta maaf kepada wanita tersebut. Kepala Polisi Nasional, Janny Knol, menyatakan, "Hal seperti ini tidak boleh terjadi. Kami tidak seharusnya menanyai seseorang tentang partisipasi mereka dalam demonstrasi atau pandangan politik mereka. Kami bukan polisi pemikiran."

Namun, pihak kepolisian tidak menjelaskan alasan di balik kunjungan tersebut dengan alasan privasi. "Apapun alasannya, cara ini tidak boleh digunakan untuk mendekati seseorang," tambah Knol.

Amnesty International dan XR Soroti Privasi Demonstran

Kelompok aktivis lingkungan, Extinction Rebellion (XR), menyebut bahwa polisi sering melakukan kunjungan serupa kepada para demonstran. XR bahkan telah mengajukan gugatan hukum terhadap kepolisian, menuntut agar praktik ini segera dihentikan.

Organisasi hak asasi manusia, Amnesty International, juga telah lama mengkhawatirkan isu ini. Dalam laporan mereka tahun 2022, disebutkan bahwa beberapa orang melaporkan menerima kunjungan polisi setelah identitas mereka diperiksa saat demonstrasi.

Penyelidikan Ombudsman

Van Zutphen sebenarnya sudah menyoroti tekanan terhadap hak berdemonstrasi sejak tahun 2018. Ia menemukan bahwa dalam kasus demonstrasi bertema kontroversial, seperti protes terhadap pembangunan pusat pengungsi, polisi dan pemerintah daerah sering kali gagal melindungi hak demonstran.

Awal tahun ini, Ombudsman kembali melakukan penyelidikan lanjutan, dan kasus kunjungan polisi ke rumah demonstran akan menjadi bagian dari investigasi tersebut. "Kami ingin mengetahui dengan jelas mengapa hal ini terjadi dan apakah ada pelanggaran hak-hak dasar warga negara," tegasnya.

Kasus ini memicu perdebatan luas di Belanda tentang batasan wewenang kepolisian dan perlindungan hak-hak warga negara dalam berdemokrasi. Masyarakat kini menunggu hasil penyelidikan Ombudsman untuk melihat apakah ada tindakan lebih lanjut terhadap praktik kontroversial ini.

Sabtu, 22 Maret 2025

Tentara Uganda Klaim Tewaskan 242 Pemberontak CODECO di Kongo Timur

Tentara Uganda Klaim Tewaskan 242 Pemberontak CODECO di Kongo Timur
Tentara Uganda Klaim Tewaskan 242 Pemberontak CODECO di Kongo Timur.

JAKARTA - Uganda lagi panas nih! Militer Uganda (UPDF) baru aja ngumumin kalau mereka berhasil menewaskan 242 pejuang dari kelompok pemberontak CODECO di Kongo Timur setelah serangan besar-besaran terhadap kamp militer Uganda. Wah, ini sih perang beneran!

Menurut laporan dari Reuters, serangan ini terjadi di Fataki, Provinsi Ituri, Rabu dan Kamis minggu ini. 

Juru bicara militer Uganda, Chris Magezi, bilang kalau para pemberontak CODECO awalnya menyerang pos militer UPDF. 

Tapi bukannya mundur, tentara Uganda malah balas dendam habis-habisan! Hari pertama, mereka klaim berhasil menewaskan 31 pemberontak, dan di hari kedua angkanya melonjak drastis jadi 211 orang. Totalnya? 242 pemberontak tumbang!

Di sisi lain, meski Uganda mengklaim kemenangan besar, mereka juga mengalami kerugian. 

Satu tentara Uganda dikabarkan gugur, dan empat lainnya mengalami luka-luka akibat serangan brutal tersebut. 

Nah, masalahnya, kelompok pemberontak CODECO nggak terima klaim ini mentah-mentah.

Basa Zukpa Gerson, juru bicara CODECO, membantah keras pernyataan Uganda. 

Dia bilang, kelompoknya cuma kehilangan dua anggota aja, bukan ratusan seperti yang diklaim UPDF. 

Gerson juga curiga kalau sebenarnya jumlah korban dari pihak Uganda jauh lebih banyak dari yang diumumkan. Wah, jadi makin nggak jelas siapa yang bener nih!

Sementara itu, sumber dari PBB yang nggak mau disebut namanya punya angka korban yang berbeda lagi. 

Menurut dia, korban dari CODECO cuma 70 orang, sedangkan 12 tentara Uganda ikut tewas dalam pertempuran itu. 

Jadi, mana yang benar? Sampai sekarang belum ada laporan resmi yang bisa dipastikan.

Pertempuran ini ternyata belum selesai, gengs! Sabtu pagi masih ada baku tembak lanjutan antara militer Uganda dan pasukan CODECO di wilayah yang sama. 

Sumber dari kelompok pemberontak dan masyarakat sipil setempat juga mengonfirmasi kalau pertempuran masih terus berlanjut. Duh, semoga cepat selesai, ya!

Konflik di Kongo Timur memang sudah berlangsung lama, terutama dengan keberadaan berbagai kelompok bersenjata seperti CODECO yang sering bentrok dengan pasukan pemerintah maupun tentara asing. 

Paus Fransiskus Bakal Muncul di Depan Publik Lagi Setelah 5 Minggu Dirawat Akibat Pneumonia

Paus Fransiskus Bakal Muncul di Depan Publik Lagi Setelah 5 Minggu Dirawat Akibat Pneumonia
Paus Fransiskus Bakal Muncul di Depan Publik Lagi Setelah 5 Minggu Dirawat Akibat Pneumonia.

JAKARTA - Kabar baik nih buat umat Katolik dan semua yang ngefans sama Paus Fransiskus! Setelah lebih dari lima minggu nggak muncul di depan publik gara-gara pneumonia, akhirnya Paus yang berusia 88 tahun ini bakal tampil lagi pada Minggu (24/3). 

Menurut laporan Reuters yang dikutip dari pernyataan Vatikan, Paus bakal memberikan berkat dari jendela kamarnya di Rumah Sakit Gemelli, Roma.

Pertama Kali Muncul Lagi Sejak Februari

Paus Fransiskus masuk rumah sakit pada 14 Februari lalu karena infeksi pernapasan yang cukup parah. 

Sejak itu, beliau menjalani perawatan intensif dan hanya sekali terlihat di publik lewat foto yang dirilis Vatikan minggu lalu, saat sedang berdoa di kapel rumah sakit. 

Nah, kalau semuanya lancar, ini bakal jadi kemunculan publik pertamanya sejak 9 Februari, waktu terakhir beliau memimpin doa mingguan di Lapangan Santo Petrus sebelum akhirnya harus dirawat.

Meski bakal menyapa dan memberikan berkat kepada umat, Vatikan menegaskan bahwa Paus nggak akan memimpin doa Angelus seperti biasanya. 

Jadi, buat yang berharap bisa mendengar doa panjang dari beliau, harus bersabar dulu ya.

Kondisi Kesehatan Paus Mulai Membaik

Buat yang masih khawatir dengan kondisi Paus Fransiskus, ada kabar melegakan! Menurut Vatikan, beliau mulai mengurangi penggunaan oksigen aliran tinggi yang sebelumnya dipakai buat membantu pernapasannya. 

Ini tanda kalau kesehatannya mulai membaik. Tapi tetap aja, proses pemulihannya masih butuh waktu.

Cardinal Victor Fernandez, pejabat tinggi Vatikan, juga bilang kalau Paus mungkin perlu waktu buat "belajar bicara lagi" karena penggunaan oksigen dalam jangka waktu lama bisa bikin pita suara kering. Tapi tenang aja, kondisi fisik beliau secara keseluruhan tetap stabil kok.

Paus Fransiskus Punya Riwayat Masalah Paru-Paru

Buat yang belum tahu, Paus Fransiskus memang punya riwayat masalah paru-paru sejak lama. Beliau pernah kehilangan sebagian paru-parunya di usia muda akibat infeksi. 

Makanya, infeksi pernapasan seperti pneumonia ini jadi hal yang cukup serius buatnya. Makanya, perawatan ketat dan pemantauan terus-menerus sangat diperlukan.

Kondisi kesehatan Paus memang jadi perhatian utama selama beberapa tahun terakhir, apalagi dengan usianya yang sudah lanjut. 

Tapi, dengan kabar terbaru ini, semoga aja beliau bisa segera pulih total dan kembali menjalankan tugasnya seperti biasa.

Sejak berita tentang sakitnya Paus tersebar, doa dan dukungan terus mengalir dari umat Katolik di seluruh dunia. 

Banyak yang berharap beliau segera sembuh dan bisa kembali aktif memimpin gereja. Kemunculannya di depan publik nanti pasti bakal jadi momen yang menyentuh dan penuh harapan bagi banyak orang.

Minggu, 16 Maret 2025

Cuaca Ekstrem Mengancam Amerika Serikat, Tornado dan Badai Petir Melanda Beberapa Negara Bagian, Ribuan Warga Kehilangan Listrik

Cuaca Ekstrem Mengancam Amerika Serikat, Tornado dan Badai Petir Melanda Beberapa Negara Bagian, Ribuan Warga Kehilangan Listrik
Cuaca Ekstrem Mengancam Amerika Serikat, Tornado dan Badai Petir Melanda Beberapa Negara Bagian, Ribuan Warga Kehilangan Listrik.

AMERIKA SERIKAT - Amerika Serikat lagi-lagi dihantam cuaca ekstrem! Badan Meteorologi Amerika Serikat memperingatkan ancaman tornado di beberapa negara bagian akhir pekan ini. 

Peringatan ini muncul setelah sedikitnya lima tornado menerjang Missouri pada Jumat (14/3). 

Akibatnya, sekitar 100.000 bangunan harus rela kehilangan pasokan listrik, sementara cuaca buruk masih terus berlanjut hingga malam hari.

Tornado Bakal Lanjut Sampai Akhir Pekan

Para ahli cuaca memperkirakan badai ini belum akan berhenti dalam waktu dekat. Tornado diprediksi akan terus terjadi hingga akhir pekan di beberapa negara bagian seperti Mississippi, Louisiana, dan Alabama. 

Bahkan, menurut Accuweather, puncak badai bakal terjadi pada Sabtu sore hingga malam. Jadi, warga di daerah yang terdampak harus ekstra waspada!

Badai Petir dan Ancaman Banjir Bandang

Nggak cuma tornado, Badan Cuaca Nasional juga mengeluarkan peringatan tentang badai petir dahsyat yang siap melintasi Midwest hingga Lembah Mississippi. 

Badai ini diprediksi membawa berbagai ancaman seperti banjir bandang, pemadaman listrik, pohon tumbang, dan gangguan perjalanan. Bisa dibilang, situasinya benar-benar bikin deg-degan!

Alabama dan Missouri Umumkan Keadaan Darurat

Melihat kondisi yang makin parah, Gubernur Alabama, Kay Ivey, langsung mengumumkan keadaan darurat pada Jumat. Keadaan darurat ini bahkan diperpanjang hingga Minggu. 

Dalam keterangannya, Kay Ivey menegaskan bahwa cuaca buruk ini bisa menyebabkan kerusakan besar pada properti, mengancam keselamatan warga, dan berpotensi mengganggu utilitas penting seperti listrik dan air. 

Nggak mau ketinggalan, Missouri juga mengambil langkah yang sama dengan menetapkan status darurat.

Dampak Hingga ke Pantai Timur

Badai petir diperkirakan akan terus melanda wilayah Selatan sebelum akhirnya bergerak menuju Pantai Timur pada Sabtu malam hingga Minggu. 

Walaupun ancaman tornado mulai berkurang, bukan berarti situasi sudah aman. 

Pantai Timur masih harus bersiap menghadapi hujan es dan angin kencang yang bisa merusak infrastruktur dan menyebabkan gangguan besar.

Kapan Badai Akan Berakhir?

Para pakar memperkirakan badai ini akan terus bergerak hingga akhirnya mencapai Samudra Atlantik pada Minggu malam atau Senin pagi. 

Artinya, masih ada beberapa hari penuh kewaspadaan bagi warga yang tinggal di jalur badai ini.

Tetap waspada ya, guys! Kalau punya keluarga atau teman di daerah yang terdampak, jangan lupa untuk cek kabar mereka dan pastikan mereka dalam kondisi aman. 

Cuaca ekstrem kayak gini memang nggak bisa dianggap remeh!

Dari India Hingga Amerika, Komunitas Hindu Rayakan Holi dengan Musik dan Warna

Dari India Hingga Amerika, Komunitas Hindu Rayakan Holi dengan Musik dan Warna
Umat merayakan Holi, festival penuh warna, di dalam Kuil Krishna di Nandgaon, Uttar Pradesh, India, pada 2013.

JAKARTA - Halo, Sobat Pembaca! Musim semi akhirnya datang, dan di India serta berbagai negara di Asia Selatan, jutaan orang merayakan Holi, festival warna yang super meriah! Festival ini berlangsung pada Jumat (14/3) dengan penuh kegembiraan. 

Orang-orang berkumpul mengenakan pakaian putih, lalu saling melempar dan menyemprotkan bubuk warna-warni ke teman, keluarga, bahkan orang asing sekalipun. Seru banget, kan?

Holi: Festival yang Dinanti-nanti

Jumat (14/3) ditetapkan sebagai hari libur nasional di India, jadi semua orang bisa ikut bersenang-senang tanpa khawatir kerja atau sekolah. 

Holi sendiri dirayakan setiap tahun pada bulan purnama terakhir dalam kalender lunar Hindu, menandakan peralihan dari musim dingin ke musim semi yang lebih cerah dan hangat.

Di Nepal, perayaan Holi sudah dimulai sejak Kamis (12/3) dan berlangsung selama dua hari penuh. 

Selain di India dan Nepal, Holi juga dirayakan di berbagai negara Asia Selatan lainnya serta di komunitas diaspora India di seluruh dunia. Jadi, bukan cuma di India aja lho!

Malam Sebelum Holi: Simbol Kemenangan Kebaikan atas Kejahatan

Perayaan Holi nggak cuma soal lempar-lemparan bubuk warna, tapi juga punya makna mendalam. Malam sebelum Holi, masyarakat menyalakan api unggun sebagai simbol kemenangan kebaikan atas kejahatan. 

Mereka berkumpul, menyanyi, menari, dan berdoa bersama. Ritual ini dikenal sebagai Holika Dahan dan menjadi bagian penting dari festival ini.

Ucapan Selamat dari Perdana Menteri India

Perdana Menteri India, Narendra Modi, nggak ketinggalan menyampaikan ucapan selamat kepada seluruh rakyat India lewat media sosial. 

Dalam unggahannya di platform X (dulu Twitter), Modi mengatakan bahwa Holi adalah momen yang mempererat persatuan dan kebersamaan masyarakat.

"Selamat Holi untuk semua. Semoga festival suci yang penuh kegembiraan dan kebahagiaan ini membawa semangat serta energi baru dalam kehidupan setiap orang, sekaligus memperkuat persatuan di antara warga negara," tulis Modi dalam bahasa Hindi.

Kemeriahan Holi: Warna, Musik, dan Tawa

Di berbagai sudut kota di India, perayaan Holi berlangsung heboh! Di taman-taman kota, ribuan orang saling melempar bubuk warna-warni, menciptakan kabut pelangi di udara. 

Di jalanan, orang-orang menari mengikuti irama musik dari pengeras suara. 

Suasana makin pecah dengan aksi seru anak-anak dan remaja yang membawa pistol air berisi cairan warna, siap menyerang siapa pun yang lewat!

Dari atas balkon dan atap rumah, anak-anak melempar balon air berisi warna ke arah orang-orang yang lewat. 

Semua larut dalam kegembiraan tanpa memandang usia, latar belakang, atau status sosial. Holi benar-benar jadi momen kebersamaan tanpa batas!

Lebih dari Sekadar Festival: Makna Mendalam Holi

Selain keseruan bermain warna, Holi juga punya makna spiritual yang mendalam dalam budaya Hindu. 

Festival ini melambangkan kelahiran kembali, semangat pembaruan, dan kebebasan dari masa lalu. 

Ini adalah waktu di mana orang-orang melupakan perbedaan, memaafkan satu sama lain, dan memulai hubungan baru dengan penuh kebaikan.

Nah, Sobat Pembaca, itu dia keseruan Festival Holi yang dirayakan dengan penuh warna dan kebahagiaan. 

Gimana, tertarik buat merayakan Holi juga? Jangan lupa siapin bubuk warna dan baju putih kalau mau ikutan!

Oleh: VOA Indonesia | Editor: Yakop

Sabtu, 15 Maret 2025

Iran Nggak Main-Main, Kapal Jairan Disinyalir Angkut Barang Panas dari China

Iran Nggak Main-Main, Kapal Jairan Disinyalir Angkut Barang Panas dari China
Karung-karung berisi amonium perklorat, bahan kimia yang digunakan untuk membuat bahan bakar rudal, ditemukan di kapal penangkap ikan yang dicegat oleh pasukan angkatan laut AS di Teluk Oman, November 2022. (Foto: CENTCOM)

JAKARTA - Sebuah kapal Iran kedua yang dikabarkan membawa bahan baku misil telah berlayar meninggalkan China menuju Iran. 

Kapal kargo berbendera Iran bernama Jairan dilaporkan meninggalkan China pada Senin (10/3), sebulan lebih lambat dari yang diperkirakan dalam laporan berita sebelumnya. Informasi ini diperoleh dari analisis eksklusif yang dilakukan oleh VOA.

Diduga Membawa Natrium Perklorat

Laporan dari The Financial Times, The Wall Street Journal, dan CNN menyebutkan bahwa Jairan adalah salah satu dari dua kapal yang digunakan Iran untuk mengimpor sekitar 1.000 metrik ton natrium perklorat dari China. 

Zat ini bisa diubah menjadi amonium perklorat, yang merupakan komponen utama bahan bakar padat untuk misil. 

Dengan jumlah tersebut, Iran diyakini dapat memproduksi sekitar 260 rudal jarak menengah.

Sebelumnya, kapal kargo Iran lainnya, Golbon, telah menyelesaikan pelayarannya dari China ke pelabuhan Bandar Abbas, Iran, pada 13 Februari. 

Kapal tersebut singgah di pelabuhan Zhuhai Gaolan di China selatan selama dua hari sebelum melanjutkan perjalanan ke Iran. 

Meski demikian, muatan pastinya masih belum diketahui secara publik.

Sanksi AS terhadap Kapal Iran

Baik Golbon maupun Jairan telah dikenai sanksi oleh Departemen Keuangan Amerika Serikat. Kedua kapal ini dioperasikan oleh Islamic Republic of Iran Shipping Lines, sebuah perusahaan pelayaran milik negara Iran yang masuk dalam daftar hitam AS. Departemen Luar Negeri AS menyebut perusahaan ini sebagai "jalur pengiriman pilihan bagi agen penyebar dan pengadaan Iran."

Perjalanan Jairan Menuju Iran

Selama Januari hingga awal Maret, transponder Jairan menunjukkan bahwa kapal tersebut berlabuh di Pulau Liuheng, China timur. 

Berdasarkan analisis dari MarineTraffic dan Seasearcher, tidak ada perubahan signifikan pada kedalaman kapal selama periode tersebut.

Artinya, kapal itu belum mengambil muatan besar sejak tiba di China akhir tahun lalu.

Namun, situasi berubah setelah Jairan meninggalkan Pulau Liuheng pada 3 Maret. Kapal ini bergerak ke selatan menuju Zhuhai Gaolan dan berlabuh pada 8 Maret. 

Dua hari kemudian, kapal tersebut kembali berlayar menuju Iran dengan perkiraan tiba di Bandar Abbas pada 26 Maret.

Menurut analis intelijen Martin Kelly dari EOS Risk Group, Jairan mengalami perubahan draft (kedalaman kapal di bawah garis air) yang signifikan saat meninggalkan Zhuhai Gaolan. 

Hal ini menunjukkan bahwa kapal tersebut telah mengambil kargo utama sebelum berangkat ke Iran.

Posisi Terbaru Jairan

Hingga Jumat (14/3), Jairan diketahui berada di perairan Kepulauan Riau, bergerak menuju barat daya ke arah Selat Singapura. 

Tidak ada komentar resmi dari Departemen Luar Negeri AS mengenai keberangkatan Jairan dari China. 

Sementara itu, misi Iran di PBB juga belum memberikan tanggapan atas permintaan komentar dari VOA.

Reaksi AS dan China

Bulan lalu, Departemen Luar Negeri AS menyatakan bahwa mereka mengetahui laporan yang menyebutkan Golbon dan Jairan digunakan untuk mengimpor natrium perklorat dari China. 

Namun, mereka menegaskan bahwa AS tetap berkomitmen untuk mencegah penyebaran barang dan teknologi yang dapat memperkuat program rudal Iran.

Di sisi lain, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China, Mao Ning, menegaskan bahwa China mematuhi kebijakan kontrol ekspor dan kewajiban internasionalnya. 

Beijing juga menolak sanksi sepihak yang dijatuhkan oleh negara lain, menyebutnya sebagai tindakan ilegal.

Apakah Kapal Iran Akan Dicegat?

Pada 4 Februari, delapan senator Republik AS yang dipimpin oleh Jim Risch dan Pete Ricketts mengirim surat kepada Menteri Luar Negeri Marco Rubio, mendesak AS untuk bekerja sama dengan mitra global guna mencegat pengiriman Iran-China jika laporan media terbukti benar. 

Namun, hingga saat ini, tidak ada tanda-tanda bahwa Golbon atau Jairan akan dicegat dalam perjalanan mereka ke Iran.

Mengingat ketegangan geopolitik yang terus meningkat, perjalanan Jairan menjadi perhatian dunia. 

Apakah kapal ini akan mencapai tujuannya tanpa hambatan atau justru akan mendapat tindakan lebih lanjut dari pihak Barat? Kita tunggu perkembangan selanjutnya.

Oleh: VOA Indonesia | Editor: Yakop

Dodik Tantang Bosnia, Rusia Diam-Diam Ikut Main

Dodik Tantang Bosnia, Rusia Diam-Diam Ikut Main
Foto ilustrasi yang menunjukkan palu hakim di depan bendera Bosnia dan Herzegovina.(Foto: AdobeStock)

JAKARTA - Bosnia dan Herzegovina kembali dilanda krisis politik yang serius setelah Majelis Nasional Republika Srpska, yang dikuasai oleh etnis Serbia, mengadopsi rancangan konstitusi baru pada Kamis (13/3). Rancangan ini diperkenalkan oleh Presiden Republika Srpska, Milorad Dodik, dan mencakup pasal-pasal yang dianggap melanggar Konstitusi Bosnia. Langkah ini memicu ketegangan besar di negara tersebut.

Dodik dan Ajudannya Diperintahkan Ditangkap

Jaksa penuntut Bosnia pada Rabu (12/2) mengeluarkan perintah penangkapan terhadap Milorad Dodik dan beberapa ajudannya. Mereka diduga berupaya merusak konstitusi negara dengan tindakan separatis yang bertentangan dengan hukum Bosnia. Namun, Dodik menolak tuduhan ini dan menganggapnya bermotif politik.

"Saya tidak akan mengakui pengadilan Bosnia maupun jaksa negara. Saya juga tidak memerlukan pembelaan hukum karena saya tidak menganggap proses ini sah," kata pengacara Dodik, Anto Nobilo, dalam wawancara dengan VOA Bosnian Service pada Kamis (14/3).

Hukuman Penjara dan Larangan Berpolitik

Bulan lalu, Dodik dijatuhi hukuman satu tahun penjara dan dilarang terlibat dalam dunia politik selama enam tahun. Hukuman ini diberikan karena aktivitas separatisnya yang menentang keputusan Perwakilan Tinggi Internasional yang mengawasi Perjanjian Dayton 1995—perjanjian yang mengakhiri perang di Bosnia yang berlangsung lebih dari tiga tahun dan menewaskan lebih dari 100.000 orang.

Dodik menegaskan bahwa dirinya tidak akan mundur. Bahkan, ia berencana meminta Rusia untuk memveto perpanjangan kehadiran pasukan penjaga perdamaian Uni Eropa (EUFOR) di Bosnia melalui Dewan Keamanan PBB.

Reaksi dan Kecaman dari Berbagai Pihak

Ketua Majelis Nasional Republika Srpska, Nenad Stevandic, mengecam tindakan terhadap republik otonom tersebut dan menyebutnya sebagai serangan terhadap tatanan konstitusional.

"Kami sepenuhnya benar. Namun, bersikap benar di Bosnia dan Herzegovina berarti dianiaya," ujar Stevandic pada Rabu (12/3).

Di sisi lain, pemerintah Amerika Serikat juga ikut angkat bicara. Sebanyak sembilan anggota Kongres AS, yang dipimpin oleh Senator Chuck Grassley, Jeanne Shaheen, dan Jim Risch, mendesak Menteri Luar Negeri Marco Rubio untuk mengambil tindakan guna mencegah situasi semakin memburuk.

"Kami sangat prihatin dengan tindakan Milorad Dodik yang terus menantang institusi negara Bosnia, merusak konstitusi, dan mengancam integritas wilayah negara," tulis mereka dalam surat kepada Rubio.

AS telah menjatuhkan sanksi terhadap Dodik dan jaringan patronasenya pada tahun 2023 dan kembali memberlakukan sanksi tambahan pada Januari 2024.

Ancaman Perpecahan Bosnia

Dalam pernyataannya kepada VOA, Rubio menyatakan bahwa pemerintah AS tidak menginginkan perpecahan di Bosnia.

"Hal terakhir yang dibutuhkan dunia saat ini adalah krisis lain," kata Rubio dalam perjalanan ke Jeddah, Arab Saudi, pada 10 Maret.

Sementara itu, para ahli melihat tindakan Dodik sebagai ancaman terbesar terhadap konstitusi Bosnia sejak 1995. Milos Davidovic, profesor hukum di Universitas Sarajevo, menegaskan bahwa ini adalah bentuk ketidakpatuhan terhadap lembaga negara yang sah.

"Dodik dengan jelas menunjukkan ketidakpeduliannya terhadap institusi Bosnia, termasuk Pengadilan Bosnia dan Mahkamah Konstitusi. Ini adalah ancaman besar bagi tatanan hukum negara," ujarnya.

Pakar politik dan keamanan, Ahmed Kico, bahkan menilai bahwa krisis ini merupakan bagian dari "operasi hibrida" yang didalangi oleh Rusia dan Serbia.

"Mereka ingin membuktikan bahwa Bosnia dan Herzegovina tidak bisa bertahan sebagai negara demokrasi," katanya.

EUFOR Tambah Pasukan di Bosnia

Di tengah krisis yang semakin berkembang, Uni Eropa menambah jumlah pasukan penjaga perdamaian EUFOR di Bosnia pada Rabu (12/3). Langkah ini bertujuan untuk mengantisipasi eskalasi konflik dan menjaga stabilitas kawasan.

Dengan ketegangan yang terus meningkat, dunia kini menanti bagaimana Bosnia akan mengatasi krisis ini. Apakah negara ini bisa mempertahankan kesatuan dan kedaulatannya, ataukah akan menghadapi perpecahan yang lebih dalam? Semua mata kini tertuju pada langkah selanjutnya dari pemerintah Bosnia dan komunitas internasional.

PBB Desak Diakhirinya Kekerasan di Suriah, 14 Tahun Setelah Protes Pecah di Negara-negara Arab

PBB Desak Diakhirinya Kekerasan di Suriah, 14 Tahun Setelah Protes Pecah di Negara-negara Arab
Harapan untuk kembalinya stabilitas di Suriah telah terguncang oleh kekerasan mematikan yang dimulai pada tanggal 6 Maret di wilayah pesisir Suriah. (Cuplikan layar dari video VOA).

JAKARTA - Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyerukan diakhirinya kekerasan di Suriah setelah negara tersebut kembali bergulat dengan konflik baru, tiga bulan setelah Presiden Bashar al-Assad digulingkan. Seruan ini disampaikan oleh Utusan Khusus PBB untuk Suriah, Geir Pedersen, pada Jumat (14/3), bertepatan dengan peringatan 14 tahun dimulainya protes pro-demokrasi yang memicu perang saudara berkepanjangan di negara itu.

Seruan PBB untuk Perlindungan Warga Sipil

Pedersen menyoroti penderitaan rakyat Suriah yang masih berlangsung hingga saat ini. "Apa yang dimulai sebagai permohonan reformasi disambut dengan kebrutalan yang mengejutkan, yang mengarah ke salah satu konflik paling mengerikan di zaman kita," ujarnya.

Menurut data PBB, konflik ini telah menyebabkan sekitar 12 juta orang mengungsi, termasuk lebih dari 6 juta pengungsi yang terpaksa mencari perlindungan di luar negeri. Perang ini juga telah menghancurkan banyak kota dan infrastruktur, menyebabkan penderitaan mendalam bagi warga sipil.

Kekerasan Baru Setelah Kejatuhan Assad

PBB Desak Diakhirinya Kekerasan di Suriah, 14 Tahun Setelah Protes Pecah di Negara-negara Arab
ILUSTRASI - PBB mengatakan konflik di Suriah telah menyebabkan sekitar 12 juta orang mengungsi, termasuk lebih dari 6 juta pengungsi. (Cuplikan layar dari video VOA)

Meski Assad telah lengser pada Desember 2024, harapan akan stabilitas masih terguncang oleh gelombang kekerasan yang kembali meletus pada 6 Maret 2025. Konflik terbaru ini terjadi di wilayah pesisir Suriah, di mana pasukan keamanan bentrok dengan kelompok yang setia kepada mantan presiden Assad. Bentrokan ini menewaskan ratusan orang, termasuk warga sipil.

Kelompok pejuang tersebut diketahui berasal dari komunitas Alawite, sekte agama yang juga menjadi basis keluarga Assad. Otoritas transisi Suriah melaporkan bahwa pasukan mereka di dekat kota pelabuhan Latakia diserang oleh para loyalis Assad dalam upaya pemberontakan.

Harapan Baru untuk Perdamaian

Pedersen menekankan pentingnya persatuan dan keadilan bagi Suriah di masa depan. Ia mengapresiasi perjanjian baru antara otoritas transisi Suriah dan Pasukan Demokratik Suriah (SDF) sebagai langkah positif menuju stabilitas.

“Perjanjian ini menjadi pengingat bahwa Suriah harus bersatu dengan cara yang benar-benar memulihkan kedaulatan, persatuan, kemerdekaan, dan integritas teritorialnya,” ujar Pedersen.

Ia juga menyerukan pembentukan pemerintahan transisi dan badan legislatif yang kredibel serta inklusif, termasuk penyusunan konstitusi baru yang berkelanjutan dan keadilan transisi yang sejati.

Meskipun ada upaya diplomasi, tantangan besar masih membayangi masa depan Suriah. Banyak keluarga masih kehilangan orang yang mereka cintai, masyarakat tetap terpecah, dan jutaan orang masih mencari kejelasan tentang anggota keluarga mereka yang hilang selama konflik.

Dengan tekanan internasional yang semakin kuat, dunia berharap agar konflik yang telah berlangsung lebih dari satu dekade ini bisa segera berakhir, membawa kedamaian bagi rakyat Suriah yang telah lama menderita.

Oleh: VOA Indonesia | Editor: Yakop

Jumat, 14 Maret 2025

Pelajar Thailand Akhirnya Bebas Pilih Gaya Rambut, Aturan 50 Tahun Dibatalkan!

Pelajar Thailand Akhirnya Bebas Pilih Gaya Rambut, Aturan 50 Tahun Dibatalkan!
Pelajar Thailand Akhirnya Bebas Pilih Gaya Rambut, Aturan 50 Tahun Dibatalkan!

THAILAND - Setelah bertahun-tahun perjuangan para pelajar, akhirnya Mahkamah Administratif Tertinggi Thailand menghapus aturan ketat yang sudah berlaku selama 50 tahun tentang gaya rambut di sekolah! Keputusan ini langsung berlaku dan dianggap sebagai kemenangan besar bagi hak siswa dan kebebasan berekspresi.

Aturan Kuno yang Akhirnya Gugur

Sejak tahun 1975, siswa laki-laki di Thailand diwajibkan berambut pendek, sementara siswi perempuan hanya boleh memiliki rambut sebatas telinga. 

Peraturan ini sering dianggap membatasi kebebasan individu dan bertentangan dengan hak asasi manusia. 

Namun, baru pada tahun 2020, sebanyak 23 siswa berani menggugat aturan tersebut, yang akhirnya berujung pada putusan bersejarah minggu ini.

Perjuangan Panjang Para Pelajar

Salah satu mantan aktivis pelajar, Panthin Adulthananusak, mengaku lega setelah mendengar keputusan pengadilan.

"Dulu rasanya mustahil menantang otoritas. Tapi kami ingin melakukan sesuatu," ujar Panthin kepada BBC. "Jika tidak ada satu pun pelajar dalam sejarah Thailand yang berani melawan kekuasaan orang dewasa yang menindas kami, itu akan jadi rasa malu seumur hidup."

Meskipun selama bertahun-tahun aturan ini mulai dilonggarkan, masih banyak sekolah yang tetap menerapkannya. 

Bahkan ada kasus di mana guru memotong rambut siswa secara paksa sebagai hukuman! Keputusan pengadilan ini memperkuat kebijakan Kementerian Pendidikan Thailand yang sebelumnya, pada Januari lalu, sudah menghapus batasan panjang rambut siswa demi menciptakan sistem pendidikan yang lebih "beragam dan adil."

Masih Ada Tantangan?

Meski peraturan lama sudah dihapus, masih ada kekhawatiran bahwa beberapa sekolah konservatif tetap akan membuat aturan sendiri. 

"Keputusan ini masih memberi celah bagi sekolah untuk menetapkan kebijakan mereka sendiri," kata Panthin.

Di media sosial, respons masyarakat pun beragam. Banyak yang menyambut baik kebijakan ini sebagai langkah maju dalam kebebasan individu, tetapi ada juga yang khawatir bahwa kebebasan ini bisa mengurangi kedisiplinan di sekolah.

Terlepas dari pro dan kontra, keputusan ini tetap menjadi kemenangan besar bagi hak-hak pelajar Thailand. 

Dengan aturan yang lebih fleksibel, kini siswa bisa lebih bebas mengekspresikan diri tanpa takut dihukum hanya karena panjang rambut mereka!

Nah, menurut kalian, penting nggak sih aturan rambut di sekolah? Setuju atau enggak dengan keputusan ini? Yuk, share pendapat kalian di kolom komentar!

Taliban Klaim Prioritaskan Hak Perempuan di Hari Perempuan Internasional, Benarkah?

Taliban Klaim Prioritaskan Hak Perempuan di Hari Perempuan Internasional, Benarkah
Taliban Klaim Prioritaskan Hak Perempuan di Hari Perempuan Internasional, Benarkah?

JAKARTA - Pada peringatan Hari Perempuan Internasional, Taliban mengeluarkan pernyataan yang mengklaim bahwa mereka berkomitmen untuk melindungi hak-hak perempuan di Afghanistan. 

Juru bicara utama Taliban, Zabihullah Mujahid, melalui akun resminya di platform X, menegaskan bahwa "Emirat Islam" bertanggung jawab penuh atas perlindungan dan pemberian hak-hak perempuan Afghanistan.

Meskipun tidak secara langsung mengakui Hari Perempuan Internasional, Mujahid menekankan bahwa pemerintah Taliban mengutamakan martabat, kehormatan, dan hak-hak hukum perempuan. 

Menurutnya, perempuan Afghanistan saat ini hidup dalam keamanan, baik secara fisik maupun psikologis. 

Ia juga menyebut bahwa hak-hak fundamental perempuan, seperti kebebasan dalam pernikahan, hak mahar, dan warisan, tetap dijamin di bawah pemerintahan Taliban.

Realita di Lapangan Berbanding Terbalik?

Namun, klaim ini menuai banyak kritik dari komunitas internasional. Sejak Taliban mengambil alih Afghanistan pada tahun 2021, hak-hak perempuan di negara itu semakin dibatasi.

Beberapa kebijakan yang dikeluarkan termasuk larangan bagi anak perempuan untuk bersekolah di jenjang menengah, serta larangan bagi perempuan untuk mengajar atau belajar di universitas. 

Pada tahun 2023, Kementerian Pencegahan Kejahatan dan Kebajikan (Vice and Virtue Ministry) semakin memperketat aturan dengan mewajibkan perempuan memakai penutup wajah penuh serta melarang mereka berbicara di depan umum.

Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) secara konsisten mengecam kebijakan ini dan mendesak Taliban untuk menghentikan peminggiran perempuan. 

Utusan PBB untuk Afghanistan, Roza Otunbayeva, dan perwakilan UN Women, Alison Davidian, menegaskan pentingnya mendukung perjuangan perempuan Afghanistan dalam memperoleh kesetaraan.

Hak Perempuan Versi Taliban vs. Standar Internasional

Mujahid dalam pernyataannya menekankan bahwa hak-hak perempuan Afghanistan harus dipahami dalam konteks budaya Islam dan tradisi Afghanistan, yang berbeda dengan standar Barat. 

Ia menyiratkan bahwa pendekatan internasional terhadap hak perempuan tidak bisa diterapkan begitu saja di Afghanistan.

Namun, meskipun Taliban terus mempertahankan retorika ini, komunitas global tetap menolak mengakui pemerintahan mereka secara resmi. 

Pada Januari lalu, Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) bahkan mengajukan permintaan surat perintah penangkapan terhadap dua pejabat tinggi Taliban atas keterlibatan mereka dalam penindasan terhadap perempuan Afghanistan.

Di sisi lain, UNESCO baru-baru ini menggelar konferensi yang melibatkan aktivis dan pakar hak asasi manusia untuk membahas isu hak-hak perempuan di Afghanistan. 

Taliban sendiri menolak konferensi tersebut dan menuding beberapa organisasi serta lembaga Uni Eropa bersikap hipokrit.

Klaim Taliban vs. Fakta Lapangan

Meskipun Taliban mengklaim bahwa mereka menjamin hak-hak perempuan, kenyataan di lapangan menunjukkan sebaliknya. 

Larangan pendidikan, pembatasan ruang gerak, serta berbagai kebijakan diskriminatif justru memperburuk kondisi perempuan Afghanistan. 

Hingga saat ini, komunitas internasional terus memberikan tekanan agar Taliban menghentikan kebijakan yang mengekang hak perempuan dan memberikan mereka kebebasan yang setara dalam kehidupan sosial, ekonomi, dan politik.

Lantas, apakah Taliban benar-benar memprioritaskan hak perempuan, atau ini hanya sekadar pencitraan di tengah kritik dunia? Jawabannya bisa dilihat dari kebijakan mereka yang masih jauh dari kata inklusif dan adil bagi perempuan Afghanistan.

Sultana Begum: Keturunan Terakhir Dinasti Mughal yang Hidup dalam Kemiskinan

Sultana Begum Keturunan Terakhir Dinasti Mughal yang Hidup dalam Kemiskinan
Sultana Begum Keturunan Terakhir Dinasti Mughal yang Hidup dalam Kemiskinan.

JAKARTA - India punya sejarah panjang dengan kejayaan dinasti yang pernah menguasai wilayah luas. 

Tapi sayangnya, banyak keturunan keluarga kerajaan sekarang hidup jauh dari kemewahan yang dulu mereka nikmati. 

Salah satu kisah yang paling menyentuh adalah tentang Sultana Begum, cicit menantu dari Bahadur Shah Zafar, kaisar terakhir Dinasti Mughal. 

Keturunan Terakhir Dinasti Mughal yang Hidup dalam Kemiskinan
Keturunan Terakhir Dinasti Mughal yang Hidup dalam Kemiskinan.

Hidupnya yang dulu penuh dengan kebanggaan keluarga kerajaan kini berubah drastis. 

Alih-alih tinggal di istana megah, ia kini harus bertahan hidup di sebuah gubuk kecil di Kolkata.

Siapa Sultana Begum?

Sultana Begum adalah seorang wanita berusia sekitar 60 tahun yang memiliki hubungan langsung dengan Bahadur Shah Zafar, penguasa terakhir Dinasti Mughal. 

Namun, kejayaan leluhurnya tak lagi diwarisi olehnya. 

Kini, ia tinggal di sebuah rumah sempit di daerah Howrah, Kolkata, yang merupakan salah satu kawasan termiskin di India. 

Bersama keluarganya, ia menjalani hidup dengan fasilitas minim, mengandalkan air dari kran umum dan berbagi dapur dengan tetangga.

Dari Kemewahan ke Kemiskinan

Bahadur Shah Zafar naik takhta pada tahun 1837, saat kekuasaan Mughal sudah mulai melemah akibat tekanan kolonial Inggris. 

Ketika terjadi Pemberontakan India tahun 1857, Zafar menjadi simbol perlawanan rakyat. 

Sayangnya, pemberontakan tersebut gagal, dan Zafar akhirnya diasingkan ke Rangoon (sekarang Yangon, Myanmar), di mana ia menghembuskan napas terakhirnya pada tahun 1862. 

Setelah keruntuhan Dinasti Mughal, keturunannya harus menghadapi kenyataan pahit, termasuk Sultana yang kini harus berjuang untuk bertahan hidup.

Mengapa Hidup Sultana Begum Tragis?

Hidup Sultana mulai berubah drastis setelah suaminya, Pangeran Mirza Bedar Bukht, meninggal dunia pada 1980-an. 

Sejak saat itu, ia harus bertahan dengan pensiun yang sangat kecil, hanya sekitar 6.000 rupee per bulan (sekitar Rp1,1 juta), jumlah yang jauh dari cukup untuk menghidupi enam anaknya. 

Meskipun berulang kali meminta bantuan dari pemerintah, ia tetap tak mendapatkan dukungan yang layak.

Putri-putrinya juga hidup dalam kesulitan finansial, sehingga mereka tidak bisa banyak membantu. Kini, Sultana tinggal bersama putrinya yang belum menikah, Madhu Begum. 

Demi bertahan hidup, ia pernah mencoba membuka warung teh dan menjahit pakaian wanita, tetapi pendapatan yang diperoleh tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Dibantu oleh Aktivis Kemanusiaan

Meski tak mendapat bantuan dari pemerintah, Sultana masih beruntung karena ada sejumlah organisasi non-pemerintah dan aktivis hak asasi manusia yang menyoroti nasibnya. 

Kisahnya menjadi simbol bagaimana keturunan kerajaan di India kini harus berjuang keras untuk bertahan hidup di tengah kerasnya kehidupan modern.

Banyak keturunan keluarga aristokrat yang mengalami nasib serupa setelah jatuhnya Dinasti Mughal dan berakhirnya kolonialisme Inggris. 

Meskipun darah kerajaan masih mengalir dalam dirinya, kenyataannya Sultana harus berjuang seperti rakyat biasa, bahkan dalam kondisi yang sangat memprihatinkan.

Warisan Sejarah yang Terlupakan

Kisah Sultana Begum menggambarkan betapa sejarah gemilang tidak selalu menjamin masa depan yang cerah bagi keturunannya. 

Dari kemegahan istana hingga gubuk sempit di Kolkata, hidupnya menjadi bukti bagaimana sistem pemerintahan modern sering kali melupakan warisan sejarahnya sendiri.

Meskipun demikian, Sultana tetap bangga dengan garis keturunannya. 

Ia terus memperjuangkan haknya, berharap agar sejarah tidak melupakan keberadaannya dan keturunan Dinasti Mughal lainnya yang kini hidup dalam keterbatasan.

Kisah Sultana Begum adalah potret nyata bagaimana perubahan zaman bisa membalikkan nasib seseorang. 

Dari keluarga kerajaan yang disegani, kini ia harus berjuang di tengah kemiskinan. 

Apakah pemerintah India akan memberikan perhatian lebih kepada keturunan bangsawan yang terlupakan ini? Hanya waktu yang bisa menjawabnya.

Putin Setuju dengan Usulan Gencatan Senjata, tapi Ada Syarat!

Putin Setuju dengan Usulan Gencatan Senjata, tapi Ada Syarat!
Putin Setuju dengan Usulan Gencatan Senjata, tapi Ada Syarat!

Moskow, Rusia – Presiden Rusia Vladimir Putin akhirnya buka suara soal usulan gencatan senjata dalam konflik Rusia-Ukraina. Dalam pidatonya pada Kamis (13/3) malam, Putin menyatakan bahwa Rusia menyetujui gencatan senjata, namun dengan satu syarat penting: harus ada jaminan perdamaian jangka panjang.

“Kami setuju dengan usulan untuk menghentikan permusuhan, tetapi kami beranggapan bahwa gencatan senjata ini haruslah sedemikian rupa sehingga dapat menghasilkan perdamaian jangka panjang dan menghilangkan akar penyebab krisis ini,” ujar Putin dalam pernyataannya.

AS Usul Gencatan Senjata 30 Hari, Rusia Skeptis

Sebelumnya, Amerika Serikat mengusulkan gencatan senjata selama 30 hari untuk menghentikan konflik yang telah berlangsung lebih dari dua tahun. Namun, Asisten Kebijakan Luar Negeri utama Putin menolak gagasan itu. Menurutnya, jeda 30 hari hanya akan memberi kesempatan bagi militer Ukraina untuk mengatur ulang strategi mereka.

Yuri Ushakov, penasihat kebijakan luar negeri Putin sekaligus mantan Duta Besar Rusia untuk AS, mengatakan dalam wawancara dengan media Rusia bahwa tujuan Rusia bukan hanya sekadar jeda perang, melainkan penyelesaian damai jangka panjang yang mempertimbangkan kepentingan Rusia.

“Tujuan kami adalah penyelesaian damai jangka panjang. Dan kami menantikan penyelesaian damai yang mempertimbangkan kepentingan sah kami dan kekhawatiran kami yang sudah diketahui,” ujar Ushakov.

Ia juga menambahkan bahwa Rusia tidak menginginkan langkah-langkah yang hanya berpura-pura membawa perdamaian tanpa menyentuh akar permasalahan konflik.

Diplomasi Masih Berjalan, Tapi Rahasia

Dalam upaya mencari titik temu, utusan khusus AS, Steve Witkoff, telah tiba di Moskow untuk melanjutkan pembicaraan dengan pejabat Rusia. Ushakov mengonfirmasi bahwa ia telah berkomunikasi dengan Penasihat Keamanan Nasional AS, Mike Walz. Menariknya, komunikasi ini diklaim tetap bersifat rahasia.

Menurut Ushakov, AS mulai memahami bahwa ada beberapa poin yang tidak bisa dinegosiasikan, seperti keanggotaan Ukraina di NATO yang semakin sulit terwujud.

Ukraina Sambut Baik Usulan AS

Di sisi lain, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy merespons usulan gencatan senjata AS dengan positif. Ia menyatakan bahwa Ukraina siap menerima gencatan senjata 30 hari sebagai langkah awal menuju kesepakatan damai yang lebih luas.

“Penghentian pertempuran bisa menjadi langkah awal dalam menciptakan kesepakatan damai yang lebih besar,” kata Zelenskyy.

Sementara itu, pembicaraan damai terus berlangsung, terutama setelah pertemuan antara pejabat AS dan Ukraina di Arab Saudi awal pekan ini.

Rusia Kembali Kuasai Sudzha

Di tengah negosiasi diplomatik, situasi di lapangan masih panas. Kementerian Pertahanan Rusia mengumumkan bahwa pasukannya telah merebut kembali kendali atas kota Sudzha di wilayah Kursk, yang sebelumnya dikuasai Ukraina sejak Agustus lalu.

Pasukan Ukraina dilaporkan telah melakukan perlawanan sengit untuk mempertahankan kota itu, namun akhirnya harus mundur setelah serangan Rusia yang semakin intens.

Gencatan Senjata atau Lanjut Perang?

Saat ini, dunia menanti apakah pernyataan Putin benar-benar akan berujung pada gencatan senjata yang nyata atau hanya sekadar strategi politik. Dengan sikap Rusia yang masih ragu terhadap usulan AS dan pertempuran yang masih terjadi di beberapa wilayah, masa depan konflik ini masih belum jelas.

Akankah Rusia dan Ukraina benar-benar duduk bersama untuk mencari solusi damai? Atau konflik ini akan terus berlanjut tanpa titik temu? Kita tunggu saja perkembangan selanjutnya!