ICI 2025 Dukung Asta Cita Prabowo: Strategi ATR/BPN Lindungi Lahan Produktif dan Wujudkan Infrastruktur Berkelanjutan | Borneotribun

Sabtu, 14 Juni 2025

ICI 2025 Dukung Asta Cita Prabowo: Strategi ATR/BPN Lindungi Lahan Produktif dan Wujudkan Infrastruktur Berkelanjutan

ICI 2025 Dukung Asta Cita Prabowo: Strategi ATR/BPN Lindungi Lahan Produktif dan Wujudkan Infrastruktur Berkelanjutan
ICI 2025 Dukung Asta Cita Prabowo: Strategi ATR/BPN Lindungi Lahan Produktif dan Wujudkan Infrastruktur Berkelanjutan.

Jakarta – Dalam semangat mewujudkan visi besar Presiden Prabowo Subianto yang terangkum dalam Asta Cita, Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) menunjukkan komitmennya lewat peran aktif di ajang International Conference on Infrastructure (ICI) 2025. Salah satu fokus utama yang diangkat adalah perlindungan lahan produktif dan tata ruang yang berkelanjutan.

Direktur Jenderal Pengendalian dan Penertiban Tanah dan Ruang (Dirjen PPTR) ATR/BPN, Jonahar, menjelaskan bahwa penetapan Lahan Sawah yang Dilindungi (LSD) jadi salah satu langkah nyata pemerintah dalam menjaga ruang dan mencegah alih fungsi lahan yang sembarangan.

“Penetapan LSD itu krusial banget buat memastikan ketersediaan pangan, energi, dan air di masa depan. Ini sejalan banget sama Asta Cita yang dicanangkan Pak Presiden Prabowo,” ujar Jonahar di sela-sela pembukaan ICI 2025 di Jakarta International Convention Center, Rabu (11/6/2025).

Jonahar juga melihat ICI 2025 sebagai forum strategis yang membuka peluang kerja sama lintas sektor untuk membangun infrastruktur nasional yang kokoh, inklusif, dan tahan terhadap tantangan ke depan.

“Konferensi ini jadi ajang kita tukar pikiran dan nyari solusi bareng demi pembangunan infrastruktur yang kuat, efisien, dan ramah lingkungan,” tambahnya.

Dalam konferensi internasional ini, ada lima topik utama yang dibahas, yaitu:

  1. Future-Proofing Cities

  2. Connecting the Archipelago

  3. Infrastructure for Livability

  4. Resilient by Design

  5. Unlocking Capital

Kelima topik ini saling terhubung dan menekankan pentingnya peran tata ruang di tiap tahapan pembangunan.

Tata Ruang Jadi Fondasi Kota Masa Depan

Dalam pembahasan tentang Future-Proofing Cities, Jonahar menegaskan pentingnya menjaga pemanfaatan ruang perkotaan agar sesuai dengan RTRW (Rencana Tata Ruang Wilayah). Pemerintah bakal lebih tegas dalam menindak pembangunan yang nggak sesuai zonasi dan mendorong kebijakan pengendalian ruang lewat sistem insentif-disinsentif.

Menyatukan Nusantara Lewat Tata Ruang

Di topik Connecting the Archipelago, Ditjen PPTR memastikan setiap pengembangan transportasi—baik darat, laut, maupun udara—tidak terganggu tumpang tindih fungsi ruang. Semua dirancang supaya konektivitas antarwilayah makin lancar dan efisien.

Hunian Nyaman & Berkualitas

Dalam sesi Infrastructure for Livability, Jonahar menyampaikan bahwa pemanfaatan ruang untuk permukiman, sekolah, hingga fasilitas publik harus benar-benar sesuai zonanya agar kualitas hidup masyarakat terus meningkat.

Tangguh Hadapi Bencana dan Iklim

Topik Resilient by Design membahas pentingnya melindungi kawasan rawan bencana dan menjaga ruang terbuka hijau. Pemerintah juga gencar menertibkan aktivitas ilegal di zona rawan untuk meminimalkan risiko jangka panjang akibat perubahan iklim.

Kepastian Hukum Dorong Investasi

Terakhir, dalam sesi Unlocking Capital, kejelasan status ruang jadi kunci utama bagi investor. Makanya, ATR/BPN terus mendorong percepatan legalisasi penggunaan ruang agar investasi makin lancar, dan peluang kolaborasi terbuka lebar—termasuk dengan swasta dan pelaku usaha.

Konferensi ICI 2025 ini dihadiri oleh banyak pemangku kepentingan, dari pejabat kementerian, kepala daerah, pengusaha, hingga akademisi. Harapannya, lewat kolaborasi ini, pembangunan di Indonesia bisa lebih terarah, tahan banting, dan selaras dengan kebutuhan generasi mendatang.

*BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

  

Bagikan artikel ini

Tambahkan Komentar Anda
Komentar

Konten berbayar berikut dibuat dan disajikan Advertiser. Borneotribun.com tidak terkait dalam pembuatan konten ini.