![]() |
Perencanaan Tata Ruang Terpadu Jadi Kunci Infrastruktur Tangguh, Kata Wamen ATR Ossy di ICI 2025. |
Jakarta – Dalam dunia pembangunan, infrastruktur itu penting banget. Tapi jangan cuma mikir soal jalan, jembatan, atau gedung tinggi aja. Menurut Wakil Menteri ATR/BPN, Ossy Dermawan, semua pembangunan itu harus diawali dengan perencanaan tata ruang yang terintegrasi alias nyambung dan menyeluruh.
Hal ini ia sampaikan saat jadi pembicara utama (keynote speaker) di acara International Conference on Infrastructure (ICI) 2025 yang berlangsung di Jakarta International Convention Center (JICC) pada Kamis, 12 Juni 2025. Acara ini digelar oleh Kementerian Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan (Kemenko IPK).
“Pembangunan infrastruktur itu butuh lahan, tapi lahan juga butuh kepastian hukum, akses yang jelas, dan zonasi yang tertata. Karena itu, kami di Kementerian ATR/BPN berkolaborasi dengan banyak pihak untuk bikin kebijakan tata ruang yang lebih terarah dan terintegrasi,” kata Wamen Ossy.
Dalam pidatonya yang bertema “Right Infrastructure in the Right Place: Spatial Planning for Impactful Infrastructure”, Wamen Ossy menegaskan bahwa membangun infrastruktur jangan hanya berpatokan pada sisi teknis. Yang utama, kata dia, adalah bagaimana pembangunan itu benar-benar dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.
Misalnya aja, bikin jalan atau jembatan harus yang memang menghubungkan daerah-daerah yang masih terisolasi, bukan sekadar proyek besar yang keren di atas kertas. Bangun rumah sakit juga perlu ada di tempat yang benar-benar butuh, bukan di daerah yang sudah punya fasilitas lengkap. Dan jangan lupa, perumahan rakyat harus dekat dengan pusat-pusat pekerjaan biar aktivitas masyarakat makin efisien.
Selain itu, Wamen Ossy juga menyoroti pentingnya infrastruktur yang tahan terhadap risiko seperti bencana alam dan perubahan iklim. Nah, di sinilah pentingnya tata ruang. Bukan cuma soal zonasi atau peta, tapi juga soal bagaimana tata ruang bisa jadi alat mitigasi.
Kementerian ATR/BPN sendiri sudah mulai ambil langkah-langkah konkret, lho. Mulai dari pemetaan potensi bencana kayak banjir dan gempa bumi, sampai bikin aturan zonasi yang mencegah pembangunan di daerah rawan. Bahkan, mereka juga aktif mendorong penyediaan ruang terbuka hijau (RTH) di kota-kota besar.
“Kami tahu upaya kami belum sempurna, tapi kami akan terus berbenah demi Indonesia yang lebih siap menghadapi tantangan,” ujar Wamen Ossy dengan nada optimis.
Dalam gelaran ICI 2025 ini, Wamen Ossy juga hadir bersama istri sekaligus Wakil Pembina Ikawati ATR/BPN, Wida Ossy Dermawan, serta beberapa tokoh penting seperti Dirjen Tata Ruang Suyus Windayana, Tenaga Ahli Administrasi Negara Ajie Arifuddin, dan Tenaga Ahli Penyelesaian Isu Strategis Hendri Teja.
Konferensi ini berlangsung selama dua hari, dari 11 sampai 12 Juni 2025, dan turut menghadirkan sejumlah menteri serta kepala lembaga negara sebagai pembicara utama di hari kedua.
Pembangunan infrastruktur bukan cuma soal beton dan baja. Yang nggak kalah penting adalah rencana tata ruang yang matang, inklusif, dan berorientasi masa depan. Pesan dari Wamen Ossy ini layak jadi pengingat bahwa pembangunan yang hebat dimulai dari perencanaan yang tepat.
*BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS